TBF Candi Materi PDF
TBF Candi Materi PDF
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan
hidayah, sehingga Makalah yang berjudul Arsitektur Candi di Indonesia ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka proses pembelajaran Teori Bentuk dan
Fungsi. Penulis menyadari bahwa dalam proses laporan penelitian ini melibatkan
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa
hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Candi di Sumatera
Candi di Pulau Sumatra tidak sebanyak yang terdapat di Pulau Jawa. Kebanyakan
candi di Sumatra terletak di lokasi yang cukup jauh dari kota, sehingga tidak banyak
Di Jawa Timur tidak didapati candi berukuran besar atau luas, seperti Borobudur,
Prambanan atau Sewu di Jawa Tengah. Satu-satunya candi yang menempati kompleks yang
agak luas adalah Candi Panataran di Blitar. Akan tetapi, candi di Jawa Timur umumnya
lebih artistik. Tatakan atau kaki candi umumnya lebih tinggi dan berbentuk selasar
bertingkat. Untuk sampai ke bangunan utama candi, orang harus melintasi selasar-selasar
bertingkat yang dihubungkan dengan tangga. Tubuh bangunan candi di Jawa Timur
umumnya ramping dengan atap bertingkat mengecil ke atas dan puncak atap berbentuk
kubus. Penggunaan makara di sisi pintu masuk digantikan dengan patung atau ukiran naga.
Perbedaan yang mencolok juga terlihat pada reliefnya. Relief pada candi-candi
Jawa Timur dipahat dengan teknik pahatan yang dangkal (tipis) dan bergaya simbolis.
Objek digambarkan tampak samping dan tokoh yang digambarkan umumnya diambil dari
cerita wayang. Candi-candi Hindu di Jawa Timur umumnya dihiasi dengan relief atau
Bagian dari
Langgam Jawa Tengah Langgam Jawa Timur
Candi
Bentuk
Cenderung tambun Cenderung tinggi dan ramping
bangunan
Ukiran lebih tinggi dan Ukiran lebih rendah (tipis) dan kurang
Relief menonjol dengan gambar menonjol, gambar bergaya seperti
bergaya naturalis wayang bali
Bahan
Kebanyakan batu andesit Kebanyakan bata merah
bangunan
3.1 Kesimpulan
Arsitektur Candi secara implisit telah ada sejak lahirnya arsitektur dalam sejarah
peradaban manusia. Dalam kurun waktu dan periode tertentu, cenderung ada karya
arsitektur yang menjadi ikon di zamannya. Beberapa alasan yang menyebabkan suatu
bangunan dapat disebut sebagai ikon antara lain, karena dianggap spektakuler di zamannya
sendiri dengan pertimbangan perbedaan ideologi, prinsip-prinsip, inovasi gaya yang
diciptakan sampai pada terobosan teknologi.
Selain itu ada fenomena dan cerita-cerita menarik dibaliknya sehingga menjadi
populer di kalangan masyarakat luas. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh karya-karya
arsitektural, terutama arsitektur pada candi-candi di indonesia ini menciptakan
ikonisitasnya sendiri dalam perkembangan arsitektur. Bangunan ikonik mampu menembus
setiap era perkembangan arsitektur dari masa ke masa. Setiap era dalam arsitektur memiliki
ikonnya masing-masing dengan latar belakang yang berbeda.
3.2 Saran
Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam laporan tentang Arsitektur Candi yang
ada di indonesia ini :
1. Arsitektur Candi telah menjadi karya arsitektural yang telah menjadi ikon dengan
cara eksplorasi,yang terwujud dari berdirinya candi-candi tersebut.Dan bahkan
bisa menjadi sculptural maupun landmark kota. Beberapa jenis karya arsitektural
tersebut,terutama arsitektur Candi ini dapat diteliti dari segi aspek makna dan
simbol yang mendasari sehingga menjadi ikon suatu tempat, ikon suatu kota,
maupun ikon suatu negara.
2. Pada laporan ini menjelaskan tentang Arsitektur Candi di indonesia secara
menyeluruh dengan batasan yang mengacu pada persebaran candi-candi besar di
Indonesia.