Anda di halaman 1dari 41

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Saat kami melaksanakan On Job Training dibengkel, kami mendapat
banyak sekali pembelajaran tentang kinerja yang ada di bengkel dan dari
pembelajaran tersebut kami mendapatkan banyak bahan untuk dijadikan tugas
akhir.
Salah satunya adalah permasalahan tentang lamanya waktu penggantian
cylinder wheel pada rem tromol. Pada umumnya, kerusakan cylinder wheel
disebabkan karena sobeknya seal pada komponen tersebut, sehingga
menimbulkan kebocoran minyak rem yang berakibat gagalnya sistem pengereman
pada kendaraan.
Selama ini, dalam melakukan penggantian cylinder wheel pada rem tromol
teknisi diharuskan untuk melepas komponen rem tromol lain, seperti: brake shoe,
shoe spring, dan adjuster screw assembly. Untuk melakukan pembongkaran
tersebut diperlukan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Sehingga
teknisi kehilangan banyak waktu dan tenaga hanya untuk mengganti sebuah
komponen.
Oleh karena itu, kami memutuskan membuat sebuah alat untuk membantu
mempercepat dan mempermudah pengerjaan penggantian cylinder wheel tanpa
harus membongkar komponen lain. Sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan
tenaga dalam proses pengerjaan penggantian cylinder wheel.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami mengambil judul
PENGGUNAAN ALAT BANTU PENGGANTIAN CYLINDER WHEEL UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI WAKTU PADA KENDARAAN YANG
MENGGUNAKAN REM TROMOL.

1
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan diselesaikan dalam membuat alat bantu
penggantian cylinder wheel ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mengaplikasikan alat bantu penggantian cylinder wheel
untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga ke dalam kerja teknisi?

1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


Alat bantu penggantian cylinder wheel ini digunakan pada kendaraan yang
memakai rem tromol tipe Leading trailing.
Agar lebih terarah perlunya batasan masalah, yaitu alat ini digunakan
untuk membantu pengerjaan penggantian cylinder wheel mobil pada
kendaraan berukuran sedang yang menggunakan rem tromol serta di dalam
laporan ini hanya membahas tentang efisiensi waktu saat melakukan
penggantian cylinder wheel dan Standart Operational Prosedur alat bantu
penggantian cylinder wheel.

1.4 Tujuan
Tujuan yang diinginkan dalam pembuatan alat bantu penggantian cylinder
wheel ini adalah meningkatkan Efisiensi waktu dan mempermudah mekanik
dalam pengerjaan penggantian cylinder wheel, jika dibandingkan dengan
proses pengerjaan secara manual .

1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat ini adalah:
Teknisi bisa lebih cepat dalam mengerjakan penggantian cylinder wheel,
sehingga lebih efektif dalam hal waktu dan tenaga.

1.6 Lokasi Objek Tugas Akhir


Proses pengujian alat bantu penggantian cylinder wheel ini dilakukan di
Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi.

2
1.7 Luaran yang Diharapkan
Sebagai generasi penerus bangsa, wajib hukumnya untuk selalu
mengedepankan wawasan dan kreatifitas dalam mempermudah suatu
pekerjaan, khususnya dibidang otomotif. Adapun kegunaan tugas akhir ini
untuk mempermudah teknisi saat melakukan pekerjaan penggantian cylinder
wheel sehingga pekerjaannya menjadi lebih mudah dan cepat.

1.8 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat alat,
ruang lingkup, batasan masalah, lokasi objek tugas akhir, dan luaran
yang diharapkan.
BAB 2 STUDI PUSTAKA
Berisi landasan teori yang diperoleh dari literatur untuk mendukung
pembuatan dan pengujian alat.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Menguraikan tentang metodelogi yaitu metode penyelesaian
masalah/penelitian, meliputi prosedur pengambilan sampel,
pengumpulan data dan teknis pengujian alat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang waktu dan tempat pelaksanaan tugas akhir, SOP
mengganti cylinder wheel dengan menggunakan alat bantu, dan
perbandingan waktu kerja menggunakan alat dengan tanpa
menggunakan alat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan dari seluruh hasil pembahasan. Isi kesimpulan
harus menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
tugas akhir, serta berisi saran-saran yang berkaitan dengan tugas akhir.

3
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1 Efisiensi
Efisiensi adalah kegiatan mencapai tujuan dengan benar dengan cara
menggunakan sumber daya, waktu, dan tenaga yang minimum secara
optimal dengan hasil output yang maksimal. Semakin hemat atau sedikit
penggunaan sumber daya, waktu, dan tenaga maka prosesnya dikatakan
semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan kinerja
sehingga menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Meningkatkan efisiensi
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dari sisi sumber daya manusia
serta dari sisi alat kerja atau teknologi yang ada.
2.2 Pengertian Sistem Rem
Sistem pengereman adalah sistem yang paling penting pada kendaraan
untuk menjaga keselamatan pada saat mengemudikan kendaraan. Sistem
rem pada kendaraan dirancang untuk mengurangi kecepatan atau
memperlambat dan menghentikan kendaraan, bahkan memungkinkan
kendaraan untuk bisa parkir di tempat yang menurun. Apabila rem tidak
berfungsi, maka akan berakibat fatal hingga bisa mengakibatkan
kecelakaan. Oleh karena itu, baik atau tidaknya kemampuan rem secara
langsung menjadi persoalan yang sangat penting bagi pengemudi. Rem
yang digunakan pada kendaraan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada tiap roda sama besar, maka gaya pengeremannya
harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang
diterima oleh roda-roda tersebut.
c. Rem harus mudah diperiksa dan di setel.
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin tidak
dihubungkan dengan pemindah daya (posisi netral), sehingga kendaraan
cenderung bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan tujuan untuk
menurunkan kecepatan gerak kendaraan sehingga berhenti dengan segera.

4
Efek pengereman ditimbulkan oleh adanya 2 objek yang bergesekan yaitu
tromol dan kanvas [2].
Apabila pedal rem ditekan, piston dalam master silinder akan menekan
minyakrem. Minyak rem yang mendapat tekanan akan menerusakan
tekanan itu kesilinder roda yang terdapat pada roda kendaraan melalui
pipa-pipa minyak rem. Tekanan minyak rem pada silinder roda
menyebabkan piston pada cylinder wheel terdorong keluar lalu
mendorong sepatu rem. Selanjutnya kanvas remyang terpasang pada
sepatu rem akan menekan tromol rem yang berputar,maka terjadilah proses
pengereman.
Tipe sistem pengereman terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Tipe rem tromol (drum brake)
b. Tipe rem cakram (disc brake)

2.3 Prinsip Sistem Rem


Pada dasarnya rem sama dengan mesin, yaitu berfungsi sebagai
perangkat perubah energi. Perbedaan rem dengan mesin adalah mesin
mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menjalankan kendaraan, sedangkan rem sebaliknya, merubah energi
kinetik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
Menurut hukum kekekalan energi (Hukum I Termodinamika),
energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa
diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi). Jadi sistem rem
bertugas untuk merubah energi kinetik yang menyebabkan kendaraan
bergerak ke dalam bentuk energi panas [2].
Secara umum untuk memberhentikan kendaraan, sistem rem harus
mampu melakukan pengereman dalam waktu singkat dan oleh sebab itu
sistem rem harus memiliki kemampuan merubah energi kinetik menjadi
energi panas yang besar. Untuk melakukan perubahan energi tersebut,
sistem rem memanfaatkan gaya gesek antara dua permukaan benda.

5
Gesekan merupakan salah satu cara untuk menahan sebuah
gerakan. Pada kendaraan, gesekan dihasilkan dari pertemuan antara sepatu
rem dan tromol yang berputar. Pada pertemuan tersebut dihasilkan panas,
sehingga gesekan yang terjadi merubah energi kinetik menjadi energi
panas. Bila sepatu rem terus menerus bergesekan dengan tromol, maka
seluruh energi kinetik pada tromol berubah menjadi energi panas [2].

Gambar 2 .1 Prinsip Dasar Rem

2.4 Rem Tromol (Drum Brake)


Rem tromol adalah salah satu jenis rem yang umum digunakan
pada kendaraan beroda. Pada kendaraan roda empat (mobil) rem tromol
biasa dipakai untuk roda belakang.
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman (self-energizing
effect) diperoleh dari gesekan antara sepatu rem yang menekan bagian
dalam tromol yang berputar bersama dengan roda kendaraan [3]. Hal
tersebut bisa terjadi karena adanya bantuan dari minyak rem yang
meneruskan tekanan dari pedal rem ke silinder roda (cylinder wheel),
sehingga cylinder wheel mengembang lalu menekan sepatu rem untuk
bergesekan dengan bagian dalam tromol.

6
Gambar2.2 Prinsip Kerja Rem Tromol

2.4.1 Komponen Rem Tromol


Dalam mekanisme rem tromol terdapat beberapa komponen, yaitu:
1. Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing dan axle carrier pada bagian belakang [3]. Komponen
ini berfungsi sebagai dudukan silinder roda (cylinder wheel),
sepatu rem, dan per penarik sepatu rem. Karena seluruh
komponen rem tromol tertumpu ada backing plate, maka aksi
daya pengereman tertumpu pada backing plate [3].

Gambar 2.3 Komponen Backing Plate

7
2. Silinder Roda (Cylinder wheel)
Silinder roda berfungsi sebagai tenaga penggerak sepatu rem
yang dilakukan dengan tekanan hidrolik dari master cylinder.
Jika timbul tekanan hidraulis dari master cylinder maka piston
cup cylinder wheel akan keluar menekan sepatu rem dan
kemudian bergesekan dengan tromol rem bagian dalam.
Apabila rem tidak bekerja, piston cup akan kembali ke posisi
semula karena kekuatan dari pegas pembalik yang mengikat
sepatu rem [3].
Ada dua tipe cylinder wheel: double piston dan single piston.

Gambar 2.4 Komponen Cylinder Wheel

3. Sepatu Rem Dan Kanvas Rem (Brake Shoe Dan Brake Lining)
Sepatu rem berfungsi untuk menahan putaran tromol rem, dan
kanvas rem adalah bagian yang bersentuhan langsung dengan
tromol rem bagian dalam. Bagian ujung bawah sepatu rem
diikat oleh pin pengunci dan spring pengikat, dan bagian atas
sepatu rem berhubungan dengan cylinder wheel. Pada saat
pedal rem diinjak, cylinder wheel mendorong sepatu rem ke
arah tromol dan terjadi gesekan yang menimbulkan terjadinya
pengereman [1].
Sepatu rem terbuat dari plat baja dan kanvas rem dipasang pada
sepatu rem dengan cara dikeling atau dilem. Kanvas rem
terbuat dari campuran fiber metalic, brass, lead, plastic, dan

8
sebagainya. Kanvas rem harus memiliki koefisien gesek yang
tinggi dan harus mampu menahan panas dan keausan [3].

Gambar 2.5 Brake shoe

4. Tromol Rem
Tromol rem berfungsi sebagai penahan putaran roda pada saat
terjadi proses pengereman. Tromol rem dipasang pada axle
shaft dan berputar bersama roda.
Tromol rem terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika
kanvas rem menekan bagian dalam dari tromol rem maka akan
terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu
200 - 300C [3].

Gambar 2.6 Tromol Rem

9
2.4.2 Tipe Rem Tromol
1. Tipe Leading Trailing
Rem tromol tipe ini memakai satu cylinder wheel dengan dua
piston yang terletak pada bagian atas untuk mendorong sepatu
rem, dan pada bagian bawah diikat dengan sebuah pin. Pada
rem tipe ini, bagian leading shoe akan lebih cepat aus
dibandingkan trailing shoe. Umumnya tipe leading trailing
dipasang pada roda bagian belakang [2].

Gambar 2.7 Tipe Leading Trailing

2.5 Perawatan Rem


Secara umum perawatan dapat didefinisikan sebagai serangkaian
aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga suatu
produk atau sistem agar tetap berada dalam kondisi yang aman. Sedangkan
perawatan rem dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara
rutin untuk menjaga komponen-komponen pada sistemrem agar tetap
berfungsi secara baik.
Banyak kecelakaan kendaraan yang diakibatkan karena rem gagal
berfungsi, hal tersebut bisa terjadi karena rusaknya komponen akibat masa
pemakaian kendaraan atau karena perawatan yang kurang. Oleh karena itu,

10
untuk mencegah terjadinya kecelakaan perlu dilakukan perawatan rem
secara rutin agar kondisi sistem rem tetap terjaga dengan baik.

2.6 Gangguan Pada Sistem Pengereman


1. Pedal Rem Keras Tetapi Rem Tidak Pakem
Hal ini bisa terjadi karena ada kotoran pada sepatu rem (gemuk/oli)
atau cylinder wheel macet. Pada kendaraan yang dilengkapi dengan
booster rem kemungkinan pecahnya slang atau diapragma booster
sobek. Pipa pipa rem yang tergenjat dan pipa flexible roda depan
yang sudah lama tidak diganti akan menghambat tekanan minyak rem
ke cylinder wheel, sehingga walaupun pedal rem sudah diinjak dengan
kuat, rem tidak pakem.
2. Pedal Rem Terlalu Dalam Dan Semakin Turun Ketika Diinjak
Pedal rem harus mempunyai jarak ketika diinjak untuk menghentikan
kendaraan. Pedal rem juga mempunyai langkah cadangan, sehingga
ketika pedal rem diinjak penuh tidak akan menyentuh lantai kendaraan.
Apabila pedal rem menyentuh lantai kendaraan atau injakan pedal rem
terasa terlalu dalam, kemungkinan penyebabnya adalah celah tromol
rem yang terlalu longgar, kanvas rem (brake pad) yang sudah tipis,
kerusakan pada master cylinder atau kebocoran minyak rem pada
sistem pengereman.

2.7 Kerusakan Cylinder Wheel Pada Rem Tromol


Kerusakan komponen pada kendaraan tidak bisa diprediksi kapan
akan terjadi. Namun, kerusakan komponen jelas akan terjadi apabila
kurangnya perawatan pada kendaraan. Pada sistem pengereman tidak
jarang terjadi kerusakan komponen, yang berakibat kurangnya daya
pengereman. Khusus untuk rem tromol, biasa terjadi kerusakan komponen
cylinder wheel. Kerusakan cylinder wheel bisa disebabkan karena adanya
kebocoran minyak rem pada cylinder wheel, macet atau berkaratnya
cylinder wheel atau karena sobeknya seal cylinder wheel. Hal ini

11
disebabkan faktor usia pemakaian kendaraan atau perawatan sistem rem
yang salah oleh pemilik kendaraan. Untuk mengatasi kerusakan cylinder
wheel, diperlukan penggantian komponen tersebut. Perlu diketahui,
penggantian cylinder wheel harus dilakukan pembongkaran komponen lain
pada rem tromol, yakni brake shoe. Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pembongkaran brake shoe rata-rata 15-30 menit.

Gambar 2.8 Seal cylinder wheel sobek

2.8 Cara melepasCylinder Wheel


1. Kendorkan baut roda

Gambar 2.9 Mengendorkan baut rod

12
2. Masukkan dongkrak ke kolong kendaraan

Gambar 2.10 Dongkrak pada kolong kendaraan

3. Naikkan dongkrak dan pasangkan jack stand

Gambar 2.11 Kendaraan terangkat dan jack stand terpasang

4. Lepas roda dari kendaraan

13
Gambar 2.12 Melepas roda
5. Letakkan roda pada kolong kendaraan

Gambar 2.13 Roda pada kolong kendaraan

6. Turunkan rem tangan

Gambar 2.14 Menurunkan rem tangan

7. Lepaskan tromol rem

14
Gambar 2.15 Melepas tromol rem
8. Lepaskan pin pengunci brake shoe

Gambar 2.16 Melepas pin pengunci

9. Lepas spring pengunci brake shoe bagian atas

Gambar 2.17 Melepas spring bagian atas

10. Lepas spring pengunci brake shoe bagian bawah

15
Gambar 2.18 Melepas spring bagian bawah
11. Lepas adjusting plate dan adjusting screw

Gambar 2.19 Melepas adjusting plate

Gambar 2.20 Spring dan adjusting screw

12. Lepas kedua brake shoe dari backing plate

16
Gambar 2.21 Melepas brake shoe

13. Kendorkan baut pipa minyak rem menggunakan kunci nepel

Gambar 2.22 Mengendorkan baut pipa minyak rem

14. Kendorkan baut pengunci cylinder wheel

Gambar 2.23 Mengendorkan baut pengunci cylinder wheel

17
15. Lepaskan cylinder wheel dari backing plate

Gambar 2.24 Melepas cylinder wheel


16. Cylinder wheel terlepas dari backing plate

Gambar 2.25 Cylinder wheel terlepas

2.9 Cara Memasang Cylinder Wheel


1. Pasang cylinder wheel pada backing plate

Gambar 2.26 Memasang cylinder wheel

18
2. Pasang baut pengunci cylinder wheel dan kencangkan

Gambar 2.27 Memasangkan baut pengunci cylinder wheel


3. Pasang pipa minyak rem ke cylinder wheel

Gambar 2.28 Memasang pipa minyak rem

4. Pasang pin pengunci brake shoe sebelah kiri

Gambar 2.29 Memasang pin pengunci sebelah kiri

19
5. Pasang spring pengunci bagian atas dan adjusting screw

Gambar 2.30 Memasang spring pengunci &andjusting screw


6. Pasang brake shoe sebelah kanan

Gambar 2.31 Memasang brake shoe sebelah kanan

7. Pasang pin pengunci brake shoe sebelah kanan

20
Gambar 2.32 Memasang pin pengunci sebelah kanan

8. Pasang spring penguncibagian bawah

Gambar 2.33 Memasang spring bagian bawah


9. Pasang adjusting plate dan spring pengikat

Gambar 2.34 Memasang adjusting screw

Gambar 2.35 Memasang spring

21
10. Pasang tromol rem

Gambar 2.36 Memasang tromol rem

11. Pasang roda kendaraan

Gambar 2.37 Memasang roda kendaraan

12. Pasang baut roda kendaraan

22
Gambar 2.38 Memasang baut roda kendaraan

13. Keluarkan jack stand dari kolong kendaraan

Gambar 2.39 Mengeluarkan jack stand


14. Turunkan kendaraan secara perlahan

Gambar 2.40 Menurunkan kendaraan

15. Jauhkan dongkrak dan jack standdari kolong kendaraan

23
Gambar 2.41 Dongkrak dan jack stand

16. Kencangkan baut roda kendaraan

Gambar 2.42 Mengencangkan baut roda kendaraan

2.10 Prinsip Kerja Alat Bantu Penggantian Cylinder Wheel


Alat bantu penggantian cylinder wheel menggunakan prinsip kerja
dongkrak ulir. Alat ini dioperasikan secara manual dengan bantuan tenaga
manusia
Merenggangkan brake shoe:
a. Pada saat handle diputar berlawanan arah jarum jam, maka poros
ulir berputar mengikuti putaran handle dan pada poros ulir terdapat
nutsyang berhubungan dengan rangka lengan.
b. Nuts dan poros ulir akan bekerja seperti halnya sepasang baut dan
mur yang dapat bergerak ke bawah sesuai arah putaran handle.

24
c. Bergeraknya ulir mengakibatkan rangka lengan kiri dan kanan
saling berjauhan (merenggang), sehingga jarak rangka lengan
berubah.
d. Bertambah lebarnya jarak rangka lengan mengakibatkan brake
shoe ikut merenggang.
Merapatkan break shoe:
a. Pada saat handle diputar searah jarum jam, maka poros ulir
berputar mengikuti arah putaran handle dan pada poros ulir
terdapat nutsyang berhubungan dengan rangka lengan.
b. Nuts dan poros ulir akan bekerja seperti halnya sepasang baut dan
mur yang dapat bergerak ke atas sesuai arah putaran handle.
c. Bergeraknya ulir ngakibatkan rangka lengan kiri dan kanan saling
berdekatan (merapat), sehingga jarak rangka lengan berubah.
d. Bertambah lebarnya jarak rangka lengan ngakibatkan brake shoe
ikut merapat.

25
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Proses Perancangan

START

OBSERVASI

STUDI LITERATUR

MEMBUAT KONSEP

MEMBUAT ALAT GAGAL

PENGUJIAN ALAT

BERHASIL

MEMBUAT LAPORAN

3.2 Uraian Langkah Proses Perancangan


SELESAI

26
Dalam perancangan alat kami menggunakan beberapa metode agar
perancangan alat kami berjalan dengan maksimal dan mendapatkan hasil yang
sesuai dengan perencanaan perancangan alat yang kami buat. Dibawah ini
kami memaparkan alur perancangan alat yang kami buat, yaitu alat bantu
penggantian cylinder wheel untuk kendaraan yang menggunakan rem tromol
tipe leading trailing.

3.2.1 Observasi
Pada tahap observasi ini kami melakukan pengamatan saat kami
melaksanakan On the Job Training (OTJ) di bengkel resmi. Dari
hasil pengamatan kami diketahui bahwa pada saat proses
penggantian cylinder wheel memerlukan waktu yang cukup lama
karena harus melepas komponen rem tromol yang lainnya. Hal
tersebut menyebabkan waktu kerja teknisi menjadi tidak efisien.
Sehingga dari masalah tersebut kami jadikan bahan dalam
pembuatan tugas akhir.

3.2.2 Studi Literatur


Pada tahap ini kami mencari dan mengumpulkan materi yang
berkaitan dengan alat yang akan kami buat. Materi yang kami
kumpulkan berasal dari materi sistem rem service manual, literatur
tertulis, dan dari internet yang sesuai serta berhubungan dengan
proses perancangan alat. Tujuan dari mengumpulkan materi ini
untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam
melakukan studi dan menjadi dasar untuk melakukan perancangan
alat bantu penggantian cylinder wheel.

3.2.3 Membuat Konsep


Dalam pembuatan konsep diperoleh berdasarkan tahap observasi di
lapangan, dengan tujuan mendapatkan pemecahan masalah yang
telah kami temukan pada saat observasi. Konsep yang telah kami
pikirkan yaitu dengan membuat alat bantu penggantian cylinder
wheel

27
3.2.4 Membuat Alat
Tahap pembuatan alat ini dilakukan sesuai dengan konsep yang
telah kami buat. Dalam proses pembuatan alat ini kami lakukan di
Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi dan menggunakan
jasa tukang bubut untuk memotong dan membentuk bahan sesuai
dengan konsep yang telah dibuat.

3.2.5 Pengujian Alat


Setelah alat bantu penggantian cylinder wheel selesai dibuat,
langkah yang paling penting kami lakukan adalah menguji alat ini.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat
bekerja sesuai yang diharapkan. Ada dua poin penting yang kami
lihat dalam pengujian alat ini, yaitu: pertama, Pengujian
kemampuan alat untuk meregangkan brake shoe. kedua, Pengujian
waktu kerja menggunakan alat ini. proses pengujian alat kami
lakukan di Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi.

3.2.6 Membuat Laporan


Setelah rangkaian proses pembuatan alat bantu penggantian
cylinder wheel selesai. Kami melakukan proses penyusunan hasil
dari pembuatan dan pengujian alat yang kami kerjakan dalam
bentuk laporan penelitian.

28
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan selama 6 bulan di mulai dari
bulan Februari 2016. Bertempat di Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi.

4.2 Standar Operasional Prosedur Alat

Standar operasional prosedur (SOP) adalah suatu standar atau pedoman


yang dibakukan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja
tertentu.

Adapun standar operasional prosedur (SOP) dari alat yang telah kami
rancang adalah sebagai berikut:

MELEPAS
1. Sebelum menggunakan alat, teknisi atau pengguna alat harus
memperhatikan kelengkapan alat kerja lain yang dibutuhkan seperti:
dongkrak, jack stand, car lift (jika menggunakan car lift), obeng min
(-), kunci ring 10, kunci neple 10, kunci roda.
2. Kemudian kendorkan baut roda.
3. Setelah itu gunakan dongkrak untuk mengangkat mobil.
4. Pasangkan jack stand pada axle shaft mobil.
5. Setelah jack stand terpasang, turunkan dongkrak lalu lepas roda dan
letakkan roda pada bagian bawah chasis kendaraan.
6. Bebaskan rem tangan agar tromol rem terbebas dari brake shoe.
7. Lepaskan tromol rem (apabila tromol rem sulit untuk dilepas, maka
gunakan baut 12 dengan cara mengencangkan baut 12 di lubang yang
ada pada tromol rem).
8. Kemudian pasang alat bantu penggantian cylinder wheel dengan cara
masukan celah yang ada pada alat bantu penggantian cylinder wheel ke
plat brake shoe yang ada di dekat cylinder wheel dan pastikan alat
tidak jatuh saat digunakan. Kemudian regangkan alat dengan memutar
handle ke arah yang berlawanan jarum jam. Pastikan regangan brake

29
shoe tidak terlalu lebar minimal ada celah untuk melepaskan cylinder
wheel.
9. Lepas selang minyak rem dengan cara mengendorkan baut neple
menggunakan kunci neple.
10. Lepaskan baut pengunci pada cylinder wheel dengan kunci ring 10.
11. Lepas cylinder wheel.

MEMASANG
1. Pasang cylinder wheel baru pada posisi yang benar lalu pasangkan baut
pengikat cylinder wheel dan kencangkan dengan kunci ring.
2. Pasangkan pipa minyak rem pada cylinder wheel, lalu kencangan baut
pipa minyak rem tersebut dengan kunci nepel.
3. Bila cylinder wheel sudah terpasang dengan benar, maka lepas alat
bantu dengan cara memutar handle alat searah jarum jam.
4. Setelah alat dilepas, perhatikan jarak brake shoe apabila terlalu lebar
akibat direnggangkan maka lakukan penyetelan celah brake shoe.
5. Pasang kembali tromol rem.
6. Pasang kembali roda dan baut roda.
7. Keluarkan jack stand dari kolong mobil, pastikan jack stand tidak lagi
berada dibawah atau dekat kendaraan.
8. Turunkan mobil dengan menggunakan dongkrak secara perlahan
9. Tarik kembali rem tangan.
10. Dan kencangkan baut roda dengan kunci momen.

4.3 Cara penggunaan alat

4.3.1 Membongkar

1. Turunkan rem tangan

30
Gambar 4.1 Menurunkan rem tangan

2. Lepaskan tromol rem

Gambar 4.2 Melepas tromol rem


3. Pasangkan alat pada brake shoe

Gambar 4.3 Pemasangan alat pada brake shoe

4. Pastikan alat berdiri sempurna pada brake shoe

31
Gambar 4.4 Alat berdiri sempurna di brake shoe

5. Kendorkan baut pipa minyak rem menggunakan kunci nepel

Gambar 4.5 Mengendorkan baut pipa minyak rem

6. Kendorkan baut pengunci cylinder wheel

Gambar 4.6 Mengendorkan baut pengunci cylinder wheel


7. Lepaskan pipa minyak rem dari cylinder wheel

32
Gambar 4.7 Melepaskan pipa minyak rem

8. Lepaskan baut pengunci cylinder wheel

Gambar 4.8 Melepas baut pengunci cylinder wheel

9. Lepaskan cylinder wheel dari backing plate

Gambar 4.9 Melepas cylinder wheel

33
Gambar 4.10 Cylinder wheel terlepas dari backing plate

4.3.2 Memasang
1. Pasangkan cylinder wheel pada backing plate dan sesuaikan
posisi cylinder wheel dengan brake shoe

Gambar 4.11 Memasang cylinder wheel

2. Pasangkan baut pengunci cylinder wheel

Gambar 4.12 Memasang baut pengunci cylinder wheel

3. Pasangkan pipa minyak rem ke cylinder wheel

34
Gambar 4.13 Memasang pipa minyak rem

4. Kencangkan baut pengunci cylinder wheel

Gambar 4.14 Mengencangkan baut pengunci

5. Kencangkan baut pipa minyak rem dengan kunci neple

Gambar 4.15 Mengencangkan baut pipa minyak rem

6. Kendorkan Alat bantu penggantian cylinder wheel

35
Gambar 4.16 Mengendorkan alat bantu pelepasan cylinder wheel

7. Lepas alat bantu penggantian cylinder wheel

Gambar 4.17 Melepaskan alat bantu penggantian cylinder wheel

8. Setel kembali jarak brake shoe dengan tromol rem

Gambar 4.18 Menyetel jarak brake shoe

9. Jika celah brake shoe telah disetel, pasang kembali tromol rem

36
Gambar 4.19 Memasang tromol rem

4.4 Data Pengujian di Bengkel

Pengujian Dibengkel ASTRIDO TOYOTA PONDOK CABE


Waktu yang Dibutuhkan
no Plat Nomor Kendaraan Pelaksana Penguji
Cara Manual Alat
1 B 1804 XXX Eko Junaedi 2616 708
2 B 1221 XXX Sinyo 2416 624
3 B 1501 XXX Adi Darmadi 2888 734
4 B 1360 XXX Achmadi 2336 676
5 B 1992 XXX Supriyadi 3078 641
Rata-rata 2666,8 676,6

Tabel 1. pengujian di ASTRIDO TOYOTA

* Dalam satuan waktu detik


** Tipe kendaraan yang sama

Pengujian Dibengkel Workshop Otomotif BBPLK Cevest


Waktu yang Dibutuhkan
no Plat Nomor Kendaraan Pelaksana Penguji Cara
Alat
Manual
1 B XXX Irfan Raditya 2951 554
2 B XXX M. Rendi Irmansyah 3066 616
3 B XXX Wahyu Nugroho 2835 675
4 B XXX M. Faris Syuhada 2551 567
Rata-rata 2850,75 603

37
Tabel 2. pengujian di Workshop Otomotif BBPLK Cevest

* Dalam satuan waktu detik


** Tipe kendaraan yang sama

Rata-rata Pengujian
no Manual Alat
1 2666,8 676,6
2 2850,75 603
2758,775 639,8
Tabel 3. Rata-rata pengujian pada
kendaraan

4.5 Efisiensi waktu dalam persentase

Efisiensi pengujian alat pada kendaraan bertipe rem tromol

manualalat
Efisiensi waktu dalam persentase= x 100
manual

2758,775639,8
x 100
2758,775

76,80

4.6 Alat Bantu Penggantian cylinder wheel


Alat bantu penggantian cylinder wheel ini di buat dari bahan SS400 dan
SKD11 dengan 2 arm pengungkit break shoe dan masing-masing arm
pengungkit mempunyai ukuran panjang 135,5 mm. Dengan diameter ulir
12 mm dan dilengkapi dengan 4 plat penghubung, heandle, stopper, pin.
Alat ini digunakan untuk merenggangkan brake shoe agar cylinder wheel
terbebas dari brake shoe, dengan cara memutar handle berlawanan arah

38
jarum jam maka arm akan merenggangkan brake shoe, sehingga cylinder
wheel dengan mudah di lepas.

Gambar 4.20 alat bantu pembuka cylinder wheel

Handle : Sebagai tuas pemutar

Block : Sebagai penghubung antar arm dan screw

Hinge pin : Sebagai pengunci block supaya tidak terlepas dari arm

Screw : Sebagai jalur penggerak ke atas dan bawah sesuai arah

putaran handle

Arm : Sebagai tumpuhan untuk merenggangkan brake shoe

Screw block : Berhubungan dengan screw untuk mengatur naik turunya

screw block sehingga dapat mengatur rengangan arm

39
Connecting plate : Benghubung antara arm dan screw

Stopper : Pengunci block screw supaya tidak lepas dari ulir

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisa pembuatan alat bantu penggantian cylinder wheel dapat


diambil kesimpulan dalam proses penggantian cylinder wheel dengan
menggunakan alat bantu yang kami buat dapat menghemat waktu dan tenaga
teknisi. Tanpa menggunakan alat bantu ini teknisi harus membongkar komponen
lain pada rem tromol, sedangkan dengan menggunakan alat bantu ini teknisi
cukup meregangkan brake shoe dengan alat bantu agar cylinder wheel terbebas
dari sentuhan celah brake shoe.

Dari hasil pengujian alat di Workshop Automotive BBPLK Cevest Bekasi


kami mendapatkan data waktu penggantian cylinder wheel dan kesimpulannya
adalah jika menggunakan alat bantu penggantian cylinder wheel sangat efisien
lebih hemat 76,80 dibandingkan tanpa menggunakan alat bantu.

5.2 Saran

1. Pada saat mengganti cylinder wheel menggunakan alat bantu harus


memperhatikan standar operasional prosedur alat.
2. Saat menggunakan alat bantu jangan merenggangkan brake shoe terlalu
lebar (celah antara break shoe dengan cylinder wheel 0,5mm).
3. Perhatikan posisi alat terhadap brake shoe pastikan alat terpasang dengan
benar.

40
Daftar Pustaka

[1]. Motor, Toyota Astra. New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota
Astra Motor, 2003.

[2]. . Step 2 Chassis Group. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor, 1983.

[3]. Isuzu. Chassis Component Brake System. Jakarta : PT. Astra Internasional
Isuzu, 1984.

[4]. Y, Amrila. [Online] 20 April 2013. [Dikutip: 12 April 2016.]


http://otomotif.selkid.com/2013/04/rem-tromol.html.

[5]. Hidayat, Rahmad. [Online] 11 Agustus 2015. [Dikutip: 21 Juli 2016.]


http://remtromolmobil.blogspot.co.id/2015/08/pembongkaran-sistem-rem-
tromol.html.

[6]. Anis. [Online] 16 Juli 2012. [Dikutip: 24 Juni 2016.]


http://anistkr.blogspot.co.id/2012/07/mengenali-jenis-kerusakan-rem-mobil.html.

[7]. Otomotifinfo.com. www.otomotifinfo.com. [Online] [Dikutip: 25 Juni 2016.]


http://www.otomotifinfo.com/tanda-rem-mobil-bermasalah.html.

[8]. Hayati, Nina. [Online] 13 Desember 2013. [Dikutip: 25 Juni 2016.]


http://otoins.blogspot.co.id/2013/12/beberapa-masalah-pada-rem-mobil-dan.html.

[9]. Wiyono, Eko. www.mobilku.org. [Online] 2015. [Dikutip: 26 Juni 2016.]


http://www.mobilku.org/2015/05/kerusakan-rem-mobil-bunyi-keras-tidak.html.

41

Anda mungkin juga menyukai