Bab 1,2,3,4,5
Bab 1,2,3,4,5
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan diselesaikan dalam membuat alat bantu
penggantian cylinder wheel ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mengaplikasikan alat bantu penggantian cylinder wheel
untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga ke dalam kerja teknisi?
1.4 Tujuan
Tujuan yang diinginkan dalam pembuatan alat bantu penggantian cylinder
wheel ini adalah meningkatkan Efisiensi waktu dan mempermudah mekanik
dalam pengerjaan penggantian cylinder wheel, jika dibandingkan dengan
proses pengerjaan secara manual .
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat ini adalah:
Teknisi bisa lebih cepat dalam mengerjakan penggantian cylinder wheel,
sehingga lebih efektif dalam hal waktu dan tenaga.
2
1.7 Luaran yang Diharapkan
Sebagai generasi penerus bangsa, wajib hukumnya untuk selalu
mengedepankan wawasan dan kreatifitas dalam mempermudah suatu
pekerjaan, khususnya dibidang otomotif. Adapun kegunaan tugas akhir ini
untuk mempermudah teknisi saat melakukan pekerjaan penggantian cylinder
wheel sehingga pekerjaannya menjadi lebih mudah dan cepat.
3
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1 Efisiensi
Efisiensi adalah kegiatan mencapai tujuan dengan benar dengan cara
menggunakan sumber daya, waktu, dan tenaga yang minimum secara
optimal dengan hasil output yang maksimal. Semakin hemat atau sedikit
penggunaan sumber daya, waktu, dan tenaga maka prosesnya dikatakan
semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan kinerja
sehingga menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Meningkatkan efisiensi
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dari sisi sumber daya manusia
serta dari sisi alat kerja atau teknologi yang ada.
2.2 Pengertian Sistem Rem
Sistem pengereman adalah sistem yang paling penting pada kendaraan
untuk menjaga keselamatan pada saat mengemudikan kendaraan. Sistem
rem pada kendaraan dirancang untuk mengurangi kecepatan atau
memperlambat dan menghentikan kendaraan, bahkan memungkinkan
kendaraan untuk bisa parkir di tempat yang menurun. Apabila rem tidak
berfungsi, maka akan berakibat fatal hingga bisa mengakibatkan
kecelakaan. Oleh karena itu, baik atau tidaknya kemampuan rem secara
langsung menjadi persoalan yang sangat penting bagi pengemudi. Rem
yang digunakan pada kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada tiap roda sama besar, maka gaya pengeremannya
harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang
diterima oleh roda-roda tersebut.
c. Rem harus mudah diperiksa dan di setel.
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin tidak
dihubungkan dengan pemindah daya (posisi netral), sehingga kendaraan
cenderung bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan tujuan untuk
menurunkan kecepatan gerak kendaraan sehingga berhenti dengan segera.
4
Efek pengereman ditimbulkan oleh adanya 2 objek yang bergesekan yaitu
tromol dan kanvas [2].
Apabila pedal rem ditekan, piston dalam master silinder akan menekan
minyakrem. Minyak rem yang mendapat tekanan akan menerusakan
tekanan itu kesilinder roda yang terdapat pada roda kendaraan melalui
pipa-pipa minyak rem. Tekanan minyak rem pada silinder roda
menyebabkan piston pada cylinder wheel terdorong keluar lalu
mendorong sepatu rem. Selanjutnya kanvas remyang terpasang pada
sepatu rem akan menekan tromol rem yang berputar,maka terjadilah proses
pengereman.
Tipe sistem pengereman terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Tipe rem tromol (drum brake)
b. Tipe rem cakram (disc brake)
5
Gesekan merupakan salah satu cara untuk menahan sebuah
gerakan. Pada kendaraan, gesekan dihasilkan dari pertemuan antara sepatu
rem dan tromol yang berputar. Pada pertemuan tersebut dihasilkan panas,
sehingga gesekan yang terjadi merubah energi kinetik menjadi energi
panas. Bila sepatu rem terus menerus bergesekan dengan tromol, maka
seluruh energi kinetik pada tromol berubah menjadi energi panas [2].
6
Gambar2.2 Prinsip Kerja Rem Tromol
7
2. Silinder Roda (Cylinder wheel)
Silinder roda berfungsi sebagai tenaga penggerak sepatu rem
yang dilakukan dengan tekanan hidrolik dari master cylinder.
Jika timbul tekanan hidraulis dari master cylinder maka piston
cup cylinder wheel akan keluar menekan sepatu rem dan
kemudian bergesekan dengan tromol rem bagian dalam.
Apabila rem tidak bekerja, piston cup akan kembali ke posisi
semula karena kekuatan dari pegas pembalik yang mengikat
sepatu rem [3].
Ada dua tipe cylinder wheel: double piston dan single piston.
3. Sepatu Rem Dan Kanvas Rem (Brake Shoe Dan Brake Lining)
Sepatu rem berfungsi untuk menahan putaran tromol rem, dan
kanvas rem adalah bagian yang bersentuhan langsung dengan
tromol rem bagian dalam. Bagian ujung bawah sepatu rem
diikat oleh pin pengunci dan spring pengikat, dan bagian atas
sepatu rem berhubungan dengan cylinder wheel. Pada saat
pedal rem diinjak, cylinder wheel mendorong sepatu rem ke
arah tromol dan terjadi gesekan yang menimbulkan terjadinya
pengereman [1].
Sepatu rem terbuat dari plat baja dan kanvas rem dipasang pada
sepatu rem dengan cara dikeling atau dilem. Kanvas rem
terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastic, dan
8
sebagainya. Kanvas rem harus memiliki koefisien gesek yang
tinggi dan harus mampu menahan panas dan keausan [3].
4. Tromol Rem
Tromol rem berfungsi sebagai penahan putaran roda pada saat
terjadi proses pengereman. Tromol rem dipasang pada axle
shaft dan berputar bersama roda.
Tromol rem terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika
kanvas rem menekan bagian dalam dari tromol rem maka akan
terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu
200 - 300C [3].
9
2.4.2 Tipe Rem Tromol
1. Tipe Leading Trailing
Rem tromol tipe ini memakai satu cylinder wheel dengan dua
piston yang terletak pada bagian atas untuk mendorong sepatu
rem, dan pada bagian bawah diikat dengan sebuah pin. Pada
rem tipe ini, bagian leading shoe akan lebih cepat aus
dibandingkan trailing shoe. Umumnya tipe leading trailing
dipasang pada roda bagian belakang [2].
10
untuk mencegah terjadinya kecelakaan perlu dilakukan perawatan rem
secara rutin agar kondisi sistem rem tetap terjaga dengan baik.
11
disebabkan faktor usia pemakaian kendaraan atau perawatan sistem rem
yang salah oleh pemilik kendaraan. Untuk mengatasi kerusakan cylinder
wheel, diperlukan penggantian komponen tersebut. Perlu diketahui,
penggantian cylinder wheel harus dilakukan pembongkaran komponen lain
pada rem tromol, yakni brake shoe. Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pembongkaran brake shoe rata-rata 15-30 menit.
12
2. Masukkan dongkrak ke kolong kendaraan
13
Gambar 2.12 Melepas roda
5. Letakkan roda pada kolong kendaraan
14
Gambar 2.15 Melepas tromol rem
8. Lepaskan pin pengunci brake shoe
15
Gambar 2.18 Melepas spring bagian bawah
11. Lepas adjusting plate dan adjusting screw
16
Gambar 2.21 Melepas brake shoe
17
15. Lepaskan cylinder wheel dari backing plate
18
2. Pasang baut pengunci cylinder wheel dan kencangkan
19
5. Pasang spring pengunci bagian atas dan adjusting screw
20
Gambar 2.32 Memasang pin pengunci sebelah kanan
21
10. Pasang tromol rem
22
Gambar 2.38 Memasang baut roda kendaraan
23
Gambar 2.41 Dongkrak dan jack stand
24
c. Bergeraknya ulir mengakibatkan rangka lengan kiri dan kanan
saling berjauhan (merenggang), sehingga jarak rangka lengan
berubah.
d. Bertambah lebarnya jarak rangka lengan mengakibatkan brake
shoe ikut merenggang.
Merapatkan break shoe:
a. Pada saat handle diputar searah jarum jam, maka poros ulir
berputar mengikuti arah putaran handle dan pada poros ulir
terdapat nutsyang berhubungan dengan rangka lengan.
b. Nuts dan poros ulir akan bekerja seperti halnya sepasang baut dan
mur yang dapat bergerak ke atas sesuai arah putaran handle.
c. Bergeraknya ulir ngakibatkan rangka lengan kiri dan kanan saling
berdekatan (merapat), sehingga jarak rangka lengan berubah.
d. Bertambah lebarnya jarak rangka lengan ngakibatkan brake shoe
ikut merapat.
25
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
START
OBSERVASI
STUDI LITERATUR
MEMBUAT KONSEP
PENGUJIAN ALAT
BERHASIL
MEMBUAT LAPORAN
26
Dalam perancangan alat kami menggunakan beberapa metode agar
perancangan alat kami berjalan dengan maksimal dan mendapatkan hasil yang
sesuai dengan perencanaan perancangan alat yang kami buat. Dibawah ini
kami memaparkan alur perancangan alat yang kami buat, yaitu alat bantu
penggantian cylinder wheel untuk kendaraan yang menggunakan rem tromol
tipe leading trailing.
3.2.1 Observasi
Pada tahap observasi ini kami melakukan pengamatan saat kami
melaksanakan On the Job Training (OTJ) di bengkel resmi. Dari
hasil pengamatan kami diketahui bahwa pada saat proses
penggantian cylinder wheel memerlukan waktu yang cukup lama
karena harus melepas komponen rem tromol yang lainnya. Hal
tersebut menyebabkan waktu kerja teknisi menjadi tidak efisien.
Sehingga dari masalah tersebut kami jadikan bahan dalam
pembuatan tugas akhir.
27
3.2.4 Membuat Alat
Tahap pembuatan alat ini dilakukan sesuai dengan konsep yang
telah kami buat. Dalam proses pembuatan alat ini kami lakukan di
Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi dan menggunakan
jasa tukang bubut untuk memotong dan membentuk bahan sesuai
dengan konsep yang telah dibuat.
28
BAB IV
Waktu pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan selama 6 bulan di mulai dari
bulan Februari 2016. Bertempat di Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi.
Adapun standar operasional prosedur (SOP) dari alat yang telah kami
rancang adalah sebagai berikut:
MELEPAS
1. Sebelum menggunakan alat, teknisi atau pengguna alat harus
memperhatikan kelengkapan alat kerja lain yang dibutuhkan seperti:
dongkrak, jack stand, car lift (jika menggunakan car lift), obeng min
(-), kunci ring 10, kunci neple 10, kunci roda.
2. Kemudian kendorkan baut roda.
3. Setelah itu gunakan dongkrak untuk mengangkat mobil.
4. Pasangkan jack stand pada axle shaft mobil.
5. Setelah jack stand terpasang, turunkan dongkrak lalu lepas roda dan
letakkan roda pada bagian bawah chasis kendaraan.
6. Bebaskan rem tangan agar tromol rem terbebas dari brake shoe.
7. Lepaskan tromol rem (apabila tromol rem sulit untuk dilepas, maka
gunakan baut 12 dengan cara mengencangkan baut 12 di lubang yang
ada pada tromol rem).
8. Kemudian pasang alat bantu penggantian cylinder wheel dengan cara
masukan celah yang ada pada alat bantu penggantian cylinder wheel ke
plat brake shoe yang ada di dekat cylinder wheel dan pastikan alat
tidak jatuh saat digunakan. Kemudian regangkan alat dengan memutar
handle ke arah yang berlawanan jarum jam. Pastikan regangan brake
29
shoe tidak terlalu lebar minimal ada celah untuk melepaskan cylinder
wheel.
9. Lepas selang minyak rem dengan cara mengendorkan baut neple
menggunakan kunci neple.
10. Lepaskan baut pengunci pada cylinder wheel dengan kunci ring 10.
11. Lepas cylinder wheel.
MEMASANG
1. Pasang cylinder wheel baru pada posisi yang benar lalu pasangkan baut
pengikat cylinder wheel dan kencangkan dengan kunci ring.
2. Pasangkan pipa minyak rem pada cylinder wheel, lalu kencangan baut
pipa minyak rem tersebut dengan kunci nepel.
3. Bila cylinder wheel sudah terpasang dengan benar, maka lepas alat
bantu dengan cara memutar handle alat searah jarum jam.
4. Setelah alat dilepas, perhatikan jarak brake shoe apabila terlalu lebar
akibat direnggangkan maka lakukan penyetelan celah brake shoe.
5. Pasang kembali tromol rem.
6. Pasang kembali roda dan baut roda.
7. Keluarkan jack stand dari kolong mobil, pastikan jack stand tidak lagi
berada dibawah atau dekat kendaraan.
8. Turunkan mobil dengan menggunakan dongkrak secara perlahan
9. Tarik kembali rem tangan.
10. Dan kencangkan baut roda dengan kunci momen.
4.3.1 Membongkar
30
Gambar 4.1 Menurunkan rem tangan
31
Gambar 4.4 Alat berdiri sempurna di brake shoe
32
Gambar 4.7 Melepaskan pipa minyak rem
33
Gambar 4.10 Cylinder wheel terlepas dari backing plate
4.3.2 Memasang
1. Pasangkan cylinder wheel pada backing plate dan sesuaikan
posisi cylinder wheel dengan brake shoe
34
Gambar 4.13 Memasang pipa minyak rem
35
Gambar 4.16 Mengendorkan alat bantu pelepasan cylinder wheel
9. Jika celah brake shoe telah disetel, pasang kembali tromol rem
36
Gambar 4.19 Memasang tromol rem
37
Tabel 2. pengujian di Workshop Otomotif BBPLK Cevest
Rata-rata Pengujian
no Manual Alat
1 2666,8 676,6
2 2850,75 603
2758,775 639,8
Tabel 3. Rata-rata pengujian pada
kendaraan
manualalat
Efisiensi waktu dalam persentase= x 100
manual
2758,775639,8
x 100
2758,775
76,80
38
jarum jam maka arm akan merenggangkan brake shoe, sehingga cylinder
wheel dengan mudah di lepas.
Hinge pin : Sebagai pengunci block supaya tidak terlepas dari arm
putaran handle
39
Connecting plate : Benghubung antara arm dan screw
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
40
Daftar Pustaka
[1]. Motor, Toyota Astra. New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota
Astra Motor, 2003.
[2]. . Step 2 Chassis Group. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor, 1983.
[3]. Isuzu. Chassis Component Brake System. Jakarta : PT. Astra Internasional
Isuzu, 1984.
41