AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun oleh :
Pandu Kurniawan
Pengguna
Manajemen
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen dalam buku Akuntansi Manajemen (Hansen
dan Mowen, 2007) adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Menyediakan Pengendalian meningkatkan efisiensi
Informasi dan produktivitas dari
Evaluasi aktivitas
Continous Improvement
pemilihan alternatif
strategi untuk going
Strategic decision making
concern bagi
perusahaan
Sedangkan menunrut Supriyono (2003), akuntansi manajemen bertujuan membantu
manajemen dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen. Tujuan akuntansi
manajemen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Proses Manajemen adalah fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer dan
pekerja yang diberdayakan atau employee empowerment yaitu pemberian wewenang
kepada orang-orang operasional untuk merencanakan, mengendalikan, dan membuat
keputusan tanpa otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen tingkat menengah atau
yang lebih tinggi (Hanson dan Mowen, 2007). Proses Manajemen meliputi
1. Perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu. Perlu adanya sebuah penetapan tujuan dan pemilihan
metode.
2. Pengendalian adalah aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana
dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian yang sesuai, yaitu :
a. Dapat dicapai dengan feedback yaitu informasi yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengimplementasikan rencana.
b. Dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan. Dilaporkan dalam
bentuk laporan kinerja (perbandingan data aktual dengan benchmark).
3. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif.
4. Apa pun bentuk organisasinya manajer harus memiliki kemampuan yang
memadai dalam menggunakan informasi akuntansi.
1.2 Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Dalam buku Akuntansi Manajemen (Hansen dan Mowen, 2007), perbedaan
antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen, yaitu :
1. Akuntansi keuangan memiliki tujuan utama untuk menyusun laporan keuangan
bagi pengguna eksternal (pemerintah, kreditor, dan investor) untuk keputusan
investasi, evaluasi, pemonitoran, penyusunan peraturan yang dapat disebut
dengan akuntansi eksternal.
2. Akuntansi manajemen memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengklarifikasi dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
internal (manajer, eksekutif, pekerja) untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengambil keputusan yang dapat disebut dengan akuntansi internal.
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tema baru dalam Akuntansi Manajemen (Hansen dan Mowen, 2007), sebagai
berikut :
Melalui diferensiasi,
Superior
meningkatkan nilai bagi
product
Strategic pelanggan dengan
Positioning meningkatkan realisasi
Cost
Leadership
Rantai Nilai
Internal
Rantai Nilai
Rantai Nilai
Keberhasilan Industri
Strategic
Positioning Pertalian
internal
Linkage
Pertalian
eksternal
Pada umumnya organisasi memiliki standar perilaku untuk para manajer dan
karyawannya. Sebagai contoh, Institute of Managment Accountants (IMA) membuat
standar etika untuk akuntan manajemen serta mengeluarkan revisi pernyataan pada
tahun 2005 yaitu Statement of Ethical Professional Practice yang menguraikan
mengenai standar perilaku etis bagi akuntan manajemen. Pada standar III-1 dan III-2
menyatakan akuntan manajemen harus mengurangi berbagai pertentangan kepentingan
aktual dan mengunngkapkan semua informasi yang dapat secara wajar diperkirakan
yang akan berpengaruh pada pemahaman pemakaiannya atas laporan, analisis, atau
rekomendasi terkait (Hansen dan Mowen, 2007).
Perusahaan yang menerapkan kode etik yang kuat dapat menciptakan konsumen
dan pekerjanya yang cukup loyalitas. Pendidikan etika dan moral harus memiliki
kesepakatan tentang nilai-nilai yang dianggap benar agar mempunyai arti (Hansen
dan Mowen, 2007). Sepuluh dari nilai-nilai tersebut diidentifikasikan dan
dideskripsikan oleh Michael Josephson dalam Teaching Ethical Decision Making and
Principled Reasoning. Sepuluh nilai inti itu menghasilkan prinsip prinsip yang
membedakan antara benar dan salah dalam istilah umum, oleh karena itu nilai tersebut
menyediakan petunjuk tingkah laku. Berikut sepuluh nilai inti yang dimaksudkan dalam
kutipan, yaitu :
1. Kejujuran
2. Integritas
3. Pemenuhan janji
4. Kesetiaan
5. Keadilan
6. Kepedulian terhadap sesama
7. Penghargaan kepada orang lain
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab
9. Usaha untuk mencapai kesempurnaan
10. Akuntabilitas
1.7 Sertifikasi
Menurut Hansen dan Mowen (2007) dalam bukunya Akuntansi Manajemen menyatakan
bahwa terdapat tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen, yaitu :
Hansen D.R dan Mowen M.M. (2007). Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba
Empat.