Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH pH , DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI

ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR


ELEKTROPLATING DENGAN AGEN
PEREDUKSI ASETON

THE EFFECT OF pH OF THE SOLUTION, AND ELECTRODEPOSITION TIME ON


THE ELECTRODEPOSITION EFFICIENCY OF SILVER(I) ION IN
ELECTROPLATING LIQUID WASTE WITH
ACETONE AS REDUCING AGENT

Yuliani Eforina, Siti Marwati, Regina Tutik Padmaningrum

Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta


e-mail: watikimuny@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pH larutan, dan waktu


elektrodeposisi terhadap efisiensi elektrodeposisi ion Ag(I) dalam limbah cair
elektroplating serta pengaruh aseton terhadap karakteristik deposit Ag.
Subjek penelitian ini adalah ion Ag(I) dalam limbah cair elektroplating.
Objeknya adalah efisiensi elektrodeposisi ion Ag(I) dalam limbah cair
elektroplating. Proses elektrodeposisi dilakukan dengan variasi pH larutan; dan
waktu elektrodeposisi. Filtrat hasil elektrodeposisi dianalisis dengan
menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom untuk memperoleh
konsentrasi ion Ag(I) sisa. Kualitas deposit Ag ditentukan dengan pengamatan
secara visual. Struktur kristal hasil elektrodeposisi ditentukan dengan metode
Difraksi Sinar-X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Semakin tinggi pH larutan, maka
semakin besar efisiensi elektrodeposisi ion Ag(I). pH optimal adalah pH 9 dengan
efisiensi elektrodeposisi 86,37 %. Semakin lama waktu elektrodeposisi maka
semakin tinggi efisiensi elektrodeposisi ion Ag(I), dan terjadi perubahan pada
tingkat kekristalan deposit Ag hasil elektrodeposisi. Penambahan agen pereduksi
aseton memberikan pengaruh negatif secara visual terhadap permukaan deposit
karena permukaan deposit semakin rapuh, dan jumlah Ag(I) yang terdeposit lebih
sedikit.

Kata kunci : ion Ag(I), elektrodeposisi, aseton, limbah cair elektroplating.


ABSTRACT

This research was aimed to determine the effect of pH solution, and


electrodeposition time on the electrodeposition efficiency of Ag(I) ion in
electroplating liquid waste and the effect of acetone on characteristics of Ag
deposit.
The subject of this research was Ag(I) ion in electroplating liquid waste.
The object was electrodeposition efficiency of Ag(I) ion in electroplating liquid
waste. The process of the electrodeposition was done by varying the pH solution,
and time concentration. The Filtrate was analyzed by using the method of Atomic
Absorption Spectrofotometry to obtain the rest of Ag(I) ion and the determination
of the electrodeposition efficiency. The quality of the Ag deposit was done by
visual observation. The crystal structure of the electrodeposition result was
determined by the X-Rays Diffraction method.
The results of this research showed that: The higher pH, the higher the
efficiency of electrodeposition Ag(I) ion, the optimum pH was 9 with 86,37%
efficiency. The longer the electrodeposition time, the higher the efficiency of
electrodeposition Ag(I) ion, there was a change on the crystalinity level of the Ag
deposit in the electrodeposition result. The addition of acetone reducing agent
gave negative visual impact on the surface of the Ag deeposit due to its fragile,
and Ag (I) deposited in a small amount.

Keywords : Ag(I) ion, electrodeposition, acetone, electroplating liquid waste

PENDAHULUAN (Ag). Limbah yang mengandung


Kegiatan elektroplating, selain perak sangat berbahaya bagi
menghasilkan produk yang berguna kelestarian lingkungan dan kesehatan
juga menghasilkan limbah padat, cair, makhluk hidup sekitarnya.
serta emisi gas. Limbah padat berasal Metode pengolahan limbah cair
dari kegiatan polishing maupun elektroplating yang relatif efektif
penghilangan kerak, limbah cair adalah metode pengambilan kembali
berupa air limbah berasal dari (recovery) logam dalam limbah
pencucian, pembersihan dan proses dengan cara elektroplating. Proses
plating. Air limbah juga mengandung pelapisan elektroplating sering
logam-logam terlarut dan senyawa- disebut juga dengan elektrodeposisi,
senyawa berbahaya [1]. yaitu suatu proses
Salah satu kation yang pengendapan/deposisi logam
terdapat dalam limbah cair pelindung di atas logam lain dengan
elektroplating adalah ion logam perak cara elektrolisa [2]. Proses
elektrodeposisi ion Ag(I) dalam 5, 7, 9 dan 11. Dilakukan juga
limbah cair AgCl yang pernah diteliti elektrodeposisi ion Ag(I) pada variasi
terbukti dapat digunakan untuk pH awal yaitu 9,8-10 tanpa
recovery logam Ag dengan penambahan aseton sebagai
formaldehida sebagai zat aditif [3]. pembanding untuk karakterisasi
Beberapa parameter yang deposit Ag.
mempengaruhi proses elektrodeposisi Konsentrasi ion Ag(I) sisa
diantaranya yaitu potensial, zat aditif, elektrodeposisi ditentukan dengan
waktu, suhu, perlakuan pengadukan, menggunakan alat Spektrofotometer
rapat arus, konsentrasi larutan Serapan Atom (AAS). Karakterisasi
elektrolit, dan pH larutan. Tujuan dari deposit Ag hasil elektrodeposisi
penelitian ini adalah mengetahui ditentukan dengan menggunakan alat
pengaruh pH dan waktu Difraksi Sinar-X (XRD).
elektrodeposisi terhadap efisiensi
elektrodeposisi ion Ag(I) dari limbah HASIL DAN DISKUSI
cair elektroplating dan mengetahui 1. Pengaruh pH Elektrodeposisi
pengaruh aseton terhadap Salah satu parameter yang
karakteristik deposit Ag pada mempengaruhi proses elektrodeposisi
berbagai waktu elektrodeposisi. adalah pH elektrodeposisi. Pengaruh
pH larutan terhadap efisiensi
METODE PENELITIAN elektrodeposisi ditunjukkan pada
Subjek penelitian ini adalah ion Ag(I) Gambar 1 yaitu efisiensi
dalam limbah cair elektroplating dan elektrodeposisi naik seiring dengan
objeknya adalah efisiensi meningkatnya pH larutan, dan
elektrodeposisi ion Ag(I) dalam memiliki efisiensi elektrodeposisi
limbah cair elektroplating. optimal pada pH 9 dengan efisiensi
Proses elektrodeposisi sebesar 86,37%.
dilakukan selama 1 jam dengan
penambahan 1 mL HNO3 4 M, 2 mL
H2SO4 0,2 M, dan 0,4 M aseton.
Variasi pH yang digunakan adalah pH
Efisiensi Elektrodeposisi Ion
Efisisensi Elektrodeposisi Ion
Series1;
4; 69,14
Series1;
3; 61,78
Series1;

Ag(I) %
Ag(I) Series1; 2; 50,88
1; 42,41

pH larutan Waktu Eektrodeposisi (jam)

Gambar 1. Kurva Hubungan antara Gambar 2. Kurva Hubungan antara


pH Larutan Elektrodeposisi terhadap waktu Elektrodeposisi terhadap
Efisiensi Elektrodeposisi Ion Ag(I) Efisiensi Elektrodeposisi Ion Ag(I)

Besarnya pH larutan akan Semakin lama waktu semakin

mempengaruhi kualitas deposit yang banyak jumlah endapan yang

dihasilkan. Semakin tinggi pH larutan diperoleh yang disebabkan oleh

maka kestabilan dari larutan pada semakin banyaknya waktu kontak

proses elektrodeposisi juga akan antara zat pengendap dengan ion

meningkat sehingga kemungkinan logam dalam larutan dan pada titik

akan menghasilkan deposit Ag yang tertentu akan terjadi kesetimbangan

lebih baik [4]. Selain larutan lebih ketika ion Ag(I) yang terdeposisi

stabil kenaikan pH yang lebih tinggi maksimum, karena terjadi titik jenuh

juga akan mempengaruhi kecepatan dimana seluruh permukaan katoda

elektrodeposisi yang lebih tinggi dan terlapis oleh Ag.

pada pH tertentu akan kembali Meningkatnya waktu

menurun setelah melewati pH optimal elektrodeposisi tidak memiliki efek

[5]. Adanya penambahan asam dalam yang signifikan terhadap ukuran

larutan akan menyebabkan arus partikel [7]. Adanya variasi waktu

menjadi lebih rendah dibandingkan elektrodeposisi dapat mempengaruhi

dengan tanpa penambahan asam [6]. kualitas dan kuantitas deposit Ag


yang dihasilkan dari proses
elektrodeposisi.
2. Pengaruh Waktu Elektrodeposisi
Parameter yang mempengaruhi proses 3. Difraktogram XRD Deposit Ag

elektrodeposisi selain pH larutan Karakterisasi deposit Ag


dengan alat XRD bertujuan untuk
adalah waktu elektrodeposisi.
mengetahui pengaruh penambahan dalam sampel limbah cair
aseton pada variasi waktu larutan elektroplating terdapat kandungan Cu.
terhadap mikrostruktur deposit Ag. Pada difraktogram deposit Ag
waktu 2 jam dengan pH 9 memiliki
struktur kubik berpusat muka (FCC)
dengan parameter kisi sebesar 4,0520
dan memiliki bidang kisi (111),
(200), (220) dan (311) pada posisi 2
berturut-turut untuk tiap puncak yaitu
38,570, 44,629, 45,770, 65,091,
Gambar 3. Difraktogram Deposit
76,129, 78,020. Puncak dengan
Hasil Elektrodeposisi Tanpa
Penambahan Aseton dan Penambahan harga 2 sebesar 30,173 dan 51,889
Aseton dengan waktu 2 jam dengan
menunjukkan adanya deposit Cu
pH 9
dengan intensitas 1,3% dan 100%.
Deposit yang dihasilkan
Ketinggian intensitas puncak
didominasi deposit logam Cu
difraktogram menunjukkan tingkat
daripada logam Ag. Hal ini
kekristalan logam [8]. Semakin kecil
ditunjukkan oleh harga 2 pada kedua
nilai parameter kisi maka jarak antar
difraktogram. Difraktogram deposit
atom dalam kristal akan semakin
Ag tanpa penambahan agen pereduksi
dekat. Berdasar data perhitungan nilai
aseton memiliki struktur kubik
parameter kisi dapat diketahui bahwa
berpusat muka (FCC) untuk deposit
dengan adanya penambahan agen
logam Ag dengan parameter kisi
pereduksi aseton mempengaruhi jarak
sebesar 4,0340 dan memiliki
antar atom pada deposit. Berdasarkan
bidang kisi (111), (200), (220) dan
nilai parameter kisi bahwa dengan
(311), dengan posisi 2 yaitu 38,601,
adanya penambahan agen pereduksi
44,570, 65,090, 76,101, 78,019.
aseton terjadi perubahan struktur
Puncak dengan harga 2 51,831
kristal deposit Ag yang ditunjukkan
menunjukkan adanya deposit Cu
dengan semakin kecil nilai parameter
dengan intensitas yang tinggi yaitu
kisi. Dengan demikian penambahan
sebesar 100%, dapat dilihat ternyata
aseton tidak menunjukkan pengaruh
adanya keteraturan susunan atom dan Penambahan agen pereduksi aseton
tingkat kekeristalan deposit Ag. memberikan pengaruh negatif secara
Adanya perubahan intensitas visual terhadap permukaan deposit
logam Ag yang cenderung lebih kecil karena permukaan deposit semakin
dibandingkan dengan intensitas rapuh, dan jumlah Ag(I) yang
logam Cu dapat terlihat pada terdeposit lebih sedikit.
difraktogram. Jika dilihat dari harga
2 yang menunjukan ciri khas logam UCAPAN TERIMA KASIH
Cu menunjukkan bahwa intensitasnya Penelitian ini tergabung dalam
maksimal dan terjadi perubahan luas penelitian Payung an. Siti Marwati,
area puncak. Hal ini menunjukkan dkk.,
bahwa logam Cu terdeposit dengan DAFTAR PUSTAKA
baik dan mempunyai jarak antar atom
1. Purwanto dan Syamsul Huda.
yang lebih kecil sehingga tingkat (2005). Teknologi Industri
Elektroplating. Semarang:
kekristalannya tinggi. Secara umum
Badan Penerbit UNDIP
adanya penambahan aseton pada
2. Hadir Kaban, Sri Niar, dan
elektrodeposisi logam Ag pada
Jorena. (2010). Menguji
limbah cair elektroplating Kekuatan Bahan Elektroplating
Pelapisan Nikel pada Substrat
memberikan pengaruh negatif pada
Besi dengan Uji Impak (Impact
efisiensi deposisi. Test). Jurnal Penelitian Sains.
13(3B): 27-30

3. Murphy, J., Srinivason, S., dan


KESIMPULAN Conway, B.E. (1992). Advances
Semakin tinggi pH larutan in Electrochemical Science and
Engineering.New York: Plenum
maka semakin tinggi efisiensi Press
elektrodeposisi ion Ag(I). pH optimal
4. Cardoso, J.L., Sebastio G,
adalah pH 9 dengan efisiensi Filho, S. (2011).
elektrodeposisi 86,37 %. Semakin Electrodeposition of Gold from
Formaldehyde-Sulfite Baths:
lama waktu elektrodeposisi maka Bath Stability and Deposits
semakin tinggi efisiensi Characterization. Quim. Nova.
34(4): 641-645.
elektrodeposisi ion Ag(I).
24 Desember 2013

23 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai