DIARE AKUT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
HENRY PRAWIRA MANGIRI (C111 13 351)
HENDRA ABADI (C111 01 214)
NASRUDDIN EFENDI (C111 13 032)
DESIREENA ANAK DAVID ISHAK (C111 13 837)
FATIN NUR HIDAYAH BINTI HAMDAN (C111 13 831)
FITRAH PRATAMA (C111 13 340)
PEKERJAAN : Wiraswasta
AGAMA : Islam
I. SUBJEKTIF
a. ANAMNESIS
Dialami sejak kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi
> 10 kali sehari, warna kuning bercampur dengan ampas, tidak bercampur lendir
dan darah. Buang air besar cair tersebut dialami secara tiba-tiba dan pasien tidak
mengetahui riwayat makanan dan kegiatan sebelumnya yang dapat menyebabkan
gejala tersebut. Mual ada, muntah ada berupa sisa-sisa makanan, nyeri ulu hati
ada seperti tertusuk. Pusing tidak ada. Demam ada,riwayat demam sebelumnya
tidak ada. Sesak napas tidak ada, riwayat sesak tidak ada. Batuk tidak ada, riwayat
batuk sebelumnya tidak ada.
II. OBJEKTIF
a. STATUS PASIEN
Sakit Sedang
Gizi Berat badan 68 kg
Tinggi badan 155 cm
Indeks massa tubuh kg/m (gizi baik)
Tanda-tanda Tekanan darah 110/80 mmHg
vital Nadi 84 kali/menit
Pernafasan 24 kali/menit
Suhu 36.5 C
Kepala Ekspresi Biasa
Simetris muka Simetris kiri-kanan
Deformitas Tidak ada kelainan
Rambut Hitam, tidak mudah rontok
Mata Eksoptalmus/Enoptalmus Tidak ada
Gerakan Tidak ada kelainan
Tekanan bola mata Tidak dilakukan pemeriksaan
Kelopak mata Tidak ada pembesaran
Konjungtiva Tidak anemis
Sklera Ikterus tidak ada
Kornea Jernih
Pupil Isokor @2.5 mm
Telinga Tophi Tidak ada
Pendengaran Tidak ada kelainan
Nyeri tekan prsesus mast Tidak ada nyeri
oideus
Hidung Perdarahan Tidak ada
Sekret Tidak ada
Mulut Bibir Tidak sianosis, tidak ada perdarahan
Gigi geligi Normal
Gusi Tidak ada perdarahan
Tonsil T-T tidak hyperemis
Farings Tidak ada kelainan
Lidah Lidah kotor (-)
Leher Kelenjar getah bening Tidak ada pembesaran
b. LABORATORIUM
MAKROSKOPIK
Konsistensi Encer Lunak
Warna Hijau Kuning
Lendir Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
MIKROSKOPIK
Eritrosit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Amoeba Negatif Negatif
Telur cacing Negatif Negatif
Cacing Negatif Negatif
Lain-lain Negatif Negatif
DAFTAR MASALAH
Pada laporan kasus ini, di dapatkan 3 jenis daftar masalah yaitu: 1) Diare
akut, 2) Hiponatremia ringan, dan 3) Hipokalemi ringan.
Anamnesis
Gejala klinis lain yang didapatkan yaitu mual dan muntah berupa sisa-sisa
makanan, nyeri ulu hati seperti tertusuk. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya
peregangan yang lebih dari lambung atau kerusakan pada mukosa gaster, sebagai
contohnya alkohol. Terlambatnya pengosongan lambung juga dapat berpengaruh
terhadap gejala diatas yang diperantarai oleh saraf autonom efferen (juga dari
pusat muntah itu sendiri), oleh makanan yang sulit di cerna dan hambatan pada
saluran gaster (stenosis pylorus), atau pada usus halus (atresia, penyakit
hirschsprung, ileus). Distensi yang berlebihan atau adanya inflamasi pada
peritoneum, saluran empedu, pankreas dan usus halus juga dapat mengakibatkan
muntah.
Pasien juga mengeluh demam saat ini, hal ini bisa menunjukan proses
inflamasi yang dapat disebabkan bakteri invasif, sitotoksin, amuba, virus, kolitis,
divertikulitis atau IBD.
Pemeriksaan Fisis
Pada pasien tidak ada didapatkan kelainan fisis yang khas, seperti tanda-
tanda dehidrasi maupun yang lain. Pada dasarnya, yang perlu dinilai dari
pemeriksaan fisik adalah keadaan umum, kesadaran, berat badan, temperatur,
frekuensi nafas, denyut nadi, tekanan darah, turgor kulit, kelopak mata, serta
mukosa lidah. Selain itu, perlu dicari tanda-tanda dehidrasi dan kontraksi volume
ekstraseluler, seperti denyut nadi >90 kali/menit dan lemah, hipotensi
postural/ortostatik, lidah kering, kelopak mata cekung, serta kulit yang dingin dan
lembab. Tanda-tanda peritonitis juga perlu dicari karena merupakan petunjuk
adanya infeksi oleh patogen enterik invasif.
Tatalaksana
Rehidrasi Infus Ringer Lactat 20 tpm
Terapi terpenting pada diare akut adalah rehidrasi, lebih disenangi melalui
rute oral dengan larutan yang mengandung air, garam, dan gula.5-7,21,25
Terapi rehidrasi oral (oral rehydration therapy/ORT) merupakan
pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah atau mengoreksi
dehidrasi akibat diare. ORT merupakan standar bagi penanganan diare
akut yang efficacious dan cost-effective, termasuk di negara-negara
industri. Pada dasarnya ORT terdiri dari 2 bagian, yaitu:2
1. Rehidrasi, ditujukan untuk mengganti air dan elektrolit yang hilang.
2. Terapi cairan rumat (bersama nutrisi yang sesuai).
New Diatab 2 tab/6 jam/oral
Obat ini mengandung atalpugite yang berfungsi sebagai pengeras feses,
dan diminum saat BAB encer. Pasien yang memiliki riwayat penyakit
ginjal dan hati dikontraindikasikan untuk digunakan.
Rillus tab tab/8 jam/oral
Sebagai suplemen untuk membantu kesehatan saluran cerna.
Ceftriaxone 2 gr/24 jam/iv
Obat ini merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi III karena
pada anamnesis didapatkan adanya keluhan demam yang menunjukkan
proses inflamasi, dan pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit
sebesar 22.000 yang menunjukkan adanya proses infeksi. Indikasi
pemberian antibiotik adalah travellers diarrhea, diare sekretorik
community acquired dengan patogen telah berhasil diketahui. Analisis
feses menunjukkan tanda-tanda inflamasi, sindrom disentri, pasien usia
lanjut, imunokompromais, sepsis atau penggunaan prostesis.
Komplikasi
Prognosis
Baik di negara maju maupun di negara berkembang, dengan penanganan diare
yang baik maka prognosis akan sangat baik. Kematian biasanya terjadi akibat dari
dehidrasi dan malnutrisi yang terjadi secara sekunder akibat dari diare yaitu
sendiri. Apabila terjadi dehidrasi yang berat maka perlu dilakukan pemberian
cairan secara parenteral. Bila terjadi keadaan malnutrisi akibat gangguan absorpsi
makanan maka pemberian nutrisi secara parenteral pun perlu dilakukan karena
bila terjadi gangguan dari absorpsi makanan (malabsorpsi) maka kemungkinan
untuk jatuh kedalam keadaan dehidrasi yang lebih berat lagi akan semakin lebih
besar.