Gambar 6
teknik penjahitan M transversal perinei dan M bulbocavernosus
Dilakukan penutupan kulit dengan jahitan sub kutikuler / single interupted dari
ujung luka diperineum bagian terbawah luka sampai cincin himen. Dilakukan
penjahitan single interupted pada ujung luka perineum.
Pasien dilakukan Rectal touche menilai kontraksi spingter ani
Terapi
Antibiotik:
Pada kasus dengan ruptur grade III diberikan AB IV bila diperlukan,
dilanjutkan dengan oral selama 5 7 hari
Untuk ruptur grade II cukup diberikan AB oral selama 5 7 hari
Pilihan AB IV dpt dipilih broad spectrum seperti gol penicillin atau sefalosporin
AB oral dapat digunakan sefalosporin atau Clindamisin
Analgesik :
Nyeri berkorelasi dengan besar dan luasnya luka
Pemberian obat-obat gol Antii Inflamasi Non Steroid dapat digunakan. Pada
kasus tertentu dapat digunakan gol Narkotik untuk waktu yang singkat
Perawatan luka dengan mengompes dengan es juga dapat mengurangi nyeri
Pelunak Feses
Diusahakan pasien buang air besar tiap hari denganfeses yang lunak
Diet tinggi serat dan pemberian obat pelunak feses diindikasikan terutama
pada luka di atas grade III. Pemberiannya dapat dilanjutkan sampai 2 minggu
Pemasangan kateter no 12- 14 F
Skitz Bath untuk kasus dengan infeksi
Suhu : 102 - 105 F / 113F (45C).
Menyebabkan penyembuhan dan menurunkan insidensi infeksi dg cara :
Meningkatkan rasa nyaman
Penurunan nyeri
Meningkatkan sirkulasi
Lama : 20 mnt
Hati-hati : air hangat dapat menyebabkan rasa pusing
Tempatkan tombol bel dalam jangkauan
Keringkan dg lap bersih sesudahnya