FILSAFAT
OLEH :
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PRAKATA ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan....................................................................................................... .1.3
BAB II PEMBAHASAN
B. Klasifikasi Filsafat........................................................2.2
C. Intisari Filsafat..........................................2.3
A. Kesimpulan .................................................................................................3.1
B. Saran............................................................................................................3.2
C. Daftar Putaka...
PRAKATA
Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat kelimpahan
rahmat dari Allah SWT kita diberi kesehatan untuk beraktifitas dan dapat
Terima kasih juga tak lupa kita ucapkan kepada pihak pihak yang
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
Sebagai seorang insan yang tidak sempurna, tentunya kami pasti punya
kekurangan. Untuk itu, kami mohon maaf yang sebesar besarnya atas
kekurangan makalah yang kami susun ini. Kami akan sangat terbuka jika ada
1.2.1 Tujuan
Tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui makna dari Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat sehingga kita dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan
untuk satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang
saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.
Definisi Sistem :
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling
berkaitan (singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama
satu sama lain untuk satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh
Definisi Filsafat :
Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
Bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta)
atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti
cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof
yang dalam bahasa Arab disebut Failasuf. Dalam artian lain Filsafat adalah
pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari kebenaran hakiki
(hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui sebagai nilai kebenaran
terbaik, yang dijadikan pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung).
Berbagai tokoh filosof dari berbagai bangsa menemukan dan merumuskan sistem
filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat berbeda antar ajaran filosof.
Karena itulah berkembang berbagai aliran filsafat: materialisme, idealisme,
spiritualisme; realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme; sosialisme dll.
Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti Produk
dan filsafat dalam arti Proses. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai
pandangan hidup.
2.2 Klasifikasi Filsafat
Orang yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan terhadap
orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil,
dan selalu berfikiran positif, kritis, dan berdifat arif bijaksana, universal dan selalu
optimis.
CONTOH.
Seorang ilmuan tidak puas mengenal ilmu hanya dari segi/sudut pandang ilmu itu
sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dari konstelasi lainnya.
Sumber pengetahuan pancasila pada dasarnya adalah bangsa indonesia itu
sendiri yang memiliki nilai adat istiadat serta kebudayaan dan nilai
religius.
Tentang kebenaran pengetahuan pancasila berdasarkan tingkatnya, maka
pancasila mengakui kebenaran yang bersumber pada akal manusia. Potensi
yang terdapat dalam diri manusia untuk mendapatkan kebenaran dalam
kaitannya dengan pengetahuan positif. Pancasia juga mengakui kebenaran
pengetahuan manusia yang bersumber pada intuisi/perasaan.
Dalam kehidupan bernegara, nilai dasar Pancasila harus tampak dalam produk
peraturan perundangan yang berlaku, dengan kata lain, peraturan perundangan
harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak boleh bertentangan denagn
nilai-nilai Pancasila.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar
ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah
ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan dan mampu
menerapkan dalam kehidupan keseharian.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-filsafat-pancasila
http://bazrinakperblogku.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-filsafat
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat
http://cara2rico.wordpress.com