Infeksi Saluran Kemih 2010
Infeksi Saluran Kemih 2010
Edi Purwanto
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada urin yang umumnya
steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan
infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang
menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang
menyerang uretra, kandung kemih dan prostat.
Sebagian besar kuman penyebab ISK adalah kuman enterik, Escherichia coli ( 80
%) yang merupakan kuman terutama penyebab ISK pada wanita. Pada pria dan
pasien di rumah sakit, ISK terutama disebabkan oleh kuman Proteus, Stafilokok dan
bahkan Pseudomonas (30-40%).
terdapat bukti bahwa sirkumsisi (sunat) memperkecil angka kejadian ISK secara
bermakna.
Tanda dan gejala apa yang bisa ditemui pada penderita ISK ?
ISK dapat terjadi tanpa keluhan sama sekali, terutama pada wanita, dan terkadang
ditemui adanya riwayat ISK sebelumnya yang mendatangkan keluhan. ISK biasanya
ditemukan setelah adanya keluhan berupa : frekuensi (berkemih yang makin sering),
nyeri saat berkemih, nyeri di daerah atas kemaluan, perasaan tidak dapat menahan
kencing, kencing berwarna kemerahan, demam, menggigil, mual dan sakit pinggang.
ISK bagian bawah biasanya ditandai dengan frekuensi kencing yang makin sering,
nyeri saat berkemih, perasaan tidak dapat menahan kencing dan kencing berwarna
kemerahan. Sedangkan ISK bagian atas biasanya ditandai dengan demam,
menggigil dan kencing berwarna kemerahan.
Biasanya pasien dianjurkan minum yang banyak agar jumlah kencingnya meningkat
dan juga diberikan obat yang menurunkan keasaman urin apabila dikeluhkan rasa
nyeri saat berkemih. Kebersihan daerah disekitar kemaluan juga penting untuk
mencegah adanya infeksi berulang dan menghilangkan faktor-faktor pencetus. ISK
yang sederhana pada wanita biasanya dapat sembuh secara spontan dan juga
berespon sangat baik dengan antibiotik yang sederhana. Infeksi pada anak berumur
kurang dari 2 tahun adalah serius dan harus dievaluasi secara penuh. Untuk infeksi
yang sifatnya akut/mendadak terkadang dibutuhkan antibiotik dengan spektrum yang
luas dan sifatnya lebih kuat. Pada orang dewasa, penting untuk mencari
kemungkinan adanya batu di ginjal, kandung kemih atau saluran kemih karena
umumnya merupakan faktor penyebab munculnya ISK. Harus juga dipikir
Bagaimana pencegahannya?
Menjaga kebersihan diri terutama organ berkemih adalah sangat penting. Dianjurkan
untuk mencuci kemaluan dan sekitarnya dengan air setelah selesai berkemih.
Gunakan air yang bersih dan kemudian dikeringkan.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana mendapatkan sampel urin yang baik
untuk dapat dikultur. Penampungan urin langsung pada wadah seringkali dapat
mengacaukan hasil pemeriksaan karena ada kemungkinan terdeteksinya bakteri dari
kulit, terutama pada wanita. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan teknik
pengambilan sampel clean catch, yaitu dengan membersihkan meatus dan daerah
sekitarnya dengan antiseptik, kemudian berkemih sedikit ke toilet sebelum
memasukkan sampel urin ke dalam wadah, dan diakhiri dengan kembali berkemih di
toilet. Teknik ini dapat menghilangkan kemungkinan adanya bakteri dari meatus atau
uretra.
Sulfonamid (sulfa) masih berguna bagi infeksi ringan saluran kemih bagian bawah.
Tetapi timbulnya resistensi makin meningkat terutama pada bakteri gram negatif,
sehingga sulfonamid tidak dapat diandalkan untuk pengobatan infeksi yang lebih
berat pada saluran kemih bagian atas.
Penting untuk membedakan infeksi pada ginjal dan infeksi pada saluran kemih
bagian bawah. Pada keadaan pielonefritis akut yang disertai demam hebat dan bila
ada kemungkinan timbulnya bakteremia dan syok, sebaiknya jangan diberi
pengobatan dengan sulfonamid; tetapi dianjurkan pemberian suatu antimikroba yang
bersifat membunuh (bakterisid) secara suntikan yang dipilih berdasarkan uji
sensitivitas mikroba dan hasil kultur urin.
Sulfonamid digunakan untuk pengobatan sistitis akut maupun kronik, infeksi kronik
saluran kemih bagian atas dan bakteriuri yang asimtomatik. Sulfonamid efektif untuk
sistitis akut tanpa penyulit pada wanita.
Sediaan kombinasi ini terutama efektif untuk infeksi kronik dan berulang saluran
kemih. Pada wanita, efektivitasnya mungkin disebabkan oleh tercapainya kadar
terapi dalam sekret vagina. Jumlah mikroba di sekitar orificium uretra menurun
sehingga kemungkinan terjadinya infeksi ulang pada saluran kemih bagian bawah
berkurang. Trimetroprim juga ditemukan dalam kadar terapi pada sekret prostat dan
efektif untuk pengobatan infeksi prostat.
Infeksi berulang saluran kemih lebih sukar ditanggulangi daripada infeksi akut, pada
infeksi kronik ini, pengobatan dengan sediaan kombinasi perlu mempertimbangkan
hasil pemeriksaan sensitivitas mikroba.
Infeksi berulang saluran kemih lebih sukar ditanggulangi daripada infeksi akut.
Infeksi kronik ini mungkin disebabkan infeksi oleh mikroba lain atau karena
persistensi mikroba yang sama. Infeksi oleh mikroba lain biasanya dapat diatasi
dengan antimikroba seperti sulfisoksazol, sedangkan kambuh oleh mikroba yang
sama biasanya lebih sukar diatasi dan menunjukkkan adanya sumber infeksi yang
persisten di saluran kemih bagian atas yang sukar dibasmi. Sebab persistensi ini
antara lain: (1) obstruksi fungsional/mekanik yang menghambat pengosongan
kandung kemih, (2) resistensi mikroba terhadap antibiotika yang biasa digunakan,
(3) gangguan daya tahan tubuh seperti penderita penyakit kencing manis, (4)
kombinasi ketiga hal di atas. Mikroba penyebabnya antara lain Escherichia,
Enterobacter, Alcaligenes, Klebsiella, Proteus, kokus gram positif dan mikroba
campuran.
Laju penyembuhan infeksi kronik saluran kemih relatif rendah, apapun antimikroba
yang digunakan, dan terapi supresif kronik atau pengobatan intermiten terhadap
kambuhnya gejala merupakan tujuan pengobatan yang paling baik.
Beberapa obat antimikroba tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi sitemik
yang berasal dari saluran kemih karena bioavailibilitasnya dalam plasma tidak
mencukupi. Tetapi pada tubuli renalis, obat-obat ini akan mengalami pemekatan dan
berdifusi kembali ke parenkim ginjal sehingga bermanfaat untuk pengobatan infeksi
saluran kemih. Oleh karena kadarnya cukup tinggi pada saluran kemih saja, maka
antimikroba seperti ini dianggap sebagai antiseptik lokal untuk infeksi saluran kemih.
Antiseptik ini antara lain adalah metenamin, asam nalidiksat dan nitrofurantoin.
Untuk infeksi akut saluran kemih yang disertai tanda-tanda sistemik seperti demam,
menggigil, hipotensi dll; obat antiseptik saluran kemih tidak dapat digunakan karena
pada keadaan tertentu diperlukan obat dengan kadar efektif dalam plasma.
Pengobatan rasional pada keadaan ini harus berdasarkan atas hasil biakan dan uji
kepekaan kuman. Sementara menunggu hasil laboratorium, dapat diberikan obat
golongan aminoglikosida seperti gentamisin, sulfonamid, kotrimoksazol, ampisilin,
sefalosporin, flourokuinolon dll. Dengan pemberian selama 5-10 hari biasanya
infeksi akut dapat diredakan dan selanjutnya diberi antiseptik saluran kemih sebagai
pengobatan pencegahan atau penekan.
Infeksi saluran kemih yang sering kambuh pada pria usia lanjut seringkali
disebabkan oleh adanya prostatitis kronis. Keadaan ini sulit diatasi karena obat sulit
mencapai kelenjar prostat. Semua penderita dengan infeksi saluran kemih berulang
diperiksa dengan teliti apakah disertai kelainan anatomis saluran kemih atau tidak.
Perlu diingat bahwa pada gagal ginjal, hasil pengobatan seringkali tidak memuaskan
karena hanya sedikit sekali obat yang dapat diekskresikan melalui ginjal. (An)