Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan multimeter, function generator, oscilloscope dan LCR
meter
2. Mahasiswa dapat mengukur tegangan dan arus pada rangkaian pararel, seri ataupun
kombinasi
3. Mahasiswa dapat menganalisa tegangan, arus, hambatan dan daya secara matematis pada
rangkaian pararel, seri ataupun kombinasi

1.2 Pendahuluan
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak
membutuhkan suber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif pada umumnya
digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, tank circuit dan filter pasif. Komponen
elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantarnya adalah resistor, kapasitor,
induktor,saklar dan diode. Berikut adalah definisi dan fungsi secara umum dari komponen pasif

1.2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat/pembatas arus
listrik. Berikut adalah simbol dan salah satu bentuk fisik resistor.

Gambar 1. Ilustrasi resistor dan simbolnya (zonaelektro.net)

Dalam aplikasinya resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada rangkaian seri maka
resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan karakteristik nilai resistor akan
bertambah sesuai dengan nilai resistor yang dihubung seri tersebut. Kemudian resistor pada
konfigurasi paralel resistor berfungsi sebagai pembagi arus dan memiliki karakteristik nilai
resistansi menjadi lebih rendah berbanding terbalik dengan jumlah dan nilai resistansi
resistor yang diparalel.
Gambar 2. Pembacaan resistor 4 gelang, 5 gelang dan 6 gelang warna (http://elektronika-
dasar.web.id/)

Contoh pembacaan resistor 4 gelang


Cincin 1 : hijau =5
Cincin 2 : merah =2
Cincin 3 : kuning = 104
Cincin 4 : putih = 10%
Jadi pembacaannya 520k 10%

1.2.2 Pembacaan Alat Ukur


1.2.2.1 Bagian-bagian Multimeter Analog

Gambar 3. Bagian bagian multimeter analog (http://kusumandarutp.blogspot.com)

1.2.2.2 Bagian-bagian Multimeter Analog

Cara membaca multimeter analog :


a. Misalkan posisi jarum pada skala yang tertera pada Gambar 4.
b. Jika skala terletak pada 5V, maka skala penuh multimeter adalah 5V. Pilih skala yang
diamati untuk mempermudah perhitungan. Diantara ketiga skala di atas (0-10, 0-50, dan
0-250), skala 0-50 dipakai sehingga perhitungan skala yang dilihat adalah adalah sebagai
berikut :

Gambar 4. Skala multimeter analog

skala terbaca
ukuran = x skala selektor (1.1)
skala yang dipilih

1.2.3 Menyusun rangkaian

a. Serial

R1 R2 R3 Rtotal R1 R2 R3 (1.1)

b. Pararel

R1
1 1 1 1 (1.2)
R2
Rtotal R1 R2 R3

R3

c. Pararel Seri
1 1 1
(1.3)
Rpararel R1 R2
R1 (1.4)
R1.R2
R3 R pararel
R2 R1 R2

Rtotal Rpararel R3 (1.5)

Besarnya tegangan/beda potensial pada resistor adalah :


V I .R (1.6)

Besarnya arus pada resistor adalah :


V (1.7)
I
R
Besarnya hambatan total adalah :
V (1.8)
R
I

Besarnya daya pada resistor adalah

P V .I (1.9)

P I 2R (1.10)

Dengan :
P = Daya
V = Tegangan
I = Arus
R = Hambatan

1.2.4 Cara Menghubungkan Multimeter dengan Alat yang Diukur

1.2.4.1 Mengukur Tahanan

Gambar 5. Pengukuran resistor dengan multimeter

Langkah-langkah pemeriksaan resistor:

1. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.


2. Kalibrasi dengan menghubungkan probe (+) dan probe (-). Kemudian memutar selektor
sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
3. Setelah itu hubungkan probe (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula probe (-) pada kaki
yang lain.
4. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak
kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak
berarti resistor rusak.
5. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen
resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.

1.2.4.2 Mengukur Tegangan

1. Atur selector pada multimeter agar berada pada posisi Volt Meter dengan skala yang benar.
Pengaturan skala yang salah pada multimeter analog dapat merusak alat ukur tersebut
karena jarum penunjuk akan bergerak terlalu cepat.
2. Ukur tegangan di R2 dimana probe (+) ditempelkan pada kaki R2 yang paling dekat dengan
tegangan sumber positif dan probe (-) harus diletakan pada kaki R2 yang paling dekat dengat
sumber tegangan negatif. Jika menggunakan multimeter analog, kondisi ini jangan sampai
terbalik karena dapat mengakibatkan kerusakan pada alat ukur.
3. Lihat hasil pengukuran yang ditunjukan oleh jarum penunjuk
4. Catat hasilnya dan bandingkan dengan hasil perhitungan.

Gambar 6. Skala tegangan pada multimeter analog

1.2.4.3 Mengukur Arus

1. Putuskan jalur penghubung rangkaian seperti pada gambar 7 atau di antara R1 dan R2
2. Siapkan alat ukur analog atau digital (khusus alat ukur analog, penempatan probe (+) dan
probe (-) tidak boleh terbalik)
3. Atur selector multimeter agar berada pada posisi Ampere Meter dengan skala yang benar
(pengaturan skala yang terlalu kecil pada multimeter analog dapat merusak alat ukur
tersebut karena melewati batas maksimal/ range yang diperbolehkan)
4. Letakan probe (+) pada salah satu hubungan yang diputus tadi yang paling dekat dengan
sumber tegangan positif dan probe (-) diletakan pada sisi yang lainnnya (perhatikan gambar
dan jangan sampai terbalik)
5. Lihat hasil pengukuran
6. Catat hasil pengukuran arus dan bandingkan dengan hasil perhitungan

Gambar 7. Mengukur arus pada multimeter analog

1.3 Alat dan Bahan


1. Resistor 3 buah
2. Project board 1 buah
3. Power Supply 1 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Jumper secukupnya

1.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan!
2. Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar kegiatan belajar!
3. Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki-kaki komponen.
5. Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen pendamping untuk mengecek kebenaran
pemasangan rangkaian.
6. Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.
7. Dalam menggunakan meter kumparan putar, mulailah dari batas ukur yang besar. Bila
simpangan terlalu kecil dan masih di bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas
ukur.
8. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
1.5 Langkah Percobaan
1. Kombinasikan 3 resistor pada project board secara seri
2. Ukur hambatan tiap resistor dengan menggunakan multimeter
3. Bandingkan apakah hasilnya sama dengan pembacaan secara manual
4. Catat hasilnya pada tabel

Tabel 1.1 Pembacaan resistor


Teori Multimeter
R1
R2
R3

5. Kombinasikan ketiga resistor sesuai dengan tabel 1.2 kemudian catat hasilnya pada tabel 1.2 .

Tabel 1.2 Tabel Hasil Susunan Resistor


Serial Pararel Serial - Pararel Pararel - Seri
Teori Pengukuran Teori Pengukuran Teori Pengukuran Teori Pengukuran

6. Catat nilai Tegangan, arus dan daya pada tabel 1.3 kemudian lakukan analisa pada hasil Tabel 1.1
sampai dengan Tabel 1.3

Tabel 1.3 Tabel Hasil Susunan Resistor

Tegangan Pada Arus Pada Daya pada


Hubungan
Hambatan
Teori Praktek Teori Praktek V.I I2R

Seri

Pararel

Seri-
pararel

Pararel -
seri

1.6 Tugas analisa


1. Lakukan analisa pada percobaan anda, apakah nilai pengukuran manual sama dengan
teori yang sudah anda dapatkan? Apabila tidak sama jelaskan alasannya
2. Lakukan simulasi dengan menggunakan multisim dan bandingkan dengan hasil
percobaan anda.
1.7 Tugas
1. Sebutkan jenis-jenis kapasitor dan cara pembacaannya pada tiap jenis kapasitor
2. Jelaskan pengukuran elco dengan menggunakan multimeter

Anda mungkin juga menyukai