Pembahasan Resitasi Air Dalam Bahan Pangan
Pembahasan Resitasi Air Dalam Bahan Pangan
24021050062
PEMBAHASAN
Jumlah kandungan air dalam suatu bahan sangat erat hubungan dengan
pertumbuhan mikroorganisme yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya air.
Kebutuhan mikroorganisme akan air ini biasanya dinyatakan dengan sebutan
water activity (aw). Menurut hukum Raoult, aw berbanding lurus dengan jumlah
molekul di dalam pelarut berbanding terbalik dengan jumlah molekul di dalam air.
Oleh karena itu dengan angka aw yang tinggi pada bahan pangan dapat
menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme khususnya bakteri pembusuk yang
tinggi pula yang tentunya dapat merusak dan meracuni suatu bahan pangan.
Bahan makanan yang belum diolah seperti ikan, daging, telur dan susu rata-rata
mempunyai aw di atas 0,95, oleh karena itu mikroba yang dominan tumbuh dan
menyebabkan kebusukan, terutama bakteri. Bahan pangan kering seperti biji-
bijian dan kacang-kacangan kering, tepung, dan buah-buahan kering pada
umumnya lebih awet karena nilai aw-nya 0,60 0,85, yaitu cukup rendah untuk
menghambat pertumbuhan kebanyakan mikroba.
Agra Maharddhika
24021050062
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Fennema, Owen R. 1996. Food Chemistry Third Edition. Marcell Dekker Inc,
New York.
Gayatri, M. 2013. Penentuan Umur Simpan Bumbu Gulai Siap Pakai
Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) dengan
Pendekatan Arrhenius. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Keenan, C. W. Dkk. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Winarno, 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
Agra Maharddhika
24021050062
JAWABAN PERTANYAAN
1.) Jelaskan kenapa Hukum Arrhenius bisa digunakan untuk pendekatan umur
simpan!
Jawaban :
Pada metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) pendekatan Arrhenius
dapat digunakan. Metode ASLT adalah metode pendugaan umur simpan
dengan mempercepat reaksi penurunan mutu melalui cara mengondisikan
produk makanan diatas kondisi penyimpanan normal. Dalam metode ASLT,
suhu berperan sebagai parameter kunci penentu kerusakan makanan, karena
semakin tinggi suhu, kerusakan makanan akan semakin cepat. Hubungan
antara suhu dengan kecepatan penurunan mutu dapat dilihat menggunakan
persamaan Arrhenius. Kinetika kimia dapat diaplikasikan dalam ilmu pangan
untuk memprediksi perubahan kualitas makanan sebagai fungsi waktu dan
kondisi lingkungannya. Persamaan Arrhenius menggambarkan bahwa
temperatur menentukan konstanta kecepatan untuk reaksi kimia sederhana.
Arrhenius merumuskannya sebagai berikut,
=
Dimana R = 8,31 Jmol-1K-1, parameter A merupakan faktor frekuensi
independen dari temperatur dan Ea adalah energi aktivasi Arrhenius.
2.) Sebutkan hukum lainnya!
Jawaban :
a.)Hukum Harrington
b.)Hukum Raoult
c.)Hukum Difusi Fick
d.)Hukum Arrhenius
e.)Hukum Dalton