Anda di halaman 1dari 6

1.

Bercak mongol

Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat didaerah lumbo sacral pada bayi yang
memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah
bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang
mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke
epidermis. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua
kehidupannya. Bercak ini dialami oleh hampir universal pada bayi bayi Asia

2. Hemangioma

Hemangioma merupakan tumor jinak pada kulit atau hamartoma yang terjadi akibat gangguan
perkembangan pada dermis dan subkutis. Penyebab pasti hemangioma tidak diketahui dapat
terjadi sejak lahir atau pada masa kanak kanak. Biasanya orang mengenalnya sebagai tanda lahir
atau birthmark. Hemangioma muncul disetiap tempat pada permukaan tubuh (kepala, leher,
muka, kaki atau dada)

Secara umum para ahli mengklasifikasikan hemangioma menjadi tiga jenis yaitu

(1) Hemangioma kapiler, yang terdiri atas hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus,
strawberry nevus), granuloma piogenik, dan cherry-spot

Hemangioma kapiler (nevus strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan
berbentuk lobular, berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh.
(2) Hemangioma kavernosum

Hemangioma kavernosum adalah tumor jinak yang terutama terdiri dari pembuluh darah vena
yang melebar pada dermis dalam dan jaringan sub kutan. Hemangioma karvenosum biasanya
berwarna merah sampai ungu

(3) Hemangioma campuran

Hemangioma campuran adalah hemangioma yang terdiri atas campuran antara jenis kapiler
dengan kavernosum. Dapat terjadi sejak lahir atau masa kanak kanak
3. Ikterik

Ikterus adalah suatu gejala yang sering ditemukan pada bayi baru lahir yang terbagi menjadi
ikterus fisiologis dan ikterus patologis.

Ikterus Fisiologis : ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai
dasar patologis atau tidak mempunyai potensi menjadi kern icterus

Tanda tandanya :

1) Timbul pada hari kedua dan ketiga

2) Kadar bilirubin inderek tidak melebihi 10mg% pada neonatus cukup bulan dan 12,5% untuk
neonatus kurang bulan

3) Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5% per hari

4) Menghilang pada 10 hari pertama

5) Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologi

Ikterus Patologis :

Tanda tandanya :

1) Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama

2) Kadar bilirubin melebihi 10mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5mg% pada
neonatus kurang bulan

3) Peningkatan bilirubin lebih dari 5mg% / hari

4) Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama (Kristiyanasari W, 2009 hlm.29-30).

Penyebabnya adalah gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar, gangguan transportasi
dalam metabolisme dan gangguan dalam ekskresi (Kristiyanasari W, 2009 hlm.30).
Gejalanya adalah kulit jaundice (kuning), sklera ikterik, peningkatan konsentrasi bilirubin serum
10mg% pada neonatus yang cukup bulan dan 12,5mg% pada neonatus yang kurang bulan,
kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori,
asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan, perut yang membuncit, terjadi pembesaran hati
dan letargi (Maryunani A, 2009 hlm.104-105).

4. Muntah dan Gumoh

Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah
makanan agak lama masuk kedalam lambung (Depkes RI).Muntah bisa disebabkan karena
adanya faktor fisiologis seperti kelainan kongenital dan infeksi.Muntah juga disebabkan oleh
gangguan psikologis.

Cara mencegahnya adalah memperlambat pemberian susu (bila diberi susu formula, beri sedikit
saja dengan frekuensi agak sering), menyendawakan bayi selama dan setelah pemberian susu,
menyusui bayi dalam posisi yang benar, dan jangan mendekap atau mengayun-ayunkan bayi
setelah disusui. Penatalaksanaan jika terjadi muntah pada bayi adalah memiringkan tubuhnya,
atau diangkat ke belakang seperti disendawakan agar muntah tidak masuk ke saluran napas.Jika
muntah masuk ke paru-paru, bawa segera ke dokter untuk ditangani lebih lanjut (Dwienda R,
Octa 2014)

Gumoh (regurgitasi) adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut
dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes, 2007).

Penyebab nya yaitu

Anak / bayi yang sudah kenyang

ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung

Terlalu aktif

Sehabis minum biasanya bayi akan langsung diletakkan di tempat tidur dan kemudian akan
menggeliat. Hal ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam
bentuk gumoh
Pemakaian gurita pada bayi

Pemakaian gurita akan membuat lambung tertekan. Jika lambung sudah tertekan, lalu dipaksakan
minum lagi,maka cairannya akan tertekan dan keluar lagi

Posisi menyusui

Posisi menyusui ibu sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang.
Akibatnya, cairannya masuk ke saluran nafas bukan ke pencernaan

Pemakaian bentuk dot

Jika si bayi suka dengan dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama.
Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi

Lambung penuh

Lambung penuh bisa membuat bayi gumoh karena makanan yang terdahulu belum sampai ke
usus sudah di isi makanan lagi akibatnya makanan yang terdahulu dikeluarkan lagi

Terburu buru / tergesa gesa

Adapun cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya regurgitasi (gumoh) menurut Dinarti,
2010:41

cara untuk mencegah regurgitasi adalah

Cuci tangan dan sterilkan botol sebelum membuat susu untuk mencegah masuknya kuman/
bakteri

Berikan susu pada bayi secukunya dan pada waktu yang tepat.

Jangan memberikan susu saat bayi sangat lapar karena bayi cenderung meminum dengan
terburu-terburu dalam jumlah yang banyak. Jarak pemberian susu formula kurang lebih 3,5-4
jam

Jila bayi minum dengan botol dan dot, periksa lubang dotnya ukuranya harus tepat bagi bayi
(tidak terlalu besar atau 5 tidak terlalu kecil) dan tidak tersumbat, pada saat menyusui bayi
dengan dot, usahakan nipple dot masuk seluruhnya didalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus
dengan mulut bayi.biarkan bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu
menyendawakan.

Ika Fitria. 2015.Asuhan Kebidanan Neonatus Bati, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : TIM

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54708/Chapter%20II.pdf;jsessionid=B73
D2C5DD541E1D1299ECF90A7CF7FA7?sequence=4 ( Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2017
pada pukul 20:12 )

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20963/Chapter%20II.pdf?sequence=3
( Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2017 pada pukul 20:48 )

http://eprints.umpo.ac.id/902/2/BAB%201.pdf ( Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2017 pada


pukul 21:00 )

Anda mungkin juga menyukai