Anda di halaman 1dari 9

STANDARASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN ANEMIA

RSUD ABEPURA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR ASUHAN Tanggal terbit Ditetapkan


KEPERAWATAN Direktur Utama

Dr. NikodemusBarends, Mkes


Nip
PENGERTIAN Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia
bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan
keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah
hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
ETIOLOGI 1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi,
folic acid, piridoksin, vitamin C dan copper
MANIFESTASI KLINIS Lemah, letih, lesu dan lelahSering mengeluh pusing dan mata
berkunang-kunang. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah,
kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
PEMERIKSAN o laboratorium : Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian
PENUNJANG sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat,
vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin,
dan waktu tromboplastin parsial. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang.
o
PENATALAKSAAAN Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang:
1. Anemia aplastik:
Transplantasi sumsum tulang : Pemberian terapi imunosupresif
dengan globolin antitimosit(ATG)
2. Anemia pada penyakit ginjal : Pada paien dialisis harus ditangani
denganpemberian besi dan asam folatKetersediaan eritropoetin
rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis : Kebanyakan pasien tidak
menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang
mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat
darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi : Dicari penyebab defisiensi besi .
Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan
fumarat ferosus.
5. Anemia megaloblastik
6. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12,
bila difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya
faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
7. Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan
penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan
gangguan absorbsi.
KOMPLIKASI 1. gagal jantung,
2. parestisia dan
3. kejang
PATHWAY Terlampir
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

1 Perfusi jaringan NOC : NIC :


Circulation status Intrakranial Pressure (ICP)
tidak efektif b/d
Tissue Prefusion : cerebral Monitoring (Monitor tekanan
penurunan Kriteria Hasil : intrakranial)
mendemonstrasikan status Berikan informasi kepada keluarga
konsentrasi Hb dan
sirkulasi yang ditandai Monitor tekanan perfusi serebral
darah, suplai dengan : Catat respon pasien terhadap
Tekanan systole stimuli
oksigen berkurang
dandiastole dalam Monitor tekanan intrakranial
rentang yang diharapkan pasien dan respon neurology
Tidak ada terhadap aktivitas
ortostatikhipertensi Monitor jumlah drainage cairan
Tidak ada tanda tanda serebrospinal
peningkatan tekanan Monitor intake dan output cairan
intrakranial (tidak lebih Restrain pasien jika perlu
dari 15 mmHg) Monitor suhu dan angka WBC
2. mendemonstrasikan Kolaborasi pemberian antibiotik
kemampuan kognitif yang
Posisikan pasien pada posisi
ditandai dengan: semifowler
berkomunikasi dengan Minimalkan stimuli dari
jelas dan sesuai dengan lingkungan
kemampuan
Peripheral Sensation Management
menunjukkan perhatian, (Manajemen sensasi perifer)
konsentrasi dan
Monitor adanya daerah tertentu
orientasi yang hanya peka terhadap
memproses informasi panas/dingin/tajam/tumpul
membuat keputusan Monitor adanya paretese
dengan benar
Instruksikan keluarga untuk
3. menunjukkan fungsi sensori
mengobservasi kulit jika ada lsi
motori cranial yang utuh :
atau laserasi
tingkat kesadaran mambaik,
Gunakan sarun tangan untuk
tidak ada gerakan gerakan
proteksi
involunter
Batasi gerakan pada kepala, leher
dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi
2 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari Nutritional Status : food and Nutrition Management
kebutuhan tubuh Fluid Intake Kaji adanya alergi makanan
b/d intake yang Weight control Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
kurang, anoreksia Kriteria Hasil : menentukan jumlah kalori dan
Adanyapeningkatan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
berat badan sesuai Anjurkan pasien untuk
dengan tujuan meningkatkan intake Fe
Beratbadan ideal sesuai Anjurkan pasien untuk
dengan tinggi badan meningkatkan protein, vitamin C
Mampumengidentifikasi Berikan substansi gula
kebutuhan nutrisi Yakinkan diet yang dimakan
Tidk ada tanda tanda mengandung tinggi serat untuk
malnutrisi mencegah konstipasi
Menunjukkan Berikan makanan yang ( sudah
peningkatan fungsi dikonsultasikan dengan ahli gizi)
pengecapan dari Ajarkan pasien bagaimana
menelan membuat catatan makanan harian.
Tidak terjadi penurunan Monitor jumlah nutrisi dan
berat badan yang berarti kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat
badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet

3 Defisit perawatan NOC : NIC :


diri b/d kelemahan Self care : Activity of Daily Self Care assistane : ADLs
fisik Living (ADLs) Monitor kemempuan klien untuk
Kriteria Hasil : perawatan diri yang mandiri.
Klien terbebas dari bau Monitor kebutuhan klien untuk
badan alat-alat bantu untuk kebersihan
Menyatakan diri, berpakaian, berhias, toileting
kenyamanan terhadap dan makan.
kemampuan untuk Sediakan bantuan sampai klien
melakukan ADLs mampu secara utuh untuk
Dapat melakukan melakukan self-care.
ADLS dengan bantuan Dorong klien untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yang normal
sesuai kemampuan yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
4 Resiko infeksi NOC : NIC :
Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
Risk control Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
Kriteria Hasil : Pertahankan teknik isolasi
Klien bebas dari tanda Batasi pengunjung bila perlu
dan gejala infeksi Instruksikan pada pengunjung
Menunjukkan untuk mencuci tangan saat
kemampuan untuk berkunjung dan setelah berkunjung
mencegah timbulnya meninggalkan pasien
infeksi Gunakan sabun antimikrobia untuk
Jumlah leukosit dalam cuci tangan
batas normal Cuci tangan setiap sebelum dan
Menunjukkan perilaku sesudah tindakan kperawtan
hidup sehat Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung
kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis pada
pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

5 Resiko gangguan NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


integritas kulit b/d Skin and Mucous Anjurkan pasien untuk
keterbatasan Membranes menggunakan pakaian yang
mobilitas Kriteria Hasil : longgar
Integritas kulit yang Hindari kerutan padaa tempat tidur
baik bisa dipertahankan Jaga kebersihan kulit agar tetap
Melaporkan adanya bersih dan kering
gangguan sensasi atau Mobilisasi pasien (ubah posisi
nyeri pada daerah kulit pasien) setiap dua jam sekali
yang mengalami Monitor kulit akan adanya
gangguan kemerahan
Menunjukkan Oleskan lotion atau minyak/baby
pemahaman dalam oil pada derah yang tertekan
proses perbaikan kulit Monitor aktivitas dan mobilisasi
dan mencegah pasien
terjadinya sedera Monitor status nutrisi pasien
berulang Memandikan pasien dengan sabun
Mampumelindungi kulit dan air hangat
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami

Anda mungkin juga menyukai