Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS
(S.Pd)
NURAZIZAH
NIM: 106015000466
Penguji I
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012 .
Penguji II
Drs. H. Nurochim, MM.
NIP. 19590715 198403 1 003 ................ .....................
Mengetahui:
Dekan
Nama : Nurazizah
NIM : 106015000466
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPS Siswa
melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Metode Numbered Heads Together di SMP Nusantara Plus
Ciputat
Dosen Pembimbing : Dr. Muhamad Arif, M.Pd
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang menyatakan,
Nurazizah
NIM: 106015000464
ABSTRAK
NURAZIZAH, 2010, Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPS Siswa melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered
Heads Together di SMP Nusantara Plus Ciputat, Skripsi, Jurusan
Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Pembimbing : Dr. Muhamad Arif, M.Pd
Based on the interview result with the economy teacher and the students of
SMP Nusantara, one of the barriers faced by the students in learning social
science was the usage of ineffective teaching method. the researcher used NHT
method to overcome this problem. The objective of this research was to know the
implementation of Cooperative Learning Model Numbered Heads Together
Method in improving students interest and their achievement at VIII -1 class of
SMP NUSANTARA.
The action hypothesis was the researcher implements NHT method on
economy material of social science. Consequently, the students interest and their
achievement in economy of social science subject will increase. The criterion of
success of this study was 75% of students score of economy subject at VIII 1
class achieve the KKM > sixty five (65).
The method used in this research was classroom action research (PTK).
The Instrument used were pretest and posttest, observation sheet, field note,
interview sheet, and questionnaire.
Based on the result of Normal Gain, the students achievement in the
second cycle and the third cycle have an improvement from the first cycle. It was
indicates that the Implementation of Cooperative Learning Model Numbered
Heads Together Method could improve students interest and achievement in
learning social science. was 0,4; The N-gain average in the second cycle was 0,5
and The N-gain average in the second cycle was 0,6. In conclusion the criterion of
success of this research has been achieved. Based on the result of questionnaire,
the students interest after teaching and learning economy of social science was
high. The percentage average was 32,72.
After learning by NHT method, the students became more active, easy to
creative thinking, and improve the students interest on economy of social science
subject. In addition, the students motivation was improve and the teaching
learning condition was more interesting.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis maka selesailah skripsi ini yang berjudul
Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPS Siswa melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together di SMP
Nusantara Plus Ciputat, dapat terselesaikan. Tak lupa pula sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri
tauladan bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga akhir
nanti,amin.
Selesainya skripsi ini tak luput dari doa, kesungguhan hati, kerja keras
serta bantuan dari berbagai pihak, baik saran, bimbingan maupun bantuan lainnya.
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bantuan ini semua, dan lebih khusus ucapan terima kasih saya
ucapkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Beliau senantiasa memberikan yang terbaik untuk
seluruh mahasiswa Pendidikan IPS.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M. Pd, Sekertaris Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Dr. Muhamad Arif, M. Pd, Dosen pembimbing skripsi, terima kasih
atas segala bimbingan, saran, pengarahan, ilmu, waktu serta motivasinya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
i
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan
ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada penulis dapat
bertambah dan bermanfaat.
6. Bapak Cecep Setiawan, MA, Kepala SMP Nusantara Plus Ciputat, bapak
Siswandi SE, selaku guru bidang studi Ekonomi. Serta seluruh guru dan staf
SMP Nusantara Plus Ciputat yang telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan, kritik dan saran selama penelitian berlangsung.
7. Kedua Orang Tua penulis ayahanda Hamim dan ibunda Otih, serta kakak-
kakaku Jama Faturahman, Hotib Hidayat, Hamdan, Siti Hanah, Hasunah dan
Hoeriah, terima kasih atas kasih sayang, yang tak henti-hentinya mendoakan,
membimbing dan memotivasi serta memberikan dorongan moril maupun
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kekasihku tersayang yang selalu membantu serta menemaniku dalam suka
duka, dan tak lupa pula rental BJ yang memberikan bantuannya kepada
penulis.
9. Sahabat penulis Genk Lebay yakni, Muthmainnah S.Pd, Diana Widyarani,
Fitri Nisa, Ermaleli Putri S.Pd, Syurianti, dan Fatma Raudhah, yang selalu
memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika sedang
gundah gulana dan semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.
10. Teman-teman seperjuangan, Rosmiati S.Pd, Erwita Fitri S.Pd, Halimatus
Sadiah, Eki Pramuning Dita S.Pd, Rizki Darmawanti S.Pd, yang
memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis.
11. Teman-teman Pendidikan IPS (Ekonomi) angkatan 2006, yang telah
memberikan inspirasi kepada penulis.
12. Teman-teman kosan, Nia Mariana Syahrani, Faidah Umami, S.Th.I, yang
selalu memberikan inspirasi, motivasi serta dukungannya kepada penulis.
Tak lupa pula sahabatku Qoriatun dan Dina Susanti yang memberikan
dukungan dan bantuannya kepada penulis.
13. Seluruh keluarga besar HIQMA UIN Jakarta, PST Tarbiyah dan HMI Cabang
Ciputat, yang telah memberikan pengalaman, doa, serta dukungan kepada
penulis.
ii
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, semoga
segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT (Amin).
Alhamdulillahirobbil Alamin
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 8
D. Perumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
iv
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 35
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus
Penelitian ................................................................................. 36
C. Subjek/ Partisipasi yang Terlibat dalam Penelitian................. 37
D. Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian.......................... 37
E. Tahapan Intervensi Tindakan .................................................. 38
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................... 39
G. Data dan Sumber Data ............................................................ 40
H. Instrumen-Instrumen Penggunaan Data yang Digunakan....... 40
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ........................... 44
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ......................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 90
B. Saran........................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.17 Menggunakan metode pembeljaran NHT membuat semangat belajar
meningkat ....................................................................................... 71
Tabel 4.18 Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Belajar IPS Ekonomi Dengan
Metode NHT .................................................................................. 72
Tabel 4.19 Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Minat Belajar Siswa Terhadap
Metode NHT .................................................................................. 73
Tabel 4.20 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus I ......................................... 75
Tabel 4.21 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I ............................... 76
Tabel 4.22 Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus I ................... 76
Tabel 4.23 Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I ................................. 77
Tabel 4.24 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus II ........................................ 81
Tabel 4.25 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II .............................. 82
Tabel 4.26 Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus II .................. 82
Tabel 4.27 Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II ............................... 82
Tabel 4.28 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus III ...................................... 86
Tabel 4.29 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus III ............................. 87
Tabel 4.30 Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus III ................. 87
Tabel 4.31 Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus III .............................. 88
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2003), hal.2
2
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), hal.11
1
2
3
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2006), h.11
4
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2009), h. 9
3
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
PT.Rineka Cipta,2006), h.72
6
Alisuf Subri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 59
7
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan .., H. 84
4
8
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004), h. 79
9
Ali Sabri, Psikologi., h. 85
5
performance dan cara mengajar guru akan sangat berpengaruh. Sehingga dapat
diharapkan mereka akan berhasil menguasai mata pelajaran IPS dengan baik.
Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru
dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping
kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula
dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam
proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang
mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa dan dari hasil observasi ketika
peneliti sedang PPKT tahun ajaran 2009/2010 dan wawancara awal diketahui
bahwa proses pembelajaran IPS kelas VIII-1 SMP Nusantara Plus tahun ajaran
2010/2011 ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu:
(1) siswa banyak yang tidak mengerti materi yang disampaikan guru,
mereka kadang asyik ramai sendiri, (2) konsentrasi siswa kurang
terfokus pada pembelajaran IPS, (3) siswa cenderung bosan karena
guru hanya menggunakan metode ceramah, (4) tidak adanya
keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sehingga siswa
cenderung bersikap pasif, dan (5) keberadaan guru pada waktu
pembelajaran kurang mendapat perhatian siswa. 10
10
Hasil wawancara awal dengan siswa kelas VIII-1 di SMP Nusantara Plus Ciputat,
Selasa 27 Juli 2010
11
Hasil wawancara dengan guru IPS Ekonomi terkait masalah pengajaran dikelas di SMP
Nusantara Plus Ciputat, Selasa 27 Juli 2010.
6
12
Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009),
h. 67
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, beberapa
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan di dominasi oleh metode ceramah
kurang divariasikan dengan metode yang lain.
2. Rendahnya minat dan hasil belajar dalam pelajaran IPS.
3. Siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru dalam pelajaran
IPS.
4. Siswa kurang memiliki perhatian dalam belajar IPS.
5. Siswa tidak terlibat secara aktif saat belajar IPS.
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan agar penelitian ini lebih fokus,
maka peneliti akan membatasi pada masalah rendahnya minat dan hasil belajar
dalam pelajaran IPS. Untuk itu peneliti akan mengedepankan:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode kepala bernomor
terhadap minat belajar IPS Ekonomi di SMP Nusantara Plus Ciputat.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode kepala bernomor
terhadap hasil belajar IPS Ekonomi di SMP Nusantara Plus Ciputat
D. Perumusan Masalah
Rumusan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode kepala
bernomor terhadap minat belajar IPS Ekonomi di SMP Nusantara Plus
Ciputat?
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif metode kepala
bernomor terhadap hasil belajar IPS Ekonomi di SMP Nusantara Plus
Ciputat?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) dengan metode kepala bernomor
(numbered heads together) untuk meningkatkan minat belajar IPS
Ekonomi siswa di SMP Nusantara Plus Ciputat.
2. Untuk memperoleh gambaran tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) dengan metode kepala bernomor
(numbered heads together) untuk meningkatkan hasil belajar IPS
Ekonomi siswa di SMP Nusantara Plus Ciputat.
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan, pengetahuan tentang metode pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
b. Memberikan informasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif
khususnya dengan metode kepala bernomor untuk meningkatkan minat
dan hasil belajar IPS siswa.
c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan
lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan motivasi dalam belajar dan dapat
mengembangkan nilai dan sikap ilmiah sebagai peningkatan hasil
belajar.
b. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran
agar dapat tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan bermakna.
c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi sekolah
dalam rangka perbaikan mutu pendidikan sehingga diharapkan hasil
belajar IPS siswa lebih baik.
d. Bagi peneliti, memperluas wawasan dan pengalaman peneliti tentang
penerapan metode alternatif dalam pembelajaran IPS
e. Bagi pembaca, dapat dijadikan bahan informasi untuk membuka
wawasan tentang penggunaan metode NHT.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
1
Nurwan, Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Pada Materi Limit Fungsi Al Jabar (Laporan Penelitian Dosen Muda Jurusan
Matematika Fak. Matematika dan IPA UN Gorontalo, 2008),h.6
10
11
2
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning ; Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara,2008),cet.3.hal.4
3
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2009), h.189
4
Isjoni, Cooperative Learning; Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta,
2010), h.12
12
5
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-
together/ (12 oktober 2010 jam 12.48)
6
Anita Lie, Cooperatif Learning, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008),
h.28
13
7
Muslimin Ibrahim, dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: University Press,
2001)cet. Ke-2.h.6
8
Isjoni, Cooperative Learning..hal.21
9
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka,2007), h.42
10
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitistik.. h.44
14
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan
memotivasi siswa pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar.
11
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitistik ..h.47
12
Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: University Press, 2001),
h.18
13
Muslimin Ibrahim, dkk.,Pembelajaran Kooperatif. h.10
15
14
Muslimin Ibrahim, dkk.,Pembelajaran Kooperatif. h. 5-6
15
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar ; Micro Teaching, (Ciputat: Ciputat Press,
2010), cet.ke-3.h. 49
16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka
Cipta,2006), cet.ke-3, h.47
16
17
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), cet.ke-1.h.153.
18
Anita Lie, Cooperative Learning; Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang
Kelas, (Jakarta: Gramedia, 2008),h.59
17
19
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains...., h.153
20
Anita Lie, Cooperative Learning; Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang
Kelas.. h.60
18
3. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minar belajar terdiri dari dua suku kata, yakni kata
minat dan belajar. Dari segi bahasa minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu. 22 Minat merupakan salah satu faktor
psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi
stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai.
Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh
beberapa ahli psikologi, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Alisuf Sabri, mengatakan bahwa:
Minat (interest) adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu
dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada
sesuatu. Orang yang minat kepada sesuatu berarti ia sikapnya
senang kepada sesuatu itu. 23
21
Ubaidillah, Pengaruh pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) dengan Teknik
Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.Jurusan
Pendidikan IPA Fakultas FITK UIN Jakarta, 2009, hal.17
22
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), cet. Ke-
3,h.599.1
23
Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h.84
19
24
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi suatu Pengantar.
(Jakarta:Prenada Media.2004).cet.ke1.h.263
25
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004),cet ke-2.h.83
26
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996).h.188
27
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta.2010),cet.ke-4.h.2
28
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2010).cet.ke11.h.21
20
29
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, H. 79
30
Wasty Soemanto, M.Pd, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2006),cet.ke-
5.h.104
31
Mulyono Abdurarahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1999).hal.28
32
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta:
PT.Rineka Cipta.2006).cet.ke-2.h.11
21
33
Abdul Rahman, Muhibb Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif
Islam, (Jakarta: Kencana,2009), hal 265-268
23
34
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya,
2007), cet. I, H.71
35
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta : Bulan Bintang,
2000), cet.VII, H. 52
24
36
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung: Rosda Karya, 1999),H.90
37
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
cet ke-4, h.137
38
Mulyono Abdurarahman, Pendidikan Bagi Anak , hal.37
39
Mulyono Abdurarahman, Pendidikan Bagi Anak , hal.38
25
40
Syarif Bahri Dzamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar , h.11
41
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).h.15
42
Uno, Teori Motivasi.,hal.17
26
43
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja Rosda
Karya,2009).h.22
44
E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. (Bandung:Remaja Rosda Karya. 2009).h.121
45
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), cet.ke-7.hal. 133-136
27
46
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hal.143-
145.
47
Muhibbin Syah, psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.,h.132
48
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor., h.65
28
49
Nursid Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran IPS, (Bandung: Alumni, 1998), Hal. 67
50
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003) h.2-3.
29
51
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam KBK, (Tangerang: Quantum Teaching, 2005), hal.19-24
52
Sapriya, M.Ed, Pendidikan IPS, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),hal. 11
30
53
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran,h.25
31
54
Sapriya, M.Ed, Pendidikan IPS .., h.15-16.
55
Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning ; Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara,2008),cet.3.hal.15
32
56
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press,
2006), h.13
33
57
Nadlir, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), h.12
58
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran, hal.19-24
34
C. Hipotesis Tindakan
Pelajaran IPS pada materi Ekonomi apabila dilakukan dengan
mengembangkan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads
together akan efektif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
No Tanggal Kegiatan
1 29 Maret 2010 Pembuatan proposal penelitian
2 25 Juni 2010 Persiapan penyusunan instrumen wawancara awal
3 30 Juni 2010 Menyerahkan surat penelitian kepada Kepala sekolah
SMP Nusantara Plus
4 27 Juli 2010 Observasi dan Wawancara
5 31 Juli 2010 Membuat RPP, instrumen tes, panduan observasi, dan
angket
6 23 September 2010 Pelaksanaan Siklus I
7 30 September 2010 Pelaksanaan Siklus II
8 14 Oktober 2010 Pelaksanaan siklus III
9 15 Oktober 2010 Penyebaran angket minat belajar siswa
10 18 Oktober 2010 Pengumpulan, pengolahan dan analisis data
11 26 Oktober 2010- Penyusunan laporan penelitian
November 2010
35
36
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMP Nusantara Plus yang beralamat di Jl.
Tarumanegara dalam No. 1 Ciputat,Tanggerang Selatan untuk mata pelajaran
IPS. Tempat penelitian ini diambil karena, jarak yang dekat dengan tempat
lokasi penelitian, peneliti pernah mengajar pada Praktek Profesi Keguruan
Terpadu (PPKT), dan kepala sekolah memberi apresiasi yang baik terhadap
penelitian ini.
1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008),h.58
2
Nizar Alam Hamdani, dan Dody Hermana, Classroom Action Research, (Bandung:
Rahayasa, 2008), h.52-54.
37
Gambar 3.1
Disain Interval Tindakan/ Rancangan Siklus Penelitian
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
3
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas..h. 16
38
2) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS pada materi Ekonomi dengan
menerapkan pembelajaran metode numbered heads together, kemudian
dilanjutkan dengan pemberian tes Siklus.
3) Tahap Observasi
a. Kalaborator mengobservasi proses pembelajaran dengan metode
numbered heads together.
b. Peneliti mengamati hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
lewat aspek-aspek yang ingin diamati.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa
4) Tahap Refleksi
Mengevaluasi proses pembelajaran Siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian siklus I apabila indikator keberhasilan
belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II, dengan hasil
refleksi siklus I sebagai acuannya. Siklus II dan siklus selanjutnya hingga
hasil penelitian mencapai indikator keberhasilan. Hasil refleksi dijadikan
landasan untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan siklus-siklus
berikutnya hingga indikator pencapaian dianggap tuntas.
3. Penulisan Laporan Penelitian
4
Nizar Alam Hamdani, dan Dody Hermana, Classroom Action Research.., h.77
41
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus Pertama
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus Kedua
Standar Kompetensi Indikator No Soal Jumlah
Kompetensi dasar
Memahami Mendeskripsik 1. Menguraikan peran 1,2,4,9,13, 7
kegiatan an pelaku perusahaan sebagai 16,20
pelaku ekonomi : pelaku ekonomi.
ekonomi di rumah tangga, 2. Menguraikan peran 3,7,11,14,15, 6
masyarakat masyarakat, koperasi sebagai 18,
perusahaan, pelaku ekonomi.
koperasi, dan 3. Menguraikan peran 5,6,8,10,12,1 7
negara. negara sebagai 7,19
pelaku ekonomi.
Jumlah 20
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus Ketiga
Standar Kompetensi Indikator No Soal Jumlah
Kompetensi dasar
Memahami Mengidentifik 1. Menjelaskan 1,13,16,17 4
kegiatan asikan bentuk pengertian pasar
pelaku pasar dalam dalam kegiatan
ekonomi di kegiatan ekonomi
42
masyarakat ekonomi
masyarakat 2. Menguraikan fungsi 4,7,14,15, 6
pasar dalam 18,19
perekonomian
3. Mengelompokkan 2,3,5,6,8,9 10
jenis-jenis pasar ,10,11,12,
20
Jumlah 20
2. Insturmen Nontes
a) Lembar Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. 5 Lembar
observasi yang digunakan pada peleitian ini adalah lembar observasi
untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung
dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi guru bertujuan
untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah dibuat.
b) Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau
mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap
subjek atau objek penelitian tindakan kelas. 6 Catatan lapangan
diperlukan untuk merekam kejadian-kejadian selama proses
pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan meliputi rencana,
tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti
dapat melakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana awal.
c) Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti. 7
Menurut kunandar wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
5
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. (Jakarta: Rajawali Pers,2009).h. 143
6
Kunandar, Langkah Mudah .., h.197
7
Nizar Alam Hamdani, dan Dody Hermana, Classroom Action Research., h.76
43
8
Kunandar, Langkah Mudah.., h.157.
9
Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta,2010), cet.ke-10,h.199
44
e) Dokumentasi
Dokumentasi yang akan peneliti gunakan adalah dokumentasi
foto aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
10
Sugyiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010 ) h.182
45
11
Ahmad Supardi dan Wayudin Syah, Metodologi Riset, (Bandung: IAIN SGD, 1984),
Cet.Ke-1, h.52.
47
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), cet. XV, H.81
13
Melly Delvianita, Penerapan pembelajaran Konstruktivisme model Learning Cycle
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Struktur Organ Tumbuhan,
Jurusan Pendidikan IPA Fakultas FITK UIN Jakarta, 2008,hal.56.
48
3. Data Observasi
a. Data observasi kegiatan guru
Data hasil ukur kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor
rata-rata kegiatan guru akan dibagi menjadi lima kategori skala ordinal,
yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali seperti klasifikasi
pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Klasifikasi kegiatan guru
Skor Kategori
5 Baik sekali
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang sekali
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,
2008), h.43
15
Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta:PT remaja
rosda karya, 2010),cet 15, h.153
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1
Sejarah SMP Nusantara Plus Ciputat.
49
50
Tabel 4.2
JUMLAH SISWA SISWI PERKELAS SMP NUSANTARA PLUS
TAHUN AJARAN 2010-2011
NO KELAS L P TOTAL
1 VII- 1 17 23 40
2 VII- 2 17 25 42
3 VII- 3 17 24 41
4 VII- 4 16 24 40
5 VIII- 1 18 15 33
6 VIII- 2 18 15 33
7 VIII- 3 19 16 35
51
8 VIII- 4 17 18 35
9 IX- 1 19 19 38
10 IX- 2 18 20 38
11 IX- 3 19 19 38
12 IX- 4 16 24 40
Total Keseluruhan 211 242 453
18. Jenjang Pendidikan dan Status Guru :
Tabel 4.3
Jenjang Pendidikan dan Status Guru SMP Nusantara Plus
Tahun Ajaran 2010/2011
Status
Jenis Kelamin
Tingkat Guru
No. Jumlah Ket.
Pendidikan GT GTT Laki- Perempuan
laki
1 S3 1 1 1
1 S2 2 - 1 1 2
2 S1 14 12 14 12 26
3 D3 - - - - -
4 D2 - - - - -
5 D1 - - - - -
Total 17 12 16 13 29
2
Data SMP Nusantara Plus Ciputat.
52
5 Bahasa Inggris 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Alam 3 3
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 6 5
8 Penjaskes 2 2
9 Pend. Seni Budaya 2 2
10 Tek. Info. Dan Komunikasi 2 2
11 BK / BP 2 2
Total 34 23
3
Profil SMP Nusantara Plus Ciputat.
56
belajar siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata
pelajaran IPS Ekonomi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media
pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi, catatan
lapangan, angket).
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, maksudnya adalah
tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk
memperbaiki keadaan proses pembelajaran IPS Ekonomi. Pada tahap pelaksanaan
tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari satu pertemuan.
Pada siklus pertama, proses pembelajaran diawali dengan memberi salam
dan mengabsen siswa. Selanjutnya dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru,
tujuannya untuk menstimulus atau merangsang siswa untuk berpikir mengenai
materi yang akan dipelajari. Setelah siswa berpikir, menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru, atau bahkan mengungkapkan pendapatnya. Kemudian guru
menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal
pretes kepada siswa, tujuannya untuk mengukur seberapa jauh siswa telah
memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru menjelaskan
materi secara keseluruhan. Setelah itu, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
sebelum dibagi kelompok guru menjelaskan langkah-langkah metode NHT.
Masing-masing siswa dalam kelompok diberikan nomor yang berbeda-beda dan
diberikan tugas untuk didiskusikan. Salah satu siswa dari setiap kelompok
dipanggil sesuai dengan nomornya masing-masing kemudian mempresentasikan
hasil diskusinya. Guru menyimpulkan materi yang kurang atau bahkan tidak
dipahami oleh siswa. Proses pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan
melakukan postes, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah
menguasai kompetensi tertentu seperti yang dirumuskan dalam indikator hasil
belajar.
Pada tahap observasi, guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran dengan motode NHT sekaligus mengamati aktivitas siswa, menilai
hasil belajar IPS Ekonomi setelah diberikan tes awal (pre test) dan tes akhir (pos
57
diberikan angket atau kuesioner kepada siswa untuk mengetahui tanggapan atau
minat belajar siswa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif metode
Numberd Heads Together dalam mempelajari materi pelaku ekonomi dan pasar.
Selain itu, ada catatan lapangan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dan
dokumentasi sebagai bukti peneliti telah melaksanakan penelitian.
D. Analisis data
1. Hasil belajar Siswa
Pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode Numbered Heads Together pada materi pelaku ekonomi dan
pasar bertujuan untuk minat dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa. Data hasil
belajar (pretes dan postes) pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siklus I
Siklus I
No Nama Siswa N-Gain Kategori
Pretest Postest
1 Adam Bactiar 4 6 0,3 Sedang
2 Ade Saiful K 5 7,3 0,5 Sedang
3 Ahmad Arifin 5 6,7 0,3 Sedang
4 Alfica RM 3,7 6 0,4 Sedang
5 Ali Akbar .L 4,3 5,7 0,2 Rendah
6 Anisa Nur Safitri 5 7 0,4 Sedang
7 Anisa Vilda W 6,3 8 0,5 Sedang
8 Delvina .A 4,3 6 0,3 Sedang
9 Eka Julya Nurul Azizah 6,7 7 0,1 Rendah
10 Eliya Efriyani 2,7 6,7 0,5 Sedang
11 Fikri Ali Putra 4,7 5 0,1 Rendah
12 Galang Bintang S 3,7 6,3 0,4 Sedang
13 Imelda Meivianty 3 6,3 0,5 Sedang
14 Izam Fahdian 3,7 6,3 0,4 Sedang
15 Jepri Ilham 4,3 6 0,3 Sedang
16 Kamal 3 6 0,4 Sedang
17 M. Helmi .P 4 5,7 0,3 Sedang
18 Melinda 3,3 5,3 0,3 Sedang
62
Berdasarkan tabel 4.5 Agar lebih jelas hasil belajar IPS Ekonomi yang
diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini.
Grafik 4.1
N-Gain Siklus I
Hasil belajar siswa di siklus I masih harus ditingkatkan. Hal itu dapat
dibuktikan dengan masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 4
siswa N-gainnya tergolong rendah, yakni nilai pretes antara 4,3 hingga 6,7 dan
nilai postes antara 5 hingga 7. 29 siswa N-gainnya tergolong sedang, dengan nilai
pretes yang diperoleh siswa antara 3 sampai 6,3 dan nilai postes antara 5 sampai
8. Dan tidak ada nilai N-gain siswa yang tergolong tinggi.
63
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siklus II
Siklus II
No Nama Siswa N-Gain Kategori
Pretest Postest
1 Adam Bactiar 3,5 7 0,5 Sedang
2 Ade Saiful K 5,5 8 0,6 Sedang
3 Ahmad Arifin 6 7 0,3 Sedang
4 Alfica RM 5 6,5 0,3 Sedang
5 Ali Akbar .L 6 7,5 0,4 Sedang
6 Anisa Nur Safitri 5 8 0,6 Sedang
7 Anisa Vilda W 4,5 9 0,8 Tinggi
8 Delvina .A 4 6,5 0,4 Sedang
9 Eka Julya Nurul Azizah 4,5 9 0,8 Tinggi
10 Eliya Efriyani 3 7 0,6 Sedang
11 Fikri Ali Putra 4 6,5 0,4 Sedang
12 Galang Bintang S 5 6,5 0,3 Sedang
13 Imelda Meivianty 5 8 0,6 Sedang
14 Izam Fahdian 4 6,5 0,4 Sedang
15 Jepri Ilham 4 6,5 0,4 Sedang
16 Kamal 5,5 7 0,3 Sedang
17 M. Helmi .P 5,5 6,5 0,2 Rendah
18 Melinda 5 9 0,8 Tinggi
19 Miraj Amarullah 4,5 7 0,5 Sedang
20 Mirna Wati Dewi 5,5 7,5 0,4 Sedang
21 Nanda Wilda Nur Azizah 4 6,5 0,4 Sedang
22 Nazal Eldi Winata 4,5 6,5 0,4 Sedang
23 Rahma Okta S 5,5 7 0,3 Sedang
24 Reza .M.N 5 7 0,4 Sedang
25 Riswati 7 8,5 0,5 Sedang
26 Rizka Novindira 5 7,5 0,5 Sedang
27 Sahrul.N 5 6 0,2 Rendah
28 Satria P.A.N 4,5 8 0,6 Sedang
29 Sheila Sylviana Dewi 4 8 0,7 Sedang
30 Tesalonika 7 8,5 0,5 Sedang
31 Virsa May Dwi Nadya 6 9 0,8 Tinggi
32 Wahyu.A 4 6,5 0,4 Sedang
33 Windi Agustin 4,5 8,5 0,7 Sedang
Jumlah 161 244 16
Rata-rata 4,9 7,4 0,5
64
Grafik 4.2
N-Gain Siklus II
Siklus III
No Nama Siswa Pretest Postest N-Gain Kategori
1 Adam Bactiar 3 8 0,7 Sedang
2 Ade Saiful K 6 7,5 0,4 Sedang
3 Ahmad Arifin 3 7 0,6 Sedang
4 Alfica RM 3,5 8,5 0,8 Tinggi
5 Ali Akbar .L 4 8,5 0,8 Tinggi
6 Anisa Nur Safitri 4,5 8,5 0,4 Sedang
7 Anisa Vilda W 5 9 0,8 Tinggi
8 Delvina .A 4 8,5 0,8 Tinggi
9 Eka Julya Nurul Azizah 5 7 0,4 Sedang
10 Eliya Efriyani 3 8 0,7 Sedang
11 Fikri Ali Putra 4,5 8,5 0,7 Sedang
12 Galang Bintang S 6 7 0,3 Sedang
65
Grafik 4.3
N-gain Siklus III
66
Grafik 4.4
Rata-rata N-gain Siklus I, II dan III
67
Tabel 4.9
Senang terhadap proses pembelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan
metode NHT
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa diketahui bahwa sebagian besar yaitu 25
responden (75,8%) siswa memperhatikan proses pembelajaran IPS Ekonomi. Dan
69
Tabel 4.12
Aktif belajar dengan metode Numbered Heads Together
Hasil penelitian pada tabel 4.12 di atas jelas terlihat bahwa 13 responden
(39,4%) yang menjawab sangat aktif dan yang menjawab aktif 20 responden
60,6%. Ini menunjukkan bahwa hamper seluruhnya yaitu 48 responden (96%)
siswa ingin belajar IPS Ekonomi dengan serius dan berperan aktif dalam belajar
IPS Ekonomi dengan metode NHT.
Table 4.13
Nyaman terhadap proses pembelajaran IPS Ekonomi dengan metode NHT
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa yang sangat
nyaman dan nyaman bahwa dengan menerapakan metode NHT dalam proses
pembelajaran IPS Ekonomi. Hal ini terbukti bahwa 14 responden (42,4%) yang
menjawab sangat nyaman, 13 responden (39,4%) yang menjawab nyaman, 6
70
responden (18,2%) yang menjawab cukup nyaman dan 0% yang menjawab tidak
nyaman.
Table 4.14
Metode pembelajaran NHT efektif jika diterapkan dalam
pembelajaran IPS Ekonomi
Tabel 4.15
Metode NHT dapat meningkatkan minat belajar siswa
Tabel 4.16
Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran IPS Ekonomi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jawaban sangat sulit dan sulit yaitu 3
responden (9,1%), dan 7 responden ( 21,2%) yang menjawab cukup sulit 15
responden (45,5%) dan sangat tidak sulit. Ini menunjukkan bahwa evaluasi dalam
pembajaran IPS Ekonomi hampir setengahnya 15 responden (45,5%) menjawab
cukup sulit. Soalnya menurut responden bervariasi.
Tabel 4.17
Menggunakan metode pembelajaran NHT
membuat semangat belajar meningkat
Jumlah 33 100%
2) Analisis Data
Angket diberikan kepada siswa setelah berakhirnya penelitian, tujuannya
untuk mengetahui minat belajar siswa setelah belajar IPS Ekonomi dengan
metode NHT. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.18
Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Belajar IPS Ekonomi
Dengan Metode NHT
No Responden Nilai
1 01 36
2 02 34
3 03 35
4 04 31
5 05 32
6 06 31
7 07 28
8 08 23
9 09 31
10 010 39
11 011 39
12 012 35
13 013 35
14 014 36
15 015 34
16 016 30
17 017 21
18 018 35
19 019 31
20 020 35
21 021 28
22 022 32
23 023 27
24 024 36
25 025 37
26 026 32
27 027 29
28 028 32
29 029 33
30 030 36
31 031 35
32 032 33
33 033 39
73
x
Mx =
N
1080
=
33
= 32,72
Data minat belajar siswa kelas VIII yang dilaksanakan oleh SMP
Nusantara Plus Ciputat-Tangerang diperoleh melalui pengisian angket dengan
skala likert oleh 33 sampel dan diperoleh skor terendah 21, skor tertinggi 39, nilai
rata-rata 32,72.
Berdasarkan tabel 4.18 Di atas, diperoleh data berikut ini:
Tabel 4.19
Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Minat Belajar Siswa
Terhadap Metode NHT
Dari grafik 4.5 terlihat sekitar 24,24 % siswa yang mendapat skor 36-40
dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang dan tingkat minat belajar yang sangat
tinggi, skor 31-35 sebesar 54, 55% dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang dan
tingkat minat belajar tinggi, skor 26-30 sebesar 15,15% dengan jumlah
siswasebanyak 5 orang dan tingkat minat belajar sedang, skor 21-25 sebesar
6,06% dengan jumlah siswa sebanyak 2 dan tingkat minat belajar rendah. Maka
persentase terbesar terdapat pada skor 31-35 yaiti 54,55% dengan jumlah siswa
sebanyak 18 orang dan tingkat minat belajar yang tinggi. Dengan demikian dapat
diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 31-35 merupakan skor
yang persentasenya paling banyak yaitu 54,55%.
3) Tahap Pengamatan
a) Lembar Observasi Siswa
Tabel 4.21 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I
No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah
1 Menjawab salam dan sapaan guru 33
2 Melaksanakan test awal ( pre-test)
3 Telah mempelajari materi yang diajarkan 3
4 Mendengarkan penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
5 Membuat kelompok
6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan
oleh guru
7 Melakukan diskusi kelompok
8 Mengerjakan tugas kelompok
9 Melaporkan hasil diskusi kelompok
10 Aktif mengungkapan pendapat 7
11 Aktif bertanya 4
12 Melaksanakan tes akhir (post-test) 33
77
Tabel 4.22
Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus I
Skor Skor Persentase
Kelompok Keterangan
Perolehan ideal (%)
A 12 16 75
B 11 16 68
C 13 16 81 Tertinggi
D 12 16 75
E 10 16 62 Terendah
berfikir
h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup
a. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat
belajar
b. Menutup pembelajaran
Jumlah 55
Skor Ideal 80
Persentase (%) 69%
Dari hasil observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar pada
siklus pertama masih tergolong rendah atau dikategorikan cukup.
Dengan perolehan skor 55 atau 68% sedangkan skor idealnya adalah
80. Hal ini terjadi karena banyak berdiri di depan kelas kurang
memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana melakukan
pembelajaran secara kooperatif dengan metode NHT.
c) Hasil Evaluasi Siklus I mengenai penguasaan konsep siswa terhadap
materi pembelajaran
Penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran masih
tergolong rendah. Dari skor ideal hasil belajar 100%, skor perolehan
rata-rata pretes hanya 4,2 dan pada saat postes rata-ratanya 6,4. N-gain
siklus I hanya 0,4.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa
kekurangan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh peneliti dan observer antara
lain:
a) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan metode NHT.
b) Terdengar suara rebut dari masing-masing kelompok kooperatif. Hal ini
dikarenakan mereka masih bingung harus memposisikan diri dalam kelompok
dan bagaimana menjalankan metode Numbered Heads Together dengan baik.
c) Banyak siswa yang masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya.
Siswa yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan
diskusi, sementara itu siswa yang merasa memiliki kemampuan kurang
79
mengerjakan tugas dan masih ada kelompok yang kurang mampu dalam
mempresentasikan kegiatan.
d) Beberapa orang siswa masih terlihat asyik bercanda saat guru menerangkan
dan mengerjakan tugas.
e) Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan dan penarikan kesimpulan
belum optimal.
f) Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diperoleh rata-rata pretes
4,2 dan postes 6,5.
4) Tahap refleksi
Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis
besar kekurangan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads
Together. Beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain:
a) Perlu diberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan
kooperatif, sehingga tidak hanya siswa berkemampuan lebih saja yang
dominan dalam kegiatan diskusi.
b) Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau dari dekat setiap
kelompok kooperatif saat kegiatan diskusi. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir siswa yang mengobrol dan bercanda saat kegiatan diskusi
berlangsung.
c) Perlu dibuat aturan yang jelas dan tegas, seperti ketika siswa bertanya kepada
guru harus dengan tertib.
d) Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam pengerjaan tugas,
diskusi dan kesimpulan hasil diskusi.
e) Memberikan pengakuan atau penghargaa (reward)
Dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus pertama dapat diambil
keputusan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa pada materi pelaku ekonomi indikatornya yaitu (1) Menggolongkan
pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia, (2) Menguraikan peran
rumah tangga sebagai pelaku ekonomi, (3) Menguraikan peran masyarakat
sebagai pelaku ekonomi belum memenuhi indikator yang diharapkan. Indikator
80
yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas
KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya mencapai nilai rata-ratanya yaitu 6,4.
Perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian
tindakan kelas ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang
dianggap perlu oleh peneliti antara lain:
1) Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan
siswa, kreativitas siswa dan efektifitas proses pembelajaran. Selain itu,
pembelajaran tetap memperhatikan kondisi yang menyenangkan bagi siswa
dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
2) Guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa dan dapat membimbing
diskusi secara optimal. Selain itu, guru harus mampu mengatur waktu yang
tersedia sehingga efektif selama proses pembelajaran.
3) Memberikan penghargaan.
b. Siklus II
Siklus II pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang
dilakukan siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses
pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelaku ekonomi
pada pokok bahasan (1) Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku
ekonomi, (2)Menguraikan peran koperasi sebagai pelaku ekonomi,
(3)Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi . Tindakan ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa
pada siklus I. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 September 2010.
1) Tahap perencanaan
Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari
tindakan yang dilakukan pada siklus I. perencanaan yang dilakukan berupa
penyusunan rencana pembelajaran untuk pokok bahasan (1) Menguraikan peran
perusahaan sebagai pelaku ekonomi, (2)Menguraikan peran koperasi sebagai
pelaku ekonomi, (3)Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi dan
penyusunan soal-soal latihan.
81
No Kegiatan
Guru Siswa
I Pendahuluan 1. Menjawab salam dan sapaan guru
1. Memberi salam dan menyapa 2. Mengacungkan jari saat namanya disebut
siswa. sekaligus mempersiapkan diri untuk
2. Mengabsen siswa. belajar.
3. Apersepsi 3. Menyimak serta aktif mengungkapkan
4. Membangkitkan minat atau rasa pendapat.
ingin tahu siswa (motivasi) 4. Siswa termotivasi
5. Menjelaskan secara singkat 5. Memperhatikan dan mendengarkan
mengenai materi yang akan penjelasan yang disampaikan.
diajarkan sesuai dengan
kompetensi dasar yang hendak
dicapai mengenai Pelaku ekonomi.
II Kegiatan inti
1. Memberikan soal pre-test 1. Menjawab soal dengan baik.
2. Menjelaskan materi yang akan 2. Mendengarkan dengan baik.
dipelajari dengan peta konsep. 3. Siswa aktif bertanya.
3. Memberikan kesempatan kepada 4. Siswa menyimak penjelasan guru.
siswa untuk bertanya. 5. Siswa membuat kelompok.
4. Menjelaskan langkah-langkah 6. Masing-masing siswa menerima nomor.
metode Numbered Heads Together 7. Masing-masing kelompok mengerjakan
5. Membagi siswa menjadi 5 dan setiap anggota kelompok mengetahui
kelompok jawabannya.
6. Memberikan nomor kepada 8. Siswa yang dipanggil nomornya
masing-masing siswa dalam melaporkan hasil kerja kelompoknya.
kelompok. 9. Mendengarkan dengan baik dan mencatat
7. Memberikan tugas kepada masing- poin-poin penting dari materi yang
masing kelompok untuk dipelajari.
berdiskusi. 10. Menjawab soal dengan baik.
8. Memanggil salah satu nomor dari
masing-masing kelompok.
9. Membuat kesimpulan hasil diskusi
siswa dan menyimpulkan materi
yang dipelajari
10. Memberikan soal pos-test
82
III Penutup
3. Mengingat dan memotivasi siswa 3. Mendengarkan dengan baik.
untuk lebih giat belajar. 4. Mengucapkan lafadz hamdalah dan
4. Mengakhiri proses pembelajaran menjawab salam.
dengan mengucap lafadz
hamdalah, sekaligus mengucapkan
salam.
3) Tahap Pengamatan
a) Lembar Observasi Siswa
Tabel 4.25 data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II
No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah
1 Menjawab salam dan sapaan guru 33
2 Melaksanakan test awal ( pre-test)
3 Telah mempelajari materi yang diajarkan 1
4 Mendengarkan penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
5 Membuat kelompok
6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan
oleh guru
7 Melakukan diskusi kelompok
8 Mengerjakan tugas kelompok
9 Melaporkan hasil diskusi kelompok
10 Aktif mengungkapan pendapat 9
11 Aktif bertanya 6
12 Melaksanakan tes akhir (post-test) 33
Tabel 4.26
Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus II
Skor Skor Persentase
Kelompok Perolehan ideal (%) Keterangan
A 13 16 81
B 12 16 75
C 14 16 87 Tertinggi
D 12 16 75
E 11 16 68 Terendah
83
Hasil observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar pada siklus kedua
tergolong criteria sangat baik. Hal ini berarti mengalami perbaikan dari siklus
pertama. Dari skor ideal 80 nilai yang diperoleh adalah 64 atau 80%.
c) Hasil evaluasi Siklus II mengenai penguasaan konsep siswa terhadap materi
pembelajaran.
Di siklus II ini, siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep.
Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes. Rata-
rata pretes siklus II 4,9 dan rata-rata postesnya adalah 7,4. Peningkatan
penguasaan konsep siswa dapat dilihat dengan adanya peningkatan Normal
gain di setiap siklus. N-gain I 0,4 dan N-gain II 0,5.
Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus II. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada
saat proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain:
a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran
kooperatif. Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk
memahami tugas yang diberikan oleh guru.
b) Suasana kelas yang tadinya sangat gaduh lebih tertib, keadaan siswa menjadi
lebih terkendali. Siswa lebih konsentrasi dalam pembelajaran, meskipun masih
ada segelintir siswa yang mengobrol ketika melakukan kegiatan kooperatif.
c) Siswa sudah mulai memahami tahapan dalam metode belajar yang digunakan.
d) Alokasi waktu untuk mengerjakan soal, diskusi dan menyimpulkan
pembelajaran lebih optimal karena didukung siswa yang cukup optimal dalam
belajar.
e) Kesulitan siswa dalam pemahaman materi pelaku ekonomi sub bab (1)
Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi, (2) Menguraikan
peran koperasi sebagai pelaku ekonomi, (3) Menguraikan peran negara
sebagai pelaku ekonomi cukup teratasi. Kondisi ini dapat terlihat dari
peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar pretes 4,2 dan postes
6,4 menjadi pretes 4,9 dan postes 7,4 pada siklus II.
85
3) Tahap refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II, diperoleh
deskripsi bahwa model pembelajaran kooperatif metode NHT cukup membantu
siswa dalam proses pembelajaran IPS pada materi pelaku ekonomi, antara lain:
a) Pola interaksi siswa dan guru di dalam kelas sudah cukup berjalan optimal
dalam proses pembelajaran dikelas. Antusiasme siswa untuk terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran cenderung cukup baik, siswa lebih berani dalam
menunjukkan eksistensi diri dalam proses pembelajaran.
b) Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran didukung oleh
meningkatnya suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran
kooperatif metode NHT. Guru intensif membimbing siswa saat siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi
aktivitas guru meningkat dari 69% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II.
c) Meningkatnya aktivitas siswa dalam melakukan evaluasi terhadap kemampuan
siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil belajar siswa
pada siklus I sebesar pretes 4,2 dan postes 6,4 menjadi pretes 4,9 dan postes
7,4 pada siklus II.
d) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terlihat terdapat
penyempurnaan siklus II.
Keputusan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar belum memenuhi indikator yang peneliti harapkan,
mengalami peningkatan dari siklus I. indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu
sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah, pada siklus II
mengalami peningkatan dari siklus I nilai rata-ratanya 6,4 dan siklus II nilai rata-
ratanya 7,4. Peneliti perlu dilakukan tindak lanjut untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian
tindakan kelas ini ke siklus III. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang di
anggap perlu oleh peneliti antara lain:
1) Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan
siswa, kreativitas siswa dan efektivitas proses pembelajaran. Selain itu,
86
c. Siklus III
1) Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus III merupakan tahap perbaikan dan
penyempurnaan terhadap tindakan yang dilakukan siklus II. Tindakan pada siklus
III diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan memberikan penjelasan
yang lebih rinci dalam memfasilitasi proses pembelajaran serta menyediakan
media pembelajaran. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus II. siklus III
dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010 dengan indikator pada pembelajaran
pada materi Pasar yang di tetapkan pada siklus ketiga ini diantaranya: 1)
Menjelaskan pengertian pasar dalam kegiatan ekonomi, 2) Menguraikan fungsi
pasar dalam perekonomian, dan 3) Mengelompokkan jenis-jenis pasar.
2) Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together
yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4. 28 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus III
No Kegiatan
Guru Siswa
I Pendahuluan 1. Menjawab salam dan sapaan guru
1. Memberi salam dan menyapa siswa. 2. Mengacungkan jari saat namanya
2. Mengabsen siswa. disebut sekaligus mempersiapkan
3. Apersepsi diri untuk belajar.
4. Membangkitkan minat atau rasa ingin 3. Menyimak serta aktif
tahu siswa (motivasi) mengungkapkan pendapat.
5. Menjelaskan secara singkat mengenai 4. Siswa termotivasi
materi yang akan diajarkan sesuai 5. Memperhatikan dan mendengarkan
87
3) Tahap Pengamatan
a) Lembar Observasi Siswa
Tabel 4.29 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus III
No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah
1 Menjawab salam dan sapaan guru 33
2 Melaksanakan test awal ( pre-test)
3 Telah mempelajari materi yang diajarkan 1
4 Mendengarkan penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
5 Membuat kelompok
6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan
oleh guru
7 Melakukan diskusi kelompok
8 Mengerjakan tugas kelompok
88
Tabel 4.30
Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus III
Skor Skor Persentase
Kelompok Keterangan
Perolehan ideal (%)
A 15 16 94 Tertinggi
B 13 16 81
C 15 16 94 Tertinggi
D 13 16 81
E 12 16 75 Terendah
Hasil observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar pada siklus ketiga
tergolong kriteria sangat baik. Hal ini berarti mengalami perbaikan dari siklus
kedua. Dari skor ideal 80 nilai yang diperoleh adalah 74 atau 92%. Ini berarti
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikasi.
c) Hasil evaluasi siklus III mengenai penguasaan konsep siswa terhadap materi
pembelajaran.
Pada siklus III, siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep yang
dangat signifikan. Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada pretes
dan postes. Rata-rata pretes siklus III 4,7 dan rata-rata postenya 8,1. Peningkatan
penguasaan konsep dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai Normal gain di
setiap siklus. N-gain I 0,4, N-gain II 0,5 dan N-gain III 0,6.
Proses pembelajaran pada siklus III mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I dan II. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkan hasil observasi
pada saat proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain:
a) Siswa lebih fokus dalam proses pembelajaran.
b) Siswa sudah memahami tahapan dalam metode belajar yang digunakan tanpa
dijelakan secara mendetail.
90
4) Tahap refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus III, diperoleh
deskripsi bahwa model pembelajaran kooperatif metode NHT cukup membantu
siswa dalam proses pembelajaran IPS pada materi Pasar, antara lain:
a) Pola interaksi siswa dan guru di dalam kelas sudah cukup berjalan optimal
dalam proses pembelajaran dikelas. Antusiasme siswa untuk terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran cenderung cukup baik, siswa lebih berani dalam
menunjukkan eksistensi diri dalam proses pembelajaran.
b) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran
kooperatif yang baik. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok untuk
memahami tugas yang diberikan guru.
c) Meningkatnya siswa dalam pembelajaran didukung oleh meningkatnya
aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana
pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif metode NHT.
Guru intensif membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan
dalam pembelajaran pada dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam
pembelajaran meningkat dari 80% pada siklus kedua menjadi 92% pada siklus
ketiga.
d) Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator pencapaian hasil
yang telah ditetapkan pada awal penelitian.
e) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II sudah terlihat terdapat
penyempurnaan siklus III.
91
Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus III dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar pada pelajaran IPS Ekonomi telah memenuhi yang peneliti harapkan.
Indikator yang diharapkan adalah sebanyak 75% memiliki nilai postes di atas
KKM yaitu 65. Hasilnya, pemberian tindakan pada siklus III menunjukkan jumlah
siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 75% yaitu nilai rata-ratanya 8,1. Oleh
karena itu, peneliti memutuskan untuk menghentikan pemberian tindakan berupa
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif metode Numbered
Heads Together pada pelajaran Ekonomi.
4
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Menpengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
h.65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan data dan serangkaian penelitian, maka
kesimpulan yang dapat di ambil sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis angket, minat belajar siswa setelah belajar IPS
materi Ekonomi dengan metode NHT memperoleh nilai rata-rata skor dari
penelitian di peroleh 32,72. Ini menunjukkan peningkatan minat belajar
siswa dengan kategori minat tinggi.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads
Together ini meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dilihat dari rata-rata
hasil belajar IPS Ekonomi pada postest sebesar 8,1. Pada siklus I nilai
rata-rata siswa meningkat nilai pretesnya 4,2 dan nilai postesnya sebesar
6,4. Pada siklus II nilai rata-rata siswa pada pretes 4,9 dan nilai postest
siswa rata-rata sebesar 7,4 hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai
kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan sekolah. Namun peneliti
meneruskan ke siklus III karena PTK tidak hanya dilihat dari hasil belajar
tapi proses pembelajarannya. Pada siklus III nilai rata-rata pretes siswa
sebesar 4,7 dan nilai postes siswa sebesar 8,1. Dengan demikian penerapan
model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together
meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi khususnya pada materi pelaku
ekonomi dan pasar. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode NHT.
93
94
B. Saran-saran
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan maka diajukan beberapa saran
yang perlu disampaikan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran NHT berperan penting memperlancar pelaksanaan
proses pembelajaran yang kondusif. Dengan demikian metode ini perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
2. Guru diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan metode NHT
dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilakukan
apabila konsep pembelajaran dan situasi belajar mendukung untuk
menggunakan metode pembelajaran tersebut.
3. Para peneliti yang lain diharapkan untuk melakukan penelitian yang
sejenis dalam pembelajaran yang lainnya pada tingkat dan kelas yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Reneka Cipta,
2004.
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008.
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, cet. Ke-3,
2003.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
95
96
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung: UPI Press,
2006.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010.
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta:Prenada Media.2004.
Supardi, Ahmad dan Wayudin Syah, Metodologi Riset, Bandung: IAIN SGD,
1984.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Sinar
Grafika, 2006.
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-
head-together/, 12 oktober 2010 jam 12.48.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa dapat :
1) Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
2) Menguraikan peran rumah tangga sebagai pelaku ekonomi.
3) Menguraikan peran masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
B. Materi Pembelajaran
Pelaku ekonomi
1. Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
Pelaku ekonomi adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan
ekonomi. Pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga, masyarakat, perusahaan,
koperasi dan negara. Pelaku ekonomi tersebut melakukan perannya dalam
kegiatan ekonomi sebagai pelaku produksi maupun konsumsi.
2. Rumah tangga
Rumah tangga adalah unit terkecil dalam perekonomian. Dalam skala
sempit, rumah tangga adalah keluarga, yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak,
dan anggota keluarga lainnya. Adapaun rumah tangga dalam skala luas
adalah masyarakat, yaitu terdiri dari sekelompok keluarga. Rumah tangga
(konsumen) adalah kelompok yang terkait dalam hubungan kekeluargaan.
Karena terdiri atas orang-orang, rumah tangga (keluarga) merupakan
sebuah unit pelaku ekonomi. Rumah tangga memegang peranan penting
dalam perekonomian masyarakat. Karena rumah tangga berperan sebagai
berikut:
1) Konsumen
Sebagai konsumen, rumah tangga membeli dan mengonsumsi
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan mendapat
keuntungan dari penjualan barang dan jasa tersebut. Sebaliknya
rumah tangga dapat memperoleh pendapatan karena keterlibatannya
dalam proses produksi. Rumah tangga dapat menyewakan alam,
bekerja dan memberikan modal dalam proses produksi.
2) Penyedia faktor produksi bagi perusahaan.
Sebagai penyedia faktor produksi, rumah tangga menawarkan
tenaga, lahan (tanah) dan modal.
3. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian dari pelaku ekonomi. Masyarakat terdiri dari
masyarakat dalam negeri dan masyakat luar negeri. Masyarakat sebagai
pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat
luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi
perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri.
Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun
juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar
tenaga kerja, serta pemberian pinjaman
Dalam pembahasan ini akan dibahas peran masyarakat luar negeri
dalam pelaku ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri
suatu Negara perlu hubungan dengan Negara lain. Karena tidak semua
Negara dapat memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh rakyatnya. Indonesia melakukan hubungan ekonomi dengan
berbagai Negara di seluruh dunia. Hubungan tersebut dapat berupa
perdagangan, ketenagakerjaan dan permodalan. Hubungan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Perdagangan
Salah satu bentuk kerja sama dengan luar negeri adalah perdagangan
yaitu ekspor maupun impor barang maupun jasa.
b) Pertukaran tenaga kerja
Masyarakat Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar
negeri, mereka yang bekerja di luar negeri memberikan devisa bagi
bagi Indonesia. Selain masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri,
masyarakat dari Negara lain juga banyak yang bekerja di Indonesia.
c) Sumber penanaman modal asing
Penanaman modal asing di suatu Negara merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan kemakmuran penduduk di suatu Negara.
d) Pemberi pinjaman
Untuk melaksanakan pembangunan, suatu Negara membutuhkan dana
yang sangat besar. Pada saat suatu Negara mengalami kesulitan
keuangan, maka Negara akan meminjam dari Negara lain atau badan
keuangan internasional.
C. Metode Pembelajaran
- Tanya-jawab
- Kepala bernomor (Numbered Heads Together)
D. Media Pembelajaran
- Kertas berwarna
- Amplop
- Hand out
E. Sumber Pembelajaran
- Sutarto, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi untuk kelas VIII SMP,
Jakarta: Depdiknas Pusat Perbukuan, 2008.
- Muhammad Yasin dan Sri Ethicawati, Ekonomi Pelajaran IPS
Terpadu untuk SMP kelas VIII, Jakarta: Ganeca Exact, 2007.
- Tim Abdi Guru, IPS TERPADU untuk kelas VIII jilid 2A Berdasarkan
Standar Isi 2006, Jakarta: Erlangga, 2007.
- Internet
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Guru Siswa Waktu
I Pendahuluan 1. Menjawab salam dan 10 menit
1. Memberi salam dan menyapa sapaan guru
siswa. 2. Mengacungkan jari
2. Mengabsen siswa. saat namanya disebut
3. Apersepsi sekaligus
4. Membangkitkan minat atau mempersiapkan diri
rasa ingin tahu siswa untuk belajar.
(motivasi) 3. Menyimak serta aktif
5. Menjelaskan secara singkat mengungkapkan
mengenai materi yang akan pendapat.
diajarkan sesuai dengan 4. Siswa termotivasi
kompetensi dasar yang 5. Memperhatikan dan
hendak dicapai mengenai mendengarkan
Pelaku ekonomi. penjelasan yang
disampaikan.
II Kegiatan inti 65 menit
1. Memberikan soal pretest 1. Menjawab soal dengan
2. Menjelaskan materi yang akan baik.
dipelajari. 2. Mendengarkan dengan
3. Memberikan kesempatan baik.
kepada siswa untuk bertanya. 3. Siswa aktif bertanya.
4. Menjelaskan langkah-langkah 4. Siswa menyimak
metode Numbered Heads penjelasan guru.
Together 5. Siswa membuat
5. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
kelompok 6. Masing-masing siswa
6. Memberikan nomor kepada menerima nomor.
masing-masing siswa dalam 7. Masing-masing
kelompok. kelompok mengerjakan
7. Memberikan tugas kepada dan setiap anggota
masing-masing kelompok kelompok mengetahui
untuk berdiskusi. jawabannya.
8. Memanggil salah satu nomor 8. Siswa yang dipanggil
dari masing-masing nomornya melaporkan
kelompok. hasil kerja
9. Membuat kesimpulan hasil kelompoknya.
diskusi siswa dan 9. Mendengarkan dengan
menyimpulkan materi yang baik dan mencatat
dipelajari poin-poin penting dari
10. Memberikan soal post-test materi yang dipelajari.
10. Menjawab soal dengan
baik.
III Penutup 5 menit
1. Mengingat dan memotivasi 1. Mendengarkan dengan
siswa untuk lebih giat belajar. baik.
2. Mengakhiri proses 2. Mengucapkan lafadz
pembelajaran dengan hamdalah dan
mengucap lafad zhamdalah, menjawab salam.
sekaligus mengucapkan
salam.
G. Penilaian
Penilaian proses
a. Tes lisan, dilakukan melalui keaktifan siswa dalam Tanya jawab dan
mengungkapkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
b. Tes tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (pre-test) dan tes akhir
(post-test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
Siswandi, SE Nurazizah
NIM. 106015000466
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa dapat :
1) Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi.
2) Menguraikan peran koperasi sebagai pelaku ekonomi.
3) Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi.
B. Materi Pembelajaran
Pelaku ekonomi
1. Perusahaan
Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan
teknis yang mengkombinasikan faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa. Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan digolongkan sebagai
perusahaan perseorangan, CV, Firma, Perseroan Terbatas (PT), dan koperasi.
Menurut lapangan usahanya, perusahaan terdiri atas perusahaan agraris,
ekstraktif, industri, perdagangan dan jasa. Perusahaan dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu perusahaan swasta (Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS)
dan perusahaan Negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN).
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah suatu perusahaan yang seluruh modalnya atau sebagian
dimiliki oleh Negara. adapun tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah
sebagai berikut:
Melayani kepentingan masyarakat umum
Mencegah praktek monopoli swasta
Sumber pendapatan Negara
Bentuk-bentuk badan usaha menurut UU No. 9 Th 1969, terdiri atas
Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Persero
(PT).
b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS, yaitu badan usaha yang seluruh permodalannya berasal dari pihak
swasta, badan usaha milik swasta ini dapat dimiliki oleh seorang atau
beberapa orang dalam bentuk kerja sama penanaman modal. Badan Usaha
Milik Swasta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan atau laba;
b) permodalan berasal dari pihak swasta yang dapat berasal dari satu orang
atau beberapa orang dalam bentuk kerja sama;
c) mempunyai status hukum yang bertanggung jawab sesuai kitab undang-
undang hukum dagang;
d) karyawannya berstatus pegawai swasta yang diatur oleh masing-masing
perusahaan.
Bentuk badan usaha milik swasta terdiri atas perusahaan perseorangan,
firma (Fa), perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas (PT).
Peran perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
1) Produsen
Sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya
perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomitif menghasilkan
mobil atau motor. Perusahaan ektraktif adalah perusahaan yang
menghasilkan barang dan cara mengambil langsung dari alam, misalnya
perusahaan pertambahan minyak bumi, batu bara, besi dan sebagainya.
Perusahaan industry adalah perusahaan yang menghasilkan barang dengan
cara mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
2) Pengguna faktor produksi
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan komponen-komponen
yang disebut faktor produksi. Faktor produksi disediakan oleh rumah
tangga. Dengan skill yang dimiliki perusahaan mengkombinasikan faktor
produksi untuk diolah sehingga menghasilkan barang atau jasa.
3) Agen pembangunan
Agen artinya perantara atau pembantu. Sebagai agen pembangunan, artinya
perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
Badan Hukum Koperasi dengan melakukan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU No. 25 Tahun 1992).
a. Landasan koperasi Indonesia
Landasan ideologi : pancasila
Landasan struktural yaitu UUD 1945
Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun1992
Landasan mental yaitu solidaritas
b. Tujuan koperasi
Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan
kesehjateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandasan pancasila dan UUD
1945.
c. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah:
1) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2) pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3) pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha anggota;
4) pemberian balas jasa yang terbatas atas modal;
5) kemandirian;
d. Perangkat koperasi
1) Rapat anggota. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi, segala
keputusan dalam rapat anggota koperasi bersifat mengikat pada semua
anggota.
2) Pengurus. Merupakan pelaksanaan dan memegang kuasa rapat anggota.
3) Pengawas. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha koperasi
seharusnya dilakukan oleh anggota koperasi secara bersama-sama.
e. Modal koperasi
1) Modal sendiri, berasal dari :
a) Simpanan pokok, yaitu simpanan anggota yang hanya dibayarkan sekali
selama menjadi anggota dengan jumlah yang telah ditetapkan.
b) Simpanan wajib, yaitu simpanan anggota yang dibayar dalam waktu
tertentu secara rutin dengan jumlah tertentu.
c) Simpanan sukarela, yaitu simpanan anggota yang dapat dilaksanakan
sewaktu-waktu dengan jumlah yang tidak sama.
d) Dana cadangan, yaitu dana yang diperoleh dari penyisihan SHU yang
tidak dibagikan pada anggota.
e) Hibah, yaitu bantuan dari pihak ketiga yang sifatnya tidak mengikat.
2) Modal pinjaman, berasal dari :
a) Koperasi lainnya.
b) Bank dan lembaga keuangan.
c) Pinjaman dari anggota.
3. Negara (Pemerintah)
Negara adalah komunitas sosial, politik dan ekonomi. Pemerintah adalah
salah satu unsur dari Negara. Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi.
Fungsi pengaturan kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah.
Pemerintah bertindak sebagai pelaku ekonomi sesuai dengan UUD 1945
Pasal 33 ayat 2 dan 3. Pemerintah mencakup semua lembaga atau badan
pemerintahan yang berwenang dan tugas mengatur kegiatan ekonomi.
Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
1) Konsumen
Sebagai konsumen pemerintah membeli dan mengonsumsi berbagai barang
dan jasa untuk mengelola Negara. Misalnya : membeli jasa pegawai,
kendaraan dinas, kertas, alat-alat kantor, listrik, telepon dan lain-lain.
2) Produsen
Sebagai produsen, pemerintah menghasilkan barang dan jasa tersebut
diproduksi oleh badan usaha milik pemerintah. Sesuai amanat UUD 1945
pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah bertugas menyediakan barang dan jasa
yang penting dibutuhkan oleh rakyat.
3) Regulator
Sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam
bidang ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih
optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
C. Metode Pembelajaran
- Tanya-jawab
- Kepala bernomor (Numbered Heads Together)
D. Media Pembelajaran
- Peta konsep
- Kertas berwarna
- Hand out
E. Sumber Pembelajaran
- Sutarto, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi untuk kelas VIII SMP,
Jakarta: Depdiknas Pusat Perbukuan, 2008.
- Muhammad Yasin dan Sri Ethicawati, Ekonomi Pelajaran IPS Terpadu untuk
SMP kelas VIII, Jakarta: Ganeca Exact, 2007.
- Tim Abdi Guru, IPS TERPADU untuk kelas VIII jilid 2A Berdasarkan
Standar Isi 2006, Jakarta: Erlangga, 2007.
- Internet
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Guru Siswa Waktu
I Pendahuluan 1. Menjawab salam dan 10 menit
1. Memberi salam dan menyapa sapaan guru
siswa. 2. Mengacungkan jari saat
2. Mengabsen siswa. namanya disebut
3. Apersepsi sekaligus
4. Membangkitkan minat atau rasa mempersiapkan diri
ingin tahu siswa (motivasi) untuk belajar.
5. Menjelaskan secara singkat 3. Menyimak serta aktif
mengenai materi yang akan mengungkapkan
diajarkan sesuai dengan pendapat.
kompetensi dasar yang hendak 4. Siswa termotivasi
dicapai mengenai Pelaku 5. Memperhatikan dan
ekonomi. mendengarkan
penjelasan yang
disampaikan.
II Kegiatan inti 65 menit
1. Memberikan soal pretest 1. Menjawab soal dengan
2. Menjelaskan materi yang akan baik.
dipelajari dengan peta konsep. 2. Mendengarkan dengan
3. Memberikan kesempatan baik.
kepada siswa untuk bertanya. 3. Siswa aktif bertanya.
4. Menjelaskan langkah-langkah 4. Siswa menyimak
metode Numbered Heads penjelasan guru.
Together 5. Siswa membuat
5. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
kelompok 6. Masing-masing siswa
6. Memberikan nomor kepada menerima nomor.
masing-masing siswa dalam 7. Masing-masing
kelompok. kelompok mengerjakan
7. Memberikan tugas kepada dan setiap anggota
masing-masing kelompok untuk kelompok mengetahui
berdiskusi. jawabannya.
8. Memanggil salah satu nomor 8. Siswa yang dipanggil
dari masing-masing kelompok. nomornya melaporkan
9. Membuat kesimpulan hasil hasil kerja
diskusi siswa dan kelompoknya.
menyimpulkan materi yang 9. Mendengarkan dengan
dipelajari baik dan mencatat poin-
10. Memberikan soal posttest poin penting dari materi
yang dipelajari.
10. Menjawab soal dengan
baik.
III Penutup 5 menit
1. Mengingat dan memotivasi 1. Mendengarkan dengan
siswa untuk lebih giat belajar. baik.
2. Mengakhiri proses 2. Mengucapkan lafadz
pembelajaran dengan mengucap hamdalah dan menjawab
lafadz hamdalah, sekaligus salam.
mengucapkan salam.
G. Penilaian
Penilaian proses
a. Tes lisan, dilakukan melalui keaktifan siswa dalam Tanya jawab dan
mengungkapkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Tes tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (pre-test) dan tes akhir
(post-test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
Siswandi, SE Nurazizah
NIM. 106015000466
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa dapat :
1) Menjelaskan pengertian pasar dalam kegiatan ekonomi
2) Menguraikan fungsi pasar dalam perekonomian
3) Mengelompokkan jenis-jenis pasar
B. Materi Pembelajaran
Pasar
1. Pengertian pasar
Pasar diartikan sebagai suatu tempat di mana para penjual dan pembeli
dapat bertemu untuk berjual beli barang. Dalam ilmu ekonomi pertemuan
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dapat dilakukan
melalui sarana elektronika seperti telepon, faksimili, atau televisi. Oleh
karena itu, penjual dan pembeli tidak bertatap muka sebab berjualan.
Pasar semacam ini disebut pasar abstrak. Pasar konkrit yaitu tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.
2. Fungsi pasar
Pasar sebagai tempat untuk melakukan jual beli barang dan jasa
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi pembentuk harga
Di pasar terjadi proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli.
Semula penjual menawarkan barang dengan harga tinggi dan pembeli
menawar dengan harga rendah. Jika terjadi kesepakatan, terbentuklah
harga pasar atau harga keseimbangan.
b. Fungsi distribusi
Pasar memperlancar pendistribusian barang dari produsen kepada
konsumen. Produsen dapat berhubungan dengan konsumen dalam
menyalurkan barang-barangnya, baik langsung maupun tidak
langsung melalui pasar.
c. Fungsi promosi
Produsen ingin barang dan jasa/ hasil produksinya dikenal oleh
konsumen. Kegiatan memperkenalkan hasil produksi kepada
konsumen disebut promosi.
d. Fungsi penyerapan tenaga kerja
Pedagang yang ada di pasar mempekerjakan orang-orang sebagai kuli
angkut, pelayan toko tenaga kasir, dan sebagainya. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa pasar berfungsi sebagai tenpat penyerap tenaga
kerja.
e. Sumber penghasilan
Pasar mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat, terutama hal
yang terkait dengan penghasilan. Di pasar terdapat penjual yang
merupakan bagian dari suatu masyarakat. Mereka memperolah
penghasilan dari berjualan dipasar. Pemerintah juga mendapatkan
penghasilan melaui pajak dan retribusi pasar.
3. Jenis- jenis pasar
1) Pasar berdasarkan wujudnya (segi fisik)
a. Pasar konkret (pasar nyata). Yaitu tempat untuk
memperjualbelikan barang dan jasa, dan barang-barang yang
diperjualbelikan barada dp pasar tersebut.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata). Yaitu pasar di mana penjual
menawarkan barang hanya memperlihatkan contoh atau pembeli
dan pejual tidak langhsung datang ke pasar.
2) Pasar berdasarkan luas kegiatannya
a. Pasar lokal. Yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan
pembeli dari satu daerah setempat saja. Contoh pasar desa.
b. Pasar daerah. Yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan
pembeli di satu daerah tertentu. Contoh pasar slewer di Solo.
c. Pasar nasional. Yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan
pembeli dari berbagai wilayah dalam suatu Negara. Contoh Bursa
Efek Jakarta (BEJ).
d. Pasar internasional. Yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan
pembeli dari berbagai Negara. Pasar karet di New York.
3) Pasar berdasarkan waktunya
a. Pasar harian. Yaiyu pasar yang terjadi hampir setiap hari dan
menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar
tradisional.
b. Pasar mingguan. Yaitu pasar yang terjadi seminggu sekali. Contoh
pasar mobil dihalaman TVRI stasiun Yogyakarta yang
diselenggarakan setiap hari minggu.
c. Pasar bulanan. Yaitu pasar yang terjadi setiap bulan sekali.
Contohnya pasar di daerah perkebunan kelapa sawit di Sumatera
Utara yang dikenal dengan nama pajak terjadi setiap bulan sekali.
d. Pasar tahunan. Yaitu pasar yang terjadi setahun sekali.contoh
Pekan Raya Jakarta.
e. Pasar temporer. Yaitu pasar yang terjadi sewaktu-waktu. Contoh
pasar tiban, pasar murah.
4) Pasar berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan.
a. Pasar barang konsumsi. Yaitu pasar yang digunakan untuk
memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh pasar sehari-hari,
pasar buah.
b. Pasar factor produksi. Yaitu pasar yang digunakan untuk
memperjualbelikan factor-faktor produksi, seperti bahan baku,
tenaga kerja.
5) Pasar berdasarkan bentuk
a. Pasar persaingan sempurna. Yaitu pasar di mana penjual dan
pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh
seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Contonya pasar sapi di pasar Internasional.
b. Pasar oligopoli. Yaitu suatu pasar di mana hanya terdapat sedikit
penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Contonya pasar, mobil, tv dan tv.
c. Pasar duopoli. Yaitu suatu pasar di mana penawaran suatu barang
dikuasai oleh dua perusahaan. Contohnya penawaran untuk minyak
pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
d. Pasar monopoli. Yaitu suatu pasar di mana hanya terdapat satu
penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Contohnya
PT PLN, PT. KAI.
e. Pasar monopsoni. Yaitu pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan pembeli, sehingga ia memiliki kemampuan untuk
menetapkan harga. Contohnya PT. KAI Indonesia.
f. Pasar oligopsoni. Yaitu suatu pasar di mana pembelian suatu
barang dipegang oleh beberapa perusahaan. Contohnya, di
pedesaan sering terdapat tengkulak dan pengijon.
g. Pasar persaingan monopolistik. Yaitu pasar yang didalamnya
terdapat persaingan antara pedagang yang melakukan monopoli.
Contohnya merek pasta gigi, Pepsodent memonopoli penjualan
pasta gigi di Indonesia.
C. Metode Pembelajaran
- Tanya-jawab
- Kepala bernomor (Numbered Heads Together)
D. Media Pembelajaran
- Peta konsep
- Kertas berwarna
- Gambar
E. Sumber Pembelajaran
- Sutarto, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi untuk kelas VIII SMP,
Jakarta: Depdiknas Pusat Perbukuan, 2008.
- Muhammad Yasin dan Sri Ethicawati, Ekonomi Pelajaran IPS Terpadu
untuk SMP kelas VIII, Jakarta: Ganeca Exact, 2007.
- Tim Abdi Guru, IPS TERPADU untuk kelas VIII jilid 2A Berdasarkan
Standar Isi 2006, Jakarta: Erlangga, 2007.
- Internet
F. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Guru Siswa Waktu
I Pendahuluan 1. Menjawab salam dan 10
1. Memberi salam dan menyapa sapaan guru menit
siswa. 2. Mengacungkan jari saat
2. Mengabsen siswa. namanya disebut sekaligus
3. Apersepsi mempersiapkan diri untuk
4. Membangkitkan minat atau rasa belajar.
ingin tahu siswa (motivasi) 3. Menyimak serta aktif
5. Menjelaskan secara singkat mengungkapkan pendapat.
mengenai materi yang akan 4. Siswa termotivasi
diajarkan sesuai dengan 5. Memperhatikan dan
kompetensi dasar yang hendak mendengarkan penjelasan
dicapai mengenai Pelaku ekonomi. yang disampaikan.
II Kegiatan inti 65
1. Memberikan soal pretest 1. Menjawab soal dengan menit
2. Menjelaskan materi yang akan baik.
dipelajari dengan peta konsep dan 2. Mendengarkan dan
gambar yang disesuaikan dengan menyimak dengan baik.
materi. 3. Siswa aktif bertanya.
3. Memberikan kesempatan kepada 4. Siswa menyimak
siswa untuk bertanya. penjelasan guru.
4. Menjelaskan langkah-langkah 5. Siswa membuat kelompok.
metode Numbered Heads Together 6. Masing-masing siswa
5. Membagi siswa menjadi 5 menerima nomor.
kelompok 7. Masing-masing kelompok
6. Memberikan nomor kepada mengerjakan dan setiap
masing-masing siswa dalam anggota kelompok
kelompok. mengetahui jawabannya.
7. Memberikan tugas kepada masing- 8. Siswa yang dipanggil
masing kelompok untuk nomornya melaporkan
berdiskusi. hasil kerja kelompoknya.
8. Memanggil salah satu nomor dari 9. Mendengarkan dengan
masing-masing kelompok. baik dan mencatat poin-
9. Membuat kesimpulan hasil diskusi poin penting dari materi
siswa dan menyimpulkan materi yang dipelajari.
yang dipelajari 10. Menjawab soal dengan
10. Memberikan soal postest baik.
III Penutup 5 menit
1. Mengingat dan memotivasi siswa 1. Mendengarkan dengan
untuk lebih giat belajar. baik.
2. Mengakhiri proses pembelajaran 2. Mengucapkan lafadz
dengan mengucap lafadz hamdalah dan menjawab
hamdalah, sekaligus mengucapkan salam.
salam.
G. Penilaian
Penilaian proses
a. Tes lisan, dilakukan melalui keaktifan siswa dalam Tanya jawab dan
mengungkapkan pendapatnya pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
b. Tes tertulis, dilakukan melalui pemberian tes awal (pre-test) dan tes akhir
(post-test) dengan soal yang sama terkait dengan materi yang diajarkan.
Siswandi, SE Nurazizah
NIM. 106015000466
Lampiran 4
HAND OUT 1
PELAKU EKONOMI
2. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah unit terkecil dalam perekonomian. Dalam skala
sempit, rumah tangga adalah keluarga, yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak,
dan anggota keluarga lainnya. Adapaun rumah tangga dalam skala luas adalah
masyarakat, yaitu terdiri dari sekelompok keluarga. Rumah tangga
(konsumen) adalah kelompok yang terkait dalam hubungan kekeluargaan.
Karena terdiri atas orang-orang, rumah tangga (keluarga) merupakan sebuah
unit pelaku ekonomi. Rumah tangga memegang peranan penting dalam
perekonomian masyarakat. Karena rumah tangga berperan sebagai berikut:
1) Konsumen
Sebagai konsumen, rumah tangga membeli dan mengonsumsi barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan mendapat keuntungan dari
penjualan barang dan jasa tersebut. Sebaliknya rumah tangga dapat
memperoleh pendapatan karena keterlibatannya dalam proses produksi.
Rumah tangga dapat menyewakan alam, bekerja dan memberikan modal
dalam proses produksi.
2) Penyedia faktor produksi bagi perusahaan.
Sebagai penyedia faktor produksi, rumah tangga menawarkan tenaga,
lahan (tanah) dan modal.
3. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian dari pelaku ekonomi. Masyarakat terdiri dari
masyarakat dalam negeri dan masyakat luar negeri. Masyarakat sebagai pelaku
ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri
juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena
berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya
berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman
modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Dalam pembahasan ini akan dibahas peran masyarakat luar negeri dalam
pelaku ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri suatu Negara
perlu hubungan dengan Negara lain. Karena tidak semua Negara dapat
memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya.
Indonesia melakukan hubungan ekonomi dengan berbagai Negara di seluruh
dunia. Hubungan tersebut dapat berupa perdagangan, ketenagakerjaan dan
permodalan. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Perdagangan
Salah satu bentuk kerja sama dengan luar negeri adalah perdagangan yaitu
ekspor maupun impor barang maupun jasa.
b) Pertukaran tenaga kerja
Masyarakat Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri,
mereka yang bekerja di luar negeri memberikan devisa bagi bagi
Indonesia. Selain masyarakat Indonesia bekerja di luar negeri, masyarakat
dari Negara lain juga banyak yang bekerja di Indonesia.
c) Sumber penanaman modal asing
Penanaman modal asing di suatu Negara merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kemakmuran penduduk di suatu Negara.
d) Pemberi pinjaman
Untuk melaksanakan pembangunan, suatu Negara membutuhkan dana
yang sangat besar. Pada saat suatu Negara mengalami kesulitan keuangan,
maka Negara akan meminjam dari Negara lain atau badan keuangan
internasional.
Lampiran 5
HAND OUT 2
PELAKU EKONOMI
1. Perusahaan
Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan. Perusahaan adalah
kesatuan teknis yang mengkombinasikan faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan digolongkan
sebagai perusahaan perseorangan, CV, Firma, Perseroan Terbatas (PT), dan
koperasi. Menurut lapangan usahanya, perusahaan terdiri atas perusahaan
agraris, ekstraktif, industri, perdagangan dan jasa. Perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu perusahaan swasta (Badan Usaha Milik
Swasta atau BUMS) dan perusahaan Negara (Badan Usaha Milik Negara atau
BUMN).
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah suatu perusahaan yang seluruh modalnya atau sebagian
dimiliki oleh Negara. adapun tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah
sebagai berikut:
Melayani kepentingan masyarakat umum
Mencegah praktek monopoli swasta
Sumber pendapatan Negara
Bentuk-bentuk badan usaha menurut UU No. 9 Th 1969, terdiri atas
Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Persero
(PT).
b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS, yaitu badan usaha yang seluruh permodalannya berasal dari pihak
swasta, badan usaha milik swasta ini dapat dimiliki oleh seorang atau
beberapa orang dalam bentuk kerja sama penanaman modal. Badan Usaha
Milik Swasta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan atau laba;
b) Permodalan berasal dari pihak swasta yang dapat berasal dari satu orang
atau beberapa orang dalam bentuk kerja sama;
c) Mempunyai status hukum yang bertanggung jawab sesuai kitab undang-
undang hukum dagang;
d) Karyawannya berstatus pegawai swasta yang diatur oleh masing-masing
perusahaan.
Bentuk badan usaha milik swasta terdiri atas perusahaan perseorangan,
firma (Fa), perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas (PT).
Peran perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
1) Produsen
Sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya
perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomitif menghasilkan
mobil atau motor. Perusahaan ektraktif adalah perusahaan yang
menghasilkan barang dan cara mengambil langsung dari alam, misalnya
perusahaan pertambahan minyak bumi, batu bara, besi dan sebagainya.
Perusahaan industry adalah perusahaan yang menghasilkan barang
dengan cara mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah
jadi.
2) Pengguna faktor produksi
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan komponen-komponen
yang disebut faktor produksi. Faktor produksi disediakan oleh rumah
tangga. Dengan skill yang dimiliki perusahaan mengkombinasikan
faktor produksi untuk diolah sehingga menghasilkan barang atau jasa.
3) Agen pembangunan
Agen artinya perantara atau pembantu. Sebagai agen pembangunan,
artinya perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan
pembangunan.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
Badan Hukum Koperasi dengan melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan (UU No. 25 Tahun 1992).
a. Landasan koperasi Indonesia
Landasan ideologi : pancasila
Landasan struktural yaitu UUD 1945
Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun1992
Landasan mental yaitu solidaritas
b. Tujuan koperasi
Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan
kesehjateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandasan
pancasila dan UUD 1945.
c. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah:
1) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2) pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3) pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha anggota;
4) pemberian balas jasa yang terbatas atas modal;
5) kemandirian;
d. Perangkat koperasi
1) Rapat anggota. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi, segala
keputusan dalam rapat anggota koperasi bersifat mengikat pada semua
anggota.
2) Pengurus. Merupakan pelaksanaan dan memegang kuasa rapat
anggota.
3) Pengawas. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha koperasi
seharusnya dilakukan oleh anggota koperasi secara bersama-sama.
e. Modal koperasi
1) Modal sendiri, berasal dari :
a) Simpanan pokok, yaitu simpanan anggota yang hanya dibayarkan
sekali selama menjadi anggota dengan jumlah yang telah ditetapkan.
b) Simpanan wajib, yaitu simpanan anggota yang dibayar dalam waktu
tertentu secara rutin dengan jumlah tertentu.
c) Simpanan sukarela, yaitu simpanan anggota yang dapat dilaksanakan
sewaktu-waktu dengan jumlah yang tidak sama.
d) Dana cadangan, yaitu dana yang diperoleh dari penyisihan SHU
yang tidak dibagikan pada anggota.
e) Hibah, yaitu bantuan dari pihak ketiga yang sifatnya tidak mengikat.
2) Modal pinjaman, berasal dari :
a) Koperasi lainnya.
b) Bank dan lembaga keuangan.
c) Pinjaman dari anggota.
3. Negara (Pemerintah)
Negara adalah komunitas sosial, politik dan ekonomi. Pemerintah adalah
salah satu unsur dari Negara. Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi.
Fungsi pengaturan kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah
bertindak sebagai pelaku ekonomi sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 2
dan 3. Pemerintah mencakup semua lembaga atau badan pemerintahan yang
berwenang dan tugas mengatur kegiatan ekonomi. Peran pemerintah dalam
kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
1) Konsumen
Sebagai konsumen pemerintah membeli dan mengonsumsi berbagai
barang dan jasa untuk mengelola Negara. Misalnya : membeli jasa
pegawai, kendaraan dinas, kertas, alat-alat kantor, listrik, telepon dan lain-
lain.
2) Produsen
Sebagai produsen, pemerintah menghasilkan barang dan jasa tersebut
diproduksi oleh badan usaha milik pemerintah. Sesuai amanat UUD 1945
pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah bertugas menyediakan barang dan jasa
yang penting dibutuhkan oleh rakyat.
3) Regulator
Sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam
bidang ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih
optimal dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Lampiran 6
HAND OUT 3
PASAR
1. Pengertian pasar
Pasar diartikan sebagai suatu tempat di mana para penjual dan pembeli
dapat bertemu untuk berjual beli barang. Dalam ilmu ekonomi pertemuan
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dapat dilakukan
melalui sarana elektronika seperti telepon, faksimili, atau televisi. Oleh
karena itu, penjual dan pembeli tidak bertatap muka sebab berjualan. Pasar
semacam ini disebut pasar abstrak. Pasar konkrit yaitu tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.
2. Fungsi pasar
Pasar sebagai tempat untuk melakukan jual beli barang dan jasa
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi pembentuk harga
Di pasar terjadi proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Semula
penjual menawarkan barang dengan harga tinggi dan pembeli menawar
dengan harga rendah. Jika terjadi kesepakatan, terbentuklah harga pasar
atau harga keseimbangan.
b. Fungsi distribusi
Pasar memperlancar pendistribusian barang dari produsen kepada
konsumen. Produsen dapat berhubungan dengan konsumen dalam
menyalurkan barang-barangnya, baik langsung maupun tidak langsung
melalui pasar.
c. Fungsi promosi
Produsen ingin barang dan jasa/ hasil produksinya dikenal oleh konsumen.
Kegiatan memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen disebut
promosi.
d. Fungsi penyerapan tenaga kerja
Pedagang yang ada di pasar mempekerjakan orang-orang sebagai kuli
angkut, pelayan toko tenaga kasir, dan sebagainya. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pasar berfungsi sebagai tenpat penyerap tenaga kerja.
e. Sumber penghasilan
Pasar mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat, terutama hal yang
terkait dengan penghasilan. Di pasar terdapat penjual yang merupakan
bagian dari suatu masyarakat. Mereka memperolah penghasilan dari
berjualan dipasar. Pemerintah juga mendapatkan penghasilan melaui pajak
dan retribusi pasar.
3. Jenis- jenis pasar
1) Pasar berdasarkan wujudnya (segi fisik)
a. Pasar konkret (pasar nyata). Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang
dan jasa, dan barang-barang yang diperjualbelikan barada dp pasar
tersebut.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata). Yaitu pasar di mana penjual menawarkan
barang hanya memperlihatkan contoh atau pembeli dan pejual tidak
langhsung datang ke pasar.
2) Pasar berdasarkan luas kegiatannya
a. Pasar lokal. Yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dari
satu daerah setempat saja. Contoh pasar desa.
b. Pasar daerah. Yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli di
satu daerah tertentu. Contoh pasar slewer di Solo.
c. Pasar nasional. Yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli
dari berbagai wilayah dalam suatu Negara. Contoh Bursa Efek Jakarta
(BEJ).
d. Pasar internasional. Yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan
pembeli dari berbagai Negara. Pasar karet di New York.
3) Pasar berdasarkan waktunya
a. Pasar harian. Yaiyu pasar yang terjadi hampir setiap hari dan menyediakan
barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar tradisional.
b. Pasar mingguan. Yaitu pasar yang terjadi seminggu sekali. Contoh pasar
mobil dihalaman TVRI stasiun Yogyakarta yang diselenggarakan setiap
hari minggu.
c. Pasar bulanan. Yaitu pasar yang terjadi setiap bulan sekali. Contohnya
pasar di daerah perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara yang dikenal
dengan nama pajak terjadi setiap bulan sekali.
d. Pasar tahunan. Yaitu pasar yang terjadi setahun sekali.contoh Pekan Raya
Jakarta.
e. Pasar temporer. Yaitu pasar yang terjadi sewaktu-waktu. Contoh pasar
tiban, pasar murah.
4) Pasar berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan.
a. Pasar barang konsumsi. Yaitu pasar yang digunakan untuk
memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh pasar sehari-hari, pasar
buah.
b. Pasar faktor produksi. Yaitu pasar yang digunakan untuk
memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga
kerja.
5) Pasar berdasarkan bentuk
a. Pasar persaingan sempurna. Yaitu pasar di mana penjual dan pembeli
sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang
melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Contonya pasar sapi
di pasar Internasional.
b. Pasar oligopoli. Yaitu suatu pasar di mana hanya terdapat sedikit penjual
yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Contonya
pasar, mobil, dan tv.
c. Pasar duopoli. Yaitu suatu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai
oleh dua perusahaan. Contohnya penawaran untuk minyak pelumas
dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
d. Pasar monopoli. Yaitu suatu pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Contohnya PT PLN, PT.
KAI.
e. Pasar monopsoni. Yaitu pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
pembeli, sehingga ia memiliki kemampuan untuk menetapkan harga.
Contohnya PT. KAI Indonesia.
f. Pasar oligopsoni. Yaitu suatu pasar di mana pembelian suatu barang
dipegang oleh beberapa perusahaan. Contohnya, di pedesaan sering
terdapat tengkulak dan pengijon.
g. Pasar persaingan monopolistik. Yaitu pasar yang didalamnya terdapat
persaingan antara pedagang yang melakukan monopoli. Contohnya merek
pasta gigi, Pepsodent memonopoli penjualan pasta gigi di Indonesia.
Lampiran 7
SMP NUSANTARA PLUS CIPUTAT
PRERTES DAN POSTES SIKLUS I
Nama :.
Kelas :.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf abjad a, b, c, dan d!
Menyetujui,
Lampiran 8
SMP NUSANTARA PLUS CIPUTAT
PRERTES DAN POSTES SIKLUS II
Nama :.
Kelas :.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf abjad a, b, c, dan d!
Menyetujui,
Lampiran 9
SMP NUSANTARA PLUS CIPUTAT
PRERTES DAN POSTES SIKLUS III
Nama :.
Kelas :.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf abjad a, b, c, dan d!
1. Pasar adalah .
a. Tempat pedangang menjual barang dagangannya
b. Tempat pembeli membeli barang kebutuhannya
c. Tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
d. Tempat penjualan barang
2. Suatu pasar yang terdapat satu penjual dan banyak pembeli disebut
pasar ..
a. Oligopoli c. Oligopsoni
b. Persaingan sempurna d. Monopoli
3. Berikut ini merupakan tempat pertemuan antara penjual-pembeli, kecuali ..
a. Pasar tradisional c. Pasar raya
b. Toko swalayan d. Pasar abstrak
4. Usaha memperlancar penyaluran barang dari produsen kepada konsumen
merupakan pengertian pasar dalam fungsi ..
a. Produksi c. Distribusi
b. Promosi d. Pembentuk harga
5. Perusahaan Listrik Negara (PLN) termasuk kategori bentuk pasar ..
a. Persaingan monopolistik c. Oligopoli
b. Monopoli d. monopsoni
6. Pasar mobil termasuk pasar .
a. Persaingan sempurna c. Persaingan monopolistik
b. Oligopoli d. Monopoli
7. Pasar abstrak adalah suatu pasar apabila barang yang diperdagangkan berupa
barang .
a. Contoh c. Primer
b. Konsumsi d. Produksi
8. Berikut ini merupakan contoh pasar konkret, kecuali ..
a. Pasar ikan c. Pasar pakaian
b. Pasar sepatu d. Pasar kopi
9. Pasar yang berlangsung setiap hari disebut ..
a. Pasar mingguan c. Pasar bulanan
b. Pasar harian d. Pasar tahunan
10. Pasar swalayan merupakan contoh pasar .
a. Modern c. Barang
b. Tradisional d. Grosir
11. Jika pada suatu pasar hanya ada dua penjual maka jenis pasar ini disebut
sebagai pasar .
a. Oligopoli c. Monopoli
b. Duopoli d. Monopsoni
12. Pasar tembakau di Bremen, Jerman, merupakan jenis pasar .
a. Tradisional c. Nasional
b. Modern d. Internasional
13. Apabila kamu pergi ke pasar untuk membeli suatu barang yang kamu
butuhkan, maka kamu berperan sebagai
a. Produsen c. Pedagang
b. Penjual d. Konsumen
14. Saat kamu membeli makanan yang dapat dimakan secara langsung di pasar,
maka pasar tersebut termasuk jenis pasar .
a. Internasional c. Barang konsumsi
b. Faktor produksi d. Mingguan
15. Pasar sayur mayur merupakan jenis pasar .
a. Lokal c. Nyata
b. Harian d. konsumsi
16. Suatu transaksi jual dan beli dapat terjadi karena adanya .
a. Barang c. Uang
b. Tempat d. Modal
17. Berikut ini ialah hal-hal yang tidak dapat kamu temukan di pasar, kecuali .
a. Terdapat penjual yang menawarkan barang dagangannya
b. Terdapat pembeli yang mencari barang kebutuhannya
c. Tempat perputaran uang dari pembeli kepada penjual
d. Tempat pertentangan anatar individu
18. Kegiatan memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen merupakan pasar
yang berfungsi sebagai .
a. Pembentuk harga c. Promosi
b. Tenaga kerja d. Sumber penghasilan
19. Pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan faktor-faktor produksi
disebut pasar .
a. Produksi c. Konkret
b. Tahunan d. Monopoli
20. Pekan Raya Jakarta merupakan contoh dari pasar .
a. Konsumsi c. Harian
b. Tahunan d. Internasional
Menyetujui,
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN
SIKLUS I
1. A 11. A 21.D
2. B 12. A 22.C
3. C 13. B 23.A
4. A 14. B 24.D
5. C 15. A 25.A
6. D 16. B 26.B
7. B 17. D 27.B
8. A 18. A 28.B
9. B 19. A 29.C
SIKLUS II
1. B 11. A
2. B 12. D
3. D 13. C
4. B 14. B
5. B 15. C
6. A 16. D
7. A 17. B
8. D 18. B
9. C 19. D
10. B 20. C
SIKLUS III
1. C 11. B
2. D 12. D
3. D 13. D
4. C 14. C
5. B 15. D
6. B 16. A
7. A 17. D
8. D 18. C
9. B 19. A
10. A 20. B
Lampiran 11
Kelas/Semester : VIII-1/1
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Juli 2010
Lampiran 12
Berilah tanda checklist () pada nilai angka sesuai dengan pengamatan Anda
5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang
Nilai
No Aspek Penilaian
5 4 3 2 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas
- Memberi salam
- Mengabsen siswa
b. Apersepsi
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Penggunaan media/ alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
b. Menggunakan metode Numbered Heads Together
- Membagi siswa menjadi 5 kelompok
- Memberikan nomor kepada masing-masing
siswa dalam kelompok
- Memberikan tugas kepada setiap kelompok
- Memanggil salah satu nomor dari masing-
masing kelompok.
- Menyimpulkan hasil diskusi siswa
c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran
d. Teknik menjelaskan/ menyampaikan materi
e. Pengelolaan kegiatan diskusi
f. Bimbingan kepada kelompok
g. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir
h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup
a. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat belajar
b. Menutup pembelajaran
Ket : Diadaptasi dari form penilaian PPKT FITK 2010
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Berilah tanda checklist () pada nilai angka sesuai dengan pengamatan Anda
5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang
Nilai
No Aspek Penilaian
5 4 3 2 1
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan
kelas
- Memberi salam
- Mengabsen siswa
b. Apersepsi
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu
siswa (motivasi)
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin
dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Penggunaan media/ alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator bahan ajar
b. Menggunakan metode Numbered Heads
Together
- Membagi siswa menjadi 5 kelompok
- Memberikan nomor kepada masing-masing
siswa dalam kelompok
- Memberikan tugas kepada setiap kelompok
- Memanggil salah satu nomor dari masing-
masing kelompok.
- Menyimpulkan hasil diskusi siswa
c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran
d. Teknik menjelaskan/ menyampaikan materi
e. Pengelolaan kegiatan diskusi
f. Bimbingan kepada kelompok
g. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
berfikir
h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa
j. Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup
a. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat
belajar
b. Menutup pembelajaran
Ket : Diadaptasi dari form penilaian PPKT FITK 2010
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Berilah tanda checklist () pada nilai angka sesuai dengan pengamatan Anda
5 = Sangat Baik; 4 = Baik; 3 = sedang/Cukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang
Nilai
No Aspek Penilaian
5 4 3 2 1
1. Kegiatan Pendahuluan
e. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan
kelas
- Memberi salam
- Mengabsen siswa
f. Apersepsi
g. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu
siswa (motivasi)
h. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin
dicapai
2. Kegiatan Inti
k. Penggunaan media/ alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator bahan ajar
l. Menggunakan metode Numbered Heads
Together
- Membagi siswa menjadi 5 kelompok
- Memberikan nomor kepada masing-masing
siswa dalam kelompok
- Memberikan tugas kepada setiap kelompok
- Memanggil salah satu nomor dari masing-
masing kelompok.
- Menyimpulkan hasil diskusi siswa
m. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran
n. Teknik menjelaskan/ menyampaikan materi
o. Pengelolaan kegiatan diskusi
p. Bimbingan kepada kelompok
q. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
berfikir
r. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat
s. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa
t. Menyimpulkan hasil pembelajaran
3 Kegiatan Penutup
c. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat
belajar
d. Menutup pembelajaran
Ket : Diadaptasi dari form penilaian PPKT FITK 2010
Observer
Siswandi, SE
Lampiran 15
Siklus : Satu
Pembelajaran ke- :1
Hari/Tanggal :Kamis, 23 September 2010
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Siklus : Dua
Pembelajaran ke- :2
Hari/Tanggal :Kamis, 30 September 2010
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Siklus : Tiga
Pembelajaran ke- :3
Hari/Tanggal :Kamis, 14 Oktober 2010
Observer
Siswandi, SE
Lampiran 16
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS
EKONOMI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE NHT
RESPONDEN SISWA
KET:
B = Baik: Skor 3
C = Cukup: Skor 2
K = Kurang: Skor 1
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS
EKONOMI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE NHT
RESPONDEN SISWA
KET:
B = Baik: Skor 3
C = Cukup: Skor 2
K = Kurang: Skor 1
Observer
Siswandi, SE
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS
EKONOMI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE NHT
RESPONDEN SISWA
KET:
B = Baik: Skor 3
C = Cukup: Skor 2
K = Kurang: Skor 1
Observer
Siswandi, SE
Lampiran 17
LEMBAR ANGKET PENELITIAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk:
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a,
b
c, atau d yang terdapat pada lembar jawaban.
Menyetujui,
Lampiran 19
6. Apakah kamu dapat memahami materi IPS yang dijelaskan oleh guru?
Jawaban :
7. Hambatan apa yang kamu hadapi pada saat belajar IPS?
Jawaban :
8. Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode numbered heads together?
Jawaban :
9. Apakah guru sudah menggunakan metode numbered heads together
dikelasmu?
Jawaban :
10. Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
Jawaban :
Lampiran 20
DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN
Siswa sedang melaksanakan pretest
DINAS PEMERINTAH
KEUANGAN
1. MUNTOHAR, SE
2. JAELANI
3. SITI ANISA
4. MADNUR
SECURITY
GURU
OFFICE BOY
SISWA
Ket : MASYARAKAT
: Koordinasi
: Koordinasi Tidak Langsung
: Instruksi/Perintah
: Pertanggung Jawaban
Ciputat, 15 Juli 2009
Kepala Sekolah,
CECEP SETIAWAN, MA
BIODATA DEWAN GURU PENGAJAR DAN KARYAWAN
SMP NUSANTARA PLUS CIPUTAT TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Jl. Tarumanegara Dalam No. 1 Pisangan Ciputat - Tangerang, Telp. (021) 747 07 222
JK
Pend. Status
Tempat, Keahlian Mengajar / Jml Tamatan/Tah Alamat
No NIK Nama Guru / Karyawan MULAI TUGAS Jabatan Terak Kepegawaia Gol No.Tlp./ Hp
Tanggal Lahir Bidang Study Jam un Rumah
hir n
L/P
Jl. Ibnu
Univ. Guru Tetap
Bogor, 14 Juli Al-Qur'an Hadits / Taimia V No.
1 2006.07.02 Cecep Setiawan, MA 16 Juli 2006 L Kepala Sekolah 16 S2 Muhammadiya Bidang III-C 081288005576
1976 BTQ / BP 18 B Komp.
h Jakarta/2003 Study
UIN Ciputat
Jl.
Guru Tetap
Riau, 14 Agustus University Of Tarumanegar
2 2006.07.01 Dr.H.Alimudin Al-Murtala, MM, M.Pd 16 Juli 2006 L Guru DPK I P S Sejarah 24 S3 Bidang IV-A 021-74707222
1966 Berkley/2009 a Dalam No.
Study
1 Pisangan
Jl. Buntu
Guru Tetap
Pacitan, 20 STIE Raya No. 22
3 2007.07.23 H. Abdul Kholik, S.Pdi., MM.Pd 16 Juli 2006 L Bid. Kurikulum Sejarah / BTQ 20 S2 Bidang III-B 021-74711424
September 1971 Ganesha/2010 Gintung
Study
Cirendeu
Jl. Kertamukti
Univ. Guru Tetap
Ujung Pandang, 2 Penjas / Akidah Akhlak Gg.H.Nipan
4 2006.07.03 Gazalba, S.Ag 16 Juli 2006 L Bid. Kesiswaan 28 S1 Muhammadiya Bidang III-B 081380124747
Maret 1975 / BP Rt. 01/08 No.
h Jakarta/2000 Study
123A
Jl. Legoso
Tangerang, 15 IAIN Raya Rt.
5 2006.07.05 Jamaluddin, S.Ag 16 Juli 2006 L Guru Fiqih 16 S1 Honorer III-B 02191167656
Agustus 1974 Jakarta/1997 01/07 No. 11
Pisangan
Jl. Komp.
STIT Padang
Payukumbuh, 1 Aqidah Akhlak / Griya
6 2006.07.06 Fitriyani, M.Pd 16 Juli 2006 P Guru 16 S2 Panjang/UN Honorer III-B 021-7445235
Februari 1972 Sejarah Mulatama
Padang/2004
Blok Ano. 46
Jl. Kompas
INDRA Guru Tetap
Tapanuli, 25 Gg.
7 2006.07.07 Nuraini Nasution, S.Pd 16 Juli 2006 P Wali Kelas IX.1 Matematika 40 S1 PRASTA Bidang III-B 081380650576
Februari 1967 Kemabang
PGRI/2006 Study
Rt. 02/08 No.
Jl.
Jakarta, 8 IKIP Pesanggrahan
8 2006.07.09 Fadhila, S.Pd 16 Juli 2006 P Guru Bahasa Inggris 20 S1 Honorer III-B 021-7434978
September 1966 Jakarta/2007 No. 57 UIN
Ciputat
Jl. KH.
Guru Tetap
Grobogan, 5 Juni UNSRI Dewantoro
9 2006 07 10
2006.07.10 I Titik Puji
Ir. P ji Lestari
L t i 16 JJuli
li 2006 P W li Kelas
Wali K l IX.4
IX 4 Fi ik
Fisika 18 S1 Bid
Bidang III B
III-B 021 7495474
021-7495474
1968 Surakarta/1992 Gg. Tego Rt.
Study
02/04 No. 80
Jl. Legoso
INSTIPER Guru Tetap
Bandung, 15 Raya Komp.
10 2006.07.11 Ika Surpiati Ningrum, SP 16 Juli 2006 P Wali Kelas IX.3 Biologi / Fisika 30 S1 Yogyakarata/2 Bidang III-B 085284361978
Februari 1977 Batan No. 43
000 Study
Pisangan
IKIP Jl. Perum
Guru Tetap
Wonogiri, 13 VETERAN Mentari Blok
11 2006.07.13 Sudarno, S.Pd 16 Juli 2006 L Guru Geografi 8 S1 Bidang III-B 021-7409894
Januari 1966 Sukoharjo/199 K2 No. 3
Study
2 Sawangan
Jl. Kertamukti
Pamusiran, 8 Wali Kelas STS Gg.H.Leman
12 2007.03.24 Amir Hamzah, S.Hi 16 Juli 2006 L SKI 24 S1 Honorer III-B 021-71074630
April 1977 VII.3 Jambi/2001 Rt. 03/08 No.
99 Pisangan
Jl. Ibnu
Mandirancan, 30 Pembina Fiqih / PKn / Al-Qur'an IAIN Tamiya V
13 2008.07.41 Drs. Syaefudin 14 Juli 2008 L 24 S1 Honorer III-A 02198985773
Maret 1965 ROHIS Hadits Jakarta/1993 No. 18 B
Komp. UIN
Univ. Guru Tetap Kp. Bulak
Jakarta, 31 Maret
14 2008.07.42 Erni Yusnita, S.Pd 14 Juli 2008 P Guru Bahasa Indonesia 20 S1 Muhammadiya Bidang Rt.011/09 III-A 02193215431
1968
h Jakarta/1994 Study serua Ciputat
Lampiran 26
Tabel Hasil Data Angket Minat Belajar Siswa
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adam Bactiar 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 36
2 Ade Saiful K 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 34
3 Ahmad Arifin 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 35
4 Alfica RM 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 31
5 Ali Akbar .L 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32
6 Anisa Nur Safitri 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 31
7 Anisa Vilda W 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
8 Delvina .A 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 23
Eka Julya Nurul
9 Azizah 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 31
10 Eliya Efriyani 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
11 Fikri Ali Putra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
12 Galang Bintang S 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 35
13 Imelda Meivianty 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 35
14 Izam Fahdian 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 36
15 Jepri Ilham 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 34
16 Kamal 4 2 2 3 4 2 4 3 4 2 30
17 M. Helmi .P 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 21
18 Melinda 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 35
19 Miraj Amarullah 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 31
20 Mirna Wati Dewi 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 35
Nanda Wilda Nur
21 Azizah 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 28
Nazal Eldi
22 Winata 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32
23 Rahma Okta S 2 2 2 3 3 3 3 4 1 4 27
24 Reza .M.N 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36
25 Riswati 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 37
26 Rizka Novindira 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 32
27 Sahrul.N 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
28 Satria P.A.N 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3 32
Sheila Sylviana
29 Dewi 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 33
30 Tesalonika 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 36
Virsa May Dwi
31 Nadya 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 35
32 Wahyu.A 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 33
33 Windi Agustin 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
PROFIL PENULIS