BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
2
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
3
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
4
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
5
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
7
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
8
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
9
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Sistem penyaluran air limbah adalah suatu rangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi atau membuang air limbah dari suatu kawasan/lahan
baik itu dari rumah tangga maupun kawasan industri. Sistem penyaluran biasanya
menggunakan sistem saluran tertutup dengan menggunakan pipa yang berfungsi
menyalurkan air limbah tersebut ke bak interceptor yang nantinya di salurkan ke
saluran utama atau saluran drainase.
1. Sistem Sanitasi Setempat
Sistem sanitasi setempat (On-site sanitation) adalah sistem pembuangan
air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu
jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan
atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat. Sistem ini di pakai jika
syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan menggunakan biaya relatif rendah.
Sistem ini sudah umum karena telah banyak dipergunakan di Indonesia.
Kelebihan sistem ini adalah:
a) Biaya pembuatan relatif murah.
b) Bisa dibuat oleh setiap sektor ataupun pribadi.
c) Teknologi dan sistem pembuangannya cukup sederhana.
d) Operasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab pribadi.
Disamping itu, kekurangan sistem ini adalah:
a) Umumnya tidak disediakan untuk limbah dari dapur, mandi dan cuci.
b) Mencemari air tanah bila syarat-syarat teknis pembuatan dan pemeliharaan
tidak dilakukan sesuai aturannya.
2. Sistem Sanitasi Terpusat
Sistem Sanitasi Terpusat (Off site sanitation) merupakan sistem
pembuangan air buangan rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran)
yang disalurkan keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran
10
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
11
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
12
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
b. Kekasaran konstruksi
c. Kekasaran permukaan sebelah dalam
d. Kemudahan dalam pemasangan
e. Kemudahan dalam persediaan
f. Harga
Beberapa jenis bahan pipa yang terdapat di pasaran antara lain :
a) Besi dan baja seperti :
- Cast Iron Pipe (CIP)
- Ductile Iron Pipe (DIP)
- Febricated Steel Pipe
b) Asbetos Cement Pipe (ACP)
Kelebihan :
- Tahan korosi
- Pemasangan mudah
Kekurangan :
- Mudah retak (retak rambut)
- Tidak tahan tekanan dari luar (mudah pecah jika dipukul)
c) Concrete Pipe (Pipa beton)
d) Clay Pipe (Pipa tanah liat)
e) Pipa plastik (Poly Vynil Chloride)
2.5. Penggelontoran
Tujuan penggelontoran adalah untuk menambah debit pada jaringan dalam
keadaan minimum, sehingga aliran dapat mencapai kedalaman berenang dengan
diameter 10 cm dan kecepatan aliran minimum memenuhi yang disyaratkan, yaitu
kecepatan minimum lebih besar dari 0,6 m/detik.
Berdasarkan kontinuitassnya, penggelontoran dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sistem Kontinu
Merupakan sistem diamana penggelontoran dilakukan secara terus menerus
dengan debit konstan. Dalam perencanaan dimensi saluran, tambagan debit air
13
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
14
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
Dalam perencanaan sistem penyaluran Air Limbah Kota Chicago ini terdapat
beberapa kriteria desain yang disesuaian dengan standar yang berlaku. Sistem
penyaluran Air Limbah dirancang secara gravitasi dengan tidak adanya pompa.
Apabila keadaan tidak memungkinkan maka dapat digunakan pengaliran dengan
tekanan. Berikut ini beberapa syarat dalam pengaliran air limbah :
1. Saluran diusahakan dapat memberikan kondisi pengaliran unsteady non
uniform flow.
2. Kecepatan pengaliran harus cukup besar, sehingga waktu pengaliran air
limbah ke IPAL relatif singkat, yaitu selama 18 jam dan mampu
mencapai kecepatan self cleansing tanpa menimbulkan kerusakan pada
dinding saluran
3. Aliran harus mampu membawa material yang terdapat pada aliran,
meskipun dalam keadaan debit aliran minimum.
Perencanaan dimensi dan kemiringan saluran ditetapkan berdasarkan debit
puncak dan debit minimum. Besarnya kuantitas air limbah juga tergantung pada
beberapa faktor yaitu :
- Sosial ekonomi penduduk
- Sumber / asal air limbah
- Besarnya pemakaian air
- Curah hhujan dan infiltrasi
- Jenis material, penyambungan dan bangunan pelengkap
15
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Dimana :
Pt : jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi : jumlah penduduk pada saat ini
tr : tahun perencanaan
ti : saat ini
Ka : konstanta aritmatik
Berdasarkan data penduduk yang didapat pada tahun 2015, maka dapat
dihitung proyeksi penduduk Kota Chicago dengan menggunakan metode
aritmatik, sebagai berikut :
Tabel 3.1 Proyeksi Penduduk Kota Chicago dengan Metode Aritmatik
Jumlah
Tahun Ka Pf (Pi-Pf)^2
Penduduk (Pi)
2006 35584 35584 0
2007 36570 986 36683 12794
2008 37570 1000 37782 45038
2009 38670 1100 38881 44662
2010 39795 1125 39980 34390
2011 40921 1126 41080 25140
2012 42055 1134 42179 15293
2013 43191 1136 43278 7530
2014 44331 1140 44377 2106
2015 45476 1145 45476 0
Total 9892 186953
Rata-rata 1099
16
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
17
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
18
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
30000
Metode Geometrik
20000
Metode Geometri
10000 Bunga-berbunga
0 Data Penduduk
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
Tahun
19
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
20
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
80000
60000
40000
Jumlah Penduduk
20000
Tahun
Gambar 3.2 Grafik Prediksi Penduduk Kota Chicago dengan Metode Terpili
Bunga Berbunga
21
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB IV
KEBUTUHAN AIR
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa adanya air maka tidak akan ada
makhluk hidup yang dapat bertahan hidup. Kebutuhan air untuk setiap makhluk
hidup harus tercukupi. Kuantitas pemakaian air berbeda-beda karena dipengaruhi
oleh adanya beberapa perbedaan, yaitu:
a) iklim
b) standar hidup
c) luasnya sarana penyaluran air buangan
d) tipe aktivitas
e) harga air
f) ketersediaan sumber air pribadi
g) kualitas air
h) tekanan pada sistem distribusi
i) lengkapnya jumlah meter air
j) sistem manajemen
k) variasi penduduk
l) Adat
Konsumsi air diklasifikasikan dalam dua penggunaan yaitu :
a. Kebutuhan domestik
b. Kebutuhan non domesti, seperti :
- Kantor
- Sekolah
- rumah sakit
- hote
- masjid
- pertokoan/plaza
- pasar tradisional
- kawasan industri
22
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
23
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
24
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
25
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
26
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
27
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Tahun 2025
Wilayah Luas (Ha)
Pend. Kebutuhan
Jml Penduduk % Pelayanan
Terlayani air (l/detik)
Distrik Grand
26,31 16835 70% 11826 14,1406
Ave
28
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Tahun 2035
Wilayah Luas (Ha)
Pend. Kebutuhan
Jml Penduduk % Pelayanan
Terlayani air (l/detik)
Distrik Grand
26,31 22105 81% 17935 28,6774
ave
29
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
30
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
31
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
32
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
33
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
34
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
35
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Tahun 2035
Industri Luas (ha) komsumsi
penggunaan kebutuhan
Luas(ha) air
lahan air (L/dtk)
l/ha/dtk
Berdasarkan data dari tabel diatas, terlihat bahwa konsumsi kebutuhan air
pada Kota Chicago pada tahun 2035 mengalami peningkatan hingga mencapai
45,7 L/hari. Peningkatan kebutuhan air ini disebabkan karena pada tahun 2035
kawasan industri di kota Chicago sudah memanfaatkan lahan hingga 100% dari
lahan yang tersedia. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan dalam hal
perindustrian yang berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan air.
KEBUTUAH AIR
MASJID KEBUTUHAN AIR (l/detik)
(l/masjid/hari)
M1 3000 0,0347
M2 3000 0,0347
M3 3000 0,0347
TOTAL 0,10
36
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Berdasarkan data dari tabel di atas maka terlihat jumlah kebutuhan air
tahun 2035 mengalami peningkatan. Kebutuhan air di masjid menjad 3200
liter/hari dengan kebuttuhan total 0,11 liter/detik.
Pasar
KEBUTUHAN AIR (l/hari) KEBUTUHAN AIR (l/detik)
Tradisional
P1 10000 0,1157
P2 10000 0,1157
TOTAL 0,2315
Pada tahun 2035 kebutuhn air masing masing masjid di Kota Chhicago
mengalami peningkatan meenjadi 10500 liter/hari dengan jumlah total kebutuhan
air 0,2431 liter/detik (lihat tabel 4.23).
37
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
P1 10500 0,1215
P2 10500 0,1215
TOTAL 0,2431
Kebutuhan Air(l/dtk)
Daerah Pelayanan
2025 2035
38
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
200.00
Kebutuhan Air (L/detik)
150.00
TAHAPAN IPA
50.00
0.00
2010 2020 2030
Tahun
39
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB V
40
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Q
Daerah Konsumsi Konsumsi Kehilangan
TAPPING rata- Qhm Qjp
Pelayanan (L/dtk) rata-rata Air (25 %)
rata
B15 2,55
B14 0,43
B13 0,88
1 4,64 1,55 6,18 7,11 9,24
L14*50% 0,72
Masjid 3 0,03
S3 0,02
B16 0,32
B12 1,18
B11 0,22
M8 0,78
2 M7 0,39 5,50 1,83 7,34 8,44 10,97
M11*50% 1,18
T1 0,18
P2 0,12
RS 1,14
M9 0,71
M5 0,25
M4 0,16
L10 0,33
3 M3 0,36 11,36 3,79 15,14 17,41 22,64
H1 0,85
T2 7,98
S2 0,04
M6 0,67
L8 1,04
L9 0,37
Masjid 3 0,03
L7 0,74
4 5,92 1,97 7,89 9,07 11,79
L6 0,84
L5 1,31
M2 0,81
B8 0,76
B9 0,68 3,45 1,15 4,60 5,29 6,87
5
B10 0,29
41
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
42
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
B15 7,0708
B14 1,1908
B13 2,4555
1 12,73 2,25 14,97 17,22 22,39
L14*50% 1,9435
Masjid 3 0,0370
S3 0,0299
B16 0,8949
B12 3,2728
B11 0,5938
M8 2,1060
2 M7 0,8006 12,72 2,24 14,96 17,21 22,37
M11*50% 3,1979
T1 0,2347
P2 0,1215
RS 1,4966
M9 1,4737
M5 0,5279
M4 0,4779
3 L10 0,8994 18,16 3,21 21,37 24,57 31,94
M3 0,9836
H1 1,4738
T2 10,4761
43
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
S2 0,0499
M6 1,8004
L8 2,9002
L9 0,9944
Masjid 3 0,0370
L7 1,5458
4 15,70 2,77 18,47 21,24 27,61
L6 2,2644
L5 3,6460
M2 2,2005
B8 2,1079
B9 1,4104
B10 0,6132
K4 0,1896
5 8,52 1,50 10,02 11,52 14,98
K3*50% 0,0668
L3*50% 2,9468
L4 3,2904
L3*50% 2,9468
K3*50% 0,0668
K2*50% 0,0549
6 B6 0,3703 4,31 0,76 5,07 5,83 7,57
S1 0,1297
L1 0,3503
B7 0,3873
B4 0,7342
P1 0,1215
7 K2*50% 0,0549 3,25 0,57 3,83 4,40 5,72
B2 2,2148
K1 0,1277
L15 3,0848
L2 6,9244
B5 2,8853
8 18,33 3,23 21,57 24,80 32,24
B3 3,0306
Masjid 1 0,0370
B1 2,3689
44
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
M1 6,3264
9 M11*50% 3,1979 14,70 2,59 17,29 19,89 25,85
M10 5,1734
I2 3,2242
10 L11 5,0577 10,60 1,87 12,47 14,34 18,64
L12 2,3187
B17 7,1794
B19 3,0916
H2 0,8135
11 B18 0,4325 22,02 3,89 25,90 29,79 38,72
L14*50% 1,9435
L13 4,8679
I1 3,6873
JUMLAH TOTAL 141,03 24,89 165,91 190,80 248,04
Jaringan pipa distribusi adalah jaringan pipa yang mengalirkan air hasil
olahan, mulai dari reservoir distribusi hingga sampai kepada pelanggan air. Dalam
perencanaan sistem perpipaan distribusi, rancangannya harus mampu mengalirkan
air hingga akhir periode perencanaan pada saat debit jam puncak. Pipa yang
digunakan pada jaringan pipa distribusi ada 3 macam, yaitu :
45
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
1. Pipa induk
Pipa induk merupakan pipa utama yang mengalirkan air dari reservoir ke
daerah pelayanan, tidak dapat dihubungkan langsung dengan pipa sambungan
rumah, dan diameter yang digunakan adalah diameter terbesar dalam sistem.
2. Pipa cabang
Pipa cabang merupakan cabang dari pipa induk dan biasanya berbentuk loop-
loop yang lebih kecil dari pipa induk.
3. Pipa Pelayanan
Pipa pelayanan merupakan pipa pembawa air yang langsung melayani
konsumen.
Kendala utama dalam dalam penyediaan air bersih adalah memenuhi tinggi
tekanan yang cukup pada titik terjauh sehingga kadang ketersediaan air secara
kontinyu menjadi terganggu. Maka untuk menjaga tekanan akhir pipa di seluruh
layanan, pada titik awal distribusi diperlukan tekanan yang lebih tinggi agar dapat
mengibangi kehilangan tekanan yang antara lain dipengaruhi oleh (Kamala,1988):
1. Ketinggian bangunan tertinggi yang harus dicapai oleh air.
2. Jarak awal distribusi dari reservoir
3. Tekanan untuk hidran kebakaran yang dibutuhkan
Pada jaringan perpipaan distribusi sendiri terdapat 3 macam sistem pengaliran
air yaitu:
1. Sistem gravitasi
2. Sistem pemompaan langsung
3. Gravitasi serta sistem pemompaan.
Pemilihan penggunaan sistem pengaliran di dalam perencanaan sistem
distribusi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini yaitu :
1. Topografi (elevasi) daerah pelayanan
2. Struktur kota
Lokasi sumber air baku dan reservoir pada perencanaan ini digunakan
pengaliran sistem gravitasi, karena letak reservoir lebih tinggi dari pada daerah
yang akan dilayani, sehingga tidak membutuhkan pompa untuk mengalirkan air.
Sedangkan, pola jaringan distribusi pada perencanaan menggunakan sistem loop
46
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
yang terdiri dari 3 loop. Hal ini ditinjau dari pemerataan tekanan air dan
kontinuitas aliran air karena sistem loop lebih baik dari pada sistem cabang.
Pada pola sistem loop air mengalir dalam dua arah atau lebih dan membentuk
jaringan melingkar (loop) yang tidak memiliki ujung mati, sehingga terjadi
sirkulasi air keseluruh jaringan distribusi. Sehingga satu daerah pemakaian air
dapat disuplai melalui beberapa jalur pipa utama, sehingga disebut juga sebagai
sistem terbuka. Sistem loop memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
Keuntungan dari sistem loop adalah :
1. Jika terjadi kerusakan seperti kebocoran pada satu titik, daerah lain tetap
mendapatkan distribusi air.
2. Diameter relatif kecil
3. Air terbagi pada semua titik dan kehilangan tekanannya kecil
4. Kerugian sistem pendistribusian dengan menggunakan loop antara lain :
5. Perlatan yang dibutuhkan lebih banyak (pada junction diperlukan katup yang
banyak)
6. Perhitungan lebih rumit
7. Biaya pemasangan relatif mahal
Perhitungan aliran air dalam jaringan distribusi pada kota Kavling ini
menggnakan sistem pengaliran terbuka atau dengan pola jaringan tertutup, dapat
dilakukan dengan menggunakan Metode Hardy Cross. Dalam perhitungan
perencanaa dimensi pipa distribusi, perlu ditinjau sistem pengaliran air dalam pipa
yang dipilih, apakah digunakan sistem pengaliran gravitasi atau pemompaan.
Penentuan perencanaan dimensi pipa perlu mempertimbangkan segi teknis
maupun besarnya investasi dan biaya operasional/pemeliharaan.
47
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
V D D D
Q 2035 Q 2035 Diameter Cek V
LOOP Jalur Asumsi dipakai pasaran pasaran
(l/dtk)
(m3/dtk) (m/dtk) (m) (mm) (mm) (m) (m/dtk)
3-A 42,48 0,042 1,80 0,17 173,32 200 0,20 1,35
A-9 30,48 0,030 1,80 0,15 146,80 160 0,16 1,52
9-8 35,10 0,035 1,80 0,16 157,54 200 0,20 1,12
8-7 2,86 0,003 1,80 0,04 44,98 63 0,06 0,92
1
3-4 53,02 0,053 1,80 0,19 193,62 200 0,20 1,69
4-5 25,42 0,025 1,80 0,13 134,05 160 0,16 1,26
5-6 10,43 0,010 1,80 0,09 85,90 110 0,11 1,10
6-7 2,86 0,003 1,80 0,04 44,98 63 0,06 0,92
X-11 87,84 0,088 1,80 0,25 249,22 250 0,25 1,79
11-10 49,12 0,049 1,80 0,19 186,37 200 0,20 1,56
10-9 30,48 0,030 1,80 0,15 146,80 160 0,16 1,52
2 X-1 117,72 0,118 1,80 0,29 288,50 315 0,32 1,51
1-2 95,33 0,095 1,80 0,26 259,63 315 0,32 1,22
2-A 75,96 0,076 1,80 0,23 231,75 250 0,25 1,55
A-9 30,48 0,030 1,80 0,15 146,80 160 0,16 1,52
X-1 117,72 0,118 1,80 0,29 288,50 315 0,32 1,51
1-2 95,33 0,095 1,80 0,26 259,63 315 0,32 1,22
3 2-A 75,96 0,076 1,80 0,23 231,75 250 0,25 1,55
X-3 42,48 0,042 1,80 0,17 173,32 200 0,20 1,35
3-A 42,48 0,042 1,80 0,17 173,32 200 0,20 1,35
48
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
49
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
b. Hazen Williams :
2. Minor Losses, kehilangan tekanan yang terjadi karena adanya peralatan atau
perlengkapan perpipaan. Rumus :
HL =
Besarnya Head Loss di tiap jalur aliran air harus sama yakni dari aliran
masuk menuju aliran yang keluar, sesuai dengan prinsip aliran pipa paralel. Dari
perhitungan Hardy Cross yang telah dilakukan (Lihat Lampiran 1) HL di masing
masing jalur dapat seimbang atau sama pada Iterasi ke-6. Dalam Iterasi tersebut
besarnya faktor koreksi sebesar 10-6 . Headloss pada tiap jalur pipa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Jalur Titik HL
X-11 8,81
11-10 7,64
10-9 5,76
1
9-8 4,37
8-7 11,53
38,12
X-1 2,70
1-2 2,79
2-A 6,03
2 A-9 10,70
9-8 4,37
8-7 11,53
38,12
50
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Jalur Titik HL
X-3 8,63
3-A 2,89
A-9 10,70
3
9-8 4,37
8-7 11,53
38,12
X-3 8,63
3-4 6,51
4-5 5,28
4
5-6 5,20
6-7 12,32
37,94
51
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Perhitungan Reservoir untuk Kota Chicago dapat diilihat seperti di bawah ini :
Diketahui :
Elevasi titik 1 : 89 m
Elevasi titik 7 (tertinggi) : 103
L : 1070
Q jam puncak (2035) : 0,248 m3 /detik
V asumsi : 1,8 m/detik
2 Qjp
D asumsi =
Vasumsi 0,25
= 0,42 m
= 420 mm
D pasaran = 450 mm
2
Cek V =
2 0,25
52
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
= 1,56 m/dtk
Menghitung Head Loss
Q = 0.2785 x C x d2,63 x (HL/L)0,54
0,248 = 0.2785 x 120 x (0,45)2.63 x (HL /1020 m)0,54
HL = 5,71 m
= 72 m
Titik R Terjauh = Elevasi output + titik terjauh
+20 elevasi input
= 103 +38,12 + 20-89
= 72 m
Tinggi R sebenarnya = HL + Titik Tertinggi
= 5,71 + 72
= 77,71 m = 78 m
Penulis memilih titik reservoir tertinggi sebagai acuan menentukan elevasi. Head
53
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
54
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
sisa
Jalur elevasi hl hl kom
Jalur tekan
X 89 5,99 5,99 72
3 87,78 8,63 14,62 64
4 85 6,51 21,13 61
4
5 85 5,28 26,41 55
6 85 5,20 31,61 50
7 103 12,32 43,93 20
Sisa
Titik Elevasi HGL
Tekan
X 89 160,84 72
1 87,34 158,14 71
2 87,14 155,35 68
3 87,78 152,21 64
4 85 145,70 61
5 85 140,42 55
6 85 135,22 50
7 103 122,90 20
8 93 134,25 41
9 90 138,62 49
10 88,2 144,39 56
11 80 152,03 72
A 85 149 64
Keterangan :
Elevasi Reservoir = 78
55
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
pipa yang lain dengan kata lain menyesuaikan pipa satu dengan pipa yang lain,
contohnya adalah reducer, tee, flanged spigot, dan lain sebagainya.
Gambar detail dari tiap node dari pipa distribusi dapat dilihat pada lampiran 3 .
Jalur Q D V
X-11 0,049 0,25 1,00
11-10 0,028 0,20 0,89
10-9 0,016 0,16 0,79
9-8 0,019 0,20 0,62
8-7 0,002 0,06 0,66
56
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Tabel 5.6 Pemasangan Pipa Tahun 2025 dan 2035 di Kota Chicago
Jalur D L L
X-11 0,25 770 -
11-10 0,20 805 -
10-9 0,16 679 -
9-8 0,20 560 -
8-7 0,06 525 -
57
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB VI
RESERVOIR DISTRIBUSI
58
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Q suplai Q pemakaian
Waktu Q Q Q
Q % Q
% kumulatif Kumulatif
00-01 4,17% 687,44 687,44 2,60% 428,62 428,62 258,82
59
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Perhitungan:
Qhari maksimum = 190,802 L/detik
Volume Reservoir :
1. V = 959,44 + 215,96
V = 1175,4 m3
2. Dimensi Reservoir:
T asumsi = 5 m, Tinggi ini merupakan (hair + freeboard)
Freeboard = 0,5 m
V =pxlxt
1175,4 = p x l x 5
1175,4
pxl =
5
= 235,08 m2
60
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
b. Metode Grafis
14000
12000
Debit (m^3)
Suplai
10000
Pemakaian
8000
6000
4000
2000
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (jam)
Gambar 6.1 Grafik Komulatif Suplai dan Pemakaian Air Kota Chicago
61
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB VII
PIPA TRANSMISI
62
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Perhitungan :
0,19 4
D=
0,19 4
D=
2
D = 0,35 m
Diameter yang ada dipasaran 0,35 m
Cek kecepatan.
V=1
4 2
0,120068
V=1
4 0,352
V = 1,98 m/dtk
HL = 12,58 m
63
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
BAB VIII
SUMBER DAN INTAKE
64
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
3. Intake Crib
Terbuat dari beton bertulang dan diletakkan di dasar sungai atau danau.
Crib berlubang-lubang dengan ukuran lubang ditentuka berdasarkan
kecepatan air yang masuk
4. Intake Pipe
Air baku langsung ditarik oleh intake piope, dilengkapi dengan strainer
dan juga pipa pencuci untuk mencuci strainer yang kotor atau tersumbat.
5. Intake Gate
Terbuat dari beton bertulang yang dilengkapi dengan strainer dan pintu air.
6. Intake Sumuran
Merupakan sumur beton berdiameter 3-6 meter yang dilengkapi dengan
dua atau lebih pipa besar (penstok) yang dilengkapi dengan katup sehingga
memungkinkan air memasuki intake secara berkala,, lalu air yang
terkumpul di pompa ke intalasi pengolahan
Vintake = Qhm x td
= 190,80 x 1200
= 228,962 m3
Vintake =pxlxt
228,962 =pxlx5
228,962
pxl =
5
65
Sistem Penyaluran Air Limbah/ Septyn Anggun Lestari / 082001500054
Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, diperlukan tinggi muka air
dengan mulut intake yaitu freeboard sebesar 2 m, sehingga:
Tinggi intake = tinggi muka air + tinggi freeboard
= 5m + 2m = 7m
Jadi dimensi intake : Panjang = 6,767 m
Lebar = 6,767 .
Tinggi =7
Jadi volume total intake yaitu sebesar
Vintake =pxlxt
Vintake = 6,767 m x6,767 m x 7 m
Vintake = 320,5428 m3
66