Anda di halaman 1dari 7

Naskah Role Play Keperawatan Keluarga

Pedoman Evaluasi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar


Keperawatan Komunitas dan Keluarga I

Dosen Pengampu :
Ns. Muhammad Muin, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:
KELOMPOK III
1. Widya Pratiwi 22020116183009
2. Jaka Prasetya 22020116183010
3. Tarmuji 22020116183011

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2017
NASKAH ROLE PLAY
PEDOMAN EVALUASI

Diperankan oleh:
1. Widya Pratiwi sebagai pasien
2. Jaka Prasetya sebagai suami pasien
3. Tarmuji sebagai perawat

Pada suatu hari, di sebuah rumah di Jalan Tirta Sari, tampak seorang wanita
bernama Ibu Widya yang terlihat begitu bahagia sedang menggendong bayinya. Dia
adalah seorang Ibu muda yang baru melahirkan tiga minggu yang lalu dan sudah
mendapatkan kunjungan sebelumnya dari tim kesehatan Puskesmas Tembalang
Semarang. Ini adalah kunjungan ketiga kalinya kepada Ibu Widya dan juga bayinya,
dan hari ini adalah tahap untuk mengevaluasi bagaimana keberhasilan intervensi
dan perkembangan status kesehatan keluarga tersebut. Dengan didampingi suami
yang sangat siaga yaitu Pak Jaka, di siang hari itu mereka sangat senang ketika
melihat kedatangan perawat dari puskesmas setempat yaitu Perawat Tarmuji.

Perawat Tarmuji : Assalamualaikum wr wb. Selamat siang bapak ibu, boleh


saya minta waktu sebentar??
Bapak Jaka : Waalaikumsalam wr wb. Boleh Pak. Kalau tidak salah ini
Perawat Tarmuji yang minggu kemarin datang mengunjungi
kami. Benar begitu kan Pak??
Perawat Tarmuji :Alhamdulillah Bapak Ibu masih ingat sama saya. Tujuan
saya ke sini hari ini adalah untuk menemui Ibu Widya, Bapak
Jaka dan beserta bayi Bapak, untuk melakukan tahap menilai
kembali dari apa yang sudah kita bahas di pertemuan
sebelumnya. Saya memerlukan waktu sekitar 30 menit ke
depan untuk berbincang-bincang dengan Bapak Ibu, apakah
Bapak Ibu bersedia?
Ibu Widya : Iya Pak Tarmuji, saya sangat bersedia dengan adanya tim
kesehatan yang sangat peduli dengan kesehatan saya dan
bayi saya. Kebetulan saya dan suami sedang santai di rumah.
Jadi kami tidak keberatan dengan kunjungan Bapak
sekarang.
Perawat Tarmuji : Baik, sekarang bagaimana perasaan Bapak Ibu hari ini?
Bapak Jaka : Kami akhir-akhir ini begitu bahagia Pak. Kami sangat
menikmati menjadi orang tua baru bagi putri kecil kami.
Perawat Tarmuji : Baik Ibu, sekarang saya mau menanyakan beberapa hal
kepada Ibu. Sebelumnya Ibu mengatakan tidak mengetahui
posisi yang nyaman dan benar untuk menyusui. Dan apakah
sekarang ibu bisa mengulangi kepada saya tentang cara
menyusui yang baik untuk bayi Ibu??
Ibu Widya : Bisa Pak, saya selalu ingat apa yang sudah diberikan dalam
penyuluhan kesehatan di pertemuan sebelumnya. Pertama,
saya harus melekatkan bayi ke dada dengan cara yang tepat,
dengan meletakkan posisi tubuh bayi dengan cara yang tepat.
Kemudian saya duduk dengan posisi yang enak atau santai,
kalau bisa menggunakan kursi yang ada sandaran punggung.
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi agar bayi tidak
terlalu jauh dari payudara saya.
Kemudian posisi menyusui dengan menggendong bayi
posisi kepalanya berada di siku. Selain itu kesejajaran tubuh
bayi harus diperhatikan, lihat apakah bayi menempel dengan
baik. Pastikan bagian yang berwarna hitam sudah masuk
sepenuhnya ke mulut bayi. Penempatan lidah bayi yang tepat
juga sangat mendukung. Pantau reflek menghisap bayi,
menyusui minimal 5-10 menit per payudara. Apabila bayi
sudah kenyang, sendawakan bayi dengan meletakkan bayi
tegak lurus di bahu untuk menghindari bayi gumoh, dan
untuk frekuensi minimal menyusui adalah 8 kali sehari.
Perawat Tarmuji : Bisa Ibu jelaskan secara spesifik bagaimana teknik yang
benar memasukkan puting susu Ibu ke mulut bayi?
Ibu Widya : Pertama apabila dimulai dengan payudara kanan, letakkan
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan
bayi menghadap ke badan saya. Lengan kiri bayi diletakkan
di seputar pinggang saya, tangan kanan saya memegang
pantat atau paha kanan bayi. Kemudian sangga payudara
kanan saya dengan empat jari tangan kiri, ibu jari di atasnya
tetapi tidak menutupi bagian yang berwarna hitam.
Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara saya, tunggu
sampai bayi membuka mulutnya lebar. Terakhir masukkan
puting payudara secepatnya ke dalam mulut bayi sampai
bagian yang berwarna hitam.
Perawat Tarmuji : Waahh, beberapa pertanyaan saya semua sudah bisa Ibu
jawab dengan tepat. Tapi apakah Ibu masih mengingat
bagaimana teknik melepaskan hisapan bayi dan cara
menyendawakan bayi setelah minum ASI?
Ibu Widya : Insya Allah bisa Pak, karena saya selalu melakukan apa
yang Pak Tarmuji jelaskan di minggu lalu.
Untuk teknik melepaskan hisapan bayi, pertama saya
masukkan jari kelingking yang bersih ke sudut mulut bayi,
kemudian tekan dagu bayi ke bawah. Lepaskan perlahan
puting dari mulut bayi, dan jangan sampai menarik puting
dengan paksaan untuk melepaskan.
Sedangkan cara untuk menyendawakan bayi setelah minum
ASI adalah dengan menyandarkan bayi di pundak saya,
tepuk punggung bayi dengan pelan sampai bayi bersendawa.
Kemudian bayi ditelungkupkan dipangkuan saya sambil
digosok punggungnya.
Perawat Tarmuji : Alhamdulillah semua penyuluhan kesehatan yang diberikan
di minggu sebelumnya ternyata bisa Bapak Ibu kerjakan
dalam merawat bayi Ibu yang masih berusia tiga minggu.
Saya melihat ada semangat yang kuat dalam diri Bapak Ibu
untuk menjadi orang tua baru.
Bapak Jaka : Benar sekali Pak, saya ikut andil juga dalam mengurus bayi
saya. Karena kasian juga istri saya sudah capek mengurus
bayi dari awal kehamilan sampai sekarang. Jadi saya ingin
meringankan pekerjaan istri saya. Seperti mengganti popok
anak saya yang basah karena pipis, dan juga gantian dengan
istri saya mengurus semua kelengkapan bayi kalau saya
sedang libur bekerja seperti sekarang.
Perawat Tarmuji : Sekarang saya ingin menanyakan, apakah ada kendala atau
hambatan selama proses menyusui bayi Ibu?
Ibu Widya : Ada Pak. Kendala saya sekarang adalah bentuk puting yang
salah satu datar dan tidak menonjol, jadi anak saya kadang-
kadang rewel kalau di berikan di posisi payudara tersebut.
Apalagi kalau anak saya sedang lapar, dia mengisap sangat
kuat, dan sering bagian puting saya menjadi lecet dan
berdarah.
Perawat Tarmuji : Begini Ibu, untuk bagian payudara yang bentuk putingnya
agak ke dalam, Ibu Widya memang harus sering kali
menyusui di payudara tersebut. Semakin sering Ibu
menyusui, maka puting susu Ibu akan menonjol seiring
dengan anak Ibu yang semakin kuat mengisap ASI. Untuk
puting susu yang lecet, dibiasakan setelah bayi selesai
minum ASI, Ibu dapat memberikan kompres hangat pada
payudara Ibu, kemudian mengoleskan minyak kelapa atau
minyak baby oil di sekitar puting susu yang lecet.
Ibu Widya : Baik Pak. Jadi setiap bayi saya selesai menyusui, saya akan
mengompres dengan air hangat bagian payudara saya, dan
kemudian memberikan minyak baby oil disekitar area puting
susu saya. Begitu ya Pak Tarmuji?
Perawat Tarmuji : Betul sekali Ibu Widya. Saya yakin puting susu Ibu tidak
akan lecet lagi kalau Ibu rutin melakukannya. Saya sangat
senang melihat pasangan suami istri seperti Bapak Ibu. Apa
yang saya jelaskan di kunjungan sebelumnya dapat
dilaksanakan ke dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam
hal bagaimana cara menyusui bayi yang baik. Apalagi Bapak
Ibu saling berbagi tugas, memahami, dan melengkapi satu
sama lain. Jadi pengalaman dan pengetahuan Bapak Ibu pun
bertambah seiring waktu.
Bapak Jaka : Iya Pak, saya sangat bahagia atas kehadiran buah hati kami
sekarang. Kebahagiaan kami lengkap dengan hadirnya
seorang anak. Saya akan menjaga titipan Allah SWT ini
dengan sebaik-baiknya, baik dalam hal perawatan sehari-
hari, membawa ke posyandu, memberikan imunisasi dan
memantau tumbuh kembangnya. Apabila ada hal yang masih
belum kami ketahui, saya bersama istri tidak akan sungkan
untuk membawa langsung bayi kami ke puskesmas terdekat
agar mendapatkan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk
kami sebagai keluarga baru.
Perawat Tarmuji : Baik Bapak Ibu, sepertinya kunjungan hari ini saya
cukupkan sampai di sini. Saya senang bisa berkunjung ke
rumah Bapak Jaka dan Ibu Widya yang sangat ramah dalam
menjamu saya. Saya berharap semua penyuluhan kesehatan
yang telah kami berikan dapat berguna bagi Bapak Ibu
selaku orang tua baru.
Ibu Widya : Terima kasih atas kunjungannya selama ini Pak. Kami
sangat tertolong dengan penyuluhan kesehatan seperti ini
yang langsung menemui kami sebagai orang tua baru yang
belum memahami bagaimana cara merawat bayi. Semoga
kebaikan Bapak dan teman-teman dari Puskesmas
Tembalang akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Amien.
Perawat Tarmuji : Amien. Sama-sama Bapak Ibu. Untuk minggu depan
apakah saya masih bisa berkunjung kembali ke rumah Bapak
Ibu sekalian untuk mengetahui perkembangan Bapak Ibu
dalam merawat bayi dan kendala apa saja yang ditemukan
selama merawat bayi.
Bapak Jaka : Iya Pak Tarmuji, tidak apa-apa kalau Bapak mau mampir
ke rumah kami minggu depan. Kami sangat senang atas
kehadiran Bapak selama ini.
Perawat Tarmuji : Baiklah kalau begitu minggu depan, hari Senin tanggal 15
Mei 2017, pukul 10.00 WIB di rumah Pak Jaka, saya akan
kembali mengunjungi Bapak Ibu sekalian untuk mengetahui
apakah ada kendala atau hambatan lagi selama proses
menyusui bayi Ibu. Ini karena waktu sudah siang, dan
sepertinya bayi Ibu sudah mulai rewel, saya pamit dulu
Bapak Ibu. Terima kasih atas waktu dan kerja samanya.
Wassalamualaikum wr wb.
Bpk Jaka& Ibu Widya: Waalaikumsalam wr wb.

Anda mungkin juga menyukai