Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJANG DEMAM
DI RUANG HIJIR ISMAIL RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

Nama Kelompok :
Nur Aini Lutfi (1120017021)
Aida Mufarrohah (1120017072)
Diana Fitri (1120017077)
Pipit Adriana (1120017046)
Achmad Wahdi (1120017034)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEJANG DEMAM
DI RUANG HIJIR ISMAIL RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

Topik : Promosi Kesehatan Untuk Anak-Anak

Pokok Bahasan : Kejang Demam

Sasaran : Keluarga Pasien

Hari/tanggal : Selasa, 17 Oktober 2017

Waktu : 25 Menit

Tempat : Ruang Hijir Ismail RSI A.YANI Surabaya

1. Latar Belakang
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai
penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai penerus generasi bangsa.
Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit,
lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering
dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal diatas 38 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
Pemyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas
disususl infeksi saluran pencernaan (Ngastiyah,2010).
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 3-6
tahun. Hampir 3% dari anak yang berumur dibawah 6 tahun pernah menderita
kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan laki-laki dari pada
perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan maturasi
serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki.
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan
kerusakan sel-sel otak kurang menyenagkan dikemudian hari, terutama adanya
cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang menganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak (Ngastiyah, 2010).
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan
segera diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk

2
meghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitkan kejang yang
sering. Untuk itu tenaga perawat atau paramedis dituntut untuk berperan aktif
dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan
kepada keluarga dan penderita yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien
sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-spiritual. Prioritas asuhan
keperawatan pada kejang demam adalah : mencegah atau mengendalikan aktifitas
kejang. Melindungi pasien dari trauma, mempertahankan jalan nafas,
meningkatkan harga diri yang positif, memberikan informasi kepada keluarga
tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penangananya (Ngastiyah,
2010).
2. Tujuan
1) Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kejang selama 20 menit, keluarga
bisa memahami dan mengerti tentang kejang.
2) Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian tentang kejang
b. Menelaskan macam-macam kejang
c. Penyebab kejang
d. Tanda dan gejala kejang
e. Menjelaskan tindakan pertoongan kejang
3. Materi
1. Pengertian kejang demam
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada
anak-anak yang berusia dibawah 6 tahun, gejala-gejalayang timbul dapat
bermacam-macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum (Arif, 2012).
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik
serebral yang berlebihan.
Kejangdemam ialah bangkitkan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 C) yang disebabkan oleh proses
ekstraktranium. Adi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang
menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik
serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berua kejang
(Arif, 2012).
2. Penyebab kejang

3
1) Demam itu sendiri, demam yang disebabkan oleh infeksi saluran
pernafasan atas, otiis media, pneumonia gastroenteritis dan infeksi
saluran kemih, kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi.
2) Efek produk toksik dari pada mikroorganisme
3) Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh infeksi
4) Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
5) Endefalitis viral (radang otak akibat virus yang ringan, yang tidak
diketahui atau enselofati tksik sepintas.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjdinya kejang demam
berulang antara lain :
1) Usia <15 bulan saat kejang demam pertama
2) Riwayat kejang demam dalam keluarga
3) Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu
sudah relatif normal
4) Riwayat demam yang sering
5) Infeksi saluran pernafasan atas otitis media akut, pneumonia,
gastroenteritis akut, exantema subitum, bronchitis, dan infeksi sauran
kemih. Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat seperti
tonsilitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT (pertusis)
dan campak (morbili) dapat menyebabkan kejang demam
6) Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis,
salmonellosis)
7) Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8) Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
9) Gabungan dari faktor-faktor diatas (Arif, 2012).

3. Klasifikasi kejang demam


1) Kejang demam sederhana
Diagnosisnya:
a. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun
b. Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 15 menit
c. Kejang bersifat umum, frekuensi keang bangkitan dalam 1 th tidak
> 4 kali
d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam
e. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
f. Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan (Arif, 2012).
2) Epilepsi yang diprovokasi demam
Diagnosisnya:
a. Kejang lama dan bersifat lokal

4
b. Umur lebih dari 6 tahun
c. Frekuensi serangan lebih dari 4 kali atau tahun
d. EEG setelah tidak demam abnormal
4. Tanda dan gejala kejang demam
1) Kenaikan suhu badan yang tinggi dan ceat
2) Berlangsung singkat >15 menit dan berhenti sendiri
3) Umur anak kejang antara 6 bulan dan 4 tahun
4) Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam
5. Prognosis kejang demam
Dengan penanganan cepat dan tepat prognosa baik dan tidak menyebabkan
kematian resiko yang akan dihadapi oleh seseorang anak sesudah
menderita kejang demam tergantung dari faktor:
1) Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga
2) Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum anak
menderita kejang
3) Kejang yang berlangsung lama

6. Penatalaksanaan kejang demam


1) Umum
2) Baringkan pasien ditempat yang rata kepala dimiringkan dan pasang
sudip lidah yang sudah dibungkus kasa atau sapu tangan agar lidah
anak tidak tergigit akibat kejang
3) Singkirkan benda benda yang ada disekitar anak, lepaskan pakaian
yang mengganggu pernafaan
4) Angan memegangi anak untuk melawan kejang
5) Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan
penanganan khusus.
6) Bila suhu tinggi berikan kompres air biasa atau kran secara intensif
7) Angan memberi minuman atau makanan segera setelah berhenti
kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak
8) Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit anak harus segera dibawa
ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada
pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik
dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit,
9) Setelah keang berakhir (jika < 10 menit ), anak perlu dibawa menemui
dokter untuk meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan
leher, muntah-muntah yang berat, atau anak terus tampak lemas
4. Sasaran
Keluarga pasien yang dirawat diruang Hijir Ismail RSI A.YANI Surabaya

5
5. Metode
Ceramah dan tanya jawab
Mahasiswa menjelaskan mengenai kejang demam, setelah itu keluarga
bisa mengajukan pertanyaan atau menjelaskan kembali tentang materi
penyuluhan yang baru disampaikan.
6. Media
1) Power point (presentasi)
2) Leaflet
7. Proses kegiatan

Tahap Kegiatan Kegiatan peserta Metode Waktu


Kegiatan penyuluhan

Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 3 menit


2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
3. Mendengarkan
diri
4. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
4. Melakukan kontrak

Penyampaia Penyampaian Ceramah 10 menit


1.Mendengarkan
n materi : dan
1. Menjelaskan dan
tanya
tentang memperhatikan
jawab
2.Mendengarkan
pengertian kejang
dan
demam
2. Menyebutkan memperhatikan
3.Mendengarkan
penyebab kejang
dan
demam
3. Menyebutkan memperhatikan
4.Mendengarkan
tanda dan gejala
dan
kejang demam
4. Menyebutkan memperhatikan
penatalaksanaan
kejang demam

6
8. Lokasi
Tempat dilakukannya penyuluhan: di Ruang Zaal Hijir Ismail RSI A.Yani
Surabaya.
9. Pengorganisasian

Moderator : Nur Aini Lutfi


Pemateri : Pipit Adriana,
Fasilitator : Diana Fitri
Observer : Aida Mufarrohah, Achmad Wahdi

10. Setting tempat

Keterangan :

: Peserta

: pemateri

: Moderator

7
: Observer

: Fasilitator

11. Evaluasi pembelajaran


1. Prosedur
a. Selama proses pembelajaran berlangsung
b. Selesai penyuluhan
2. Bentuk test
Lisan
3. Jenis test
Lisan
4. Alat-alat test
a. Tes awal
1. Apa pengertia kejang demam?
2. Aa penyebab dari kejang demam?
3. Apa saja tanda dan gejala kejang demam?
4. Apa saa klasifikasi kejang demam?
5. Apa prognosis kejang demam
6. Bagaimana pertolongan pertama kejang demam?
b. Tes akhir
1. Apa pengertia kejang demam?
2. Aa penyebab dari kejang demam?
3. Apa saja tanda dan gejala kejang demam?
4. Apa saa klasifikasi kejang demam?
5. Apa prognosis kejang demam
6. Bagaimana pertolongan pertama kejang demam?

5. Daftar Pustaka
Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Arif mansjoer. 2012. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Aesculapius.

6. Dokumentasi

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai