Asuhan Kehamilan
Asuhan Kehamilan
I. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid terakhir (HPHT). Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan yaitu:
1 Triwulan I = Mulai dari konsepsi sampai 3 bulan .
2 Triwulan II = Bulan ke-4 sampai 6 bulan
3 Triwulan III = Bulan ke-7 sampai 9 bulan.
II Proses kehamilan
Kehamilan terjadi karena adanya pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel
mani (spermatozoon). Waktu ovulasi sel telur masih diliputi oleh korona radiata dan spermatozoa
mempunyai enzim hyaluronidase yang dapat mencairkan korona radiata tersebut sehingga salah
satu spermatozoon dapat menembus dinding sel telur. Persenyawaan antara sel telur dan sel mani
biasanya terjadi pada ampulla tuba. Setelah persenyawaan tersebut terjadi maka sel telur disebut
zygote.
Dalam persiapan untuk perbuahan, baik sel benih pria maupun wanita tersebut mengalami
sejumlah perubahan yang melibatkan kromosom maupun sitoplasma. Sel somatik manusia
mengandung 23 pasang atau jumlah kromoson yang diploid. Ada 22 pasang kromoson autosom
dan 1 pasang kromoson seks. Kalau pasangan kromoson seks tersebut adalah XX, individu
tersebut secara genetika wanita, kalau pasangan kromoson seks tersebut XY individu tersebut
secara genetika laki-laki. Salah satu kromoson pada tiap pasangan berasal dari ibu dan yang lain
berasal dari ayah.
Spormatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk kedalam
saluran telur. Untuk dapat membuahi oosit, spermatozoa harus mengalami kapasitasi dan reaksi
akrosom. Segera setelah spermatozoa memasuki oosit. Sel telur menanggapi dengan 3 cara yang
berbeda yaitu reaksi kontikal dan zona, melanjutkan pembelahan meiosis kedua dan penggiatan
metabolik sel telur. Hasil utama pembuahan tersebut adalah pengembalian menjadi jumlah
kromoson diploid lagi. Penentuan janin kelamin individu baru dan dimulainya pembelahan Zigot
mencapai tingkat 2 sel kira-kira 30 jam setelah pembuahan, tingkat 4 sel kira-kira 40 jam setelah
pembuahan. Kira-kira 3 hari setelah pembuhan, sel-sel embrio membelah membentuk manik
dengan 16 sel. Sel-sel bagian dalam merula merupakan masa sel dalam yang akan membentuk
jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya dan sel-sel sekitar membentuk masa sel luar yang
akan menjadi trofoblas yang kemudian ikut membentuk placenta. Hasil pembelahan ini akan
bergerak ke arah rongga rahim oleh getaran silia dan kontraksi tuba dan tiba dalam kavum uteri
pada stadium blastula. Blastula akan mengalami nidasi ke dalam endometrium yang
menyebabkan luka kecil sehingga kadang kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan
(tanda Hartman).
Umumnya nidasi pada dinding depan atau belakang rahim dekat fudus uteri. Setelah terjadi
nidasi, sel sel trofoblas di atas kutub embrioblas makin menyusup diantara sel epitel mukosa
rahim sehingga pada hari ke 8 sebagian blastokista terbenam dalam stroma endometrium dimana
pada hari ke 8 ini trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu silotrofoblas dan sinsitic
trofoblas dan embrioblas berdiferensiasi menjadi hipoblas dan epiblas. Pada hari ke 9 blastokista
semakin dalam terbenam di dalam endometrium dan luka bekas penembusan pada endometrium
ditutup oleh endapan fibin. Blastokista terbenam seluruhnya pada hari ke 11 sampai hari ke 12.
Pada saat ini terjadilah sirkulasi uteroplasenta. Menjelang akhir minggu ke 2 sinsitiotropoblas
telah memproduksi cukup banyak hormone HCG dimana fungsinya untuk mempertahankan
korpus luteum untuk dapat menghasilkan progestenon sendiri. Placenta lengkap terbentuk pada
umur kehamilan 16 minggu.
Seiring terbentuknya placenta embrio juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
awalnya terdiri dari 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm sampai terbentuk fetus
mulai umur kehamilan 5 minggu yang akhirnya tumbuh dan berkembang. Placenta mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi embrio yaitu pemberi makanan pada janin, pertukaran produk-
produk metabolisme dan gas, pertukaran nutrient dan elektrolit, pemindahan antibodi ibu,
produksi hormon dan alat penyaring obat-obatan. Selain placenta, keberadaan amnion juga
sangat penting bagi janin yaitu sebagai bantalan pelindung dimana cairan amnion ini akan
menyusup goncangan-goncangan, mencegah perlekatan mudigah pada amnion, memberikan
ruang gerak pada janin dan pada saat lahir ketuban (amnion) akan membantu membersihkan
jalan lahir.
1. Terdengar DJJ
DJJ dapat didengar dengan menggunakan funduskup pada umur kehamilan 18-20 minggu dan
bisa juga didengar dengan menggunakan system Doppler pada kehamilan 12 minggu. Djj normal
yaitu : 120 160 x / menit
2. Teraba bagian bagian janin
Dapat dirasakan dengan pemeriksaan Leopold
3. Pada pemeriksaan USG
Tampak hasil konsepsi (janin) dan DJJ
4. Pemeriksaan pergerakan janin
Pemeriksaan janin sering disebut quickening dan yang dirasakan oleh pemeriksaan merupakan
tanda pasti kehamilan. Pada primi gerakan janin mulai dirasakan pada minggu ke 18-20 minggu
dan pada multi 16-20 minggu .
5. Pemeriksaan rontgen
Pada pemeriksaan rontgen terlihat kerangka janin
6. Mencatat elektrokardiogram janin
Impuls yang terjadi dalam jantung janin terekam dengan meletakan elektroda dari dari CTG pada
abdomen ibu. Ini penting pada kehamilan dengan resiko/komplikasi untuk menentukan
kesejahteraan janin
IV Menentukan usia kehamilan dan tafsiran kehamilan
1. Menentukan usia kehamilan
a. Dari HPHT ( Haid Pertama Hari Terakhir )
b. Dari Tinggi Fundus Uteri
c. Dari saat mulainya terasa pergerakan janin
d. Dari saat mulainya terdengar DJJ
e. Dari masuk atau tidak masuknya kepala ke dalam rongga panggul
f. Dari USG dengan mengetahui diameter biparietal
g. Dengan pemeriksaan amniocentesis.
1. Sumber Energi.
WHO menganjurkan jumlah tambahan energi sebesar 150 kkl sehari pada trimester I, 350 kkl
sehari pada trimester II dan III. Sekitar 60% dari seluruh kalori yang diperlukan oleh ibu hamil
berasal dari karbohidrat. Sedangkan ibu hamil dianjurkan mengkomsumsi makanan yang
mengandung lemak, tidak lebih dari 20% dari seluruh kebutuhan kalori per hari. Kebutuhan
kalori bagi ibu hamil sebanyak 15% dari seluruh kalori yang berasal dari protein.
2. Sumber Pembangun.
Kebutuhan protein akan ibu hamil meningkat sampai 68%. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai pada akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam jaringan
ibu, plasenta suta janin.Asupan protein tambahan pada ibu hamil sebesar 30 gramsehari.
3. Sumber Pengatur.
1. Kebutuhan zat besi selama kehamilan sekitar 1000 mg dimana 500 mg ditransfer ke janin,
300mg untuk ibu dan 200 mg hilang karena ekskresi. Rata-rata kebutuhan zat besi sehari adalah
7 mg. Pemberian suplemen zat besi kepada ibu hamil minimal 90 tablet (tablet 60 mg zat besi).
2. Asam folat.
Asam folat kebutuhannya selama hamil berlipat ganda.
3. Vitamin-vitamin.
Vitamin B, vitamin C, dan vitamin D juga perlu diperhatikan pemenuhannya untuk menunjang
proses penyerapan zat makanan lainnya.
b. Kebutuhan Eleminasi.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar sehingga timbul sering kencing. Pada waktu hamil mungkin juga terjadi obstipasi
yang disebabkan oleh karena kurang gerak badan.Perislltik usus kurang karena hormon dan
tekanan pada rectum oleh kepala. Untuk menghindari terjadinya obstipasi ini sebaiknya makan
sayur-sayuran dan buah-buahan, minum yang banyak dan gerak badan yang cukup.
c. Kebutuhan Respirasi.
Selama kehamilan, fungsi paru tidak mengalami gangguan. Kecepatan pernafasan selama
kehamilan tidak mengalami perubahan secara bermakna. Volume tidal selama kehamilan
mengalami peningkatan secara progresif dan volume residual mangalami sedikit penurunan.
Pernafasan normal 20-24x / menit.
d. Kebutuhan Seksual.
Bila ada riwayat abortus sebaiknya hubungan seksual ditunda sampai kehamilan 16 minggu.
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan . Jika dilakukan dengan hati-hati .
Koitus sebaiknya dihentikan pada akhir kehamilan karena dapat menimbulkan rasa sakit,
perdarahan menimbulkan rasa sakit. Pendarahan menimbulkan kontraksi uterus dan dapat pula
menimbulkan infeksi serta memecahkan ketuban.
f. Perawatan Gigi.
Pada TW I mengalami enek dan muntah. Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik sehingga timbul karies dan gingivitis. Jika kerusakan gigi tidak
diperhatikan dengan baik bisa terjadi komplikasi seperti nefritis septikimia, sepsis septikimia,
sepsis puerpueralis karena infeksi rongga mulut menahun.
g. Imunisasi.
Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi sebelumnya atau pada waktu akan menjadi
pengantin maka perlu mendapat 2 kali suntikan TT dengan jarak minimal satu bulan. Bila sudah
pernah maka cukup diberikan sekali dalam kehamilan.
IX. Masalah Yang Lasim Pada Ibu Hamil TW I dan cara mengatasinya.
9.1. Hidung tersumbat / berdarah.
Penanganan :
- Gunakan vaporizer udara dingin.
9.2. Mengidam
Penanganan :
- Tidak perlu dikhawatirkan, selama diet memenuhi kebutuhan gizi.
- Menjelaskan tentang bahaya makanan yang salah / tidak benar.
- Membahas rencana makanan yang bisa diterima yang mencakup gizi yang diperlukan serta
memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut culture.
9.4. Keputihan.
Penanganan :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiaphari.
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun, lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian
dalamdan pantyhose yang terbuat dari nilon.
9.2. Konstipasi.
Penanganannya ;
- Tingkatkan inteks cairan, serat di dalam diet.
- Membiasakan buang air besar secara teratur.
- Buang air besar segera setelah ada dorongan.
- Melakukan latihan / exercise yang teratur.
9.5. Pusing.
Penanganannya :
- Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.
- Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang panas.
- Hindari berbaring dalam posisi terlentang.
9.9. Hemorrhoid
Penanganannya :
- Hindari konstipasi
- Makan makanan berserat
- Gunakan kompres dingin, kompres hangat
- Dengan perlahan masukan kembali kedalam rectum jika perlu
Masalah Yang Lasim Pada Ibu Hamil TW III serta Cara Mengatasinya.
9.1. Sering buang air kecil (nokturia)
Penanganannya :
- Kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing
- Batasi minum diuretic alami seperti : kopi, teh, cola dengan cafein
- Perbanyak minum pada siang hari dan jangan kurangi minum di malam hari kecuali jika
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.
9.6. Hemoroid
Penanganannya :
- Hindari konstipasi
- Makan makanan yang berserat
- Gunakan kompres es, kompres hangat
- Dengan perlahan masukan kembali ke dalam rectum jika perlu
9.7. Keputihan
Penanganannya :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun
- Mengganti pakaian dalam setiap kali basah
Berdasarkan jadwal di atas maka dapat dilihat bahwa semakin tua umur kehamilan maka
semakin sering pula jadwal kunjungan yang harus dilakukan. Sehingga dengan melakukan ANC
secara teratur kelainan atau masalah yang terjadi pada kehamilan dapat terdeteksi sedini
mungkin.
Pada setiap kunjungan ibu hamil, seorang bidan harus melakukan pelayanan atau asuhan standar
minimal 7 T yang meliputi :
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT
5. Pemberian tablet zat besi
6. Test PMS
7. Temu wicara dalam rangka perawatan kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan rujukan
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan komplikasi setiap saat . Sehingga
seorang ibu hamil memerlukan pemantauan intensif selama kehamilannya.
Pada pemeriksaan palpasi, ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap
hormat melakukan pemeriksaan terutama pada perut dan payudara. Cara palpalasi yang
digunakan adalah menurut leopold dengan variasi:
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
3. Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi yang di dengarkan adalah denyut jantung janin. Tujuan
pemeriksaan :
a. Mendengarkan bunyi jantung bayi dalam kandungan dapat diketahui bayi hidup atau mati.
b. Mendengarkan irama dan menghitung frekwensi bunyi jantung bayi sehingga dapat diketahui
apakah bayi dalam kandungan sehat atau ada gangguan.
c. Untuk menentukan area terdengarnya djj yang paling keras (punctum maksimum) sehingga
dapat dipastikan presentasi janin dalam kandungan. Disamping itu mengetahui apakah janin
didalam kandungan tunggal atau ganda.
Frekwensi yang dihitung adalah :lima detik pertama, lima detik ketiga dan lima detik kelima.
Dijumlahkan lalu dikalikan empat.
C. KONSEP ASKEB
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dilakukan dengan pendekatan manajemen
varey. Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney di dalam memberi asuhan kebidanan
pada ibu hamil secara sistematis sebagai berikut :
I. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, berupa data focus yang di butuhkan untuk
menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan amnanesa, pemeriksaan fisik,
penimbangan berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan laboratorium.Jenis data yang di
kumpulkan adalah :
a. Data Subyektif yang terdiri dari :
- Biodata ibu dan suami
- Alasan ibu memeriksakan diri
- Riwayat kehamilan sekarang
- Riwayat kebidanan yang lalu
- Riwayat menstruasi
- Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
- Riwayat kesehatan
- Riwayat Biopsikososial spiritual
- Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data subjektif yaitu dengan anamnesa.
Data subjektif yang mungkin di kumpulkan pada ibu hamil TW I antara lain: keluhan yang
dirasakan ibu seperti mual, muntah, pusing, perut kembung, sering kencing, hidung tersumbat/
berdarah, kelelahan, keputihan dan amenore.
Data subjektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW II antara lain:
- Keluhan yang dirasakan ibu seperti kloasma / perubahan warna kulit, sakit punggung bawah
dan atas, pusing, perut kembung, ordema, dependen, gusi berdarah, hemoroid, insomnia,
keputihan, konutipasi, varices pada kaki / vulva, perut panas.
Data subjektif yang mungkin didapatkan pada ibu hamil TW III antara lain :
- Keluhan yang dirasakan ibu seperti oedema dependen, sering buang airkecil, sulit tidur /
insomnia, keputihan, kram pada kaki, perut kembung, pusing.
b. Data Objektif
Di dapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa dan hasil
pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan sistematis, dan obstetric dengan tehnik palpasi,
inspeksi, auskultasi, dan perkusi serta hasil pemeriksaan penunjang (lab, roentgen, USG )
Data objektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW I yaitu :
- BB meningkat 1-2 kg dari BB sebelum hamil
- Pada umur kehamilan 12minggu TFU akan teraba 3 jari atas sympisis
- Tekanan darah yaitu sistol menurun 4-6 mmhg dan diastel menurun 8-15 mmhg.
Data objektif yang mungkin di dapatkan pada ibu hamil TW II yaitu :
- BB meningkat 5-5,5 kg pada TW II / 0,5-1 kg setiap minggunya
- Djj terdengar pada UK > 18 minggu dengan funduskup dan Uk > 12 mg dengan dopler.
- TFU dapat diukur dengan pita ukuran kalau UK > 22 mg
- TFU pada UK 16 mg setengah sympisis pusat
- TFU pada UK 20 mg 3 jari bawah pusat
- TFU pada UK24 mg setinggi pusat
- TFU pada UK 28 mg 3jari atas pusat
- Tekanan darah pada UK 20-24 minggu berangsur-angsur meningkat kembali ke kondisi pra
hamil.
- Hb akan menurun pada TW II sampai 10,5 gr %
Data objektif yang mungkin didapatkan pada ibu hamil TW III yaitu :
- Setelah UK> 32 mg, volume darah ibu akan meningkat dimana Hb akan kembali pada posisi
normal yaitu minimal 11 gr %
- TFU pada UK 32 mg setengah pusat px
- TFU pada UK 36 mg 1-3 jari bawah px
- TFU pada UK 40 mg setengah pusat px atau 3 jari bawah px
- BB akan meningkat 0,5-1 kg setiap minggunya
- Tekanan darah stabil sepeti keadaan sebelum hamil.
II. Interpretasi Data Dasar / Analisa Data
Dalam langkah ini, data subjektif dan data objektif yang sudah di kaji kemudian dianalisa
menggunakan teori-teori fisiologis dan teori-teori patologis sesuai dengan perkembangan
kehamilan berdasarkan umur kehamilan ibu pada saat di beri asuhan. Hasil analisis dan
interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan.
1. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan olih bidan dalam ruang
lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi standar diagnosa Nomenklatur kebidanan yang
dapat menjawab 8 pertanyaan keadaan yaitu :
- GAPAH
- Umur kehamilan
- Letak anak bila UK 36 minggu
- Jumlah janin bila UK 28 minggu
- Keadaan anak : hidup / mati
- Intra /ekstra uteri
- Penyulit / komplikasi
- Kesan panggul K / P
2. Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan,
adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilannya.
3. Kebutuhan
Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu harus diketahui oleh ibu
tapi tidak dirasakan oleh ibu hamil. Hal yang dibutuhkan oleh ibu hamil dapat berupa informasi /
tindakan
IV. Merumuskan Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Tindakan Kolaborasi dan Rujukan
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang fatal, sehingga nyawa ibu
dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan
bisa juga merupakan hasil kolaborasi dengan profesi lain.
VII. Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien telah terpenuhi, masalah yang ada
terpecahkan, masalah potensial dihindari, klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya
dan klien mengetahui apa yang harus di lakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA