Anda di halaman 1dari 17

JAWABAN KISI-KISI KOMUNITAS

1.Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life


style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor
pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor
genetik (keturunan)

2.Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas berfokus pada


kebutuhan dasar komunitas, kebiasaan, pola perilaku masyarakat yang
tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat beradaptasi dengan lingkungan
internal & eksternal

Pencegahan penyakit
Salah satu kegunaan pengetahuan riwayat alamiah penyakit adalah untuk
melakukan upaya pencegahan. Dikenal ada empat tingkat pencegahan
penyakit:
Pre Patogenesis Underlying condition Primordial
Prevention
Health promotion Primary Prevention
Specific Protection

Patogenesis Early diagnosis dan Secondary


Prevention

Promotion Treatment
Disability Limitation
Rehabilitation Tertiary Prevention
3.

4. Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh sesorang terhadap


orang lain, dalam hal ini peran perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan, melakukan pembelaan kepada klien, sebagai pendidik
tenaga perawat dan masyarakat, koordinator dalam pelayanan

5..FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Pemeliharaan Kesehatan
b. Pencegahan Penyakit
c. Diagnosis dan Pengobatan
d. Pelayanan Tindak lanjut
e. Pemberian Sertifikat

6.G.ELEMEN-ELEMEN PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan obat-obat essensial

7. Karena PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa,


sedang wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah
LKMD, maka dengan sendirinya wadah kegiatan PKMD adalah LKMD
juga.

Pembinaan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya


merupakan bagian dari Tim Pembina LKMD.

8.Menurut King sistem personal merupakan system terbuka dimana


didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuhkembang, gambaran
tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan
interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien
serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu
interaksiperawat danpasien dalam menegakkan system sosial, sesuai
dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistemtersebut, maka King
memandang manusia merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi
terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang
berorientasi terhadap waktu tidaklepas dari masa lalu dan sekarang yang
dapat mempengaruhi masa yang akan dating dan sebagai makhluk social
manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu
dengan yang lain.
Berdasarkanhaltersebut,maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar
yaitu:
1. Informasikesehatan
2. Pencegahpenyakit
3. Kebutuhanterhadapperawatketikasakit.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan
pendekatan teori yang terdiri dari komponen yang dapat digambarkan
pada gambar
9. Model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan
dengan lingkungan sehngga king mengemukaan dalam model interaksi
10 Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, pasien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri.

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk


melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting.
Menurut Poter dan Perry (2005), personal hygine adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk
dirinya.
Personal hygine berasal dari bahasa yunani yang
berarti personal yang artinya perorangan dan hygine berarti sehat.
Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Teori defisit perawatan diri menurt orem
1. teori perawtan di ( self care theory)
menggambarkan dan menjelaskan tujuan dan cara individu dalam
melakukan perawatan dirinya
2. Teory defisit perawatan diri ( defidsit self care theory)
Menggambarkan dan menjeklaskn keadaan individu yang
membutuhkan bantuan dlam melakukan operawtan diri , salah
satunya adalah dari tenaga keperawtan
3. theory sistem keperawtan ( nursing system theory)
menjelaskan hubungn interpersonal yang harus dlakukan dan
dpertahankan oleh seorangp erawat agar dapat melakukan seuatu
secra produkktif
12.Tujuan Pengolahan Data :
Untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi
lain dalam bentuk yang berguna (hasil). Memperoleh info mengenai mslh
kshtan pd msyrkt shg. Dpt dtentukan tindakan yg hrs d ambil untk mngtasi
mslh tsbt yg menygkut aspek fisik psikologis sosial ekonomi dan spiritual
srta faktor lngkngan yg mmpngaruhinya olh krna itu data tersebut hrs
akurat dan dapat dlkukan analisa untk pnylsaian mslh.

13.Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki oleh


seorangepideniolog. Ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin
ilmu epidemiologi mulai digunakan di dunia. Dalam bidang epidemiologi
terdapat sedikitnya 3 segitiga epidemiologi yang saling terkait satu sama
lain yaitu, 1. Agent-Host-Environment (AHE), 2. Person-Place-Time
(PPT), 3. Frekuensi- Distribusi- Determinan (FDD)

1. HOST, AGENT, ENVIRONTMENT

Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam
menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah
satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam
memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung
dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.

A. AGENT

yang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang


dikarenakan oleh mikro organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa,
metazoa, dll), unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi
standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang disebabkan karena
bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon monoksid,
obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang disebabkan oleh
panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan
heriditer atau keturun. Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup
(rokok, alcohol, dll), perubahan hormonal dan unsur fisioloigis seperti
kehamilan, persalinan, dll.

B. HOST

Host atau penajmau ialaha keadaan manusia yangsedemikan rupa


sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di
sebabkan oleh faktor intrinsik. Factor penjamuyang biasanya menjkadi
factor untuk timbulnya suatu penyakit sebagai berikut

1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit


karsinoma, jantung dan lain-lain daripada yang usia muda.

2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok,


kolesistitis, diabetes melitus cenderung terjadi pada wanita serta
kanker serviks yang hanya terjadi pada wanita atau penyakit kanker
prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau yang cenderung
terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.

3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit
hitam yang beda kerentangannay terhadapa suatu penyakit.

4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun


seperti hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll.

5. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll

6. Bentuk anatomis tubuh

7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh

8. Keadaan imunitas dan respons imunitas

9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent


10. Penyakit yang diderita sebelumnya

11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri

C. ENVIRONMENT

Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang


terjadinya penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar atau
bisas disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat
dibagi menjadi:

1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)

Mikro organisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit


infeksi (binatang, tumbuhan). Vektor pembawa penyakit umbuhan
& binatang sebagai sumber bahan makanan, obat dan lainnya

2. Lingkungan Fisik

Yang dimaksud dengan lingkunganfisik adalah yang


berwujud geogarfik dan musiman. Lingkungan fisik ini dapat
bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai
sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi,
radiasi, dll.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi

Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi


adalah sistem ekonomi yang berlaku yang mengacu pada
pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang akan
berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang
menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi
yang berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk
rumah tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan
hidup masyarakat, bentuk organisasi masyarakat yang
kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
terutama munculnya bebagai penyakit.

Apabila ada prubahan dr slh satu faktor makaa akan trjd


prubhan kseimbngan diantara bmrka yg berakibat akan brtmbh
atau brkurangnya pnykt yg brsangkutan.

14. TUJUANEPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan
penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat.

1. menjelaskan mekanisme pnyebab pnykit

2. mnjlskan trjdnya wabah setempat

3. mnjlskan prkmbngan alamiah pnyakit

4. membantu administrasi kesehatan

15.Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)

Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit,
tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit
berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada
keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya
tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan
ini disebut sehat. (premodial prevention)

16. dalam uji tapis secara masal pemeriksaan yg dilakukan = tanpa


mempertimbangkan populasi
17.Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor faktor
demografi sebagai berikut :
I. Kematian (Mortalitas)
II. Kelahiran (Natalitas)
III. Migrasi (Mobilitas) atau perubahan reproduksi dan migrasi neto

18.Berbentuk Sarang Tawon (Batu Nisan)

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang


lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan
tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median
(pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman,
Belgia, dan Swiss

19.Migrasi neto ini bermanfaat untuk mengetahui apakah suatu


kabupaten /kota merupakan daerah yang memiliki daya tarik bagi
penduduk wilayah sekitarnya atau wilayah lainnya. Dapat juga
ditentukan apakah suatu kabupaten/kota merupakan wilayah yang
tidak disenangi untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan kata lain kabupate
n/kota ini memiliki daya dorong bagi penduduknya u ntuk pergi
meninggalkan daerah tersebut.

20. Langkah-langkah keperawatan komunitas

1. Pengkajian 2Diagnosa 3Intervensi 4. implementasi5. Evaluasi

21. observasi atau metode pngumplan data dgn melihat dan menyaksikan
lgsg

22.Tujuan Perawatan Kesehatan Masyarakat secara umurn adalah


meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang Inereka miliki dan tujuan
khususnya yaitu I mengidentikasi masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi, menetapkan masalah kesehatan / keperawatan dan
prioritas masalah, merumuskan berbagai alternatif pernecahan masalah
keperawatan yang mereka hadapi, penilaian hasil kcsehatan dalam
mcmecahkan masalah kesehatan/keperawatan, mendorong dan
meningkatkan paisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan, meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (selfcare), menanamkan perilaku sehat mclalui
upaya pendidikan kcsehatan, tertanganinya kelompok kelompok resiko
tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan, menunjang fungsi
puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta
tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera ( Effcndy, 1998)

23.D. Prioritas Diagnosis Keperawatankomunitas

Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas


ditetapkan prioritas masalah kesehatan komunitas yang perlu ditetapkan
bersama masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa (MMD) atau
lokakarya mini masyarakat. Prioritas masalah dibuat berdasarkan kategori
dapat diatasi, kemudahan, dan kekhususan, mengingat banyaknya
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini sangat
penting dilakukan, agar implementasi yang dilakukan benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat dan secara tidak langsung akan membangun
rasa percaya diri dan kompetensi masyarakat untuk mengatasi masalah
yang lain (Bract, 1990 dalam Helvie, 1998). Penentuan prioritas masalah
keperawatan komunitas dapat dilakukan melalui metode berikut.

1. Paper and Pencil Tool (Ervin, 2002)


Pen ting ny a ma salah un tu kdip ec ahk an : Kemungkinanperubahanpositifjikadiatasi : Peningkatanterhadapkualitashidupbiladiatasi :
1 Rendah 0 Tidakada 0 tidakada
2 Sedang 1 Rendah 1 Rendah
Masalah 3 Tinggi 2 Sedang 2 Sedang Total
3 Tinggi
Resikomeningkatnyakejadianinfertilitaspadaagregatremaj a
3 3 3 9
Kurangnyakebiasaan hygiene personal 3 2 2 7

2. Scoring diagnosis keperawatankomunitas (DepKes, 2003)


M a s a l a h k e p e r a w a t a n A B C D E F G H Total
Resiko meningkatnya kejadian infertilitas pada agregat remaja.
2 3 2 5 2 3 2 2 21
Kurangnya kebiasaan hygiene personal 3 4 3 3 3 3 3 3 2 5
Keterangan : Pembobotan :
A. Risikokeparahan 1. Sangatrendah
B. Minatmasyarakat 2. Rendah
C. Kemungkinandiatasi 3. Cukup
D. Waktu 4. Tinggi
E. Dana 5. Sangattinggi
F. Fasilitas
G. Sumberdaya
H. Tempat

25.Pelayanan kesehatan perorangan sekunder harus memberikan


pelayanankesehatan yang aman, sesuai, efektif, efisien dan berbasis bukti
(evidence basedmedicine) serta didukung pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologikesehatan. Pelayanan kesehatan perorangan
sekunder yang bersifat tradisional dankomplementer dilaksanakan dengan
berafiliasi dengan atau di rumah sakitpendidikan. Pelayanan kesehatan
perorangan sekunder dapat dijadikan sebagai wahanapendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pendidikandan
pelatihan.

26.Rujukan upaya kesehatan masyarakat

1. Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota


2. Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral
3. Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu
mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat (Trihono, 2005).
a. rujukan sarana dan logistik : pemimjaman alat voging
b. rujukan tenaga : dukungan tenaga ahli
c. rujukan operasional diselenggarakan jika puskesmas tidak mampu.

30.a. Kelomp khusus dg kebuth khusus sbg akibat tumbang seperti :


bumil, BBL, anak balita, anak usia sekolah, remaja dan lansia.

31.. Ruang lingkup kegiatan


Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya-upaya promotif,
kuratif, rehabilitative dan resosialitatif, melalui kegiatan-kegiatan yang
terorganisasi, sebagi berikut :
Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
Penyuluhan kesehatan.
Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader
kesehatan dan petugas panti.
Penemuan kasus secara dini.
Melakukan rujukan medik dan kesehatan.
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat, kader, dan
petugas panti atau pusat-pusat rehabilitasi kelompok khusus.
Alih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada
petugas panti kadee kesehatan.
32.Terdapat tiga macam tingkatan pencegahan kecacatan yang bisa
dilakukan, yaitu:

1. Pencegahan kecacatan tingkat pertama ditunjukkan bagi individu


yang terpapar penyakit, kondisi sakit atau kemungkinan mengalami
cedera yang bisa menyebabkan kecacatan.
2. Pencegahan kecacatan tingkat kedua ditunjukkan bagi individu
yang sudah sakit atau dalam kondisi cedera dan diupayakan
melakukan rehabilitasi agar tidak menjadi cacat.
3. Pencegahan kecacatan tingkat ketiga ditunjukkan bagi individu
yang karena penyakit atau cederanya telah memiliki gangguan
dalam kemampuan fungsionalnya.

33. tempat perawatan klien dengan ketidakmampuan atau cacat


yang ditangani secara institusi pelayanan terhadap lembaga-
lembaga sosial kemasyarakatan yang menyelenggarakan
pemeliharaan dan pembinaan kelompok khusus : panti wredha,
panti asuhan, pusat rehabilitasi, penitipan balita.

34. kasus : kelompok kasus

Kelompok yang memiliki kesamaan :

a. ibu hamil b. balita c. Anak usia d.lansia

35.Menurut Depkes RI: UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang


dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
hidupnya sebagai sasaran utama.UKS merupakan wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk
perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal : seluruh peserta baik pada tingkat TK, SD (kls
1,3,6), SMP, SMA
36. Prioritas implementasi terhadap isu pelayanan kesehatan berdasarkan
visi pembangunan indonesia sehat 2025.

Fokus : 1. Meningkatkan

2. mempertahankan

3. memperbaiki

4. mencegah penyakit

5. rehabilitasi

37.Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang


d.bicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu
berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya
menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak


dibicarakan orang adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ
manusia, tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan
aspek legal dan etis dalam keperawatan.

38. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara


penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai
upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Dasar 1945. Inilah pengertian SKN yang disebutkan di halaman 2 3 dari
SKN 2009. Jika dikaitkan dengan Tujuan Pembangunan Milenium, tujuan
pembangunan kesehatan mencakup target-target MDG 4, 5 & 6 berikut:

1. Menurunkan Angka Kematian Balita hingga dua-pertiga dalam


kurun waktu 1990-2015 (Target 4A)
2. Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga-perempat dalam
kurun waktu 1990-2015. (Target 5A).
3. Mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS, Malaria & penyakit
utama lainnya hingga tahun 2015. (Target 6A, B & C)

Target-target ini merupakan output dari penyelenggaraan pembangunan


kesehatan. Untuk menghasilkan output-output ini di daerah diperlukan
bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan sbb:

Subsistem Upaya Kesehatan dioperasionalkan sebagai sistem-


sistem Surveilans Respons (SR) dari penyakit-penyakit yang
terkait dengan pencapaian target-target tersebut.
Lima Subsistem SKN lainnya yang dioperasionalkan berdasarkan
kebutuhan Sistem-Sistem S-R.

Sistem S-R t.d. fungsi-fungsi pokok berikut: Deteksi & Tindakan,


Registrasi; Konfirmasi Lab/Epid; Pelaporan; Pengolahan & Pentafsiran;
Respons Cepat; Respons Terencana; dan, Umpanbalik. Masing-masing
fungsi pokok ini membutuhkan biaya, SDM, Sediaan Farmasi dst. Dengan
kata lain subsistem upaya kesehatan (sebagai Sistem S-R dari suatu
penyakit/pencederaan prioritas) disilang dengan dengan lima subsistem
yang lain.
Sel kiri atas diisi keterangan pengenal berikut:

a = Penyakit/Pencederaan Prioritas

b = Primordial, Primer, Sekunder atau Tersier.

Untuk setiap penyakit/pencederaan prioritas lima matriks berikut diisi pada


waktu merancang SKD:

1. Sistem S-R untuk lingkungan biologis, fisik dan sosial.


2. Sistem S-R untuk agent.
3. Sistem S-R untuk inang Resiko Tinggi.
4. Sistem S-R untuk inang Sub-klinis (untuk penyakit khronis).
5. Sistem S-R untuk inang Klinis.

39 Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)


Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar
dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:
a.Dokter Umum (Tenaga Medis)
b.Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)
Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan
kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan,
yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami
gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada
pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya
bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di
perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory
Services).
Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.
40.Pelaku penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai SKN adalah :

1. Masyarakat
2. Pemerintah
3. Badan legislatif
4. Badan yudikatif

Anda mungkin juga menyukai