Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK

REMAJA
Untuk memenuhi salah satu tugas dari matakuliah
Keperawatan Keluarga
yang dibina oleh Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes.

Oleh:
ARUM BIBIT LARASANTI
(1501300032)
Tingkat III 3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN BLITAR
September 2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (tanggal: 22-09-2017)


I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. M
2. Alamat dan telepon : Ds. Tumpang RT 01 RW 06 Talun Blitar
3. Pekerjaan (KK) : Wiraswasta
4. Pendidikan (KK) : SMA
5. Komposisi keluarga :
a) Istri
1) Nama : Ny. Y
2) Umur : 39 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
b) Anak

Jenis Hubungan
No N Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dgn KK
1. An. D LK Anak 17 th SMA -
kandung

2. An. R LK Anak 11 th SD -
kandung
Genogram:

17

keterangan:

: Laki-laki X : Meniggal : Garis keturunan


: Perempuan : klien : Garis perkawinan

6. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari


bapak, ibu, dan anak (2 orang), walaupun tipe keluarga Tn. M adalah
keluarga inti, namun rumahnya berdekatan dengan kerabat/keluarga
Ny.Y, sehingga jika Ny.Y dan Tn.M bekerja anaknya di titipkan di
keluarga.
7. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga :
a. Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga Rp.4.000.000,- perbulan yang didapat dari
hasil menyupir oleh Tn.M dan buruh pabrik oleh Ny. Y.
b. Pemanfaatan Dana Keluarga
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari
dan untuk membiayai keperluan sekolah sang anak.

c. Sosial keluarga
Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan keluarga terpenuhi.
10. Aktivitas rekreasi keluarga:
Keluarga mengatakan tidak selalu berekreasi atau berlibur setiap bulan
atau setiap minggunya. Tetapi keluarga mengatakan berekreasi sama
dengan menyempatkan waktu bersama keluarga dirumah itu sudah
cukup.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga dengan anak remaja.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang
belum terpenuhi.
13. Riwayat kesehatan keluarga inti:
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan
menurun. Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di
rumah sakit.
b. Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit darah rendah, tetapi
tidak pernah dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
c. Anak D
Klien mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit yang harus
dirawat di rumah sakit, dan hanya berobat ke dokter saja jika sakit.
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Tn. M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat
dikaji Tn.M dalam keadaan sehat. Begitupun dengan Ny.Y saat
didata dalam keadaan sehat.
An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat.

Data lingkungan
15. Karakter rumah:
Luas rumah yang ditempati 24 meter/kubik (lebar , panjang )
terdiri dari ruang tamu, ruang tengah / ruang keluarga, 2 kamar
tidur, dapur, kamar mandi dan WC. Tipe bangunan adalah
permanen. Keadaan lantai terbuat dari keramik, penerangan/cahaya
cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber
air minum yang digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk
air minum juga dari sumur. WC-nya memiliki sapi tank . Status
rumah adalah milik pribadi. Ventilasi rumah cukup, atap rumah
terbuat dari genting. Penerangan pada malam hari menggunakan
listrik, cara memasak makanan dan air minum menggunakan
kompor. Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah
kemudian dibakar. Keadaan halaman rumah banyak ditumbuhi
rumput dan keluarga mengatakan jarang membuka jendela karena
keluarga jarang dirumah.
16. Karakteristik keluarga dan komunitasnya:
Tetangga depan dan samping kanan hubungannya baik dengan
keluarga Tn.M dan juga warga dari lingkungan Tn.M akrab kepada
tetangga sebelah kanan dan kiri.
17. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.
Tn.M bekerja dari pagi sampai jam 16.00 sebagai karyawan pabrik.
Sedangkan Ny.Y juga bekerja sebagai karyawati pabrik dari jam 08.00
sampai 14.00 wib.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti
pengajian. Anaknya juga rajin mengaji.
19. Sistem pendukung keluarga:
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam
pembentukan keluarga dan dalam pemecahan masalah.
III. Struktur Keluarga
20. Struktur peran:
a) Tn. M
1) Formal
Menjadi kepala keluarga, suami, ayah
2) Informal
Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan
pekerjaan menjadi karyawan pabrik.
b) Ny. Y
1) Formal
Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
2) Informal
Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti
acara pengajian ibu ibu di lingkungan tempat tinggal.
c) An. D
1) Formal
Sebagai anak pertama dan kakak.

2) Informal
Belum ada.
d) An. R
1) Formal
Sebagai anak dan sebagai adik.
2) Informal
Belum ada.
21. Nilai atau norma keluarga:
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai
agama yang di anut dan norma yang berlaku dilingkungannya.
22. Pola komunikasi keluarga:
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk
menyelesaikan masalah anaknya. Namun terkadang Ny.Y menegur
dengan keras apabila anaknya bermain larut malam. Bahasa yang
digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai
bahasa jawa.
23. Struktur kekuatan keluarga:
Tn.M bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny.Y berperan sebagai ibu
rumah tangga yang juga mengurus anaknya.
IV. Fungsi Keluarga
24. Fungsi ekonomi:
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
25. Fungsi pendidikan:
Keluarga ingin anaknya melanjutkan sekolah.
26. Fungsi sosialisasi:
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang
lebih tua dari dia, seperti cara memanggi paman, bibi, tante, dan teman
sebayanya. Baik di lingkungan tempat tinggal maupun di madrasah.
27. Fungsi pemenuhan (perawatan/ pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan:
Keluarga Tn.M jarang mengalamin penyakit yang berat, biasanya
hanya sakit ringan.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan:
Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan dengan berobat ke dokter atau ke bidan terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan
keluarga yang sehat:
Keluarga mampu memelihara/ memodifikasi lingkungan keluarga
yang sehat
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan:
Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
28. Fungsi religious:
Keluarga Tn.M mempunyai kebiasaan sholat berjamaah ketika
berkumpul, memasukan anaknya ke madrasah terdekat.
29. Fungsi rekreasi:
Keluarga Tn.M mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal.
Aktivitas rekreasi biasanya berkumpul dengan keluarga.
30. Fungsi reproduksi:
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama laki-laki berusia
17 tahun dan yang kedua laki-laki juga berusia 11 tahun. Ny.E
mengatakan menggunakan KB pil.
31. Fungsi afeksi:
Tn.M dan Ny.Y selalu memberikan teguran apabila anaknya
melakukan kesalahan.

V. Stres dan koping Keluarga


32. Stressor jangka pendek dan panjang:
a. Jangka pendek
Orang tua selalu dengan anaknya sulungnya ya tidak mau sekolah.
Jangka panjang
Keluarga ingin mendorong anaknya agar ingin tetap masuk sekolah
dengan membelikannya sepeda motor.
33. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor:
Keluarga selalu berantisipasi dalam mendukung anak sulungnya untuk
masuk sekolah.
Strategi koping yang digunakan:
Jika anaknya tidak mau masuk sekolah, orang tua selalu membawa
anaknya ke puskesmas. Dan jika ada masalah dalam keluarga suami
dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak.
34. Strategi adaptasi disfungsional:
Ny.E sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu
ingin bermain sepeda di jalan raya.
VI. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota Keluarga
1 Vital sign
a) Tn. M
TD : 120/70mmHg
ND : 82x/m
RR : 20x/m
S : 36,30C
b) Ny. Y
TD :100/60mmHg
ND :75x/m
RR :20x/m
SB :36,50C
c) An. D
TD : 100/70mmHg
ND : 96x/m
RR : 24x/m
S : 36,80C
d) An. R
ND : 92x/m
RR : 20x/m
S : 36,50C
2 Head to toe
a) Tn.M (kepala keluarga)
1) Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi: rambut ikal,kulit bersih
- Mata
Inspeksi: kedua mata simetris, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak icterik.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata
tidak tinggi.
- Hidung
Inspeksi: hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada
pembesaran polip.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan
- Mulut dan faring
Inspeksi: tidak ada stomatis, tidak ada karies gigi,
tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak
kotor.
Palpasi: lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
- Telinga
Inspeksi: kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
2) Leher
Inspeksi:tidak ada sikatrik,tidak ada nodul
Palpasi:tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
3) Dada
Inspeksi: bentuk normochest, tidak ada nodul tidak ada
sikatrik.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
tilang iga
Perkusi: terdengar resonan pada paru dan redup pada
jantung.
Auskultasi: terdengar vesikuler
4) Abdomen
Inspeksi tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi: suara peristaltic terdengar
Perkusi: terdengar timpani pada usus, dan redup pada
hati dan ginjal.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hati dan limpa.
5) Ekstermitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas
jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
b) Ny. Y
1) Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi: Rambut lurus, tidak ada uban, kulit
bersih.
- Mata
- Inspeksi: kedua mata simetris, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak icterik.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata
tidak tinggi.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak
ada korpal, tidak ada pembesaran polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi,
tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak
kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
2) Leher
Inspeksi : tidak ada sikartrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
3) Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul,tidak ada
sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada
tulang iga.
Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada
jantung.
Auskultasi : terdengar vesikuler.
4) Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada
hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hati dan ginjal.
Genetalia
Tidak ada keluhan.
5) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak
ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.
c) An. D
1) Kepala
- Rambut dan Kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak ikterik.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak
ada korpal, tidak ada pembesaran polip.
- Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi,
tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak
kotor.
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
2) Leher
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
3) Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.
4) Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada
hati dan ginjal.
5) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas
jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
d) An. R
6) Kepala
- Rambut dan Kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak ikterik.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak
ada korpal, tidak ada pembesaran polip.
- Mulut dan Faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi,
tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak
kotor.
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.
7) Leher
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
8) Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.
9) Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada
hati dan ginjal.
10) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas
jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki.
VII. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam
sebuah rumah tangga, namun dalam masalah anak tidak mau masuk
sekolah, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.
2. Harapan Terhadap Masalah
Tn. M dan Ny. Y menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga
dan sehingga anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah
diderita, dan anaknya dapat tumbuh kembang dengan yang diharapkan.

Pengkajian fokus anak remaja:


a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan
rumah?
Klien mengatakan teman disekolah dan dirumah adalah baik
dengannya dan kerap mengajaknya bermain bersama.
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang?
Keluarga klien mengatakan anaknya lebih asik bermain dengan
gagetnya sendiri.
c. Bagaiman perilaku anak selama di rumah?
Keluarga klien mengatakan klien lebih suka menyendiri.
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan
teman sekolah atau teman bermain?
Keluarga mengatakan klien mempunyai hubungan baik dengan
adiknya maupun dengan teman sekolahnya.
e. Siapa saja yang berada di rumah selama anak remaja dirumah?
Keluarga klien mengatakan yang dirumah adalah saudara dekat
rumahnya saja.
f. Bagaimana prestasi anak remaja di sekolah dan prestasi apa yang
pernah diperoleh anak?
Keluarga mengatakan prestasi anaknya menurun sejak anaknya
naik kelas XII SMA anaknya tidak mau masuk sekolah.
g. Apa kegiatan anak diluar rumah selain sekolah, berapa kali, berapa
lama, dan dimana?
Keluarga mengatakan anaknya sering main bola di lingkungan
rumah biasanya dilakukan seminggu dua kali.
h. Apa kebiasaan anak dirumah?
Anak dirumah biasanya juga ikut membantu membersihkan
rumahnya dan lingkungan sekitar.
i. Apa fasilitas anak yang digunakan secara bersamaan atau sendiri?
Fasilitas yang digunakan bersama adalah kamar mandi, dapur,
televisi dan yang digunnakan sendiri adalah kamar tidur, gaget.
j. Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak?
Keluarga mengatakan menyediakan waktu selama 1 jam setiap hari
untuk berbincang-bincang dengan anaknya.
k. Siapa yang menjadi figur bagi anak?
Keluarga klien mengatakan lebih dekat dengan ibunya.
l. Seberapa peran yang menjadi figure bagi anak?

m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?


Keluarga mengatakan ayah sebagai pencari nafkah dan sebagai
panutan, ibu sebagai ibu rumah tangga yang menjalankan segala
sesuatu urusan rumah tangga, dan anak sebagai anak dalam sebuah
keluarga.
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisis dan Sintesis data

No Data Masalah Penyebab


1 Subjektif: Ketidak Ketidakefektifan
- Keluarga klien mengatakan An. D sulit tahuan performa peran
diatur sejak kelas XII SMA peran remaja pada
- An. D lebih suka menyendiri pas ada waktu remaja keluarga Tn. M
luang dirumah. khususnya An. D
- An. D mengatakan tidak mengetahui peran
yang dilakuakan remaja.
Objektif:
- An. D merupakan anak sulung dari 2
bersaudara.
- An. D merupakan anak yang suka
menyendiri
- Tn. M mengatakan sering melihat anaknya
main gaget pada waktu luang.

2 Subjektif: Ketidak Risiko penurunan


- Ny. Y mengatakan bahwa anaknya jarang efektifa prestasi belajar pada
belajar dan nialinya pas-pasan. n keluarga Tn. M
- Ny. Y mengatakan tidak pernah tahu koping khususnya An. D
anaknya belajar dirumah. individu
Objektif:
- An. D mengatakan selalu malas saat belajar.

II. Perumusan diagnosis keperawatan


1. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga berhubungan
dengan ketidaktahuan peran remaja.
2. Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga berhubungan dengan
ketidakefektifan koping individu.
III. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Diagnose keperawatan
Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan peran
remaja.

Tujuan Kriteria Hasil/ Standar Intervensi


Tujuan umum: Setelah 1 x 24 jam Keluarga mampu 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien dan
Setelah pertemuan, keluarga menyebutkan minimal keluarga.
dilakukan mampu mengasuh 3 dari 4 sikap orang 2. Dorong keluarga untuk menceritakan sikap orang tua dalam
pengkajian anak tua dalam mengasuh mengasuh anak remaja.
keluarga mampu remaja, dengan anak remaja, yaitu: 3. Informasikan kepada keluarga tentang sikap orang tua dalam
mengerti peran kriteria hasil: 1. Mengenal anak mengasuh anak remaja dengan menggunakan media lembar
remaja dalam - Menyebutkan 2. Sering balik dan leaflet.
keluarga. sikap orang tua melakukan 4. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali materi yang
dalam mengasuh percakapan telah disampaikan.
anak remaja. dengan 5. Tanyakan kepada keluarga mengenai materi yang belum
anak. dimengerti.
3. Mendampingi 6. Jelaskan kepada keluarga mengenai materi yang belum
dan dimengerti.
membimbing 7. Berikan reinforcement positif terhadap kemampuan yang
remaja dicapai oleh keluarga.
dalam
menghadapi
tantangan hidup
4. Menjadi
pemimpin
dan teman bagi
remaja
2. Implementasi

No Tanggal Diag.
Implementasi
& Waktu Kep.
22-09-2017 1 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien dan
keluarga.
2. Dorong keluarga untuk menceritakan sikap orang tua
dalam mengasuh anak remaja.
3. Informasikan kepada keluarga tentang sikap orang tua
dalam mengasuh anak remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
4. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali materi yang
telah disampaikan.
5. Tanyakan kepada keluarga mengenai materi yang belum
dimengerti.
6. Jelaskan kepada keluarga mengenai materi yang belum
dimengerti.
7. Berikan reinforcement positif terhadap kemampuan yang
dicapai oleh keluarga.

3. Evaluasi

No.
Tanggal &
Diag. Evaluasi
Waktu
Kep.
22-09-2017 1 S: Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah sedikit
memahami peran remaja di keluarganya.
0: - Klien terlihat sudah mau bercerita tentang masalah yang
sudah dihadapi
- Klien terlihat sudah terlihat dapat berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1-7
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. (2015). Nanda Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan:


Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC
PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan
Indicator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J. M. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan: diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai