Anda di halaman 1dari 262

Penulis:

Profesional:
1. Dr. Yanto Permana, M.Pd., 08992257039, email: yantopermana@gmail.com
2. Drs. Sukarna, M.Si., 081573811945, email: rizal_karna@yahoo.com
Pedagogi:
3. Drs. D. R. Willy Umboh, M.M., 08122036019, email: umbohwilly@yahoo.com
4. Drs. Sumarsono, M.M., 082121174228, email: sumarsonotedc@yahoo.com

Penelaah:
1. Dr. H. Rippi Maya, M.Pd.,
2. Dra. Hj. Betty Windarsiharly, M.Ak., 0811247580, email: bettywind@yahoo.com
3. Drs. Miral Akbar, 08132543504, email: akbarmiral@yahoo.com
4. Dra. Kusmarini, M.Pd., 08112290061, email: k_rien61@yahoo.com

Copyright @ 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Mesin dan Teknik Industri Bandung,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GURU PEMBELAJAR

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DAN
MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL PELATIHAN GURU

PEDAGOGIK - D

Penyusun:
Drs. Dave Robert W Umboh, M.M., email: umbohwilly@yahoo.com
Drs. Sumarsono, M.M., email: sumarsonotedc@yahoo.com

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016
KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang
menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam
peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)


merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal
tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru
(UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil
UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi
10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan
dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan
sumber belajar utama bagi peserta didik. Program guru pembelajar dilaksanakan
melalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran (blended) tatap muka
dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS)
merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat
dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun
perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program
Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan
kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan
sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia karena Karya.

Jakarta, Februari 2016


Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D


NIP. 19590801 198503 2 001

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN i


PEDAGOGI D
KATA PENGANTAR

UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru secara
berkelanjutan sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Program Guru Pembelajar
dilaksanakan bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikasi maupun belum
bersertifikasi. Untuk melaksanakan Program Guru Pembelajar bagi guru, pemetaan
kompetensi telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi semua guru di
di Indonesia. Dengan melihat hasil UKG dapat diketahui secara objektif kondisi guru
saat ini, dan data tersebut dapat digunakan untuk meningkatan kompetensi guru
tersebut.

Modul ini disusun sebagai materi utama dalam program peningkatan kompetensi
guru mulai tahun 2016 yang diberi nama program Guru Pembelajar. Program ini
disesuaikan dengan mata pelajaran/paket keahlian yang diampu oleh guru dan
kelompok kompetensi yang diindikasi perlu untuk ditingkatkan. Untuk setiap mata
pelajaran/paket keahlian telah dikembangkan sepuluh modul kelompok kompetensi
yang mengacu pada Standar Kompetensi Guru (SKG) dan indikator pencapaian
kompetensi (IPK) yang ada di dalamnya. Demikian pula soal-soal Uji Kompetensi
Guru (UKG) telah terbagi atas 10 kelompok kompetensi. Sehingga program Guru
Pembelajar yang ditujukan bagi guru berdasarkan hasil UKG diharapkan dapat
menjawab kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensinya.

Sasaran program strategis pencapaian target RPJMN tahun 20152019 antara lain
adalah meningkatnya kompetensi guru dilihat dari Subject Knowledge dan
Pedagogical Knowledge yang diharapkan akan berdampak pada kualitas hasil
belajar siswa. Oleh karena itu, materi di dalam modul dirancang meliputi kompetensi
pedagogik yang disatuan dengan kompetensi professional sehingga diharapkan
dapat mendorong peserta diklat agar dapat langsung menerapkan kompetensi
pedagogiknya dalam proses pembelajaran sesuai dengan substansi materi yang
diampunya. Disamping dalam bentuk hard-copy, modul ini dapat diperoleh juga
dalam bentuk digital, sehingga guru dapat lebih mudah mengaksesnya kapan saja
dan dimana saja meskipun tidak mengikuti diklat secara tatap muka.

Kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan modul program
Guru Pembelajar ini, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Cimahi, Februari 2016


Kepala PPPPTK BMTI,

Drs. Marthen Katte Patiung, M.M


NIP. 19590416 198603 1 002

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN ii


PEDAGOGI D
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vi
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 2
C. Peta Kompetensi ........................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 3
E. Saran Cara Penggunaan Modul ................................................................................. 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN ................................................................................... 4
KEGIATAN BELAJAR 1 : PERENCANAAN PEMBELAJARAN .................................. 4
A. Tujuan ............................................................................................................................. 4
B. Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................................................. 4
C. Uraian Materi ................................................................................................................. 4
1. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran ................................................. 4
2. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran ................................................... 8
D. Aktivitas Pembelajaran...............................................................................................31
E. Latihan ..........................................................................................................................32
F. Rangkuman..................................................................................................................32
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................................34
KEGIATAN BELAJAR 2 : MEDIA PEMBELAJARAN ..................................................35
A. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................35
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .............................................................................35
C. Uraian Materi ................................................................................................................36
Bahan bacaan 1: Pengantar Media Pembelajaran dan Sumber Belajar ........... 36
1. Pengantar Media Pembelajaran ................................................................ 36

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN iii


PEDAGOGI D
2. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 37
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ............................................................... 39
Bahan Bacaan 2: Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran ........... 47
D. Aktivitas Pembelajaran ...............................................................................................49
E. Latihan ..........................................................................................................................50
F. Rangkuman ..................................................................................................................50
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut................................................................................51
H. Kunci Jawaban Latihan ..............................................................................................52
EVALUASI ............................................................................................................... 54
KUNCI JAWABAN ................................................................................................... 59
PENUTUP ............................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 61
GLOSARIUM ........................................................................................................... 62
LAMPIRAN .............................................................................................................. 63
LEMBAR KERJA KB 2 ............................................................................................ 86
MEDIA PEMBELAJARAN........................................................................................ 86

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN iv


PEDAGOGI D
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Hubungan SKL, K-I, Kd, Penilaian dan Hasil Belajar................... 12
Gambar 2 Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap ..................................................... 13
Gambar 3 Dimensi Pada Kompetensi Inti Pengetahuan .......................................... 14
Gambar 4 Dimensi Kompetensi Keterampilan ......................................................... 16
Gambar 5 Kerucut Pembelajaran Berdasarkan Jenis Media Pembelajaran ............. 38
Gambar 6 Bagan Media Pembelajaran .................................................................... 39
Gambar 7 Contoh Media Grafis Berbentuk Batang, Garis, dan Lingkaran ............... 42

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN v


PEDAGOGI D
DAFTAR TABEL

Pada Lampiran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN vi


PEDAGOGI D
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan
guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga
kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang
dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang
dipersyaratkan.
Guru Pembelajar dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara
mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh
lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau
penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul
sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar
yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat dan berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara
sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan PKB dalam bentuk diklat bagi guru-guru matematika
diperlukan adanya modul yang tepat sesuai dengan tuntutan dari Permendinas no.
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dari
permendiknas tersebut, standar kompetensi guru yang dikembangkan dari
kompetensi pedagogik memuat sepuluh kompetensi inti guru yang diantaranya
memuat tentang penguasaan konsep Perencanaan dan penyelenggaraan
pembelajaran yang mendidik dan Media Pembelajaran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1


PEDAGOGI D
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul ini adalah agar peserta diklat PKB dapat menggunakan
konsep konsep Perencanaan Pembelajaran dan Media Pembelajaran melalui
kegiatan diskusi dan simulasi mengajar dengan percaya diri.

C. Peta Kompetensi
Pada Gambar 1.1 berikut dicantumkan daftar kompetensi pedagogik sesuai dengan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang akan ditingkatkan melalui proses belajar dengan
menggunakan modul ini.

Gambar 1.0 Peta Kompetensi Pedagogik

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 2


PEDAGOGI D
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari modul ini berisikan kegiatan belajar untuk pengembangan
kompetensi pedagogik dan pengembangan kompetensi profesional. Secara rinci
ruang lingkup dari modul ini adalah sebagai berikut.

No Kegiatan Belajar Uraian Materi


1 Kegiatan Belajar 1 Berisikan materi tentang
Perencanaan Pembelajaran
2 Kegiatan Belajar 2 Berisikan materi tentang Media
Pembelajaran

E. Saran Cara Penggunaan Modul


Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu peserta diklat lakukan adalah
sebagai berikut:

1. Baca dan pelajari semua materi yang disajikan dalam modul ini,
2. Kerjakan Latihan dan kemudian cocokkan jawaban Anda dengan Kunci
Jawaban yang ada.
3. Jika ada bagian yang belum dipahami, diskusikanlah dengan rekan belajar
Anda. Jika masih menemui kesulitan, mintalah petunjuk instruktor/widyaiswara.
4. Untuk mengukur tingkat penguasaan materi kerjakan soal-soal Evaluasi yang
terdapat pada akhir bab dalam modul ini

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 3


PEDAGOGI D
KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1 : PERENCANAAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Melalui latihan dan penelaahan peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan rencara pembelajaran sesuai
dengan komponen-komponen RPP yang sudah ditetapkan dengan lugas;
2. Membuat rencana pembelajaran untuk digunakan di kelas, laboratorium,
maupun bengkel sesuai dengan komponen-komponen RPP;
3. Melakukan validasi kesesuaian rencana pembelajaran berdasarkan
komponen-komponen RPP yang sudah ditentukan dengan teliti.
4. Melakukan simulasi pembelajaran berdasarkan Rancangan yang telah
dibuat dengan menyenangkan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Rencana pembelajaran yang lengkap disusun untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun di lapangan sesuai dengan komponen-
komponen RPP. (C5).
2. Rencana pembelajaran divalidasi berdasarkan kelengkapan yang
dipersyaratkan (C5)
3. Pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium dan di lapangan
(memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan) disimulasikan
sesuai dengan rencana pembelajaran (C3)

C. Uraian Materi
1. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan
secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti
aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan
pembelajaran semata-mata bukan merupakan proyeksi keinginan dari

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 4


PEDAGOGI D
guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari
berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.

Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat


ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih
operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus
memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan ke
dalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman
operasional pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan
penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam
membuat perencanaan pembelajaran, selain mengacu pada tuntutan
kurikulum, guru juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta
potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan
berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang
dikembangkan oleh masing-masing guru pembelajar, disesuaikan dengan
kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.

Dalam prakteknya, mengembangkan perencanaan pembelajaran harus


memperhatikan prinsip-prinsipnya sehingga proses yang ditempuh
dapat dilaksanakan secara efektif. Jika prinsip-prinsip ini terpenuhi,
secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan
untuk mencapai tujuan sesuai skenario yang disusun. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa:
a. Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran
harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan
makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
b. Perencanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta
dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi siswa.
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam
perencanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 5


PEDAGOGI D
d. Perencanaaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan
menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

Terkait dengan pendapat di atas, Oemar Hamalik (1980) mengemukakan


tentang dasar-dasar / prinsip perencanaan sebagai berikut:
a. Rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-
sumber.
b. Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi
dan kondisi masyarakat sekolah.
c. Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas dan
fungsi serta tanggungjawabnya.
d. Faktor manusia selaku anggota organisasi senantiasa dihadapkan
pada kondisi yang serba terbatas.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus


memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Rencana dibuat untuk memudahkan dalam mencapai tujuan.
b. Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-
benar memahami tujuan pendidikan, dan tujuan organisasi
pembelajaran.
c. Guru yang membuat rencana itu memahami dan
memiliki keterampilan yang mendalam tentang bagaimana membuat
perencanaan.
d. Rencana harus dibuat secara terperinci.
e. Rencana harus berkaitan dengan pemikiran dalam
rangka pelaksanaannya.
f. Rencana yang dibuat bersifat sederhana.
g. Rencana tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes).
h. Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu
diperhitungkan terjadinya pengambilan resiko.
i. Rencana dibuat tidak terlalu ideal atau ambisius, sebaiknya lebih
praktis pragmatis.
j. Sebaiknya rencana memiliki jangkauan yang lebih jauh, dapat
memprediksi keadaan yang mungkin terjadi.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 6


PEDAGOGI D
Berdasarkan uraian di atas, maka perencanaan pembelajaran itu harus
dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa
secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat
memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai
tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan
bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
b. Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak
dicapai.
c. Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan
menunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.
d. Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk
mendukung kegiatan pembelajaran.
e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada
pihak yang berkepentingan.

Merujuk pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran di atas, maka


pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi beberapa unsur sebagai
berikut:
a. Ilmiah
Keseluruhan materi yang dikembangkan atau dirancang termasuk
kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana
pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya
atau urutan penyajiannya.
c. Sistematis
Semua unsur perencanaan, baik untuk perencanaan jenis silabus
maupun untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, antara unsur yang
satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi,

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 7


PEDAGOGI D
menentukan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan atau
kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem
penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus maupun rencana pelaksanaan
pembelajaraan harus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus
mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).

2. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran


A. Konsep SKL, KI, dan KD
Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas yang harus dilaksanakan
sesuai rambu-rambu agar peserta didik dapat menguasai kompetensi
baik pada ranah sikap, kognitif, maupun psikomotorik. Secara umum
skenario pelaksanaan pembelajaran tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum menyusun RPP, guru
sebaiknya melakukan analisis kurikulum, yaitu suatu kegiatan yang
perlu dilakukan oleh seorang guru dalam rangka persiapan
perencanaan program pembelajaran. Hasil analisis kurikulum akan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 8


PEDAGOGI D
sangat membantu guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan tepat dan efektif. Bagian kurikulum yang
harus dianalisis adalah SKL, KI, dan KD dengan tetap memperhatikan
taksonomi yang sesuai.
1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat
dicapai setelah peserta didik menyelesaikan masa belajar. SKL
merupakan acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti
(KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).

2) Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk


mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas atau program yang menjadi dasar
pengembangan KD. KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program
dalam mencapai SKL.

3) Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan yang menjadi syarat


untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta
didik melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta
perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti dan
dikembangkan berdasarkan taksonomi hasil belajar.

4) Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau


struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta
didik yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk
mengukur perubahan perilaku seseorang selama proses
pembelajaran sampai pada pencapaian hasil belajar, dirumuskan
dalam perilaku (behaviour) dan terdapat pada indikator
pencapaian kompetensi.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 9


PEDAGOGI D
B. Analisis SKL,KI dan KD

Hasil belajar dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi


meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian
taksonomi hasil belajar ini dilakukan untuk mengukur perubahan
perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian
hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour)
tujuan pembelajaran. Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang
digunakan berdasarkan taksonomi Bloom yang pada Kurikulum
2013 telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl dengan
pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku,
emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa, (2) Pengetahuan
(cognitive) merupakan kapabilitas intelektual dalam bentuk
pengetahuan atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor)
merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk
melakukan.

Ranah sikap (Affective) dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan


pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti
dengan rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah
sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl,
dimana pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis
mulai dari menerima (accepting), menjalankan (responding),
menghargai (valuing), menghayati (organizing/internalizing), dan
mengamalkan (characterizing/actualizing).
Ranah pengetahuan (Cognitive) pada Kurikulum 2013
menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson, dimana
perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik
dimulai dari C1 yakni mengingat (remember); peserta didik
mengingat kembali pengetahuan dari memorinya. Tahapan
perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand);
merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut
tahap C3 yakni menerapkan (apply); merupakan penggunaan
prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 10


PEDAGOGI D
lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse); merupakan
penguraian materi kedalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-
bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam
keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan
selanjutnya C5 yakni mengevaluasi (evaluate); merupakan
kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan
standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni mengkreasi
(create); merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen
secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau
mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur
baru).
Ranah keterampilan (Psychomotor) pada Kurikulum 2013 yang
mengarah pada pembentukan keterampilan abstrak menggunakan
gradasi dari Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati
(observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting),
menalar (associating), menyaji (communicating), dan mencipta
(creating). Adapun keterampilan kongkret menggunakan gradasi
olahan Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan
menjadi gerakan orisinal. Secara ringkas dapat dilihat pada table
1.1. (lihat Lampiran)

Catatan: pada lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014,


taksonomi olahan Dave tidak dicantumkan tetapi dapat digunakan
sebagai pengayaan, karena cukup familier digunakan di lingkungan
pendidikan kejuruan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis SKL, KI,


dan KD adalah:

1) SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh


peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada
jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
2) Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang
dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 11


PEDAGOGI D
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam
rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti,
dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan
penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut:

Gambar 1 Skema Hubungan SKL, K-I, Kd, Penilaian dan Hasil


Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 untuk tingkat SMK/MAK dapat dilihat pada Tabel 1.2 (lihat
Lampiran).

3) Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi


beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat Kompetensi merupakan
kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi
terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta
didik secara bertahap dan berkesinambungan. Lihat Tabel 1.3
(Lihat Lampiran)

4) Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SMK/MAK dapat dilihat pada Tabel 1.4 (lihat Lampiran).

5) Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan


kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 12


PEDAGOGI D
kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.

Gambar 2 Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap

6) Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua


dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada
setiap tingkatnya.
a) Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif
peserta didik:
Pada kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2),
menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk
kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
b) Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge):
Pada kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan
sampai metakognitif.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 13


PEDAGOGI D
Gambar 3 Dimensi Pada Kompetensi Inti Pengetahuan

Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau


pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.Contoh fakta
bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, atau diraba. Seperti Engine mobil hidup,
lampu menyala, rem yang pakem/blong. Contoh lain: Arsip
dan dokumen.

Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang


lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi. Contohnya fungsi kunci kontak pada Engine
mobil, prinsip kerja starter, prinsip kerja lampu, prinsip kerja
rem. Contoh lain: Pengertian Arsip dan dokumen, Fungsi Arsip
dan dokumen

Pengetahuan prosedural merupakanpengetahuan


bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan
keterampilan, algoritma (urutan langkah-langkah logis pada
penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis),

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 14


PEDAGOGI D
teknik, dan metoda seperti langkah-langkah membongkar
engine, langkah-langkah mengganti lampu, langkah-langkah
mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah
menyusun arsip sistem alphabet dan geografik.

Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang


kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan
tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran
dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang
sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki engine yang rusak,
membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terjadi rem
blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip
tidak tepat?

7) Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) meliputi


keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan
abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada
keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan
dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir.
Sedangkan keterampilan kongkret lebih bersifat fisik motorik yang
cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai
dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir,
menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 15


PEDAGOGI D
Gambar 4 Dimensi Kompetensi Keterampilan

8) Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi
arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh
peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
9) Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)
memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
10) Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan
materi pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar
dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu
dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4,
pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara
penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring (nurturant
effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung
yaitu KI-1 dan KI-2.
11) Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan
baik, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan
sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 16


PEDAGOGI D
12) Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi
pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian, perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
b) Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada
buku teks sesuai KD dari KI-3;
c) Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan
sesuai rumusan KD dari KI-4;
d) Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
materi pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e) Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam
kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1
dan KI- 2, dan
f) Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang relevan.
13) Contoh analisis SKL, KI, dan KD
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah
melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI,
KD. Dari hasil analisis itu akan diperoleh jabaran tentang
taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang
diperlukan. Untuk contoh analisis dimaksud, dapat dilihat pada
Tabel 1.5 (lihat Lampiran)

C. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


IPK adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk
kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan (KI)-4, serta
perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, dimana keduanya menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-
1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) tidak perlu dirumuskan sebagai
indikator pada RPP, meskipun demikian perilaku sikap spiritual dan
sikap sosial tersebut harus dikaitkan pada perumusan tujuan
pembelajaran.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 17
PEDAGOGI D
Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan
dimensi proses kognitif (dari memahami sampai dengan
mengevaluasi) dan dimensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur,
dan metakognitif) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup
kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnya
C2 sampai setara dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.

IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:


1) tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan
gradasinya dan tuntutan KI;
2) tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif);
3) tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret;
4) untuk keterampilan kongkret pada kelas X menggunakan kata
kerja operasional sampai tingkat membiasakan/manipulasi.
Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat
mahir/presisi. Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada
tingkat menjadi gerakan alami/artikulasi pada taksonomi
psikomotor Simpson atau Dave, dan
5) setiap KD dari KI-3 dan KD dari KI-4, minimal dijabarkan menjadi
2 IPK. Banyaknya IPK untuk setiap KD ditentukan oleh
karakteristik atau jenis materi pembelajaran yang perlu dipelajari
guna mencapai tuntutan setiap KD
Contoh penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel
1.6 (lihat Lampiran)

Kurikulum 2013 mengharuskan dilakukannya analisis dan integrasi


Muatan Lokal dan Ekstrakurikler Kepramukaan pada setiap mata
pelajaran. Integrasi Muatan Lokal pada mata pelajaran dimaknai
sebagai materi yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar dan atau
topik kekinian.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 18


PEDAGOGI D
Integrasi ekstrakurikuler Kepramukaan dimaknai dengan
pemanfaatan kegiatan Kepramukaan sebagai wahana aktualisasi
materi pembelajaran, diawali dengan menganalisis Kompetensi
Dasar dari KD yang akan dipelajari apakah ada kegiatan yang dapat
dipraktikkan pada kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan. Atas dasar
analisis tersebut jika KD yang dipelajari dimungkinkan dapat
diintegrasikan pada kegiatan Kepramukaan, maka dapat tentukan
bentuk kegiatannya. Hasil analisis dikomunikasikan dengan pembina
Pramuka pada rapat dewan guru untuk dijadikan materi program
aktualisasi pembinaan ekstrakurikuler Pramuka yang dilakukan 2
jam/minggu.
Setiap pengampu mata pelajaran melakukan analisis
pengintegrasian mata pelajaran pada kegiatan aktualisasi
kepramukaan. Lebih lanjut dikoordinasikan pada tingkat satuan
pendidikan sebagai bahan untuk penentuan kegiatan aktualiasi
ekstrakurikuler Kepramukaan.

D. Memilih dan mengorganisasikan materi dan bahan ajar


Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan KD, merupakan
muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan diantara peserta
didik dengan lingkungannya untuk mencapai kemampuan dasar
berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.

Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari


KI-3 dan KD dari KI-4. Pengembangan materi pembelajaran
bersumber pada materi pokok dalam silabus dan materi buku teks,
serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3
(pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sesuai dengan karakteristik
peserta didik.

Materi pembelajaran dikembangkan dari materi pokok dalam silabus


yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran dikembangkan
berdasarkan KD dari KI-3 dan/atau KD dari KI-4. Materi pembelajaran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 19


PEDAGOGI D
harus mencakup materi untuk pengayaan sebagai pengembangan
dari materi dasar (esensial), berupa pengetahuan yang diambil dari
sumber lain yang relevan dan dengan sudut pandang yang berbeda.
Materi dasar yang esensial merujuk pada lingkup materi yang
tertuang pada KD.

Materi pembelajaran harus mengintegrasikan muatan lokal yang


dimaknai secara kontekstual sesuai dengan lingkungan sekitar atau
topik kekinian. Juga mengembangkan materi aktualisasi pada
kegiatan kepramukaan yang dimaksudkan untuk memanfaatkan
kegiatan kepramukaan sebagai wahana mengaktualisasikan materi
pembelajaran.

E. Memilih model dan strategi pembelajaran


Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat
dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)
model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan
belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan
sistem pendukung.

Tujuan penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana


belajar dapat membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik
berupa informasi, gagasan, keterampilan nilai dan cara-cara berpikir
dalam meningkatkan kapasitas berpikir secara jernih, bijaksana dan
membangun keterampilan sosial serta komitmen (Joice & Wells).

Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran


utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku
sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model
tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 20


PEDAGOGI D
model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan
untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya
mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal
jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung
pada pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau
pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan Project
Based Learning). Penjelasan lebih lengkap tentang model dan strategi
pembelajaran dapat dipelajari pada Kompetensi Inti Guru Pembelajar
Grade 2.

F. Menetapkan instrumen penilaian


Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki
proses pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk
penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan pendekatan utama
dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian otentik adalah
bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria.
Acuan kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik
dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan.
Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan
mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu
kegiatan penilaian baik secara individual, kelompok, maupun kelas.
Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan program pengayaan
sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun
kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman atau

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 21


PEDAGOGI D
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Acuan Kriteria
menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan, dan
capaian optimum untuk keterampilan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah sikap, ranah


pengetahuan, dan ranah keterampilan menggunakan skala penilaian.
Skala penilaian untuk ranah sikap menggunakan rentang predikat
Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Sedangkan
skala penilaian untuk ranah pengetahuan dan ranah keterampilan
menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan
rincian sebagaimana terlihat pada Tabel 1.7 dan 1.8 (lihat Lampiran)
Keterangan:
Penjelasan lebih rinci tentang penilaian dapat merujuk pada Standar Kompetensi Inti Guru Grade
H.

G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru di setiap
satuan pendidikan wajib menyusun RPP untuk kelas di mana guru
tersebut mengajar. Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal
semester atau awal tahun pelajaran dimulai dan perlu diperbaharui
sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

Selanjutnya pengertian RPP di atas dirinci dan dipertegas dalam


lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam Permendikbud tersebut dijelaskan bahwa RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu
pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh masing-masing guru atau


kelompok guru mata pelajaran tertentu yang difasilitasi dan disupervisi

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 22


PEDAGOGI D
oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala
sekolah, atau melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah yang
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. Dalam mengembangkan RPP, guru harus memperhatikan
silabus, buku teks peserta didik, dan buku guru.

1) Komponen dan Sistematika RPP


Mengacu pada lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, RPP merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau
tema tertentu sesuai dengan silabus. Komponen RPP mencakup:
(1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/
semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD indikator pencapaian
kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan dan sumber belajar.
Contoh pengembangan komponen RPP untuk SMK secara
operasional diwujudkan dalam bentuk format sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : .........................................
Mata Pelajaran : .........................................
Kelas/Semester : .........................................
Materi Pokok : .........................................
Alokasi Waktu : ............................................

A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi *)


1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________

C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
E. Model, Pendekatan, dan Metode
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran/Rancangan Pertemuan
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti Menerapkan 5M (...menit) **)
c. Penutup (menit)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 23


PEDAGOGI D
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit),
dan pertemuan seterusnya.

H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk penilaian dan instrumen
3. Pedoman penskoran

Mengetahui ______________, _________


Kepala .......................... Guru Mata Pelajaran,

NIP NIP

*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD


yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum
yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai
dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang
diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang
dapat diamati dan terukur.
**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya
dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya,
tergantung cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran
dapat digunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran.

2) Langkah Penyusunan RPP


Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
a) Analisis KI-KD untuk Indikator Pencapaian Kompetensi
Analisis KI-KD bertujuan untuk menentukan kedudukan
dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif) dan dimensi proses kognitif (mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta) pada KD-3. Adapun analisis keterampilan (KD-4)
adalah untuk menentukan dimensi keterampilan abstrak
(mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengkomunukasikan) dan keterampilan konkrit (meniru,
melakukan, menguraikan, merangkai, momodifikasi dan
mencipta). Analisis KI-KD ini, diperlukan untuk memudahkan
perumusan Indikator.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 24
PEDAGOGI D
b) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda perilaku yang dapat diukur
dan atau diobservasi untuk pengetahuan (KD dari KI-3) dan
perilaku keterampilan (KD dari KI-4); perilaku yang dapat
diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan sikap
(KD dari KI-1 dan KI-2) yang semuanya menjadi acuan
penilaian mata pelajaran.
Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap
sosial (KD dari KI-2) tidak perlu dirumuskan sebagai
indikator pada RPP, tapi perilaku sikap spiritual dan sikap
sosial harus dikaitkan pada perumusan Tujuan
Pembelajaran.
Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
menggunakan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan untuk kompetensi pengetahuan, dan dimensi
keterampilan abstrak atau konkret untuk kompetensi
keterampilan. Gradasi perumusan indikator sesuai dengan
kedudukan KD, namun tidak menutup kemungkinan
perumusan indikator dimulai dari kedudukan KD yang
setingkat lebih rendah sampai memenuhi tuntutan
Kompetensi Inti
c) Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi
dasar (KD-3 dan KD-4) dengan mengaitkan KD dari KI-1 dan
KI-2. Perumusan tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup
ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan,
yang diturunkan dari indikator atau merupakan jabaran lebih
rinci dari indikator.
Perumusan tujuan pembelajaran mengandung rumusan
Audience, Behavior, Condition dan Degree (ABCD) yaitu:
Audience adalah peserta didik;
Behaviour merupakan perubahan perilaku peserta didik
yang diharapkan dicapai setelah mengikuti pembelajaran;
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 25
PEDAGOGI D
Condition adalah prasyarat dan kondisi yang harus
disediakan agar tujuan pembelajaran tercapai;
Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang
harus dicapai peserta didik.

Contoh:
Indikator Tujuan
3.1.1. Mengilustra 1. Melalui diskusi peserta didik
sikan proses mengilustrasikan proses terbentuknya
terbentuknya muatan dan besaran muatan listrik
muatan dan besaran pada suatu bahan secara faktual dan
muatan listrik pada konseptual menurut kaidah kelistrikan
suatu bahan dengan jujur dan bertanggung jawab
penghantar 2. Melalui eksperimen peserta didik
menentukan formulasi besaran arus
listrik pada suatu bahan penghantar
secara konseptual dengan jujur dan ber
tanggung jawab.
Rumusan tujuan pembelajaran tersebut akan menggambarkan:

Condition Audience Behaviour


condition audience behaviour

Melalui diskusipeserta didikmengilustrasikan proses terbentuknya


muatan dan besaran muatan listrik pada suatu bahan secara faktual
dan konseptual menurut kaidah kelistrikan denganjujur dan
bertanggung jawab

Degree criteria Degree Pengikat KI-1 dan KI-2

d) Mengembangkan Materi Pembelajaran


Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini :
Materi pembelajaran atau lingkup materi adalah bagian
dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD), merupakan
muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di
antara peserta didik dengan lingkungannya untuk

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 26


PEDAGOGI D
mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku
sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.

Materi pembelajaran dikembangkan berdasarkan


kesesuaian dengan tuntutan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.
Pengembangan materi pembelajaran bersumber pada
materi pokok dalam silabus dan materi buku teks, serta
rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3
(pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sesuai dengan
karakteristik peserta didik.

Materi Pembelajaran dikembangkan dari materi pokok


dalam silabus yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

Materi pembelajaran dikembangkan berdasarkan KD dari


KI-3 dan/atau KD dari KI-4. Materi pembelajaran harus
mencakup materi untuk pengayaan sebagai
pengembangan dari materi dasar (esensial), berupa
pengetahuan yang diambil dari sumber lain yang relevan
dan dengan sudut pandang yang berbeda. Materi dasar
yang esensial merujuk pada lingkup materi yang tertuang
pada KD.
e) Menetapkan Model, Pendekatan, dan Metoda
Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang dirancang atau dikembangkan dengan menggunakan
pola pembelajaran (sintaks) tertentu, yang menggambarkan
kegiatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan kondisi
belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya
proses belajar.

Pendekatan pembelajaran merupakan proses penyajian


materi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai
kompetensi tertentu dengan suatu metode atau beberapa
metode pilihan. Pendekatan digunakan oleh pendidik untuk

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 27


PEDAGOGI D
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang
digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah
Pendekatan Saintifik yang meliputi mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Metode
pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

f) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dikembangkan mengacu
pada buku guru. Jika masih ada kegiatan yang dinilai penting
untuk dilaksanakan tetapi tidak tercantum pada buku pedoman
guru, kegiatan tersebut dapat ditambahkan.
(1) Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru:
mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
menghubungkan kompetensi yang sudah dipelajari
dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan atau strategi yang akan dilakukan, dan
menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
pendahuluan yang dilakukan oleh guru dan peserta
didik harus terwujud dalam bentuk kegiatan.

(2) Kegiatan Inti


Merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 28


PEDAGOGI D
fisik melalui interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dan guru, lingkungan, dan sumber belajar.

Kegiatan Inti merupakan pemaduan model belajar dan


pendekatan saintifik melalui kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengumpulkan informasi/
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (5M)
disesuaikan dengan karakteristik pernyataan KD dari
mata pelajaran masing-masing. Kegiatan 5M tersebut
tidak harus terjadi sekaligus pada satu kali pertemuan,
tetapi disesuaikan dengan karakteristik materi yang
sedang dibahas. Pemaduan antara sintaks model dan
aktivitas saintifik telah dilakukan dalam bentuk matrik
perancah, hasil pemaduan tersebut tinggal dipindahkan
ke dalam format RPP pada komponen kegiatan inti yang
berisikan aktivitas guru dan peserta didik (Matriks
perancah diuraikan lebih rinci pada materi Kompetensi
Inti Guru Grade 2).

Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru harus


memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada
kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2, antara lain
mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama,
toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat
orang lain.

(3) Kegiatan Penutup


Berisi kegiatan antara lain membuat
rangkuman/simpulan pelajaran, refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

g) Menentukan Alokasi Waktu


Pada silabus dan atau dalam buku pedoman guru

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 29


PEDAGOGI D
sesungguhnya alokasi waktu untuk setiap KD atau materi
pembelajaran sudah ditentukan, tapi jika berdasarkan
pengalaman lapangan ternyata pembagian waktu tersebut
dinilai belum tepat, maka guru dapat menata kembali.
Penataan KD dan alokasi waktu dilakukan pada langkah awal
melakukan analisis KD. Penentuan alokasi waktu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD/materi
didasarkan atas jumlah minggu efektif dan alokasi waktu
mata pelajaran per minggu serta mempertimbangkan
jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan KD.
Menyediakan waktu yang cukup leluasa bagi peserta didik
untuk berproses menyelesaikan tugas-tugas dan mengikuti
prosedur yang ditetapkan.
Alokasi waktu yang dicantumkan pada silabus merupakan
perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam, karena itu
guru masih dapat merincinya lebih lanjut dalam RPP.

h) Menentukan Alat/Bahan/Media dan Sumber Belajar


Merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, berupa media cetak dan
elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial,
dan budaya sesuai dengan petunjuk di buku guru dan buku
peserta didik atau sumber lain yang relevan.

i) Mengembangkan Perangkat Penilaian


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perangkat
penilaian :
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator.
Penilaian menggunakan penilaian otentik berbentuk tes
tulis dan atau tes lisan, pengamatan kinerja, pengukuran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 30


PEDAGOGI D
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, projek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi yaitu KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya; program remedial bagi peserta
didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik
yang telah memenuhi ketuntasan.
Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Contoh, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan untuk proses
misalnya teknik wawancara dan produk berupa hasil
observasi lapangan.
Catatan:
Penilaian dan evaluasi hasil belajar diuraikan lebih rinci pada
Kompetensi Inti Guru Grade 8.

j) Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Untuk mengetahui kelengkapan dan mutu RPP yang sudah
disusun, maka perlu dilakukan proses telaah RPP. Kegiatan ini
diharapkan dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan
guru dalam mengembangkan RPP yang sesuai dengan SKL,
KI, dan KD; Standar Proses, menerapkan pendekatan saintifik
dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan
prinsip-prinsip pengembangan RPP

D. Aktivitas Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam modul
ini, Anda diminta untuk melakukan aktivitas sebagai berikut:
1: Membuat analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk pelajaran yang Anda
ampu. Cermati table 1.5 yang ada pada lampiran. Gunakan LK. 1 untuk
mengerjakan tugas ini.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 31


PEDAGOGI D
2: Membuat analisis kerkaitan antara KI, KD dengan materi dan Indikator
pencapaian Kompetensi dari pasangan KD 3 dan KD 4. Cermati contoh
Tabel 1.6 pada lampiran. Gunakan LK 2 untuk mengerjakan aktivitas ini.
3: Menyusun RPP berdasarkan hasil Analisis KD dari KI 3 dan KI 4 serta
Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan Saintifik. Anda
perlu membaca Rincian tentang RPP yg dijelaskan pada lampiran
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Gunakan LK 4
4: Melakukan telaah RPP yang dirancang teman sejawat Anda
dalam kelompok lain. Gunakan format telaah RPP yang telah disediakan
dalam modul ini. Pelajari Format telaah RPP dan cermati setiap aspek
dalam format tersebut.
5: Melakukan simulasi mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat
dengan berpedoman pada komponen-komponen yang tercakup di dalam
Instrumen Penilaian microteaching. Gunakan Format Penilaian
microteaching sebagai pedoman.

E. Latihan
Perhatikan soal di bawah ini, diskusikan dengan sesama peserta lain
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sistematis,
jelaskan maksudnya!
2. Jelaskan hubungan SKL, KI, dan KD!
3. IPK adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi terhadap
kompetensi dasar (KD). Apakah IPK yang dicantumkan pada RPP
diturunkan dari seluruh kompetensi inti? bagaimana penulisannya pada
RPP?
4. Buat rumusan tujuan pembelajaran yang mengandung unsur A-B-C-D

F. Rangkuman
1. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 32


PEDAGOGI D
2. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD).
3. Rincian tentang RPP dijelaskan pada lampiran Permendikbud Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
4. Pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi beberapa unsur: ilmiah,
relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel,
dan menyeluruh.
5. Komponen RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata
pelajaran, dan kelas/ semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD indikator
pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan dan sumber
belajar

6. Untuk menghasilkan RPP secara utuh, maka dalam pengembangan dan


penyusunannya harus melalui beberapa tahap, antara lain:
a) Analisis KI-KD untuk Indikator Pencapaian Kompetensi.
b) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
c) Merumuskan Tujuan Pembelajaran,
d) Mengembangkan Materi Pembelajaran.
e) Menetapkan Model, Pendekatan, dan Metoda.
f) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.
g) Menentukan Alokasi Waktu.
h) Menentukan Alat/Bahan/Media dan Sumber Belajar..
i) Mengembangkan Perangkat Penilaian

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 33


PEDAGOGI D
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan berakhir, Anda dapat melakukan Umpan Balik dan Tindak
Lanjut dengan menjawab pertanyaan berikut ini secara individu!

Mata Diklat : .
Nama Peserta :
Sekolah Asal :

1. Apakah yang Anda pahami setelah mempelajari materi ini?

2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi


ini?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Guru Pembelajar?

4. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 34


PEDAGOGI D
KEGIATAN BELAJAR 2 : MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, melalui diskusi dan penggalian informasi serta penjelasan
tentang media pembelajaran, peserta diklat dapat:
1. Memilih media sesuai kondisi lingkungan belajar, tingkatan peserta didik, dan
materi pembelajaran;
2. Membuat media pembelajaran sesuai topik pembelajaran berdasarkan kaidah
pembelajaran;
3. Mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Teori tentang media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dijelaskan
sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh (C2)
2. Media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dipilih sesuai karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh (C4)
3. Media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan digunakan sesuai
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara utuh. (C3)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 35


PEDAGOGI D
C. Uraian Materi
Bahan bacaan 1: Pengantar Media Pembelajaran dan Sumber
Belajar

1. Pengantar Media Pembelajaran

Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan peserta didik menuju


perubahan perilaku. Dalam mencapai tujuan tersebut, peserta didik berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang dikendalikan oleh guru melalui pembelajaran.
Lingkungan belajar itu mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran,
metodologi, dan penilaian pembelajaran. Dalam metodologi terdapat dua hal
yang menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.

Menurut Nana Sudjana (2005), media pembelajaran dapat mempertinggi proses


belajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar. Ditinjau dari segi manfaat, media pembelajaran harus dapat memberikan
dampak dalam hal:
Menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi
untuk belajar;
Makna bahan pembelajaran akan lebih jelas, sehingga mudah dipahami oleh
peserta didik;
Meminimalisir kejenuhan bagi peserta didik, dan
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran;
Siswa akan lebih aktif dalam belajar.

Kedudukan media pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan


interaksi antara guru dan peserta didik serta lingkungan belajaranya. Oleh
karena itu, media pembelajaran dapat dikatakan berfungsi sebagai alat bantu
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana tuntutan
penerapan pembelajaran saintifik dalam Kurikulum Nasional, maka penggunaan
media erat hubungannya dengan tahapan berpikir peserta didik, yaitu berpikir

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 36


PEDAGOGI D
konkret menuju abstrak, dan berpikir sederhana menuju kompleks. Karena
melalui media pembelajaran, hal-hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal
kompleks dapat disederhanakan.

2. Pengertian Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medum; secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Berdasarkan National Education
Association (1969) media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4)
perhatian, dan (5) kemauan siswa.
Media pembelajaran telah mengalami perkembangan pesat. Hal itu karena di
berbagai penjuru dunia para ilmuwan dan praktisi berupaya melakukan kajian
dan penemuan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran, mulai dari hal sederhana hingga spektakuler
(yang tidak terbayangkan sebelumnya). Contoh: untuk mengetahui
perkembangan pendidikan yang terjadi di suatu negara, kita tidak harus
mengorbankan biaya yang besar untuk melakukan perjalanan ke tempat itu,
tetapi cukup dengan menggunakan internet sebagai media digital.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut mempengaruhi
keberadaan media pembelajaran dan sumber belajar. Perkembangan itu
berdampak pada ketidaksesuaian penggunaan media itu pada masa sekarang
ini, karena faktor kepraktisan, efisiensi, efektivitas, serta dampak terhadap
lingkungan.

Media pembelajaran menurut pendapat Sukartiwi (1996), dapat (1)


meningkatkan motivasi peserta didik, (2) menghilangkan rasa bosan bagi
peserta didik, (3) memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran,
(4) membuat proses pembelajaran lebih sistematis.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 37


PEDAGOGI D
Secara empiris media pembelajaran ternyata dapat membangun daya tarik
belajar hingga 43% (University of Minnesota); peningkatan belajar hingga 200%
(University of Wisconsin); 38% materi yang telah dipelajari masih dapat diingat
(University of Hardvard & Columbia); dapat menjelaskan hal kompleks dalam
waktu singkat (Wharton School of Business). Efek hasil belajar oleh Edgar Dale
digambarkan melalui cone of learning atau kerucut pembelajaran.

Gambar 5 Kerucut Pembelajaran Berdasarkan Jenis Media


Pembelajaran
Sumber: Edgar Dales Audio Visual Methods in Teaching, 3rd ed.

Gambar tersebut menunjukkan pengaruh tingkat retensi (kemampuan peserta


mengingat materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media tertentu)
dikaitkan dengan jenis media pembelajaran.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 38


PEDAGOGI D
Berdasarkan hal tersebut, maka pemanfaatan media pembelajaran oleh guru
pada dasarnya sangat penting. Oleh karena itu, guru pembelajar perlu memiliki
penguasaan terhadap jenis dan manfaat media sesuai dengan topik-topik yang
akan diajarkan. Media pembelajaran bukan segalanya, tetapi bersifat sebagai
pelengkap.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran dapat dikelompokkan dalam berbagai cara
penggunaannya. Pada bahan ajar ini, hanya dibahas media berdasarkan panca
indera/sense dan yang umum digunakan.

Audio

Visual

Visual 2D

Visual 3D
MEDIA
PEMBELAJARAN
Visual Proyeksi-statis

Visual

Proyeksi-bergerak

Paket Multimedia

Lingkungan

Gambar 6 Bagan Media Pembelajaran

Konsep keterbacaan visual sebagai dasar aplikasi media pembelajaran telah


dikembangkan sejak lama, dalam bentuk grafis misalnya sketsa, gambar, foto,
tabel, diagram, dan lain sebagainya. Hal itu tercermin pada buku-buku pelajaran
yang menampilkan pesan secara visual dengan menggunakan ilustrasi sehingga
mampu memperjelas keterbacaan verbal. Lebih lanjut pesan itu, ditampilkan
pada berbagai media, termasuk televisi, dan media cetak.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 39


PEDAGOGI D
Nana Sudjana (2005:9) menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada bentuk
media visual yang sepenuhnya realistis, nyata, atau konkret. Suatu obyek atau
kejadian nyata yang dipelajari selalu mempunyai aspek-aspek yang tidak bisa
dinyatakan seluruhnya secara ilustratif, sekalipun bentuk tiga dimensi. Dengan
demikian visualisasi suatu obyek atau kejadian tersusun secara berurut dari
realistis sampai abstrak. Penggunaan pesan visual memberikan pengaruh tinggi
terhadap prestasi belajar, terutama dalam hal menariknya sebuah pembelajaran.
Berikut ini penjelasan singkat tentang media pembelajaran tersebut :

Audio
Merupakan media yang dapat ditemukan dalam bentuk suara (berupa pesan
yang disampaikan oleh tiap orang), gramaphone, pita-rekaman suara,
pembicaraan melalui telepon.
Visual
Media visual mencakup: buku teks, majalah, surat kabar/Koran, clipping dari
berbagai publikasi, dan lain-lain.
Visual 2D
Media visual 2D mencakup: gambar, poster, chart, grafik, kartun, dan lain-
lain.
Visual 3D
Media visual 3D mencakup: model, mock-up, materi pamer, bola dunia,
sampel 3D dalam bentuk animasi dan non-animasi.
Visual Proyeksi-Statis
Media visual proyeksi-statis mencakup: slide, filmstrips, OHP (Over Head
Projector), micro-image-system, micro-film, micro-card.
Audio-Video (AV) Proyeksi-bergerak
Media AV Proyeksi-bergerak mencakup: film, Televisi, CCTV, kaset video.
Paket Multimedia
Media multimedia mencakup: slide+pita, slide + pita + buku kerja, radio +
slide + poster, TV + buku kerja.
Media Lingkungan: tanah dan batuan, air, tanaman

Hingga saat ini, beberapa media tersebut masih digunakan. Meskipun seiring
dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, beberapa media
telah berubah baik bentuk, fungsi, dan cara penyajian/penggunaannya. Contoh

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 40


PEDAGOGI D
media televisi dikombinasikan dengan internet dan perangkat wireless-mic dan
camera sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran dengan moda tatap muka
secara online atau dikenal dengan teleconference.
Disamping media-media tersebut, telah berkembang media baru berbasis TIK
seperti teleconference (untuk memfasilitasi pembelajaran jarak-jaruh/PJJ atau
online learning), TV kabel, komunikasi satelit, dan lain-lain.
Inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi turut mewarnai keberadaan
media pembelajaran.
Dalam modul ini, hanya akan dibahas beberapa media yang umum digunakan
dalam pembelajaran dewasa ini. Hal ini bukan karena media tersebut lebih
penting daripada yang lain, tetapi ada beberapa media yang telah mengalami
perubahan drastis dan ada beberapa media yang tidak relevan untuk digunakan
karena sulit pengoperasiannya, tidak ekonomis, dan jika terjadi kerusakan pada
salah satu komponennya sulit untuk menemukan suku-cadangnya, demikian
halnya dengan media lingkungan. Untuk itu, Anda dapat menemukannya dari
sumber bacaan lain.
1. Media Grafis
Media grafis adalah media yang mengandung pesan visual berbentuk tulisan,
garis, titik, atau symbol yang merupakan ikhtisar, gambar atau juga
rangkuman dari sebuah kejadian, data, atau gagasan. Ragam media grafis
yang dapat ditemukan di sekolah, seperti:
a. Diagram/Grafik
Diagram/grafik adalah lambang-lambang tertentu yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu hal yang sudah biasa dilaksanakan dalam suatu
system atau suatu gambaran yang menerangkan/memperlihatkan suatu
sajian data. Diagram/grafik dapat berbentuk garis, lingkaran, batang, dll.
Berikut disajikan contoh diagram/grafik (Grafik Batang, Grafik Garis,
Grafik Lingkaran).

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 41


PEDAGOGI D
Gambar 7 Contoh Media Grafis Berbentuk Batang, Garis, dan Lingkaran

b. Bagan
Bagan atau juga sering disebut chart adalah media pembelajaran yang
disajikan berbentuk diagram, seperti proses produksi, struktur organisasi,
dan lain-lain.

c. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail.

d. Gambar
Gambar atau foto adalah bahasa bentuk/rupa yang umum. Gambar
merupakan alat visual yang bersifat kongkrit/riil. Melalui gambar atau foto
dapat tergambar dengan jelas sebuah informasi atau gagasan. Penyajian
sesuatu dengan gambar umumnya lebih jelas dibanding pengungkapan
dengan tulisan atau ucapan.

e. Kartun
Kartun merupakan bentuk komunikasi grafis, dimana gambar yang
ditampilkan memerlukan interpretasi karena menggunakan simbol-simbol
yang merupakan kasan maupun pesan terhadap suatu situasi atau orang
tertentu, tetapi pesan tersampaikan dengan cepat dan ringkas atau suatu
sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun
biasanya bersifat sederhana.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 42


PEDAGOGI D
f. Poster
Poster memiliki kemiripan dengan kartun. Poster merupakan gabungan
antara gambar dan tulisan yang memberikan informasi tentang satu atau
lebih ide pokok. Poster mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi
perilaku seseorang yang melihatnya.
Untuk tujuan pembelajaran, poster hanya dapat digunakan jika
didasarkan pada pertimbangan untuk memotivasi siswa, untuk peringatan
atau membangun kesadaran, membuka peluang untuk berpartisipasi
secara kreatif.

2. Media Papan
Media pembelajaran tersebut merupakan salah satu di antara media tertua
dan masih digunakan secara luas dalam pembelajaran di berbagai penjuru
dunia, terutama karena murah.
Jenis media papan, yatu: papan tulis kapur, whiteboard, magnetic board,
flannel board, bulletin board, dan flipchart.
a. Papan Tulis (Papan Tulis Kapur, Whiteboard, dan Papan Tulis
Cerdas/Smart Interactive Board)

Media papan yang masih digunakan dalam pembelajaran hingga saat ini,
adalah papan tulis, papan bulletin, papan flannel, papan magnet. Dari
jenis media papan, media papan tulis dengan menggunakan kapur-tulis,
telah mengalami perubahan yang dikenal dengan sebutan white-board.
Bahkan, akhir-akhir ini material white-board telah digantikan dengan
material kaca. Meskipun demikian, papan tulis dengan menggunakan
kapur tulis masih banyak digunakan di beberapa sekolah; demikian
halnya dengan papan tulis berbahan melamin atau sering disebut dengan
white-board; disamping itu dapat ditemukan dalam berbagai ukuran,
bahkan ditambahkan dengan fungsi lain seperti magnet; sehingga disebut
dengan magnetic-board.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 43


PEDAGOGI D
Jenis papan tulis dapat ditemukan dalam bentuk statis, papan tulis-geser
atau berlapis, dan papan tulis yang menggunakan roda. Papan tulis yang
menggunakan kapur dapat ditemukan dalam variasi papan yang dicat
dengan warna hitam atau hijau.

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi,


papan tulis telah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik dari segi
fungsi, kepraktisan dalam penggunanaan, bahkan dapat terkoneksi
internet, sehingga fungsi papan-pintar dapat disebut sebagai media multi-
fungsi. Media papan tulis tersebut dapat ditemukan mesin-pencari:
electronic-white-board, smartboad atau smart-interactive-board atau
interactive-white-board. Karakteristik multi fungsi dari papan-pintar
tersebut, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih
interaktif serta mampu membangun kreativitas peserta didik. Namun
demikian, sesuai fungsinya yang bersifat multi, maka papan tulis ini masih
relatif mahal, sehingga penggunaannyapun masih terbatas.

Media papan masih digunakan secara luas disamping papan tulis (baik
yang menggunakan kapur tulis maupun whiteboard.

b. Flipchart
Flipchart hampir mirip dengan papan tulis kapur, tetapi berfungsi untuk
menempatkan lembaran kertas Koran, atau lembaran sejenisnya.
Umumnya flipchart digunakan pada kegiatan diskusi kelompok. Jika
digunakan untuk menulis, maka pada papan flipchart hanya dituliskan hal-
hal yang merupakan kesimpulan atau rangkuman dari suatu bahasan
materi atau skets/diagram/gambar dari suatu benda.

3. Media Audio
Media audio berkenaan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan bersifat simbol-simbol auditif baik verbal (kata-kata/bahasa

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 44


PEDAGOGI D
lisan) maupun non-verbal. Media audio mencakup: radio, alat perekam pita
magnetic, kaset atau compact disk (CD), laboratorium bahasa.

4. Media Proyeksi
Media ini memiliki kesamaan dengan grafik, karena bersifat membangun
rangsangan visual. Media grafik antara lain: slide, film rangkai, OHP, opaque-
projector, microprojection, televisi, video, dan lain-lain.
Kebanyakan media tersebut sudah digantikan oleh adanya computer/laptop
yang dilengkapi dengan software presentasi MS-Power Point dan LCD
Projector yang berfungsi menampilkan bahan presentasi. Untuk lebih
lengkapnya Anda dapat mendalaminya dalam modul tentang Pemanfaatan
TIK dalam Pembelajaran.

5. Lingkungan
Lingkungan adalah media yang efektif untuk digunakan pada pelaksnaan
pembelajaran, selama materi ajarnya sesuai. Dalam pembelajaran kejuruan,
untuk program keahlian tertentu dapat menggunakan lingkungan sebagai
media pembelajaran. Contoh: Bendungan, pembangunan konstruksi
jalan/jembatan, jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar, dan lain-
lain.

6. Multimedia
Media pembelajaran telah berkembang dengan pesat, karena adanya
berbagai teknologi computer/hardware, software, internet, dan teknologi
elektronika, sehingga menghasilkan sebuah cara belajar dan mengajar baru
yaitu multimedia dan e-learning (kombinasi TIK dalam pembelajaran yang
memadukan teknologi internet + teknologi web + teknologi multimedia).
Berkembangnya pembelajaran berbasis teknologi sekarang ini dipengaruhi
oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pembelajaran
di era global dapat dikatakan telah didominasi oleh komputer dan internet.
Pada tataran pendidikan menengah, khususnya pendidikan menengah
kejuruan (SMK), Guru yang menjalani tugas di berbagai pelosok telah juga

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 45


PEDAGOGI D
mengenal komputer dengan cukup baik dan terampil. Meskipun masih ada
guru belum memanfaatkan teknologi ini untuk menopang tugasnya.
Media pembelajaran berbasis komputer dan internet, mencakup: perangkat
computer, perangkat internet, media social (atau sering disingkat dengan
medsos, yaitu: Facebook, Twitter, Whatsapp, Path), perangkat board
berbasis konvensional, digital dan internet, plaform pembelajaran (contoh
Edmodo).

Kehadiran teknologi telah menciptakan/membentuk sebuah moda dan jenis


pembelajaran baru, yang merupakan kombinasi dari berbagai perangkat dan
media. Peserta didik dipermudah dengan kehadiran TIK. Mereka dapat
mencari informasi dan menemukan informasi dalam waktu singkat karena
adanya dukungan internet. Perkembangan media menjadi sedemikian pesat,
sejak teknologi informasi dan komunikasi digunakan sebagai sarana untuk
mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Teknologi Multimedia adalah perpaduan dari teknologi komputer baik


perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik lainnya
untuk menyampaikan suatu informasi yang interaktif (Vaughan Tay, 2014).
Melalui sebuah sistem multimedia, penyampaian informasi lebih menarik dan
interaktif daripada menggunakan satu media saja.

Saat ini pemanfaatan teknologi multimedia tidak hanya menggunakan


komputer saja, tetapi menggunakan berbagai perangkat lainnya. Perangkat
multimedia mencakup perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras multimedia (multimedia hardware):

kamera digital,
webcam,
speaker,
graphic card,
sound card,

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 46


PEDAGOGI D
printer,
headset,
scanner, dan sebagainya.

Perangkat lunak multimedia (multimedia software) adalah program


komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan
perangkat keras.
perangkat lunak sistem (Sistem Operasi, Bahasa Pemrograman,
Program Utility)
perangkat lunak aplikasi (Program aplikasi pengolah kata, Program
aplikasi pengolah angka, Program aplikasi pengolah presentasi,
Program aplikasi pengolah data, Program aplikasi pengolah grafis,
Program aplikasi pengolah multimedia).

Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linier dan


multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak
dilengkapi alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan secara berurutan, contoh: film
animasi. Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh: tutorial interaktif, game edukasi.

Bahan Bacaan 2: Pemilihan dan Pengembangan Media


Pembelajaran

Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan


media harus benar dan tepat. Berikut ini beberapa kriteria yang dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan pemilihan media, sebagai berikut:
1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran dan
menyentuh aspek kogintif, afektif, dan psikomotorik.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 47


PEDAGOGI D
2. Tepat mendukung materi
Pemanfaatan media pembelajaran harus dapat mendukung materi ajar yang
bersifat fakta, konsep, dan prinsip. Perlu dipahami bahwa tidak semua materi
dapat disajikan secara mudah melalui media pembelajaran. Dalam tataran
tertentu harus disajikan dalam symbol atau konsep atau sesuatu yang lebih
umum, kemudian diikuti dengan penjelasan.
3. Sesuai dengan kemampuan peserta didik
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat diselaraskan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik dalam mendalami isi materi.
4. Praktis
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis
teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara
tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan
rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat
bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah
satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
5. Dapat diaplikasikan oleh Guru
Guru harus benar-benar mampu menggunakan media yang telah dipilih.
kebermaknaan media pembelajaran sangat ditentukan oleh seberapa terampil
guru menggunakannya.
6. Faktor peserta didik
Peserta didik terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Untuk itu
pemilihan media pembelajaran tidak dapat disamaratakan. Hal yang perlu
diperhatikan mengenai kelompok belajar adalah besar kecilnya kelompok, latar
belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-
masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana
media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan media pembelajaran
yang berkualitas dan sesuai digunakan untuk masing-masing materi
pembelajaran.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 48


PEDAGOGI D
D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, beberapa aktivitas yang
harus Anda lakukan adalah sebagai berikut

1. Diskusilah dengan sesama peserta diklat di kelompok Anda untuk


mengidentifikasi hal-hal berikut:
a. Kompetensi yang harus dicapai dalam mempelajari materi pembelajaran ini!
b. Bahan bacaan apa saja yang ada di materi pembelajaran ini
c. Cara mempelajari materi pembelajaran ini

Tuliskan hasil diskusi tersebut dengan menggunakan LK - 1.

2. Pelajari bahan bacaan 1, lalu diskusikan dan gali informasi melalui internet
tentang beberapa permasalahan berikut ini dalam kelompok Anda.

a. Mengapa media pembelajaran perlu dikuasai dan diperlukan dalam kegiatan


pembelajaran.
b. Keuntungan apa saja yang diperoleh Guru, jika menggunakan media dalam
pelaksanakan kegiatan pembelajaran.

Jawablah permasalahan tersebut dalam kelompok dan tuliskan jawabannya


pada LK-2.

3. Lanjutkan dengan mempelajari bahan bacaan berikutnya dan temukan jawaban


dari permasalahan berikut:

a. Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan ketika memilih media yang


tepat untuk suatu topik pembelajaran.
b. Buatlah diagram proses pemilihan media berdasarkan (1) lingkungan belajar;
(2) tingkatan siswa; (3) karakteristik materi (contoh: konstruksi bangunan).

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 49


PEDAGOGI D
E. Latihan
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan seksama

1. Jelaskan pengertian media!


2. Jelaskan mengapa media pembelajaran perlu digunakan oleh Guru
dalam kegiatan tatap muka di kelas?
3. Berikan contoh media-media pembelajaran yang masih tetap digunakan
dalam pembelajaran!
4. Faktor apa yang perlu diperhatikan ketika memilih media pembelajaran?

F. Rangkuman
Proses pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum, agar dapat
menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantar peserta
didik menuju perubahan perilaku. Dalam mencapai tujuan tersebut, peserta didik
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dikendalikan oleh guru melalui
pembelajaran. Lingkungan belajar itu mencakup tujuan pembelajaran, bahan
pembelajaran, metodologi, dan penilaian pembelajaran. Bahan pembelajaran
adalah seperangkat materi keilmuan berupa fakta, konsep, prinsip, generalisasi
suatu pengetahuan yang dapat menunjang tujuan pembelajaran. Dalam
metodologi terdapat dua hal yang menonjol yaitu metode mengajar dan media
pembelajaran.
Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4)
perhatian, dan (5) kemauan siswa.
Media pembelajaran berdasarkan Sukartiwi (1996), dapat (1) meningkatkan
motivasi peserta didik, (2) menghilangkan rasa bosan bagi peserta didik, (3)
memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran, (4) membuat
proses pembelajaran lebih sistematis. Secara empiris media pembelajaran
ternyata dapat membangun daya tarik belajar hingga 43% (University of

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 50


PEDAGOGI D
Minnesota); peningkatan belajar hingga 200% (University of Wisconsin); 38%
materi yang telah dipelajari masih dapat diingat (University of Hardvard &
Columbia); dapat menjelaskan hal kompleks dalam waktu singkat (Wharton
School of Business).
Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan
media harus benar dan tepat. Kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan pemilihan media, adalah: sesuai dengan tujuan pembelajaran,
tepat mendukung materi, sesuai dengan kemampuan peserta didik, praktis,
dapat diaplikasikan oleh Guru, faktor peserta didik

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah kegiatan berakhir, Anda dapat melakukan Umpan Balik dan Tindak
Lanjut dengan menjawab pertanyaan berikut ini secara individu!

Mata Diklat : .
Nama Peserta:
Sekolah Asal :

5. Apakah yang Anda pahami setelah mempelajari materi ini?

6. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi


ini?

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 51


PEDAGOGI D
7. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Anda sebagai Guru Pembelajar?

8. Apa rencana tindak lanjut yang akan Anda lakukan setelah kegiatan ini?

Setelah Anda mempelajari materi ini, Anda dapat melanjutkan dengan membuat
beberapa media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
dan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Setelah itu Anda
perhatikan apakah implikasi hasil belajar siswanya.

H. Kunci Jawaban Latihan


Kegiatan Belajar 1

1. Salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran adalah unsur sistematis,


yang dimaksud adalah bahwa antara unsur yang satu dengan unsur yang
lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu
kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.
2. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik
setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang
mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti
merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.
3. IPK perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) tidak
perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, meskipun demikian perilaku

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 52


PEDAGOGI D
sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus dikaitkan pada perumusan tujuan
pembelajaran yang disusun berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.
4. Contoh rumusan tujuan yang mengandung unsur A-B-C-D

Kegiatan Belajar 2

1. Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan


untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4)
perhatian, dan (5) kemauan siswa.
2. Media pada prinsipnya dapat mempermudah hal-hal kompleks menjadi
sederhana atau sebaliknya; media dapat mempersingkat waktu belajar
(efisiensi), mengurangi kelelahan fisik bagi guru.
3. Papan tulis, Modul, Buku, Flipchart, Poster
4. Tujuan pembelajaran, peserta didik, kemampuan menggunakan media
oleh guru

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 53


PEDAGOGI D
EVALUASI

Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar.
1. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan
batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
a. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dan kelas XI dimulai dari
memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4),
untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
b. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dimulai dari memahami
(C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas
XI dan kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
c. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI
dilanjutkan sampai metakognitif.
d. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XII
dilanjutkan sampai metakognitif.

2. Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014, komponen dari Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran memuat ....
A. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
B. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) pendekatan
pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
C. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
tujuan pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4)metodepembelajaran,
(5)sumberbelajar,dan (6) penilaian.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 54


PEDAGOGI D
D. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
alokasi waktu; (3) KI, KD indikator pencapaian kompetensi; (4) materi
pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7)
media/alat, bahan dan sumber belajar.

3. Dibawah ini merupakan rambu-rambu penyusunan RPP, kecuali .


A. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke
dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam
pembelajaran
B. RPP dikembangkan pada tingkat nasional dengan menyesuaikan apa
yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan
baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi kemampuan emosi, maupun gaya belajar
C. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik untuk melaksanakan
proses belajar dan kerjasama
D. RPP sesuai dengan kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan terpusat pada peserta didik

4. Yang termasuk langkah pengembangan RPP yang tepat/ benar adalah:


A. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Tujuan pembelajaran
B. Analisis KI dan KD untuk menetapkan materi pembelajaran
C. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Analisis KI dan KD untuk menetapkan model pembelajaran

5. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perumuskan indikator


pencapaian kompetensi, kecuali...
A. Indikator merupakan penanda perilaku yang dapat diukur dan atau
diobservasi untuk pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan
(KD dari KI-4); perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan sikap (KD dari KI-1 dan KI-2) yang semuanya menjadi acuan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 55


PEDAGOGI D
penilaian mata pelajaran.
B. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari
KI-2) dapat atau tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, tapi
perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan
Tujuan Pembelajaran
C. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi
proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi
pengetahuan (knowledge of dimention) untuk kompetensi pengetahuan,
dan dimensi keterampilan abstrak atau konkret untuk kompetensi
keterampilan
D. Pengembangan Indikator bersumber pada materi pokok dalam silabus
dan materi buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat
dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sesuai dengan
karakteristik peserta didik
6. Sebelum merumuskan tujuan pembelajaran, hal yang harus dilakukan adalah :
A. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
B. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran.
C. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang
terdapat dalam silabus.
D. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi adalah :
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
D. Standar Kompetensi Lulusan
8. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :

A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 56


PEDAGOGI D
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi
9. Pemilihan media dilakukan dengan mempertimbangkan:
A. Kesesuaian media dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa
B. Kecanggihan media
C. Keseuaian media dengan paradigma pembelajaran
D. Kelengkapan dan kualitas media
10. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi.
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi
11. Seorang guru menggunakan media dalam mengajar, hal ini karena:
A. Tuntutan kurikulum
B. Anjuran Kepala Sekolah
C. Media membantu siswa agar lebih mudah memahami materi
D. Keberadaan media mengurangi beban tugas guru
12. Penggunaan Media akan efektif dalam pembelajaran bila
A. Dapat membantu guru mempercepat materi
B. Dapat meningkatkan motivasi siswa melalui bermain
C. Dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
D. Dapat menyelesaikan materi ajar melebihi target
13. Berikut ini keuntungan media dibuat oleh guru, kecuali:
A. Sesuai dengan tingkat/karakteristik belajar

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 57


PEDAGOGI D
B. Sesuai dengan tingkat tujuan yang dicapai
C. Sesuai dengan tingkat karakteristik guru
D. Sesuai dengan materi yang disajikan
14. Setelah membaca teks siswa diharapkan mengidentifikasikan sedikitnya 5
kata kerja dengan tepat untuk itu guru menggunakan media teks, pertanyaan
ini berkaitan dengan kriteria
A. Kesesuaian
B. Tingkat kesulitan
C. Ketersediaan
D. Kualitas teknis
15. Media yang kita gunakan di kelas hendaknya memiliki tingkat kejelasan bagi
siswa termasuk tulisan guru harus bisa dibaca oleh siswa. Ini berkaitan
dengan kriteria :
a. Kesesuaian
b. tingkat kesulitan
c. ketersediaan
d. kualitas teknis

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 58


PEDAGOGI D
KUNCI JAWABAN

1. A 11. C
2. D 12. C
3. B 13. A
4. C 14. D
5. D 15. D
6. B
7. C
8. D
9. A
10. C

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 59


PEDAGOGI D
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat berhak untuk mengikuti tes untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Apabila peserta diklat dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka peserta berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.

Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan


kompetensi dan bila memenuhi syarat peserta berhak mendapatkan sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh institusi atau asosiasi profesi.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 60


PEDAGOGI D
DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta. PT. RajaGrafindo Perkasa.

Dwi Wahyu Widiastuti, 2011, Konsep e-Learning, PPPPTK BMTI, Bandung.

https://dianingpadmi.wordpress.com/eedduuccaattiioonn/the-use-of-media-in-
teaching-learning-process/

Lejla A. Bexheti, et. al. An Analysis of Social Media Usage in Teaching and
Learning: The Case of SEEU. ISBN: 978-1-61804-228-6

Lynn Butler-Kisber. 2013. Teaching and Learning in the Digital World: Possibilities
and Challenges. Canada. Spring

Nana Sudjana, Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran, Bandung, Sinar Baru
Algesindo

Team Metodologi Pengajaran Teknik.1986. Metodologi Pengajaran Teknik (Cetakan


ke-3). PPPG Teknologi Bandung.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 61


PEDAGOGI D
GLOSARIUM

1. RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, adalah rencana gegiatan


pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih
2. IPK = Indikator Pencapaian Kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan
atau diobservasi
3. A-B-C-D = Audience, Behaviour, Condition, Degree
4. SKL = Standar Kompetensi Lulusan, adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan ysng mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
5. KI = Kompetensi Inti, merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
6. KD = Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses
pembelajaran
7. Taksonomi, seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah
kemampuan tentang perilaku peserta didik.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 62


PEDAGOGI D
LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran:

Tabel 1.1 Perkembangan Keterampilan Simpson dan Dave

Tingkat
Tingkat Tingkatan
NO Kompetensi
Taksonomi Uraian Taksonomi Uraian
Minimal/Kela
Simpson Dave
s
1. Persepsi Menunjukkan Imitasi Meniru kegiatan
perhatian untuk yang telah
melakukan suatu didemonstra-sikan
gerakan. atau dijelaskan,
Kesiapan meliputi tahap
Menunjukkan
coba-coba hingga V/Kelas X
kesiapan mental dan
fisik untuk melakukan mencapai respon
suatu gerakan. yang tepat.
Meniru
Meniru gerakan
secara terbimbing.
2. Membiasakan Melakukan gerakan Manipulasi Melakukan suatu
gerakan mekanistik. pekerjaan dengan
(mechanism) sedikit percaya dan
V/Kelas XI
kemampuan
melalui perintah
dan berlatih.
3. Mahir Melakukan gerakan Presisi Melakukan suatu
(complex or kompleks dan tugas atau aktivitas
overt termodifikasi. dengan keahlian
response) dan kualitas yang
tinggi dengan unjuk
kerja yang cepat,
halus, dan akurat
serta efisien tanpa
bantuan atau VI/Kelas XII
instruksi.
4. Menjadi Menjadi gerakan alami Artikulasi Keterampilan
gerakan alami yang diciptakan sendiri berkembang
(adaptation) atas dasar gerakan yang dengan baik
sudah dikuasai sehingga
sebelumnya. seseorang dapat
mengubah pola
gerakan sesuai

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 63


PEDAGOGI D
Tingkat
Tingkat Tingkatan
NO Kompetensi
Taksonomi Uraian Taksonomi Uraian
Minimal/Kela
Simpson Dave
s
dengan
persyaratan khusus
untuk dapat
digunakan
mengatasi situasi
problem yang tidak
sesuai SOP.
5. Menjadi Menjadi gerakan baru Naturalisas Melakukan unjuk
tindakan yang orisinal dan sukar i kerja level tinggi
orisinal ditiru oleh orang lain dan secara alamiah,
(origination) menjadi ciri khasnya. tanpa perlu berpikir
lama dengan
mengkreasi
langkah kerja baru.

Tabel 1.2 Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.

Sumber : Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.

Tabel 1.3 Tingkat Kompetensi

TINGKAT
NO TINGKAT KELAS
KOMPETENSI
1. Tingkat 0 TK/ RA
2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 64


PEDAGOGI D
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII
5. Tingkat 4
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
7. Tingkat 5
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
8. Tingkat 6
KEJURUAN

Tabel 1.4 Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong peduli (gotong royong, kerja jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, sama, toleran, damai), santun, royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai responsif dan proaktif
menunjukkan sikap bagian dari solusi atas dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi berbagai permasalahan dalam sebagai bagian dari
atas berbagai berinteraksi secara efektif solusi atas berbagai
permasalahan dalam dengan lingkungan sosial dan permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif alam serta dalam berinteraksi secara
dengan lingkungan sosial menempatkan diri sebagai efektif dengan
dan alam serta dalam cerminan bangsa dalam lingkungan sosial dan
menempatkan diri pergaulan dunia. alam serta dalam
sebagai cerminan bangsa menempatkan diri
dalam pergaulan dunia. sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami,
menerapkan dan dan menganalisis menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, menganalisis, dan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan mengevaluasi

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 65


PEDAGOGI D
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
konseptual, dan metakognitif berdasarkan pengetahuan faktual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang konseptual,
rasa ingin tahunya ilmu pengetahuan, teknologi, prosedural, dan
tentang ilmu seni, budaya, dan humaniora metakognitif dalam
pengetahuan, teknologi, dalam wawasan ilmu pengetahuan,
seni, budaya, dan kemanusiaan, kebangsaan, teknologi, seni, budaya,
humaniora dalam kenegaraan, dan peradaban dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, terkait penyebab fenomena wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan kejadian dalam bidang kebangsaan,
dan peradaban terkait kerja yang spesifik untuk kenegaraan, dan
penyebab fenomena dan memecahkan masalah. peradaban terkait
kejadian dalam bidang penyebab fenomena
kerja yang spesifik untuk dan kejadian dalam
memecahkan masalah. bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah konkret menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah dan ranah abstrak terkait dalam ranah konkret
abstrak terkait dengan dengan pengembangan dari dan ranah abstrak
pengembangan dari yang yang dipelajarinya di sekolah terkait dengan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak pengembangan dari
secara mandiri, dan secara efektif dan kreatif, dan yang dipelajarinya di
mampu melaksanakan mampu melaksanakan tugas sekolah secara mandiri,
tugas spesifik di bawah spesifik di bawah dan mampu
pengawasan langsung. pengawasan langsung. melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Tabel 1.5 Analisis Keterkaitan Ranah Antara SKL, KI, dan KD untuk Mapel
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti Kompetensi Analisis dan
Kualifikasi
Kelas XI Dasar Rekomendasi *)
Ranah Kemampua
n
Sikap Memiliki 1.Menghayati dan 1.1. Lingkungan KD 1.1 Dijaga
perilaku mengamalkan hidup dan memiliki gradasi
yang ajaran agama sumber daya yang sesuai
mencermi yang dianutnya. alam sebagai dengan tuntutan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 66


PEDAGOGI D
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti Kompetensi Analisis dan
Kualifikasi
Kelas XI Dasar Rekomendasi *)
Ranah Kemampua
n
nkan sikap anugrah Tuhan pada KI-1 yaitu
orang yang maha Esa Mengamalkan
beriman, harus dijaga ajaran agama yang
berakhlak kelestarian dan dianutnya
mulia, kelangsungan (termasuk A5 Nilai
berilmu, hidupnya. yang sudah
percaya 1.2. Peng menjadi karakter)
diri, dan embangan dan KD 1.2 Tidak
bertanggu penggunaan merusak memiliki
ng-jawab teknologi dalam gradasi yang
dalam kegiatan belajar sesuai dengan
berinterak harus selaras tuntutan pada KI-1
si secara dan tidak yaitu
efektif merusak dan Mengamalkan
dengan mencemari ajaran agama yang
lingkungan lingkungan, dianutnya
sosial dan alam dan (termasuk A5 Nilai
alam serta manusia yang sudah
dalam menjadi karakter)
menempat
2. Mengemban 2.1. Menunj KD 2.1
kan diri
gkan perilaku ukkan sikap Menunjukan
sebagai
(jujur, disiplin, cermat dan teliti memiliki gradasi
cerminan
tanggung jawab, dalam yang lebih rendah
bangsa
peduli, santun, menginterpretasi dengan tuntutan
dalam
ramah kan dan KI-2 yaitu termasuk
pergaulan
lingkungan, mengidentifikasi A2 (merespon)
dunia.
gotong royong, pemeliharaan sedangkan
kerjasama, cinta sistem kelistrikan, Mengembangkan
damai, sistem termasuk A5
responsive dan pengapian, karenaNilai yang
proaktif) dan sistem starter, sudah menjadi
menunjukkan sistem pengisian karakter).
sikap sebagai 2.2. Menunj
bagian dari ukkan sikap
solusi atas cermat dan teliti KD 2.2
berbagai dalam Menunjukan
permasalahan memiliki gradasi

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 67


PEDAGOGI D
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti Kompetensi Analisis dan
Kualifikasi
Kelas XI Dasar Rekomendasi *)
Ranah Kemampua
n
bangsa dalam memahami dan yang lebih rendah
berinteraksi membaca simbol- dengan tuntutan
secara efektif simbol system KI-2 yaitu termasuk
dengan kelistrikan, A2 (merespon)
lingkungan system sedangkan
social dan alam pengapian, Mengembangkan
serta dalam system starter, termasuk A5
menempatkan sistem pengisian. karena Nilai yang
diri sebagai 2.3. Menunujukkan sudah menjadi
cermin bangsa sikap disiplin dan karakter)
dalam pergaulan tanggung jawab KD 2.3
dunia dalam mengikuti Menunjukan
langkah-langkah memiliki gradasi
kerja sesuai yang lebih rendah
dengan SOP dengan tuntutan
2.4. Menunjukkan KI-2 yaitu termasuk
sikap peduli A2 (merespon)
terhadap sedangkan
lingkungan Mengembangkan
melalui kegiatan termasuk A5
yang karena Nilai yang
berhubungan sudah menjadi
dengan karakter)
pemeriksaan,
KD 2.4
perawatan dan
Menunjukan
perbaikan sistem
memiliki gradasi
kelistrikan, sistem
yang lebih rendah
pengapian,
dengan tuntutan
sistem starter,
KI-2 yaitu termasuk
sistem pengisian
A2 (merespon)
kendaraan ringan
sedangkan
Mengembangkante
rmasuk A5 karena
Nilai yang sudah
menjadi karakter)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 68


PEDAGOGI D
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti Kompetensi Analisis dan
Kualifikasi
Kelas XI Dasar Rekomendasi *)
Ranah Kemampua
n

Penge Memiliki 3. Memahami, 3.3. Memahami KD 3.3


tahuan pengetahu menerapkan, sistem starter Memahami
an faktual, dan meng- memiliki gradasi
konseptual analisis penge- yang lebih rendah
, tahuan faktual, (C2) dibandingkan
prosedural konseptual, dengan tuntutan
, dan prosedural, KI-3 yaitu
metakognit dan Menerapkan yang
if dalam metakognitif termasuk ke dalam
ilmu berdasarkan C3
pengetahu rasa ingin (mengaplikasikan)
an, tahu-nya danmenganalisis
teknologi, tentang ilmu C4
seni, dan pengetahuan, Rekomendasi:
budaya teknologi, seni,
Bisa ditambah KD
dengan budaya, dan
baru sebagai berikut:
wawasan humaniora
kemanusia - Mensimulasika
dalam
an, n sistem starter
wawasan
kebangsaa kemanusiaan, - Mendiagnosis
n, kebangsaan, kerusakan pada
kenegaraa kenegaraan, sistem starter
n, dan dan peradaban
peradaban terkait
terkait penyebab
penyebab fenomena dan
serta kejadian dalam
dampak bidang kerja
fenomena yang spesifik
dan untuk
kejadian. memecahkan
masalah.
Menga Memiliki 4. Mengolah, 4.3 Memelihara KD 4.3 Memelihara
nalisis kemampua menalar, dan sistem starter Tidak terdapat dalam

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 69


PEDAGOGI D
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti Kompetensi Analisis dan
Kualifikasi
Kelas XI Dasar Rekomendasi *)
Ranah Kemampua
n
Ketera n pikir dan menyaji dalam sesuai gradasi dimensi
mpilan tindak yang ranah konkret operasional psikomotorik kata
efektif dan dan ranah prosedur (SOP) kerja operasional
kreatif abstrak terkait dan dikembangkan
dalam
dengan setara dengan kata
ranah
pengembangan kerja operasional
abstrak dan
konkret dari yang Mengemas yang
sebagai dipelajarinya di termasuk ranah P3
pengemban sekolah secara
gan dari mandiri,
yang bertindak
dipelajari di secara efektif
sekolah dan kreatif, dan
secara mampu
mandiri.
melaksanakan
tugas spesifik
di bawah
pengawasan
langsung.

*) Diisi dengan taksonomi dan gradasi hasil belajar, jika KD tidak terkait dengan KI
maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian
kompetensi.
*) Hasil analisis digunakan untuk mengerjakan pemaduan model pembelajaran dan
pendekatan saintifik.
*) Analisisdilakukan pada tingkat mata pelajaran.
Keterangan:
1. SKL dikutip dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dikutip dari Permendikbud Nomor 60 Tahun
2014 tentang Kurikulum SMK/MAK dan lampirannya.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 70


PEDAGOGI D
Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian
Tabel 1.6 danKompetensi
Materi Pembelajaran
(IPK)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Materi
KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
1. Menghayati 1.1. Lingk
dan ungan hidup dan
mengamalkan sumber daya
ajaran agama alam sebagai
yang dianutnya. anugrah Tuhan
yang maha Esa
harus dijaga
kelestarian dan
kelangsungan
hidupnya.
1.2.Pengembangan
dan
penggunaan
teknologi dalam
kegiatan belajar
harus selaras
dan tidak
merusak dan
mencemari
lingkungan,
alam dan
manusia
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan
mengamalkan sikap cermat
perilaku jujur, dan teliti dalam
disiplin, tanggung menginterpretasi
jawab, peduli kan dan
(gotong-royong, mengidentifikasi
kerja sama, pemeliharaan
toleran, damai), sistem
santun, responsif kelistrikan,
dan proaktif dan sistem
menunjukkan pengapian,
sikap sebagai sistem starter,
bagian dari solusi sistem pengisian

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 71


PEDAGOGI D
Materi
KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
atas berbagai 2.2. Menunjukkan
permasalahan sikap cermat
dalam berinteraksi dan teliti dalam
secara efektif memahami dan
dengan membaca
lingkungan sosial simbol-simbol
dan alam serta system
dalam kelistrikan,
menempatkan diri system
sebagai cerminan pengapian,
bangsa dalam system starter,
pergaulan dunia. sistem
pengisian.
2.3. Menunujukka
n sikap disiplin
dan tanggung
jawab dalam
mengikuti
langkah-langkah
kerja sesuai
dengan SOP
2.4. Menunjukkan
sikap peduli
terhadap
lingkungan
melalui kegiatan
yang
berhubungan
dengan
pemeriksaan,
perawatan dan
perbaikan sistem
kelistrikan,
sistem
pengapian,
sistem starter,
sistem pengisian
kendaraan
ringan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 72


PEDAGOGI D
Materi
KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
3. Memahami, 3.3 Memahami 1. Menjelaskan fungsi 1. Fungsi Sistem
menerapkan, sistem starter sistem starter starter
menganalisis dalam kendaraan 2. Fungsi Motor
pengetahuan 2. Mengidentifikasi Starter
faktual, macam-macam 3. Macam-
konseptual, Motor starter macam motor
prosedural 3. Membedakan starter
berdasarkan rasa macam-macam 4. Komponen
ingin tahunya Motor starter sistem starter
tentang ilmu 4. Menunjukan 5. Komponen
pengetahuan, komponen motor motor starter
teknologi, seni, starter 6. Cara kerja
budaya, dan 5. Menerangkan motor starter
humaniora fungsi dari 7. Rangkaian
dengan wawasan komponen motor sistem starter
kemanusiaan, starter 8. Kerusakan
kebangsaan, 6. Menerangkan cara motor starter
kenegaraan, dan kerja motor starter 9. Prosedur
peradaban terkait 7. Menjelaskan cara pembongkaran
penyebab merangkai dan
fenomena dan rangkaian sistem pemasangan
kejadian, serta starter motor starter
menerapkan 8. Mengklasifikasi 10. Pemeriksaan
pengetahuan kerusakan yang komponen
prosedural pada terjadi pada motor motor starter
bidang kajian starter
yang spesifik 9. Menganalisis
sesuai dengan kerusakan yang
bakat dan terjadi pada motor
minatnya untuk starter
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, 4.3 Memelihara 1. Mendemontrasikan 1. Prosedur
menalar, dan sistem starter pemasangan pelepasan dan
menyaji dalam sesuai rangkaian sistem pemasangan
ranah konkret dan operasional starter motor starter
ranah abstrak prosedur (SOP) 2. Mendemontrasikan pada engine
terkait dengan pembongkaran dan 2. Prosedur
pengembangan perakitan pembongkaran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 73


PEDAGOGI D
Materi
KI Kelas X Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran
dari yang komponen motor dan perakitan
dipelajarinya di starter komponen
sekolah secara 3. Mengidentifikasi motor starter
mandiri, dan kerusakan motor 3. Pemeriksaan
mampu starter komponen
menggunakan 4. Memperbaiki motor starter
metoda sesuai komponen motor 4. Perbaikan
kaidah keilmuan. starter komponen
5. Menguji motor motor starter
starter 5. Pengujian
Motor starter

Tabel 1.7 Nilai Ketuntasan Sikap

Nilai Ketuntasan Sikap (Predikat)


Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Tabel 1.8 Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 4,00 A
3,51 3,84 A-
3,18 3,50 B+
2,85 3,17 B
2,51 2,84 B-
2,18 2,50 C+
1,85 2,17 C
1,51 1,84 C-
1,18 1,50 D+
1,00 1,17 D

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 74


PEDAGOGI D
Lembar Kerja Kegiatan Belajar 1
LK1: Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk mata pelajaran yang
Saudara ampu dengan menggunakan format di bawah ini.

ANALISIS SKL-KI-KD KURIKULUM 2013


Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD untuk Mapel
....................................................

Standar Kompetensi Lulusan


(SKL) Kompetens Analisis dan
Kompetensi
i Inti (KI) Rekomenda
Kualifikasi Dasar (KD)
Dimensi Kelas X si *)
Kemampua
n
2. Sikap 1.
2.

Standar Kompetensi Lulusan


(SKL)
Kompetens Analisis dan
Kualifikasi Kompetensi
i Inti (KI) Rekomenda
Dasar (KD)
Dimensi Kemampua Kelas X si *)

n
2. Pengetahua 3.
n

Standar Kompetensi Lulusan


(SKL)
Kompetens Analisis dan
Kualifikasi Kompetensi
i Inti (KI) Rekomenda
Dasar (KD)
Dimensi Kemampua Kelas X si *)

n
3. Keterampila 4.
n

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 75


PEDAGOGI D
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Kompetens Analisis dan
Kualifikasi Kompetensi
i Inti (KI) Rekomenda
Dasar (KD)
Dimensi Kemampua Kelas X si *)

*) Diisi dengan taksonomi dan gradisi hasil belajar, jika KD tidak terkait dengan KI
maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian
kompetensi

LK2:Buat analisis keterkaitan antara KI, KD dengan materi dan Indikator


Pencapaian Kompetensi dengan menggunakan format di bawah ini.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan
Materi Pembelajaran.

Gradasi IPK
Kompetensi Inti Materi
Kompetensi dan Materi
(KI) IPK Pembelajara
Dasar (KD) Pembelajara
Kelas .. n
n
1. 1.
2. 2.

Gradasi IPK
Kompetensi Inti Materi
Kompetensi dan Materi
(KI) IPK Pembelajara
Dasar (KD) Pembelajara
Kelas ... n
n
3. 3.
4. 4.

LK3: Susunlah RPP berdasarkan hasil Analisis KD Pengetahuan dan


Keterampilan serta Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan
Saintifik dengan format sebagai berikut:

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 76


PEDAGOGI D
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Topik :
AlokasiWaktu :
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan. Model dan Metode Pembelajaran
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian, Rubrik Penilaian, Indikator
PenilaianSikap.
2. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi dan Soal, Opsi Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium ........

Mengetahui, ....................,..................
Kepala SMK .... Guru Mapel,

.............................. ..............................

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 77


PEDAGOGI D
LK4: Lakukan telaah RPP yang sudah disiapkan teman sejawat Anda dalam
kelompok lain! Gunakan instrumen berikut untuk proses telaah.

Petunjuk Kerja:
1) Kerjakan tugas ini secara kelompok. Kelompok pada tugas ini
samadengan kelompok penyusun RPP.
2) Siapkan RPP dari kelompok lain yang akan ditelaah.

Langkah Kerja:
1) Pelajari format telaah RPP. Cermati maksud dari setiap aspek dalam
format.
2) Cermati RPP hasil kelompok lain yang akan ditelaah.
3) Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
4) Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu
aspek pada RPP.
5) Berikan masukanatau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia.

Format Telaah RPP


Berilah tanda cek(V)pada kolomskor(1,2,3)sesuai dengankriteria yangtertera
pada kolomtersebut. Berikan catatanatausaranuntuk
perbaikanRPPsesuaipenilaianAnda
IsilahIdentitas RPPyangditelaah.

Nama Guru :.....................................................


Mata pelajaran :.....................................................
Topik/Subtopik :......................................................

Komponen Rencana Hasil Penelaahan dan Skor


Catatan
No Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
Identitas Mata Kurang Sudah
A Tidak ada
Pelajaran Lengkap Lengkap
1. Terdapat:

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 78


PEDAGOGI D
Komponen Rencana Hasil Penelaahan dan Skor
Catatan
No Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
satuanpendidikan,kelas,s
emester,matapelajaran
jumlahpertemuan
Kompetensi Inti dan
B
Kompetensi Dasar
1 Kompetensi Inti
2 KompetensiDasar
Sesuai
Tidak Sesuai
C. Perumusan Indikator Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
1. Kesesuaian dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian
penggunaan kata kerja
operasional dengan
kompetensi yang diukur
3. Kesesuaian rumusan
dengan aspek
pengetahuan.
4 Kesesuaian rumusan
dengan aspek
keterampilan
Sesuai
PerumusanTujuan Tidak Sesuai
D. Seluruhny
Pembelajaran Sesuai Sebagian
a
1 Kesesuaian dengan KD
2 Kesesuaian dengan
Indikator
3 Kesesuaian perumusan
dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition,
dan Degree
Sesuai
Tidak Sesuai
E. Pemilihan Materi Ajar Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 79


PEDAGOGI D
Komponen Rencana Hasil Penelaahan dan Skor
Catatan
No Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
3 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
4 Keruntutan uraian materi
ajar
Sesuai
Pemilihan Sumber Tidak Sesuai
F. Seluruhny
Belajar Sesuai Sebagian
a
1. Kesesuaian dengan
Tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan
materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
Sesuai
Pemilihan Media Tidak Sesuai
G. Seluruhny
Belajar Sesuai Sebagian
a
1. Kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan
materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
Sesuai
Tidak Sesuai
H. Model Pembelajaran Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
1. Kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan
karakteristik materi

Sesuai
Tidak Sesuai
I. Metode Pembelajaran Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
1 Kesesuaian dengan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 80


PEDAGOGI D
Komponen Rencana Hasil Penelaahan dan Skor
Catatan
No Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian dengan
karakteristik materi
3 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
Sesuai
Tidak Sesuai
J. Skenario Pembelajaran Seluruhny
Sesuai Sebagian
a
1. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti,dan
penutup dengan jelas
2. Kesesuaian kegiatan
dengan pendekatan
saintifik
(mengamati,menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasikan
informasi,mengkomunika
sikan)
3 Kesesuaian dengan
metode pembelajaran
4. Kesesuaian kegiatan
dengan
sistematika/keruntutan
materi
5. Kesesuaian alokasi
waktu kegiatan
pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup
dengan cakupan materi
K. Rancangan Penilaian Tidak Sesuai Sesuai
Pembelajaran Sesuai Sebagian Seluruhny
a
1 Kesesuaian
bentuk,teknik dan
instrument dengan
indikator pencapaian

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 81


PEDAGOGI D
Komponen Rencana Hasil Penelaahan dan Skor
Catatan
No Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
kompetensi
2. Kesesuaian antara
bentuk,teknik
daninstrumen Penilaian
Sikap
3. Kesesuaian antara
bentuk,teknik dan
instrumen Penilaian
Pengetahuan
4. Kesesuaian antara
bentuk,teknik dan
instrument Penilaian
Keterampilan

Jumlah Skor

Masukan terhadap RPP secara umum


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
.......................................

Rubrik Penilaian Telaah RPP


Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP
peserta lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh
masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai
portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:


1) Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai;
2) Berikan nilai pada setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan
tanda cek () pada kolom pilihan (skor = 1) ,(skor = 2), atau (skor = 3)
sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai;

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 82


PEDAGOGI D
3) Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran;
4) Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh; dan
5) Tentukan Nilai menggunakan rumus di bawah ini.

Skor yang diperoleh


Nilai x4 ______
36 X 3

PERINGKAT NILAI
AmatBaik(AB) 3,51<AB4,00
Baik(B) 2,85<B3,50
Cukup(C) 1,85<C2,84
Kurang(K) 1,8

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 83


PEDAGOGI D
INSTRUMEN
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
(Micro Teaching)

LEMBAR PENILAIAN

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada
kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1. = sangat tidak baik 4 = baik
2. = tidak baik 5 = sangat baik
3. = kurang baik

No Indikator / Aspek yang diamati Skor


I PRAPEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 1 2 3 4 5
2. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan Materi Pelajaran
3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5
4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 5
5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki 1 2 3 4 5
belajar dan karakteristik siswa
6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5
B. Pendekatan / Strategi pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5
(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5
9. Menguasai kelas 1 2 3 4 5
10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 5
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan 1 2 3 4 5
tumbuhnya kebiasaan positif
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu 1 2 3 4 5
yang direncanakan
C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5
14. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 84


PEDAGOGI D
keterlibatan siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5
18. Menumbuhkan keceriaan dan antuasiasme siswa dalam 1 2 3 4 5
belajar
E Penilaian proses dan hasil belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5
(tujuan)
F Penggunaan bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan 1 2 3 4 5
benar
22. Menyampakan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5
III PENUTUP
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan 1 2 3 4 5
melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, 1 2 3 4 5
atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

Total Skor ...................

Skor Total
Nilai = ------------------
12
., .. 2016

Praktikan Penilai,

Catatan:

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 85


PEDAGOGI D
LEMBAR KERJA KB 2

MEDIA PEMBELAJARAN

LK-1: Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran

1. Sebutkan peralatan yang harus Anda siapkan sebelum mempelajari


materi pembelajaran ini!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
...................................................

2. Jelaskan kompetensi apa saja yang harus Anda capai dalam


mempelajari materi pembelajaran ini!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................

3. Sebutkan bahan bacaan apa saja yang ada di materi pembelajaran ini!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.................................................................................................................

4. Jelaskan cara Anda mempelajari materi pembelajaran ini!


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
...................................................

LK-2: Diskusi dan penggalian Informasi tentang perlunya pemanfaatan


media dalam pembelajaran

1. Menurut Anda mengapa media pembelajaran diperlukan dalam kegiatan


pembelajaran?

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 86


PEDAGOGI D
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.................................................................................................................

2. Menurut Anda apa keuntungan yang diperoleh jika guru menggunakan


media dalam kegiatan pembelajaran!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
...................................................

3. Bagaimana cara memilih media yang sesuai lingkungan belajar,


karakteristik siswa dan karakteristik materi ajar!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
..................................................................................................................

LK-3: Tugas Mandiri


Anda diminta untuk membuat sebuah scenario dari sebuah
atau beberapa topik pembelajaran kemudian analisislah
media yang paling cocok digunakan topik tersebut!
Praktekkan penggunaan media dalam sebuah praktik
pembelajaran.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 87


PEDAGOGI D
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v
LAMPIRAN ............................................................................................................... vi
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................................. 2
C. Peta Kompetensi ............................................................................................ 2
D. Ruang Lingkup................................................................................................ 2
E. Saran Cara Penggunaan Modul ...................................................................... 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ................................................................................ 4
A. Tujuan............................................................................................................. 4
B. Indikator Pencapaian Kompetensi................................................................... 4
C. Uraian Materi .................................................................................................. 5
D. Aktivitas Pembelajaran ................................................................................. 46
E. Latihan Soal dan Tugas ................................................................................ 61
F. Rangkuman .................................................................................................. 66
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................... 76
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 .............................................................................. 77
A. Tujuan........................................................................................................... 77
B. Indikator Pencapaian Kompetensi................................................................. 77
C. Uraian Materi ................................................................................................ 77
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................... 127
Aktivitas 1: Pemilihan Susunan Atlet .............................................................. 127
Aktivitas 2: Membuat Route dari suatu perjalanan .......................................... 127
Aktivitas 3: Faktorial ....................................................................................... 128
Aktivitas 4: Analisis Notasi Faktorial ............................................................... 128

PELUANG DAN STATISTIKA i


MATEMATIKA
Aktivitas 5: Permutasi ..................................................................................... 129
Aktivitas 6: Bentuk umum dan Khusus dari Faktorial ...................................... 130
Aktivitas 7: Permutasi n unsure ...................................................................... 130
Aktivitas 8: Permutasi beberapa unsur ........................................................... 130
Aktivitas 9: Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda .................................... 131
Aktivitas 10: Permutasi Siklis .......................................................................... 132
Aktivitas 11: Kombinasi .................................................................................. 132
Aktivitas 12: Ruang Sampel............................................................................ 133
Aktivitas 13: Peluang Suatu Kejadian ............................................................. 134
Aktivitas 14: Frekuensi Harapan ..................................................................... 134
Aktivitas 15: Komplemen Suatu Kejadian ....................................................... 135
Aktivitas 16: Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas ................................. 136
E. Latihan Soal dan Tugas .............................................................................. 137
F. Rangkuman ................................................................................................ 143
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................. 144
H. Kunci Jawaban Latihan Soal dan Tugas Kegiatan Belajar 1: ...................... 145
I. Kunci Jawaban Latihan Soal dan Tugas Kegiatan Belajar 2 ....................... 148
J. EVALUASI .................................................................................................. 149
PENUTUP ............................................................................................................. 155
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 156
GLOSARIUM ......................................................................................................... 158

PELUANG DAN STATISTIKA ii


MATEMATIKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Peta Kompetensi Profesional ........................................................ 2


Gambar 2 Statistik Lima Serangkai........................................................................ 7
Gambar 3 Diagram Kotak garis 2......................................................................... 13
Gambar 4 Diagram Batang .................................................................................. 16
Gambar 5 Diagram Batang Horizontal ................................................................. 17
Gambar 6 Diagram Lingkaran ............................................................................. 18
Gambar 7 Piktogram............................................................................................ 19
Gambar 8 Ozaiv Kurang Dari............................................................................... 24
Gambar 9 Ozaiv Lebih Dari ................................................................................. 25
Gambar 10 Histogram dan Poligon Frekuensi ....................................................... 26
Gambar 11 (a) Kurva Positif .................................................................................. 43
Gambar 12 (b) Kurva Negatif .................................................................................. 43
Gambar 13 Kurva Model Negatif ........................................................................... 43
Gambar 14 (c) Kurva Simetris ............................................................................... 44
Gambar 15 Kurva Model Negatif ........................................................................... 45
Gambar 16 Kurtosis ............................................................................................... 45
Gambar 17 Diagram Alur Peluang ......................................................................... 78
Gambar 18 Jabatan Kelas ...................................................................................... 80
Gambar 19 Diagram pohon .................................................................................... 81
Gambar 20 Diagram pohon ................................................................................... 81
Gambar 21 Diagram Pohon ................................................................................... 89
Gambar 22 Tabel Permutasi .................................................................................. 90
Gambar 23 Tabel Permutasi .................................................................................. 91
Gambar 24 Permutasi Siklis .................................................................................. 94
Gambar 25 Duduk Melingkar ................................................................................. 95
Gambar 26 Duduk Melingkar ................................................................................. 95
Gambar 27 Kartu Bridge ...................................................................................... 106
Gambar 28 Diagram Pohon ................................................................................. 108
Gambar 29 Tabel Ruang Sampel ........................................................................ 108

PELUANG DAN STATISTIKA iii


MATEMATIKA
Gambar 30 Diagram A Komplemen ..................................................................... 113
Gambar 31 Diagram Venn Irisan ......................................................................... 115
Gambar 32 Diagram Salin Lepas ......................................................................... 116

PELUANG DAN STATISTIKA iv


MATEMATIKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ruang Lingkup Isi Modul ......................................................................... 3


Tabel 2 Diagram Kotak garis 2 ........................................................................... 14
Tabel 4 Diagram Garis ....................................................................................... 15
Tabel 5 Data Kecelakaan Lalu Lintas ................................................................. 15
Tabel 6 Data Lulusan SMA ................................................................................ 16
Tabel 7 Gaji pegawai di perusahaan A ............................................................... 20
Tabel 8 Tabel Distribusi Frekuensi ..................................................................... 26
Tabel 9 Histogram dan Poligon Frekuensi.......................................................... 28
Tabel 10 Tabel silang ........................................................................................... 82
Tabel 11 Tabel Jual Beli ..................................................................................... 119
Tabel 12 Tabel Jual Beli ..................................................................................... 119
Tabel 13 Tabel Transaksi ................................................................................... 119
Tabel 14 Kegiatan Jual Beli Saham ................................................................... 120
Tabel 15 Tabel Penjualan .................................................................................. 121
Tabel 16 Tabel Penjualan .................................................................................. 121
Tabel 17 Tabel Penjualan Saham ...................................................................... 123

PELUANG DAN STATISTIKA v


MATEMATIKA
LAMPIRAN

PELUANG DAN STATISTIKA vi


MATEMATIKA
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru
dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan
mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB
akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga
kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun
kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB
dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya.
Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi
peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari
secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan PKB dalam bentuk diklat bagi guru-guru matematika
diperlukan adanya modul yang tepat sesuai dengan tuntutan dari Permendinas no. 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dari
permendiknas tersebut, standar kompetensi guru yang dikembangkan dari kompetensi
pedagogik memuat sepuluh kompetensi inti guru yang diantaranya memuat tentang
penguasaan konsep penyelenggaraan pembelajaran yang mendidikdan dari kompetensi
profesional memuat tentang konsep statistika dan peluang.

PELUANG DAN STATISTIKA 1


MATEMATIKA
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul ini adalah agar peserta diklat PKB dapat menggunakan
konsep konsep statistika dan peluang melalui kegiatan diskusi dengan percaya diri.

C. Peta Kompetensi
Pada Gambar 1.1 berikut dicantumkan daftar kompetensi profesional sesuai dengan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang akan ditingkatkan melalui proses belajar dengan menggunakan
modul ini.

Gambar 1 Peta Kompetensi Profesional

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari modul ini berisikan kegiatan belajar untuk pengembangan
kompetensi profesional. Secara rinci ruang lingkup dari modul ini adalah sebagai berikut.

PELUANG DAN STATISTIKA 2


MATEMATIKA
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Isi Modul

Tabel 1 Ruang Lingkup Isi Modul

No Kegiatan Belajar Uraian Materi


1 Kegiatan Belajar 1 Beriskan materi tentang Statistika
2 Kegiatan Belajar 2 Beriskan materi tentang Peluang

E. Saran Cara Penggunaan Modul


Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu peserta diklat lakukan adalah sebagai
berikut:

1. Baca dan pelajari semua materi yang disajikan dalam modul ini,
2. Kerjakan soal-soal tes formatif dan cocokkan jawabannya dengan Kunci Jawaban
yang ada.
3. Jika ada bagian yang belum dipahami, diskusikanlah dengan rekan belajar Anda. Jika
masih menemui kesulitan, mintalah petunjuk instruktor/widyaiswara.
4. Untuk mengukur tingkat penguasaan materi kerjakan soal-soal Uji Kompetensi di
akhir bab dalam modul ini

PELUANG DAN STATISTIKA 3


MATEMATIKA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Kegiatan Belajar 1 : Statistika

A. Tujuan
Tujuan dari penulisan modul ini adalah:
1. Melalui membaca-peserta diklat dapat menentukan ukuran pemusatan data dengan
penuh tanggung jawab.
2. Melalui diskusi kelompok peserta diklat dapat menggunakan konsep tendensi sentral
untuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
3. Melalui simulasipeserta diklat dapat menyajikan data ukuran menjadi data statistik
deskriptif dengan cermat.
4. Melalui eksperimenpeserta diklat dapat memilih representasi yang tepat dalam
menyajikan data dengan percaya diri.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai setelah mengikuti kegiatan belajar
ini adalah, peserta diklat dapat:

1. Menentukan ukuran pemusatan data


2. Menggunakan konsep tendensi sentral untuk menyelesaikan masalah
3. Menyajikan data ukuran menjadi data statistik deskriptif
4. Memilih representasi yang tepat dalam menyajikan data

PELUANG DAN STATISTIKA 4


MATEMATIKA
C. Uraian Materi
1. Menyajikan Data Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif

a. Pengertian Statistik, Populasi, dan Sampel


Apabila kita ingin menemukan, mengemukakan, atau memberi pendapat tentang
sesuatu persoalan atau kejadian, maka tentu kita perlu mempelajari lebih dahulu
peristiwa atau persoalan tersebut. Untuk itu di perlukan keterangan-keterangan
mengenai peristiwa atau persoalannya. Keterangan keterangan itu dinamakan
data (bentuk jamak dari datum). Data dapat berupa keterangan yang dinyatakan
dalam bilangan. Misalnya, banyaknya pegawai di suatu perusahaan, berapa gaji
masing masing karyawannya. Data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan seperti
itu dinamakan data kuantitatif, sedangkan yang tidak dinyatakan dalam bentuk
bilangan dinamakan data kulitatif.Dari nilainya dikenal dua golongan data kuantitatif
yaitu, data diskrit dan data kontinu.
Hasil menghitung merupakan data diskrit, misalnya keluarga A mempunyai 5 anak
laki-laki dan 3 anak perempuan. Sedangkan hasil pengukuran merupakan data
kontinu, misalnya kecepatan mobil 60 km/jam.
Untuk menyatakan kesimpulan data tersebut, yang umumnya berbentuk angka yang
disusun dalam daftar atau diagram digunakan istilah statistik.Ilmu pengetahuan
tentang pengumpulan data, penyajian data, penganalisaan sampai dengan menarik
kesimpulan dan membuat ramalan-ramalannya dinamakan statistika. Bagian
statistika yang meliputi metode dan cara mengumpulan, menyajikan, mengolah dan
mengamati data secara deskriptis (uraian) dinamakan statistika deskriptif,
sedangkan bagian yang meliputi penarikan kesimpulan disebut statistika inferensi
atau statistika induktif.
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, bersifat jelas dan lengkap serta
memiliki ciri-ciri khusus.Sampel (contoh) adalah sebagian objek yang diambil dari
populasi. Pengambilan sampel ini dilakukan oleh si peneliti mengingat keterbatasan
waktu, dan biaya, akan tetapi sampel tersebut harusreprentatif (mewakili)
keseluruhan objek yang akan diamatinya itu.

PELUANG DAN STATISTIKA 5


MATEMATIKA
b. Pengumpulan, Pembulatan, dan Pemeriksaan Data
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, antara lain dengan wawancara,
daftar pertanyaan atau kuesioner dan dengan pengamatan langsung ke lapangan.
Wawancara yaitu tanya-jawab langsung kepada orang-orang yang dianggap mampu
memberikan data-data yang diperlukan.

Kuesioner diberikan berupa pertanyaan di dalam suatu daftar pertanyaan apabila


orang-orang yang akan diminta keterangannya cukup banyak atau jauh tempatnya.
Pengamatan langsung dilakukan apabila si peneliti merasa perlu melihat,
menghayati, atau melakukan sendiri kegiatan-kegiatan untuk memperoleh data yang
diperlukan.
Pembulatan atau penyederhanaan data-data menjadi satu kumpulan nilai dilakukan
untuk memudahkan kita dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulannya setelah
data-data itu diolah dan di pelajari (diperiksa) dengan cukup teliti.
Data kuantitatif umumnya di sajikan dalam bentuk daftar yang dinamakan daftar
baris-lajur atau dalam bentuk daftar sebaran frekuensi.
c. Statistik Lima Serangkai
Suatu data kuantitatif yang mencantumkan nilai-nilai , ,.... , memiliki

beberapa nilai tertentu yang dapat menentukan kecenderungan pemusatan data,


yaitu :
1) statistik ekstrim
a) statistik minimun, yaitu yang nilainya terkecil dari seluruh nilai yang tertera.
b) statistik maksimum, adalah data yang nilainya terbesar dari seluruh nilai
yang tertera.
2) kuartil-kuartil
Kuartil-kuartil, yaitu data yang letaknya pada batas-batas seketan-seketan
sebesar 25% dari seluruh data yang diamati.
Terdapat tiga buah kuartil, yaitu

PELUANG DAN STATISTIKA 6


MATEMATIKA
a) median atau kuartil ( ) adalah suatu nilai yang lebih dari 50% nilai
pengamatan terkecil dan kurang dari 50% nilai pengamatan terbesar,
setelah data niai itu diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
b) kuartil pertama ( ) adalah median dari semua nilai pengamatan yang
kurang dari .
c) kuartil ketiga ( ) adalah median dari semua nilai pengamatan yang lebih

dari
Kelima nilai data tersebut dinamakan statistik lima serangkai.

Bila kita gambarkan kedudukannya (setelah nilai diurutkan dari yang terkecil ke yang
terbesar), sebagai berikut

Gambar 2 Statistik Lima Serangkai

Urutan menurut besarnya nilai masing-masing adalah statistik minimum (kuartil


pertama), (kuartil kedua), Q (kuartil ketiga), dan statistik maksimum.

Sebaiknya diberikan dulu rumus kuartil seperti

Contoh 1.1

Tentukan nilai-nilai statistik minimum, statistik maksimum , , dan dari data nilai

berikut:

a. 3, 10, 9, 8, 8, 4, 5, 4, 6, (n = 9, ganjil)

PELUANG DAN STATISTIKA 7


MATEMATIKA
b. 2, 3, 10, 9, 8, 4, 5, 4, 6, 6 (n = 10, genap)

Penyelesaian

a. 3, 10, 9, 8, 8, 4, 5, 4, 6 kita urutkan menjadi

Untuk n ganjil

n=9

Q1 =median dari , yaitu

Q3 = median dari , yaitu (x7 + x8) = (8+9) = 8,5

Nilai statistik minimum adalah 3, dan nilai statistik maksimum adalah 10

b. 2, 3, 10, 9, 8, 4, 5, 6, 6 kita urutkan menjadi


X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

( n = 10)
2 3 4 4 5 6 6 8 9 10

untuk n genap Q2 = (x n + x n+1)

n=10 Q2 = (x5+x6) = (5+6) = 5,5.

Q1 = median dari , ialah x(1+6)= x3 =4

Q3 = median dari , Q3 ialah x8=8

Nilai statistik minimum 2, nilai statistik maksimum 10.

PELUANG DAN STATISTIKA 8


MATEMATIKA
d. Jangkauan Data, Jangkauan Antarkuartil, Langkah, Pagar Dalam dan Pagar Luar
Perhatikan kembali contoh 1.1 (setelah data diurutkan)

Jangkauan (J) adalah selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum, pada data di
atas jangkauan = 10-2 = 8
Jangkauan antarkuartil (JK) adalah selisih antara nilai kuartil atas (Q3) dengan kuartil
bawah (Q1).
Pada data diatas, jangkauan antarkuartil = Q3 - Q1 = 8 - 4 = 4
Jangkauan Semi interkuartil atau disebut juga simpangan kuartil (Qd) adalah
setengah dari Jangkauan Anatarkuartil

Qd = (Q3 - Q1)

Pada data diatas, simpangan kuartil (Qd) = (Q3 - Q1) = . 4 = 2

Nilai statistk jangkauan (J) dan jangkauan antarkuartil (JK) dapat dipakain untuk
menemukan gambaran tentang penyebaran data dengan cepat.
Didefinisikan bahwa,
Satu langkah (L) sebagai satu-setengah kali panjang jangkauan antarkuartil (JK),

ditulis secaramatematis L = 1 JK

Untuk data di atas L = 1 x4 = 6

Nilai yang letaknya satu langkah dibawah nilai Q1 (kuartil bawah) dinamakan Pagar
Dalam (PD) sedangkan nilai yang letaknya satu langkah di atas Q3 (kuartil atas)
dinamakan pagar luar (PL).
Untuk data diatas

P.D = Q1 L= 4 6= -2

P.L= Q3+L= 8+6 = 14

PELUANG DAN STATISTIKA 9


MATEMATIKA
Semua data yang nilainya kuarang dari pagar dalam atau lebih dari pagar luar
disebut pencilan. Adanya suatu pencilan merupakan petunjuk bahwa data itu perlu
diamati lebih lanjut, artinya ada kemungkinan terjadi salah catat atau salah ukur,
atau ada kemungkinan pula data itu berasal dari kasus yang menyimpang sehingga
perlu diselididki lebih lanjut dan sebaliknya semua data yang terletak dalam selang
yang batas-batasnya pagar dalam dan pagar luar dapat dianggap sebagai data masih
tergolong sama dengan median sebagai pemusatannya.

e. Ukuran Kecenderungan Memusat (Ukuran Pemusatan)


Nilai median (Q2) adalah suatu ukuran yang menggambarkan pemusatan data yang
telah diukur. Misalnya median 6,5 artinya 50% data bernilai kurang dari 6,5 dan 50%
data bernilai lebih dari 6,5. Artinya nilai 6,5 terletak di tengah-tengah (pusat) semua
nilai itu. Nilai-nilai pemusatan lain adalah modus, yaitu nilai yang paling banyak
muncul, dan rata-rata.Ada rata-rata hitung, rata-rata ukur (rata-rata geometris), dan
rata-rata harmonis.

( )= 1 , artinya

Untuk ukuran-ukuran yang masing-masing mempunyai frekuensi (banyaknya),


misalnya x1 ada f1 ukuran, x2 ada f2 ukuran, x3 ada f3 ukuran, dan seterusnya, maka

( )= .xi , artinya

Contoh 1.2

Rata-rata hitung dari 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9, 9, 10 adalah

= 2.4 + 3.5 + 2.6 + 3.7 + 8.1 + 2.9 + 10.1 = = 6,5

2. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram

a. Data Ukuran dan Data cacahan


Data ukuran adalah data yang memuat nilai-nilai ukuran misalnya:
Ukuran panjang, ukuran gerak, ukuran volume.

PELUANG DAN STATISTIKA 10


MATEMATIKA
Contohnya:Bobot Badan
Ali Baba Caca
45,1 kg 50, 2 kg 47,3 kg

Data ukuran termasuk kedalam data kontinu


Data cacahan adalah data bilangan yang menyatakan banyaknya anggota unsur atau
benda yang diamati, termasuk kedalam data distrik (hasil menghitung)
Contoh: data cacahan yang termuat dalam daftar
Tabel 2.1.1

Banyak Murid Sekolah Di Daerah A


Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin
Tahun 2014
Jenis Kelamin SD SLTP SLTA Jumlah
Laki-laki 4.758 2.795 1.459 9.012
Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404
Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416

Sumber: Kanwil Dikbud Jabar


Ketentuan untuk membuat mendatar
1) Ada judul daftar, ditulis di tengah-tengah bagian atas, semua dalam huruf besar
(Kapital)
2) Judul kolom, ditulis dengan singkat dan jelas
3) Sumber yang menjelaskan dari mana data itu di kutip
b. Penyajian Data dengan Diagram
1) Diagram Kotak Garis
Diagram kotak garis adalah diagram yang memakai kotak (persegi panjang) dan
garis untuk menunjukkan suatu data statistik, misalnya statistik lima serangkai
dari skor siswa hasil dari suatu tes.

PELUANG DAN STATISTIKA 11


MATEMATIKA
Gambar 2.1.2 Diagram Kotak garis

Pada gambar di atas, kotak (persegi panjang) digambarkan dengan dua ruas
garus mendatar untuk panjangnya, dan lambang I untuk lebarnya. Gambar di
atas dinamakan diagram kotak garis (DKG)
Lambang I menunjukan letak nisbi kuartil pertama (Q1) dan kuartil ketiga (Q3),
ruas garis-ruas garis di kiri dan kanan berujung di nilai data yang bukan
pencilan. Median dilambangkan dengan lambang +.
Kemudian kita tentukan pula letak pagar dalam (PD) dan pagar luar (PL),
sehingga mungkin terdapat nilai data yang merupakan pencilan.

Contoh 1.3

Dua kelompok siswa terdiri dari kelompok I sebanyak 16 orang, dan kelompok II
sebanyak 15 orang, mendapat nilai dari sebuah tes matematika, sebagaiberikut:
Kelompok I: 25 30 45 48 50 60 65 70 74 78 80 85 91 92 94 95
Kelompok II: 20 36 45 50 50 51 52 54 60 65 66 68 77 80 95
Perlihatkanlah statistik lima serangkai untuk kedua kelompok tersebut dengan
memakai diagram kotak-garis

Penyelesaian
Kelompok I: nilai statistk minimum = 25, dan nilai statistik maksimum = 96
Median (Q3) = = = 72

Q1= = = 49

Q3= = = 88

JK (Jangkauan antarkuartil) = 88 49= 39


L= 1,5 x 39 = 58,5

PELUANG DAN STATISTIKA 12


MATEMATIKA
PD= 49 58,5 = -9,5
PL= 88 + 58,5 = 146,5

Kelompok II: nilai statistk minimum = 20, dan nilai statistik maksimum = 95
Median (Q2) = x8 = 54
Q1= x4 =50
Q1= x4 = 50
JK = 68-50 = 18
Q3= x12 = 68
L= 1,5 x 18 = 27
PD= 50 27 = 23
PL= 68 + 27 = 95

Karena nilai statistik minimum (20) < nilai PD (23), maka nilai 23 merupakan suatu
pencilan.
Diagram Kotak garisnya terlihat pada gambar

Gambar 3 Diagram Kotak garis 2

Dari diagram pada gambar di atas terlihat bahwa

1. Median kelompok I (72) lebih tinggi dari median kelompok II (54).

PELUANG DAN STATISTIKA 13


MATEMATIKA
2. Di kelompok I mediannya lebih dekat ke Q3, di kelompok II mediannya lebih
dekat ke Q1.
3. Jangkauan atarkuartil (JK), kelompok 1 lebih panjang dari JK kelompok II.
4. Di kelompok II terdapat nilai pencilan (20), berarti nilai ini harus di tinjau
kembali, mungkin terdapat kekeliruan menilai atau mencatat.
5. Secara umum dapat dikatakan, nilai-nilai kelompok I lebih baik dari nilai-nilai
kelompok II
2) Diagram Garis
Untuk menunjukan perkembangan dari suatu kejadian yang kontinu
(bersambungan) misalnya suhu tubuh dari seorang pasien di rumahsakit, tinggi
pohon yang sedang tumbuh, dapat ditinjau dengan diagram garis.

Contoh 1.4

Pasien APasien B

Tabel 2 Diagram Kotak garis 2

Suhu tubuh Suhu tubuh


Pukul Pukul
(dalam derajat celcius) (dalam derajat celcius)
06.00 42o 06.00 36o
07.00 41o 07.00 37o
08.00 40o 08.00 37o
09.00 39o 09.00 39o
10.00 39o 10.00 40o
11.00 37o 11.00 40o
12.00 36o 12.00 41o
Dari daftar diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut

PELUANG DAN STATISTIKA 14


MATEMATIKA
Tabel 3 Diagram Garis

Jika kita anggap bahwa kenaikan/penurunan suhu tubuh itu terjadi


pada tubuh si pasien, maka kita dapat menarik garis putus-putus yang
menyambungkan tiap titik suhu tubuh pada setiap jam tersebut.
Grafik pada gambar 3 dinamakan grafik garis.
Dari grafik terlihat, suhu tubuh pasien A menurun menuju suhu normal (35oc -
36oc) sedangkan suhu tubuh pasien B sebaliknya dari suhu normal naik sehingga
mencapai 41oc pada pukul 12.00.
3) Diagram Batang
Bagi kejadian-kejadian yang dicatat menurut selang waktu tertentu, dapat
disajikan dengan diagram batang (misalnya untuk menunjukan hasil produksi
yang dipasarkan pada setiap bulan dalan satu tahun tertentu, jumlah penduduk
di suatu tempat pada setiap akhir tahun tertentu) terdapat, diagram batang
vertikal dan diagram batang horizontal.

Contoh 1.5

Data kecelakaan lalu lintas di kota A tahun 1991 sampai dengan 1995, sebagai
berikut:

Tabel 4 Data Kecelakaan Lalu Lintas

Tabel 5

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995


Banyak Kecelakaan 400 300 425 350 250

PELUANG DAN STATISTIKA 15


MATEMATIKA
Diagram batangnya terlihat pada gambar di bawah.

Gambar 4 Diagram Batang

Contoh 1.6

Banyaknya lulusan SMA jurusan Ilmu-ilmu Fisika (A1), jurusan ilmu-ilmu Biologi (A2),
dan jurusan ilmu-ilmu Sosial (A3) si sekolah S dari tahun 1991 sampai dengan 1995,
sebagai berikut:

Tabel 5 Data Lulusan SMA

Tabel 6

Tahun A1 A2 A3
1991 200 80 50
1992 240 100 60
1993 240 90 50
1994 220 60 40
1995 220 70 40

PELUANG DAN STATISTIKA 16


MATEMATIKA
Di gambarkan dengan diagram batang horizontal, seperti terlihat pada gambar di
bawah.

Gambar 5 Diagram Batang Horizontal

Tahun Banyaknya Lulusan


0 50 100 150 200 250 300

1991

1992

1993

1994

1995

Keterangan Jurusan A1 Jurusan A2 Jurusan A3

4) Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel


Untuk menunjukkan perbandingan banyaknya kegiatan, banyaknya produksi
yang dihasilkan dan sebagainya, dalam suatu kurun waktu tertentu dapat kita
gambarkan dengan diagram lingkaran.

Contoh 1.7

Menurut laporan dari 300 orang lulusan Sekolah Menengah Umum 8 yang lulus
tahun 2004, tercatat sebagai berikut:
180 orang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri, 60 orang diterima kuliah di
perguruan tinggi swasta, 40 orang diterima bekerja di kantor pemerintah dan
swasta, dan sisanya masih menganggur.
Buatlah diagram lingkaran untuk data di atas!

Penyelesaian
Prosentae:

PELUANG DAN STATISTIKA 17


MATEMATIKA
Yang kuliah di PT Negeri , dapat digambarkan dengan sudut

sebesar 60% x 360o = 216o

Yang kuliah di PT Swasta , dapat digambarkan dengan sudut

sebesar 20% x 360o = 72o

Yang bekerja , dapat digambarkan dengan sudut sebesar

13,3% x 360o = 47,9o

Sisanya , dapat digambarkan dengan sudut sebesar 6,7% x 360o

= 24o
Diagram lingkarannya ditunjukkan seeperti gambardi bawah.

Gambar 6 Diagram Lingkaran

Diagram pastel adalah diagram lingkaran juga akan tetapi berbentuk tiga
dimensi (mempunyai tebal) dan setiap juring yang menunjukan prosentase
masing-masing terpisah-pisah.

5) Piktogram
Piktogram adalah suatu bagan yang menampilkan besarnya data dengan
menggunakan gambar-gambar atau lambang-lambang yang mewakili sejumlah
benda tertentu. Misalnya dengan gambar pohon kelapa, gambar gedung,
gambar orang. Yang mana sebuah gambar benda/orang tersebut dapat
mewakili sejumlah benda/orang yang sama.

PELUANG DAN STATISTIKA 18


MATEMATIKA
Contoh 1.8

Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 dari daftar sebagai berikut:
Afrika 350 juta
Eropa 600 juta
Amerika 500 juta
German 50 juta
Asia 2000 juta
Rusia 250 juta
Bila data diatas digambarkan dengan diagram lambang (piktogram), maka
diagramnya tampak pada gambar di bawah.

Gambar 7 Piktogram

Afrika
Amerika
Asia
Eropa
German
Rusia

Penduduk dunia pada akhir abad ke-20


Keterangan: mewakili 100 juta orang
Mewakili 50 juta orang
c. DaftarDistribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Komulatif, Histrogram, Poligon
Frekuensi dan Ozaiv
1) Daftar distribusi Frekuensi
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu penelitian, biasanya
data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut interval kelas-interval kelas
tertentu.

PELUANG DAN STATISTIKA 19


MATEMATIKA
Banyaknya data pada setiap kelas disebut frekuensi dan tabel yang berisi
susunan data penelitian yang telah dikelompokan itu disebut tabel frekuensi
atau tabel (daftar) distribusi frekuensi.

Contoh 1.9

Tabel 6 Gaji pegawai di perusahaan A

Gaji Frekuensi (f)


(dalam ribuan rupiah (banyaknya pegawai)
121 140 25
161 180 40
181 200 60
121 220 35
221 240 25
241 260 15

Pada pengelompokan pertama (kelas pertama), yang gajinya dari 121.000 sampai
dengan 140.000 ada 25 orang. Pada kelas ke-2 (161.000 s.d 180.000) ada 40 pegawai
dan seterusnya. Jumlah seluruh pegawai ( f ) sebanyak 200 orang.

i. Interval kelas, batas kelas, dan tepi kelas


Lihat contoh daftar diatas. Terdapat 6 buah kelas, yaitu 212-140, 161-180, 181-200,
dan seterusnya
Bilangan-bilangan sebelah kiri pada setiap interval kelas, yaitu 121, 161, 181, dan
seterusnya disebut batas kelas, sedangkan 140,180,200, dan seterusnya disebut
batas kelas.
Tepi bawah kelas = batas bawah kelas 0,5
Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
Selisih antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas dalam interval kelas yang sama
disebut panjang interval kelas atau panjang kelas.
Panjang interval kelas (P) = tepi atas kelas tepi bawah kelas

PELUANG DAN STATISTIKA 20


MATEMATIKA
Pada contoh diatas, p = 140,5 120,5 = 180,5 160,5 = 20
Titik tengah interval kelas =

Pada contoh diatas, titik tengah kelas pertama =

Dan titik tengah kelas kedua = , dan seterusnya.

Ketentuan-ketentuan untuk membuat daftar distribusi frekuensi


(1) Tentukan jangkauan (J), yaitu nilai statistik maksimum, dan nilai statistik minimum.
(2) Tentukan banyaknya kelas (K) yang diperlukan. Biasanya paling banyak 15 kelas,
paling sedikit 5 kelas. Cara terbaik untuk menentukan banyaknya kelas adalah
dengan aturan Struges, sebagai berikut:

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n


dengan n = banyaknya data. Hasil akhir dijadikan bilangan bulat.

(3) Tentukan panjang interval kelas

Panjang interval kelas =

(4) Pilih batas bawah kelas pertama, biasanya diambil data terkecil atau sebuah
bilangan lain yang kurang dari data terkecil ini tetapi selisihnya harus kurang dari
panjang kelas yang ditentukan
(5) Tentukan nilai frekuensi tiap kelas dengan sistem turus (dihitung satu persatu)
Contoh 1.10

Data berikut merupakan nilai tes statistika dari 80 orang siswa.

79 49 48 74 81 98 87 80 80 84
70 91 93 82 78 70 71 92 38 56
74 73 68 72 85 57 65 93 83 86
35 83 73 74 43 86 86 92 93 76
90 72 67 75 80 91 61 72 97 91
81 70 74 99 95 80 53 71 77 63

PELUANG DAN STATISTIKA 21


MATEMATIKA
83 82 60 67 89 63 76 63 88 70
88 79 75 90 81 90 71 88 60 66
Buatlah daftar distribusi frekuensinya dalam kelas-kelas interval

Penyelesaian

(1) Jangkauan (J) = data terbesar data terkecil = 99-35 = 64


(2) Banyak kelas (K)=1+3,3 log n = 1+33 log 80 = 1+3,3(1,903) =
1+6,280=7,280

(3) Panjang kelas (P) =

Jika k=7, maka p= = 9,14. Bisa kita ambil 9 atau 10

Dengan panjang kelas 10 dan banyak kelas 7, di mulai dengan batas kelas pertama = 31,
kita peroleh daftar berikut:

Nilai Tabulasi Frekuensi (f)


31 40 II 2
41 50 III 3
51 60 IIII 5
61 70 IIII IIII IIII 14
71 80 IIII IIII IIII IIII IIII 24
81 90 IIII IIII IIII IIII 20
91 100 IIII IIII II 12
80
selanjutnya, kolom tabulasi dapat kita hilangkan, sehingga tinggal kolom nilai dan
frekuensi.

2) Frekuensi Relatif dan frekuensi Kumulatif


Dalam daftardiatas, frekuensi dinyatakan dengan banyaknya data yang terdapat
dalam setiap kelas, jadi dalam bentuk absolut.

Frekuensi relatifadalah frekuensi yang dinyatakan sebagi perbandingan.

PELUANG DAN STATISTIKA 22


MATEMATIKA
Frekuensi relatif kelas ke-x =

Sebagai contoh, frekuensi relatif kelas pertama pada daftar diatas =

dan frekuensi relatif kelas kelima dan

seterusnya.
Frekuensi komulatif adalahkumpulan frekuensi pada kelas yang dimaksud
dengan frekuensi-frekuensi kelas sebelumnya. Terdapat 2 macam frekuensi
komulatif yaitu Frekuensi komulatif kurang dari dan Frekuensi komulatif lebih
dari.
(i) Frekuensi komulatif kurang dari
Kata kurang dari diambil terhadap tepi atas kelas
(ii) Frekuensi komulatif lebih dari
Kata lebih dari diambil terhadap tepi bawah kelas
Contoh 1.11

Untuk daftar pada contoh 1.10

Frekuensi komulatif Frekuensi komulatif


Nilai Frekuensi
kurang dari lebih dari
31 40 2 2 (kurang dari 40,5) 80 (lebih dari 30,5)
41 50 3 5(kurang dari 50,5) 78(lebih dari 40,5)
51 60 5 10(kurang dari 60,5) 75(lebih dari 50,5)
61 70 14 24(kurang dari 70,5) 70(lebih dari 60,5)
71 80 24 48(kurang dari 80,5) 56(lebih dari 70,5)
81 90 20 68(kurang dari 90,5) 32(lebih dari 80,5)
91 100 12 80(kurang dari 100,5) 12(lebih dari 90,5)
80

Frekuensi komulatif kurang dari 40,5 sama dengan frekuensi untuk nilai 40.
Frekuensi komulatif kurang dari 50,5 sama dengan frekuensi untuk nilai 50 dan
seterusnya.
Ditentukannya frekuensi komulatif berguna untuk menentukan median (Q2) serta Q1
dan Q3 dari sebaran frekuensi di atas.
Kurva frekuensi komulatifnya, terlihat pada Gambar di bawah

PELUANG DAN STATISTIKA 23


MATEMATIKA
(i) Ozaiv kurang dari

Gambar 8 Ozaiv Kurang Dari

Kurva yang menghubungkan nilai-nilai frekuensi komulatif tersebut disebut kurva


frekuensi komulatif atai ozaiv.
Menentukan perkiraan Q2, Q1, dan Q3 dengan bantuan ozaiv tersebut dapat kita
lakukan sebagai berikut
Untuk Q2 (Median)

Ambil x banyaknya data = x 80 = 40. Dari nilai 40 (pada sumbu vertikal) tariklah

garis horizontal hingga memotong ozaiv di satu titik. Dari titik tersebut tarik garis
vertikal ke bawah hingga memotong sumbu horizontal (nilai). Ternyata Q2 terletak di

kelas 71-80 (pada gambar kira-kira) Q2= 76), untuk diambil x banyaknya data, untuk

Q3 diambil x banyaknya data.

(ii) Ozaiv lebih dari

PELUANG DAN STATISTIKA 24


MATEMATIKA
Gambar 9 Ozaiv Lebih Dari

3) Histogram dan Poligon Frekuensi


Histrogram merupakan gambar i distribusi frekuensi dari data tersusun dalam
kelas-kelas interval.
Bila panjang kelas suatu distribusi frekuensi itu sama, maka histrogram itu
merupakan persegi panjnag-persegi panjang yang alas-alasnya sama dengan
panjang kelasnya, sedangkan tingginya sama dengan frekuensi dari masing-
masing kelas.
Poligonnya dapat dibuat dengan jalan menghubungkan titik-titik tengah dari
setiap titik puncak persegi panjang. Agar diperoleh poligon tertutup, kita harus
membuat dua kelas baru dengan panjang kelas yang sama dengan frekuensi
nol, pada kedua ujungnya.
Hal ini diperbolehkan karena luas histogram dan poligon tertutup itu sama.
Contoh 1.12

Dari daftar distribusi frekuensi berikut;

PELUANG DAN STATISTIKA 25


MATEMATIKA
Tabel 7 Tabel Distribusi Frekuensi

Nilai Frekuensi
31 40 6
41 50 10
51 60 12
61 70 18
71 80 8
81 90 4
91 100 2
60
Histogram dan poligon frekuensinya tercantum pada Gambar 3.2.11

Gambar 10 Histogram dan Poligon Frekuensi

3. Penyajian Data Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif


a. Rata-rata Hitung, Rata-rata Geometris dan Rata-rata Harmonis
1) Rata-rata Hitung
Jika nila-nilai data kuantitatif kita nyatakan dengan x1, x2, x3,...... xn (terdapat
n buah ukuran), maka rata-rata hitungnya ( ) adalah jumlah semua ukuran
dibagi dengan banyaknya ukuran atau di rumuskan dengan

= atau =

PELUANG DAN STATISTIKA 26


MATEMATIKA
Contoh 1.13
Dari data 3, 4, 5, 6, 7, 8 (n=6)

Rata-rata hitung = = 5,5

Jika x1 terdapat sebanyak f1 ukuran


Jikax2 terdapat sebanyak f2 ukuran
Jika x3 terdapat sebanyak f3 ukuran

maka rata-rata hitung =

.................................................................

...................................................................

Jika xn terdapat sebanyak fn ukuran


Contoh 1.14
x1 f1 x1. f1
3 2 6
4 3 12
5 6 30
6 8 48
7 6 42
8 5 40
30 178
=

= 5,9
2) Rata-rata Geometris (Rata-rata Ukur)
Jika perbandingan tiap dua data beurutan tetap atau hampir tetap, maka
rata-rata geometris lebih baik dipakai dari pada rata-rata hitung.

Untuk data: x1, x2, x3,...... xn rata-rata geometris xg =

PELUANG DAN STATISTIKA 27


MATEMATIKA
Contoh 1.15
x1= 2 x2= 2 x3= 8
xg =
untuk bilangan-bilangan bernilai besar, lebih baik digunakan logaritma, yaitu
xg =

Untuk data yang telah disusun daftar distribusi frekuensi, dapat dipakai rumus

xi = titik tengah kelas


Fi = frekuensi tiap kelas

Contoh 1.16

Tabel 8 Histogram dan Poligon Frekuensi

Nilai fi xi log xi fi log xi fi xi


31 40 5 35,5 1,5502 7,7510 177,5
41 50 3 45,5 1,6580 4,9740 136,5
51 60 5 55,5 1,7443 8,7215 227,5
61 70 6 65,5 1,8162 10,8972 393,0
71 80 9 75,5 1,8779 16,9011 697,5
81 90 8 85,5 1,9320 15,4560 684,0
91 100 4 95,5 1,9800 7,9200 382,0
40 72,6208 2730

= = 1,8052 xg= 63,8

Nilai ujian tersebut mempunyai rata-rata geometris 63,8 sedangkan rata-rata


hitungnya:

3) Rata-rata Harmonis
Rata-rata harmonis untuk (xh) data x1, x2, x3,...... xn ditentukan oleh

PELUANG DAN STATISTIKA 28


MATEMATIKA
atau

Contoh 1.17
Rata-rata harmonis untuk kumpulan data 2, 3, 5, 6, 6, 8, 9 (n=7) adalah

Contoh 1.18

Si A berpergian pulang pergi. Waktu pergi ia naik kendaraan dengan kecepatan 50


km/jam, sedangkan waktu kembalinya 30 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan
pulang pergi?

Penyelesaian
x1 = 50 n = 2, rata-rata harmonis xh =
x2 = 30
Jadi, rata-rata kecepatan si A pulang pergi = 37,5 km/jam

Keterangan: jika jawabannya adalah salah

Ambil misalnya jarak pergi/pulang = 150 km, maka waktu pergi ,

dan waktu pulang =

Kecepatan rata-rata =

Hal ini tiada lain adalah rata-rata harmonis


Untuk data dalam distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonis
x1 = titik tengah tiap kelas
fi = frekuensi tiap kelas

PELUANG DAN STATISTIKA 29


MATEMATIKA
Contoh 1.19
Perhatikan Tabel berikut:
Nilai fi xi fi/xi
31 40 5 35,5 0,1408
41 50 3 45,5 0,0659
51 60 5 55,5 0,0901
61 70 6 65,5 0,0916
71 80 9 75,5 0,1192
81 90 8 85,5 0.0936
91 100 4 95,5 0,0419
40 0,6431
= = 62,19

Dari hasil sebelumnya, untuk data tersebut:

xg =63,8

ternyata xh <xg <

= 8,25

Secara umum berlaku xh xg

b. Menentukan Rata-rata Hitung dengan Menggunakan Rata-rata Sementara


Untuk data tunggal kita ambil contoh 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 9, 10 (n=10)
Tentukan rata-ratanya dengan menggunkan rata-rata sementara (xs=6) dan xi-xs
= d (d = simpangan)
Nilai (xs=6), Simpangan (di)
4 -2
4 -2
5 -1
5 -1
5 -1
6 0
6 0
7 +1
7 +1
8 +2
9 +3

PELUANG DAN STATISTIKA 30


MATEMATIKA
10 +4
+4

Rata-rata = rata-rata sementara + rata-rata simpangan

= xs + = 6+

= 6+0,333
= 6,333
Jika kita hitung secara langsung

= =6,333

Untuk data yang tersusun dalam daftar seperti pada contoh yang lalu, sebagai berikut
xs =75,5
Nilai fi xi fi xi
di
31 40 5 35,5 -40 -200
41 50 3 45,5 -30 -90
51 60 5 55,5 -20 -100
61 70 6 65,5 -10 -60
71 80 9 75,5 0 0
81 90 8 85,5 10 80
91 100 4 95,5 20 80
Jumlah 40 - -

Kita ambil untuk rata-rata sementara (xs) = titik tengah kelas modus yaitu 75,5. (nilai
tengah lain-lainnya juga boleh dipakai tetapi lebih baik jika memakai titik tengah kelas
modus)

c. Modus, Median, Kuartil, Desil, dan Persentil


1) Modus
Untuk menyatakan kejadian yang paling banyak terjadi atau paling banyak
terdapat digunakan istilah modus (disingkat mo). Ukuran ini juga dipakai
untuk menentukan rata-rata data kualitatif, misalnya kita dengan
kebanyakan kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit malaria, pada
umumnya kecelakaan lalu lintas disebabkan kecerobohan pengemudi, maka

PELUANG DAN STATISTIKA 31


MATEMATIKA
tidak lain masing-masing itu merupakan modus penyebab kematian dan
kecelakaan lalu lintas.
Untuk data kuantitatif berikut 3, 4, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 9
Modusnya adalah 6, karena frekuensi nilai 6 yang paling banyak di antara
yang lain (f(6)=3, f(4)=2, f(3)= f(5)= f(7)= f(8)= f(9)=1)
Kelompok data tersebut dinamakan data yang uni modal, yaitu yang
bermodus tunggal. Jika ada dua data berfrekuensi tinggi disebut bi modal
misalnya 3, 4, 4, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 9 modusnya ada dua, yaitu 4 dan 6.
Jika modusnya lebih dari dua disebut multi modal (bermodus banyak), jika
frekuensi dari setiap datanya sama dikatakan tidak mempunyai modus.
Misalnya 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8 (setiap frekuensinya sama, yaitu 2)
Untuk data kuantitatif yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi,

modusnya ditentukan dengan rumus Mo = tb+

Mo = modus
tb = tepi bawah kelas modus
P = panjang kelas
L1 = frekuensi kelas modus frekuensi kelas sebelumnya
L2 = frekuensi kelas modus frekuensi kelas sesudahnya

Contoh 1.20
Perhatikan kembali daftar nilai berikut :

Nilai fi xi
31 40 5 35,5
41 50 3 45,5
51 60 5 55,5
61 70 6 65,5
71 80 9 75,5
81 90 8 85,5
91 100 4 95,5
40

PELUANG DAN STATISTIKA 32


MATEMATIKA
Kelas modus adalah kelas ke-5 yaitu 71-80 (karena frekuensinya terbanyak yaitu 9)

P= 40,5 30,5= 10

tb= 70,5fmo= 9

fa= 6fb = 8

maka L1= fmo fa= 9 6= 3

L2= fmo fb= 9 8= 1

L1+ L2= 3+1= 4

mo = tb+

2) Median dan kuartil-kuartil


Cara menentukan median dan kuartil-kuartil pada pasal A.3 sangat sesuai
untuk kumpulan data berukuran kecil. Jika kumpulan datanya berukuran
besar maka nilai ketiga kuartil dapat ditentukan dengan memakai rumus
Q1=

Q2=

Q3=

Contoh 1.21
Jika data sebagai berikut 20, 21, 22, 24, 26, 27, 30, 31, 31, 33, 35, 35, 35, 36, 37, 37,
38, 39, 40, 41, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50 (n=30)
Maka Q1 =

Q2 =

Q3 =

PELUANG DAN STATISTIKA 33


MATEMATIKA
Kuartil dari data tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, ditentukan oleh

Q1=

Q2=

Q3=

(tb)Q1= tepi bawah kelas Q


n = jumlah seluruh ukuran
F1 = frekuensi kumulatif (jumlah frekuensi) sebelum kelas Q1
fQ1= frekuensi kelas Q1
p = panjang kelas
F2 = frekuensi kumulatif sebelum kelas Q2
F3 = frekuensi kumulatif sebelum kelas Q3

Contoh 1.22
Lihat kembali daftar sebelumnya
Nilai fi Frek. Kumulatif
31 40 5 5
41 50 3 8
Kelas Q1 51 60 5 13
61 70 6 19
Kelas Q2 71 80 9 28
Kelas Q3 81 90 8 36
91 100 4 40

40

Kelas Q1 adalah kelas ke-3 : 51-60 (frek. Kumulatif kelas sebelumnya= 8, untuk Q1
diperlukan frekuensi x 40 = 10 ; (tb)Q1= 50,5

PELUANG DAN STATISTIKA 34


MATEMATIKA
Kelas Q2adalah kelas sebelumnya= 19, untuk Q2 diperlukan frekuensi x 40 = 20) ;

(tb)Q1= 70,5
Kelas Q3 adalah kelas ke-6 : 81 90 (frek. Kumulatif kelas sebelumnya= 28, untuk Q3
diperlukan frekuensi x 40= 30) ; (tb)Q1= 80,5 ; p= 10

Menentukan kuartil-kuartil

Q1=

Q2=

Q3=

Dari hasil terdahulu terdapat

Maka: untuk fenomena dengan kurva halis positif atau negatif, hubungan berikut
dapat diandalkan.
Rata-rata Mo= 3 (Rata-rata Me)
3) Desil
Jika kumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat 9 pembagian
dan tiap pembagian itu dinamakan desil.

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9

Terdapat 9 buah desil, yaitu desil pertama, desil kedua, desil ketiga, ..., desil
kesembilan
Letak desil ditentukan oleh rumus

Letak (Di)= data ke atau Di=

i= 1, 2, 3, ... 9, dan n= banyaknya ukuran

Contoh 1.23
32, 34, 35, 36, 38, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 56 (n=13)

PELUANG DAN STATISTIKA 35


MATEMATIKA
D1=data ke ,

=data ke Jadi , D5= 39

Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi

Nilai

Dengan i= 1, 2, 3 ... 9
= tepi bawah kelas Di

Fi = frekuensi komulatif kelas Di


fi = frekuensi kelas Di
Contoh 1.24
Nilai fi Frek. Kumulatif
31 40 5 5
41 50 3 8
51 60 5 13
61 70 6 19
71 80 9 28
81 90 8 36
91 100 4 40
40

Lihat daftar pada C.3 (b) di samping


Jika diminta D3 (desil ke tiga), maka dari n= 40 diperlukan 30% x 40= 12 datum D3

terletak di kelas ke-2 : 41 50

4) Persentil
Bila sekumpulan data dibagi atas 100 bagian yang sama, maka terdapat 99 pembatas
yang disebut persentil (P1, P2, P3,... P99)

Letak Pi= data ke , dengan i= 1, 2, 3, ....99

Sedangkan untuk data tersusun dalam daftar distribusi frekuensi dapat digunakan
rumus berikut.

PELUANG DAN STATISTIKA 36


MATEMATIKA
= tepi bawah kelas Pi

Fi = frekuensi komulatif kelas Pi


fi = frekuensi kelas Pi

P = panjang kelas n= banyaknya ukuran

d. Ukuran Penyebaran
1) Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata (SR) dari sekumpulan data kuantitatif x1, x2, x3,.... xn adalah

= rata-rata hitung
n = banyaknya ukuran
Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi.

x1= titik tengah kelas


Contoh 1.25
Dari data bilangan 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 9, 9, tentukan simpangan rata-ratanya
Penyelesaian

Rata-rata

PELUANG DAN STATISTIKA 37


MATEMATIKA
2)Simpangan baku (Deviasi Standar)
Dari sekumpulan data kuantitatif x1, x2, x3,.... xn, simpangan bakunya (s) adalah

Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, maka

(I) atau (II)

atau (III),

di = simpangan,

Contoh 1.26
Dari data 6, 8, 7, 9, 10, hitunglah simpangan bakunya
Penyelesaian

Contoh 1.27

PELUANG DAN STATISTIKA 38


MATEMATIKA
Nilai Frekuensi
50 54 4
55 59 8
60 64 14
65 69 35
70 74 27
75 79 9
80 84 3
100

Tentukanlah simpangan baku dari data tersusun di atas


Penyelesaian
Kita gunakan ketiga rumus diatas untuk membandingkan rumus mana yang paling praktis
untuk dipakai

Rata-rata hitung ; (di-( )

I.

II.

III.

Ternyata hasil perhitungan dengan memakai ketiga rumus itu adalah sama, tetapi kita dapat
melihat bahwa dengan menggunakan rumus III pertimbangannya jauh lebih sederhana dan
cepat

PELUANG DAN STATISTIKA 39


MATEMATIKA
3) Ragam (Variasi)
Dari suatu populasi x1, x2, x3,.... xN (N cukup besar), yang dimaksud ragamnya ialah

Hal ini berarti ragam sama dengan kuadrat dari simpangan baku
Jika kumpulan data sebanyak N buah itu, diambil sampul sebanyak n buah sehingga terdapat
x1, x2, x3,.... xn, makakumpulan data ini disebut contoh (sampul) berkurang n.
Jika rata-rata hitung dari sampel ini (rs), maka ragamnya (s2) adalah

Perhatikan bahwa pembagi pada ragam contoh adalah (n-1) sedangkan pada ragam populasi
adalah N.
Contoh 1.28
Misalkan 30 orang siswa di suatu kelas diukur berat badannya, hasilnya sebagai berikut
42 43 45 47 48 49 50 51 52 54 42 44 45 47 48
42 44 46 48 48 49 51 52 53 55 49 50 51 52 55
Rata-rata populasi tersebut adalah

Ragam populasinya =

4) Angka Bagku dan Koefisien Keragaman


Dari sampel berukuran n dengan data x1, x2, x3,.... xn rata-ratanya , simpangan baku (s), maka
penyimpangan dari rata-rata dinyatakan dalam satuan baku adalah

i= 1, 2, 3, ...., n

Angka yang didapat dinamakan angka z

PELUANG DAN STATISTIKA 40


MATEMATIKA
Variabel z1, z2, z3, .... zn ternyata mempunyai rata-rata = 0 dan simpangan baku = 1 (silahkan
periksa)
Dalam penggunaannya, angka z ini sering diubah menjadi keadaan baru atau tepatnya
distribusi baru, yang mempunyai rata-rata xo dan simpangan baku so yang ditentukan. Angka
yang diperoleh dengan cara ini dinamakan angka baku atau angka standar dengan rumus

Jika = 0 dan so= 1 maka , maka angka z ini menjadi angka baku.

Angka baku dipakai untuk membandingkan keadaan distribusi sesuatu hal.


Contoh 1.29
Seorang siswa mendapat nilai tes sub sumatif 75 pada mata pelajaran metematika unit
geometri, dimana pada ulangan-ulangan harian rata-rata nilainya 68 dan simpangan baku
10. Untuk unit trigonometri ia mendapat nilai tes sub sumatif 85, dimana rata-rata ulangan
hariannya 70 dan simpangan baku 18.
Dalam unit manakah ia mencapai kedudukan yang lebih baik?
Penyelesaian

Untuk geometri, , dan trigonometri

Angka baku nilai trigonometri lebih besar dari angka baku nila geometri, berarti kedudukan
nilai trigonometri lebih baik dari pada nilai geometri.
Jika nilai-nilai di atas diubah kedalam angka baku dengan rata-rata 100 dan simpangan baku
20, maka

Untuk geometri,

Untuk trigonometri,

5) Koefisien Variasi (koefisien keragaman)

KV= koefisien keragaman

PELUANG DAN STATISTIKA 41


MATEMATIKA
Koefisien variasi dapat dipakai untuk membandingkan variasi relatif beberapa kumpulan
data dengan satuan yang berbeda, sebab tidak tergantung kepada satuan yang digunakan.
Contoh 1.30
Lampu merek A dapat dipakai selama 3500 jam dengan simpangan baku 1050 jam. Lampu
lain merek B dapat dipakai rata-rata 10.000 jam dengan simpangan baku 2000 jam, maka

, dan

Ternyata lampu B secara relatif mempunyai masa pakai yang lebih uniform.

6) Moment, kemiringan dan kurtosis


i. Moment
Rata-rata dan variasi sebenarnya merupakan hal istimewa dari kelompok ukuran lain yang
disebut moment.
Dari moment ini pula beberapa ukuran lain dapat diturunkan. Dari ukuran-ukuran: x1, x2, x3,....
xn, dan A sebuah bilangan tetap dan r = 0, 1, 2, 3,......, maka moment ke-r sekitar A disingkat
m'r, didefinisikan oleh hubungan

m'r =

untuk A= 0 didapat moment ke-r sekitar nol atau disingkat momen ke-r

Moment ke r=

Untuk r = 1 maka moment ke-1 = = nilai rata-rata

Jika A = kita peroleh moment ke-rata-rata, bisa disingkat dengan mr

mr =

untuk r = 2, maka m2 = adalah variasi.

Untuk data yang tersusun dalam daftar distribusi frekuensi

m'r = ; Moment ke r ; mr =

PELUANG DAN STATISTIKA 42


MATEMATIKA
ii. Kemiringan
Dari model kurva distribusi frekuensi, kita mengenal beberapa kurva

Gambar 11 (a) Kurva Positif

Kurva model positif, bila kurva itu mempunyai ekor yang memanjang kesebelah kanan

Gambar 12 (b) Kurva Negatif

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
30 40 50 60 70 80 90 100

Gambar 13 Kurva Model Negatif

Kurva model negatif, jika ekornya memanjang kesebelah kiri

PELUANG DAN STATISTIKA 43


MATEMATIKA
Gambar 14 (c) Kurva Simetris

Kurva model simetris, jika bentuk kiri kanan sama (simetris)


Untuk mengetahui derajat taksimetris sebuah model digunakan ukuran kemiringan yang
ditentukan

Kemiringan =

Atau yang dinamakan koefisien kemiringan pearson pertama.


Oleh karena pada umumnya terdapat hubungan antara rata-rata, median, dan modus
sebagai berikut:
Rata-rata modus = 3 (Rata-rata median), maka

Kemiringan= yang disebut Koefisien kemiringan pearson macam

kedua.
Kita katakan model positif jika kemiringan positif, model negatif jika kemiringan negatif dan
simetris jika kemiringan = 0
Contoh 1.31
Hasil ujian 40 siswa pada contoh pasal C.(b) terdapat
= 68,25, Me= 71,6, Mo= 78,0 dan simpangan baku S= 8,45

Maka kemiringan =

atau kemiringan =

PELUANG DAN STATISTIKA 44


MATEMATIKA
karena kemiringan negatif, berarti kurvanya model negatif, seperti terlihat pada gambar
2.1.13

Gambar 15 Kurva Model Negatif

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
30 40 50 60 70 80 90 100

iii. Kurtosis
Dengan bertitik tolak dari kurva model normal atau distribusi normal, tinggi rendahnya atau
runcing datarnya bentuk kurva dapat ditentukan. Kurva distribusi normal, yang tidak terlalu
runcing atau tidak terlalu datar dinamakan Mesokurtis.
Kurva yang miring dinamakan leftokurtis sedangkan yang datar disebut platikurtis.

Gambar 16 Kurtosis

(a) leftokurtis(b) platikurtis(c) Mesokurtis

Salah satu ukuran kurtosis ialah koefisien kurtosis yang diberi simbol a4 ditentukanoleh
hubungan

PELUANG DAN STATISTIKA 45


MATEMATIKA
, dimana m4 dan m2 didapat dari rumus

mr = (momen ke-r sekitar rata-rata)

kriteria yang didapat adalah


a) a4=3distribusi normal
b) a4>3distribusi leftokurtis
c) a4<3distribusi platikurtis

D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pengantar:
Dalam kegiatan ini Anda akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai
kompetensi berkaitan dengan Statistika. Kegiatan-kegiatan tersebut akan terbagi
dalam beberapa topik, di antaranya adalah:
a. Menyajikan Data Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif
1) Pengertian Statistik, Populasi, dan Sampel
2) Pengumpulan, Pembulatan dan Pemeriksaan Data
3) Statistik Lima Serangkai
4) Jangkauan Data, Jangkauan Antarkuartil, Langkah,
Pagar Dalam dan Pagar Luar
5) Ukuran Kecenderungan Memusat (Ukuran Pemusatan)
b. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
1) Data Ukuran dan Data Cacahan
2) Penyajian Data dengan Diagram
3) Daftar Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif
dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ozaiv
c. Penyajian Data Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif
1) Rata-rata Hitung, Rata-rata Geometris dan Rata-rata
Harmonis

PELUANG DAN STATISTIKA 46


MATEMATIKA
2) Menentukan Rata-Rata Hitung dengan
Menggunakan Rata-rata Sementara
3) Modus, Median, Kuartil, Desil, Persentil
4) Ukuran Penyebaran

2. Aktivitas

Aktivitas 1:

LK-1

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-1. Untuk
membantu penyelesaian LK-1 lihat pada bagian materi.
Lengkapi tabel di bawah ini dengan menambah kolom untuk tepi bawah, tepi atas,
titik tengah, frekuensi kumulatif dari, dan frekuensi kumulatif lebih dari.

Data Frekuensi
32-37 4
38-43 5
44-49 6
50-55 20
56-61 15
62-67 6
68-73 4
Jawab:

Aktivitas 2:

LK-2

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-2. Untuk
membantu penyelesaian LK-2 lihat pada bahan bacaan.

Data di bawah ini adalah nilai ulangan matematika sebanyak 50 siswa SMK kelas III
Akutansi.

PELUANG DAN STATISTIKA 47


MATEMATIKA
Dari data di atas, tentukan
a. Jangkauan(range)
b. Banyak interval kelas dengan aturan Sturges
c. Interval kelas
d. Susun data tersebut ke dalam tabel frekuensi kelompok.
Jawab:

Aktivitas 3:

LK-3

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-3. Untuk
membantu penyelesaian LK-3 lihat pada bagian materi.
Tentukan rata-rata, median dan modus berat badan dari 60 siswa pada tabel berikut

Jawab:

Aktivitas 4:

LK-4

Buatlah instrumen berupa tugas proyek terkait materi statistika. Proyek adalah
tugas-tugas belajar(learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Tugas proyek

PELUANG DAN STATISTIKA 48


MATEMATIKA
adalah tugas penyelidikan terhadap sesuatu yang dikaitkan dengan permasalahan
nyata sehari-hari sehingga memerlukan data lapangan. Tahap tugas proyek
mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Tahap perencanaan tugas
proyek dapat memanfaatkan waktu pada beban belajar tatap muka dan/atau tugas
terstruktur. Tahap pelaksanaan tugas proyek dapat memanfaatkan waktu pada
beban belajar tugas terstruktur dan/atau tugas mandiri tidak terstruktur. Tahap
pelaporan tugas proyek dapat memanfaatkan waktu pada beban belajar tatap muka
dan/atau tugas terstruktur dan/atau tugas mandiri tidak terstruktur.

Pengerjaan:

Aktivitas 5:

LK-5a
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas ini secara kelompok. Untuk
membantu penyelesaian tugas, lihat pada bagian materi
Diketahui beberapa bilangan 9,8,15,12,3,4 dan 7.
a. Tentukan satu bilangan lagi agar median data menjadi 8 .
b. Tentukan satu bilangan lagi pada data seluruhnya agar mediannya 7 .
Jawab:

LK-5b

Diketahui berat badan 40 siswa dalam kg adalah sebagai berikut ini.

PELUANG DAN STATISTIKA 49


MATEMATIKA
a. Buatlah tabel distribusi frekuensinya
b.Tentukan modus, median dan rata-ratanya kemudian bandingkan ketiga nilai ini.
Jawab:

LK-5c

Tentukan kuartil bawah, median dan kuartil atas dari tabel distribusi frekuensi pada
tabel berikut.

Jawab:

LK-5d
Tentukan modus dari tabel distribusi frekuensi berikut

Jawab:

LK-5e

Tentukan jangkauan, jangkauan antar kuartil, simpangan kuartil, simpangan baku

dan variansi (ragam) dari tabel distribusi frekuensi berikut

PELUANG DAN STATISTIKA 50


MATEMATIKA
Jawab:

Aktivitas 6:

LK-6

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-6. Untuk
membantu penyelesaian LK-6 lihat pada bagian materi.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan statistik dan ststistika
2. Apa yang dimaksud dengan
a. Data ststistik
b. Data kuantitatif
c. Dana kantinu
d. Data diskrit
e. Data kualitatif
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 51


MATEMATIKA
Aktivitas 7:

LK-7

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-7. Untuk
membantu penyelesaian LK-7 lihat pada bagian materi.

1. Apa bedanya populasi dan sampel?


2. Untuk menjelaskan sifat-sifat populasi, penelitian dilakukan secara
sampling.Sampel manakah yang harus diambil?
Jawab:

Aktivitas 8:

LK-8

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-8. Untuk
membantu penyelesaian LK-8 lihat pada bagian materi.

Manakah diantara yang berikut tergolong data diskrit


a. Jumlah siswa sekolah A ada 450 orang
b. Luas areal sawah itu 550 hektar
c. Penilaian yang diberikan seseorang guru kepada muridnya
d. Ekspor batubara Indonesia selama tahun 1990 mencapai jumlah 50,3 ribu
metrik ton
Jawab:

Aktivitas 9:

LK-9

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-9. Untuk
membantu penyelesaian LK-9 lihat pada bagian materi.
Manakah yang merupakan data kontinu
a. Gaji pegawai dalam rupiah

PELUANG DAN STATISTIKA 52


MATEMATIKA
b. Kecepatan kendaraan tiap jam
c. Hasil minyak mentah indonesia tiap tahun
d. Banyaknya kecelakaan lalu lintas tiap hari di kota Jakarta
Jawab:

Aktivitas 10:

LK-10

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-9. Untuk
membantu penyelesaian LK-9 lihat pada bagian materi.

Data tentang hasil evaluasi belajar matematika dari 30 siswa adalag sebagai berikut
95 80 75 55 80 75 90 65 50 40
75 80 55 65 45 75 70 55 90 80
60 95 75 75 90 80 45 75 45 50
a. Tentukan median, kuartil bawah, kuartil atasnya, dan rata-rata hitungannya
b. Berapakah jangkauan kuartilnya, dan simpangan kuartilnya

c. Jika kita sisihkan sebanyak p% dari banyknya nilai di atas, yaitu p% nilai-nilai

terkecil dan p% nilai-nilai terbesar maka rata-rata hitung dari kumpulan data

yang tersisa dinamakan rata-rata terpancung. Sisihkanlah 4 nilai terkecil dan 4


nilai terbesar kemudian tentukan rata-rata hitung dan mediannya.
d. Bandingkanlah rata-rata terpancung dengan rata-rata data lengkap dan median
data terpancung dengan median data lengkap. Apa kesimpulan?
Jawab:

Aktivitas 11:

LK-11
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-11. Untuk
membantu penyelesaian LK-11 lihat pada bagian materi.
Dari data nilai berikut

PELUANG DAN STATISTIKA 53


MATEMATIKA
Nilai 45 50 65 67 68 70 75 80 84 90
F 3 5 6 4 6 8 9 4 3 2

Tentukan
a. Rata-rata hitungnya
b. Statistik lima serangkainya
Jawab:

Aktivitas 12:

LK-12

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-12. Untuk
membantu penyelesaian LK-12 lihat pada bagian materi.

1. Penyajian data statistik dapat diberikan dengan dua cara, sebutkan kedua cara
itu?
2. Apakah ketentuan-ketentuan untuk penyajian data dengan daftar (tabel)?

Jawab:

Aktivitas 13:

LK-13

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-13. Untuk
membantu penyelesaian LK-13 lihat pada bagian materi.
1. Buatlah daftar dan identitas siswa kelasmu serta daftar inventaris (meja, kursi
dsb) dalam ruang kelasmu!
2. Sebutkan macam-macam diagram untuk menyajikan data? Apakah perlunya
menyajikan data dengan diagram ini!
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 54


MATEMATIKA
Aktivitas 14:

LK-13
Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-14. Untuk
membantu penyelesaian LK-14 lihat pada bagian materi.

Seorang bayi yang baru dilahirkan di sebuah rumah sakit bersalin dicatat berat
badannya setiap minggu selama 3 bulan sebagi berikut:

a. Gambarkan diagram garis untuk data di atas


b. Dalam selang minggu manakah terjadi
(i) Kenaikan terbesar
(ii) tidak ada kenaikan
(iii) penurunan berat badan
c. Pada umur berapa berat badan bayi akan mencapai 6 kg?
Jawab:

Aktivitas 15:

LK-15

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-15. Untuk
membantu penyelesaian LK-15 lihat pada bagian materi.

Selama efidemi influensa, banyaknya siswa suatu sekolah yang tidak masuk sekolah
dalam sepuluh hari secara berurutan adalah sebagi berikut

a) Gambarlah diagram batang dari data diatas!


b) Kapankah pengaruh epidemik terbesar?
c) Antara dua hari manakah terjadi kenaikan absen terbesar!
d) Pada berapa harikah sekurang-kurangnya 60 siswa absen?

PELUANG DAN STATISTIKA 55


MATEMATIKA
e) Apakah kesimpulan yang dapat ditarik dari diagram di atas.

Jawab:

Aktivitas 16:

LK-16

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-16. Untuk
membantu penyelesaian LK-16 lihat pada bagian materi.

Banyak kendaraan untuk setiap kilometer jalan di beberapa negara pada tahun 2015
di perkirakan sebagai berikut:

Buatlah diagram lingkaran untuk menyajikan data tersebut.


Jawab:

Aktivitas 17:

LK-17

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-17. Untuk
membantu penyelesaian LK-17 lihat pada bagian materi.
Dengan mengelompokkan data ke dalam interval-interval 47 49, 50 62 dan
seterusnya.
a. Buatlah daftar distribusi frekuensi
b. Hitunglah rata-ratanya dari data nilai berikut

PELUANG DAN STATISTIKA 56


MATEMATIKA
Jawab:

Aktivitas 18:

LK-18

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-18. Untuk
membantu penyelesaian LK-18 lihat pada bagian materi.

a) Cobalah menentukan daftar distribusi frekuensi, dengan banyaknya kelas


menurut Aturan Sturges dari data tinggi badan 50 siswa berikut

b) Gambarlah histogram dan poligon frekuensi dari data diatas


c) tentukan tinggi rata-ratanya

Jawab:

Aktivitas 19:

LK-19

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-19. Untuk
membantu penyelesaian LK-19 lihat pada bagian materi.

a) Buatlah daftar komulatif kurang dari serta ozaivnya untuk kelompok-kelompok


data pada aktifitas 18 diatas
b) Buatlah daftar komulatif lebih dari serta ozaivnya untuk kelompok-kelompok
data pada aktifitas 18 diatas.

Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 57


MATEMATIKA
Aktivitas 20:

LK-20

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-20. Untuk
membantu penyelesaian LK-20 lihat pada bagian materi.

1. Sebutkanlah macam-macam ukuran gejala pusat (pemusatan) dan ukuran letak


yang dikenal hingga sekarang
2. Apakah kegunaan dari ukuran-ukuran modus, median, kuartil, desil, persentil
3. Nilai rata-rata pelajar matematika dalam suatu kelas adalah 5. Jika ditambahkan
nilai siswa baru yang nilainya 7, maka rata-ratanya menjadi 5,1. Berapa banyak
siswa semula?
Jawab:

Aktivitas 21:

LK-21

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-21. Untuk
membantu penyelesaian LK-21 lihat pada bagian materi.
Dari data berikut
Nilai Frekuensi
31 40 1
41 50 2
51 60 5
61 70 15
71 80 25
81 90 20
91 100 12
80
a) Tentukanlah rata-ratanya dengan cara langsung
b) Tentukan rata-ratanya dengan menentukan dulu rata-rata sementara
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 58


MATEMATIKA
Aktivitas 22:

LK-22

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-22. Untuk
membantu penyelesaian LK-22 lihat pada bagian materi.
1. Apa yang dinamakan rata-rata ukuran (rata-rata geometris), dan rata-rata
harmonis dari beberapa ukuran yang diberikan? beri contoh!
2. Median sering dipakai untuk memperbaiki harga rata-rata untuk sekumpulan
data. Jika terdapat harga ekstrim, sering rata-rata kurang refresentatif sebagai
ukuran gejala pusat, maka medianlah dipakai untuk memperbaikinya. Berilah
contoh dengan sekumpulan data kuantitatif!
3. Tentukanlah nilai rata-rata harmonis dari hubungan data berikut
a) 3, 5, 6, 6, 7, 10, 12
b) 4, 5, 5, 4, 6, 8, 8, 10, 10
Jawab:

Aktivitas 23:

LK-23

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-23. Untuk
membantu penyelesaian LK-23 lihat pada bagian materi.

Dari nilai dalam daftar berikut :


Nilai fi
31 40 1
41 50 2
51 60 5
61 70 15
71 80 25
81 90 20
91 100 12
80

PELUANG DAN STATISTIKA 59


MATEMATIKA
a) Buat daftar frekuensi kumulatif kurang dari
b) Buatlah ozaivnya
c) Tentukan nilai kuartil-kuartilnya
Berapa orang mendapat nilai kurang dari 30?
Jawab:

Aktivitas 24:

LK-24

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-24. Untuk
membantu penyelesaian LK-24 lihat pada bagian materi.
1. Jika nilai-nilai pada daftar aktifitas 23 adalah nilai-nilai peserta ujian yang
menentukan untuk suatu kelulusan dengan syarat lulus; nilai batas lulus (nilai
minimal untuk lulus) adalah 75 berapa orang akan dinyatakan lulus?
2. Bagaimanakah hubungan antara nilai rata-rata, median, dan modus?
3. Diberikan data 12, 8, 9, 10, 14, 15, 8, 10, 12, hitunglah
a) Simpangan rata-ratanya
b) Simpangan bakunya
c) Simpangan baku itu berapa kali simpangan rata-rata?
Jawab:

Aktivitas 25:

LK-25

Bacalah kegiatan di bawah ini kemudian kerjakan tugas pada pada LK-25. Untuk
membantu penyelesaian LK-25 lihat pada bagian materi.
Sebuah sampel memberikan rata-rata = , simpangan baku = s. Setiap satuan
dikurangi lalu dibagi s. Berapa rata-rata dan simpangan baku data baru?

Bagaimana jadinya jika tiap satuan dibagi s lalu dikurang ?


Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 60


MATEMATIKA
E. Latihan Soal dan Tugas
(a) LATIHAN SOAL PILIHAN BANYAK

Data berikut untuk soal nomor 1 4


Nilai ulangan harian matematika dari 14 orang siswa yang diambil secara acak adalah
7,5,8,6,7,8,7,7,7,9,5,8,6,8
1. Nilai rata-rata ulangan harian matematika adalah .
A. 6 B. 6,5 C. 7 D. 7,5 E. 8
2. Median dari data tersebut adalah .
A. 5 B. 7 C. 6 D. 8 E. 9
3. Modus data diatas adalah .
A. 6 B. 8 C. 5 D. 9 E. 7
4. Jangkauan data tersebut adalah .
A. 4 B. 5 C. 6 D. 7 E. 8
5. Dari data : 5 , 6 , 9 , 6 , 5 , 8 , 6 , 9 , 6 , 10
Dapat disimpulkan
A. Mean = Median B. Mean = Modus C. Median = Modus
D. Median < Modus E. Median > Modus
6. Nilai rata-rata, median dan modus dari data 6, 4, 5, 8, 8, 4, 7, 6, 6 berturut-turut
adalah
A. 6, 7, 7 B. 7, 6, 6 C. 7, 7, 6 D. 6, 7, 6 E. 6, 6, 6
7. Perhatikan gambar berikut!

Berat badan siswa pada suatu kelas disajikan dengan histogram seperti pada gambar.
Rataan berat badan tersebut adalah .
A. 59 kg B. 65 kg C. 63 kg D. 60 kg E. 61 kg

PELUANG DAN STATISTIKA 61


MATEMATIKA
8. Modus dari data pada histogram diatas adalah .
A. 65 B. 66 C. 67 D. 68 E. 68,5
9. Kuartil atas dari histogram tersebut adalah .
A. 68,5 B. 69 C. 69,25 D. 70,75 E. 71,25
10. Desil ke-4 (D4) dari data pada histogram diatas adalah .
A. 63,25 B. 62,125 C. 64,75 D. 61,55 E. 65,35
11. Diketahui data : 3 , 7 , 5 , a , 6 , 4 , 6 , 9 , 6 , 4
Jika rata-rata data tersebut adalah 6 maka nilai a = .
A. 6 B. 7 C. 8 D. 9 E. 10
12. rata-rata hitung untuk data pada histogram berikut adalah 48. dengan demikian nilai x =
...

A. 6 B. 7 C. 8 D. 9 E. 10

Data berikut untuk soal nomor 13 14!


Hasil suatu penelitian adalah sebagai berikut:5 , 5 , 14 , 7 , 10 , 7 , 12 , 9 , 6.
13. Kuartil bawah dari data diatas adalah .
A. 7 B. 6 C. 6,5 D. 7,5 E. 8
14. Kuartil atas dari data diatas adalah .
A. 12 B. 11 C. 10. D. 10 E. 9
B. 8
15. Desil ke-8 (D8) dari data berikut adalah .

Nilai Frekuensi
41 45 7
46 50 12
51- 55 9

PELUANG DAN STATISTIKA 62


MATEMATIKA
56 60 8
61 - 65 4
A. 56 B. 57 C. 58 D. 59 E. 60

Data berikut untuk soal nomor 16 21!


Tabel distribusi frekuensi
Data Frekuensi
20 24 6
25 29 10
30 34 2
35 39 5
40 44 4
45 - 49 3

16. Nilai rata-rata dari tabel diatas adalah .


A. 28 B. 32 C. 36 D. 29 E. 35
17. Modus dari tabel diatas adalah .
A. 25,3 B. 25,9 C. 27,1 D. 26,2 E. 28,7
18. Median dari tabel diatas adalah .
A. 25 B. 26 C. 27 D. 28 E. 29
19. Kuartil atas dari tabel diatas adalah .
A. 39 B. 40 C. 41 D. 42 E. 43
20. Kuartil bawah dari tabel diatas adalah .
A. 25 B. 25,5 C. 26,5 D. 25,25 E. 26,75
21. Simpangan kuartil dari tabel diatas adalah .
A. 6,125 B. 6,775 C. 6,875 D. 7,125 E. 7,5
22. Tentukan simpangan baku dari data : 4 , 8 , 5 , 9 , 10 , 6
A. 3,04 B. 2,5 C. 1,28 D. 3,42 E. 2,16
23.
Nilai 5 6 7 8 9
Frekuensi 4 8 5 M 2
Jika nilai rata-rata dari data tersebut adalah 7, maka nilai M = .

PELUANG DAN STATISTIKA 63


MATEMATIKA
A. 8 B. 9 C.10 D. 11 E. 12
24. Suatu keluarga mempunyai 3 orang anak. anak termuda berumur x tahu. dua anak yang
lain berumur x + 2 dan x + 7. bila rata-rata hitung umur mereka adalah 24 tahun, maka
anak termuda berumur
A. 18 B. 19 C. 20 D. 21 E. 22
25. Lima kelompok siswa masing-masing terdiri dari 10 , 8 , 12 , 11 , 9 orang menyumbang
korban bencana alam. raa-rata sumbangan masing-masing kelompok adalah Rp 7.000,-,
Rp 6.000,-, Rp 10.000,00,-, Rp 8.000,-, dan Rp 5.000,-. rata-rata sumbangan tiap siswa
seluruh kelompok adalah .
A. Rp 7.420,- B. Rp 6.860,- C. Rp 8.150,- D. Rp 5.980,- E. Rp 6.930,-
26. Nilai rata-rata ujian Sejarah dari 20 siswa adalah 7,8, jika digabung dengan 12 siswa
maka nilai rata-rata menjadi 7,5. nilai rata-rata dari 12 siswa tersebut adalah .
A. 7 B. 7,1 C. 7,2 D. 7,3 E. 7,4
27. Nilai rata-rata kimia dalam suatu kelas adalah 6,5. jika ditambah nilai siswa baru yang
besarnya 9 maka rata-rata menjadi 6,6. banyak siswa semula dalam kelas tersebut
adalah .
A. 20 B.25 C. 30 D. 35 E. 40
28. Perhatikan tabel berikut
Nilai Ujian 4 5 6 7 8
Frekuensi 2 5 8 11 4
Siswa dinyatakan lulus ujian matematika jika nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-
rata kelas. Dari tabel diaas jumlah siswa yang lulus adalah .
A. 20 B. 23 C. 15 D. 7 E. 4
29. Nilai rata-rata sekelompok siswa yang berjumlah 50 siswa adalah 64. Jika seorang siswa
yang mendapat nilai 88,5 tidak dimasukkan dalam perhitungan rata-rata nilai
sekelompok siswa, maka nilai rata-rata menjadi .
A. 62 B. 63,5 C. 66,5 D. 65 E. 67,5
30. Pada ulangan matematika diketahui nilai rata-rata kelas adalah 58. jika rata-rata nilai
matematika untuk siswa putra adalah 65, sedangkan untuk siswa putri rata-ratanya 54,
maka perbandingan jumlah siswa putri dan putra pada kelas tersebut adalah .
A. 3 : 4 B. 5 : 4 C. 6 : 5 D. 4 : 7 E. 7 : 4

PELUANG DAN STATISTIKA 64


MATEMATIKA
(b) SOAL URAIAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud statistik dan statistika!


2. Apa yang dimaksud dengan istilah berikut?
a. Data statistik
b. Data diskrit
c. Data kuantitatif
d. Data kualitatif
e. Data kontinu
f. Pencilan
3. Apa bedanya populasi dan sampel?
4. Data tentang hasil evaluasi belajar matematika dari 30 siswa adalah sebagai berikut

a. Tentukan median, kuartil bawah, kuartil atasnya, dan rata-rata hitungnya!


b. Berapa jangkauan kuartilnya, dan simpangan kuartilnya?
c. Jika kita sisihkan sebanyak p% dari banyaknya nilai di atas, yaitu p% nilai-nilai
terkecil dan p% nilai-nilai terbesar,maka rata-rata hitung dari kumpulan data yang
tersisa dinamakan rata-rata terpancung. Sisihkanlah 6 nilai terkecil dan 6 nilai
terbesar kemudian tentukan rata-rata hitung dan mediannya!
5. Dari data nilai berikut :
Nilai 45 50 65 67 68 70 75 80 84 90
F 3 5 6 4 6 8 9 4 3 2 50
Tentukan !
a. Rata-rata hitungnya
b. Statistik lima serangkainya
6. Dua kelompok siswa terdiri dari kelompok I sebanyak 16 orang, dan kelompok II
sebanyak 15 orang,mendapat nilai darisebuah tes matematika,sebagai berikut:
Kelompok I: 25 30 45 48 50 60 65 70 74 78 80 85 91 92 94 95
Kelompok II: 20 22 45 50 50 51 52 54 60 65 66 68 77 80 96

PELUANG DAN STATISTIKA 65


MATEMATIKA
Perlihatkanlah statistik lima serangkai untuk kedua kelompok tersebut dengan memakai
diagram kotak garis!
7. Seorang bayi yang baru dilahirkan di sebuah rumah bersalin dicatat berat badannya
setiap minggu selama 3 bulan sebagai berikut

a. Gambar diagram garis untuk data di atas!


b. Dalam selang minggu manakah terjadi!
(i) Kenaikan terbesar
(ii) Tidak ada kenaikan
(iii) Penurunan berat badan
c. Pada umur berapa berat bayi akan mencapai 6 kg?

F. Rangkuman
1. Statistik adalah suatu angka yang memberikan gambaran tentang masalah/ kondisi
suatu obyek.
Misalnya : Nilai rata-rata ujian Nasional mata pelajaran Matematika adalah 63,73
Kelulusan ujian suatu sekolah 75 %
Statistik kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk tinggi
2. Statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara pengumpulan
data, penyusunan/penyajian data, pengolahan/penghitungan data, Menganalisa
data, dan penarikan kesimpulan secara rasional.
3. Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti.Sampel (contoh) adalah sebagaian
dari populasi benar-benar diteliti.
4. Data adalah bentuk jamak dari datum.
Datum adalah keterangan dalam bentuk angka atau lambang yang dihimpun dari
suatu pengamatan.
5. Data dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Data Kuantitatif

PELUANG DAN STATISTIKA 66


MATEMATIKA
Data kuantitatif adalah data yang berupa bilangan.
Data kuantitatif dapat dikelompokkan lagi menjadi :
1) Data ukuran = data kontinu, adalah data yang diperoleh dari pengukuran.
Misalnya : Data tentang hasil pengukuran tinggi badan, suhu badan, nilai
ulangan, dsb.
2) Data cacahan = data diskrit
adalah data yang diperoleh dari membilang.
Misalnya :
- Data tentang banyaknya pengunjung suatu pameran tiap hari.
- Data tentang banyaknya kendaraan roda empat ke atas yang melewati
suatu jalan tiap menit.
b. Data Kualitatif
- Data kualitatif adalah data yang berupa kualitas suatu obyek
Misalnya :
- Data tentang benda-benda yang rusak, baik.
- Data tentang orang-orang yang : berhasil, gagal, senang, gemar,
puas, dsb.
6. Dalam mengumpulkan data dapat menggunakan metode :
a. Metode sensus, yaitu mengumpulkan data dari setiap anggota populasi
yangditeliti.
b.Metode sampling, yaitu mengumpulkan data dari sebagian anggota populasi
yangditeliti.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode :
a).Studi Pustaka/literatur/internet
b).Penelitihan lapangan : tes, pengamatan, pengukuran, angket, wawancara.
7. Khusus untuk data yang berupa bilangan hasil suatu pengukuran, sering dijumpai
nilai-nilai yang tidak teratur sehingga mempersulit pengolahannya. Oleh karen itu
perlu dilakukan suatu pembulatan sesuai dengan keperluan sehingga diperoleh data
yang nilai-nilainya teratur mempermudah dalam analisanya.
8. Ada tiga cara untuk membulatkan suatu bilangan, yaitu :
a).Pembulatan ke satuan terdekat

PELUANG DAN STATISTIKA 67


MATEMATIKA
b).Pembulatan ke banyaknya angka desimal
c).Pembulatan ke banyaknya angka signifikan
Bentuk umum bilangan pada suatu data :
e d c b a , p q r

Keterangan :Banyaknya tempat desimal


a disebut angka satuan disebut satu tempat desimal
b disebut angka puluhan qdisebut dua tempat desimal
c disebut angka ratusan disebut tiga tempat desimal
d disebut angka ribuan
edisebut angka puluhan ribu, dst
9. Pembulatan ke satuan terdekat
Aturan :
*Jika angka setelah angka satuan lebih dari atau sama dengan 5, maka angka
satuannya ditambah satu.
*Jika angka setelah angka satuan kurang dari 5, maka angka dibelakang angka
satuan dihilangkan.
10. Pembulatan ke banyaknya angka signifikanUntuk menyatakan ketelitihan suatu
ukuran dapat menggunakan banyaknya angka yang dipakai (banyaknya angka
signifikan). Banyaknya angka signifikan adalah banyaknya angka yang dimulai dari
angka terdepan yang tidak nol.
11. Sebelum mengolah suatu data hasil penelitihan perlu diadakan pemeriksaan secara
keseluruhan untuk menghindari keraguan data yang diperoleh. Mungkin ada
kesalahan pada alat ukurnya, kurang teliti dalam membaca alat ukurnya, kesalahan
pencatatannya, dan sebagainya sehingga diperoleh data yang tidak meragukan
kebenarannya.
12. Data dapat disajikan dalam bentuk diagram atau tabel.
Jenis-jenis Diagram:
a. Diagram Batang (Kotak)
b. Diagram garis
c. Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel
d. Diagram Lambang (Piktogram)

PELUANG DAN STATISTIKA 68


MATEMATIKA
13. Beberapa istilah pada Daftar Distribusi Frekuensi
a. Kelas interval, batas bawah, dan batas atas
Kelas interval adalah data yang dikelompokkan dalam bentuk a - b.
a = batas bawah kelas interval
b = batas atas kelas interval
b. Tepi bawah (Tb) dan Tepi atas (Ta)
Data dicatat dengan ketelitihan Tepi bawah kelas Tepi atas kelas
hingga ...
Satuan Tb = Bb - 0,5 Ta = Ba + 0,5
satu desimal Tb = Bb - 0,05 Ta = Ba + 0,05
dua desimal Tb = Bb - 0,005 Ta = Ba + 0,005

c. Panjang kelas interval = interval kelas (p)


Dirumukan: p Ta Tb

d. Titik tengah kelas (x)

Dirumuskan: xk 21 [(Ba)k (Bb)k ]

e. Frekuensi ( f ) adalah banyak data pada tiap kelas interval.


14. Menyusun Daftar Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah menyusun daftar distribusi frekuensi adalah sbb :
a) Menentukan Jangkauan :
Rumus : J Xmaks Xmin

b) Menentukan banyaknya kelas interval (k), dengan cara :


(1) menetapkan sendiri nilai k, biasanya nilai 5 < k < 15
(2) aturan sturges : k 1 3,3 log n dimana n = banyak data

c) Menentukan panjang kelas interval ( p )

Rumus : p J 1
k
d) Menentukan kelas interval bentuk (a - b)
(1) Untuk kelas interval ke-1 tidak harus a =Xmin
(2) Untuk kelas interval ke-n tidak harus b = Xmaks
(3) Diusahakan nilai f1 0

PELUANG DAN STATISTIKA 69


MATEMATIKA
15. Histogram adalah bentuk penyajian daftar distribusi frekuensi dengan menggunakan
gambar yang berbentuk persipanjang-persegipanjang yang sisi-sisi yang berdekatan
saling berimpit.Poligon frekuensi adalah grafik garis yang menghubungkan titik-titik
tengah sisi atas persegi panjang pada histogram.
16. Daftar Frekuensi Komulatif
Ada dua macam daftar frekuensi komulatif, yaitu :
a) Daftar Distribusi Frekuensi komulatif Kurang Dari
Frekuensi komulatif kurang dari (fk kurang dari ) adalah jumlah frekuensi nilai
data yang kurang dari atau sama dengan nilai tepi atas pada tiap kelas interval.
Lambang ( fk )
b) Daftar Distribusi Frekuensi komulatif lebih Dari
Frekuensi komulatif lebih dari (fk lebih dari ) adalah jumlah frekuensi nilai data
yang lebih dari atau sama dengan nilai tepi bawah pada tiap kelas interval.
Lambang ( fk )
17. Ogive
Ogive adalah kurva mulus yang diperoleh berdasarkan daftar distribusi frekuensi
komulatif. Ogive juga terdapat dua macam, yaitu :
a).Ogive positip yaitu grafik/kurva yang dibuat berdasarkan daftar distribusi
frekuensi komulatif kurang dari.
b). Ogive negatip yaitu grafik/kurva yang dibuat berdasarkan daftar distribusi
frekuensi komulatif lebih dari.
18. Rataan Hitung Data Tunggal
f. x
Rumus : x 1 ( x) atau x 1 (x1 x2 x3 ... xn) atau x
n n f

19. Rataan Hitung Data Berkelompok


a) Menggunakan rumus
f. x
x
f

Keterangan: x =Rataan Hitung


f = Jumlah frekuensi
b) Menggunakan Rata-rata sementara

PELUANG DAN STATISTIKA 70


MATEMATIKA
f .d
Rumus : xxs
f , d = x - xs

20. Median suatu data tunggal adalah nilai tengah suatu data yang telah diurutkan.
21. Median suatu data berkelompok adalah data yang pada kelas interval yang memiliki
nilai .

1 f fk 2
Rumus : Me Tb 2 . p
f2

Keterangan :
Me = median
Tb = tepi bawah kelas interval yang memuat Median.
f = jumlah frekuensi
fk2 = frekuensi komulatif sebelum kelas median.
f2= frekuensi kelas median
p = panjang kelas interval
22. Modus suatu data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
23. Modus suatu data berkelompok adalah nilai pada kelas interval yang memiliki
frekuensi terbanyak.
s1
Rumus : Mo Tb .p
s1 s2

Keterangan :
Mo = modus
Tb =tepi bawah kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak.
s1 = Selisi frekuensi kelas interval kelas modus dengan kelas interval sebelumnya.
s2 = Selisi frekuensi kelas interval kelas modus dengan kelas interval berikutnya.
p = Panjang kelas interval
24. Kuartil adalah nilai yang membagi statistik peringkat menjadi empat bagian yang
sama banyaknya.
a. Data Tunggal

PELUANG DAN STATISTIKA 71


MATEMATIKA
Terdapat 3 macam kuartil, yaitu : kuartil bawah (Q1)
kuartil tengah (Q2)= Median (Me)
kuartil atas (Q3)
Untuk menentukan Q1 dan Q3, terlebih dahulu menentukan Q2, sehingga statistik
peringkat terbagi menjadi dua bagian, kemudian bagian pertama menentukan nilai
Q1, dan bagian kedua menentukan Q3.
- Jika banyak data ganjil :
Q2 x 1
(n1)
2

- Jika banyak data genap :

Q2 12 x 1 n x 1 n 1
2 2
b. Data berkelompok
Rumus :

Keterangan :
Qi = Kuartil-i
i=1 Q1 = kuartil bawah
i=2 Q2 = kuartil tengah = Median (Me)
i = 3 Q3 = kuartil atas
Tbi = Tepi bawah kelas kuartil i
fk = frekuensi komulatif kelas kuartil-i
fki = frekuensi komulatif sebelum kelas kuartil-i.
p = lebar kelas (interval kelas)
25. Statistik Lima Serangkai

PELUANG DAN STATISTIKA 72


MATEMATIKA
Bentuk umum dari statistik lima serangkai adalah sebaga berikut:
Q2

Q1 Q3
Xmin Xmaks
Statistik peringkat adalah data yang diurutkan dari data terkecil sampai data
terbesar.
Statistik ekstrim adalah nilai xmin dan xmax
26. Desil
Desil adalah nilai-nilai yang membagi data terurut menjadi sepuluh bagian yang
sama banyak.
1) Data tunggal
Rumus :Desil ke-i, i = 1, 2, 3, , 9

Di X i , n banyak data
(n 1)
10
2) Data Berkelompok

i f fki
Rumus : Di Tbi 10 . p
fi

Di =Desil ke-I, I = 1,2, , 9

Tbi =Tepi bawah kelas desil-i


f =jumlah frekuensi
fi =frekuensi desil ke-i
p=panjang kelas
27. Ukuran Sebaran Data (Dispersi)
a. Jangkauan data = Range ( J )
Jangkauan data adalah selisih antara statistik maksimum dengan statistik minimum.
Dirumuskan : J Xn X1 atau J Xmaks Xmin

b. Jangkauan Antar Kuartil = Hamparan ( H )


adalah Selisih antara kuartil ke-3 dengam kuartil ke-1
Dirumuskan : H Q3 Q1

c. Jangkauan Semi Interkuartil (Qd)

PELUANG DAN STATISTIKA 73


MATEMATIKA
adalah Setengan dari hamparan.

Dirumuskan : Qd 1 (Q3 Q1)


2

d. Rataan Kuartil (RK)


adalah setengah jumlah kuartil ke-1 dengan kuartil ke-3

Dirumuskan : RK 1 (Q1 Q3)


2
e. Rataan Tiga Kuartil (RT)
adalah seperempat dari jumlah kuartil kesatu, dua kali kuartil kedua, dan kuartil
ketiga.

Dirumuskan : RT 1 (Q1 2Q2 Q3 )


4

28. Simpangan rata-rata (SR)


a).Data tunggal

Rumus : SR 1 x x
n
b) Data berkelompok

Rumus : SR 1 f. x x
n
29. Ragam (Varians) dan Simpangan Baku (deviasi standar)
Penghitungan ragam dan simpangan baku tergantung dari sumber data diperoleh,
yaitu data yang diperoleh dari suatu populasi (data populasi) dan data yang
diperoleh dari sampel suatu populasi yang berukuran besar (data sampel).
a).Data tunggal
Untuk data populasi (n < 30) :

2
1).Varians = Ragam (S 2 ) Rumus : S 1 ( x x) 2
n 1

2).Simpangan Baku ( S ) Rumus : S 1 ( x x) 2


n 1
Untuk data sampel (n 30) :

1).Varians = Ragam (S 2 ) Rumus : S 1 (x x)


2 2
n

2).Simpangan Baku ( S ) Rumus : S 1 ( x x) 2


n

PELUANG DAN STATISTIKA 74


MATEMATIKA
b).Data berkelompok
Untuk data populasi (n < 30) :

2
1).Varians = Ragam (S 2 )Rumus : S 1 [f .(x x) 2 ]
n 1

2).Simpangan Baku ( S )Rumus : S 1 [f .(x x) 2 ]


n 1
Untuk data sampel (n 30) :

1).Varians = Ragam (S 2 )Rumus : S 1 [f .(x x) ]


2 2
n

2).Simpangan Baku ( S )Rumus : S 1 [f .(x x) 2 ]


n

PELUANG DAN STATISTIKA 75


MATEMATIKA
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda dalam memahami kegiatan belajar ini
disarnkan Anda utuk mengerjakan tugas dan latihan serta dinyatakan berhasil dalam
memahmi modul ini bila kebenaran jawab Anda mencapai 75%, tetapi bila kebenaran
jawaban Anda belum mencapai 75%, berdiskusilah dengan teman sejawat yang lainnya atau
dengan narasumber/fasilitator.
1. Buatlah identifikasi masalah terkait dengan pembelajaran statistika/statistik, kemudian
berilah contoh soal penerapan stattistika dalam kehidupan sehari-hari beserta cara
penyelesaiannya.
2. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran statistika bagian
Menentukan ukuran pemusatan data, kemudian berilah contoh soal penerapan
menentukan ukuran pemusatan data dalam kehidupan sehari-hari beserta cara
penyelesaiannya
3. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran statistika bagian
menggunakan konsep tendensi sentral, kemudian berilah contoh soal penerapan
menggunakan konsep tendensi sentral dalam kehidupan sehari-hari beserta cara
penyelesaiannya.
4. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran statistika bagian
menyajikan data ukuran menjadi data statistik deskriptif, kemudian berilah contoh soal
penerapan menyajikan data ukuran menjadi data statistik deskriptif dalam kehidupan
sehari-hari beserta cara menyelesaiannya.

Untuk mengembangkan materi yang lebih jauh Anda sebaiknya mempelajari materi peluang
pada kegiatan belajar berikutnya. Lakukan tahapan kegiatan belajar materi selanjutnya
dengan mengerjakan aktifitas kegiatannya dan mengerjakan lembar kerjanya Ukurlah
kemampuan pemahaman materi yang Anda pelajari dengan mengerjakan latihan soal-
soalnya.

PELUANG DAN STATISTIKA 76


MATEMATIKA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Kegiatan Belajar 2 : Peluang

A. Tujuan
Tujuan dari penulisan modul ini adalah:
1. Melalui penugasan peserta diklat dapat menerapkan kaidah pencacahan, permutasi,
dan kombinasi dalam memecahkan masalah kejuruan dengan cermat
2. Melalui brainstorming peserta diklat dapat menggunakan konsep frekuensi relatif
untuk memecahkan masalah peluang dengan benar.
3. Melalui diskusi peserta diklat dapat menerapkan konsep peluang kejadian untuk
menyelesaikan masalah dengan teliti.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai setelah mengikuti kegiatan belajar
ini adalah, peserta diklat dapat:
1. Menerapkan kaidah pencacahan, permutasi, dan kombinasi dalam memecahkan
masalah kejuruan
2. Menggunakan konsep frekuensi relatif untuk memecahkan masalah peluang
3. Menerapkan konsep peluang kejadian untuk menyelesaikan masalah

C. Uraian Materi
Diagram Alur Peluang

PELUANG DAN STATISTIKA 77


MATEMATIKA
Gambar 17 Diagram Alur Peluang

Sebelum memulai pembelajaran peluang, cobalah Anda jawab beberapa pertanyaan


dibawah ini :
1 3 4
3.
2 25 25
4. Faktorkan :

a. n 2 n 56 0 b. n 2 3n 70 0
5. Jabarkanlah bentuk :
a. (x y)2 b. (x y)3

6. Peluang seorang penduduk di suatu kelurahan menjadi anggota KUD adalah 75%.
Jika jumlah penduduk kelurahanitu ada 2.500 orang, berapa orang yang menjadi
anggota koperasi?

Teori peluang, lahir pada abad pertengahan di Prancis.Saat ini teori peluang banyak
digunakan di berbagai bidang,seperti asuransi, bisnis, biologi, olahraga, dan
kesehatan.Salah satunya dapat Anda simak pada uraian berikut ini.
Dari hasil penelitian di suatu kota "X" terhadap 1.000anak diperoleh data sebagai
berikut:
Peluang anak yang diberi ASI adalah 90%.
Peluang anak yang mendapatkan imunisasi campakadalah 60%.

PELUANG DAN STATISTIKA 78


MATEMATIKA
Peluang anak yang mendapatkan vaksin Polio adalah80%.
Dengan menggunakan konsep peluang, Anda dapatmenentukan anak yang mendapatkan
imunisasi Campak maupun vaksin Polio.
1. Kaidah Pencacahan
Dalam kehidupan seharihari, Anda tentu sering dihadapkan pada pemecahan masalah
yang berkaitan dengan menentukan atau menghitung berapa banyak cara yang mungkin
terjadi dari sebuah percobaan. Sebagai ilustrasi, simaklah contoh peristiwa berikut ini i :
Pada waktu liburan sekolah, Eva bersama keluarganya berlibur ke Bali.Ia mencoba 3
macam kaos dan 2 celana jeans. Ia memadukan ketiga kaos dankedua jeans tersebut.
Berapa banyak pasangan warna kaos dan celana yangdapat disusun Eva?
Permasalah di atas dapat Anda selesaikan dengan menggunakan kaidahpencacahan
(counting rules). Kaidah pencacahan memudahkan kita untukmenentukan banyaknya
cara yang mungkin, jika beberapa kejadiandigabungkan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa:
Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan untuk menghitungsemua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan.Banyak cara yang mungkin
terjadi dari sebuah percobaan dapat ditentukandengan menggunakan salah satu
gabungan dari metode, yaitu metode aturanpengisian tempat, metode permutasi, dan
metode kombinasi
Kaidah pencacahan atau Caunting Slots adalah suatu kaidah yang digunakan
untukmenentukan atau menghitung berapa banyak cara yang terjadi dari suatu
peristiwa.

Kaidah pencacahan terdiri atas :

a. Pengisian tempat yang tersedia (Filling Slots),


b. Permutasi, dan
c. Kombinasi.

- Aturan Perkalian / Aturan Pengisian Tempat (Filling Slots)


Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Agus, Boni, danCahya akan dipilih untuk menjadi
ketua kelas, sekretaris,dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang tidak

PELUANG DAN STATISTIKA 79


MATEMATIKA
bolehmerangkap jabatan pengurus kelas. Banyak cara 3 orang dipilih menjadi
pengurus kelas tersebut akan dipelajarimelalui uraian berikut.Amati (Gambar 2. 2.2)

Gambar 18 Jabatan Kelas

Agus Boni Cahya

Jabatan Kelas
a. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Agus
(A), Boni (B), atau Cahya (C).Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
b. Untuk Sekretaris (S)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang makaposisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yangbelum terpilih menjadi pengurus kelas.Jadi, posisi
sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
c. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya ada
satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untukmemilih 3 orang pengurus kelas
dari 3 orang kandidat adalah : 3 2 1 = 6 cara.

PELUANG DAN STATISTIKA 80


MATEMATIKA
Gambar 19 Diagram pohon

Diagram Pohon

Untuk memahami kaidah pencacahan dengan menggunakan aturanpengisian


tempat, Anda perhatikan kembali contoh yang lainnya.
Tersedia 3 buah kaos, misalnya berwarna abuabu, kuning, dan putih, serta 2 buah
celana jeans, misalnya berwarnabiru dan hitam. Banyak pasangan warna celana dan
kaos yang mungkindisusun dapat Anda cari dengan beberapa cara, antara lain :
a. Diagram Pohon
Perhatikan diagram pohon berikut ini :

Gambar 20 Diagram pohon

Diagram Pohon

PELUANG DAN STATISTIKA 81


MATEMATIKA
Berdasarkan diagram pohon di atas, pasangan warna celana jeansdan kaos yang
dapat disusun ada 6 macam, yaitu (b, a), (b, k), (b, p),(h, a), (h, k), dan (h, p).
Pasangan (b, a) artinya celana jeans biru dankaos abuabu, demikian seterusnya.

b. Tabel Silang
Perhatikan tabel silang berikut ini !

Tabel 9 Tabel silang

Berdasarkan tabel silang di atas, terlihat bahwa pasangan warnacelana jeans yang
dapat disusun ada 6 macam.

c. Pasangan berurutan

Dimisalkan, himpunan celana jeans dinyatakan dengan A : {b, a}dan himpunan kaos
dinyatakan dengan B: {a, k, p}. Himpunanpasangan berurutan dari himpunan A dan
himpunan B ditulis sebagai:{(b, a), (b, k),(b, p),(h, a)(h, k),(h, p)}.Jadi, pasangan warna
celana jeans dan kaos yang dapat disusunada 6 macam.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan Mita di atas, diperoleh 6macam pasangan
warna. Cara lain untuk menentukan banyak pasanganwarna celana jeans dan kaos
yang dapat disusun adalah denganmenggunakan aturan, yaitu:
1) Pertama dipilih warna celana: ada 2 cara
2) Kedua dipilih warna kaos: ada 3 cara
Maka, untuk memilih pasangan warna celana jeans dan kaosseluruhnya ada 2 x 3 = 6
cara. Aturan yang digunakan tersebut dikenalsebagai aturan pengisian tempat
(filling slots). Karena dalam menentukanbanyak cara untuk mengisi n tempat yang
tersedia, maka aturan tersebutsering dikenal sebagai aturan perkalian.Secara

PELUANG DAN STATISTIKA 82


MATEMATIKA
umum, dapat disimpulkan bahwa:Misalkan terdapat n buah tempat yang tersedia
dengan k1 menyatakanbanyak cara untuk mengisi tempat pertama, k2 menyatakan
banyak carauntuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama terisi,
demikianseterusnya sampai kn menyatakan banyak cara untuk mengisi tempat ken
setelah tempat, pertama, kedua, ..., dan (n1) terisi. Maka:
Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secarakeseluruhan adalah: k1 x k2
x....x kn

Jika terdapat n buah peristiwa atau kejadian yang saling lepas,dengan:


C1 adalah banyak cara pada peristiwa pertama
C2 adalah banyak cara pada peristiwa kedua
Cn adalah banyak cara pada peristiwa ken

maka banyaknya cara untuk n peristiwa secara keseluruhan adalah:

C1 + C2 +......+ Cn

Ingatlah : Apabila terdapat n buah slot yang akan ditempati oleh n objek, maka
terdapat:n (n 1) (n 2) ... 1cara objek mendudukitempat tersebut.

Latihan Soal

1. Ali memiliki 2 baju putih dan 3 celana abu abu, ada berapa cara bagi Ali untuk
memasangkan perpaduan baju putih dan celana abu-abu tersebut ?
Penyelesaian :

Jelas pasangan antara baju putih dan celana abu abu yang dapat dibentuk ada
sebanyak 2 x 3 = 6 pasangan berbeda. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram
berikut ini :

PELUANG DAN STATISTIKA 83


MATEMATIKA
2. Dari 7 finalis pemilihan Putri Indonesia 2009, akan dipilih peringkat 1 sampai dengan
3. Banyak cara memilih peringkat tersebut adalah ....
Penyelesaian :

Jelas, misalkan terpilih 3 finalis berinisial A, B, dan C, maka antara si A sebagai juara
I, si B sebagai juara II, dan si C sebagai juara III, tentu dianggap berbeda hasilnya jika
yang juara I si B, juara II si C dan juara III si A. Oleh karena urutan hasil peringkat/
juara sangat diperhatikan maka masalah tersebut adalah masalah permutasi
Sehingga jawabannya
7! 7! 1.2.3.4.5. 6.7
p 73 5.6.7 210
(7 3)! 4! 1.2.3.4.

3. Banyak bilangan terdiri dari 2 angka berlainan yang dapat disusun dari angka angka
1, 2, 4, 5 dan 6 adalah ...
Penyelesaian :
Yang pertama kali perlu dicermati adalah kata berlainan, yang berarti tidak boleh
ada bilangan yang terbentuk dari 2 angka yang sama, misalkan 22, 11, 44 dsb. Oleh
karena yang boleh adalah 2 angka berlainan maka tentu masalah ini masalah
permutasi ( karena antara 12 dengan 21 tentu sebuah bilangan yang berbeda/
antara 1 di depannya 2 dengan 2 di depannya 1 akan menghasilkan bilangan yang
berbeda, jadi urutan sangat diperhatikan )

Cara I : Menggunakan rumus permutasi :


5! 5!
P25 4.5 20
(5 2)! 3!

Cara II : Menggunakan filling slots:

5 4

= 5 x 4 = 20 cara

4. Lima orang bermain bulu tangkis satu lawan satu bergantian, banyaknya
pertandingan adalah ....
Penyelesaian :

PELUANG DAN STATISTIKA 84


MATEMATIKA
Perhatikan ! Bahwa dalam pasangan pertandingan antara A bertemu B, dengan kita
katakan B bertemu A adalah pertandingan yang sama, hanya mengatakannya yang
berbeda. Jadi A-B kita sebut dengan B-A itu pertandingannya sama saja, berarti
dalam masalah ini urutan tidak diperhatikan, maka merupakan masalah kombinasi
Sehingga banyaknya pertandingan :

5! 5! 4.5 4.5 20
C 52 10
2! (5 2)! 2!.3! 2!. 1.2 2

5. Dua buah dadu dilempar undi bersama sama. Peluang munculnya jumlah kedua
mata dadu merupakan bilangan prima adalah ....

Penyelesaian :

Misalkan A = kejadian munculnya jumlah mata dadu merupakan bil. prima

n(S) = 36 , yaitu : S = {(1,1), (1,2), ... , (6,6)}

anggotanya A = {(1,1),(1,2),(2,1),(2,3),(3,2),(1,4),(4,1),(1,6),(6,1),(2,5),(5,2),(3
,4),(4,3),(5,6),(6,5)}, jadi n(A) = 15

15
peluang A sebesar : P(A)
36

6. Sebuah dadu dan sekeping mata uang logam dilempar undi bersama-sama sekali.
Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada mata uang logam adalah ....
Penyelesaian :

Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 5 = {5}


n(A) = 1, dengan n(S) = 6 ( karena muka dadu ada 6 )
1
maka : P(A) kejadian munculnya angka pada uang logam = {A}
6
n(B) = 1, dengan n(S) = 2 ( karena muka uang ada 2 yaitu Gambar (G) dan Angka (A))
1
P(B) ; yang ditanyakan adalah P(A B) , jelas A dan B saling bebas (karena
2
keduanya tidak saling mempengaruhinya, maka :

PELUANG DAN STATISTIKA 85


MATEMATIKA
1 1 1
P(A B) P(A) .P(B) .
6 2 12
7. Tiga buah mata uang logam dilempar undi bersama sama sebanyak 40 kali.
Frekuensi harapan munculnya dua angka dan satu gambar adalah ....

Penyelesaian :

Jelas bahwa tiap mata uang logam ada 2 permukaan, maka kalau 3 mata uang logam
dilempar maka akan diperoleh delapan pasangan ( dari 23 = 8 ), jadi n (S) = 8.

Misalkan A : kejadian munculnya 2 Angka dan 1 Gambar =(AAG),(AGA),(GAA)}


3
n(A) = 3, sehingga P(A) , jelas banyaknya percobaan (n) = 40, maka frekuensi
8
harapan kejadian A FH(A) = n. P(A)
3
FH(A) = n. P(A) = 40 . = 15
8
a. Dari lima buah angka 0, 1, 2, 3, dan 4 hendak disusun suatu bilangan yang terdiri
atas 4 angka. Berapa banyak bilangan yang dapat disusun apabila angka-angka itu
tidak boleh berulang?
Jawab:

Angka pertama (sebagai ribuan) dapat dipilih dari 4 angka yaitu 1, 2, 3, dan
4.Misalnya terpilih angka 1. Karena angka-angka itu tidak boleh berulang, maka
angkakedua (sebagai ratusan) dapat dipilih dari 4 angka, yaitu 0, 2, 3 dan 4.
Misalnyaterpilih angka 0. Angka ketiga (sebagai puluhan) dapat dipilih dari 3 angka,
yaitu 2, 3,dan 4. Misalkan yang terpilih angka 2. Angka keempat (sebagai satuan)
dapat dipilihdari 2 angka, yaitu 3, dan 4. Jadi, seluruhnya ada 4 x 4 x 3 x 2 = 96
bilangan yangdapat disusun dengan angka-angka yang tidak boleh berulang.

b. Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 akan dibentuk bilangan dengan 4 angka dan


tidak boleh ada angka yang diulang.
a. Berapa banyak bilangan dapat dibentuk?

b. Berapa banyak bilangan ganjil yang dapat dibentuk?

c. Berapa banyak bilangan yang nilainya kurang dari 5.000 yang dapat dibentuk?

PELUANG DAN STATISTIKA 86


MATEMATIKA
d. Berapa banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat dibentuk?

Jawab:

a. Angka ribuan ada 6 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 7. Misalkanterpilih


angka 1. Angka ratusan ada 6 angka yang mungkin, yaitu 0, 2, 3, 4, 5, dan7. Misal
terpilih angka 2. Angka puluhan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 0, 3, 4,5, dan 7.
Misalkan terpilih angka 3. Angka satuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu0, 4, 5, dan
7. Jadi, banyak bilangan yang dapat dibentuk = 6 x 6 x 5 x 4 = 720bilangan.

b. Bilangan ganjil apabila angka satuannya merupakan angka ganjil.Angka satuan ada 4
angka yang mungkin, yaitu 1, 3, 5, dan 7. Misalkan terpilihangka 1. Angka ribuan ada
5 angka yang mungkin yaitu 2, 3, 4, 5, dan 7. Misalkanterpilih angka 2. Angka ratusan
ada 5 angka yang mungkin, yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7.Misalkan terpilih angka 3. Angka
puluhan ada 4 angka yang mungkin yaitu 0, 4, 5,dan 7. Jadi, banyak bilangan ganjil
yang dapat dibentuk = 4 x 5 x 5 x 4 = 400bilangan.

c. Bilangan yang kurang dari 5.000, maka:Angka ribuan ada 4 angka yang mungkin,
yaitu 1, 2, 3, dan 4. Misalkan terpilihangka 1. Angka ratusan ada 6 angka yang
mungkin yaitu 0, 2, 3, 4, 5, dan 7. Misalterpilih angka 2. Angka puluhan ada 5 angka
yang mungkin yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7.Misalkan terpilih angka 3. Angka satuan ada 4
angka yang mungkin, yaitu 0, 4, 5,dan 7. Jadi, banyak bilangan dapat dibentuk = 4 x 6
x 5 x 4 = 480 bilangan.

d. Bilangan genap apabila satuannya merupakan angka genap, yaitu 0, 2 tau


4.Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 0, maka:Angka ribuan ada 4
angka yang mungkin, yaitu 3, 4, 5, dan 7. Misalkan terpilihangka 3. Angka ratusan
ada 5 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 4, 5, dan 7. Misalterpilih angka 2. Angka
puluhan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 4, 5, dan 7.Bilangan lebih besar dari
2.000 dan angka satuannya 2, maka:Angka ribuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu
3, 4, 5, dan7. Misalkan terpilihangka 3. Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin,
yaitu 0, 1, 4, 5, dan 7. Misalterpilih angka 0. Angka puluhan ada 4 angka yang
mungkin, yaitu 1, 4, 5, dan 7.Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 4,
maka:Angka ribuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 2, 3, 5, dan 7. Misal terpilih

PELUANG DAN STATISTIKA 87


MATEMATIKA
angka3. Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 0, 1, 2, 5, dan 7. Misalkan
terpilihangka 0. Angka puluhan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 5, dan 7.Jadi,
banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat dibentuk adalah

- Notasi Faktorial
Dalam proses perhitungan selanjutnya, diperlukan suatu notasi yangmewakili
perkalian dengan bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitunotasi faktorial.
Bagaimanakah bentuk notasi faktorial? Untukmengetahuinya, perhatikan contoh
yang telah Anda pelajari : Anda telah mempelajari, banyak cara yang dilakukanuntuk
memilih 3 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidatadalah

3 2 1 = 6 cara.
Selanjutnya, 3 2 1 dapat dinyatakan dengan 3! (dibaca3 faktorial)
3! = 3 2 1
Definisi rumus faktorial:

n! = n x (n 1) x (n-2) x.....x 3 x 2 x1

Notasi n! Dibaca sebagai n faktorial, dimana n merupakakan bilangan asli atau bilangan
bulat positif. Didefinisikan juga bahwa 0! =1

c. Permutasi
Kegiatan kali ini Anda akan mempelajari Permutasi. Apakah permutasi itu? Coba
perhatikan pada peristiwa pemilihan pengurus kelas ini.

Dalam suatu kelas,terdapat 4 orang yang akan dipilih3 orang untuk menjadi ketua,
sekretaris, dan bendahara.Banyak cara untuk memilih 3 orang tersebut dapat
dijelaskansebagai berikut. Misal, keempat orang kandidat itu adalah A,
B, C, dan D. Posisi ketua dapat dipilih dengan 4 cara, posisisekretaris dapat dipilih
dengan 3 cara, dan posisi bendaharadapat dipilih dengan 2 cara. Jadi banyak cara
yang dilakukanuntuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 4 orang kandidatadalah 4
3 2 = 24 cara. Uraian tersebut akan lebih jelasapabila Anda mengamati skema
berikut.

PELUANG DAN STATISTIKA 88


MATEMATIKA
Gambar 21 Diagram Pohon

Agus Boni Cahya

Diagram Pohon

Ingatlah : Urutan ABC berbeda denganurutan ACB. Dalam urutanABC, sekretaris


adalah B.Dalam urutan ACB, sekretarisadalah C..
Dari skema tersebut diperoleh 24 susunan 3 unsur,yaitu
ABC ABD ACB ACD ADB ADC
BAC BAD BCA BCD BDA BCD
CAB CAD CBA CBD CDA CDB
DAB DAC DBA DBC DCA DCB
Tampak susunan 3 unsur tersebut memperhatikanurutannya. ABC adalah suatu
permutasi, ACB juga suatupermutasi dan keduanya berbeda. Urutan pada 24

PELUANG DAN STATISTIKA 89


MATEMATIKA
susunanitu berlainan. Susunan yang memperhatikan urutannyadisebut permutasi.
Dari uraian tersebut dapatkah Andamenduga pengertian permutasi? Cobalah
nyatakan pengertianpermutasi dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang
telahAnda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut

Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang

berbeda tanpa adanya pengulangan.

Perhatikan contoh ini : Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur

adalah

4 3 2 = 24.

Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur

dapat ditulis :

4 x 3 x 2 x1 4!
P(4,3) = 4 x 3 x 2
2 x1 (4 - 3)!

Pernyataan diatas diartikan : Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur. Hal ini
dapat dijelaskan dengan tabel permutasi:

Gambar 22 Tabel Permutasi

Ingatlah : Notasi P(n, k) dapat jugaditulis dengan P r


n

n!
(n - r)!
.

Dari lembar kerja yang Anda kerjakan, pelajarilah jika r = n dan apa yang anda
katakan jika n r. Dapatkah Anda memperoleh :
Untuk r = n, diperoleh :

P(n, n) = n (n 1)(n 2)(n (r 1))(n r)(3)(2)(1) = n!

PELUANG DAN STATISTIKA 90


MATEMATIKA
Banyak permutasi n unsur apabila disusun dalamk unsur

n!
Adalah : P(n, k) Pkn , dengan k n
(n - k)!

Perhatikan contoh di bawah ini :

Tiga orang wiraniaga dicalonkan untuk mengisi kekosonganjabatan kepala cabang di


dua kota. Tentukan banyak carauntuk memilih dua kepala cabang dari tiga orang
wiraniagatersebut, dengan menggunakan rumus permutasi.

Jawab :
P(3, 2), dengan n = 3 (banyak wiraniaga) dan k = 2 (banyakwiraniaga terpilih).
n! 3! 3 x 2 x1
P(n, k) = P(3,2) = 6
(n - k)! (3 - 2)! 1!
1) Permutasi Beberapa Unsur Sama
Kali ini Anda akan mempelajari permutasi dengan unsur yang sama. Pahamkah Anda
maksudnya? Untuk itu perhatikan ilustrasi ini :Pada kata "BUKU" terdapat dua huruf
yang sama, yaitu U. Permutasi huruf-huruf pada kata "BUKU" dapat Anda amati
pada gambar diagram pohon di bawah ini : (Gambar 2.2.5)

Gambar 23 Tabel Permutasi

PELUANG DAN STATISTIKA 91


MATEMATIKA
Coba Anda perhatikan pada diagram pohon untuk huruf-huruf: U, K dan U. Jika
benar mengamatinyanya, hasil dari seluruh diagram pohon tersebut adalah sebagai
berikut
1. BUKU 6. BUUK 11. UBUK 16. KBUU 21. UUBK
2. BUUK 7. UKBU 12. UBKU 17. KUUB 22. UUKB
3. BKUU 8. UKUB 13. KUBU 18. KUBU 23. UKBU
4. BKUU 9. UUBK 14. KUUB 19. UBUK 24. UKUB
5. BUKU 10. UUKB 15. KBUU 20. UBKU
Amatilah 24 susunan huruf tersebut. Tampak ada beberapa susunan huruf yang
sama! Coba sebutkan susunan huruf yang dimaksud? sehingga permutasinya
menjadi:
1. BUKU 4. UKBU 7. UUKB 10. KUBU
2. BUUK 5. UKUB 8. UBUK 11. KUUB
3. BKUU 6. UUBK 9. UBKU 12. KBUU
Banyak permutasi huruf-huruf pada kata BUKU adalah 12 atau
4 x 3 x 2 x 1 4!
12 = 4 x 3
2 x1 (2)!
Permutasi yang telah Anda pelajari, mensyaratkan bahwa masingmasing dari n
unsur berbeda atau tidak sama. Yang telah Anda pelajari adalah jika n unsur yang
tersedia memuat beberapa unsur yang sama. Bagaimana dengan permutasi yang
memuat unsur yang berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan itu, berlatih lebih banyak akan lebih paham, simaklah
contoh soal di bawah ini
Contoh :

Berapa banyak permutasi 3 huruf yang diambil dari hurufhuruf C, P dan P?


Jawab:

Unsur yang tersedia ada 3, yaitu huruf C, P, dan P. Dari 3 unsur yang tersedia
terdapat 2 unsur yang sama yaitu P Banyak permutasi 3 unsur yang memuat 2 unsur
yang sama adalah:

PELUANG DAN STATISTIKA 92


MATEMATIKA
3! 3 x 2 x 1
P 3
2! 2 x1
Dari hasil yang Anda pelajari dapat disimpulkan bahwa : Banyak permutasinya ada 3
macam, yaitu CPP, PCP dan PPC. Secara umum dapat disimpulkan:
2) Permutasi dari UnsurUnsur yang Berbeda
Anda telah mempelajari aturan pengisiantempat atau aturan perkalian. Untuk
mengingat kembali, simaklahpermasalahan berikut ini.Misalkan dari tiga huruf a, b,
dan c akan disusun suatu kata yangterdiri atas 3 angka dengan katakata itu tidak
mempunyai huruf yangsama. Susunan yang dibentuk adalah :abc acb bac bca cab
cba.

Banyak cara untuk membuat susunan diatas adalah 3 x 2 x 1 = 6 cara.Susunan yang


diperoleh diatas disebut permutasi 3 unsur yag diambil dari3 unsur yang
tersedia.Apabila tiga huruf diatas akan disusun kata yang terdiri dari dua
hurufdengan katakata tersebut tidak mempunyai huruf yang sama, makasusunan
yang terbentuk adalah:ab ac ba bc ca cb, banyak cara untuk membuat susunan
diatas adalah 3 x 2 = 6 cara.
Susunan yang diperoleh diatas disebut permutasi 2 unsur yang diambil
dari 3 unsur yang tersedia.Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalahsusunan dari r
unsur itu dalam suatu urutan (r <n).

Ingatlah : Banyak permutasi dilambangkan dengan notasi n Pr Prn .

Ingatlah : Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai l 1 unsurjenis pertama,

l2 unsur jenis kedua, l3 unsur jenis ketiga, danlk unsur jenis ke-k yang sama
n!
adalah P(n,I1,I2 ,...Ik )
I1!.I2 !....Ik !
3) Permutasi Siklik (siklis)
Pernahkah Anda makan malam bersama di restoran atau mengadakan pertemuan
dalam satu meja? Misalkan, padasaat masuk restoran ternyata satu meja digunakan

PELUANG DAN STATISTIKA 93


MATEMATIKA
untuk 3 orang. Bilameja berbentuk lingkaran, maka bagaimana cara Anda mengatur
tempatduduknya?

Perhatikan Gambar Permutasi Siklis (Gambar 2.2.6) berikut ini!

Gambar 24 Permutasi Siklis

Gambar 2.2.6a Permutasi Siklis Gambar 2.2.6b

Tempat duduk untuk tiga orang dapat diatur sebagai berikut. Terlihat pada Gambar
2.2.6a bahwa posisi Anak berada disebelah kanan tempat duduk Ayah dan Ibu
disebelah kirinya, sedangkan pada Gambar 2.2.6b, posisi tempat duduk Anak berada
disebelah kiri Ayah dan tentunya tempat duduk Ibu diseblah kanan Ayah. Dari
gambar tersebut apa yang dapat Anda pahami?
Benar! Hanya ada dua susunan tempat duduk yang dapat ditempati, jadi Anda dapat
mengatakan bahwa permutasi siklis (melingkar) dapat dibuat adalah :
P = (3 - 1)! 2! 2
Untuk lebih memahami coba kerjakan lembar kerja berikut :
Perhatikan Gambar Siklis.

Gambar 2.2.7a Duduk Melingkar

PELUANG DAN STATISTIKA 94


MATEMATIKA
Gambar 25 Duduk Melingkar

Gambar 26 Duduk Melingkar

Dari gambar dapat Anda lihat empat siswa sedang melakukan kegiatan kerja
kelompok, pada gambar yang lainnya adalah susunan tempat duduk kempat siswa,
dimana siswa A sebagai titik acuan. Anda bisa membuat formasi lingkaran atau
duduk melingkar yang lain dengan B, C atau D.

Hasil seluruh formasi lingkaran tersebut adalah sebagai berikut :

Banyak permutasi siklis dari n unsur ditentukan dengan:P = (n 1)!.

Ingatlah : Permutasi Siklis P = (n 1)!


Contoh soal
Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya,
akanduduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika:

PELUANG DAN STATISTIKA 95


MATEMATIKA
a. Semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih tempat duduk
b. Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan
c. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan
Jawab :

a. Jika semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih, maka banyak
susunansiklis= (8 1)! = 5.040.
b. Jika Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan, maka mereka
bertigadianggap satu objek dalam susunan siklis. Jumlah objek dalam susunan siklis
tinggal 6 objek, maka banyak susunan siklis= (6 1)! = 120. Namun Hanif, Nisa,dan
Azzam dapat bertukar tempat sebanyak 3! = 6.
Jadi, susunan siklisdimana Hanif, Nisa, dan Azzam duduk berdampingan adalah : =
120 x 6 = 720.
d. Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh bertiganya duduk berdampingan= 5.040 720 =
4.320

d. Kombinasi
Kali ini Anda akan mempelajari materi kombinasi. Apakah kombinasi? Coba sebutkan
kata padanan kata yang memuat kata kombinasi? Kombinasi nomor kunci,
kombinasi dua bilangan, kombinasi pemain berbakat, dan lain sebagainya. Apa
makna dari kata kombinasi tersebut? Untuk itu marilah kita pelajari lebih jauh.
Pada bahasan permutasi sebelumnya, misal Anda seorang guru wali kelas yang akan
menyusun susunan pengurus kelas yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara, Berapa cara yang Anda dapat.Lain halnya jika kali ini Anda akan memilih
dari 5 orang siswa akan dipilih 3 orang untuk mengikuti lomba cerdas cermat. Untuk
itu cermati cara yang akan Anda tentukan.

Misalkan, dari 5 orang akan dipilih 3 orang untukmengikuti lomba cerdas cermat.
Banyak cara untuk memilih 3 orang tersebut telah Anda pelajari, susunan 3 unsur
dari 5 unsur, yaitu :
ABC ABD ABE ACB ACD ACE ADB ADC ADE AEB
AEC AED BAC BAD BAE BCA BCD BCE BDA BDC

PELUANG DAN STATISTIKA 96


MATEMATIKA
BDE BEA BEC BED CAB CAD CAE CBA ACBD CBE
CDA CDB CDE CEA CEB CED DAB DAC DAE DBA
DBC DBE DCA DCB DCE DEA DEB DEC EAB EAC
EAD EBA EBC EBD ECA ECB ECD EDA EDB EDC
Oleh karena pemilihan 3 orang untuk mengikuti lombadebat tidak memperhatikan
urutan maka dari 60 susunan itu terdapat 10 susunan yang berbeda. Kesepuluh
susunan tersebut adalah ABC, ABD, ABE, ACD, ACE, ADE, BCD,BCE, BDE, dan CDE.
Susunan yang tidak memperhatikan urutannya disebutkombinasi.Dari uraian
tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertiankombinasi? Cobalah nyatakan
pengertian kombinasidengan kata-kata Anda sendiri.Konsep pengertian kombinasi
yang telah Anda pelajaritersebut memperjelas definisi berikut.
Kombinasi r unsur dari n unsur ialah himpunan bagian r unsuryang dapat diambil
dari n unsur yang berlainan dengan urutanpenyusunan unsur tidak diperhatikan.

Untuk lebih memahaminya, coba kita analisis peristiwa ini. Sebuah SMK favorit
sedang mengadakan seleksi bagi siwa kelas XI paket keahlian AnimasiI yang akan
diikutsertakan dalam lomba kompetensi siswatingkat nasional. Guru
pembimbingnya berusaha memilih dua siswa terbaik dari empatsiswa yang
dicalonkan. Ada berapa susunan siswa yang mungkin dapatdibentuk?

Misalkan keempat siswa tersebut berinisial A, B, C, dan D. Denganmenggunakan


permutasi 2 unsur dari 4 unsur yang berbeda diperoleh banyak

susunan siswa yang dapat dibentuk, yaitu :


4! 4! 4 x 3 x 2 X 1
P24 = 12 Susunan
(4 - 2)! 2! 2 x1

Susunan yang terbentuk adalah AB, BA, AC, CA, AD, DA, BC, CB, BD,DB, CD, dan DC.
Jika diambil dua huruf tanpa memperhatikan urutannyamaka susunan AB = susunan
BA, demikian seterusnya sehingga diperolehsusunan, yaitu AB, AC, AD, BC, BD, dan
CD.Pilihan yang dilakukan dengan cara seperti ini disebut kombinasi 2 unsurdiambil
dari 3 unsur yang tersedia.Maka, kombinasi dapat didefinisikan sebagai:

PELUANG DAN STATISTIKA 97


MATEMATIKA
Kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (tiapunsur berbeda)
adalah suatu pilihan dari r unsur tanpamemperhatikan urutannya (r n).

n
Ingatlah : Kombinasi dinotasikan dengan C n
r , atau atau C (n, r)

r

n!
C rn
r!,(n - r)!
Banyak kombinasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia
n!
tanpa memperhatikan urutannya ditentukan dengan : Cnr =
r! (n - r)!
Kombinasi dapat juga digunakan untuk mencari banyaknya
diagonal bangun datar.

Contoh soal dan pembahasan :

1. Tentukan nilai n bila (n 1)P2 = 20.


Jawab :
(n 1)P2 =2
(n 1)! (n 1)!
20 20
(n 1 2)! (n 3)!
(n 1)(n 2)(n 3)(n 4)....3.2.1
20
(n 3)(n 4)....3.2.1
(n 1)(n 2) 20 n 2 3n 18 0 (n 6)(n 3) 0 n 6 atau n 3

2. Tono mempunyai 3 buah baju berwarna putih, cokelat, dan batik. Ia juga memiliki 2
buah celana warna hitam dan putih yang berbeda. Ada berapa pasang baju dan celana
dapat dipakai dengan pasangan yang berbeda?
Jawab :
3 2 = 6 cara (Perkalian)
2 + 2 + 2 = 6 cara (Penjumlahan)
3. Seorang ingin membuatkan plat nomor kendaraan yang
terdiri dari 4 angka, padahal tersedia angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan dalam plat nomor itu
tidak boleh ada angka yang sama. Berapa banyak plat nomor dapat dibuat?
Jawab :

PELUANG DAN STATISTIKA 98


MATEMATIKA
Jadi, polisi itu dapat membuat plat nomor kendaraan sebanyak 5 4 3 2 = 120 plat
nomor kendaraan
4. Berapa banyak kata dapat disusun dari kata: AGUSTUS
Jawab :
7! 1.2.3.4.5.6.7
P 1.260
2!. 2! 4
5. Pada rapat pengurus OSIS SMA X dihadiri oleh 6 orang yang duduk mengelilingi sebuah
meja bundar. Berapakah susunan yang dapat terjadi?
Jawab :
P(siklis) = (6 1)! = 5! = 5 4 3 2 1 = 120
6. Tulislah dengan notasi faktorial: n.(n 1).(n 2) (n 8)
n..(n 1).(n 2).(n 3)
Jawab :
1.2.3.4
7. Diketahui ada 10 siswa 7 putra dan 3 putri akan dibentuk tim yang terdiri atas 5 orang
dan syarat paling banyak 2 orang putra. Berapa banyak kombinasi siswi putra yang
mungkin . .
Jawab:
3! 3.2.1
Banyaknya kombinasi siswi putri 3 C 32 3
(3 2)!. 2! 1.1.2
7! 7! 6.7
Banyaknya kombinasi siswa putra C72 21
(7 2)!. 2! 5!. 2! 1.2

(2n 1)!
8. Selesaikan :
(2n 1)!
Jawab:
(2n 1)! (2n 1)(2n - 2)..... 1 1

(2n 1)! (2n 1)(2n)(2n- 1)(2n - 2).... (2n 1)(2n) (4n 2n
2

9. Ada berapa cara bila 4 orang remaja (w,x, y, z) menempati tempat duduk yang
akandisusun dalam suatu susunan yang teratur?
Jawaban:
4P4 = 4!
=4x321
= 24 cara

PELUANG DAN STATISTIKA 99


MATEMATIKA
10. Menjelang Pergantian kepengurusan BEM STMIK Tasikmalaya akan dibentuk panitia inti
sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua), calon panitia tersebut ada 6 orang
yaitu: a, b, c, d, e, dan f. Ada berapa pasang calon yang dapat duduk sebagai panitia inti
tersebut?

Jawaban:

6P2= 6!/(6-2)!

= (6.5.4.3.2.1)/(4.3.2.1) = 720/24 = 30 cara

11. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan duduk
mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa tersebut dapat diatur
pada sekeliling meja tersebut?
Jawaban:
P5= (10-1)!
= 9.8.7.6.5.4.3.2.1 = 362880 cara
12. Berapa banyak kata yang terbentuk dari kata STMIK?
Jawaban :
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 buah kata
13. Peluang lulusan PNJ dapat bekerja pada suatu perusahaan adalah 0,75. Jika seorang
lulusan PNJ mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia dapat diterima oleh
perusahaan?
Jawaban:
Frekuensi harapan kejadian A adalah Fh(A) = n P(A)
Diketahui P(A) = 0,75 dan n = 24. Maka:
Fh(A) = 24 0,75 = 18 perusahaan.
14. Terdapat tiga orang (X, Y dan Z) yang akan duduk bersama di sebuah bangku. Ada berapa
urutan yang dapat terjadi ?
Jawaban:
nPx = n!
3P3 = 3! = 1 x 2 x 3 = 6 cara (XYZ, XZY, YXZ, YZX, ZXY, ZYX).

PELUANG DAN STATISTIKA 100


MATEMATIKA
15. Suatu kelompok belajar yang beranggotakan empat orang (A, B, C dan D) akan memilih
ketua dan wakil ketua kelompok. Ada berapa alternatif susunan ketua dan wakil ketua
dapat dipilih ?
Jawaban:
nPx = (n!)/(n-x)!
4P2= (4!)/(4-2)! = 12 cara (AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC) .
16. Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang disediakan
4 kursi, sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi tertentu.
Jawaban:
Jika salah seorang selalu duduk dikursi tertentu maka tinggal 7 orang dengan 3 kursi
kosong.
Maka banyaknya cara duduk ada :
7P3= 7!/(7-3)!
= 7!/4! = 7.6.5 = 210 cara
17. Ada berapa cara 5 gelas warna yang mengitari meja kecil, dapat menempati kelima
tempat dengan urutan yang berlainan?
Jawaban:
Banyaknya cara duduk ada (5 1) ! = 4 ! 4. 3 . 2 . 1 = 24 cara.
18. Tentukan banyaknya permutasi siklus dari 3 unsur yaitu A, B, C
Jawab:
Jika A sebagai urutan I : ABC
Jika B sebagai urutan I : BCA
Jika C sebagai urutan III : CAB
Jika banyak unsur n=4 > A, B, C, D
jadi banyaknya permutasi siklis dari 4 unsur ( A B C D) adalah 4!/4 = 4.3.2.1/4 = 6
19. Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan menggunakan obyek 4 orang pedagang kaki
lima untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk satu kelompok. Ada
berapa cara kita dapat menyusunnya?
Jawaban:
4C3=4! / 3! (4-3)!
= (4.3.2.1) / 3.2.1.1 = 24 / 6= 4 cara

PELUANG DAN STATISTIKA 101


MATEMATIKA
20. Suatu warna tertentu dibentuk dari campuran 3 warna yang berbeda. Jika terdapat 4
warna, yaitu Merah, Kuning, Biru dan Hijau, maka berapa kombinasi tiga jenis warna
yang dihasilkan.
Jawaban:
nCx = (n!)/(x!(n-x)!)
4C3= (4!)/(3!(4-3)!) = 24/6 = 4 macam kombinasi (MKB, MKH, KBH, MBH).
21. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar mereka saling
kenal maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya jabat tangan yang terjadi.
Jawaban:
10!
10C2 = 45 jabat tangan
2!. (10 - 2)!
22. Suatu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan memilih 3 orang
pengurus. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan jika pengurus terdiri dari 2
orang pria dan 1 orang wanita.
Jawaban:
3! 2!
3C2 . 2C1 = . = 6 cara, yaitu : L1 L2 W1 ; L1 L3 W1 ; L2 L3 W1 ; L1 L2
2! (3 - 2)! 2! (2 - 1)!
W2 ; L1 L3 W2 ; L2 L3 W2
23. Dalam sebuah ujian, seorang mahasiswa diwajibkan mengerjakan 5 soal dari 8 soal
ygtersedia. Tentukan:
a. banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin untuk dikerjakan
b. banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin dikerjakan jika no.6 dan 7 wajib dikerjakan.
Jawaban:
8!
a. 8C5 = 56 cara
5! (8 - 5)!
6!
b. 6C3 = 20 cara
3! (6 - 3)!
24. Banyak cara memilih 4 pengurus dari 6 calon, yang ada sama dengan..
Jawaban:
6!
6C4 = 15 cara
4! (6 - 4)!

PELUANG DAN STATISTIKA 102


MATEMATIKA
25. Dalam sebuah kantoh terdapat 7 kelereng. Berapa banyak cara mengambil 4 kelereng
dari kantong tersebut?
Jawaban:
7!
7C4 = (7654!)/4!3! = 35 cara
4! (7 - 4)!
26. Siswa di minta mengerjakan 9 dari 10 soal ulangan, tetapi soal 1-5 harus di kerjakan.
Banyaknya pilihan yang dapat diambil siswaadalah.
Jawaban:
5!
5C4 = 5 cara
4! (5 - 4)!
27. Seorang peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang pedagang
yang memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa cara peternak tersebut
dapat memilih ternak-ternak yang di inginkannya?
Jawaban:
Banyak cara memilih ayam = 6C3 = 6!/3!(6-3)! = 6!/3!3! = 20 cara
Banyak cara memilih kambing = 4C2 = 4!/2!(4-2)! = (432!)/2!2! = 6 cara
Jadi, peternak tersebut memiliki pilihan sebanyak = 206 = 120 cara
28. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra dan 3 putri. Jika
terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara menyeleksi
karyawan!
Jawaban:
Pelamar putra 9 dan pelamar putri 6 banyak cara menyeleksi:
9! 6! 9! 6! 9! 6!
9C5 x 6C3 = . .= . . = 2360
5! (9 - 5)! 3! (6 - 3)! 5! 4! 3! 3! 5! 4! 3! 3!
29. Nilai n yang memenuhi untuk nP5 = 9. (n-1)P4 ?
Penyelesaian:
nP5 = 9. (n-1)P4
n! (n - 1)!
n P5 9.(n-1) P5 9.
(n 5)! ((n 1) - 4!
n! (n - 1)! n! (n - 1)!
9. 9.
(n 5)! ((n 5)! (n 5)! (n 5)!

PELUANG DAN STATISTIKA 103


MATEMATIKA
n! 9.(n - 1)!
n(n - 1) 9(n - 1)!
Jadi nilai n = 9.
30. Jika (n+2)C5 = 2. (n+1)C4. Maka nilai dari 2n + 3 adalah
Penyelesaian:
Didapat nilai n = 8. Jadi nilai 2n + 3 = 2.8 + 3 = 19.
31. Buktikan mengapa 0! = 1 ?
Penyelesaian:
Seperti yang kita tahu, misalnya:
4! = 4x3x2x1
6! = 6x5x4x3x2x1
1! = 1.
Dengan beberapa contoh ini dapat disimpulkan bahwa:
n! = n x (n 1)!
Kemudian kita dapat bagi setiap sisi dengan n.
n!/n = [n x (n 1)!]/n
n!/n = (n 1)!
Nah kemudian coba subtitusi nilai n = 1. Maka:
n!/n = (n 1)!
1!/1 = (1 1)!
1 = 0!
0! = 1 > terbukti.
32. Ada 9 bola.Tiap bola ditandai dengan angka yang saling berlainan yakni: mulai dari 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Dilakukan pengambilan 2 bola secara acak. Tentukan
peluang munculnya 2 bola dengan jumlah angka yang genap?
Penyelesaian:
Jumlah sampel = 9.
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Genap = 5
Ganjil = 4
2 buah angka yang dijumlahkan hasilnya GENAP, jika:

PELUANG DAN STATISTIKA 104


MATEMATIKA
GENAP + GENAP = GENAP
GANJIL + GANJIL = GENAP.
Banyaknya cara munculnya angka GENAP + GENAP
5!
= 5C2 = 10 cara.
2! (5 2)!
Banyaknya cara munculnya angka GANJIL + GANJIL
4!
= 4C2 = 6 cara.
2! (4 2)!
Jadi, peluang munculnya 2 angka dengan jumlah genap adalah:
n(A) 5 C2 4 C2
P=
n(S) 9 C2

(10 6) 16 16 4
P= Maka,P =
9 C2 9 C2 36 9

33. Terdapat 3 mata uang logam yang dilemparkan bersamaan. Tentukan besar frekuensi
harapan peluang munculnya sisi muka lebih dari satu pada 64 percobaan pelemparan?
Penyelesaian:
Mis: S = sisi muka uang logam
B = sisi belakang uang logam.
Banyaknya kejadian/sampel yang muncul saat terjadi pelemparan 3 mata uang logam
bersamaan, ada pada gambar di bawah ini;
{(MMM), (MMB), (MBM), (MBB), (BMM), (BMB), (BBM), (BBB)}
Jumlah kejadian/sampel = 8.
Dimana 4 diantaranya adalah kejadian dimana sisi muka muncul lebih dari satu, yakni:
(MMM), (MMB), (MBM), (BMM).
Peluang munculnya sisi muka lebih dari satu adalah
n(A) 4 1
P= =
n(S) 8 2

1
Jadi, frekuensi harapannya adalah FH= n.P = 64. = 32
2

PELUANG DAN STATISTIKA 105


MATEMATIKA
2. Peluang
Pada bagian ini Anda akan mempelajari tentang peluang, bahasan ini sangat erat dengan
materi sebelumnya, untuk itu pahamkan lagi materi sebelumnya, sebelum mempelajari
materi ini.
Kita awali dengan suatu kejadian atau peristiwa yang sederhana yaitu jika sebuah mata
uang logam ditos (dilempar keatas sambil diputar), dan dibiarkan jatuh kelantai. Oleh
karena uang itu bentuknya simetris maka tidakberalasan munculnya gambar lebih sering
atau kurangdaripada munculnya angka. Secara matematika, nilai peluang munculnya
1
gambar adalah salah satu dari dua atau dandengan sendirinya nilai peluang
2
1
munculnya angka adalah . Peristiwa ini menggambarkan pengertian peluang suatu
2
kejadian yang akan Anda Pelajari.

a. Peluang Suatu Kejadian


1) Kejadian Sederhana
Dalam seperangkat kartu remi terdapat 13 kartu merahbergambar hati, 13 kartu
merah bergambar diamond, 13 kartuhitam bergambar wajik, dan 13 kartu hitam
bergambar kriting.Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartutersebut.

Gambar 2.2.8 Kartu Bridge

Gambar 27 Kartu Bridge

Misalkan, kartu yang terambil bergambar hati. Kejadianmuncul kartu bergambar hati
pada pengambilan tersebut dinamakankejadian sederhana karena muncul kartu
bergambarhati pasti berwarna merah. Lain halnya jika kartu yangterambil berwarna

PELUANG DAN STATISTIKA 106


MATEMATIKA
merah. Kejadian muncul kartu berwarnamerah dinamakan kejadian bukan
sederhana karena munculkartu berwarna merah belum tentu bergambar hati,
tetapimungkin bergambar diamond.

2) Ruang Sampel
Untuk mempelajari yang berkaitan dengan peluang Anda harus memahami terlebih
dahulu tentang ruang sampel, hal ini harus diperhatikan karena peluang suatu
kejadian tidak akan mudah dihitung atau dikerjakan bilamana kurang memahami
ruang sampel.
Kita coba dengan dari sebuah keajadian yang pasti Anda alami. Sebelum
pertandingan bola voli dimulai, biasanya wasit mengadakanpengundian dengan cara
melempar sekeping koin atau uang logam. Setiapkapten tim harus memilih salah
satu sisi mata uang, yaitu angka (A) ataugambar (G).
Apabila hasil undian sesuai dengan hasil pilihan kapten tim,maka tim tersebut dapat
memilih posisi atau menendang bola.Kegiatan melempar mata uang logam tersebut
termasuk suatukejadian. Pada pelemparan mata uang logam, kejadian yang
mungkinadalah muncul angka (A) atau gambar (G). Jika dinyatakan dengan
notasihimpunan, misalnya S, maka diperoleh S = {A, G}. Himpunan
tersebutdinamakan ruang sampel, sedangkan titik A dan G dinamakan titik
sampel.Banyaknya anggota ruang sampel, n(S) = 2.
Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel, simaklah
contoh berikut!
Contoh :

Tentukan ruang sampel, titik sampel, dan banyak anggota ruangsampel dari
pelemparan sebuah dadu!

Jawab:

Dadu biasanya berbentuk kubus dengan 6 sisi sehingga kejadian yangmungkin dari
pelemparan sebuah dadu adalah munculnya mata dadu 1,2, 3, 4, 5, atau 6. Dengan
demikian, diperoleh:Ruang sampel, S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.Titik sampelnya adalah 1, 2,
3, 4, 5, dan 6.Banyak anggota ruang sampel, n(S) =6.

PELUANG DAN STATISTIKA 107


MATEMATIKA
Bagaimanakah cara menentukan ruang sampel? Untukmengetahuinya, simaklah
beberapa contoh berikut ini.
Contoh :
Tentukan ruang sampel pada percobaan pelemparan dua buah mata
uang sebanyak satu kali!
Jawab:
a. Dengan cara mendaftar ruang sampelS = {AA, AG, GA, GG}
b. Dengan menggunakan diagram pohon (Gambar 2.2.9)

Gambar 28 Diagram Pohon

c. Dengan cara membuat tabel 2.2.3

Gambar 29 Tabel Ruang Sampel

Dari tabel di atas diperoleh ruang sampel S = {AA, AG, GA, GG}.
Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwaruang sampel dapat
ditentukan dengan cara:
a. mendaftar;
b. diagram pohon; dan

PELUANG DAN STATISTIKA 108


MATEMATIKA
c. tabel
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:Ruang sampel adalah himpunan semua
kejadian yang mungkindiperoleh dari suatu percobaan, dinotasikan dengan S.Titik
sampel adalah setiap anggota ruang sampel atau kejadianyang mungkin.Banyaknya
anggota ruang sampel dinotasikan dengan n(S).
Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel

3) Kejadian
Coba Anda ingat kembali pada percobaan pelemparan dadu bersisienam. Ruang
sampel pada percobaan ini adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Apabilatimbul suatu
pertanyaan, carilah kejadian munculnya mata dadu bilanganganjil! Kejadian
munculnya mata dadu bilangan ganjil,misalnya A, adalahA = {1, 3, 5}. Himpunan
tersebut dinamakan kejadian (event). Dapatdisimpulkan bahwa:

Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel (S).

Kejadian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kejadiansederhana atau


kejadian elementer dan kejadian majemuk. Untuk lebihjelasnya, simaklah contoh
berikut ini.

Contoh :

Pada pelemparan sebuah dadu berisi enam, kejadiankejadian sederhana adalah :


{1}, yaitu kejadian munculnya mata dadu 1.
{2}, yaitu kejadian munculnya mata dadu 2.
{3}, yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 3.
. Pada pelemparan sebuah dadu berisi enam, kejadiankejadianmajemuk adalah{1,
2}, yaitu kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3.{2, 4, 6}, yaitu kejadian
munculnya mata dadu genap.{3, 4, 5, 6}, yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih
dari 2.

Berdasarkan contoh di atas, dapat dinyatakan bahwa

- Kejadian sederhana/elementer adalah suatu kejadian yang hanyamempunyai satu


titik sampel.

PELUANG DAN STATISTIKA 109


MATEMATIKA
- Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang mempunyai titiksampel lebih dari
satu.

4) Peluang Suatu Kejadian


Menurut Anda apa yang dimaksud dengan peluang suatu kejadian? Untuk itu Anda
disarankan untuk menuntaskan bahasan ini.

Misalkan, sekeping uang logam yang bentuknya simetrisditos sebanyak 50 kali,


23
kejadian munculnya muka gambarsebanyak 23 kali, sehingga 0,46 dinamakan
50
frekuensirelatif muncul muka gambar. Jika pengetosan uang logamtersebut
dilakukan berulang-ulang dalam frekuensi yangbesar, frekuensi relatif kejadian
1
muncul muka gambar akanmendekati suatu bilangan tertentu, yaitu .Bilangan
2
tersebutdinamakan peluang dari kejadian muncul angka.Pada pengetosan sekeping
uang logam yang bentuknyasimetris, kemungkinan yang muncul hanya dua,
yaitupermukaan gambar dan permukaan angka. Peluang munculpermukaan gambar
atau permukaan angka sama. Secaramatematika, peluang munculnya permukaan
1
gambar adalahsatu dari dua kemungkinan atau sehingga peluangmunculnya
2
1
permukaan angka juga
2
Misalkan, sebuah kotak berisi 8 bola, yaitu 3 bola merah,1 bola putih, dan 4 bola
hijau. Dari kotak tersebut, akandiambil sebuah bola. Peluang terambil 1 bola dari
1
kotak yangberisi 8 bola tersebut adalah . Peluang terambilnya 1 bolamerah
8
3 1
adalah , Adapun peluang terambilnya 1 bola putihadalah , dan peluang terambil
8 8
4
1 bola hijau adalah
8

Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruangsampel S dari sebuah percobaan.
Kejadian A adalah salahsatu kejadian pada percobaan tersebut sehingga peluang

PELUANG DAN STATISTIKA 110


MATEMATIKA
1
Aadalah P(A) . Apabila banyak kejadian A yang terjadi dari percobaantersebut
N
n
adalah n, peluang terjadinya kejadian A adalah P(A)
N

Untuk latihan buat Anda kerjakan lembar kerja dibawah ini :

Jika setiap anggota ruang sampel (S) mempunyai kesempatan yang

sama untuk muncul, maka peluang munculnya kejadian A dalam

n(A)
ruang sampel S adalah P(A) Pdengan n(S) 0
n(S)

dimana P(A) : peluang kejadian A

n(A) : banyaknya anggota kejadian A

n(S) : banyaknya anggota ruang sampel.

5) Kisaran Nilai Peluang


Sebagaimana Anda ketahui kisaran peluang adalah antara terjadi dengan tidak
terjadi. Dalam bentuk umum kisaran peluang adalah 0 P(A) 1 . Untuk lebih
jelasnya marilah kita pelajari. MisalDi Kelas IX Anda telah mengetahui bahwa nilai
peluangsuatu percobaan adalah antara 0 dan 1 atau 0 P(x) 1 denganx adalah
kejadian pada percobaan tersebut :
- Apabila P(x) = 0, kejadian x mustahil terjadi.
- Apabila P(x) = 1, kejadian x pasti terjadi.
Jadi, jika Anda mengetahui bahwa suatu kejadiankemungkinan kecil terjadi maka
peluangnya mendekatinilai nol. Sebaliknya, jika peluang suatu kejadian
yangkemungkinan besar dapat terjadi, peluangnya mendekati nilai 1.
Untuk memperjelasnya Anda, perhatikan contoh di bawah ini :
Pada saat pelemparan sebuah dadu berisi enam, mata dadu yangmungkin muncul
adalah 1,2, 3, 4, 5, dan 6. Misalnya P(A) adalah peluangmunculnya semua mata
dadu, diperoleh :

PELUANG DAN STATISTIKA 111


MATEMATIKA
n(A) 6
P(A) 1
n(S) 6

Dari pelemparan dadu itu, berapakah peluang munculnya angka 7?Misalnya B


adalah kejadian munculnya dadu angka 7. Karena tidakmungkin muncul mata dadu
7, maka diperoleh peluang munculnya daduangka 7 adalah:

n(B) 0
P(B) 0
n(S) 6

Dari uraian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwaJika kejadian A dalam ruang
sampel S selalu terjadi, maka diperolehn(A) = n(S) sehingga P(A) = 1.Jika kejadian A
dalam ruang sampel S tidak pernah terjadi, makan(A) = 0 sehingga peluangnya P(A) =
0. Oleh karena itu, nilaipeluang terbatas pada 0 P(A) 1

b. Frekuensi Harapan

Anda telah mempelajari bahwa peluang munculpermukaan gambar pada


1
pengetosan uang logam adalah . Apabila pengetosan dilakukan 100 kali, harapan
2
akanmuncul permukaan angka adalah 50 kali atau setengah dari100. Banyak muncul
permukaan angka sebanyak 50 kali dari100 kali pengetosan dinamakan frekuensi
harapan.Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertianfrekuensi
harapan suatu kejadian? Cobalah nyatakana pengertian frekuensi harapan suatu
kejadian dengan kata-kataAnda sendiri.

Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelasdefinisi berikut :

Frekuensi harapan suatu kejadian ialah frekuensi yang diharapkan

terjadinya kejadian tersebut selama n percobaan tersebut. Frekuensi

harapan dirumuskan sebagai berikut. fH n x P(A)

Dalam hal ini, n : banyak percobaan, P(A) : peluang terjadinya kejadian A

Untuk melatih pemahaman Anda, coba kerjakan lembar kerja berikut:

PELUANG DAN STATISTIKA 112


MATEMATIKA
c. Kejadian Majemuk
Sebagai gambaran untuk Anda, apa yang dimaksud dengan Kejadian Majemuk,
sederhananya adalah jika beberapa kejadiankejadian dasar dihubungkan, maka
kejadiankejadian majemuk yang meliputi komplemen, gabungan, dan irisan
dapatdibentuk.Misalkan, pada sebuah kotak terdapat 2 bola merah dan 3bola hijau.
Dari kotak tersebut, Anda akan mengambil 1 buahbola merah dan 1 buah bola hijau.
Kejadian terambilnya 1buah bola merah dan 1 buah bola hijau dinamakan
kejadianmajemuk.
Untuk lebih jelasnya Anda perlu mempelajari kejadian majemuk ini dengan lebih
teliti dan lakukan diskusi agar pemahamannya lebih baik.
d. Peluang KomplemenSuatu Kejadian
Untuk memahami pengertian komplemen suatu kejadian, simaklah penjelasan
danpercobaan berikut ini.Diketahui,A adalah kejadian pada sebuah ruang
sampel,sedangkan A adalah kejadian bukan A yang juga terdapatpada ruang sampel
tersebut.Kejadian bukan A atau A dinamakan juga komplemenkejadian A. Peluang
kejadian A dilambangkan dengan P(A),dan peluang komplemen kejadian bukan A
dilambangkandengan P(bukan A) atau P(A).
Amati diagram Venn pada Gambar 2.2.10

Gambar 30 Diagram A Komplemen

Pada (Gambar 2.2.10) menunjukkan ruang sampel yang terdiri atas kejadian A
dankejadian bukan A. Peluang ruang sampel sama dengan 1.
Misalnya pada setumpuk kartu yang berjumlah 8 kartu diambil sebuah kartu
secaraacak. Ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Jika

PELUANG DAN STATISTIKA 113


MATEMATIKA
kejadianterambilnya kartu bernomor ganjil dinyatakan dengan A, yaitu A = {1, 3, 5,
7},maka kejadian terambilnya kartu bukan bernomor ganjil dinyatakandengan
Acyaitu Ac= {2, 4, 6, 8}. Kejadian terambilnya kartu bukanbernomor ganjil disebut
komplemen dari kejadian terambilnya kartubernomor ganjil. Dapat disimpulkan
bahwa:
Komplemen suatu kejadian A adalah kejadian dari tidak terjadinya

kejadian A.

Bila Anda perhatikan percobaan di atas, himpunan komplemen suatukejadian A


adalah himpunan anggota S yang tidak termasuk himpunanA yang dinyatakan

n(Ac )
dengan Ac= S A. Sehingga peluang Ac dapat dihitungdengan P(Ac )
n(S)

Hubungan antara A, komplemen A, dan S adalah:


A + Ac= S
n(A) + (Ac) = n(S)
P(A) + P(Ac) = 1
Dapat disimpulkan bahwa:
Jika Ac adalah komplemen dari A, maka peluang kejadian Ac, ditentukan denganP(Ac)
= 1 P(A)

dimana P(A) = peluang kejadian A

P(Ac) = peluang komplemen kejadian A

b. Peluang Gabungan Dua Kejadian :


Untuk mempelajari peluang gabungan dua kejadian, Anda perhatikan (Gambar
2.2.11).

PELUANG DAN STATISTIKA 114


MATEMATIKA
Gambar 31 Diagram Venn Irisan

Diagram venn di atas menunjukkan suatu kejadian A dan B yang tidaksaling lepas

(non mutually exclusive event). AB (dibaca A irisan B)menyatakan bahwa ada

anggota A yang juga merupakan anggota B.Sedangkan AB (dibaca A gabungan B)


menyatakan gabungan antaraanggota A dan B.
Bagaimanakah cara menentukan peluang untuk kejadian tidak salinglepas? Untuk
mengetahuinya perhatikan contoh berikut!
Sebuah dadu dilemparkan sekali. Jika A adalah kejadian munculnyamata dadu genap
dan B adalah kejadian muncul mata dadu prima, berapapeluang kejadian munculnya
mata dadu genap atau prima?
Jawab:
Kejadian muncul mata dadu genap adalah A = {2, 4, 6}, n(A) = 3.
Kejadian muncul mata dadu prima adalah B = {2, 3, 5}, n(B) = 3.

Kejadian muncul mata dadu genap atau prima adalah AB= {2, 3, 4, 5, 6},n(AB) =

5.

Kejadian muncul mata dadu genap dan prima adalah AB={2}, n(AB) = 1.

Banyak anggota dalam anggotaABadalah

PELUANG DAN STATISTIKA 115


MATEMATIKA
n(AB)=n(A) + n(B) n(AB)

n(A B) n(A) n(A) n(A B)



n(s) n(S) n(S) n(s)
P(A B) P(A) P(B) P(A B) , maka diperoleh :

3 3 1
P(A B)
6 6 6
5

6
5
Jadi, peluang kejadian muncul mata dadu genap atau prima adalah
6
Dari contoh di atas, dapat didefinisikan bahwa:
Jika A dan B adalah dua kejadian yang tidak saling lepas beradadalam ruang sampel

S, maka peluang kejadian ABditentukandengan

P(AB) = P(A) + P(B) P(AB)dimanaP(AB): peluang gabungan kejadian A dan B


P(A) : peluang kejadian A
P(B) : peluang kejadian B

P(AB) : peluang irisan keadian A dan B

1) Peluang Gabungan Dua Kejadian Saling Lepas


Perhatikan diagram venn (Gambar 2.2.12) dibawah ini :

Gambar 32 Diagram Salin Lepas

Diagram venn di atas menunjukkan kejadian A dan B yang salinglepas (mutually


exclusive). Dua kejadian tersebut saling lepas bila tidak adairisan antara keduanya,

PELUANG DAN STATISTIKA 116


MATEMATIKA
maka PAB =. Bagaimana cara menentukanpeluang suatu kejadian yang saling
lepas? Simaklah contoh berikut ini!
Pada pelemparan sebuah dadu sebanyak satu kali, A adalah kejadianmunculnya
mata dadu <3, dan B adalah kejadian munculnya mata dadu 4.Carilah peluang
kejadian munculnya mata dadu < 3 atau 4!
Jawab:
Misal S : ruang sampel
A : kejadian munculnya mata dadu < 3.
B : kejadian munculnya mata dadu 4 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
2
A = {1, 2}, n(A) = 2, P(A)
6
3
B= {4, 5, 6}, n(B) = 3, P(A)
6
P(A B) P(A) P(B) P(A B)
2 3
0
6 6
5

6
5
Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu < 3 atau mata dadu 4, adalah
6
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Jika A dan B adalah dua kejadian yang saling lepas, maka peluang
gabungan dua kejadian tersebut ditentukan dengan:

P(AB) = P(A) + P(B)


2) Peluang Dua Kejadaian yang saling Bebas
Dua kejadian yang saling bebas artinya kejadian yang satu tidakmempengaruhi
kejadian yang lain, atau kejadian yang satu tidakbergantung dengan kejadian yang
lain. Untuk lebih memahaminya,simaklah contoh berikut ini.
Contoh :
Sekeping mata uang dan sebuah dadu dilempar secara bersamaansebanyak satu
kali. Berapa peluang munculnya angka pada mata uangdan bilangan genap pada
mata dadu?

PELUANG DAN STATISTIKA 117


MATEMATIKA
Jawab:
Misal C : kejadian munculnya angka
D : kejadian munculnya bilangan genap
Sc : ruang sampel mata uang
Sd : ruang sampel mata dadu

C = {A}, n(C) = 1

Sc = {A, G}, n(Sc) = 2


n(C) 1
P(C)
n(Sc) 2

D = {2, 4, 6}, n(D) = 3

Sd = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(Sd) = 6


n(D) 3 1
P(D)
n(Sd) 6 2
P(A B) P(C) x P(D)
1 1
0
2 2
1

4
3) Peluang Bersyarat ( Conditional Probability)

Peluang bersyarat adalah peluang suatu peristiwa akan terjadi dengan ketentuan
peristiwa yang lain telah terjadi. Peluang bersyarat dilambangkan dengan P(A|B)
yaitu peluang peristiwa A, dengan syarat peristiwa B telah terjadi.

P(Adan B) = P(A) x P(B|A)

Contoh :

Perhatikan Tabel berikut :

(Tabel 2.2.4). Kegiatan Jual-Beli Saham dari Perusahaan BCA, BLP dan BNI

PELUANG DAN STATISTIKA 118


MATEMATIKA
Tabel 10 Tabel Jual Beli

Kegiatan Perusahaan Juml


BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200

Tabel 11 Tabel Jual Beli

Kegiatan Perusahaan Juml


BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200

Dari data Tabel diatas : Berapakah peluang terjualnya saham BCA : P(D|A) dan
peluang saham BCA terjual : P(A|D)?

Jawab:

Peluang terjualnya saham BCA : P( D|A) : Saham BCA yang terjual 30dan jumlah
transaksi jual saham 120 maka P(D|A) = 30/120 = 0,25
Peluang saham BCA terjual : P( A|D) Jumlah transaksi saham BCA ada 70 dan saham
BCA yang terjual ada 30, maka P(A|D) = 30/70 = 0,43
Dari nilai di atas terlihat bahwa peluang P(A|D) dan P(D|A) bisa berbeda, namun
bisa saja sama.
Contoh soal dan Pembahasan

1. Pada kegiatan jual-beli saham di BEJ untuk 2 perusahaan perbankan dengan jumlah
total sebanyak 200 transaksi.

Tabel 12 Tabel Transaksi

Jenis transaksi Volume transaksi


Jual saham (A) 120
Beli saham (B) 80
Jumlah 200

PELUANG DAN STATISTIKA 119


MATEMATIKA
Dari tabel di atas peluang A atau B adalah ...
Pembahasan :
Diketahui bahwa : P(A) = 120/200 = 0,60, maka P(B) = 80/200 = 0,40,
Sehingga peluang A atau B :
P(A atau B) = P(A) + P(B) = 0,6 + 0,4 = 1,0
2. Misalkan peluang kejadian bersama dilambangkan P(AD) untuk kejadian jual saham
BCA dan P(BD) untuk kejadian beli saham BCA
Contoh :
Hitung berapa peluang jual saham BCA : P(AD) dan peluang beli saham BCA : P(BD)
dari Tabel berikut.
Tabel Kegiatan Jual-Beli Saham dari Perusahaan BCA, BLP dan BNI
Tabel 13 Kegiatan Jual Beli Saham

Kegiatan Perusahaan Jumlah


BCA (D) BLP (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
Pembahasan :
Kegiatan jual saham dan sahamnya BCA ada 30 transaksi. Kegiatan beli saham dan
sahamnya BCA ada 40. Sehingga peluang P(AD) dan P(BD) adalah :
P(AD)= 30/200 = 0,15
P(BD)= 40/200 = 0,20
3. Hitung berapa peluang kejadian jual saham dan beli saham : P(AB) dan peluang
kejadian untuk saham BCA, BLP dan BNI : P(DEF). Data lihatTabel 1.
Pembahasan :

P (A atau B)= P(A)+ P(B) P(AB)

= 0,6+ 0,4 - 0 = 1

4. Saudara diminta melemparkan uang logam dua kali ke udara. Berapa peluang ke dua
lemparan tersebut menghasilkan gambar ?
Jawab :
Pada lemparan pertama, peluang muncul gambar = dan pada lemparan ke dua,

PELUANG DAN STATISTIKA 120


MATEMATIKA
1
peluang muncul angka =
2
1 1 1
Maka P(A dan B) = P(A) x P(B) = x =
2 2 4
5. PT Alfa Indah merupakan retail produk makanan. Pada hari Minggu toko ini
menyediakan beberapa jenis buah seperti pada tabel berikut :

Tabel 14 Tabel Penjualan

Jenis buah Kode barang Jumlah


Jeruk A 120
Durian B 50
Pisang C 1.460
Apel D 302
Klengkeng E 68
Jumlah 2.000

Pertanyaan :
a).Berapa peluang buah durian dipilih konsumen ?
b).Berapa peluang buah kelengkeng dipilih konsumen ?
c).Berapa peluang yang dibeli adalah buah kelengkeng atau durian ?
6. Perhatikan Tabel berikut, menunjukkan kondisi buah-buahan di PT Alfa Indah

Tabel 15 Tabel Penjualan

Kondisi Mangga (M) Pepaya (P) Jumlah


Baik ( A ) 24 8 32
Busuk ( B ) 6 2 8
Jumlah 30 10 40
Pertanyaan :

a).Berapakah probabilitas buah mangga dan busuk P(MB), serta pepaya dan baik P(PA)

b). Berapakah peluang buah mangga atau kondisinya baik P(M atau A).

c). Berapakah peluang kondisinya busuk dari buah pepaya P(P|B).

PELUANG DAN STATISTIKA 121


MATEMATIKA
7. Jumlah perusahaan yang akan membagikan dividen sebanyak 80 buah dari 1.200
perusahaan yang ada di Bursa. Perusahaan yang membagikan dividen 80% termasuk
sehat, 15% cukup sehat dan 5% kurang sehat. Sedang perusahaan yang tidak
membagikan dividen 60 % kurang sehat, 30% cukup sehat dan 10% sehat. Dengan
menggunakan diagram pohon, berapa peluang anda menemukan perusahaan
kurang sehat di Bursa ?.
8. Di sebuah outlet di Jalan Dago, Bandung, ada 10 jenis baju yang sangat menarik.
Namun demikian karena keterbatasan dana, maka hanya 2 saja yang dapat dibeli.
Hitunglah, ada berapa kombinasi baju yang dapat dipilih oleh seorang konsumen?

Jawab:
Banyaknya kombinasi yang dapat dipilih dapat diselesaikan dengan konsep
perhitungan kombinasi:
n!
nCr , diketahui bahwa n=10 dan r = 2, sehingga
r! (n 1)!

10! 10! 10.9.8!


10 C 2 5.9 45
2! (10 2)! 2!.8! 2.1.8!

Jadi ada 45 kombinasi baju yang dapat dipilih oleh konsumen

9. Indonesia pada tahun 2004 akan mengadakan pemilihan presiden secara langsung.
Berdasarkan pada ketentuan, calon presiden harus didukung oleh DPR, dan
berdasarkan pada jumlah partai di DPR yang memenuhi ketentuan minimal anggota
DPR ada 6, sehingga diperkirakan akan ada 12 orang yang berebut menjadi presiden
dan wakil presiden. Berapa banyak susunan atau kombinasi yang berbeda dapat
dihasilkan dari 12 orang tersebut?
10. Seorang petugas karantina di pelabuhan Tg. Priok diminta mengawasi setiap barang
yang masuk pelabuhan. Pada tanggal 12 Mei 2003 ada 15 jenis ikan yang diimpor,
dan petugas karantina ingin memeriksa 5 jenis ikan. Berapa banyak contoh berbeda
yang mungkin diperoleh oleh petugas karantina tersebut?
11. Tembakan dari seorang penembak mempunyai peluang sebesar 0,8 untuk
mengenai sasaran yang dituju.
P(S) = 0,8 (S = tembakan mengenai sasaran)

PELUANG DAN STATISTIKA 122


MATEMATIKA
P(S) 1 0,8 0,2(S tembakan tidak mengenai sasaran)
Jika tembakan dilakukan 7 kali, berapa peluangnya bahwa 4 diantaranyamengenai
sasaran?
Penyelesaian :
7!
7 C 4 (0,8)
4
(0,2) 3 (0,8) 4 (0,2) 3 35(0,8)4 (0,2)3 = 0,1147
4! (7 4)!
Jadi peluang bahwa 4 tembakan mengenai sasaran adalah 0,1147 atau 11,47%

12. Pada awal tahun 2003 diluncurkan saham-saham baru di BEJ; di antaranya adalah
saham Bank Mandiri setelah Bank BCA dan Bank Lippo. Kondisi transaksi jual dan
beli di sebuah reksa dana digambarkan sebagai berikut:

Tabel 16 Tabel Penjualan Saham

Kegiatan Perusahaan Jumlah


Mandiri (D) BCA (E) Lippo (F)
Jual (A) 400 200 200 800
Beli (B) 700 400 100 1200
Jumlah 1100 600 300 2000

Dari 2000 transaksi tersebut:


a. Berapa peluang terbelinya saham dan saham yang terbelinya adalah saham
BankMandiri (P(D|B) dan berapa peluang saham Bank Mandiri terbeli oleh
konsumen (P(A|D)?
b. Dengan menggunakan hukum perkalian, berapa peluang terbelinya saham Bank
Mandiri?
13. Berdasarkan hasil penelitian ternyata bahwa mahasiswa pria hanya 40% dari total
jumlah mahasiswa di Jakarta. Berdasarkan pada tingkat kelulusan ternyata
mahasiswa wanita 90% lulus tepat waktu, dan 80% mencapai IPK di atas 3,0. Sedang
mahasiswa pria yang lulus tepat waktu hanya 40% dan IPK di atas 3,0 hanya 50%.
Hitunglah:
a.Berapa persen, mahasiswa pria lulus tepat waktu dan IPK di bawah 3,0?
b.Berapa peluang mahasiswi lulus tepat waktu dan IPK di atas 3,0?
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 123


MATEMATIKA
Diketahui: Wanita lulus tepat P(C) = 0,9 maka Lulus Tidak Tepat
P(D) =0,1
IPK>3,0P(G) =0,8
IPK<3,0, P(H) =0,2
MahasiswiP(A) =0,6
Pria tepat waktu P(N) =0,4, maka lulus tidak tepat P(F) = 0,6
IPK>3,0 P(K) = 0,5
IPK<3,0 P(L) = 0,5
Mahasiswa P(B) = 0,4
- Peluang mahasiswa lulus tepat waktu di bawah 3,0
P(N|F|B) = 0,4 x 0,6 x 0,5 = 0,12
- Peluang mahasiswi lulus tepat waktu dengan IPK diatas 3,0:
P(G|C|A) = 0,6 x 0,9 x 0,8 = 0,432
14. CV Mekar Sari setiap hari memproduksi buah-buahan untuk supermarket di Jakarta
sebanyak 1000 Kg. Dari sekian banyak buah tersebut 300 kg adalah buah semangka,
dan sebanyak 150 Kg adalah buah berkualitas A. Perusahaan menginginkan 40% dari
buah berkualitas yang dikirim adalah buah semangka, karena merupakan produksi
sendiri. Berapa peluang buah semangka merupakan buah berkualitas yang
dikirimkan ke supermarket oleh CV. Mekar Sari?
15. PT West Jawa di Cibinong memproduksi pakian jadi. Dengan 1000 karyawan dapat
dihasilkan 2500 potong pakaian. Berikut adalah jumlah pakaian berdasarkan
jenisnya.

Jenis Pakaian Potong


Pria Dewasa 200
Wanita Dewasa 500
Remaja Pria 600
Remaja Wanita 800
Anak-anak 400

a. Berapa peluang pakaian remaja wanita dihasilkan?


b. Berapa peluang pakaian wanita dewasa dapat dihasilkan?
c. Berapa peluang pakaian remaja dan wanita dewasa dapat dihasilkan?

PELUANG DAN STATISTIKA 124


MATEMATIKA
16. PT Sampoerna akan memasang iklan pada media di televisi, oleh karena itu
diadakan survei kepada sekelompok eksekutif -- televisi apa yang sering dilihat.
Berikut adalah hasil penelitian tersebut:
Jenis Televisi
Eksekutif RCTI SCTV Trans TV Jumlah
Muda 100 150 50 300
Senior 100 50 50 200
Jumlah 200 200 100 500
a. Berapa peluang terpilihnya eksekutif senior?
b. Berapa peluang terpilihnya eksekutif muda yang menonton RCTI?
c. Berapa peluang terpilihnya eksekutif muda dan yang menonton RCTI?
Jawab:
a. Peluang terpilihnya eksekutif seniorP(ET) = 200/500 = 0,4
b. Peluang terpilihnya eksekutif muda menonton RCTI P(RCTI|EM)
P(RCTI|EM) = P(EMRCTI)/P(EM)
= (100/500)/(300/500) = 0,2/0,6 = 0,33
c. Berapa peluang terpilihnya eksekutif muda dan yang menonton RCTI P(EM
danRCTI) = P(EM dan RCTI)
= P(EM) x P(RCTI|EM) = 0,6 x 0,33= 0,2
17. Kajianterhadappertumbuhan ekonomi di negara berkembang menunjukkan bahwa
dari 120 negara anggota, 40 negara di kawasan Asia dan Afrika bagian utara dan
selatan relatif akan berkembang menjadi negara industri baru. Negara yang menuju
negara industri dicirikan dengan komposisi penduduk terdiri dari 80% termasuk
sehat, 15% cukup sehat dan 5% kurang sehat. Sedang negara yang tidak
berkembang menjadi industri dicirikan dengan 60% kurang sehat, 30% cukup sehat
dan 10% sehat. Dengan menggunakan Diagram Pohon, berapa peluang Anda
menemukan penduduk yang kurang sehat di negara berkembang?
Jawab:
Peluang negara industri = 40/120 = 0,33
Sehat = 0,8
Cukup Sehat = 0,15
Kurang Sehat = 0,05
Peluang negara tidak berkembang = 1 0,33 =0,67

PELUANG DAN STATISTIKA 125


MATEMATIKA
Sehat = 0,1
Cukup Sehat = 0,30
Kurang sehat = 0,60
Peluang penduduk kurang sehat
= (1 x 0,33 x 0,05) + (1 x 0,67 x 0)
= 0,02+ 0,40 = 0,42
Jadi peluang menemukan penduduk kurang sehat adalah 42%.
18. Satu bola diambil secara acak dari satu kotak yang berisi 6 bola merah, 4 putih dan 5
biru. Saudara cari peluangnya bahwa bola yang terambil adalah merah, putih, biru,
bukan merah, merah atau putih.
Jawab :
P (M ) = .........P ( P ) = .......... P ( B ) =.....

P( ) = .........P ( M atau P ) = .....

19. Pada soal no 14 diteruskan yaitu apabila 3 bola diambil secara beruntun . Berapa
peluangnya bahwa pengambilan pertama merah, kedua putih, ketiga biru = P (MPB)
bila :
a). Bola dikembalikan setelah diambil ( with replacement )
b). Bola tidak dikembalikan setelah diambil ( without replacement )
Jawab :
a). P ( MPB ) = P (M) x P (P) x P (B)
6 4 5 4
b). P ( MPB ) = P( M ) P( P/M ) P (B/MP) = x x
15 14 13 91

PELUANG DAN STATISTIKA 126


MATEMATIKA
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Pengantar:
Dalam kegiatan ini Anda akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai
kompetensi berkaitan dengan Peluang. Kegiatan-kegiatan tersebut akan terbagi
dalam beberapa topik, di antaranya adalah:

a. Kaidah pencacahan, pada bagian ini dibahas tentang kaidah pencacahan yaitu
faktorial, metode pengisian tempat, metode permutasi, permutasi siklik dan
metode kombinasi..

b. Peluang, pada bagian ini dibahas tentang peluang suatu kejadian yaitu : ruang
sampel, peluang kejadian, peluang gabungan dua kejadian, peluang dua kejadian
saling lepas, peluang dua kejadian salaing bebas, peluang kejadian bersyarat dan
frekuensi harapan suatu kejadian.

2. Aktivitas

Aktivitas 1: Pemilihan Susunan Atlet


LEMBAR KERJA 2
1. Anda diminta untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pemilihan
susunan atlet sepak takraw.
2. Anda diminta mempelajari dan memahami contoh soal dan latihan.

Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong, apit kiri, dan
apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES jika tidak ada posisi yang
rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw yang melakukan sepak permulaan).
(Jawab 2.730 cara)
Jawab:

Aktivitas 2: Membuat Route dari suatu perjalanan


LEMBAR KERJA 1
a. Aktivitas pada Lembar kerja 1, Anda diminta membuat route atau jalur dari suatu
perjalanan

PELUANG DAN STATISTIKA 127


MATEMATIKA
b. Menentukan cara menghitung dengan cara yang telah diketahui
c. Anda diminta untuk menyimpulkan kegiatan pada Lembar kerja

Asep hendak bepergian dari kota Surabaya ke kota Jakarta melalui kota Yogyakarta dan
kota Semarang. Dari Surabaya ke Yogyakarta ada 3 jalur dan dari Yogyakarta ke Jakarta
ada 6 jalur. Sedangkan dari Surabaya ke Semarang ada 4 jalur dan dari Semarang ke
Jakarta ada 5 jalur. Dari Yogyakarta ke Semarang atau sebaliknya tidak ada jalur.
a. Gambarkan jalur yang menghubungkan kota Surabaya dan Jakarta tersebut!
b. Berapa banyak cara yang dapat ditempuh untuk bepergian dari Surabaya ke Jakarta?
(Jawab : 38 Cara)
c. Apa yang dapat Anda simpulkan ?

Jawab:

Aktivitas 3: Faktorial
LEMBAR KERJA 3
1. Anda diminta untuk mengerjakan masalah yang berkaitan dengan faktorial.
2. Anda diminta untuk lebih memahami notasi dan pengertian faktorial
Untuk lebih memahami konsep faktorial lengkapilah soa-soal di bawah ini:

1. 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24
2. 3!.5! = 3 x 2 x 1 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720
3. 5! 4 ! = 96
4. 2! + 3! = 8
7!
5.
6!
Jawab:

Aktivitas 4: Analisis Notasi Faktorial


LEMBAR KERJA 4
1. Anda diminta mempelajari definisi, mendiskusikan dan menganalisis materi yang
berkaitan dengan faktorial

PELUANG DAN STATISTIKA 128


MATEMATIKA
2. Anda diminta menjelaskan notasi faktorial dan menganalisisnya.

1. Dari pengertian atau definisi yang telah Anda pelajari, diskusikan dengan
menganalisis, bagaimana jika n bukan merupakan bilangan asli atau bulat positif dan
tunjukkan bagamana 0! = 1 ?
2. Apa yang dapat Anda jelaskan dari :
a. n! = n! = n x (n 1) x (n-2) x.....x 3 x 2 x1, dengan n bilangan asli untuk n 2
b. 1! = 1
Jawab:

Aktivitas 5: Permutasi
LEMBAR KERJA 5
1. Anda diminta mempelajari diagram pohon, tabel permutasi dan notasinya
2. Anda diminta menganalisis dan membuktikan secara empirik rumus permutasi.
3. Anda diminta untuk menelaah dan mempelajari bentuk umum dari permutasi yang
dinotasikan dengan bentuk faktorial.
Dari tabel permutasi (Tabel 2.2.2) di halaman ..., banyaknya permutasi r unsur
yangdiambil dari n unsur, dinotasikan P(n, r) adalah :

P(n, r) =.................

Untuk r = 1, maka P(n, 1) =....

Untuk r = 2, maka P(n, 2) = n(n-1) =.............................

Untuk r = 2, maka P(n, 3) = ..........................................

Untuk r = k, maka P(n, k) = ...........................................

n!
P(n,k) =
(n - k)!
(Petunjuk : Isilah titik tersebut)

PELUANG DAN STATISTIKA 129


MATEMATIKA
Jawab:

Aktivitas 6: Bentuk umum dan Khusus dari Faktorial


LEMBAR KERJA 6
1. Anda diminta membuktikan soal yang berkaitan dengan bentuk umum faktorial.
2. Anda diminta membuktikan soal yang berkaiatan dengan bentuk khusus faktorial.
Buatlah sebuah soalpermutasi yang berbedadengan soal yang ada di modul ini. Berikan
soal ini ke temanuntuk diselesaikan dan berikomentar. Setelah itu bisakah Anda
membuktikan :

(n 1)! 1 1 1 15
a. 30 b.
(n - 1! 2 ! 3 ! 4! 41

(Petunjuk : Diskusikan hasilnya)

Jawab:

Aktivitas 7: Permutasi n unsure


LEMBAR KERJA 7

Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan banyaknya bilangan dari angka-angka
yang ada.

Dari kartu angka 4, 5, 6, 7, dan 8 dibuat bilangan yang terdiriatas tiga angka yang
berbeda. Tentukan banyaknya bilanganbilangantersebut yang kurang dari 600.

(Petunjuk : Diskusikan hasilnya)

Jawab:

Aktivitas 8: Permutasi beberapa unsur


LEMBAR KERJA 8
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki permutasi pada susunan huruf
tertentu Untuk lebih memahamkan permutasi beberapa unsur yang sama, coba selidiki

PELUANG DAN STATISTIKA 130


MATEMATIKA
permutasi untuk kata MAMA. Buatlah diagram pohonnya terlebih dahulu, jika Anda
melakukannya dengan benar maka akan diperoleh 6 permutasi yang berbeda. Buktikan!
1. Coba dengan permutasi kata :
a. KALIMANTAN
b. MISISSIPI
(Apa yang dapat Anda simpulkan?)
Jawab:

Aktivitas 9: Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda


LEMBAR KERJA 9a
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki permutasi dari unsur-unsur yang
berbeda
Coba selidiki apabila r = n maka notasi permutasinya menjadi n Pn Pnn . Buatlah sebuah

contoh yang menunjukkan penyelidikan Anda. ah banyak pesi dari 4 huruf yaitu R, X, Y,
(Apa yang dapat Anda simpulkan Pnn = )

Jawab:

LEMBAR KERJA 9b
Tuliskan notasi dari permutasi berikut ini!
a. Banyak permutasi 4 unsur yang diambil dari 9 unsur yangtersedia.
b. Banyak permutasi 8 unsur yang diambil dari 8 unsur yangtersedia.
c. Banyak permutasi 10 unsur yang diambil dari 15 unsur yang
tersedia.
3. Berapa banyak bilangan yang terdiri atas 5 angka yang disusundari
angkaangka 5,6,7,8, dan 9?
4. Tentukan banyaknya kemungkinan dalam pemilihan Presiden danWakil Presiden jika
ada tujuh orang calon?

5. Carilah nilai n jika diketahui P3(n1) P4n1 P3

(Gunakan definisi permutasi)

PELUANG DAN STATISTIKA 131


MATEMATIKA
Jawab:

Aktivitas 10: Permutasi Siklis


LEMBAR KERJA 10
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki permutasi siklis dari formasi lingkaran
1. Diskusikan dengan teman Anda :
a. Hasil seluruh formasi lingkaran diperoleh 24 susunan, tuliskan.
b. Perhatikan dengan seksama ada berapa susunan yang benar-benar berbeda?
Tuliskan hasil pengamatan Anda.
2. Tuliskan dalam notasi faktorial susunan yang berbeda
(Gunakan permutasi siklis)
Jawab:

Aktivitas 11: Kombinasi


LEMBAR KERJA 11a
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menyelidiki kombinasi r unsur yang daimbil dari n
unsur
Coba analisis oleh Anda permsalahan dibawah ini :
Tiga huruf diambil dari huruf P,R,E,S,T,A,S, dan I.
a. Berapa banyak cara memilih ketiga huruf itu jika urutan huruf tidak diperhatikan?
b. Tuliskan dalam notasi faktorial susunan yang berbeda
(Gunakan definisi Kombinasi)
Jawab:

LEMBAR KERJA 11b

Coba telaah soal dibawah ini : Tunjukkan banyaknya diagonal (d) segitiga yang dapat
dihitung dengan:

PELUANG DAN STATISTIKA 132


MATEMATIKA
3!
d C 32 - 3 = 3330
2! (3 - 2)!

Temukan rumus banyaknya diagonal segi-n adalah : d C32 - n

Jawab:

LEMBAR KERJA 11c

Coba diskusikan dengan teman keompok Anda, untuk mendiskusikan permasalahan


berikut ini : Kombinasi digunakan dalam banyak hal, salah satunya adalahteorema
Binomial Newton. Pada teorema ini, kombinasidigunakan untuk menentukan koefisien
n
dari suatupemangkatan yang dinyatakan dalam:: (a b)
n
C a
r 0
3 nr r
2 b

a. Apa yang Anda peroleh dari hasil diskusi tersebut dan tunjukan hasil diskusi Anda
b. Apabila n adalah bilangan asli maka hasilnya dapat disusun
dalam segitiga Pascal.
Jawab:

LEMBAR KERJA 11d


Carilah informasi dari buku atau internet tentang teorema BinomialNewton kemudian
jawablah pertanyaan berikut ini!
a. Siapakah ilmuwan yang mengemukakan teorema Binomial
Newton?
b. Tuliskan bentuk segitiga Pascal untuk bilangan asli dari n = 1 sampai n = 10!
c. Jabarkan binom dari (a + b)10
Jawab:

Aktivitas 12: Ruang Sampel


LEMBAR KERJA 12a
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan ruang sampel

PELUANG DAN STATISTIKA 133


MATEMATIKA
Tentukan ruang sampel percobaan berikut.
a. Tiga keping uang logam ditos bersamaan.
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos bersamaan
(Buatlah dalam diagram pohon dan tabel)
Jawab:

LEMBAR KERJA 12b


1. Tiga keping uang logamdilemparkan secarabersamaan. Tentukan
a. ruang sampel!
b. kejadian muncul duaangka!
2. Sebuah kantung berisi5 kelereng merah,5 kelereng putih, dan9
kelereng hijau. Apabiladiambil 3 kelerengsekaligus secara acak,
tentukan peluang yangterambil:
a. semua hijau;
b. semua putih;
c. 2 merah dan 1 hijau.
(Lakukan dengan memperagakannya)
Jawab:

Aktivitas 13: Peluang Suatu Kejadian


LEMBAR KERJA 13
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan peluang suatu kejadian
Dalam pengetosan sebuah dadu yang seimbang, tentukan
a. peluang muncul angka prima;
b. peluang muncul kelipatan 2;.
(Diskusikan dengan teman)
Jawab:

Aktivitas 14: Frekuensi Harapan


LEMBAR KERJA 14

PELUANG DAN STATISTIKA 134


MATEMATIKA
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan Frekuensi Harapan
1. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali, tentukan!
a. harapan muncul mata dadu 5,
b. harapan muncul mata dadu yang habis dibagi 3,
c. harapan muncul mata dadu prima ganjil,
d. harapan muncul mata dadu prima genap, dan
e. harapan muncul mata dadu ganjil.

2. Di sebuah negara diketahui bahwa peluang orang dewasa yangterkena serangan


jantung adalah 0,07 dan peluang terkenapenyakit liver adalah 0,17. Jika sebanyak
25.000 orang dewasadi negara tersebut diperiksa, berapa orang dewasa
terkenapenyakit serangan jantung dan berapa orang yang terkenapenyakit liver?

3. Dalam sebuah penelitian diperoleh data bahwa dari hasilpenyilangan diperoleh


hasil1.000 bunga dengan warna yangberbeda dengan perbandingan 1 putih : 3
merah muda : 1merah. Berapakah banyak bunga merah, merah muda, danputih
yang dihasilkan?
(Diskusikan dengan teman)
Jawab:

Aktivitas 15: Komplemen Suatu Kejadian


LEMBAR KERJA 15
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan komplemen suatu kejadian
Tentukan peluang komplemen dari peluang berikut!
a. Peluang kereta datang terlambat adalah 0,03.
b. Peluang Indra meraih juara kelas adalah 0,25.
b. Peluang gagal menjadi juara kelas adalah (1 0,25) = 0,75.
(Diskusikan dengan teman)
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 135


MATEMATIKA
Aktivitas 16: Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas
LEMBAR KERJA 15
Pada aktivitas ini Anda diminta untuk menentukan peluang dua kejadian yang saling
bebas
Kerjakan contoh soal diatas dengan cara menentukan tabel ruang sampelnya, kemudian
peluang munculnya angka pada mata uangdan bilangan genap pada mata dadu? (Seperti
pada contoh diatas)
(Apakah jawaban Anda sama dengan contoh di atas)
Jawab:

PELUANG DAN STATISTIKA 136


MATEMATIKA
E. Latihan Soal dan Tugas
(a) SOAL PILIHAN BANYAK

1.

A. B. C. D. E.

2. .

A. 840 B. 504 C. 162 D. 84 E. 168


3. Untuk menuju kota C dari Kota A harus melewati kota B. Dari kota A menuju kota B
melewati 3 jalur, dari kota B menuju kota C melewati 4 jalur. Ada berapa cara untuk
menempuh perjalanan dari kota A menuju kota C.
A. 7 cara B. 12 cara C. 9 cara D. 5 cara E. 8 cara
4. Banyaknya susunan bilangan positif genap yang terdiri dari 3 angka yang diambil dari
angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan tidak boleh lebih dari 500 adalah....
A. 15 B. 30 C. 50 D.75 E. 125
5. Dalam suatu keluarga terdiri dari 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Apabila
keluarga tersebut akan berfoto bersama dengan posisi berdiri berjajar dan anggota
keluarga laki-laki harus mengapit anggota keluarga permpuan, maka formasi yang
terbentuk ada.
A. 6 B. 8 C. 12 D. 24 E. 36
6. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 akan disusun menjadi suatu bilangan yang terdiri dari 3
angka. Berapa banyak cara menyusun angka-angka tersebut jika dalam bilangan
tersebut tidak boleh ada angka yang berulang.
A. 125 B. 27 C. 120 D. 30 E. 60
7. Berapa banyak kata yang dapat disusun dari kata SURABAYA.
A. 6720 B. 1680 C. 40.320 D. 1120 E. 3600
8. Dengan berapa cara 4 orang dapat duduk pada kursi yang mengitari meja melingkar.
A. 36 B. 26 C. 12 D. 6 E. 3
9. Dalam suatu rapat osis yang terdiri dari 6 orang dalam posisi yang melingkar. Jika ketua
dan wakil harus selalu duduk bersebelahan, ada berapa formasi duduk yang bisa
dibentuk.

PELUANG DAN STATISTIKA 137


MATEMATIKA
A. 720 B. 240 C. 48 D. 24 E. 120
10. Disuatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang
wanita. Jika perkumpulan tersebut terdiri dari 7 pria dan 8 wanita, berapa banyak
susunan perwakilan yang dapat dibentuk.
A. 3003 B. 28 C. 560 D. 35 E. 980
11. Dalam sebuah acara terdapat 10 orang yang saling bersalaman, berapa kali salaman
yang terjadi dalam acara tersebut.
A. 20 B. 12 C. 45 D. 30 E. 90
12. Suatu tim bulutangkis terdiri dari 10 orang putra dan 5 orang putri. Banyak pasangan
ganda campuran yang dapat dibentuk adalah.
A. 105 B. 50 C. 45 D. 95 E. 55
13. Jika sebuah dadu dilemparkan 360 kali, frekuensi harapan munculnya angka-angka
prima adalah.
A. 180 B. 120 C. 72 D. 90 E. 360
14. Misal, sebuah logam mempunyai sisi A dan sisi B. Dalam sebuah pelemparan dua uang
logam tersebut sebanyak 100 kali, frekuensi harapan kedua logam menunjukkan sisi B
secara bersamaan adalah.
A. 50 B. 75 C. 25 D. 20 E. 10
15. Dalam satu set kartu bridge, peluang terambilnya kartu Q adalah.

A. B. C. D. E.

16. Dari soal nomor 15, peluang terambilnya kartu As berwarna hitam adalah.

A. B. C. D. E.

17. Dari soal nomor 15, peluang terambilnya kartu bernomor kurang dari 6 adalah.

A. B. C. D. E.

18. Dalam sebuah pelemparan dua buah dadu, peluang munculnya angka yang kurang dari
4 oleh kedua buah dadu adalah.

A. B. C. D. E.

19. Dari soal nomor 18, peluang munculnya angka berjumlah ganjil adalah.

PELUANG DAN STATISTIKA 138


MATEMATIKA
A. B. C. D. E.

20. Dari soal nomor 18, peluang munculnya angka berjumlah lebih dari 9 adalah.

A. B. C. D. E.

21. Jika peluang kejadian hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah , maka peluang

kejadian tidak hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah.

A. B. C. D. E.

22. Peluang ternak sapi yang terkena penyakit adalah 0,05. Banyaknya sapi yang selamat
dari wabah penyakit dari 500 sapi adalah.
A. 495 B. 475 C. 320 D. 250 E. 25
23. Dalam sebuah kotak berisi bola yang diberi nomor 1 sampai 10. Jika diambil sebuah
bola, peluang munculnya angka ganjil atau prima adalah.

A. B. C. D. E.

24. Dalam suatu kelas yang terdiri atas 40 siswa, terdapat 11 anak hobi bermain voli, 15
anak hobi bermain basket, dan 5 anak hobi bermain voli dan basket. Jika dipilih dua
murid untuk suatu kompetisi olahraga, peluang yang terpilih anak yang hobi bermain
voli atau basket adalah.

A. B. C. D. E.

25. Suatu kelas terdiri atas 45 siswa, 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar IPA dan 9
siswa gemar kedua-duanya. Peluang siswa tidak gemar matematika maupun IPA
adalah.

A. B. C. D. E.

26. Sebuah dadu dilempar sekali, peluang munculnya bilangan genap prima adalah.

A. B. C. D. E.

27. Sebuah kantong berisi 8 kelereng merah dan 5 kelereng biru, diambil tiga sekaligus
secara acak. Peluang terambilnya 2 kelereng merah dan satu kelereng biru adalah.

A. B. C. D. E.

PELUANG DAN STATISTIKA 139


MATEMATIKA
28. Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng biru. Jika diambil dua
kelereng berturut-turut tanpa pengembalian, maka probabilitasnya agar kelereng yang
diambil pertama biru dan kedua juga biru adalah.

A. B. C. D. E.

29. Pada pelemparan dua buah dadu satu kali, peluang munculnya mata dadu berjumlah 8
atau 5 adalah.

A. B. C. D. E.

30. Tiga uang logam dilempar bersama-sama. Jika A adalah kejadian muncul tepat dua
angka, maka P(A) adalah.

A. B. C. D. E.

31. Dua dadu dilempar bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3 dan mata
dadu kedua 5 adalah.
A. B. C. D. E.

32. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Peluang munculnya jumlah mata dadu 9 atau
10 adalah.

A. B. C. D. E.

33. Kotak pertama berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Kotak kedua berisi dua bola
merah dan 6 bola kuning. Dari masing-masing kotak diambil sebuah bola secara acak.
Peluang terambilnya kedua bola berwarna sama adalah.

A. B. C. D. E.

34. Jika berlaku maka nila n adalah.

A. 9 B. 12 C. 15 D. 27 E. 35
35. Diketahui kejadian A dan B adalah kejadian yang saling bebas tetapi tidak saling lepas.

Jika dan maka adalah.

A. B. C. D. E.

PELUANG DAN STATISTIKA 140


MATEMATIKA
(b) SOAL URAIAN

Selesaikan soal-soal di bawah ini :


12! 17!
1. Hitunglah : a. b.
2!8! 0!16!
2. Nyatakan bentuk-bentuk berikut kedalam faktorial !

a. 157 156 155


b. 8!(9 10) c. n(n 1)(n 2)

3. Tentukan nilai n dari (n + 3)! = 10(n + 2)!


(n 2)! (n 1)! 1 1 1 15
4. Buktikan ! a. 210 b. 30 c.
n! (n - 1! 2 ! 3 ! 4! 41
5. Dari kartu angka 4, 5, 6, 7, dan 8 dibuat bilangan yang terdiri atas tiga angka yang
berbeda. Tentukan banyaknya bilangan-bilangan tersebut yang kurang!
a. dari 500 b. dari 600
6. Tentukan permutasi atas semua unsur yang dapat dibuat dari katakata berikut!
a. JAYAPURA b. MATEMATIKA
7. Delapan orang ilmuwan duduk melingkar di sebuah meja bundar untuk membahas
sebuah proyek tertentu. Berapa banyak cara agar para ilmuwan dapat duduk melingkar
dengan urutan yang berbeda?
8. Dua puluh lima mutiara akan dibuat sebuah kalung. Ada berapa cara mutiara-mutiara itu
dapat disusun?
9. Suatu pertemuan dihadirioleh 15 orang undangan.Jika mereka saling berjabat tangan,
banyak jabattangan yang terjadi dalam pertemuan itu adalah ?
10.Diketahui C22 4n , tentukanlah nilai n!

11.Dari 20 siswa akan dipilih sebuah tim sepakbola yang terdiri atas 11 orang
pemain.Tentukan banyak cara dalam pemilihan tersebut!
12.Dari 12 orang anggota Karang Taruna akan dipilih 3 orang sebagai petugas ronda.Ada
berapa susunan petugas ronda yang dapat dibentuk?
13.Dari 35 siswa akan dipilih 3 siswa sebagai ketua kelas, bendahara, dan sekretaris.Ada
berapa susunan pengurus kelas yang dapat dibentuk?

PELUANG DAN STATISTIKA 141


MATEMATIKA
14.Suatu rapat dihadiri oleh 10 orang anggota. Pada kesempatan ini dipilih 3 oranguntuk
berbicara. Berapa banyak cara untuk memilih ketiga orang tersebut?
15.Pada sebuah tes seorang peserta hanya diwajibkan mengerjakan 6 dari 10 soalyang
diberikan. Berapa jenis pilihan soal yang mungkin untuk dikerjakan?
16.Berapa banyak bilangan yang terdiri dari 3 angka dapat disusun dari angka 4, 5,6, 7, dan 8
tanpa pengulangan?
17.Berapa macam susunan pengurus RT yang terdiri atas ketua, sekretaris, danbendahara
dari 8 calon pengurus?
18.Dari suatu kotak terdapat 20 bola dimana 8 warnanya merah, 7 warnanya putih, dan
sisanyaberwarna hitam. Jika diambil 4 bola dari kotak tersebut, berapa banyak cara untuk
mendapatkanwarna:
a. Dua merah dan dua putih?
b. Semuanya hitam?
c. Paling sedikit tiga merah?

PELUANG DAN STATISTIKA 142


MATEMATIKA
F. Rangkuman
1. Teori peluang, lahir pada abad pertengahan di Prancis.Saat ini teori peluang banyak
digunakan di berbagai bidang,seperti asuransi, bisnis, biologi, olahraga, dan kesehatan
2. Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan untuk menghitungsemula
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan

3. Metode-metode yang di kenal dalam menghitung peluang adalah metode aturan


pengisian tempat, metode permutasi, dan metode kombinasi
4. Dalam metode pengisian slot :Apabila terdapat n buah slot yang akan ditempati oleh n
objek, maka terdapat:n (n 1) (n 2) ... 1cara objek mendudukitempat tersebut.
5. n! = n x (n 1) x (n-2) x.....x 3 x 2 x1 Notasi n! dibaca sebagai n faktorial, dann
merupakakan bilangan asli atau bilangan bulat positif. Didefinisikan juga bahwa 0! =1
6. Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang
berbeda tanpa adanya pengulangan.
n!
1. Notasi suatu permutasi P(n, k) dapat jugaditulis dengan Prn
(n - r)!
2. Banyak permutasi siklis dari n unsur ditentukan dengan:P = (n 1)!.
3. Kombinasi r unsur dari n unsur ialah himpunan bagian r unsuryang dapat diambil dari n
unsur yang berlainan dengan urutanpenyusunan unsur tidak diperhatikan

n n!
4. Kombinasi dinotasikan dengan Cnr , atau atau C (n, r) C rn
r r!,(n - r)!

5. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel (S).


6. Kisaran nilai peluang : 0 P(A) 1
n(A)
7. Peluang kejadian A dinotasikan P(A) = , n(A) banyaknya kejadian A dan n(S)
n(S)
banyaknya ruang sampel.
8. Komplemen suatu kejadian A adalah kejadian dari tidak terjadinyakejadian A.
9. Peluang komplemen suatu kejadian: P(Ac) = 1 P(A)
10. Peluang gabungan dari dua kejadian: P(AB) = P(A) + P(B) P(AB)
11. Peluang dua kejadian saling lepas: P(AB) = P(A) + P(B)
12. Peluang dua kejadian saling bebas : P(AB) = P(A) P(B)

PELUANG DAN STATISTIKA 143


MATEMATIKA
P( A B)
13. Peluang kejadian bersyarat ( A dan B tidak saling bebas) : P(A/B) =
P(B)
14. Frekuensi harapan suatu kejadian ialah frekuensi yang diharapkan terjadinya kejadian
tersebut selama n percobaan tersebut. Frekuensi
harapan dirumuskan sebagai berikut. fH n x P(A)

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda dalam memahami kegiatan belajar ini
disarnkan Anda utuk mengerjakan tugas dan latihan serta dinyatakan berhasil dalam
memahmi modul ini bila kebenaran jawab Anda mencapai 75%, tetapi bila kebenaran
jawaban Anda belum mencapai 75%, berdiskusilah dengan teman sejawat yang lainnya atau
dengan narasumber/fasilitator.
a. Buatlah identifikasi masalah terkait dengan pembelajaran peluang, kemudian berilah
contoh soal penerapan peluang dalam kehidupan sehari-hari beserta cara
penyelesaiannya.
b. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran peluang bagian
menerapkan kaidah pencacahan, permutasi, dan kombinasi dalam memecahkan
masalah kejuruan, kemudian berilah contoh soal penerapan menerapkan kaidah
pencacahan, permutasi, dan kombinasi dalam memecahkan masalah kejuruan dan
dalam kehidupan sehari-hari beserta cara penyelesaiannya
c. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran peluang bagian
menggunakan konsep frekuensi relatif untuk memecahkan masalah peluang, kemudian
berilah contoh soal penerapan menggunakan konsep frekuensi relatif untuk
memecahkan masalah peluang dalam kehidupan sehari-hari beserta cara
penyelesaiannya
d. Buatlah identifikasi masalah yang berkaiatan dengan pembelajaran peluang bagian
menerapkan konsep peluang kejadian untuk menyelesaikan masalah, kemudian berilah
contoh soal penerapan Menerapkan konsep peluang kejadian untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari beserta cara penyelesaiannya

PELUANG DAN STATISTIKA 144


MATEMATIKA
Untuk mengembangkan materi yang lebih jauh Anda sebaiknya mempelajari materi
peluang pada kegiatan belajar berikutnya. Lakukan tahapan kegiatan belajar materi
selanjutnya dengan mengerjakan aktifitas kegiatannya dan mengerjakan lembar
kerjanya Ukurlah kemampuan pemahaman materi yang Anda pelajari dengan
mengerjakan latihan soal-soalnya.

H. Kunci Jawaban Latihan Soal dan Tugas Kegiatan Belajar 1:


(a) SOAL PILIHAN BANYAK

1. 7 (C) 2. 7 (B) 3. 7 (E) 4. 4 (A) 5. Median = Modus (C) 6. 6, , (E)


7. 65 kg (B) 8. 67 (C) 9. 70,75 (D) 10. 63,25 (A) 11. 10 (E) 12. 6 (A)
13. 6,5 (C) 14. 11 (B) 15. 58 (C) 16. 32 (B) 17. 26,2 (D) 18. 29 (E) 19. 9 (A)
20. 25,25 (D) 21. 6,875 (C) 22. 2,16 (E) 23. 12 (E) 24. 21 (D) 25. Rp7.420 (A)
26. 7 (A) 27. 25 (B) 28. 15 siswa (C) 29. 63,5 (B) 30. 7 : 4 (E)

(b) SOAL URAIAN

1. Yang dimaksud statistik dan statistika.

Statistik: Kumpulan data yang umumnya berbentuk angka yang disusun dalam
daftaratau diagram
Statistika: Ilmu pengetahuan tentang pengumpulan data, penyajian data,
penganalisisan sampai dengan menarik kesimpulan dan mebuat ramalan-ramalannya
2. Yang dimaksud dengan istilah dalam statistik dan statistika:
a. Data statistik: Keterangan-keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian
b. Data diskrit: Data yang diperoleh dari hasil menghitung
c. Data kuantitatif: Data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan
d. Data kualitatif: Data yang tidak dinyatakan dalam bentuk bilangan
e. Data kontinu: Data yang diperoleh dari hasil pengukuran
f. Pencilan: Semua data yang nilainya kurang dari pagar dalam atau lebih dari pagar
luar

PELUANG DAN STATISTIKA 145


MATEMATIKA
3. Apa bedanya populasi dan sampel
Populasi: keseluruhan objek yang diteliti, bersifat jelas dan lengkap serta memiliki ciri-
ciri khusus
Sampel: Sebagian objek yang diambil dari populasi
1. Data tentang hasil evaluasi belajar matematika dari 30 siswa
a. median (Q2) = 48,5, kuartil bawah (Q1) = 45, kuartil atasnya (Q3) = 51, dan rata-rata
hitungnya Jumlah Data: 30, Jumlah Nilai: 1452, Rata-Rata: 48,4
b. Jangkauan Kuartil: Q3 Q1 = 51 45 =6,
Simpangan kuartil: (Q3 Q1) = (51 45) = 3
c. Jumlah Data : 578 rata-rata hitung: 48,17 dan mediannya (44+52)/2 = 48

2. Dari Rata-rata hitung dan statistik lima serangkai

3. Kelompok 1:

Karena nilai statistik minimum (20) dan 22 < nilai P.D (23), serta nilai statistik
maksimum 96 > nilai P.L (95) maka nilai 20, 22, dan 96 merupakan suatu pencilan.
Diagram kotak garisnya adalah sebagai berikut:

PELUANG DAN STATISTIKA 146


MATEMATIKA
+

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
KELOMPOK 1

xx + x
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
KELOMPOK 2

Dari diagram di atas terlihat bahwa:


a. Median kelompok 1 (72) lebih tinggi dari median kelompok 2 (54)
b. Di kelompok 1 mediannya lebih dekat ke Q3, di kelompok II mediannya lebih
dekat ke Q1
c. Jangkauan antar kuartil (JK), kelompok 1 lebih panjang dari JK kelompok II
d. Di kelompok II terdapat nilai pencilan (20, 22, dan 96), berarti nilai ini harus
ditinjau kembali, mungkin terdapat kekeliruan menilai atau mencatat.
e. Secara umum dapat dikatakan, nilai-nilai kelompok I lebih baik dari nilai-nilai
kelompok II
4. a. Diagram Garis

5
Berat Badan (Kg)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Umur (minggu)

b. Dalam selang minggu maka yang terjadi


(iv) Kenaikan terbesar : Selang minggu 4 dan 5 serta selang minggu 8 dan 9
(v) Tidak ada kenaikan: Selang minggu 2 dan 3
(vi) Penurunan berat badan: Tidak ada
c. berat bayi akan mencapai 6 kg pada usia 13 minggu

PELUANG DAN STATISTIKA 147


MATEMATIKA
I. Kunci Jawaban Latihan Soal dan Tugas Kegiatan Belajar 2
(a) SOAL PILIHAN BANYAK

1. A 2. D 3. B 4. B 5. C 6. E 7. D 8. D 9. C 10. E 11. C.
12.B 13. A 14. C 15.B 16. E 17. A 18. B 19. A 20. C 21. B 22. B
23. D 24. E 25. A 26. C 27. A 28. B 29. E 30. D 31. E 32. B 33. E
34. D 35. A

(b) SOAL URAIAN

1. a. 5.940 b. 17
157! n!
2. a. b. 10! c.
154! (n - 3!
3. n = 7
4. a. 12 b. 24
5. a. 6.720 b. 151.200
7. 5.040 cara
24!
8. cara
2!
9. 105 jabat tangan
n!
10. C 22 4n 4n ,karena n r maka yang memenuhi adalah n = 9
2! (n 2)!
11. 167.960
12!
3
12. Dengan menggunakan kombinasi: C12 220 susunan
3! (1 3)!
35!
13. dengan menggunakan permutasi: P335 39270 susunan
(35 - 3)!
10!
3
14. Dengan menggunakan kombinasi: C10 120 susunan
3! (10 3)!
10!
6
15. Dengan menggunakan kombinasi : C10 210 susunan
3! (10 6)!

5!
16. Dengan menggunakan permuutasi P35 60 bilangan
(5 - 3)!

PELUANG DAN STATISTIKA 148


MATEMATIKA
8!
17. Dengan menggnakan permutasi : P38 336 bilangan
(8 - 3)!
18.Mengambil 2 merah dari 8 merah sebanyak 8C2 cara dan mengambil 2 putih dari 7
putihsebanyak 7C2 cara.
a. Banyaknya cara untuk mendapatkan 2 merah, dan dua putih adalah :
8! 7!
C 82 x C 72 x 588 cara
2! (8 2)! 2! (7 2)!
b. Banyak cara mengambil 4 hitam dari 5 hitam adalah
5!
C 54 5 cara
4! (5 4)!
c. Paling sedikit tiga merah mempunyai beberapa kemungkinan, yaitu :banyak cara 3
merah dan 1 putih
8! 7!
C83 x C17 x 392 cara
3! (8 3)! 1! (7 1)!
Banyak cara 3 merah dan 1 hitam
8! 5!
C83 x C15 x 280 cara
3! (8 3)! 1! (5 1)!
Banyak cara 4 merah semua
8!
C84 70 cara
4! (8 4)!
Jadi banyak cara mendapatkan paling sedikit 3 merah adalah= 392 + 280 + 70 = 742 cara

J. EVALUASI
1. Komposisi mata pencaharian penduduk desa Jati Makmur seperti pada gambar berikut.
Jika tercatat jumlah penduduk 45.000 orang, maka banyak penduduk yang bermata
pencaharian pedagang adalah orang

A. 2.500
B. 5.000
C. 7.500
D. 9.000
E. 12.000

PELUANG DAN STATISTIKA 149


MATEMATIKA
2. Skor dari hasil seleksi pra olimpiade di salah satu provinsi disajikan pada tabel berikut.
Rata-rata skor hasil seleksi tersebut adalah

A. 8,15 B. 9,15 C. 10,5 D. 11,25 E. 11,5

3. Diketahui Tabel distribusi frekuensi dibawah ini :

Modus dari data pada tabel adalah

A. 31,75 B. 32,0 C. 32,5 D. 33,25 E. 33,5

4. Ragam atau varian dari data: 6, 8, 6, 7, 8, 7, 9, 7, 7, 6, 7, 8, 6, 5, 8, 7 adalah


3 1 7 5
A. 1 B. 1 C. 1 D. E.
8 8 8 8
5. Simpangan baku dari data 3, 4, 5, 6, 7, 8, 8, 7 adalah

A. 13 3 t B. 2t C. 23 5 D. 3 E. 2

6. Simpangan baku data 6, 4, 5, 6, 5, 7, 8, 7, adalah

A. 14 3 B. 12 3 C. 13 6 D. 12 6 E. 2 6

7. Simpangan baku dari data:2, 1, 3, 6, 1, 4, 2, 5 adalah

A. 7 B. 6 C. 5 D. 3 E. 2
8. Simpangan baku dari data7, 7, 6, 11, 7, 5, 6, 7 adalah

A. 12 11 B. 12 13 C. 12 15 D. 12 17 E. 12 19

9. Simpangan baku dari data: 7, 7, 8, 6, 7 adalah

1 2 2 1 1
A. B. C. 5 D. 10 E. 35
5 5 5 5 5
10. Rataan skor dari data pada tabel adalah .
A. 15,5 B. 15,8 C. 16,3 D. 16,5 E. 16,8

PELUANG DAN STATISTIKA 150


MATEMATIKA
11. Dalam rangka mendukung program penghijauan 17 orang petani mengumpulkan pohon
yang jumlah masing-masingnya berturut-turut sebagai berikut:
10,15,14,11,12,11,13,5,17,14,13,12,25,14,16,14,17. Statistik lima serangkai dari data di
atas adalah...
A. 5-11,5-14-15,5-25 B. 5-12-13,5-15-25 C. 5-11,5-13,5-15,5-25
D. 5-11-14-15,5-25
12. Dalam sebuah lomba membuat miniatur pesawat udara seorang juri memberikan nilai
pada 15 orang peserta sebagai berikut: 21,22,45,50,50,51,52,54,60,65,66,68,77,80,95.
Nilai pencilan (jika ada) dari data di atas adalah...
A. 21 dan 22 B. 21 C. 22 D. Tidak ada
13. Seorang pekerja tambang disela-sela istirahat mencoba bermain-main dengan kartu
Bridge. Dari seperangkat kartu Bridge tersebut, diambil satu persatu dua kali tanpa
pengembalian. Peluang munculnya kartu pertama as dan kartu kedua wajik adalah...
1 1 13 51
A. B. C. D.
51 13 51 51
14. Tono akan membeli sebuah sepeda motor. Ketika ia berkunjung ke ruang pamer sepeda
motor ternyata ada 4 pilihan merek sepeda motor dan masing-masing merek
menyediakan 6 pilihan warna. Banyak cara Tono memilih merek dan warna sepeda
motor adalah ....
A. 4 cara B. 6 cara C. 10 cara D. 18 cara E. 24 cara
15. Dari 10 finalis lomba AFI akan dipilih juara I, II dan III. Banyaknya kemungkinan susunan
terpilihnya sebagai juara adalah ....
A. 120 B. 240 C. 480 D. 620 E. 720
16. Dari 7 orang calon pelajar teladan di suatu daerah akan dipilih 3 orang pelajar teladan I,
II, dan III. Banyak cara susunan pelajar yang mungkin akan terpilih sebagai pelajar
teladan adalah ....
A. 21 B. 35 C. 120 D. 210 E. 720
17. Pada suatu ruang pertemuan mempunyai 7 buah pintu masuk. Jika ditentukan bahwa
seseorang yang masuk tidak boleh keluar pada pintu yang sama, maka banyak cara yang
dapat dilakukan adalah ....
A. 21 B. 30 C. 42 D. 56 E. 84

PELUANG DAN STATISTIKA 151


MATEMATIKA
18. Banyaknya bilangan genap terdiri dari tiga angka berlainan yang dapat disusun dari
angka-angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 adalah ....
A. 120 B. 144 C. 168 D. 196 E. 210
19. Dari angka-angka 2,3,4,5, dan 6 akan disusun bilangan-bilangan yang terdiri dari tiga
angka berlainan. Banyaknya bilangan ganjil yang dapat disusun adalah .
A. 60 B. 48 C. 36 D. 24 E. 12
20. Dari enam calon pengurus osis akan dipilih tiga orang pengurus inti yaitu satu orang
ketua, satu orang sekretaris, dan satu orang bendahara. Banyaknya susunan yang
terbentuk adalah .
A. 12 B. 18 C. 20 D. 60 E. 120
21. Dari 20 orang yang berkumpul, mereka saling berjabat tangan, maka banyaknya jabatan
tangan yang terjadi adalah .
A. 40 B. 80 C. 190 D. 360 E. 400
22. Sebuah kompetisi sepak bola diikuti oleh 6 negara. Pada babak awal setiap negara harus
bertanding satu sama lain. Banyaknya pertandingan pada babak awal adalah ....
A. 36 B. 30 C. 15 D.12 E. 6
23. Pada suatu bidang terdapat 20 titik, dengan ketentuan tidak ada 3 titik yang terletak
pada satu garis. Banyaknya garis yang dapat terjadi adalah ....
A. 100 B. 120 C. 190 D. 200 E. 210
24. Suatu kepanitiaan yang beranggotakan 4 orang akan dipilih dari 4 pria dan 7 wanita. Bila
dalam kepanitiaan tersebut disyarakat paling sedikit 2 wanita maka banyaknya cara
memilih panitia adalah ....
A. 1008 B. 672 C. 330 D. 301 E. 27
25. Sebuah kotak berisi 4 buah bola merah dan 5 bola putih akan diambil tiga buah bola.
Banyak cara mengambil 2 bola merah dan 1 bola putih adalah ....
A. 15 B. 30 C. 60 D. 120 E. 240
26. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa. 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan 9
siswa gemar matematika dan IPA. Peluang seorang tidak gemar matematika maupun
IPA adalah .
25 12 9 4 3
A. B. C. D. E.
40 40 40 40 40

PELUANG DAN STATISTIKA 152


MATEMATIKA
27. Dari delapan orang pemain inti, akan dibentuk sebuah team bola basket. Banyaknya
cara pemilihan team bola basket tersebut adalah .
A. 36 B. 40 C. 56 D. 64 E. 76
28. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka
berbeda. Banyaknya bilangan yang dapat disusun adalah...
A. 18 B. 36 C. 60 D. 120 E. 216
29.Dari angka-angka 1, 2, 3, 4 dan 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka
berbeda. Banyaknya bilangan berbeda yang dapat disusun dengan nilai kurang dari 400
adalah .
A. 12 B. 24 C. 36 D. 48 E. 84
30. Dalam kompetisi bola basket yang terdiri dari 10 regu peserta akan dipilih juara 1, 2, 3.
Banyak cara memilih adalah .
A. 120 B. 360 C. 540 D. 720 E. 900
31. Pada percobaan melempar dua buah dadu satu kali, peluang munculnya mata dadu
berjumlah lebih dari 10 adalah ....
1 1 1 1 1
A. B. C. D. E.
18 12 6 9 4
32. Sebuah kotak berisi 5 kelereng merah dan 3 kelereng kuning. Jika diambil dua kelereng
secara acak satu persatu berturut-turut tanpa pengembalian, maka peluang terambil
pertama kelereng merah dan kedua kelereng kuning adalah ....
3 8 5 15 15
A. B. C. D. E.
4 15 14 56 64
33. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Peluang munculnya jumlah mata
dadu 9 atau 10 adalah ....
5 7 8 9 11
A. B. C. D. E. tanpa
36 36 36 36 36
34. Dua buah dadu yang seimbang dilempar undi bersama sama sebanyak 540 kali.
Frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 5 adalah ....
A. 240 kali B. 180 kali C. 90 kali D. 60 kali E. 30 kali
35. Kotak I berisi 4 bola biru dan 3 bola kuning. Kotak II berisi 2 bola biru dan 5 bola merah.
Dari masing-masing kotak diambil sebuah bola secara acak. Peluang terambilnya kedua
bola berlainan warna adalah.

PELUANG DAN STATISTIKA 153


MATEMATIKA
6 15 20 21 41
A. B. C. D. E.
49 49 49 49 49
36. Banyaknya bilangan antara 2000 dan 6000 yang dapat disusun dari angka
0,1,2,3,4,5,6,7, dan tidak ada angka yang sama adalah .
A. 1680 B. 1470 C. 1260 D. 1050 E. 840
37. Banyak garis yang dapat dibuat dari 8 titik yang tersedia, dengan tidak ada 3 titik yang
segaris adalah .
A. 336 B. 168 C. 56 D. 28 E. 16
38. Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola kuning. Dari dalam kotak
diambil 3 bola sekaligus secara acak, peluang terambil 2 bola merah dan 1 bola biru
adalah .
1 5 1 2 4
A. B. C. D. E.
10 36 6 11 11
39. Dalam suatu populasi keluarga dengan tiga orang anak, peluang keluarga tersebut
mempunyai paling sedikit dua anak lakilaki adalah...
1 1 3 1 3
A. t B. C. D. E.
8 3 8 2 4
40. Suatu kelas terdiri dari 40 orang. Peluang seorang siswa lulus tes matematika adalah 0,4.
Peluang seorang siswa lulus fisika adalah 0,2. Banyaknya siswa yang lulus tes
matematika atau fisika adalah orang.
A. 6 B. 7 C. 14 D. 24 E. 32

PELUANG DAN STATISTIKA 154


MATEMATIKA
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat berhak untuk mengikuti tes untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Apabila peserta diklat dinyatakan memenuhi
syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka peserta berhak untuk
melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada widyaiswara untuk uji kompetensi dengan sistem penilaian yang
dilakukan langsung oleh pihak institusi atau asosiasi yang berkompeten apabila peserta
telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai
dari widyaiswara atau berupa portofolio dapat dijadikan bahan verifikasi oleh pihak
institusi atau asosiasi profesi.
Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan
kompetensi dan bila memenuhi syarat peserta berhak mendapatkan sertifikat
kompetensi yang dikeluarkan oleh institusi atau asosiasi profesi.

PELUANG DAN STATISTIKA 155


MATEMATIKA
DAFTAR PUSTAKA

Andi Hakim Nasution, dkk, (1995). Matematika 2 untuk SMU kelas 2, Jakarta: Balai Pustaka.

Djamilah Bondan Widjajanti, (1997). Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika

Djumanta, W & R. Sudrajat (2008), Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika 2,


untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional


Djoko Moesono & Siti M Amin, (1996). Matematika 5 SD, Jakarta: Balai Pustaka. Krismato, Al
(1995). Pengantar Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Hidayati, Kana (2008), Aktif menggunakan matematika : Untuk Kelas XII / Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran
dan Akuntansi, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.

Hogg Robert V., Craig Allen T., 1978, Introduction to Mathematical Statistics,Macmillan
Publishing Co., Inc

Lipschutz Seymour, 1974, Theory and Problems of Probability, SchaumsOutline Series, Mc


Graw Hill Book Company

Mood Alexander M., Franklin A.G., Duane C.Boes, 1974, Introduction To theTheory of
Statistics, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.

Negoro, ST dan B. Harahap. 2006. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.


O Brien, Paul. 1995. Understanding Year 11 Maths. First Edition. Turramura NSW.

P.A. Suryadi, (1990). Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika, Bandung: Penerbit ITB.
Parker, Steve. 1997. Jendela IPTEK, Listrik. Jakarta: Balai Pustaka.
Peng Yee, L., et all. 2003. New Syllabus Mathematics. Singapura: Shing Lee.Erlangga.

Rawuh, R, Hong, G. K, dan Tat, T. B. 1975. Ilmu Ukur Ruang Teori dan Soal-Soal Jilid I.
Bandung:Terate.

Rosadi Lukman, (1998). Matematika III, Materi Pengajaran Penataran Tertulis Tipe A
GuruSD, Bandung: PPPG Tertulis.

Ross, Sheldon M. (1997), A First Course in probability, London (UK) : Prentice-Hall, Inc. Simon
& Schuster / Viacom Company.

PELUANG DAN STATISTIKA 156


MATEMATIKA
Ruseffendi, E. T. 1989. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Edisi
Keempat.Bandung: Tarsito.

Siswanto, Matematika Inovatif 2 Konsep dan Aplikasinya Kelas XI, Depdiknas, 2009
Soeryadi PA,. 1983, Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika, ITB Bandung
Soedyarto,Nugroho, Matematika Jilid 2 SMA Kelas XI Program IPA, Depdiknas 2008

Solichan, A, dkk, (1999). Pengajaran Matematika SD, Materi Pembinaan Guru di Daerah,
Yogyakarta: PPPG Matematika.

Sri Lestari, (2009), Matematika 2 : untuk SMA / MA Program Studi IPS Kelas XI, Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Subanar (1996). Pengantar Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika. Sudjana, (1998).


Metode Statistik, Bandung: Penerbit Tarsito.

Sukahar & Siti M. Amin, (1996). Matematika 6 SD, Jakarta: Balai Pustaka.

Sukayati, (1995). Statistika, Makalah pada Pelatihan Guru Pemandu Mata Pelajaran
Matematika SD, Yogyakarta: PPPG Matematika.

Sullivan, M. 2007. Precalculus. Edisi Kedelapan. Chicago: Prentice Hall.. 1982. The
Official Guide to GMAT. USA: Educational Testing Service Princeton.

Suryanto, (1998). Bahan-bahan Kuliah Statistika, Yogyakarta: Pasca Sarjana UNY. Winarno,
(1999). Pengantar Statistika, Makalah pada Pelatihan Guru Pemandu MataPelajaran
Matematika SD, Yogyakarta: PPPG Matematika.

Tim Redaksi Oxford Ensiklopedia Pelajar. 1995. Oxford Ensiklopedia Pelajar, Listrik
Origami, Jilid 5.Jakarta: Widyadara.

Washington, A. J. 2004. Basic Technical Mathematics with Calculus. Edisi Kedelapan.


California:Addison Wesley Publishing Company.

PELUANG DAN STATISTIKA 157


MATEMATIKA
GLOSARIUM

1. Statistika : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,


pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan
kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
2. Populasi : Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun
mengukur, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya.
3. Sampel : Sebagian yang diambil dari populasi
4. Data atau data statistik : Keterangan yang berbentuk kategori atau bilangan
5. Data kuantitatif : Data yang berbentuk bilangan.
6. Data kualitatif : Data yang berbentuk kategori.
7. Data diskrit :Adalah data yang didapatkan dengan caramenghitung atau
membilang.
8. Data kontinum :Adalah data didapatkan dengan cara mengukur.
9. Diagram batang : Digunakanuntukmenyajikandatayangvariabelnya berbentuk
kategori atau atribut.
10. Diagram garis : Menggambarkan data yang menerus atauberkesinambungan.
11. Diagram lingkaran : Menggambarkan proporsi masing-masing kategoridata yang
digambarkan dalam satu lingkaran
12. Diagram gambar : Digunakan untuk mendapatkan gambaran kasarsesuatu hal
dengan menggunakan simbol. Setiapsatuan jumlah diwakili oleh sebuah simbol
sesuaidengan macam datanya.
13. Histogram :Merupakan diagram batang yang sisi-sisiberdekatannya
berimpit.
14. Poligon frekuensi : Jika titik-titik tengah sisi atas yang berdekatandihubungkan
dengan garis-garis patah, makadidapatkan suatu polygon frekuensi.

PELUANG DAN STATISTIKA 158


MATEMATIKA
15. Ogive : Adalah lengkungan halus yang merupakanpendekatan dari polygon
frekuensi.
16. Perkalian : Jika suatu prosedur dapat dinyatakan dalam n1 cara berbeda dan
dilanjutkan dengan prosedur kedua yang dapat dinyatakan dengan n2 cara
berbeda dan dilanjutkan dengan prosedur ketiga yang dinyatakan dengan n3 cara
berbeda dan seterusnya, maka banyak cara prosedur-prosedur tersebut dapat
dinyatakan dengan hasil kali n1.n2.n3
17. Faktorial Hasil kali dari bilangan-bilangan bulat positif dari 1 sampai dengan n, yaitu
1.2.3. ... (n-2).(n-1).n sering digunakan dalam matematika yang diberi notasi n!
(dibaca n faktorial). Jadi 1.2.3. ... (n-2).(n-1).n = n!.
18. Permutasi : Suatu susunan n objek dalam urutan tertentu. Susunan sembarang r
obyek (r ? n) dari n objek dalam urutan tertentu disebut permutasi r atau
permutasi r objek dari n objek yang diketahui.
19. Kombinasi : Suatu kombinasi r objek dari n objek, adalah pemilihan r objek dari n
objek yang urutannya tidak diperhatikan (tanpa memperhatikan urutannya). Jadi
susunan ab dianggap sama dengan ba. Permutasi dengan perkalian. Banyaknya
permutasi dari n obyek yang dari padanya terdapat n1 obyek sama, n2.
20. Kejadian saling bebas: Suatu kejadian B dikatakan independen (bebas) dari
kejadian A jika peluang terjadinya B tidak terpengaruh oleh terjadi atau tidaknya
kejadian A, atau jika peluang dari B sama dengan peluang bersyarat dari B dengan
syarat A, yaitu : P(B) = P(B/A)
21. Eksperimen : Prosedur yang dijalankan pada kondisi tertentu, dimana kondisi itu
dapat diulang-ulang beberapa kali pada kondisi yang sama, dan setelah prosedur
itu selesai berbagai hasil dapat diamati.
22. Peluang : Tiap-tiap elemen S dianggap mempunyai kemungkinan sama untuk
terjadi.Kepastian suatu kejadian yang pasti terjadi, dan peluangnya sama dengan 1.
23. Kemustahilan: suatu kemustahilan adalah suatu kejadian yang mustahil terjadi, dan
peluangnya sama dengan 0.

PELUANG DAN STATISTIKA 159


MATEMATIKA
Gambar
Gambar
Degree
MULTIMEDI
Behaviour
Condition
Audience
Gambar A.Stylus
SISTEM
Multimedia
Pena MEDIA
Melalui
Sekretaris
DIREKTUR Pen
Apa 2.4
2.
2.3.
1.
5 Manajer
Papan
8GRAFIK
2.
67.
Papan Konsep
Contoh
Sistem
Papan
Papan
Over
9 Tulis
Tulis
MULTIME
diskusi
ANIMASI
AUDIO
VIDEO
TEKS
Pengikat
criteria A
behaviour
condition
audience renc
man
gala
kah KI-
Pemasaran
Keuangan
Produksi
Pembagian
Tulis Bagan
Dasar
Head
Kaca
MultimediaPintar
Melamin-
Kapur
Interaktif
Linier
peserta DIA
1Pengemban
dan
(Smartboar
(Glassboar ana
faat
man
yan
KI-2
Projector
Struktur
Whiteboard
Multimedia
didik
Sumber:
gan
(OHP) Papan
d) dan
Organisasi
Sumber: tind
mat
gpent
mengilustr
www.turbo
Pintar
twitter.com
Layar
asikan
squid.com
Sumber: ak
eri
ing
And
(Smartboar
proses d) a
www.pintere
www.plymo lanj
ini
apa
terbentukn
st.com ut
terh
yan
pah
uth.edu
ya muatan
yan
gada
ami
dan
besaransete g
p
And
muatanlah aka
atuga
listrik pada sn
per
me
suatu mpe And
oleh
bahan
secara lajar a
sete
faktual ilah laku
seba
dan
konseptual kan
gai
me
mat
menuruteri sete
Gur
mpe
kaidah
lah
u
lajar
ini?
kelistrikan
denganjuju kegi
iPem
r atan
bela
mat
dan
bertanggun ini?
jar?
eri
g jawabini?

PELUANG DAN STATISTIKA 160


MATEMATIKA

Anda mungkin juga menyukai