ID Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntasi
ID Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntasi
Wimbo Wiyono
Oleh :
M. Wimbo Wiyono
STIE Widya Gama Lumajang
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan
emosional dengan variabel pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan
keterampilan sosial mahasiswa terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa
pada sekolah tinggi ilmu Ekonomi (STIE) Widya Gama Lumajang.
Penelitian ini melakukan pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan terdapat
pengaruh kecerdasan emosional dengan variabel pengenalan diri, pengendalian diri,
motivasi, empati dan keterampilan sosial mahasiswa terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. Metode penlitian yang digunakan adalah metode statistik regresi linier
sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel pengenalan diri terdapat
pengaruh negative atau berlawanan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, variabel
pengendalian diri terdapat pengaruh negative atau berlawanan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi, variabel motivasi tidak terdapat pengaruh positif atau searah
terhadap tingkat pemahaman akuntansi, variabel empati tidak terdapat pengaruh
negative atau berlawanan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, dan variabel
keterampilan sosial tidak terdapat pengaruh positif atau searah terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh pengenalan
diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial terhadap tingkat
pemahaman akuntansi dengan koefisien determinasi (adjusted R2) diperoleh sebesar
0,332, yang menunjukkan bahwa 33,2% pemahaman akuntansi dapat dijelaskan
oleh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial,
sedangkan sisanya 66.8% pemahaman akuntansi dipengaruhi oleh variabel-variabel
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Keterbatasan penelitian ini adalah hanya meneliti pengaruh pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial terhadap pemahaman
akuntansi. Sedangkan variabel lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi
diharapkan dapat diteliti oleh petneliti selanjutnya.
2. Kerangka Teoritis dan Hepotesis lain dan untuk menanggapinya dengan tepat
2.1 Kecerdasan Emosional , menerapkan dengan efektif energi emosi
Berdasarkan pengertian tradisional, dalam kehidupan dan pekerjaan sehari
kecerdasan meliputi kemampuan membaca, hari. Menurut Mutadin (2002) terdapat tiga
menulis dan berhitung yang merupakan unsur penting kecerdasan emosional yang
ketrampilan kata dan angka yang menjadi terdiri dari : kecakapan pribadi (mengolah
fokus di pendidikan formal (sekolah), dan diri sendiri); kecakapan sosial (menangani
sesungguhnya mengarahkan seorang untuk suatu hubungan) dan keterampilan sosial
mencapai sukses dibidang akademis. Tetapi (kepandaian menggugah tanggapan yang
definisi keberhasilan hidup tidak hanya ini dikehendaki pada orang lain).
saja. Pandangan baru yang berkembang 2.2 Komponen kecerdasan Emosional
mengatakan bahwa ada kecerdasan lain diluar Menurut Daniel Goleman (2003) terdapat
kecerdasan intelektual (IQ), seperti bakat, lima dimensi atau komponen kecerdasan
ketajaman pengamatan sosial, hubungan emosional (IQ) yaitu:
sosial, kematanagn emosional, dan lain lain a. Pengenalan diri (Self ewareness)
yang harus juga dikembangkan. konsep diri adalah kesadaran dan
Menurut Wibowo (2002) kecerdasan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang
emosional adalah kecerdasan untuk meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku,
menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa
kemampuan untuk mengendalikan emosi perananku, dan apa keinginanku Konsep diri
sehingga memberikan dampak yang positif. menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang
Kecerdasan emosional dapat membantu disadari. Kesadaran dan pemahaman akan
membangun hubungan dalam menuju dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup
kebahagiaan dan kesejhateraan. Sedangkan dan kehidupannya
menurut Goleman (2000) kecerdasan Secara umum tujuan pengenalan diri
emosional adalah lemampuan merasakan, adalah : Mengembangkan kesadaran mengenai
memahami, dan secara efektif menerapkan diri sendiri dan sekaligus mengembangkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber kemampuan untuk menampilkan diri tanpa
energi, informasi, koneksi, dan pengaruh mengganggu keberadaan orang lain. Secara
yang manusiawi. Menurut Salovey dan khusus Tujuan pengenalan diri adalah agar
Mayer ( dalam stein, 2002), pencipta istilah seseorang (individu) dapat mengenali aspek-
kecerdasan emosional, mendefinisikan aspek positif dan aspek negatif. Dapat pula
kecerdasan emosionaladalah kemampuan mengenali kelebihan dan potensi positip yang
untuk mengenali perasaan, meraih dan ada pada dirinya , sekaligus mengetahui hal-
membangkitkan perasaan untuk membantu hal negatif pada dirinya. Dengan demikian
pikiran , memahami perasaan dan maknanya, seseorang dapat mengoptimalkan potensi
dan mengendalikan perasaan secara mendalam dirinya secara penuh dalam menacapai tujuan
sehingga membantu perkembanagn emosi dan hidupnya. Secara khusus pula pengenalan diri
intelektual. juga bertujuan agar seseorang mampu dan bisa
Dari beberapa pendapat di atas dapatlah mengakui adanya kelebihan dan kekurangan
dikatakan bahwa kecerdasan emosional pada diri setiap orang, juga agar (kita) bisa
menuntut diri untuk belajar mengakui dan mengakui adanya persamaan hak, kewajiban
menghargai perasaan diri sendiri dan orang dan derajat dirinya dengan orang lain.
b. Pengendalian diri (self regulation) Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia
pengendalian diri lebih menekankan selalu di mulai dengan motivasi (niat). Atau
pada pilihan tindakan yang akan memberikan motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan
manfaat dan keuntungan yang lebih luas terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang
dengan cara menunda kepuasan sesaat (Choise yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan,
are delay gratification immedial gratification) dan juga emosi, sehingga mendorong individu
Dalam bahasa umum pengendalian diri untuk bertindak atau melakukan sesuatu
adalah tindakan menahan diri untuk tidak dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau
melakukan perbuatan-perbuatan yang akan keinginan yang harus terpuaskan.
merugikan dirinya dimasa kini maupun dimasa Motivasi belajar merupakan sesuatu
yang akan datang. Kerugian itu bentuknya keadaan yang terdapat pada diri seseorang
macam-macam mungkin sakit badan, sakit individu dimana ada suatu dorongan untuk
hati, bangkrut, gagal dalam mencapai cita-cita melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
dan tidak dipercayai oleh orang lain. Motivasi belajar ada 2 jenis, yaitu : Motivasi
Tujuan utama mengendalikan diri adalah instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan. intrinsik adalah motif-motif yang terjadi aktif
Dilihat dari sudut agama, tujuan pengendalian atau berfungsi tidak perlu diransang dari
diri adalah menahan diri dalam arti yang luar, karena dalam diri setiap individu sudah
luas. Menahan diri dari belenggu nafsu ada dorongan untuk melakukan sesuatu atau
duniawi yang berlebihan dan tidak terkendali memahami sesuatu, Sedangkan motivasi
atau nafsu bathiniah yang tidak seimbang ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
kesemuanya itu apabila tidak diletakan berfungsi karena adanya perangsang dari luar
pada yang benar akan menyebabkan suatu untuk belajar atau memahami sesuatu.
ketidakseimbangan hidup yang berakhir pada d. Empati (empathy)
kegagalan. Dorongan nafsu pisik atau batin Empati adalah keadaan mental
secara berlebihan akan menghasilkan sebuah yang membuat seseorang merasa atau
rantai belenggu yang akan menutup asset yang mengidentifikasi dirinya dalam keadaan
paling berharga dari diri manusia yaitu God perasaan atau pikiran yang sama dengan
Spot. God Spot adalah kejernihan hati dan orang atau kelompok lain atau kemampuan
pikiran yang merupakan sumber-sumber suara seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan
hati yang selalu memberikan bimbingan maha merasakan perasaan orang lain.
penting untuk keberhasilan, kemajuan, dan Empati adalah suatu proses ketika
kebahagiaan manusia. seseorang merasakan perasaan orang lain
c. Motivasi (motivasion) dan menangkap arti perasaan itu, kemudian
Motivasi adalah dorongan yg timbul mengkomunikasikannya dengan kepekaan
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sedemikian rupa hingga menunjukkan bahwa
sadar untuk melakukan suatu tindakan ia sungguh-sungguh mengerti perasaan
dengan tujuan tertentu. Dorongan atau tenaga orang lain itu. dan empati lebih merupakan
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani pemahaman terhadap orang lain ketimbang
untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu diagnosis dan evaluasi terhadap orang
suatu driving force yang menggerakkan lain. Empati menekankan kebersamaan dengan
manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam orang lain lebih daripada sekadar hubungan
perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. yang menempatkan orang lain sebagai obyek
Science) versi 16.0. ada beberapa teknik dibawah angka nol pada sumbu y maka
analisis data yang digunakan dalam penelitian dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas.
ini yaitu : 3.5.3 Uji Hipotesis
3.5.1 Uji Kualitas Data Regresi linier sederhana digunakan untuk
3.5.1.1 Uji Validitas menguji hipotesis 1, 2, 3, 4, 5 dan Regresi
Uji validitas yang digunakan adalah linier berganda digunakan untuk menguji
dengan menghitung korelasi antara score hipotesis 6 persamaan yang digunakan adalah
masing-masing butir pertanyaan dengan total sebagaiberikut
score setiap konstruknya (Ghozali, 2001). Ha1 : Y = a+ b1X1 + e ....... (1)
Pengujian ini menggunakan metode Pearson Ha2 : Y = a+ b2X2 + e .. (2)
Correlation. Ha3 : Y = a+ b3X3 + e .. (3)
Ha4 : Y = a+ b4X4 + e .. (4)
3.5.1.2 Uji Reliabilitas Ha5 : Y = a+ b5X5 + e . (5)
Uji reliabilitas ini menggunakan Jika koefisien regresi signifikan dan
reliabilitas konsistensi internal yaitu tehnik positif (b1,b2,b3,b4,b5 > 0) maka kelima
cronbach Alpha dari hasil pengujian > 0,6 komponen kecerdasan emosional tersebut
maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau memiliki pengaruh langsung dan positif
variabel itu adalah reliabel (Nunnaly, 1969 terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
dalam Ghozali, 2001)
4. HASIL PENELITIAN DAN
3.5.2. Uji Asumsi Klasik PEMBAHASAN
3.5.2.1 Uji Normalitas 4.1. Hasil Penelitian
Untuk menguji apakan distribusi data 4.1.1 Deskripsi Responden
normal dilakukan dengan cara analisis grafik. Dari 75 kuisioner yang dapat diolah,
didapat gambaran umum responden yang
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas terinci pada lampiran 1 dan 2 dimana angkatan
Untuk melihat ada atau tidaknya responden adalah angkatan 2009 dengan
multikolinearitas makan dilakukan dengan presentase 75%. Untuk usia responden yang
melihat nilai tolerance dan lawannya Variance mendominasi adalah 22-23 dan 23-24 yaitu
Inflation Factor (VIF, apabila nilai VID sebesar 67% dan 33%. Jenis kelamin yang
< 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak paling dominan adalah laki-laki sebesar
terjadi multukolinearitas antar variabel 85%. SKS yang telah dilesaikan responden
independennya. kebanyakan adalah 120 - 130 SKS atau sebesar
70.1%. IPK responden yang mendominasi
3.5.2.3 Uji Autokorelasi adalah IPK 2.75-3.00 dan 3.00-3.25 yaitu
Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi sebesar 61% dan 39%.
dalam suatu model regresi dilakukan melalui Berdasarkan nilai mata kuliah dibidang
uji durbin Warson, jika dl > d > 4-du, maka akuntansi didominasi oleh nilai B, dimana
dikatakan tidak ada autokerelasi. nilai PAI (39 orang atua 52%), PA2 (43 orang
3.5.2.4 Uji Heterokedastisitas atua 57.33%), AKMI (41 orang atau 54.67%),
Untuk melakukan pengjian terhadap AKM2 (38 orang atua 50,67%), AKLI (36
asumsi ini dilakukan dengan menggunakan orang atau 48%), AKL2 (66 orang atau 88%),
analisis dengan grafik plots. Apabila titik-titik AU1 (58 orang atau 59,8%), AU2 (68 orang
menyebar secara acak baik diatas maupun
atau 90,67%), dan TA (70 orang atau 93,3%) masih 9 pertanyaan, satu pertanyaan dibuang,
4.1.2 Deskripsi Variabel pada variabel keterampilan social tersia 5
Untuk memberikan gambaran mengenai pertanyaan, yang 5 pertanyaan dibuang, dan
variabel-variabel penelitian digunakan tabel pada variable pemahaman tersisa 6, karena
statistik deskriptif yang menunjukan angka tolok ukur pemahaman yang dilihat dari nilai
total jumlah, minimun, maksimum, rata-rata mata kuliah, 3 matakuliah terdapat nilai yang
dan standar deviasi. tidak variatif yaitu mata kuliah teori akuntansi,
Tabel 4.1 akuntansi keuangan menengah 2, dan auditing
Descriptive Statistics 2. Hasil pengujian validitas disajikan dalam
N Minimum Maksimum Mean
Std. tabel sebagai berikut :
Deviation
Tabel 4.2
Pengenalan diri 75 15 31 23,54 3.427
Hasil Pengujian Validitas
Pengendalian diri 75 10 25 18,65 2.648
Motivasi 75 11 26 17.39 3.299 No Indikator r hitung r tabel Signifikansi Keterangan
Empati 75 24 42 31.24 3.872
Pengenalan diri
Keterampilan 1.
75 7 22 15.53 3.032 Indikator 1 0,449 0,300 0,000 Valid
Sosial
Indikator 2 0,390 0,300 0,001 Valid
Pemahaman 75 20 33 26.19 2.883 Indikator 3 0,559 0,300 0,000 Valid
Valid N (Listwise) 75 Indikator 4 0,776 0,300 0,000 Valid
Indikator 5 0,519 0,300 0,000 Valid
4.1.3 Uji Kualitas Data Indikator 6 0,431 0,300 0,000 Valid
Untuk menguji kualitas data dalam Indikator 7 0,359 0,300 0,002 Valid
Pengenalan diri
penelitian ini digunakan uji realibilitas yaitu 2.
Indikator 1 0,632 0,300 0,000 Valid
tekhnik Cronbach alpha dan uji Validitas yaitu Indikator 2 0,627 0,300 0,000 Valid
Indikator 3 0,544 0,300 0,000 Valid
dengan person Correlation. Indikator 4 0,623 0,300 0,000 Valid
a. Hasil Pengujian Validitas Indikator 5 0,405 0,300 0,000 Valid
Pengenalan diri
Uji validitas dilakukan dengan bantuan 3.
Indikator 1 0,486 0,300 0,000 Valid
computer program SPSS versi 16 yang Indikator 2 0,390 0,300 0,001 Valid
Indikator 3 0,682 0,300 0,000 Valid
bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap Indikator 4 0,749 0,300 0,000 Valid
butir pertanyaan yang diajukan kepada Indikator 5 0,473 0,300 0,000 Valid
responden telah dinyatakan valid atau tidak. 4. Pengenalan diri
Indikator 1 0,476 0,300 0,000 Valid
Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini Indikator 2 0,647 0,300 0,000 Valid
adalah dengan tehnik korelasi, yaitu dengan Indikator 3
Indikator 4
0,363
0,364
0,300
0,300
0,001
0,001
Valid
Valid
membandingkan hasil koefisien korelasi Indikator 5 0,542 0,300 0,000 Valid
dengan nilai kritis r tabel. Dengan jumlah Indikator 6
Indikator 7
0,669
0,300
0,300
0,300
0,000
0,009
Valid
Tidak Valid
sampel 750 dan tingkat signifikansi 1% , Indikator 8 0,539 0,300 0,000 Valid
maka diperoleh hasil r tabel sebesar 0,300. Indikator 9 0,461 0,300 0,000 Valid
5. Pengenalan diri
Uji validitas kualitas data terdapat beberapa Indikator 1 0,571 0,300 0,000 Valid
item pertanyaan yang dibuang karena ditolak Indikator 2 0,553 0,300 0,000 Valid
Indikator 3 0,650 0,300 0,000 Valid
oleh program SPSS versi 16, sehingga Indikator 4 0,625 0,300 0,000 Valid
dari 10 pertanyaan pada pengenalan diri Indikator 5 0,445 0,300 0,000 Valid
6. Pengenalan diri
tersisa 7 pertanyaan 3 pertanyaan dibuang, Indikator 1 0,809 0,300 0,000 Valid
pada varibel pengendalian diri tersisa 5 Indikator 2 0,608 0,300 0,000 Valid
Indikator 3 0,436 0,300 0,000 Valid
pertanyaan yang valid, 5 dibuang, pada Indikator 4 0,619 0,300 0,000 Valid
variable motivasi tersisa 5 pertanyaan,yang Indikator 5 0,809 0,300, 0,000 Valid
Indikator 6 0,443 0,300 0,000 Valid
5 pertanyaan dibuang, pada variable empati
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui pengendalian diri sebesar 0,822 menunjukkan
besarnya koefisien korelasi dari seluruh butir sangat reliabel, untuk koefisien alpha pada
pertanyaan yang terdiri dari pengenalan diri variabel motivasi sebesar 0,547 menunjukkan
7, varibel pengendalian diri 5 pertanyaan, cukup reliabel, untuk variabel empati besarnya
variable motivasi 5 pertanyaan, variable koefisien alphanya sebesar 0,796 menunjukkan
empati 9 pertanyaan, variabel keterampilan reliabel, untuk variabel keterampilan sosial
sosial 5 pertanyaan, dan variabel pemahaman besarnya koefisien alpha 0,548 menunjukkan
akuntansi 6 pertanyaan. cukup reliabel dan untuk variabel pemahaman
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi, besarnya koefisien alpha 0,659 menunjukan
terdapat pertanyaan yang tidak valid yaitu reliabel. Jadi dapat dikatakan semua konsep
pada variabel empati, pertanyaan 7 dengan pengukuran masing-masing variabel dari
r hitung < r tabel (0,300), sedangkan untuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian
pertanyaan yang lain mempunyai nilai r hitung ini merupakan kuesioner yang handal.
yang lebih besar dari r tabel (0,300). Dengan 4.1. 4
Hasil Pengujian Asumsi Dasar
demikian dapat disimpulkan bahwa satu butir Regresi Linier Berganda
pertanyaan dinyatakan tidak valid sedangkan Suatu model regresi yang baik harus
pertanyaan yang lain dinyatakan valid. Dengan bebas dari masalah penyimpangan terhadap
demikian seluruh butir pertanyaan yang ada asumsi klasik. Berikut ini adalah pengujian
pada instrumen penelitian dapat dinyatakan terhadap asumsi klasik dalam model regresi.
layak sebagai instrumen untuk mengukur data a. Hasil Pengujian Normalitas Data
penelitian. Pengujian normalitas dilakukan terhadap
b. Hasil Pengujian Reliabilitas residual regresi. Pengujian dilakukan dengan
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur menggunakan grafik probability plot. Data
suatu kuesioner yang merupakan indikator yang normal adalah data yang membentuk titik
dari variabel. Pengujian reliabilitas dalam yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal.
penelitian ini adalah dengan menggunakan Hasil analisis regresi linier dengan grafik
rumus Cronbach Alpha. Hasil pengujian normal probability plot terhadap residual error
reliabilitas untuk masing-masing variabel model regresi diperoleh sudah menunjukan
yang diringkas pada tabel 4.3 berikut ini : adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya
Tabel 4.3 sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis
Hasil Pengujian Reliabilitas diagonal.
Variabel Koefisien Alpha Keterangan Gambar 4.1
Pengenalan diri 0,552 Cukup Reliabel Pengujian Normalitas data
Pengendalian diri 0,514 Cukup Reliabel
Motivasi 0,528 Cukup Reliabel
Empati 0,614 Reliabel
Keterampilan Sosial 0.548 Cukup Reliabel
Pemahaman 0.659 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kusioner
Dengan SPSS
Hasil pengujian tersebut menunjukan yang cukup kecil, dimana semuanya berada
bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis dibawah 10, dan nilai tolerance lebih dari
diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi 0,1. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel
tersebut sudah berdistribusi normal. bebas yang digunakan dalam penelitian tidak
menunjukan adanya gejala multikolinearitas,
b. Hasil Pengujian Multikolinearitas yang berarti bahwa semua variabel tersebut
Suatu variabel menunjukan gejala dapat digunakan sebagai variabel yang saling
multikolinearitas bisa dilihat dari nilai VIF independen
(Variance Inflantion Factor) yang tinggi
pada variabel-variabel bebas suatu model c. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 Pengujian heteroskedastisitas dilakukan
menunjukan adanya gejala multikolinearitas dengan menggunakan Scatter Plot. Jika
dalam model regresi. Hasil pengolahan data tidak terdapat variabel yang signifikan maka
melalui SPSS untuk mengetahui ada atau dapat disimpulkan tidak adanya masalah
tidaknya multikolinieritas disajikan dalam heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada
tabel sebagai berikut : berikut ini :
Berikut adalah hasil pengolahan SPSS untuk diri yang semakin tinggi, akan berakibat
uji t : pemahaman akuntansi menurun.
Tabel 4.6 Hasil Uji t Terhadap Pengendalian Diri
Coefficientsa Ho : b2 > 0 : Pengendalian diri tidak
Unstandardized Standardized berpengaruh positif signifikan
Coefficients Coefficients
Model
Std.
t Sig. terhadap pemahaman akuntansi
B Error Beta
1 (Constant) 34.824 3.595 9.686 .000
Ha : b2 0 : Pengendalian diri berpengaruh
Pengenalan (X1)
Pengendalian (X2)
-.195
-.213
.096
.133
-.231 -2.224 .037
-.196 -2.197 .045
positif signifikan terhadap
Motivasi (X3)
Empati (X4)
.022
-.107
.106
.094
.025 .208 .836
-.144 -1.140 .258
pemahaman akuntansi
Keterampilan (X5) .186 .117 .195 2.187 .047 Hasil uji t variabel X2 (pengendalian
a. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi diri) diperoleh nilai t hitung = -2,197
(Y) dengan tingkat signifikansi 0,045. Dengan
Untuk melakukan pengujian t terhadap menggunakan batas signifikansi 0,05 didapat
masing - masing variabel independent, maka t tabel sebesar 2,00. Ini berarti t hitung <- t
diperlukan hasil t tabel. Hasil t tabel pada tingkat tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan Dengan demikian maka, hipotesis kedua dapat
( n 2 ) = 75 - 2 = 73, maka diperoleh t tabel diterima. Arah koefisien regresi negatif berarti
= 2,00. Jadi kriteria pengujiannya sebagai bahwa pengendalian diri memiliki pengaruh
berikut : negatif yang signifikan terhadap pemahaman
Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > ttabel , maka akuntansi. Dengan kata lain dapat disimpulkan
H0 ditolak dan Ha diterima bahwa pengendalian diri yang semakin
Jika - t tabel t hitung ttabel , maka H0 diterima tinggi, akan berakibat pemahaman akuntansi
dan Ha ditolak menurun.
Hasil Uji t Terhadap Pengenalan Diri Hasil Uji t Terhadap Variabel Motivasi
Ho : b1 0 : Pengenalan diri tidak Ho : b3 0 : Motivasi tidak berpengaruh
berpengaruh positif signifikan positif signifikan terhadap
terhadap pemahaman pemahaman akuntansi.
akuntansi Ha : b3 > 0 : Motivasi berpengaruh
Ha : b1 > 0 : Pengenalan diri berpengaruh positif signifikan terhadap
positif signifikan terhadap pemahaman akuntansi.
pemahaman akuntansi Hasil uji t variabel X3 (motivasi)
Hasil uji t untuk variabel X1 ( pengenalan diperoleh nilai t hitung = 0,208 dengan tingkat
diri) diperoleh nilai t hitung = -2,224 signifikansi 0,836. Dengan menggunakan
dengan tingkat signifikani 0,037. Dengan batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar
menggunakan batas signifikansi 0,05 2,00. Ini berarti t hitung < t tabel, yang berarti
didapat t tabel sebesar -2,00. Ini berarti t hitung Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian
< - t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha maka, hipotesis ketiga tidak dapat diterima,
diterima. Dengan demikian maka, hipotesis yang berarti bahwa motivasi tidak berpengaruh
pertama dapat diterima. Arah koefisien terhadap pemahaman akuntansi
regresi negatif berarti bahwa pengenalan diri Hasil Uji t Terhadap Variabel Empati
memiliki pengaruh negatif yang signifikan Ho : b4 0 : Empati tidak berpengaruh
terhadap pemahaman akuntansi. Dengan kata positif signifikan terhadap
lain dapat disimpulkan bahwa pengenalan pemahaman akuntansi.
yang berarti bahwa empati tidak berpengaruh a. Predictors: (Constant), Keterampilan (X5),
terhadap pemahaman akuntansi. Pengenalan (X1), Pengendalian (X2),
Hasil Uji t Terhadap Variabel Keterampilan Motivasi (X3), Empati (X4)
Ho : b5 0 : Keterampilan sosial
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Untuk melakukan pengujian F terhadap
pemahaman akuntansi. variabel penelitian, maka diperlukan hasil
Ha : b5 > 0 : Keterampilan sosial F tabel. Hasil F tabel pada tingkat signifikansi 5%
berpengaruh positif signifikan terhadap dengan derajat kebebasan ( n- k-1 ) = 75 - 3
pemahaman akuntansi. - 1 = 71, maka diperoleh t tabel = 2,37. Jadi
Hasil uji t variabel X4 (keterampilan sosial) kriteria pengujiannya sebagai berikut :
diperoleh nilai t hitung = 2,187 dengan tingkat Jika F hitung F tabel, maka H0 ditolak dan Ha
signifikansi 0,047. Dengan menggunakan diterima
batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha
2,00. Ini berarti t hitung < - t tabel, yang ditolak
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian maka, hipotesis kelima dapat Hasil Uji F pada variabel penelitian
diterima. Arah koefisien regresi positif berarti diperoleh F hitung = 3,685 dengan tingkat
bahwa keterampilan sosial memiliki pengaruh signifikansi 0,028. Dengan menggunakan
positif yang signifikan terhadap pemahaman tingkat signifikansi 0,5, didapat F tabel sebesar
akuntansi. Dengan kata lain dapat disimpulkan 2,37. Ini berarti F hitung > F tabel, yang berarti
bahwa keterampilan sosial yang semakin baik, H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat
akan berakibat baik pemahaman akuntansi pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri,
meningkat. motivasi, empati dan keterampilan sosial
yang signifikan secara simultan terhadap
b. Hasil Uji F pemahaman akuntansi mahasiswa STIE.
Uji F digunakan untuk mengetahui Widya Gama Lumajang
pengaruh variabel independen yaitu, Model persamaan regresi yang dapat
pengenalan diri (X1), pengendalian diri (X2), dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
motivasi (X3), empati (X4), dan keterampilan persamaan regresi Unstandardized coefficients
sosial (X5) secara simultan terhadap variabel adalah sebagai berikut :
Y = 34.824 0,195 X1 - 0,213 X2 + 0,022 X3
bahwa motivasi tidak berpengaruh secara Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
signifikan terhadap pemahaman akuntansi. pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri,
4.2.3. Pembahasan Hasil Pengujian motivasi, empati, dan keterampilan terhadap
Terhadap Hipotesis IV pemahaman akuntansi mahasiswa STIE Widya
Hasil pengujian hipotesis IV menjelaskan Gama Lumajang. Dari rumusan masalah
bahwa variabel empati tidak memilki pengaruh penelitian yang diajukan, maka analisis data
secara signifikan terhadap pemahaman yang telah dilakukan dan pembahasan yang
akuntansi. telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
4.2.4. Pembahasan Hasil Pengujian dapat ditarik beberapa kesimpulan dari
Terhadap Hipotesis V penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pengujian hipotesis V menunjukkan Hasil pengujian terhadap hipotesis I
adanya pengaruh yang positif dan signifikan dengan menggunakan metode regresi linier
variabel keterampilan soail terhadap berganda menyatakan bahwa secara partial
pemahaman akuntansi. Hal ini menunjukkan pengenalan diri mempunyai pengaruh yang
bahwa dengan keterampilan social yang baik signifikan terhadap pemahaman akuntansi
maka akan berakibat pemahaman akuntansi mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
yang baik pula. Hasil pengujian terhadap hipotesis II
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode regresi linier
pemahaman akuntansi mahasiswa STIE Widya berganda menyatakan bahwa secara partial
Gama Lumajang tergantung pada masing- pengendalian diri mempunyai pengaruh
masing mahasiswa. Semakin mahasiswa yang signifikan terhadap pemahaman
mempunyai keterampilan yang tinggi maka akuntansi mahasiswa STIE Widya Gama
semakin tinggi pula pemahaman akuntansi Lumajang.
mereka. Hasil pengujian terhadap hipotesis III
4.2.4. Pembahasan Hasil Pengujian dengan menggunakan metode regresi linier
Terhadap Hipotesis VI berganda menyatakan bahwa secara partial
Hasil pengujian hipotesis VI mendapatkan motivasi tidak mempunyai pengaruh yang
bahwa yang dilakukan secara bersama antara signifikan terhadap pemahaman akuntansi
variabel pengenalan diri, pengendalian mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
diri, motivasi, empati, dan keterampilan Hasil pengujian terhadap hipotesis IV
menunjukkan pengaruh yang positif. Hal dengan menggunakan metode regresi linier
ini berarti kelima variabel tersebut dapat berganda menyatakan bahwa secara simultan
meningkatkan pemahaman akuntansi. Secara empati tidak mempunyai pengaruh yang
simultan kelima variabel idependen ini yaitu signifikan terhadap pemahaman akuntansi
pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
empati, dan keterampilan menunjukkan Hasil pengujian terhadap hipotesis V
pengaruh yang cukup kuat terhadap keputusan dengan menggunakan metode regrsi linier
pembelian yang ditunjukkan oleh koefisien berganda menyatakan bahwa keterampilan
determinan sebesar 33,2 %, dimana sisanya mempunyai pengaruh yang signifikan
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa
diteliti dalam penelitian ini. STIE Widya Gama Lumajang.
5. KESIMPULAN, KETERBATASAN Hasil pengujian terhadap hipotesis VI
DAN SARAN dengan menggunakan metode regresi linier
5.1. Kesimpulan berganda menyatakan bahwa secara simultan