DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... 1
BAB I ............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
2. Rumusan masalah............................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN
pemerintah daerah seringkali melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) baik
itu yang produktif maupun kontraproduktif. PKL sebagai salah satu pelaku usaha
ekonomi kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal perlu
publik dan tidak sesuai dengan visi kota yang sebagian besar menekankan aspek
kebersihan, keindahan dan kerapihan kota atau kita kenal dengan istilah 3K. Oleh
karena itu PKL seringkali menjadi target utama kebijakan kebijakan pemerintah
Hal ini merupakan masalah yang sangat kompleks karena akan menghadapi
Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang umumnya tidak memiliki keahlian khusus
begitu banyak kendala yang harus di hadapi diantaranya kurangnya modal, tempat
berjualan yang tidak menentu, lokasi yang berada di atas tanah pemerintah,
kemudian ditambah dengan berbagai aturan seperti adanya Perda yang melarang
keberadaan mereka. Melihat kondisi seperti ini, maka seharusnya semua tindakan
kesejahtraan rakyat atau dalam hal ini harus didasarkan pada asas oportunitas.
mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah,
dunia usaha maupun masyarakat Kota Palangka Raya menuju keadaan yang lebih
baik. Pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya juga merupakan suatu gambaran
taraf hidup Kota Palangka Raya. Karena itu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
Saat ini, Di Kota Palangka Raya sendiri banyak berdiri usaha usaha kecil PKL
pedagang kaki lima sangatlah di perlukan untuk menciptakan kota yang bersih,
tertib dan indah. Sekarang ini Pemkot Palangka raya tengah gencar-gencarnya
yang telah disediakan, sebagaimana RPJMD Kota Palangka Raya tahun 2013-2018
Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Palangka Raya dilakukan dengan menetapkan
lokasi-lokasi kegiatan perdagangan informal yang tidak mengganggu kepentingan
ditetapkan untuk kegiatan sektor informal adalah di Kawasan Taman dan Kawasan
Kawasan yang menjadi perhatian Pemkot Palangka Raya dalam relokasi PKL
adalah kawasan yang selama ini ramai tumbuh subur PKL seperti di Jl. Yos Sudarso,
Jl. G. Obos, Jl. Temenggung Tilung dan Jl. Pangeran Samudra. Penataan PKL yang
terlaksa baru sepanjang jl. Yos Sudarso dan beberapa jalan di kota Palangka Raya,
dan masih banyak lagi keberadaan PKL yang memang harus di tertibkan, sehingga
pemerintah harus bisa mencari lokasi lainnya dalam relokasi PKL, akan tetapi
harapan atas lokasi baru. Relokasi yang baru dilaksanakan sekarang ini adalah
penataan warung tenda makan yang berjualan sepanjang Jl. Yos Sudarso dekat
Bundara ke Jl. Yos Sudarso Ujung yang notabene jauh dari keramaian, kosentrasi
masyarakat, dan dilalui orang banyak, padahal pusat jajanan kuliner (warung tenda)
yang paling ramai terletak di Jl. Yos Sudarso dekat Bundaran. Pelaksanaan relokasi
ini dikarenakan tempat itu akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH). Pada
Kuliner yang di jual di tempat itu banyak didominasi masakan khas Jawa
Timur, seperti: seafood, ayam goreng/bakar, rawon, pecel, soto lamongan, banyak
ditemui sepanjang jalan itu. Selain itu kuliner Banjar juga banyak ditemui, misalnya
ketupat kandangan atau soto banjar, dan dibuka mulai jam 5 sore. Berdasarkan
fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP RELOKASI PEDAGANG KAKI
LIMA ( Studi Kasus Warung Tenda Di Kawasan Jl.Yos Sudarso Kec. Jekan Raya
Kota Palangka Raya ).
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Batasan penelitian
5. Sistematika penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
BAB III
DAFTAR PUSTAKA