Anda di halaman 1dari 5

PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI


ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN


HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL

Sugihartiningsih
STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Jl. Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari RT 02 RW XXXII
Kadipiro Banjarsari Surakarta
ning71@yahoo.com

Abstrak
Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada anak. Jika seorang
anak dirawat di rumah sakit, maka anak tersebut akan mudah mengalami krisis. Anak akan
mengalami stress akibat perubahan baik terhadap status kesehatannya maupun lingkungannya
dalam kebiasaan sehari-hari. Anak mempunyai sejumlah keterbatasan dalam mekanisme koping
untuk mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang bersifat menekan. Reaksi anak dalam
mengatasi krisis tersebut dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia, pengalaman sebelumnya
terhadap proses sakit dan dirawat, sistem dukungan (support system) yang tersedia, serta
keterampilan koping dalam menangani stres. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran tingkat
kecemasan orang tua terhadap hospitalisasi anak di RSUD Dr. Moewardi. MetodePenelitian
menggunakan deskriptif, dengan metode survai, sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, instrument kuesioner, analisa univariate. Tingkat kecemasan pada 30
responden, 14 orang perempuan (46,7%), laki-laki 16 orang (53,3%). Cemas sedang 6 orang
(20%),cemas berat 15 orang (50%) dan panik 9 orang (30%). SIMPULANnya adalah tingkat
kecemasan orang tua terhadap hospitalisasi anak di RSUD Dr. Moewardi adalah cemas berat
sebesar 50%.
Kata Kunci: Kecemasan, Hospitalisasi

Abstract
Pain and hospitalized are major crisis that appears in children. If a child is hospitalized, the child
will be susceptible to crisis. Children will experience stress as a result of changes to the status
health and the environment in daily habits. Children have a number of limitations in coping
mechanisms to overcome the issues and events that are repress. The reaction of the child in
overcoming the crisis is influenced by the level of development of age, previous experience against
the sick and hospitalized, the available system support, as well as coping skills in dealing with
stress. This aimof this research to get overview of parents anxiety level of children hospitalization
at Dr. Moewardi Hospital. This study used descriptive survey method, the sample in this study was
purposive sampling, the instrument was questionnaire and univariate analysis. The level of anxiety
on the 30 respondents, 14 women (46.7%), 16 men (53.3%). Anxiety was 6 (20%), severe anxiety
15 people (50%) and panic 9 people (30%). The anxiety level of parents of children hospitalization
at Dr. Moewardi Hospital is severe anxiety 50%.
Keywords: Anxiety, Hospitalization

PENDAHULUAN tersebut akan mudah mengalami krisis. Anak


Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan akan mengalami stres akibat perubahan baik
krisis utama yang tampak pada anak. Jika terhadap status kesehatannya maupun ling-
seorang anak dirawat di rumah sakit, maka anak kungannya dalam kebiasaan sehari-hari. Anak

55
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016

mempunyai sejumlah keterbatasan dalam meka- pengukuran/observasi data variabel independen


nisme koping untuk mengatasi masalah maupun dan dependen hanya satu kali pada saat itu.
kejadian-kejadian yang bersifat menekan. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua
Reaksi anak dalam mengatasi krisis pasien di RSUD Dr. Moewardi dengan 30 orang
tersebut dipengaruhi oleh tingkat perkembangan pada bulan Mei 2014. Kriteria inklusi: Orang tua
usia, pengalaman sebelumnya terhadap proses dari anak yang belum pernah dirawat inap di RS
sakit dan dirawat, sistem dukungan (support sebelumnya dan bersedia menjadi responden.
system) yang tersedia, serta keterampilan koping Instrumen penelitian meng-gunakan kuesioner
dalam menangani stres. Peran perawat dalam untuk tingkat kecemasan orang tua dengan skala
meminimalkan stres akibat hospitalisasi pada ukur ordinal.
anak dan bayi adalah sangat penting. Perawat
perlu memahami konsep stres hospitalisasi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
prinsip-prinsip asuhan keperawatan melalui Penelitian dilakukan pada orang tua pasien
pendekatan proses keperawatan (Nursalam, dkk, yang baru pertama kali dirawat di Rumah Sakit.
2005). Sampel yang diperoleh selama penelitian adalah
Dari data yang diketahui di salah satu sebanyak 30 pasien. Variabel yang dikumpulkan
rumah sakit di Indonesia tepatnya di Ruang meliputi karak-teristik responden (nama, jenis
Cempaka BRSD RAA Soewondo Pati bahwa kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan) dan kece-
sebanyak 1057 anak yang dirawat pada bulan masan.
Januari 2008, ditemukan 30 kasus pulang paksa
atau sebesar 3% dari jumlah seluruhnya dengan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
rata-rata durasi perawatan 3x24 jam. Sebanyak Kelamin disajikan dalam tabel berikut:
945 anak yang dirawat sejak bulan Agustus
sampai Desember 2007, 17 diantaranya pulang Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis
dengan kondisi meninggal dunia (94% meninggal Kelamin
kurang dari 48 jam perawatan). Kondisi semacam
Jenis Cemas Cemas Panik Freku
ini yang dianggap sebagai pemicu meningkatnya Kelamin Sedang Berat ensi
tingkat kecemasan orang tua (Kusumawati, Laki-laki 6 100 9 60 1 11,1 16
2008). Perempuan - 6 40 8 88,9 14
Orang tua yang kurang mendapat dukungan Total 6 100 15 100 9 100 30
emosi dan sosial dari keluarga, kerabat, bahkan
petugas kesehatan akan menunjukkan perasaan Tabel diatas memperlihatkan distribusi res-
cemasnya ketika anaknya pertama kali meng- ponden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
alami perawatan di rumah sakit. Penelitian lain berjenis kelamin laki-laki (16 responden) dan
menunjukkan bahwa pada saat mendengarkan sebagian besar mengalami kecemasan berat
keputusan dokter tentang diagnosis penyakit (60%).
anaknya merupakan kejadian yang sangat mem-
buat stress orang tua. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Apabila anak stress selama dalam pera- disajikan dalam tabel berikut:
watan, orang tua menjadi stress pula dan stress
orang tua akan membuat tingkat stress anak Tabel 2. Distribusi Responden
semakin meningkat. Anak adalah bagian dari berdasarkan Umur
kehidupan orang tuanya, sehingga apabila ada
pengalaman yang mengganggu kehidupannya Cemas Cemas
Umur Panik Frekuensi
maka orang tua pun merasa sangat stress. Dengan Sedang Berat
demikian, asuhan keperawatan tidak bisa hanya 20-29 tahun 1 16,7 3 20 7 77,8 11
berfokus pada anak, tetapi juga pada orang 30-39 tahun 3 50 12 80 2 22,2 17
tuanya. 40-49 tahun 2 33,3 - - 2
Total 6 100 15 100 9 100 30
METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan deskriptif Tabel diatas memperlihatkan distribusi res-
kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional ponden berdasarkan umur, sebagian besar
yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu

56
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016

responden berumur 30-39 tahun (17 responden) Tabel 5. Distribusi berdasarkan Penyakit Yang
dan sebagian besar mengalami kecemasan berat Diderita Anak
(80%).
Nama Cemas Cemas Freku
Panik
Penyakit Sedang Berat ensi
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan disajikan dalam tabel berikut: Febris 5 83,3 7 46,6 - 12
Diare - 3 20 6 66,7 9
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Febris DHF - 3 20 2 22,2 5
Tingkat Pendidikan Terakhir Post ORIF - 1 6,7 1 11,1 2
Tingkat Cemas Cemas Freku Vomitus 1 16,7 1 6,7 - 2
Panik
Pendidikan Sedang Berat ensi Total 6 100 15 100 9 100 30
SD - - 3 33,3 3
SLTP - 3 20 6 66,7 9 Tabel diatas memperlihatkan distribusi berdasar-
SLTA 5 83,3 12 80 - 17 kan penyakit yamg diderita anak, sebagian besar
S1 1 16,7 - - 1 pasien mengalami sakit febris (12 pasien) dan
Total 6 100 15 100 9 100 30 sebagian besar responden mengalami kecemasan
berat (46,6%).
Tabel diatas memperlihatkan distribusi responden Tingkat Kecemasan Orang Tua Yang Anaknya
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, sebagian Baru Pertama Kali Dirawat Inap di Rumah Sakit
besar responden tingkat pendidikan terakhirnya
SLTA (17 responden) dan sebagian besar Tabel 6. Distribusi Responden berdasarkan
mengalami kecemasan berat (80%). Tingkat Kecemasan Orang Tua yang Anaknya
Baru Pertama Kali Dirawat Inap
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit
disajikan dalam tabel berikut:
Kecemasan Frekuensi Prosentase (%)
Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Panik 9 30
Pekerjaan Berat 15 50
Cemas Cemas Sedang 6 20
Pekerjaan Panik Frekuensi Jumlah 30 100
Sedang Berat
Swasta 6 100 12 80 - 18
Buruh - 2 13,3 5 55,6 7 Tabel diatas memperlihatkan distribusi responden
IRT - 1 6,7 3 33,3 4 berdasarkan tingkat kecemasan orang tua yang
Petani - - 1 11,1 1 anaknya baru pertama kali dirawat inap di rumah
Total 6 100 15 100 9 100 30 sakit, sebagian besar responden dikategorikan
mengalami kecemasan berat (50%).
Tabel diatas memperlihatkan distribusi responden
Pembahasan
berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden
Karakteristik Responden sebagian besar
bekerja sebagai swasta (18 responden) dan
adalah laki-laki (16 responden) dan sebagian
sebagian besar mengalami kecemasan berat
besar mengalami kecemasan berat (60%). Menu-
(80%).
rut Stuart dan Sundeen (2007), perempuan akan
lebih mudah mengalami kecemasan daripada
Penyakit Yang Diderita Anak disajikan dalam
laki-laki jika anaknya sakit karena tingkat
tabel berikut:
emosional perempuan lebih tinggi dibanding laki-
laki. Hal ini didukung oleh penelitian Selvia
(2011), dari 25 responden (15 responden perem-
puan dan 10 responden laki-laki), hasil yang
didapat 13 responden perempuan (86,7%)
mengalami kecemasan berat, sedangkan 9
responden laki-laki (90%) mengalami kecemasan

57
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016

sedang. Jadi disimpulkan bahwa perempuan lebih mempunyai peluang 7,238 kali untuk dapat
rentan mengalami kecemasan daripada laki-laki. terjadinya kecemasan sedang dibanding dengan
Karakteristik responden berdasarkan umur keadaan anak yang baik.
sebagian besar antara 30-39 tahun (17 responden) Tingkat Kecemasan sebagian besar tingkat
dan sebagian besar mengalami kecemasan berat kecemasannya dikategorikan berat (50%).
(80%). Penelitian Lasti (2012), dari 30 responden Menurut penelitian Wahyuningsih (2008), dari 50
(20 responden berusia 20-29 tingkat kecemasan responden didapatkan hasil analisis data
dikate-gorikan tahun) didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa sebagian kecil (6%) respon-
menun-jukkan berat banyak terjadi pada usia 20- den tidak mengalami kecemasan, hampir
29 tahun (90%). Menurut Stuart dan Sundeen setengahnya (32%) responden mengalami cemas
(2007), orang yang mempunyai umur lebih muda ringan, sebagian besar (62%) responden
akan lebih mudah mengalami kece-masan mengalami cemas sedang, dan tidak ada (0%)
daripada yang lebih tua. responden mengalami cemas berat. Kecemasan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat merupakan respon individu terhadap suatu
pendidikan sebagian besar adalah SLTA (17 res- keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami
ponden) dan sebagian besar mengalami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan
kecemasan berat (80%). Penelitian Lasti (2012), sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman
dari 30 responden (17 responden dengan pen- subjektif dari individu dan tidak dapat di-
didikan SLTA) didapatkan hasil yang menun- observasi secara langsung serta merupakan suatu
jukkan tingkat kecemasan dikategorikan berat keadaan emosi tanpa objek yang spesifik.
banyak terjadi pada responden yang tingkat Kecemasan pada individu dapat memberikan
pendidikan terakhirnya SLTA (88%). Menurut motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan
Stuart dan Sundeen (2007), status pengetahuan sumber penting dalam usaha memelihara
yang rendah pada seseorang akan menyebabkan keseimbangan hidup (Suliswati, dkk, 2005).
orang tersebut mengalami kecemasan, karena
semakin tinggi tingkat pengetahuan akan semakin SIMPULAN
mudah berfikir rasional dalam menguraikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
masalah. orang tua pasien yang anaknya baru pertama kali
Karakteristik responden berdasarkan peker- dirawat di rumah sakit, dapat disimpulkan
jaan sebagian besar adalah swasta (18 responden) beberapa simpulan sebagai berikut:
dan sebagian besar mengalami kecemasan berat 1. Responden paling banyak berjenis kelamin
(80%). Penelitian Lasti (2012), dari 30 responden laki-laki (16 responden), berumur 30-39 tahun
(15 responden bekerja sebagai buruh) didapatkan (17 responden), dengan tingkat pendidikan
hasil bahwa kecemasan dikategorikan berat SLTA (17 responden), dengan pekerjaan
terjadi pada responden yang bekerja sebagai swasta (18 responden).
buruh (100%). Menurut Stuart dan Sundeen 2. Tingkat kecemasan responden paling banyak
(2007), pekerjaan memang akan mempengaruhi dapat dikategorikan cemas berat 15 responden
status sosial ekonominya, status sosial ekonomi (50%) dari 30 responden.
yang rendah akan menyebabkan kecemasan
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki REFERENSI
status ekonomi tinggi.
Penyakit Yang Diderita Anak sebagian besar Kusumawati dan Hartono. Buku Ajar Kepera-
adalah febris (12 pasien) dan sebagian besar watan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika;
responden mengalami kecemasan berat (46,6%). 2008.
Menurut penelitian Selvia (2011), hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0,004 maka dapat Lasti, Destya Swastika. Gambaran Tingkat
disimpulkan ada perbedaan proporsi tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang
kecemasan orang tua antara keadaan anak yang Menarche Di SMP Negeri 1 Jaten. KTI:
kurang baik dengan keadaan anak yang baik yang 2012
berarti ada hubungan yang signifikan antara Nursalam, Susilaningrum dan Utami. Asuhan
keadaan anak dengan tingkat kecemasan orang Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta:
tua. Hasil analisa diperoleh pula nilai OR = 7,238 Salemba Medika; 2005
artinya keadaan anak yang kurang baik

58
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016

Selvia, Ayu. Gambaran Tingkat Kecemasan Suliswati, Payabo dan sianturi. Konsep Dasar
Orang Tua Terhadap Karakteristik Penya- Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
kit Yang Diderita Anak di Ruang Flam- EGC; 2005.
boyan RSUD Serang. (http:// www.
keaslianpenelitian.go.id/download) diakses Wahyuningsih, Pujiastutik. Tingkat Kece-masan
tanggal 17 Januari 2014. Orang Tua Terhadap Anak Yang Meng-
alami Hospitalisasi di Ruang Mawar RSI
Stuart, G. W. dan Sundden. 2007. Buku Saku Gondanglegi Malang. (http://www.
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku keaslianpenelitian.go.id/download) diakses
Kedokteran EGC. tanggal 16 Februari 2014.

59

Anda mungkin juga menyukai