Masalah yang memicu ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh beragam hal,
antara lain gangguan hormonal, fisik, serta psikologis.
Gangguan hormonal
Kondisi ini ditandai dengan tingkat hormon yang terlalu tinggi atau rendah sehingga
memengaruhi kesuburan, antara lain:
Hipotiroid. Kadar hormon tiroid yang rendah dapat menurunkan kualitas air mani,
fungsi testis, dan mengganggu libido.
Hiperprolaktinemia. kondisi hormon prolaktin yang tinggi. Ditemukan 10-40 persen
pada pria yang tidak subur. Kadar prolaktin yang tinggi dapat mengurangi produksi
sperma dan hasrat seksual, sekaligus menyebabkan impotensi.
Hipogonadotropik hipopituitarisme. Rendahnya produksi hormon follicle
stimulating hormone (FHS) dan lutenizing hormone (LH) dari kelenjar pituitari. Hal itu
menyebabkan terganggunya perkembangan sperma, menurunnya tingkat sel dalam
testis, dan sebagainya.
Hiperplasia adrenal kongenital.Terjadi ketika kelenjar pituitari tertekan
oleh kenaikan tingkat hormon androgen adrenal sehingga menyebabkan rendahnya
produksi sperma, kurang aktifnya gerak sperma, serta banyaknya sel sperma yang
tidak benar-benar berkembang dengan baik.
Panhipopituitarisme. Kegagalan kelenjar pituitari sehingga menekan hormon
pertumbuhan, hormon stimulasi tiroid, dan tingkat LH dan FSH. Gejala-gejalanya
antara lain testis yang berukuran normal atau kecil, impotensi dan hasrat seks yang
menurun.
Gangguan fisik
Ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh beragam masalah fisik, mulai dari
gangguan proses produksi sperma atau terhambatnya perjalanan sperma dari testis
menuju ujung penis. Dapat ditandai dengan rendahnya jumlah sperma atau bentuk
dan ukuran sperma yang tidak normal. Berikut ini beberapa masalah fisik yang
umumnya menyebabkan infertilitas para pria:
Impotensi: Bisa disebabkan oleh satu atau kombinasi beberapa faktor. Dulu kondisi
ini dianggap sebagai masalah psikologis. Namun penelitian terbaru menyebut ini
sebagai masalah fisik yang kemudian diperburuk dengan masalah psikologis seperti
tegang, rasa bersalah, dan rendahnya rasa percaya diri.
Ejakulasi dini. Ketika seorang pria tidak dapat mengendalikan respons ejakulasi
setelah penetrasi minimal 30 detik. Kondisi ini menjadi masalah kesuburan ketika
ejakulasi terjadi sebelum penis benar-benar berada di dalam vagina.
Inkompetensi ejakulasi. Kondisi psikologis ini membuat seorang pria tidak mampu
ejakulasi selama hubungan seksual, namun dapat melakukannya saat masturbasi.
Kemungkinan Penyebab-Penyebab Lain
Selain beberapa penyebab ketidaksuburan yang dapat dialami pria, ada beberapa
kemungkinan lain, yaitu:
Pertambahan usia.
Kebiasaan merokok.
Kondisi kurang gizi misalnya anemia, defisiensi vitamin C atau seng (zinc) pada
tubuh.
Paparan zat-zat berbahaya, seperti pestisida, merkuri, logam berat, benzena, dan
borium.
Jika Anda dan pasangan telah secara rutin melakukan hubungan seksual selama
setahun tanpa kontrasepsi dan belum juga hamil, sebaiknya konsultasikan diri Anda
berdua. Ketidaksuburan dapat terjadi pada siapa saja dan sebagian besar kasus
dapat diatasi dengan tindakan dan pengobatan yang tepat dari dokter atau ahli
medis lainnya.