id
SKRIPSI
Oleh:
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Oleh :
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Nama Terang
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
a.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
ABSTRAK
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
ABSTRACT
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
MOTTO
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(Galatia, 6 : 9)
(Yohanes, 3 : 17-18)
Jangan menunda sampai esok apa yang dapat anda laksanakan hari ini
(Benjamin Franklin)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
PERSEMBAHAN
Dengan segala doa dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
kupersembahkan karya sederhana ini
kepada
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul :
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara dengan Metode Bernyanyi
pada Anak Kelompok A TK Santa Anna Sragen Tahun Ajaran 2011/2012
ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan
yang baik ini diucapkan terima kasih yang tulus kepada :
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
D. Hipotesis ................................................................................... 31
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
D. Pembahasan ............................................................................. 84
A. Kesimpulan ............................................................................. 86
B. Implikasi ................................................................................. 86
C. Saran ....................................................................................... 87
LAMPIRAN .................................................................................................. 92
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Indikator Kinerja Penelitian .................................................... 39
Tabel IV.1. Frekuensi Ketuntasan Ketrampilan Berbicara Pra Siklus
Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen ........................ 47
Tabel IV.2. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus I Pertemuan ke 1........................................................... 51
Tabel IV.3. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus I Pertemuan ke 2........................................................... 56
Tabel IV.4. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus I Pertemuan ke 3........................................................... 61
Tabel IV.5. Frekuensi Ketuntasan Ketrampilan Berbicara Siklus I Siswa
Kelompok A di TK Santa Anna Sragen ................................... 63
Tabel IV.6. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus II Pertemuan ke 1 ......................................................... 67
Tabel IV.7. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus II Pertemuan ke 2 ......................................................... 72
Tabel IV.8. Kegiatan Siswa Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Siklus II Pertemuan ke 3 ......................................................... 79
Tabel IV.9. Frekuensi Ketuntasan Ketrampilan Berbicara Siklus II Siswa
Kelompok A di TK Santa Anna Sragen ................................... 81
Tabel IV.10.Nilai Perbandingan Ketuntasan Keterampilan Berbicara
Dengan Metode Bernyanyi pada Pra Siklus, Siklus II, dan
Siklus II .................................................................................. 82
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan
menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya, sebab PAUD merupakan
pondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak
usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental,
yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan
produktivitas, serta dapat memupuk bakat dan minatnya sejak dini.
Salah satu aspek yang perlu dikembangkan sejak dini adalah bahasa. Anak
usia dini merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa selain
bahasa ibu (bahasa pertama). Daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi secara
otomatis. Fenomena seperti itu antara lain terpacu oleh obsesi orang tua yang
menghendaki anaknya cepat dapat berbahasa dengan lancar. Cukup dengan
pemaparan diri (self-exposure) pada bahasa tertentu, misalnya ia tinggal di suatu
lingkungan yang berbahasa lain dari bahasa ibunya, dengan mudah anak akan
dapat menguasai bahasa itu.
Berbicara merupakan sarana penting dalam kehidupan manusia untuk
berkomunikasi. Melalui berbicara manusia dapat mengeluarkan ide-ide dan
pendapatnya sehingga terjalin komunikasi dengan manusia lain. Perkembangan
pemakaian pembicaraan pada anak dipengaruhi oleh meningkatnya usia anak.
Semakin anak bertambah umur, maka akan semakin banyak kosa kata yang
dikuasai dan semakin jelas pelafalan atau pengucapan katanya. Menurut Tarigan
(1997: 15), berbicara adalah suatu kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Jadi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologis, semantik dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.
Anak usia TK pada umumnya sangat senang bernyanyi atau diajak
bernyanyi, bahkan kegiatan awal anak masuk TK pun lebih banyak dilakukan
bernyanyi bersama-sama, apabilacommit
dalam to user
mengembangkan bahasa anak terutama
untuk keterampilan berbicara menggunakan metode bernyanyi karena di sisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
lain, musik juga dikatakan bahasa nada, bahasa gerak dan bahasa rasa. Menyanyi
dapat membantu anak mengembangkan dirinya melalui ungkapan pribadi (self
expression) dengan baik. Hal ini berarti dengan musik atau bernyanyi akan dapat
meningkatkan kreatifitas anak usia TK dan dengan sendirinya juga akan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara anak.
B. Rumusan Masalah
commit
Berdasarkan latar belakang to useryang dikemukakan maka dapat
masalah
dirumuskan suatu permasalahan yaitu : Apakah penggunaan metode bernyanyi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a . Bagi Guru
Melalui PTK ini guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang kreatif dan
Hasil PTK ini dapat bermanfaat untuk memotivasi anak didik agar seluruh
c . Bagi Sekolah
Hasil PTK ini dapat membantu memperbaiki pelayanan terhadap siswa dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakikat Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun
tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup
komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur
tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang,
demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-
hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu
menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat
mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis,
membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih
tinggi.
a. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai
sarana integrasi dan adaptasi.
Menurut Carrol (dalam Carapedia, 2011: 1), bahasa adalah sebuah
sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya
manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi
antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi
nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam
lingkungan hidup manusia.
Menurut Sudaryono (dalam Carapedia, 2011 : 2), bahasa adalah sarana
komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidak-
sempurnaan bahasa sebagai commit to user
sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalah pahaman.
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
dan d) mengingat dan membedakan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Bahasa Reseftif
Bahasa reseftif adalah bahasa pasif. Tujuan khusus bahasa reseftif
yakni: a) Membantu anak mengembangkan kemampuan mendengarkan,
contohnya mendengarkan cerita, nyanyian dan sebagainya; b) Membantu
anak mengindentifikasi konsep melalui pemahaman pelabelan kata-kata;
c) Meningkatkan kemampuan untuk merespon pembelajaran langsung
contohnya bagaiman anak dapat menjawab atau merespon pertanyaan yang
diajukan oleh guru; d) Membantu anak untuk mereaksi setiap komunikasi
lainnya contohnya anak dapat memberi respon atau reaksi ketika ia
berinteraksi dengan lingkungannya baik dengan guru, orang tua atau
teman sebayanya.
2) Bahasa ekspresif
Bahasa ekspresif adalah bahasa aktif. Tujuan bahasa ekspresif yakni:
a) Membantu anak mengekspresikan kebutuhan, keinginan dan perasaan
secara verbal; b) Mendorong anak untuk berbicara secara lebih jelas dan
tegas sehingga mudah dipahami; c) Mendorong kepasihan berbahasa.
Anak harus belajar bahasa yang pasih baik ucapan maupun susunan
kalimatnya sehingga mudah dimengerti oleh orang lain melalui pemberian
contoh guru sendiri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
d) Membantu anak memahami bahwa komunikasi tersebut dapat ber-
pengaruh secara lebih efektif terhadap lingkungan sosial dan lingkungan
anak.
3) Komunikasi nonverbal
commit
Komunikasi nonverbal to useruntuk : a) Membantu anak untuk
bertujuan
mengekskresikan perasaan dan emosinya melalui ekspresi wajah;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa ada dua jenis fungsi
komunikasi awal pada perkembangan gerak yaitu gerakan meminta
melalui isyarat gerakan tangan dan kedua adalah memberikan penunjuk
sesuatu untuk menarik perhatian orang dewasa.
2) Perkembangan Artikulasi dan Bunyi
Menurut Mulyati (2012: 8), perkembangan bahasa dilihat dari
perkembangan artikulasi dan bunyi ditandai oleh hal-hal berikut:
a) Bayi yang baru lahir memiliki perseptif bunyi, yakni membedakan
pola-pola fonem, tekanan, dan intonasi.
b) Pada usia 2-3 bulan anak memasuki masa cooing (meruku), yakni
mengeluarkan bunyi-bunyi mirip bunyi burung merpati.
c) Pada usia 4-6 bulan, anak mulai mampu menghasilkan bunyi inti
resonansi penuh (fully resonant nuclei), sepeti bunyi vocal, bunyi
bilabial, frikatif, dan bunyi bersuku kata tunggal.
d) Pada usia 6-10 bulan anak mampu menghasilkan suku kata yang
diulang dan bunyi-bunyi yang mendekati ciri-ciri bahasa di
lingkungannya.
e) Pada usia 11-14 bulan anak memasuki fase vokabel yang ditandai oleh
bunyi-bunyi berikut: (a) satu vokal atau vokal yang diulang, (b) nasal
yang silabis, (c) frikatif yang silabis, dan (d) rangkaian konsonan
(berupa nasal dan bunyi letup) dengan vokal, baik dengan atau tanpa
reduplikasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
artikulasinya.
3) Perkembangan Kata dan Tatakata
Menurut Mulyati (2012: 9), perkembangan bahasa dilihat dari
4) Perkembangan Menulis
Sama halnya dengan membaca formal, pembelajaran menulis
formal tidak dilaksanakan di TK, yang dilakukan di TK berkenaan dengan
kemampuan menulis adalah pengembangan kemampuan agar anak siap
untuk belajar menulis. Untuk itulah maka upaya pengembangan motorik
halus dilakukan secara intensif. Perkembangan anak pada motorik
halusnya yang semakin meningkat membuat anak mampu menggambar
garis lurus, garis tegak, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya, yang
merupakan dasar untuk menggembangkan kemampuan menulis.
sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajr untuk berperilaku sesuai
tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan
orang lain dalam kehidupannya.
b. Pengertian Bernyanyi
Bernyanyi merupakan suatu bagian yang penting dalam pengembangan
diri anak. Widia Pekerti (2008:243) mengungkapkan bahwa bernyanyi adalah
aktivitas musical yang pengekspresiannya sangat pribadi karena menggunakan
alat musik yang ada pada tubuh manusia serta bersifat langsung dan juga
bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik, sedangkan menurut Mahmud
& Fat (1999:1-2) bernyanyi merupakan suatu bentuk ungkapan pikiran,
perasaan melalui nada dan kata. Bernyanyi pada buku Pendidikan Seni
Depdiknas (2002:6) dikatakan sebagai suatu kegiatan yang menggunakan
bahasa nada, bahasa emosi dan bahasa gerak.
Bertolak dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bernyanyi
merupakan suatu aktivitas untuk mengekspresikan rasa yang ada dalam diri
manusia melalui nada dan kata-kata.
alat musik atau alat-alat perkusi dengan benda-benda yang ada di dalam
kelas.
3) Metode bernyanyi bisa dipergunakan untuk membantu mengembangkan
Otib Satibi (2005: 28) merupakan suatu bentuk ungkapan pikiran, perasaan,
melalui nada kata, wawasan cita rasa keindahan dan estetika. Nyanyian
merupakan alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan dalam ber-
komunikasi.
Adapun manfaat metode bernyanyi menurut Supriyadi (2003:96)
mengemukakan beberapa manfaat metode bernyanyi, yaitu:
1) Membantu mencapai kemampuan dalam pengembangan daya cipta.
2) Membantu mencapai kemampuan dalam pengembangan bahasa agar
anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.
3) Membantu mencapai kemampuan dalam pengembangan daya pikir
agar anak didik mampu memfungsikan perkembangan otak kanan
anak.
4) Membantu menambah perbendaharaan kata baru melalui syair lagu.
5) Membantu menyalurkan emosi seperti senang dan sedih melalui isi
syair lagu/nyanyian.
menyalurkan emosi anak, dan nyanyian juga mempunyai fungsi sosial serta
memperlancar dalam memahami isi dan makna yang terkandung dalam suatu
bahasa.
Lagu adalah ragam suara yang berirama. Berbicara tentang lagu tidak akan
terlepas dari bernyanyi dan musik. Kegiatan bernyanyi adalah suatu bentuk
kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui
suaranya, sedangkan musik adalah pendidikan untuk memberi kesempatan
mengembangkan rasa keindahan pada anak dengan menjalani bunyi ungkapan
musik itu sendiri yang dihayati lewat lagu. Oleh sebab itu bernyanyi dan bermain
musik bagi anak merupakan kegiatan yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan. Lagu yang dipilih untuk dinyanyikan anak haruslah lagu yang bermutu,
mengandung unsur-unsur pendidikan, sesuai dengan perkembangan jiwa anak dan
disenangi anak. Adapun efek dari lagu menurut Chazan (dalam Mutiah, 2010:
170) dapat dikemukakan sebagai berikut :
Lagu dapat memberikan perasaan kepuasan dan perasaan nyaman serta
dapat bersifat sebagai terapi. Lagu mendorong anak untuk memperoleh
kesempatan mengekspresikan dirinya. Lagu juga dapat memberikan
kesempatan kepada anak untuk melepaskan emosi yang tertahan maupun
mengeluarkan emosi-emosi yang tidak dapat diterima oleh lingkungan.
f. Isi lagu berkenaan dengan pengenalan apa yang ada di lingkungan hidup anak
serta isi lagu netral buat anak laki-laki maupun perempuan.
Adapun metode yang dipergunakan dalam metode bernyanyi ada tiga
metode yang bisa dipergunakan yaitu : metode keseluruhan, metode bagian-
bagian, dan metode campuran (Dinas P & K, 1996: 65). Dari ketiga metode
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Metode Keseluruhan
Metode ini digunakan untuk mengajarkan lagu yang pendek-pendek,
sehingga mudah dihafal sekaligus juga isi lagu disesuaikan dengan kelompok
anak-anak. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Guru membicarakan isi lagu dengan menggunakan alat peraga. Apa yang
dibicarakan guru adalah kata-kata yang baru yang terdapat dalam lagu
tersebut.
2) Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik yang sesuai
dengan isinya.
3) Guru membawakan lagu itu seluruhnya (dengan diikuti anak-anak)
Contoh Lagu dengan menggunakan metode keseluruhan :
Semut Kecil
5 3 2 1 0 7 2 1 7 6 5. 0
Se - mut ke - cil di ma - na ru- mah mu
6 7 1 5 0 1 3 5 3 1 2. 0
Da - lam ta - nah i- tu ka - ta 1 - bu ku
5 3 2 1 0 3 5 3 2 1 6. 0
A - ku ing - in ber- ma - in de- ngan mu
7 1 6 5 2 3 4 2 6 7 1. 0
Ngu-ik ngu ik i - tu lah su - a ra mu
b. Metode Bagian-bagian
Dengan menggunakan metode ini, isi lagu dibagi-bagi ke dalam bagian-
bagian kecil, untuk dipahami baris demi baris sampai dikuasai anak. Guru
mengucapkan lagu itu sebaris-sebaris. Kalau baris pertama anak sudah hafal
commit to user
baru dilanjutkan ke baris kedua dan seterusnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
c. Metode Campuran
Metode campuran ini adalah cara memahami lagu dengan menggunakan
metode keseluruhan yang divariasikan dengan metode bagian-bagian. Jadi
dalam pelaksanaannya pertamna-tama guru mengajarkan lagu itu secara
keseluruhan kemudian diucapkan sebagian-sebagian, dan akhirnya diucapkan
lagi secara keseluruhan. Caranya sebagai berikut :
1) Guru membicarakan isi lagu dengan menggunakan alat peraga dan kata-
kata baru yang ada dalam lagu-lagu yang akan diberikan kepada anak-anak
secara keseluruhan.
2) Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik sesuai dengan
isi lagu.
3) Guru mengulangi seluruh lagu dengan tempo yang agak diperlambat,
kemudian anak-anak dianjurkan untuk ikut menirukan bersama-sama
dengan guru.
4) Guru mengucapkan baris ke satu sendirian, kemudian diikuti oleh anak-
anak. Pengucapan ini perlu diulang-ulang sampai anak dapat memahami
baris ke satu tersebut.
5) Guru mengucapkan baris kedua lalu diikuti oleh anak-anak sampai paham.
5 3 2 1 0 7 2 1 7 6 5. 0
Se - mut ke - cil di ma - na ru- mah mu
6) Guru mengucapkan baris ke satu dan ke dua sekaligus kemudian diikuti
oleh anak-anak sampai paham.
6 7 1 5 0 1 3 5 3 1 2. 0
Da - lam ta - nah i- tu ka - ta I - bu ku
7) Guru mengucapkan baris ketiga lalu diikuti oleh anak-anak sampai paham.
5 3 2 1 0 3 5 3 2 1 6. 0
A - ku ing - in ber- ma - in de- ngan mu
8) Guru mengucapkan baris keempat lalu diikuti oleh anak-anak sampai
paham.
7 1 6 5 2 3 4 2 6 7 1. 0
Ngu-ik ngu ik i - commit
tu lah su -
to user a ra mu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
9) Guru mengucapkan baris ketiga dan keempat lalu diikuti oleh anak-anak
sampai paham.
5 3 2 1 0 3 5 3 2 1 6. 0
A - ku ing - in ber- ma - in de- ngan mu
7 1 6 5 2 3 4 2 6 7 1. 0
Ngu-ik ngu ik i - tu lah su - a ra mu
10) Guru mengucapkan baris kesatu, kedua, ketiga dan keempat sekaligus
kemudian diikuti oleh anak-anak sampai paham.
5 3 2 1 0 7 2 1 7 6 5. 0
Se - mut ke - cil di ma - na ru- mah mu
6 7 1 5 0 1 3 5 3 1 2. 0
Da - lam ta - nah i- tu ka - ta 1 - bu ku
5 3 2 1 0 3 5 3 2 1 6. 0
A - ku ing - in ber- ma - in de- ngan mu
7 1 6 5 2 3 4 2 6 7 1. 0
Ngu-ik ngu ik i - tu lah su - a ra mu
KONDISI Kemampuan
AKHIR berbicara
meningkat.
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut : Bahwa dengan menggunakan metode
bernyanyi dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A di TK.
Santa Anna Sragen II Tahun Pelajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2011/2012
dan rencananya dilakukan selama lima bulan. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Bulan Februari : Pengajuan Judul dan Penyusunan Proposal; Bulan Maret :
Lanjutan Penyusunan Proposal, Seminar Proposal dan Revisi Proposal; Bulan
April : Tahap Pelaksanaan Siklus I dan Tahap Pelaksanaan Siklus II; Bulan
Mei : Lanjutan Tahap Pelaksanaan Siklus II dan Pengolahan Data; Bulan Juni
: Penyusunan Laporan dan Ujian Skripsi. Untuk lebih jelasnya tabel dapat
dilihat pada lampiran.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelompok A TK Santa
Anna Sragen Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah sebanyak 30 anak yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 anak dan perempuan 21 anak. Objek
penelitian ini dalam Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM adalah anak, dan yang
menjadi peneliti adalah guru.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
D. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga alat pengumpulan data, yaitu wawancara,
observasi dan pemberian tugas yang digunakan selama penelitian masalah dalam
makalah ini dan mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang digunakan.
Berikut ini penjelasanya :
1. Wawancara
Teknik penelitian ini adalah cara mengumpulkan data yang
mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan
atau tatap muka dengan sumber data baik dalam situasi sebenarnya maupun
dalam situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut. Adapun alat yang
digunakan dalam wawancara adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan pada guru mengenai pembelajaran keterampilan berbicara dan
kendala yang dihadapi.
2. Observasi
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini sering disebut
dengan observasi berperan atau partisipatif. Observasi dilakukan secara
formal di dalam kelas pada proses belajar-mengajar berlangsung dan selama
commit to user
proses pembelajaran keterampilan berbicara, untuk mengamati aktivitas siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
F. Analisis Data
Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
kualitatif dengan model interaktif. Milles dan Huberman. Model analisis interaktif
mempunyai 3 kompunen pokok yaitu reduksi data sajian data dan penarikan
kesimpulan (verifikasi). Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan, reduksi merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, mengolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi dengan cara sedemikian sehingga kesimpulan-kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Milles dan Huberman, 2000: 16)
2. Peyajian Data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam
pelaksanaan penelitian penyajian. Penyajian data yang lebbih baik merupakan
suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data-data direduksi, disajikan langkah terakhir adalah dilakukan-
nya penarikan kesimpulan : Penarikan/verifikasi. Penarikan kesimpulan ini
merupakan bagian dari konvigurasi utuh, sehingga kesimpulan juga
diverfikasi selama penelitian berlangsung verifikasi data yaitu : pemeriksaan
tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian sedang kesimpulan adalah
commit to user
tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Penarikan
Reduksi Data
Kesimpulan
(Verifikasi)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain
dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang
menyebabkan rendahnya keterampilan berbicara pada siswa kelompok A di TK.
Santa Anna Sragen Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dilakukan observasi dan
wawancara (diskusi) terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan siswa. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang
tepat dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi.
Berdasarkan wawancara atau diskusi dan observasi, maka langkah yang
paling tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak dengan metode
bernyanyi. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi : perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi, dalam setiap siklus. Adapun prosedur dalam
penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus ke-n
Rencana I Rencana II
Siklus I Siklus II
Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan merupakan tahap awal yang harus dilakukan
sebelum melakukan sesuatu. Dengan menggunakan metode bernyanyi dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa.
Skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I :
a. Apersepsi tentang isi lagu yang akan disampaikan kepada siswa
menggunakan metode bernyanyi model keseluruhan.
b. Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik
c. Guru membawakan lagu itu seluruhnya (dengan diikuti anak-anak)
d. Guru memberi kesempatan kepada anak maju kedepan untuk bernyanyi
lagu yang baru tersebut.
e. Guru meminta kepada siswa secara berkelompok maju ke depan kelas
untuk bernyanyi lagu tersebut.
f. Guru mengajak siswa bernyanyi bersama-sama.
g. Guru mengulas kembali tentang isi lagu tersebut dengan bertanya jawab
dengan siswa.
h. Ketika guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Guru mengadakan
observasi secara langsung siswa yang mana ketika guru bertanya tidak
menjawab guru secara khusus memanggil namanya untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
Skenario pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II :
a. Apersepsi tentang isi lagu yang disampaikan kepada siswa menggunakan
metode bernyanyi model bagian-bagian dan campuran.
b. Guru membicarakan isi lagu dengan menggunakan alat peraga dan kata-
kata baru yang ada dalam lagu-lagu yang akan diberikan kepada anak-anak
secara keseluruhan.
c. Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik sesuai dengan
isi lagu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi pada siswa kelas shofa,
wawancara dengan guru dan kepala sekolah, pengukuran kemampuan awal
anak serta pengukuran kemampuan sesudah dilakukan perbaikan yang dinilai
dalain bentuk penilaian proses belajar (performance).
3. Analisis dan Refleksi
Analisis dalam penelitian adalah kegiatan menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengorganisasikan data secara sistematis,
dan rasional untuk memberikan bahan jawaban terhadap permasalahan
penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas analisis data dilaksanakan dengan
membandingkan antara indikator kinerja yang ditetapkan dengan hasil yang
dicapai. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan
menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna.
Sedangkan refleksi dalam penelitian adalah pengkajian terhadap keberhasilan
atau kegagalan pencapaian tujuan akhir yang mungkin dicetuskan dalam
pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya. Analisis dan refleksi biasanya
dilakukan guru terhadap hasil pembelajaran yang diharapkan dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar. Pada
penelitian mi, dan data awal ke siklus I diharapkan ada perbaikan hasil belajar
siswa dan dari siklus I ke siklus II diharapkan juga ada perbaikan hasil belajar
siswa yang lebih maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
tengah kota Sragen, sehingga mudah dijangkau oleh berbagai alat transportasi.
langsung dengan Rumah Sakit Mardi Lestari Sragen dan di seberang jalan
Melihat letak yang strategi dan lingkungan di sekitar sekolah juga tempat
yang kondusif dan akademis sehingga walaupun dekat dengan jalan raya,
namun tidak begitu bising dan tidak akan berdampak pada kondisi
sekitar juga terdapat sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi, hal ini akan
commit
mendukung suasana untuk selalu to user
berprestasi.
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
lebih banyak menggunakan metode tanya jawab. Kondisi seperti ini dirasakan
47
Keterampilan berbicara siswa pada kondisi awal (Pra Siklus) dapat dilihat dari
penilaian keterampilan berbicara diketahui kebanyakan siswa tergolong
yang tergolong tidak tuntas (o) sebanyak 9 siswa (30,0%), dan yang sudah
Berdasarkan hasil pengumpulan data nilai pra siklus dapat dilihat dari
frekuensi nilai ketuntasan keterampilan berbicara pada Pra Siklus di bawah ini.
Tabel IV.1. Frekuensi Nilai Ketuntasan Keterampilan Berbicara Pra Siklus
Siswa Kelompok A di TK Santa Anna Sragen
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Belum tuntas (o) 4 13.3
Setengah tuntas ( ) 17 56.7
Tuntas ( ) 9 30.0
Jumlah 30 100.0
Sumber: Hasil analisis data, 2012.
Dari tabel IV.1 di atas, Nilai keterampilan berbicara Pra siklus dapat
ditunjukan dalam bentuk Diagram berikut :
20
17
15
Frekuensi
10 9
5 4
0
Belum Setengah Tuntas
Tuntas Tuntas
48
1. Deskripsi Siklus I
a. Pertemuan I (Hari ke 1)
1) Tahap Perencananaan
Berdasarkan analisis dari daftar nilai sebagai data awal siswa sebagai
subyek penelitian sebanyak 30 siswa dari 4 siswa mendapat nilai keterampilan
berbicara belum tuntas (13,3%) dan yang tergolong setengah tuntas hanya
sebanyak 17 siswa (56,7%), sehingga masih banyak siswa yang belum
mencapai ketuntasan yang ditentukan peneliti yaitu untuk setengah tuntas
sebesar 60% dari jumlah siswa. Selain itu berdasarkan analisis nilai berarti
keterampilan berbicara siswa masih rendah. Oleh karena itu, peneliti
berkoordinasi dengan teman sejawat untuk membahas tentang alternatif yang
dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak
kelompok A di TK Santa Anna Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam
pembahasan diperoleh kesepakatan untuk menggunakan metode bernyanyi.
Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan I (hari ke 1) peneliti
commit to user
mempersiapkan beberapa hal antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
lampiran).
dari tiga lagu yaitu : lagu awan putih, matahari tenggelam (burung hantu),
2) Tahap Pelaksanaan/Tindakan
Pertemuan pertama (hari pertama) dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Mei
2012. Pada pertemuan pertama diajarkan materi alam semesta dengan subtema
benda langit dan dengan bidang pengembangan : pembiasaan sosial
emosional, kognitif, fisik motorik, dan bahasa dan langkah-langkah penyusun-
annya.
Guru memasuki kelas kemudian mempersiapkan ruang, alat, dan media
pembelajaran. Kemudian guru membukan pelajaran pada pagi ini dengan
mengucapkan salam, berdoa sebelum belajar, kemudian bernyanyi awan
putih dan siswa menirukan syair lagu awan putih tersebut. Lalu menanyakan
siapa yang tidak masuk pada hari ini. Kebetulan pada hari itu anak masuk
semua.
Kegiatan awal selama (30 menit): guru memberikan apersepsi dengan
tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan
tentang penjelasan untuk menirukan syair lagu awan putih.
Kegiatan inti (60 menit): dengan materi kegiatan bernyanyi lagu
50
(2) Guru mengenalkan huruf satu persatu yang ada pada kata a w a n
(3) Guru meminta anak untuk meniru huruf yang ada pada kata a w a n
(4) Guru memberi contoh kepada anak-anak bagaimana cara meniru huruf
yang ada pada kata a w a n
(5) Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam kegiatan
meniru huruf yang ada pada kata a w a n.
b) Bidang pengembangan kognitif :
Kegiatan memperkirakan urutan pola berikutnya
Langkah-langkah kegiatannya
(1) Guru menjelaskan kepada anak tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
(2) Guru memberi contoh kepada anak dalam kegiatan memperkirakan
urutan pola berikutnya.
Istirahat (break time) (30 menit): bermain bersama di halaman, mencuci
tangan, berdoa sebelum makan, makan bersama, dan merapikan tempat setelah
dipakai.
disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah
3) Tahap Observasi
51
Keterangan:
1) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan Baik
(B).
2) Dikatakan Cukup Aktif jika termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
3) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus I pertemuan I (hari pertama) yaitu sebagai berikut:
a) Secara keseluruhan dari 30 siswa yang masuk, dihitung dari persentase
jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik dan baik yaitu 23,33%
atau 7 siswa nampak bersikap aktif mengikuti proses pembelajaran
berbicara.
b) 20,0% atau 6 siswa terlihat kurang aktif mengikuti pembelajaran berbicara
dengan metode bernyanyi. Persentase dihitung dari siswa yang memiliki
kriteria Cukup baik (CB).
c) 56.67% atau 17 siswa masuk terlihat pasif mengikuti pembelajaran dengan
materi berbicara, persentase tersebut dihitung dari siswa yang memiliki
commit to user
kriteria Tidak baik (TB) dan Sangat Tidak baik (STB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
hanya sekitar 23,33% atau 7 siswa dari 30 siswa yang tampak bersikap aktif
diperoleh dari jumlah siswa yang memiliki kegiatan dengan kriteria baik
jukkan antusias dalam pembelajaran dan tidak ramai. Sedangkan 20,0% atau 6
siswa hanya termasuk kriteria kurang aktif. Persentase tersebut dihitung dari
siswa yang memiliki kriteria kurang. Dari 56,6% atau 17 siswa terlihat pasif
memiliki kriteria Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB).
Ibu Cornella Setyani, S.Pd (guru kolaborasi) kemudian mencari solusi untuk
2) Selama proses
pembelajaran berbicara berlangsung, guru harus
commit to user
mengkoordinasikan kelas agar siswa memperhatikan dan tidak ramai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
b. Pertemuan II
1) Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I pertemuan I
diketahui pembelajaran berbicara cerita berjalan kurang efektif yang ditandai
dengan kegiatan siswa masih kurang. Oleh karena itu diharapkan pada
pertemuan II akan berjalan lebih efektif dan siswa yang aktif dalam
pembelajaran lebih banyak sehingga keterampilan berbicara siswa meningkat
pada siklus I.
Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan II peneliti mempersiapkan
beberapa hal antara lain:
a) Menyiapkan kembali lagu atau nyanyian yang telah digunakan pada
pertemuan sebelumnya, tapi dengan lagu berbeda yaitu lagu Matahari
Tenggelam (burung hantu).
b) Menyiakan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian).
jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan tentang
commit to user
penjelasan tentang bernyanyi lagu Matahari terbenam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Langkah-langkah kegiatan :
(1) Guru membicarakan isi lagu dengan menggunakan alat peraga. Apa yang
dibicarakan guru adalah kata-kata yang baru yang terdapat dalam lagu
tersebut (Guru mengajak anak keluar kelas sejenak untuk melihat matahari
secara langsung).
(2) Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik (ekspresi)
(3) Guru mengulang kembali menyanyikan lagu tersebut sebanyak 1 sampai 3
kali.
(4) Guru membawakan itu seluruhnya (dengan diikuti anak-anak).
(5) Guru bertanya jawab tentang benda langit matahari dan mengulas kembali
isi lagu tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut :
a. Anak-anak apa judul lagu yang baru saja kita nyanyikan bersama tadi
siapa yang tau ?
b. Anak-anak ada berapa matahari di dunia ini ?
c. Kapan kita bisa melihat matahari ?
d. Siapa yang tahu, matahari terbit dari sebelah mana ?
e. Dan siapa yang tahu matahari terbenam atau tenggelam dari sebelah
mana ?
f. Siapa yang menciotakan matahari itu?
(Guru melakukan pengamatan, apakah anak dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru).
(6) Guru mengajak anak untuk menyanyikan lagu matahari terbenam
bersama-sama.
Matahari Terbenam (Burung Hantu)
Matahari terbenam, hari mulai malam
Terdengar burung hantu, suaranya merdu
Hu-hu ... hu-hu ... hu ... hu ... hu ...
Hu-hu ... hu-hu ... hu ... hu ... hu ...
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
pengembangan, diantaranya :
disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah
3) Tahap Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keterampilan berbicara
menggunakan metode bernyanyi pada anak kelompok A di TK Santa Anna
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam tahap ini peneliti mengadakan
kolaborasi dengan Ibu Cornella Setyani dalam melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar
observasi. Pada siklus I pertemuan II ini observasi dilaksanakan untuk
mengetahui kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran peningkatan
keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bernyanyi.
Hasil pemantauan proses belajar mengajar dan hasil bernyanyi siklus I
pertemuan II diperoleh gambaran tentang kegiatan, kemampuan dan
ketuntasan dalam keterampilan berbicara dengan menggunakan metode
bernyanyi siswa yaitu sebagai commit
berikut:to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Keterangan:
1) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan
Baik (B).
2) Dikatakan Cukup Aktif jika termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
3) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus I pertemuan II (hari kedua) yaitu sebagai berikut:
1) Secara keseluruhan dari 30 siswa yang masuk, dihitung dari persentase
jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik dan baik yaitu 43,33%
atau 13 siswa nampak bersikap aktif mengikuti proses pembelajaran
berbicara.
2) 23,33% atau 7 siswa terlihat kurang aktif mengikuti pembelajaran
berbicara dengan metode bernyanyi. Persentase dihitung dari siswa
yang memiliki kriteria Cukup baik (CB).
3) 33,33% atau 10 siswa masuk terlihat pasif mengikuti pembelajaran
dengan materi berbicara, persentase tersebut dihitung dari siswa yang
memiliki kriteria Tidak baik (TB) dan Sangat Tidak baik (STB).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
bernyanyi pada siklus I pertemuan II masih masih kurang efektif. Hal tersebut
hanya sekitar 43,33% atau 13 siswa dari 30 siswa yang tampak bersikap aktif
diperoleh dari jumlah siswa yang memiliki kegiatan dengan kriteria baik
jukkan antusias dalam pembelajaran dan tidak ramai. Sedangkan 23,3% atau 7
siswa hanya termasuk kriteria kurang aktif. Persentase tersebut dihitung dari
siswa yang memiliki kriteria kurang. Dari 33,3% atau 10 siswa terlihat pasif
memiliki kriteria Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB).
2) Selama proses
pembelajaran berbicara berlangsung, guru harus
commit to user
mengkoordinasikan kelas agar siswa memperhatikan dan tidak ramai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
c. Pertemuan III
1) Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I pertemuan II
diketahui pembelajaran berbicara berjalan kurang efektif yang ditandai dengan
kegiatan siswa masih kurang. Oleh karena itu diharapkan pada pertemuan III
akan berjalan lebih efektif dan siswa yang aktif dalam pembelajaran lebih
banyak sehingga keterampilan berbicara siswa meningkat pada siklus I.
Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan III peneliti mempersiapkan
beberapa hal antara lain:
a) Menyiapkan kembali lagu atau nyanyian yang telah digunakan pada
pertemuan sebelumnya, dengan lagu berbeda yaitu lagu Hujan rintik-
rintik.
b) Menyiakan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian).
salam, lalu menanyakan siapa yang absen pada hari ini ternyata semua siswa
masuk.
59
60
disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah
3) Tahap Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keterampilan berbicara
menggunakan metode bernyanyi pada siswa kelompok A di TK Santa Anna
Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam tahap ini peneliti mengadakan
commit to user
kolaborasi dengan Ibu Cornella Setyani dalam melakukan pemantauan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Keterangan:
1) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan
Baik (B).
2) Dikatakan Cukup Aktif jika termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
3) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus I pertemuan III (hari ketiga) yaitu sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
63
12 11
10
10 9
8
Frekuensi
6
4
2
0
Belum Setengah Tuntas
Tuntas Tuntas
commit to user
Gambar 4.2. Diagram Batang Ketuntasan Nilai Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
2. Deskripsi Siklus II
a. Pertemuan I (Hari ke 1)
1. Tahap Perencananaan
Berdasarkan analisis dari daftar nilai sebagai data siklus I siswa sebagai
subyek penelitian sebanyak 30 siswa dari 9 siswa mendapat nilai keterampilan
berbicara belum tuntas (30,0%), yang tergolong setengah tuntas sebanyak 11
siswa (36,7%) yang tergolong tuntas hanya sebanyak 10 siswa (33,3%),
sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan yang
ditentukan peneliti yaitu untuk tingkat ketuntasan pasa siklus II sebesar 90%
dari jumlah siswa. Selain itu berdasarkan analisis nilai berarti keterampilan
berbicara siswa masih perlu peningkatan. Oleh karena itu, peneliti
berkoordinasi dengan teman sejawat untuk membahas tentang alternatif yang
commit to user
dapat dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
lampiran).
dari tiga lagu yaitu : lagu awan putih, matahari tenggelam (burung hantu),
2. Tahap Pelaksanaan/Tindakan
Pertemuan pertama (hari pertama) dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei
2012. Pada pertemuan pertama diajarkan materi tanah airku dengan subtema
nannya.
Pagi dan siswa menirukan syair lagu selamat pagi tersebut. Lalu menanyakan
siapa yang tidak masuk pada hari ini. Kebetulan pada hari itu anak masuk
semua.
tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan
66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
tangan, berdoa sebelum makan, makan bersama, dan merapikan tempat setelah
dipakai.
disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah
3) Tahap Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode bernyanyi pada anak kelompok A di TK Santa Anna
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam tahap ini peneliti mengadalan
kolaborasi dengan observer Ibu Cornella Setyani, dalam melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran siklus II dengan
menggunakan lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui
kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
keterampilan berbicara. Kegiatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II
pertemuan 1 (hari pertama) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.4. Kegiatan Pembelajaran Keteramoilan Berbicara Siswa kelompok
A di TK Santa Anna Sragen pada siklus I Pertemuan ke-3
No Kriteria Jumlah Persentase Keterangan
1 Sangat Tidak Baik (STB) 2 6,7 Sangat Pasif
2 Tidak Baik (TB) 4 13,3 Pasif
3 Cukup Baik (CB) 6 20,0 Cukup Aktif
4 Baik (B) 13 43,3 Aktif
5 Sangat Baik (SB) 5 16,7 Sangat Aktif
Jumlah 30 100,0
Keterangan:
1) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan Baik
(B).
commit
2) Dikatakan Cukup Aktif jika to user
termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
3) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus II pertemuan I (hari pertama) yaitu sebagai berikut:
2) Secara keseluruhan dari 30 siswa yang masuk, dihitung dari persentase
jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik dan baik yaitu 60,0% atau
18 siswa nampak bersikap aktif mengikuti proses pembelajaran berbicara.
3) 20,0% atau 6 siswa terlihat kurang aktif mengikuti pembelajaran berbicara
dengan metode bernyanyi. Persentase dihitung dari siswa yang memiliki
kriteria Cukup baik (CB).
4) 20,0% atau 6 siswa masuk terlihat pasif mengikuti pembelajaran dengan
materi berbicara, persentase tersebut dihitung dari siswa yang memiliki
kriteria Tidak baik (TB) dan Sangat Tidak baik (STB).
69
kriteria kurang aktif dan 20% tidak aktif. Persentase tersebut dihitung dari
siswa yang memiliki kriteria kurang. Dari 20,0% atau 6 siswa terlihat pasif
mengikuti pembelajaran. Persentase tersebut dihitung dari siswa yang
memiliki kriteria Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB).
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus II pertemuan I, peneliti dan
Ibu Cornella Setyani (guru kolaborasi) kemudian mencari solusi untuk
memecahkan masalah tersebut, berikut solusi yang telah didiskusikan.
1) Dalam menyampaikan materi guru harus melakukan umpan balik dengan
siswa agar jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran
meningkat, sehingga diharapkan dengan meningkatnya kegiatan siswa
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
2) Selama proses pembelajaran berbicara berlangsung, guru harus
b. Pertemuan II (Hari ke 2)
1) Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus II pertemuan II
diketahui pembelajaran berbicara cerita berjalan sudah cukup efektif namun
kurang maksimal yang ditandai dengan kegiatan siswa yang aktif hanya 18
siswa (60,0%). Oleh karena itu diharapkan pada pertemuan II akan berjalan
lebih efektif dan siswa yang aktif dalam pembelajaran lebih banyak sehingga
keterampilan berbicara siswa meningkat pada siklus II.
Pada tahap perencanaan siklus II pertemuan II peneliti mempersiapkan
beberapa hal antara lain:
(a) Menyiapkan kembali lagu atau nyanyian yang telah digunakan pada
pertemuan sebelumnya, dengan lagu berbeda yaitu lagu Kelap-kelip
Bintang Kecil.
(b) Menyiakan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
72
disampaikan pada hari itu dan pemberian reward kepada anak, berdoa setelah
3) Tahap Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keterampilan berbicara meng-
gunakan metode bernyanyi pada anak kelompok A TK Santa Anna Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi
dengan Ibu Cornella Setyani dalam melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar
observasi. Pada siklus II pertemuan II ini observasi dilaksanakan untuk
mengetahui kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran peningkatan
keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bernyanyi.
Hasil pemantauan proses belajar mengajar dan hasil bernyanyi siklus II
pertemuan II diperoleh gambaran tentang kegiatan, kemampuan dan
ketuntasan dalam keterampilan berbicara dengan menggunakan metode
bernyanyi secara keseluruhan siswa yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan siswa selama pembelajaran berbicara dengan metode bernyanyi
Kegiatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan II dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.4. Kegiatan Siswa kelompok A di TK Santa Anna Sragen pada
siklus II Pertemuan ke-2
No Kriteria Jumlah Persentase Keterangan
1 Sangat Tidak Baik (STB) 1 3,3 Sangat Pasif
2 Tidak Baik (TB) 3 10,0 Pasif
3 Cukup Baik (CB) 7 23,3 Cukup Aktif
4 Baik (B) 14 46,7 Aktif
5 Sangat Baik (SB) 5 16,7 Sangat Aktif
Jumlah commit to user
30 100,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
Keterangan:
a) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan
Baik (B).
b) Dikatakan Cukup Aktif jika termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
c) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus II pertemuan II (hari kedua) yaitu sebagai berikut:
a) Secara keseluruhan dari 30 siswa yang masuk, dihitung dari persentase
jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik dan baik yaitu
63,3,0% atau 19 siswa nampak bersikap aktif mengikuti proses
pembelajaran berbicara.
b) 23,3% atau 7 siswa terlihat kurang aktif mengikuti pembelajaran
berbicara dengan metode bernyanyi. Persentase dihitung dari siswa
yang memiliki kriteria Cukup baik (CB).
c) 13,3% atau 4 siswa masuk terlihat pasif mengikuti pembelajaran
dengan materi berbicara, persentase tersebut dihitung dari siswa yang
memiliki kriteria Tidak baik (TB) dan Sangat Tidak baik (STB).
masih ditemukan anak-anak yang kurang aktif dan tidak aktif. Hal tersebut
commit
ditandai dengan kegiatan siswa selamatopembelajaran
user sudah baik, yaitu sekitar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
63,3% atau 19 siswa dari 30 siswa yang tampak bersikap aktif mengikuti
dari jumlah siswa yang memiliki kegiatan dengan kriteria baik sekali dan baik
pembelajaran dan tidak ramai. Sedangkan 10,0% atau 3 siswa hanya termasuk
kriteria kurang aktif dan 1 siswa atau 3% tidak aktif. Persentase tersebut
dihitung dari siswa yang memiliki kriteria kurang. Dari 23,3% atau 7 siswa
siswa yang memiliki kriteria Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB).
75
kriteria cukup aktif. Persentase tersebut dihitung dari siswa yang memiliki
kriteria kurang. Dari 13,3% atau 4 siswa terlihat pasif mengikuti
pembelajaran. Persentase tersebut dihitung dari siswa yang memiliki kriteria
Tidak Baik (TB) dan Sangat Tidak Baik (STB).
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus II pertemuan II, peneliti dan
Ibu Cornella Setyani (guru kolaborasi) kemudian mencari solusi untuk
memecahkan masalah tersebut, berikut solusi yang telah didiskusikan.
a) Dalam menyampaikan materi guru harus melakukan umpan balik dengan
siswa agar jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran
meningkat sampai 80%, sehingga diharapkan dengan meningkatnya
kegiatan siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
b) Selama proses pembelajaran berbicara berlangsung, guru harus mengkoor-
dinasikan kelas agar siswa memperhatikan dan tidak ramai serta fokus
pada kegiatan pembelajaran bernyanyi agar keterampilan berbicara dapat
maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
nangkan dan membuka pelajaran pada pagi ini dengan mengucapkan salam,
lalu menanyakan siapa yang absen pada hari ini ternyata semua siswa masuk.
jawab tentang materi yang akan dipelajari dan mengajukan pertanyaan tentang
(1) Guru membicarakan isi lagu dengan menggunakan alat peraga dan kata-
kata baru yang ada dalam lagu-lagu yang akan diberikan kepada anak-anak
secara keseluruhan.
(2) Guru membawakan lagu itu dengan gerak-gerik dan mimik sesuai dengan
isi lagu.
(3) Guru mengulangi seluruh lagu dengan tempo yang agak diperlambat,
commit guru.
menirukan bersama-sama dengan to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
(4) Guru mengucapkan baris kesatu sendirian, kemudian diikuti oleh anak-
(5) Guru mengucapkan baris kedua lalu diikuti oleh anak-anak sampai paham.
(6) Guru mengucapkan baris kesatu dan kedua sekaligus kemudian diikuti
(7) Guru mengucapkan baris ketiga lalu diikuti oleh anak-anak sampai paham
(8) Guru mengucapkan baris keempat lalu diikuti oleh anak-anak sampai
paham
(9) Guru mengucapkan baris ketiga dan keempat lalu diikuti oleh anak-anak
sampai paham.
(10) Guru mengucapkan baris kelima lalu diikuti oleh anak-anak sampai
paham.
(11) Guru mengucapkan baris keenam lalu diikuti oleh anak-anak sampai
paham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
(12) Guru mengucapkan baris kelima dan keenam lalu diikuti oleh anak-anak
sampai paham.
(13) Guru mengucapkan baris kesatu, kedua, kedua, ketiga, keempat, kelima
79
3) Tahap Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan keterampilan berbicara
menggunakan metode bernyanyi pada anak kelompok A TK Santa Anna
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam tahap ini peneliti mengadakan
kolaborasi dengan Ibu Cornella Setyani, S.Pd dalam melakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar
observasi. Pada siklus II pertemuan III ini observasi dilaksanakan untuk
mengetahui kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran peningkatan
keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bernyanyi.
Hasil pemantauan proses belajar mengajar dan hasil bernyanyi siklus II
pertemuan III diperoleh gambaran tentang kegiatan, kemampuan dan
ketuntasan dalam keterampilan berbicara dengan menggunakan metode
bernyanyi siswa yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan siswa selama pembelajaran berbicara dengan metode bernyanyi
Kegiatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan III dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.5. Kegiatan Siswa kelompok A di TK Santa Anna Sragen pada
siklus I Pertemuan ke-3
No Kriteria Jumlah Persentase Keterangan
1 Sangat Tidak Baik (STB) 0 0,0 Sangat Pasif
2 Tidak Baik (TB) 1 3,3 Pasif
3 Cukup Baik (CB) 5 16,7 Cukup Aktif
4 Baik (B) 18 60,0 Aktif
5 Sangat Baik (SB) 6 20,0 Sangat Aktif
Jumlah 30 100,0
Keterangan:
a) Dikatakan aktif jika termasuk dalam kriteria Sangat Baik (SB) dan
Baik (B).
commit to user
b) Dikatakan Cukup Aktif jika termasuk dalam kriteria Cukup baik (CB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
c) Dikatakan Pasif jika termasuk dalam kriteria idak baik (TB) dan sangat
tidak baik (STB).
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran tentang kegiatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
bernyanyi siklus II pertemuan III (hari ketiga) yaitu sebagai berikut:
a) Secara keseluruhan dari 30 siswa yang masuk, dihitung dari persentase
jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik dan baik yaitu 80,0%
atau 24 siswa nampak bersikap aktif mengikuti proses pembelajaran
berbicara.
d) 16,7% atau 5 siswa terlihat cukup aktif mengikuti pembelajaran
berbicara dengan metode bernyanyi. Persentase dihitung dari siswa
yang memiliki kriteria Cukup baik (CB).
e) 3,3% atau 1 siswa masuk terlihat pasif mengikuti pembelajaran dengan
materi berbicara, persentase tersebut dihitung dari siswa yang memiliki
kriteria Tidak baik (TB) dan Sangat Tidak baik (STB).
81
25 22
20
Frekuensi
15
10
4 4
5
0
Belum Setengah Tuntas
Tuntas Tuntas
commit
Gambar 4.3. Diagram to user
Batang Ketuntasan Nilai Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
dengan metode bernyanyi pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat ditunjukan
83
25
22
20
17
Frekuensi
15
11
10
10 9 9
5 4 4 4
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar IV.4. Diagram Batang Ketuntasan nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Dari diagram di atas menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa adalah
sebagai berikut:
1) Perolehan nilai Pra Siklus, siswa yang memperoleh setengah tuntas ( )
sebanyak 17 siswa (56,7%), yang tergolong tidak tuntas (o) sebanyak 9 siswa
(30,0%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 4 siswa (13,3%)
2) Perolehan nilai Siklus I, siswa yang memperoleh setengah tuntas ( ) sebanyak
11 siswa (36,7%), yang tergolong tidak tuntas (o) sebanyak 9 siswa (30,0%),
dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 10 siswa (33,3%)
3) Perolehan nilai Siklus II, siswa yang memperoleh setengah tuntas ( )
sebanyak 4 siswa (13,0%), yang tergolong tidak tuntas (o) sebanyak 4 siswa
(13,0%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 22 siswa (73,3%)
Hal ini menunjukkan suatu keberhasilan dari penggunaan metode bernyanyi dapat
meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Santa Anna Sragen
tahun Ajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perolehan penilaian
observasi awal diketahui bahwa siswa yang memperoleh setengah tuntas ( )
sebanyak 17 siswa (56,7%), yang tergolong belum tuntas (o) sebanyak 9 siswa
(30,0%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 4 siswa (13,3%). Hal ini berarti
pada pengamatan awal keterampilan berbicara anak belum menunjukkan hasil
yang maksimal. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara anak, salah satu metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode bernyanyi. Bernyanyi merupakan suatu bagian
yang penting dalam pengembangan diri anak. Menurut Widia Pekerti (2008:243)
bahwa bernyanyi merupakan aktivitas musical yang pengekspresiannya sangat
pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia serta
bersifat langsung dan juga bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik.
Demikian halnya menurut Mahmud & Fat (1999:1-2) menyatakan bahwa
bernyanyi merupakan suatu bentuk ungkapan pikiran, perasaan melalui nada dan
kata.
Agar peningkatan keterampilan berbicara dapat membuahkan hasil yang
maksimal, maka diperlukan tindakan yang yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan metode bernyanyi. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, yaitu
tindakan pembelajaran dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara
dengan metode bernyanyi didapatkan hasil bahwa siswa yang memperoleh
setengah tuntas ( ) sebanyak 11 siswa (36,7%), yang tergolong belum tuntas (o)
sebanyak 9 siswa (30,0%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 10 siswa
(33,3%). Hal ini apabila dibandingkan dengan nilai ketrampilan berbicara pada
pra tindakan sudah menunjukkan peningkatan, namun peningkatan tersebut belum
menunjukkan secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan tindakan berikutnya
agar hasil keterampilan berbicara dengan metode bernyanyi dapat menghasilkan
hasil ketuntasan yang maksimal.
Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, diketahui bahwa siswa yang
commit to4 user
memperoleh setengah tuntas ( ) sebanyak siswa (13,0%), yang tergolong belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
tuntas (o) sebanyak 4 siswa (13,0%), dan yang sudah tergolong tuntas ( ) ada 22
siswa (73,3%). Hal ini menunjukkan suatu keberhasilan dari penggunaan metode
bernyanyi dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelompok A di TK
Santa Anna Sragen tahun Ajaran 2011/2012. Oleh karena itu, hipotesis tindakan
yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode bernyanyi dapat
meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A di TK. Santa Anna
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Sehingga, hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Indah Setyaning Jati (2006), yang meneliti tentang:
Penggunaan Metode Bernyanyi Untuk Mengatasi Kesulitan Berbicara Di TK.
Aisyiyah Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Tahun 2008 /
2009. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus
I menunjukkan adanya peningkatan berbicara yang lebih baik dibandingkan nilai
sebelum diadakan tindakan, dengan persentase anak memperoleh nilai sebanding
dengan yang diharapkan sedangkan untuk siklus 2 menunjukkan adanya
keterampilan berbicara pada anak memperoleh nilai di atas yang diharapkan.
Dengan demikian, dapat diajukan rekomendasi bahwa keterampilan berbicara
melalui metode bernyanyi dapat mengatasi kesulitan berbicara pada anak TK.
Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode bernyanyi
akan dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada anak usia dini, semakin
baik cara penggunaan metode bernyanyi maka semakin meningkat pula
keterampilan berbicara pada anak tersebut. Oleh karena itu untuk menghasilkan
penelitian yang maksimal maka diperlukan tindakan lanjutan dengan bimbingan
yang dilakukan semaksimal mungkin.
Bagi anak yang belum tuntas dalam keterampilan berbicara peneliti
sekaligus untuk menindak lanjuti dengan memberikan bimbingan semaksimal
mungkin sesuai dengan potensi anak masing-masing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perolehan nilai ketuntasan dari pra siklus yang tuntas ada 4 siswa (13,3%), pada
siklus I ada 10 siswa (33,3%), dan pada siklus II ada 22 siswa (73,3%).
B. Implikasi
commit
86 to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
C. Saran
1. Bagi guru
b. Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik dengan guru agar dalam
88
Ada tetapi dengan metode, teknik, strategi dan media yang lain serta tindakan
yang berbeda agar dapat memberikan masukan atau temuan baru khususnya
commit to user