Anda di halaman 1dari 37

SMA NEGERI 1 PURWAKARTA

Jl. Kolonel Kornel Singawinata No. 113 Purwakarta 41111 Jawa Barat

Tahun Pelajaran 2014/2015

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul Pengaruh pH Terhadap
Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi.

Penulisan laporan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH terhadap
pertumbuhan kecambah kacang hijau. Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan,
baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penelitian ini. Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Purwakarta, Agustus 2014

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1

DAFTAR ISI
..
2

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

3
Rumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
3
Hipotesis

3
Manfaat

. 3
Metode Penelitian
.. 3
BAB II PENGARUH pH TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Waktu dan Tempat Penelitian


. 4
Alat dan Bahan

. 4
Prosedur Kerja

. 4
Variabel

. 5
Hasil Pengamatan
..5
2.5.1 Tabel Pengamatan
5

2.5.2 Grafik Pertumbuhan


.. 6

Analisa Hasil

. 6
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

9
DAFTAR
PUSTAKA
.10

LAMPIRAN

.. 11

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan kehidupannya.
Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna menambah massa,
volume, maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada tanaman. Tanaman juga
melakukan pertumbuhan sebagai salah satu ciri mahkluk hidup.

Dalam melangsungkan pertumbuhan, selain membutuhkan cahaya dan air, tumbuhan juga
membutuhkan faktor lain, salah satunya pH tanah atau media tempat tanaman itu tumbuh.
Sebagai mahkluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui peranan pH terhadap
perkembangan tumbuhan. Apabila konsentrasi H+dalam tanah lebih banyak dari OH, maka
suasana tanah menjadi asam. Sebaliknya, apabila konsentrasi OH lebih banyak daripada
konsentrasi H+, maka suasana tanah menjadi basa. pH tanah sangat menentukan pertumbuhan
dan produksi tanaman. pH tanah yang optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman
makanan ternak adalah antara 5,6 6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting
seperti fosfor dan nitrogen.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?
2. Berapakah pH yang optimal untuk pertumbuhan kacang hijau?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.

Hipotesis
pH tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.

Manfaat
1. Mengetahui salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
2. Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah
Metode Penelitian
Data diperoleh dari penelitian langsung/eksperimen.

BAB II
PENGARUH pH TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

2.1 Waktu dan Tempat


Waktu Penelitian : 18 Agustus 2014 24 Agustus 2014
Tempat : SMAN 1 Purwakarta

2.2 Alat dan Bahan


Alat:

gelas plastik transparan penggaris/alat ukur tinggi

alat tulis sendok

Bahan:
kacang hijau (10 biji per gelas) air (pH = 7)

tanah sawah (pH < 7) kapur sirih (pH > 7)

Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Beri nomor pada masing-masing gelas ( gelas 1, 2, dan 3)
3. Rendam kacang hijau pada air netral (pH=7), memilih kacang hijau yang tenggelam
di dasar air untuk ditanam.
4. Campurkan sekam dengan kapur sirih, uji pH menggunakan lakmus, lalu masukkan
capuran tersebut ke dalam gelas nomer 1.
5. Masukkan sekam pada gelas nomor 2.
6. Campurkan tanah sawah dengan sekam, uji dengan lakmus, lalu masukkan ke dalam
gelas nomor 3.
7. Tanam kacang hijau pada media tersebut, satu pot/gelas sebanyak 10 butir kacang
hijau.
8. Siram tanaman dengan air dengan takaran yang sama (20 ml).
9. Ulangi penyiraman setiap pagi dan sore hari.
10. Amati dan ukur pertumbuhan kacang hijau setiap harinya
2.4 Variabel
1. Variabel bebas : Perbedaan pH tanah, yaitu pH asam, basa, dan netral
2. Variabel terikat : Pertumbuhan kecambah kacang hijau
3. Variabel terkontrol : Air dan cahaya
2.5 Hasil Pengamatan
2.5.1 Tabel Pengamatan

Gelas 1 ( pH Asam )

Hari Tinggi Kecambah (cm) Rata-


ke- rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1,9 1,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0,34

2 2,2 1,8 1,5 1,4 1,1 0 0 0 0 0 0,80

3 5,1 3,9 2,7 2,5 1,5 0 0 0 0 0 1,57

4 8,0 7,1 6,5 4,0 3,5 0,3 0 0 0 0 2,94

5 12,0 10,5 9,0 8,7 6,5 0,5 0 0 0 0 4,72

6 13,5 13 11,5 11,3 11,2 1,7 0 0 0 0 6,22


7

Gelas 2 ( pH Netral )

Hari Tinggi Kecambah (cm) Rata-


ke- rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0,9 1,5 1,3 0,5 1,2 0,8 0 0 0 0 0,62

2 3,2 5,5 4,1 1,4 2,0 1,8 0,3 0 0 0 1,83

3 7,5 9,5 9,2 5,8 6,6 4,1 2,1 0,7 0,5 0 4,60

4 11,2 12,4 9,6 7,3 9,2 8,7 5,6 1,5 1,3 0 6,68

5 12,3 13,6 12,7 8,2 11,5 9,6 7,1 4,3 4,4 0 8,37

6 14,0 15,1 14,4 12,5 13,2 12,8 11,3 8,8 9,0 0 11,11

Gelas 3 ( pH Basa )

Hari Tinggi Kecambah (cm) Rata-


ke- rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0,7 0,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0,13

2 1,9 1,0 0,9 0,4 0,3 0 0 0 0 0 0,45

3 2,9 1,4 1,9 1,7 0,7 0,5 0,5 0 0 0 0,96

4 3,5 2,3 2,7 2,2 1,8 0,9 0,8 0 0 0 1,42

5 6,2 3,5 3,5 3,1 2,5 1,5 1,1 0 0 0 2,14

6 10,0 8,3 7,8 7,3 6,8 4,8 3,5 0 0 0 4,85

7
2.6 Analisa Hasil
Hari Pertama
Pada gelas 1 yaitu dengan tanah pH asam, kecambah kacang hijau tumbuh 2 kecambah
dengan tinggi masing-masing 1,9 cm dan 1,5 cm. Sedangkan, pada gelas 2 yaitu dengan tanah
pH netral tumbuh 6 kecambah kacang hijau dengan tinggi masing-masing 0,9 cm, 1,3 cm, 1,5
cm, 0,5 cm, 1,2 cm dan 0,8 cm. Dan pada gelas 3, yaitu dengan tanah pH basa tumbuh 2
kecambah kacang hijau dengan masing-masing tinggi tumbuh 0,7 cm dan 0,6 cm. Pada hari
pertama pengamatan ini, rata-rata tinggi tumbuh pada gelas 1 yaitu 0,34 cm, gelas 2 0,62 cm,
dan gelas 3 0,13 cm.

Hari ke-2
Pada hari kedua di gelas 1, kecambah yang tumbuh bertambah menjadi 5 kecambah dengan
tinggi tumbuh masing-masing 2,2 cm, 1,8 cm, 1,5 cm, 1,4 cm, 1,1 cm dan rata-rata
pertumbuhan 0,80 cm. Di gelas kedua kecambah yang tumbuh bertambah satu menjadi 7
dengan masing-masing pertumbuhan 3,2 cm, 5,5 cm, 4,1 cm, 1,4 cm, 2,0 cm, 1,8 cm, 0,3 cm
dan rata-rata pertumbuhan 1,83cm. Dan di gelas 3 kecambah yang tumbuh juga bertambah
menjadi 5 kecambah dengan tinggi masing-masing 1,9 cm, 1,0 cm, 0,9 cm, 0,4 cm, 0,3 cm
dan rata-rata pertumbuhan 0,45 cm.

Hari ke-3
Pertumbuhan masing-masing pada kecambah di gelas 1 yaitu 5,1 cm, 3,9 cm, 2,7 cm, 2,5 cm,
1,5 cm dengan pertumbuhan rata-rata 1,57 cm. Sedangkan di gelas ke 2 kecambah yang
tumbuh bertambah menjadi 9 kecambah dengan masing-masing pertumbuhan 7,5 cm, 9,5 cm,
9,2 cm, 5,8 cm, 6,6 cm, 4,1 cm, 2,1 cm, 0,7 cm 0,5 cm dan dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 4,60 cm. Dan gelas 3 kecambah yang tumbuh bertambah lagi menjadi 7 kecambah
dengan pertumbuhan rata-rata 0,96 cm.

Hari ke 4
Pada gelas 1 kecambah yang tumbuh bertambah lagi menjadi 6 kecambah dengan
pertumbuhan rata-rata 2,94 cm. Sedangkan di gelas 2 dan gelas 3 tidak ada pertambahan
kecambah lagi dengan pertumbuhan rata-rata masing-masing 6,68 cm dan 1,42 cm.

Hari ke 5
Pertumbuhan rata-rata di gelas 1 adalah 4,72 cm, gelas 2 8,37 cm, dan gelas 3 2,14 cm.

Hari ke 6
Pada gelas 1 kecambah yang tumbuh tetap 6 kecambah dan rata-rata pertumbuhannya adalah
6,22 cm. Sedangkan gelas 2 dengan 9 kecambah pertumbuhan rata-ratanya 11,11 cm. Dan
gelas 3 dengan 7 pertumbuhan rata-ratanya menjadi 4,85 cm.

Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat
tumbuh pada tanah dengan pH netral. Itu dilihat pada banyaknya kecambah yang tumbuh dan
rata-rata ketinggian yang lebih besar dibandingkan dengan kecambah pada tanah dengan pH
asam dan pH basa.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang diperoleh dari data yang terdapat pada tabel pengamatan serta
grafik pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kecambah pada
gelas 2 dengan pH netral memperlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan
dengan kecambah yang terdapat pada gelas 1 dengan pH asam dan gelas 3 dengan pH basa.
Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa pH tanah
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dalam hal ini yaitu pertumbuhan kecambah
kacang hijau. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat adalah pada tanah yang memiliki pH
tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu basa, yaitu sekitar 5,6 6,0. Sedangkan tanah sawah
biasanya memiliki pH yang lebih asam karena pengaruh pupuk yang berlebih dan tanah
dengan kapur sirih memiliki pH lebih dari 7 atau bersifat basa.

https://bintangdanlangit.wordpress.com/2014/08/29/laporan-penelitian-biologi-pengaruh-ph-
terhadap-pertumbuhan-kecambah-kacang-hijau/

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu
perkecambahan yang diikuti oleh pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu
diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi pada kecambah yang
diberikan faktor faktor perkecambahan.
Dalam melangsungkan pertumbuhan, selain membutuhkan cahaya dan air, tumbuhan juga
membutuhkan faktor lain, salah satunya pH tanah atau media tempat tanaman itu tumbuh.
Sebagai makhluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui peranan pH terhadap
perkembangan tumbuhan.

I.II JUDUL PRAKTIKUM

Pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

I.III RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah :

1. Bagaimana pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?


2. Berapakah pH yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?

I.IV TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Mempelajari dan mengetahui pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang


hijau.
2. Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau pada media yang
memiliki pH berbeda.

I.V MANFAAT PRAKTIKUM

Manfaat dari praktikum ini yaitu :

1. Mengetahui salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.


2. Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah.

I.VI HIPOTESIS

pH sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.


I.VII WAKTU PRAKTIKUM

Praktikum ini dilaksanakan mulai dari hari : Minggu, 28 Agustus 4 September 2016.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I DASAR TEORI

Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan biji.


Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan
hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Perkecambahan dapat terjadi apabila
kandungan air dalam biji semakin tinggi. Masuknya air ke biji melalui proses imbibisi. Air
yang masuk akan memacu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon giberelin. Hormon
ini mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga
terbentuk energi. Energi ini digunakan untuk proses awal pertumbuhan dan perkembangan
embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah radikula.
Radikula merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Selanjutnya,
pada bagian ujung sebelah atas tumbuh epikotil (calon batang).

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

1. Perkecambahan Epigeal

Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan
tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas batang di bawah
kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, contoh pada kacang hijau dan
kacang kedelai.

1. Perkecambahan Hipogeal

Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di dalam
tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan adalah ruas
batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau plumula menembus
tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan
Monocotyledoneae, contohnya pada jagung dan padi, serta beberapa jenis tumbuhan
Dicotyledoneae, contohnya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pola-pola pertumbuhan seperti berikut :

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal. Pada
peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan
batang tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan, pemanjangan
(elongasi), dan diferensiasi.

1). Pertumbuhan Primer pada Akar

Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem
perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan
yaitu tudungb akar (kaliptra), meristem, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.

. Pertumbuhan Primer pada Batang

Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah deferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup.
Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat
pendek. Pertumbuhan, pembelahan,dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

1. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem
sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah
besar. Ada dua macam meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus.

Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini mengakibatkan
pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk
floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang dihasilkan lebih yebal
dari pada floem. Pembentukan xilem dan floem dipengaruhinoleh musim. Pada musim hujan,
lapisan yang terbentuk lebih tebal dari pada musim kemarau. Perbedaan pertumbuhan ini
mengakibatkan terbentuknya lingkaran tahun.

Kambium gabus merupakan jaringan pelindung yang mengganti fungsi jaringanepidermis


yang rusak/mati. Pada lapisan peridimis jaringan kambium gabus terdapat felogen yang
bersifat meristematis. Aktivitas falogen mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam
membentuk feloderma dan ke arah luar membentuk felem.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.

. Faktor Intraseluler

Faktor intraseluler terdapat di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan kode
genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai pembentuk
enzim yang memengaruhi reaksi metabolisme.

. Faktor Interseluler

Faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
yaitu hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Bebrapa fitohormon pada
tumbuhan yaitu : Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam Absisat, Asam Traumalin
(Hormon Luka), dan Kalin.

2. Faktor Eksternal

1). Air

Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena air termasuk senyawa utama yang sangat penting
bagi tumbuhan untuk melakukan berbagai fungsi.

2). Cahaya

Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis. Cahaya
juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan).
meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh kurang atau
berlebihan.

3). Kelembapan

Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan air
dan unsur hara meningkat.

4). Nutriea
Tumbuhan memerlukan nutriea sebagi sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel.
Apabila kekurangan nutriea maka tumbuhan akan mengalami difisiensi (menghambat
pertumbuhan dan mengakibatkan kematian).

5). Suhu

Pada umumnya, tumbuhan mebutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan
baik. Suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.

6). Oksigen

Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat
memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Jika kekurangan oksigem maka tumbuhan akan
mati.

7). Nilai pH (Tingkat Keasaman)

Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena pH
menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika pH tidak
sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.

II.II KACANG HIJAU

II.I.a Akar Kacang Hijau

Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran kacang hijau dibagi menjadi
dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai banyak cabang akar pada
permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang
lebih sedikit memanjang ke arah bawah. Sistem perakaran tanaman kacang hijau bercabang-
cabang banyak dan dalam akarnya membentuk bintik-bintik yang disebut nodula akar. Seperti
tanaman suku legume pada umumnya, tanaman kacang hijau bersimbiosis mutualisme
dengan bakteri penambat N di udara, yaitu Rhizobium sp.

Rhizobium sp. mendapatkan tempat tinggal (inang) dan sumber makanan pada tanaman
kacang hijau, dan sebagai timbal baliknya tanaman kacang hijau mendapat asupan unsur hara
Nitrogen tambahan dari Rhizobium sp.

II.I.b Batang Kacang Hijau

Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu
berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai
daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing
daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m, cabang
menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak
daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung tua, letak daun berselip.
Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.

II.I.c Bunga dan Biji Kacang Hijau

Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning
pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan
terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari
akan layu.

Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi
10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak
runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan
atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.

II.III LARUTAN

II.III.a Larutan untuk Kontrol

Larutan yang digunakan sebagai larutan kontrol adalah air yang memiliki pH netral yaitu
sebanyak 10 mL.

II.III.b Larutan untuk perlakuan

Cuka 25% dilarutkan menjadi 5% dan 10% masing-masing sebanyak 60 mL

Pembuatan larutan cuka 5%

5% = 0,875 M

Pembuatan larutan cuka 10%

10 % = 1,75 M

Cuka yang 25%

25% = 4,375 M
5% => M1V1 = M2V2

4,375 V1 = 0,875 x 60

V1 = 12 Ml

V2 = V1 + Vair

60 = 12 + Vair

Vair = 48

10% => M1V1 = M2V2

4,375 V1 = 1,75 x 60

V1 = 24

V2 = V1 + Vair

60 = 24 + Vair

Vair = 36

BAB III

METODE PENELITIAN

III.I ALAT DAN BAHAN

1. ALAT
2. 3 buah mangkuk ukuran sedang
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Tabung reaksi
6. Penggaris
7. Alat tulis
8. Kertas label
9. BAHAN
10. Biji kacang hijau
11. Kapas sebagai media
12. Air
13. Asam cuka 5% dan 10%
14. pH meter untuk mengukur derajat keasaman
15. Aquades

III.II CARA KERJA

Siapkan 3 buah mangkuk.


Berilah label pada setiap mangkuk (label A,B,dan C).
Letakkan kapas secukupnya secara merata.
Siram kapas dengan larutan yang berbeda. Mangkuk A disiram 10 mL air tanpa campuran
asam cuka, mangkuk B disiram 10 mL larutan cuka 5%, dan mangkuk C disiram 10 mL
larutan cuka 10%.
Setelah itu letakkan masing-masing 5 biji kacang hijau di atas kapas pada ketiga mangkuk.
Ukur pH media pada setiap mangkuk menggunakan pH meter.
Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah yang sama. Mangkuk A disiram air tanpa
campuran asam, mangkuk B disiram asam cuka 5%, dan mangkuk C disiram asam cuka 10%.
Lakuakan pengamatan harian selama 7 hari untuk mengamati perkecambahan biji, dan 7 hari
berikutnya untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

III.III MENENTUKAN VARIABEL

1. Variabel Bebas : perbedaan pH


2. Variabel Terikat : perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan kacang hijau.
3. Variabel Terkontrol : air dan cahaya.

III.IV CARA MENGAMBIL DATA HASIL PENELITIAN

Data diperoleh dari hasil eksperimen atau hasil percobaan.

1. Data Kualitatif

Morfologi tanaman kacang hijau. Berupa morfologi akar kacang hijau, morfologi batang dan
daun kacang hijau, dan morfologi bunga dan biji kacang hijau.

2. Data Kualitatif

Hasil pengukuran tinggi batang kacang hijau dan jumlah daun kacang hijau.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I HASIL PRAKTIKUM

PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

Biji Berkecambah pada Hari Ke-


Biji Kacang
Kelompok Hijau 1 2 3 4 5 6 7

1 0,5 2 3 5 6 8 14

2 1 1,5 2

3 0,6 1,7 2,5 2,5 2,7 2,8 4


A
4 0,9 1,5 1,5 2,1 2,5 2,8 3

5 0,7 1,8 2 2,1 2,2 2,3 2,5

Biji Berkecambah pada Hari Ke-


Biji Kacang
Kelompok Hijau 1 2 3 4 5 6 7

B 3

4
5

Biji Berkecambah pada Hari Ke-


Biji Kacang
Kelompok Hijau 1 2 3 4 5 6 7

3
C
4

PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

Rata-rata panjang akar, panjang batang, dan jumlah daun


Hal yang
Diamati Kelompok A pada Hari Ke- (cm)

1 2 3 4 5 6 7

Panjang akar
0,5 1 2 2,5 3 4,1
0,5

Panjang batang 1 2,5 3 4 4,5 12

Jumlah daun 2 2 2 2

Rata-rata panjang akar, panjang batang, dan jumlah daun

Hal yang
Kelompok B pada Hari Ke- (cm)
Diamati

1 2 3 4 5 6 7

Panjang akar

Panjang batang

Jumlah daun

Rata-rata panjang akar, panjang batang, dan jumlah daun

Hal yang
Kelompok C pada Hari Ke- (cm)
Diamati

1 2 3 4 5 6 7

Panjang akar

Panjang batang

Jumlah daun

PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU

Deskripsi

Hal yang Diamati

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Warna daun Hijau Muda


Warna batang Putih Kehijauan

Keadaan daun Rata

Keadaan batang Kukuh

Keadaan akar Meruncing

Keadaan tanaman Hidup Mati Mati

IV.II PEMBAHASAN

Hari Ke-1

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, kecambah kacang hijau tumbuh 4 kecambah
dengan tinggi masing-masing 0,5 ; 0,6 ; 0,9 ; dan 0,9 cm. Sedangkan pada mangkuk B
dengan pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh
kecambah.

Hari Ke-2

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, kecambah kacang hijau tumbuh 4 kecambah
dengan tinggi masing-masing 2 ; 1,7 ; 1,5 ; dan 1,8 cm. Sedangkan pada mangkuk B dengan
pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh kecambah.

Hari Ke-3

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, kecambah kacang hijau tumbuh 4 kecambah
dengan tinggi masing-masing 3 ; 2,5 ; 1,5 ; dan 2,0 cm. Sedangkan pada mangkuk B dengan
pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh kecambah.

Hari Ke-4

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, kecambah kacang hijau tumbuh 4 kecambah
dengan tinggi masing-masing 5,0 ; 2,5 ; 2,1 ; dan 2,1 cm. Sedangkan pada mangkuk B
dengan pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh
kecambah.

Hari Ke-5

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, semua kecambah kacang hijau tumbuh dengan
tinggi masing-masing 6,0 ; 1,0 ; 2,7 ; 2,5 ; dan 2,2 cm. Sedangkan pada mangkuk B dengan
pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh kecambah.

Hari Ke-6

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, semua kecambah kacang hijau tumbuh dengan
tinggi masing-masing 8,0 ; 1,5 ; 2,8 ; 2,8 ; dan 2,3 cm. Sedangkan pada mangkuk B dengan
pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh kecambah.

Hari Ke-7

Pada mangkuk A yaitu dengan pH netral, semua kecambah kacang hijau tumbuh dengan
tinggi masing-masing 14 ; 2,0 ; 4,0 ; 3,0 ; dan 2,5 cm. Sedangkan pada mangkuk B dengan
pH 3 tidak tumbuh kecambah. Dan pada mangkuk C dengan pH 4 tidak tumbuh kecambah.

BAB V

PENUTUP

V.I SIMPULAN

Dari data diatas, dapat kita lihat simpulkan bahwa pH memang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Dari data di atas juga, dapat disimpulkan bahwa kecambah kacang hijau lebih mudah dan
cepat tumbuh pada media yang mempunyai pH netral. Itu dapat dilihat dari banyaknya
kecambah yang tumbuh pada media yang mempunyai pH netral dibandingkan dengan
kecambah pada media dengan pH 3 dan 4 tidak tumbuh sama sekali kecambah. Karena
tumbuhan yang ada pada media asam akan mati karena tumbuhan keracunan oleh asam.

V.II SARAN
Jika ingin menanam kacang hijau sebaiknya pada media yang mempunyai pH netral, karena
pada pH netral ini kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh.

Dalam membuat laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan untuk itu kami
mohon kritik dan sarannya yang membangun bagi kesuksesan kami yang akan mendatang.

https://tugassekolah2016.wordpress.com/2016/09/19/laporan-praktikum-biologi-pengaruh-
derajat-keasaman-ph-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/

AH TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

OKTARIA SILVIANI

DILA TRI UTAMI

DELFI AGUSTRINA

ADINDA RAHMA KASIH

PUTRA APRIONO

KELAS : XII IPA 1

GURU PEMBIMBING : HENDRA ROZI, S.Pd


SMA NEGERI 1 LEBONG SAKTI

Jl. Lemeupit Kec Lebong Sakti Kode Pos 39164

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum yang berjudul Pengaruh pH Tanah Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi. Penulisan laporan ilmiah ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang
hijau.

Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini. Mudah-mudahan makalah
Biologi ini bermanfaat bagi kita semua.

Lebong Sakti, Agustus 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar belakang...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ................................................................................................ 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 2

1.4 Hipotesis ............................................................................................................. 3

BAB II SISTEMATIKA KERJA............................................................................... 4

2.1 Alat dan Bahan.................................................................................................... 4

2.2 Langkah Kerja ..................................................................................................... 4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 6

3.1 Tabel Hasil Pengamatan Dan Pembahasan ......................................................... 6

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 14

3.2 Kesimpulan ......................................................................................................... 14

3.3 Saran ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan kehidupannya.
Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumbuhan guna menambah massa,
volume maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada tanaman. Kacang hijau adalah
tanaman budidaya dan palawija yang di kenal luas di daerah tropis. Tanaman ini memiliki
kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering disebut kecambah. Kami memilih kacang hijau
sebagai bahan uji coba praktikum kami, karena kacang hijau adalah tanaman yang mudah
ditemukan, selain itu kacang hijau juga mengalami proses pertumbuhan yang cukup cepat
dibandingkan dengan tanaman lain, sehingga kami dapat mengamati pertumbuhannya dengan
cukup jelas.

Dalam melangsungkan pertumbuhannya, selain membutuhkan cahaya dan air,


pertumbuhan kacang hijau juga membutuhkan faktor lain, salah satunya adalah nilai pH tanah.
Sebagai makhluk hidup, kita perlu belajar untuk mengetahui peranan pH terhadap
pertumbuhan tanaman. Apabila konsentrasi H+ dalam tanah lebih banyak dari OH-, maka
suasana tanah akan menjadi asam. Sebaliknya, apabila konsentrasi OH- lebih banyak
daripada konsentrasi H+, maka suasana tanah menjadi basa. Apabila jumlah konsentrasi H+
sama dengan jumlah konsentrasi OH-, maka tanah akan bersifat netral.

Apabila tanah terlalu asam atau terlalu basa, maka tanaman akan tumbuh kurang
sempurna dan kemungkinan tanaman tidak tumbuh. Memang ada beberapa tanaman tertentu
yang senang di tanah asam maupun basa. Ketersediaan unsur hara makro didalam tanah ini
sedikit sedangkan hara mikro seperti Besi dan Alumunium tinggi. Hal ini mengakibatkan
tanaman kekurangan hara dan keracunan.

Secara teoritis, angka pH berkisar antara 1-14. Angka 1 berarti kepekatan ion Hidrogen di
dalam tanah ada 10-1 atau 1/10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini sangat asam. Sementara
angka 14 berarti kepekatan ion Hidrogennya 14-10 gmol/l. Tanah pada kepekatan ini sangat
basa. Untuk melakukan uji coba ini kami memilih air cuka rumah sebagai penguji pengaruh
pH asam, karena air cuka rumah memiliki pH sekitar 2,4 dan abu gosok sebagai penguji
pengaruh pH basa karena memiliki pH 7 (netral). Hal ini kami lakukan karena air cuka dan
abu gosok mudah ditemukan dikehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

a. Adakah pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?

b. Mengapa pH tanah mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau ?

c. Bagaimana pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ?


1.3 Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

- Untuk mengetahui nilai pH yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau

- Mengetahui seberapa besar pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau

b. Manfaat

- Dapat memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan petani mengenai pH yang baik
untuk pertumbuhan kacang hijau.

1.4 Hipotesis

Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor eksternal yang memperngaruhi
pertumbuhan kacang hijau, oleh karena itu jika pH tanah tidak sesuai maka kecambah itu
akan terganggu pertumbuhannya. pH tanah yang baik untuk pertumbuhan kecambah, menurut
kami sekitar pH 7, karena pH 7 tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa (netral). Sehingga
tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kecambah.

BAB II

SISTEMATIKA KERJA

2.1 Alat dan Bahan

a. Alat

Polibek 5 buah

pH meter tanah

Buku
Label

Pena

Mistar

b. Bahan

Tanah 5 macam

Kacang hijau 10 biji

Cuka 3 botol

Abu 2 kantong plastik

Air aqua

2.2 Langkah Kerja

a. Siapkan 5 buah polibek

b. Cari tanah dari sumber yang berbeda sebanyak 5 macam. Hal ini dilakukan untuk
pengaturan nilai pH suatu tanah.

c. Masukkan tanah ke dalam polibek yang telah disediakan untuk masing-masing tanah.

d. Ukur nilai pH tanah dengan menggunakan alat pH meter tanah / pH tester

e. Jika nilai pHnya sudah di ukur, tulis pada label yang telah disediakan kemudian tempelkan
label tersebut disetiap polibek sesuai dengan nilai pHnya (Asam/netral/basa)

f. Jika tanah yang di ukur pHnya tidak sesuai, maka lakukan manipulasi dengan
menambahkan suatu zat, seperti cuka dan abu gosok

g. Jika nilai pH tanah yang telah dimanipulasi sesuai, maka tempelkan kembali label dengan
nilai pH yang sudah tepat.

h. Tanamkan bibit kacang hijau di setiap polibek sebanyak 2 biji.

i. Jika sudah selesai, tempatkan di tempat yang memiliki cahaya yang sama.

j. Siram bibit yang sudah ditanam secara rutin 2 x sehari dengan jumlah yang sama.

k. Lakukan pengamatan dan pengukuran terhadap pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
l. Catat hasil pengukuran terhadap pertumbuhan kacang hijau.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Dan Pembahasan

a. Tabel Hasil Pengamatan

No Keadaan Keasaman tanah terhadap


Pertumbuhan Panjang batang (cm)
Hari/tanggal
pH 10 pH 9 pH 7 pH 5,2 pH 4

1. Kamis, 13-08-2015 0 0 0 0 0

2. Jumat, 14-08-2015 0 0 0 0 0

3. Sabtu, 15-08-2015 0 0 2 1 0

4. Minggu, 16-08-2015 0 0 8,5 5,3 4

5. Senin, 17-08-2015 0 0 11 7,5 7

6. Selasa, 18-08-2015 0 0 11,5 9 9

7. Rabu, 19-08-2015 0 0 12,5 11 11

8. Kamis, 20-08-2015 0 0 13 12 12

9. Jumat, 21-08-2015 0 0 14 13 13

10. Sabtu, 22-08-2015 0 0 15,5 14 13,3

11. Minggu, 23-08-2015 0 0 16 15 14

12. Senin, 24-08-2015 0 0 16,5 16 15


13. Selasa, 25-08-2015 0 0 18 17 15

14. Rabu, 26-08-2015

Rata-rata 0 0 10,65 9,29 8,71

b. Pembahasan Tabel Pengamatan

Hari Pertama

Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda belum ada kecambah yang tumbuh.

Hari Kedua

Semua polibag yang memiliki nilai pH yang berbeda belum ada kecambah yang tumbuh.

Hari ketiga

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau belum tumbuh.
Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) tumbuh kecambah kacang hijau
dengan tinggi 1 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) tumbuh kecambah
kacang hijau dengan tinggi 2 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa) kecambah
kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu dengan pH tanah 10 (basa) kecambah
kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Keempat

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh
setinggi 4 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi menjadi 5,3 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7
(netral) kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 8,5 cm. Pada polibag 4, yaitu
dengan pH tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu
pH tanah 10 (basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Kelima

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
7 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 7,5 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 11 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Keenam

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
9 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 9 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 11,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9
(basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Ketujuh

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
11 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 11 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 12,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9
(basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Kedelapan

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
12 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 12 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 13 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Kesembilan

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
13 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 13 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 14 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Kesepuluh
Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
13,3cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang
hijau bertambah tinggi menjadi 14 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral)
kecambah kacang hijau bertambah tinggi hingga 15,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH
tanah 9 (basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10
(basa) kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Kesebelas

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
14 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 15 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 16 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9 (basa)
kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Keduabelas

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tumbuh hingga
15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 16 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 16,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9
(basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

Hari Ketigabelas

Pada polibag 1 yaitu dengan tanah pH 4 asam (asam), kecambah kacang hijau tetap berada di
15 cm. Sedangkan, pada polibag 2 yaitu dengan tanah pH 5,2 (asam) kecambah kacang hijau
bertambah tinggi menjadi 17 cm. Pada polibag 3, yaitu dengan pH tanah 7 (netral) kecambah
kacang hijau bertambah tinggi hingga 17,5 cm. Pada polibag 4, yaitu dengan pH tanah 9
(basa) kecambah kacang hijau belum tumbuh. Dan pada polibag 5, yaitu pH tanah 10 (basa)
kecambah kacang hijau juga belum tumbuh.

c. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kacang hijau yang disiram setiap hari dengan
jumlah yang sama dan mendapatkan intensitas cahaya yang juga sama mulai berkecambah
pada saat usia 3 hari meskipun tidak semua polibag. Pertumbuhan kecambah pada polibag
dengan pH tanah 7 (netral) lebih cepat tumbuh dibandingkan polibag dengan tanah yang
memiliki pH asam / basa. Pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air
sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Tanah yang memiliki pH netral
(tidak terlalu asam/basa) memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman,
yaitu mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman, seperti Nitrogen (N),
Potassium/Kalium (K), dan Pospor (P). Zat-zat tersebut sangat diperlukan oleh tanaman
untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit. Sehingga dalam proses
perkecambahan tanaman akan tumbuh sempurna. Kacang hijau yang berada di tanah dengan
pH 5,2 (asam) juga mengalami pertumbuhan, tetapi kurang sempurna dan pertumbuhannya
lambat. Hal ini terjadi karena pada tanah asam, tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn.
Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P
(fosfor), K (Kalium), S (surfur), Mg (Magnesium) dan Mo (Molibdenum) sehingga tanaman
tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya
banyak. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni
tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan
Kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. Hal ini yang menyebabkan
terganggunya pertumbuhan dan produksi tanaman. Polibag dengan pH tanah 4 (asam)
tumbuh tidak sempurna daripada polibag pH 5,2. Apabila pH lebih rendah dari 4 pada
umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak
sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat. Konsentrasi Alumunium dan Besi yang tinggi pada tanah memungkinkan
terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk Alumunium Fosfat. P yang terikat oleh
Alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang ditanam pada tanah yang
memiliki pH asam biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun
berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium. Selain itu, pH
tanah asam memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang
bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis
dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa
seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman mengalami klorosis akibat
kekurangan N. Hal ini menyebabkan tanaman kacang hijau menjadi kerdil dan tidak
sempurna. Sedangkan tanaman kacang hijau yang ditanam dalam polibag dengan pH 9 dan
10 (basa) tidak tumbuh. Hal ini terjadi karena, tanah yang mengandung kebasaan yang tinggi
biasanya tanah tersebut mengandung kadar Kalsium yang tinggi, sehingga terjadi fiksasi
terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa sering sekali mengalami defisiesi P. Hal ini
menyebabkan unsur P akan banyak terikat oleh Ca, sementara unsur mikro molibdenum
berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan,
sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dalam keadaan tanah yang mengandung kebasaan yang
tinggi.

Dari pernyataan-pernyataan diatas, terbukti bahwa pertumbuhan kecambah sangat


dipengaruhi oleh faktor pH tanah, berdasarkan penelitian jika kita menanam kecambah pada
tanah yang terlalu asam/terlalu basa kecambah tidak akan tumbuh, meskipun tumbuh
kecambah akan kurang sempurna. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan
pH 7 (netral).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari data yang terdapat pada tabel
pengamatan pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kecambah
pada polibag 3 dengan pH 7 (netral) memerlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan kecambah yang terdapat pada polibag 1 (pH 4) 2 (pH 5,2), 4 (pH 9),
dan 5 (pH 10). Hal ini juga bisa dilihat dari perhitungan rata-rata pertumbuhan tinggi
kecambah, yaitu pH 4 = 8,71 cm, pH 5,2 = 9,29 cm, pH 7 = 10,65 cm, pH 9 = 0, dan pH 10 =
0.

Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa pH
tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau. Pertumbuhan kecambah
yang lebih cepat adalah pada tanah yang memiliki pH tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu
basa, yaitu sekitar 6,5 - 7. Sedangkan tanah yang memiliki pH asam/basa yang tinggi,
pertumbuhan kecambah akan terhambat dan tidak sempurna.
4.2 Saran

Sebaiknya perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.

Sebaiknya dilakukan penetian lebih lanjut untuk tanaman kacang hijau hingga tahap
perkembangan dan menghasilkan buah.

DAFTAR PUSTAKA
http://annisaulthegunners.blogspot.com/2013/10/laporan-hasil-percobaan-pada-
kacang.html?m=1

http://study-together3.blogspot.com/2012/03/pengaruh-ph-terhadap-kecepatan-html?m=1

https://bintangdanlangit.wordpress.com/2014/08/29/laporan-penelitian-biologi-pengaruh-ph-
terhadap-pertumbuhan-kecambah-kacang-hijau/

https://riyanhidayattulloh.wordpress.com/2012/09/07/pengaruh-ph-terhadap-kecepatan-
pertumbuhan-kacang-hijau/

http://saling-berbagie.blogspot.com/2014/03/derajat-keasaman-ph.html#.VdmtHdJHKNk

LAMPIRAN FOTO
pH 10

pH 4
pH 9

pH 5,2
pH 7

Anda mungkin juga menyukai