Anda di halaman 1dari 3

Permasalahan Pasang Surut di Pantai dan Estuari

Dalam pekerjaan sipil, data pasang surut yang diperlukan adalah untuk masalah-masalah
berikut ini.
1. Penentuan elevasi dermaga
2. Penentuan elevasi mercu bangunan pelindung pantai
3. Penentuan elevasi bangunan air lain seperti intake pengambilan air untuk
perikanan /tambak, untuk sistem pendingin pabrik atau pembangkit listrik
4. Keperluan konservasi lingkungan seperti hutan mangrove, serta kawasan lindung
lainnya
5. dan masih banyak yang lain
Keperluan pada umumnya adalah tentang elevasi tertinggi atau elevasi terendah seperti
pada butir 1, 2, dan 3. Namun demikian ada keperluan yang menginginkan muka air
rerata, atau bahkan periode pasangnya saja.

Pertanyaan pertanyaan yang timbul adalah, karena pada kenyataan pasang surut tidak
ideal seperti kurva sinusoidal, dan amplitudonya berubah-ubah, pasang yang mana yang
akan digunakan untuk suatu keperluan tertentu.

Untuk itulah diperlukan pemahaman tentang perilaku pasang surut sebelum dapat
menentukan pemilihan data pengukuran yang ada untuk digunakan dalam suatu
perancangan bangunan pantai atau di estuari.

Link ke file pengukuran pasut di teluk Jakarta, Sta P. Pari Kep. Seribu

Dari gambar grafik pasang surut tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan
elevasi muka air yang tidak tetap namun tampak adanya pola-pola tertentu. Dengan
adanya kenampakan pola tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur-unsur yang
periodik dalam gerakan pasang surut muka air laut. Adakah unsur random atau acaknya ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan ini timbul pertanyaan dari manakah asal pasang surut
itu ?, gaya-gaya apakah yang menimbulkannya ?, bagaimana ia dapat sampai ke tempat
yang sedang di amati ? Untuk itu mari kita lihat satu persatu jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut.

A. Gaya-gaya penyebab adanya fenomena pasang surut muka air laut

Kesan pasang surut sebenarnya timbul karena bumi, tempat kita berpijak, berotasi pada
sumbunya dengan periode 24 jam (relatif terhadap posisi matahari). Bentuk muka air laut
yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi tidak rata (mempunyai jari-jari yang
sama ke pusat bumi). Mengapa ?
Hal ini diakibatkan oleh adanya pengaruh gravitasi bumi sendiri, bulan, matahari (ini
yang paling nyata) pada partikel air dan juga oleh gerakan orbit antara bumi dengan
bulan, serta antara bumi, bulan dan matahari. Gerakan-gerakan tersebut menyusun
kombinasi yang sangat rumit. Namun demikian ada satu hal yang melegakan adalah
gerakan-gerakan tersebut periodik.

Namun karena gerakan partikel air tidak selalu dapat mengikuti gerakan rotasi bumi
karena hambatan hambatan topografi dan batimetri maka hasil akhir suatu gerakan muka
air pasang surut tidak hanya terpengaruh oleh gaya-gaya pembangkitnya tersebut di atas.

Teori yang paling sederhana untuk menjelaskan fenomena pasut adalah teori
keseimbangan.

Link ke file tentang Teori Keseimbangan

Dalam teori tersebut bumi masih dianggap sebagai bola dengan selimut air, tanpa ada
pulau dan benua. Adanya pengaruh ketidak teraturan permukaan bumi tersebut
menyebabkan adanya penyimpangan pasang surut dari hasil hitungan teori tersebut. Pada
saat air pasang harus mendekati benua atau pulau dan melewati selat serta continental
shelf (perairan luas dan dangkal) maka terdapat fenomena refleksi, shoaling, perlambatan
rambatan gelombang pasang surut dan lain-lainnya.

Link ke file tentang pasang surut pada perairan dangkal

Dari teori-teori tersebut di atas menunjukkan bahwa pasang surut tersusun dari faktor-
faktor astronomi dan faktor-faktor fisik. Perwujudan faktor-faktor tersebut dalam suatu
gerak pasang surut dapat dilihat sebagai bagian-bagian penyusun pasang surut atau
komponen-komponennya.

Dalam praktek komponen-komponen pasang surut diidealkan sebagai suatu gerak


sinusiodal dengan periode, amplitudo, dan fase tertentu yang terkait dengan faktor
pembentuknya. Jadi gerak muka air yang rumit tersebut dibayangkan tersusun dari
beberapa gerak sinusiodal dengan periode, amplitudo dan fase yang berbeda-beda.

Jika berawal dari data pasang surut terukur, maka problem yang dihadapi adalah ingin
mengetahui ukuran masing-masing komponen tersebut untuk suatu keperluan prediktif
seperti memperkirakan pasang yang tertinggi yang mungkin terjadi dalam rentang waktu
tertentu.

Komponen-komponen tersebut dapat dipelajari sebagai berikut ini.

Link ke file tentang komponen pasang surut

Bagaimana dapat menguraikan komponen-komponen tersebut ? Berapa lama data


minimal yang dapat memberikan komponen tersebut ? Bagaimana cara meramal atau
menggunakan komponen pasang surut tersebut untuk keperluan perancangan ? Hal-hal
ini akan diuraikan lebih lanjut.

Selain itu yang perlu diperhatikan bahwa komponen-komponen tersebut dapat berubah
jika konfigurasi pantai atau muara sungai di sekitar tempat pengamatan berubah. Untuk
itu analisis pasang surut dengan metode ini perlu dibantu dengan metode lain jika ada
perubahan konfigurasi pantai. Hal ini terutama jika perubahannya masih dalam rencana
(belum ada). Jika perubahannya sudah ada, metode ini masih dapat dikoreksi dengan
melakukan pengukuran lagi, namun fungsi prediksinya masih tergantung keadaan di masa
datang.

Anda mungkin juga menyukai