Jtptunimus GDL Kusmiatig0 6388 2 Bab2
Jtptunimus GDL Kusmiatig0 6388 2 Bab2
KONSEP DASAR
A. Pengertian
2. DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala
utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan atau
5
B. Anatomi Fisiologi
oksigen dari traktus digestivus dan dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain
dari sel-sel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi
1. Jantung
diantara paru-paru, agak lebih kearah kiri. Jantung adalah organ berongga,
berotot yang terletak ditengah thorax dan menempati rongga antara paru
Gambar 2.1
Gambar anatomi pembuluh darah
Sumber : Syaifuddin, 2006
6
Struktur jantung terdiri dari atrium dan ventrikel juga terpisah oleh dua
katup meliputi :
a. Atrium kanan berada di sebelah kanan jantung dan terbuka pada bagian
c. Ventrikel kanan Atrium ini berada pada bagian depan jantung, dan
d. Ventrikel kiri dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dibandingkan dinding
sirkulasi sistemik.
e. Katup bikuspidalis adalah katup yang menjaga aliran darah dari atrium kiri
ke ventrikel kiri.
f. Katup trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara atrium kanan dengan
perikardium.
7
selaput pembungkus, terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah ada 3 yaitu: Arteri, Kapiler dan Vena (Syaifuddin, 2006)
4) Arteri radialis adalah arteri yang teraba pada pangkal ibu jari.
telinga.
8
b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang teraba dari
cabang terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah
kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi darah yang
penting:
ekstremitas atas.
otak ke jantung.
3. Darah
Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian: bagian cair yang disebut
plasma dan bagian padat yang disebut sel darah (Evelyn, 2002). Darah adalah
suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang berwarna
9
terdapat tiga tempat, yaitu: sumsum tulang, hepar dan limpa. Volume darah
pada tubuh yang sehat / organ dewasa terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat
badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ tidak
darah.Tekanan viskositas atau kekentalan dari pada darah lebih kental dari
pada air yaitu mempunyai berat jenis 1.041 1.067 dengan temperatur 380C
paru.
10
Darah terdiri dari 2 bagian yaitu: Sel darah dan Plasma darah.
a. Sel-sel darah
(Syaifuddin, 2006).
melalui paru-paru.
setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang
mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang menjadi Fe
yaitu suatu zat yang terdapat dalam eritrosit yang berguna untuk
11
Apabila eritrosit dan hemoglobin berkurang maka keadaan
(Syaifuddin, 2006)
dan membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa dan
ke pembuluh darah.
jumlah leukosit yang ada dalam darah akan meningkat. Hal ini
12
Macam-macam leukosit menurut Sarjadi (2000) adalah sebagai
berikut:
a. Agranulosit
1. Limfosit
jaringan tubuh.
2. Monosit
b. Granulosit
1. Neutrofil
banyaknya 60-70%.
2. Eosinofil
3. Basofil
banyaknya %.
13
c. Trombosit (sel pembeku)
b. Plasma darah
14
lain-lain yang berguna dalam metabolisme ).
vitamin)
besar hematokrit.
1) Sumsum Tulang
2) Limpa
Volume darah pada tubuh yang sehat / organ dewasa terdapat darah kira-
kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut
pada tiap organ tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan
15
C. Etiologi
genus Aedes, seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Aedes aegypti
tersebar di daerah tropis dan subtropis merupakan vektor utama. Nyamuk ini
3-4 mm. Warna tubuh hitam dengan bintik-bintik putih pada seluruh tubuh
dan kepala, dan lingkaran putih pada kaki. Dadanya biasanya mempunyai
Nyamuk betina Aedes aegypti mengigit pada waktu siang hari dengan
aktivitas puncak pada pagi hari dan petang. Perkembangan hidup nyamuk
Aedes Aegypti dari tidur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12
hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta
D. Patofisiologi
terjadi viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyebab yang
jelas disertai gejala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, pegal di
seluruh tubuh, nafsu makan berkurang dan sakit perut, bintik-bintik merah
pada kulit. Kelainan juga dapat terjadi pada sistem retikulo endotel atau
16
seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Pelepasan
zat anafilaktoksin, histamin dan serotonin serta aktivitas dari sistem kalikrein
reikulo endotel bisa terganggu sehingga menyebabkan reaksi antigen anti bodi
saat renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat
berkurang sampai 30% atau lebih. Bila renjatan hipovolemik yang terjadi
akibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi
17
ekimosis, purpura, epistaksis, perdarahan gusi, sampai perdarahan hebat pada
E. Manifestasi Klinik
dengan masa inkubasi antara 13-15 hari. Adapun tanda dan gejala menurut
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah, cepat disertai tekanan darah
20 mmHg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab
terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, penderita gelisah timbul
Adapun gambaran klinis lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada
menelan.
18
b. Keluhan pada saluran pencernaan: mual, muntah, anoreksia, diare,
konstipasi
c. Keluhan sistem tubuh yang lain: nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot,
tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati, pegal-pegal pada
Berdasarkan patokan dari WHO (1999) dikutip dari Ngastiyah (2000). DHF
1. Derajat I jika demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan,
2. Derajat II jika derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau
perdarahan lain.
3. Derajat III jika ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah
tekanan darah rendah, gelisah, sianosis mulut, hidung dan ujung jari.
4. Derajat IV jika Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak
terdeteksi.
istilah Dengue Syok Syndrome (DSS). Dengue Syok Sindrome terjadi jika
19
dengan manifetasi nadi yang cepat dan halus, tekanan nadi turun (20
G. Penatalaksaaan
sampai 2 liter dalam 24 jam, berupa air teh dengan gula, sirup atau
setiap 3-5 menit. Para orang tua penderita diikut sertakan dalam
20
kejang tidak berhenti pemberian luminal diulangi dengan dosis 3
jantung).
Penatalaksanaan renjatan :
a. Penggantian volume
dibuka.
kecepatan 20 ml/kgBB/jam.
21
48 jam, maka pemberian cairan intravena dipertahankan
lebih sering.
darah.
22
b. Evaluasi pengobatan renjatan
memburuk. Hal ini biasanya terjadi pada saat atu setelah demam
peredaran darah, kulit teraba lembab dan dingin, sianosis sekitar mulut
dan nadi menjadi cepat dan lembut. Penderita kelihatan lesu, gelisah
dan secara cepat masuk dalam fase krisis renjatan. Penderita sering
23
gastrointestinal, sedangkan Lim dkk (1966) berpendapat bahwa nyeri
(profound shock), tekanan darah tidak dapat diukur dan nadi tidak
24
tentunya tidak sehebat seperti dalam keadaan renjatan. Hasil
H. Komplikasi
1. Perdarahan
dan melena.
2. Kegagalan sirkulasi
25
berkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod, miokardium
dan terjadi iskemia jaringan dan kerusakan fungsi sel secara progresif
dan irreversibel, terjadi kerusakan sel dan organ sehingga pasien akan
3. Hepatomegali
dengan nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan sel
sel kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih besar
antibody.
4. Efusi pleura
dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusi
26
I. Pengkajian Fokus
dalam melakukan asuhan keperawatan, baik saat penderita baru pertama kali
datang maupun selama klien dalam masa perawatan (Hadinegoro, 2000). Data
menjadi :
1. Identitas pasien
dari 15 tahun).
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
27
terjadi antara hari ke-3 dan ke-7, kondisi semakin lemah. Kadang-
persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa pegal, serta
adanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade III, IV), melena
atau hematemasis.
d. Kondisi lingkungan
yang kurang bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang
ada kamar).
menelan.
b. Pola eliminasi
lanjut).
28
c. Pola aktifitas dan latihan
Tanda : Nadi cepat dan lemah, dispnea, sesak karena efusi pleura,
Gejala : Nyeri ulu hati, nyeri otot/ sendi, pegal-pegal seluruh tubuh.
g. Sirkulasi
dari 100.000/mm.
h. Keamanan
i. Kebersihan
29
membersihkan tempat sarang nyamuk aedes aegypti..
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
b) Trombositipenia
hiponatremia, hipokalemia
albumin ringan.
30
3) Pemeriksaan serologi
klien yang diduga terkena DHF adalah : uji hemaglutinasi inhibisi (HI
test), uji komplemen fiksasi (CF test), uji neutralisasi (N test), IgM
bahan pemeriksaan yaitu pada masa akut dan pada masa penyembuhan.
4) Pemeriksaan radiology
splenomegal.
31
J. Pathways Keperawatan
Gigitan nyamuk Aedes Aegepti
32
K. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat dirumuskan pada pasien DHF secara teori adalah :
dengue ditandai dengan: peningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari
pucat, menolak untuk makan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk.
ditandai dengan: nyeri, perilaku yang bersifat hati hati atau melindungi,
33
L. Fokus Intervensi
dengue
Kriteria Hasil :
Rencana tindakan:
cairan
dokter
34
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan
suhu tinggi.
Kriteria Hasil :
Rencana tindakan:
35
c. Monitor keadaan umum pasien (lemah pucat, tachicardi) serta tanda-
tanda vital.
dehidrasi.
dokter.
yang baik
Rencana tindakan :
36
Rasional : Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran
terjadinya perdarahan.
ambil darah.
37
suplai oksigen dalam jaringan menurun.
ke jaringan adekuat.
3 detik.
Rencana tindakan:
ekstra.
38
tambahan terlihat sebagai peningkatan kerja jantung.
perfusi jaringan.
Rencana tindakan:
39
c. Menjelaskan manfaat nutrisi bagi pasien terutama saat pasien sakit.
(viremia)
Kriteria Hasil :
40
d. Skala nyeri menurun
Rencana tindakan:
a. Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien dengan skala nyeri (0 - 10),
tetapkan tipe nyeri yang dialami pasien, respon pasien terhadap nyeri
masalah klien.
c. Berikan posisi yang nyata dan, usahakan situasi ruang yang terang
rasa nyeri
41
pasien.
Rencana tindakan :
42
mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri
kemampuannya.
43