Setiap hewan memiliki lama kebuntingan yang bervariasi bergantung pada faktor
maternal, fetus, lingkungan dan faktor genetik
Ovarium
1. Hanya yang sinister yang berkembang, kanan rudimenter
2. Berbentuk bulat berwarna kuning disebut folikel dan ditemukan berkelompok ,
terdiri dari 5-6 preovulatori folikuler sehingga sering disebut hierarki folikuler
3. Didominasi oleh kuning telur (yolk) tidak memiliki antrum atau cairan folikuler
4. Berfungsi untuk menghasilkan ovum dan hormon endokrin Ovulasi diawali
dengan terbentuknya stigma; garis putih tempat terjadinya penyobekan pada
folikel untuk memfasilitasi terjadinya ovulasi. Folikel yang telah ditinggalkan oleh
ovum dan yolk tersebut disebut calix (bukan corpus luteum)
5. Pada intinya di ovarium terjadi 2 proses yakni folikulogenesis, proses
perkembangan Folikel dlm pembentukan Kuning Telur (KT) serta oogenesis
yakni proses Perkembangan oosit menjadi ovum dimulai sejak dewasa kelamin K/
pengaruh FSH & LH
Saluran reproduksi
1. Infundibulum : menangkap ovum (ostium infundibulare), apabila gagal ditangkap
ovum akan diabsorbsi. Tempat terjadi fertilisasi. Di infundibulum terjadi
penambahan kalazae (putih telur). Subtansi yang menjaga yolk (kuning telur)
tetap berada pada posisinya. Proses berlangsung selama 15 menit
2. Magnum : berukuran besar, terjadi proses albuminasi serta penambahan ion2
seperti magnesium, natrium dan kalsium. Berlangsung kurang lebih 3 jam. Ada 2
tipe kelenjar yang mempengaruhi proses albuminasi; ovomucoid, ovotransverin
3. Istmus : terjadi proses pembentukan inner dan outer membran (shell membran)
dengan bahan dasar ovokeratin. Selama 1 jam
4. Uterus : tempat terjadinya pembentukan cangkang. Epitelnya mensekresikan
porfirin yang akan mempengaruhi warna cangkang selama 20 jam
5. Vagina : tidak terlibat dalam pembentukan telur. Pada bagian ini, permukaan telur
dilapisi dengan mukus untuk menghindari invasi dari bakteri. Terdapat spermanest
tempat penyimpanan sperma.
Unggas jantan :