Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

FILSAFAT

OLEH :

1. Diah Renita Atmi ( 17010085 )

2. Edy Suprapto ( 17010093 )

3. Evita Niawati ( 17010083 )

4. Kintan Dwi Cahyaningrum ( 17010084

5. Noor Jayadi ( 17010096 )


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

PRAKATA ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1.1

B. Rumusan masalah .......................................................................................1.2

C. Tujuan....................................................................................................... .1.3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat..............................2.1

B. Klasifikasi Filsafat........................................................2.2

C. Intisari Filsafat..........................................2.3

D. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup...................2.4

E. Ciri Khas Sistem Filsafat Pancasila..............................................................2.5

F. Nilai nilai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat............................................2.6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................3.1

B. Saran............................................................................................................3.2

C. Daftar Putaka...
PRAKATA

Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat kelimpahan

rahmat dari Allah SWT kita diberi kesehatan untuk beraktifitas dan dapat

mempersembahkan makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan judul

Pancasila Sebagai Filsafat.

Terima kasih juga tak lupa kita ucapkan kepada pihak pihak yang

mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini

dapat kami susun dengan baik

Sebagai seorang insan yang tidak sempurna, tentunya kami pasti punya

kekurangan. Untuk itu, kami mohon maaf yang sebesar besarnya atas

kekurangan makalah yang kami susun ini. Kami akan sangat terbuka jika ada

masukan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan kami. Terima kasih.

Rembang, 28 Oktober 2017

Peneliti: Dyah Lisayanti


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai


(filsafat) tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam
menjalankan kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan
pandangan hidup bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam
kehidupan masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pandangan hidup bangsa
merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa. Nilai-nilai tersebut akan
mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara
eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat.
Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau
standar yang memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk
mengorganisasikan sistem tingkah laku suatu masyarakat.
Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat
masyarakat budaya bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari
segala sumber hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara.
Oleh karena itu, filsafat berfungsi dalam menentukan pandangan hidup suatu
masyarakat dalam menghadapi suatu masalah, hakikat dan sifat hidup, hakikat
kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama pergaulan dalam ruang
dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti
bangsa-bangsa lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama
Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

Setelah kita tinjau rumusan masalahnya adalah :

1. Apa pengertian Pancasiloa Sebagai Sistem Filsafat ?


2. Apa saja Klasifikasi Filsafat ?
3. Apa makna intisari Filsafat ?
4. Bagaimanakah Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup ?
5. Apa saja ciri khas sistem Filsafat Pancasila ?
6. Apa saja Nilai nilai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ?

1.2.1 Tujuan
Tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui makna dari Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat sehingga kita dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan
untuk satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang
saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.

Definisi Sistem :
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling
berkaitan (singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama
satu sama lain untuk satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh

Definisi Filsafat :
Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
Bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta)
atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti
cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya disebut filosof
yang dalam bahasa Arab disebut Failasuf. Dalam artian lain Filsafat adalah
pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari kebenaran hakiki
(hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui sebagai nilai kebenaran
terbaik, yang dijadikan pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung).
Berbagai tokoh filosof dari berbagai bangsa menemukan dan merumuskan sistem
filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat berbeda antar ajaran filosof.
Karena itulah berkembang berbagai aliran filsafat: materialisme, idealisme,
spiritualisme; realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme; sosialisme dll.

Faktor timbulnya keinginan manusia untuk berfilsafat adalah :


Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran
merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong
untuk menyelidiki dan mempelajari.
Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang
akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk
menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.
Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia
menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila
dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran
akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak
terbatas.

Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti Produk
dan filsafat dalam arti Proses. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai
pandangan hidup.
2.2 Klasifikasi Filsafat

Filsafat dapat di klasifikasikan sebagai berikut:


Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian.
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran
dari para filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran
atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme,
pragmatisme dan lain sebagainya.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai
hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang
timbul dari persoalan yang bersumber pada akal manusia.

Filsafat Sebagai Suatu Proses :


1. Yaitu bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu
permaslahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang
sesuai dengan objeknya.

2.3 Intisari Filsafat

Intisari Pancasila Sebagai Sistem Filsafat:


Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama, makna dasar
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan
berkarya sesuai dengan pedoman diatas, tentunya dengan saling mengaitkan
antara sila yang satu dengan lainnya. Misal : Ketika kita mengkaji sila kelima
yang intinya tentang kedilan. Maka harus dikaitkan dengan nilai sila-sila yang lain
artinya :
Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1)
Keadilan yang berPrikemanusian (sila 2)

Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme,Kekeluargaan (sila 3)


Keadilan yang Demokratis

Dan kesemua sila-sila tersebut saling mencakup,bukan hanya di nilai satu


persatu. Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan tugas masing-
masing memiliki tujuan tertentu.

2.4 Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Disni akan dijelaskan tentang filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
indonesia khususnya dan sebagai pandangan hidup bangsa dan negara umumnya.

Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia:


Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia tanpa membedakan suku atau ras.

Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara:


Yang dimaksud adalah bahwa semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada pancasila. Karena pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara republik
indonesia.

Orang yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan terhadap
orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil,
dan selalu berfikiran positif, kritis, dan berdifat arif bijaksana, universal dan selalu
optimis.

CONTOH.

Seorang ilmuan tidak puas mengenal ilmu hanya dari segi/sudut pandang ilmu itu
sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dari konstelasi lainnya.
Sumber pengetahuan pancasila pada dasarnya adalah bangsa indonesia itu
sendiri yang memiliki nilai adat istiadat serta kebudayaan dan nilai
religius.
Tentang kebenaran pengetahuan pancasila berdasarkan tingkatnya, maka
pancasila mengakui kebenaran yang bersumber pada akal manusia. Potensi
yang terdapat dalam diri manusia untuk mendapatkan kebenaran dalam
kaitannya dengan pengetahuan positif. Pancasia juga mengakui kebenaran
pengetahuan manusia yang bersumber pada intuisi/perasaan.

Manusia pada hakikatnya kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk tuhan


yang maha esa, maka sesuai dengan sila pertama pancasila juga mengakui
kebenaran wahyu yang bersifat mutlak sebagai tingkatan kebenaran yang
tertinggi.
Selain itu dalam sila ke 3, ke 2, ke 4, dan ke 5, maka epistimologis ( hakikat dan
sistem pengetahuan ) pancasila juga mengakui kebenaran konsensus terutama
dalam kaitannya dengan hakikat sifat kodrat manusia makhluk individu dan
sosial.

2.5 Ciri Khas Sistem Filsafat Pancasila

Sistem Filsafat Pancasila mengandung citra tertinggi terbukti dengan berbedanya


sistem filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya, Berikut adalah ciri khas
berbedanya sistem filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya:
1. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh
(sebagai satu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan
tidak utuh atau satu sila dengan sila yang lainnya terpisah-pisah,maka ia
bukan pancasila.
2. Prinsip prinsip filsafat pancasila
3. Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh :

Sila 1, meliputi,mendasari,menjiwa:sila 2,3,4 dan 5


Sila 2,diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila
3,4,dan 5
Sila 3,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila 1,2 serta mendasari jiwa ;sila
4 dan 5
Sila 4, meliputi,didasari,dan di jiwai sila 1,2,dan 3,serta mendasari dan
menjiwai sila 5
Sila 5,meliputi didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4
Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli/permanen/primer
pancasila sebagai suatu yang ada mandiri,yaitu unsure-unsurnya berasal
dari dirinya sendiri

2.6 Nilai Nilai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah senagai berikut :


1. Rumusan dari sila-sila pancasila menunjukkan adanya sifat-sifat yang
umum, universal dan abstrak. Karena pada hakikatnya pancasila adalah
nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang. Artinya
keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini dan juga untuk masa yang
akan dating, untuk bangsa Indonesia boleh jadi untuk Negara lain yang
secara eksplisit tampak dalm adat istiadat, kebudayaan, tata hidup
kenegaraaan dan tata hidup beragama.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi
syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga
merupakan suatu sumber hokum positif di Indonesia. Oleh karena itu
hierarki suatu tertib hokum di Indonesia berkedudukan sebagai tertib
hukum tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat diubah secara hokum,
sehingga melekat pada kelangsungan hidup Negara. Sebagai
konsekwensinya jikalau nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaa
UUD 45 itu diubah maka sama halnya dengan membubarkan Negara
proklamasi 17 Agustus 1945.

Sedangkan Nilai-nilai Sistem Filsafat Pancasila adalah sebagai berikut :


1. Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai yang
terdapat dalam pancasila merupakan hasil dari pemikiran, panilaian, dan
refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Deologi pancasila berbeda
denagn ideology-ideologi lain karena isi pancasila diambil dari nilai
budaya bangsa dan religi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila
adalah jiwa bangsa Indonesia sendiri, sedangkan ideology lain seperti
liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan hasil dari
pemikiran filsafat orang.
2. Nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk
mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi
cermin jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran,
keadilan, kebaikan, dan kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia, karena bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam
perjalanannya akan selaras dengan nilai-nilai pancasila.

Dalam kehidupan bernegara, nilai dasar Pancasila harus tampak dalam produk
peraturan perundangan yang berlaku, dengan kata lain, peraturan perundangan
harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak boleh bertentangan denagn
nilai-nilai Pancasila.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cinta


akan kebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu
dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan
yang mendasar.

3.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar
ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat,
filsafat pancasila, dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah
ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan dan mampu
menerapkan dalam kehidupan keseharian.

DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-filsafat-pancasila
http://bazrinakperblogku.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-filsafat
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat

http://cara2rico.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai