Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGERTIAN PATOLOGI
Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit yang
disebabkan karena perubahan struktur dan fungsi dari sel dan jaringan tubuh.
Keadaan tubuh yang sakit disebabkan karena adanya gangguan dan penyebab yang
menimbulkan sakit. Kerusakan atau gangguan terdapat pada sel jaringan tubuh atau faal yang
menyimpang mengganggutubuh sebagian atau seluruhnya.
B. BEBERAPA ISTILAH
Simtom
Simtom adalah gejala penyakit. Ada 2 macam gejala penyakit :
a. Gejala subjektif : gejala yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita.
b. Gejala objektif : gejala ditemukan melalui pemeriksaan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan berbagai macam cara :
a. anamnesis : tanya jawab
b. inspeksi : periksa pandang
c. palpasi : pemeriksaan raba
d. perkusi : pemeriksaan ketuk
e. laboratorium
f. rontgen
Simtomatologi
Simtomatologi merupakan suatu studi tentang gejala penyakit.
Diagnosis
Merupakan penentuan jenis atau determinasi secara alamiah dari penyakit. Untuk
menentukan diagnosis diperlukan pemeriksaan.
Ada 3 macam diagnosis :
a. diagnosis klinis : dibuat berdasarkan simtom aktual (gejala sesungguhnya)
b. diagnosis diferensial : gejala yang terdapat pada penderita dibandingkan dan
dibedakan dengan penyakit yang lain
c. diagnosis tentatif : diagnosis yang ditetapkan untuk sementara berdasarkan fakta
dan keadaan yang ditampilkan dan berdasarkan pengamatan.
Prognosis
Merupakan ramalan tentang penyakit. Prognosis adalah istilah kesehatan untuk
menggambarkan kemungkinan akibat dari suatu penyakit. Prognosis si A adalah suram,
misalnya, sementara si B memiliki prognosis baik.
Kata prognosis berasal dari bahasa Yunani, prognostikos (pengetahuan sebelumnya). Kata
ini merupakan gabungan pro (sebelum) dan gnosis (mengetahui).
Ketika diterapkan pada populasi besar, perkiraan prognostik bisa sangat akurat. Namun, jauh
lebih sulit untuk menerjemahkan prognosis bagi pasien individual.
Prognosis tidak hanya didasarkan pada data ilmiah empiris. Ini merupakan perkiraan terbaik
dokter yang dipandu oleh pengalamannya menangani suatu penyakit tertentu.
Prognosis merupakan perkiraan terhadap apa yang diketahui atau terhadap perjalanan suatu
penyakit, sebagai kemungkinan yang akan dihadapi oleh penderita.
Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif menuju kondisi yang tenang. Bila
tanda dan gejala timbul kembali dikenal dengan kambuh (relapse).
Kesakitan (morbiditas) dari suatu penyakit ialah jumlah semua pengaruh penyakit pada
penderita. Mortalitas suatu penyakit merupakan suatu kemungkinan dimana kematian
merupakan hasil akhir dari suatu penyakit. Mortalitas biasanya diformulasikan sebagai
prosentase seluruh penderita pada suatu penyakit.
Hal ini dapat dilakukan berdasarkan diagnosis yang pasti. Ada 8 macam prognosis :
a. Prognosis bona : ramalan baik
b. Prognosis mala : ramalan jelek
c. Prognosis pessima : ramalan jelek sekali
d. Prognosis dubia ad bonam : ramalan ragu-ragu condong kepada yang baik
e. Prognosis dubia ad malam : ramalan ragu-ragu condong kepada yang buruk
f. Prognosis fausta : ramalan baik ada memberi harapan
g. Prognosis infausta : ramalan nahas tidak memberi harapan
h. Prognosis letalis : ramalan mengatakan akan mati
C. SEJARAH PATOLOGI
PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN
Perkembangan ilmu kedokteran dibagi dalam 4 zaman atau era.
1. Zaman emperis sampai tahun 1850
Zaman tentang pengetahuan kesehatan yang hanya didasarkan pada pengalaman saja.
Hypocrates berusaha memisahkan ilmu kedoteran dari ilmu yang berdasarkan mistik
(takhayul).
Dasar-dasar patologi
Hypocrates mempunyai 2 teori tentang penyakit :
1) Teori patologi : teori yang menyatakan penyakit disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan antara cairan-cairan dalam tubuh.
2) Teori patologi solider : teori ini mengatakan bahwa bagian yang sakit adalah bagian yang
padat. Kemudian Hypocrates Galenus mengemukakan teori ketiga tentang penyakit.
3) Teori neuro patologi : teori ini mengatakan bahwa sakit letaknya berdasarkan perubahan-
perubahan yang diakibatkan oleh gangguan syaraf.
Ketiga teori ini hanya berdasarkan perkiraan, tidak tahu atau belum dibuktikan keadaan yang
sesungguhnya.
2. Zaman pengetahuan dasar ilmu kedokteran tahun 1850-1900.
Pada masa ini didapatkan ilmu sebagai dasar pengembangan ilmu kedokteran. Ditandai
dengan didapatkannya mikroskop oleh Antonie van Leuwenhoek.
Hal ini memungkinkan diselidikinya penyebab dari penyakit. Sehubungan dengan ini
berkembang ilmu kedokteran klinik melalui etiologi = ilmu tentang penyebab penyakit,
imunologi = kekebalan dan sebagainya.
3. Zaman pengetahuan secara klinis tahun 1900-1950.
Semua keadaan penderita diperhatikan dengan sebaik-baiknya misalnya mengenai mental
atau emosi dan fisik. Pada waktu ini dikenal ilmu kedokteran yang bergerak dibidang
pencegahan.
4. Zaman pengetahuan kesehatan masyarakat tahun 1950-sekarang.
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan dari masyarakat secara keseluruhannya.
Dasar pengetahuan melalui antropologi sosial, demografi, epidemiologi dan sebagainya.
D. PEMBAGIAN PATOLOGI
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Perbedaannya patologi
anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan patologi klinik mengkaji tentang
perubahan fungsi tubuh yang dapat dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan
tubuh. Patologi anatomi memiliki cabang ilmu, yaitu :
o Histopatologi : menemukan dan mendiagnosa penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan
o Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang
dapat diambil
o Hematologi : mempelajari kelainan seluler dan berbagai komponen pembekuan darah
o Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan organisme yang bertanggungjawab terhadap
penyakit tersebut
o Imunologi : mempelajari mekanisme pertahanan yang spesifik dari tubuh manusia
o Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil pemeriksaan
perubahan kimiawi jaringan dan cairan
o Genetik : mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen
o Toksikologi ; mempelajari pengaruh racun yang diketahui atau yang dicurigai
o Patologi forensic : aplikasi patologi untuk tujuan yang legal (misalnya menemukan sebab
kematian pada kondisi yang tertentu
Patologi meliputi 3 bagian :
1. Menyelidiki berbagai sebab dan terjadinya penyakit, pathogenesis.
2. Menyelidiki perubahan yang terjadi di dalam tubuh (morfologi), dapat diselidiki secara :
- Anatomi = patologi anatomi
- Histology = patologi histologi
- Sitologi = patologi sitologi
3. Menyelidiki faal tubuh yang mengalami gangguan atau kelainan (sakit)
Systemic disease = penyakit yang menyerang seluruh tubuh.
Organic disease = penyakit yang menyerang sebagian saja dari tubuh.
Keduanya dapat kita bedakan dalam :
- Gangguan primer, misalnya : insufisiensi kordis
- Gangguan sekunder, misalnya : dispnea, edema
Dalam pengobatan terutama ditunjukan kepada gejala primer.
Ada 2 macam terapi yaitu :
- Terapi simtomatik
- Terapi kausal.
E. PENYEBAB PENYAKIT
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal yang
menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai secara spesifik oleh gambaran
yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan morfologi dan fungsi dsb). Abnormalitas
dapat bentuknya atau fungsinya atu keduanya.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
Etiologi (sebab)
Patogenesis (mekanisme)
Perubahan patologis dan klinis (mekanisme)
Komplikasi atau cacat (efek)
Prognosis (keluaran)
Epidemiologi (insiden)
Etiologi
1) Etiologi suatu penyakit adalah penyebabnya sendiri, inisiator serangkaian peristiwa yang
menyebabkan sakitnya penderita.
2) Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi antara host (misal : genetic) dengan factor
lingkungan.
3) Lingkungan yang menyebabkan terjadinya penyakit disebut patogen.
4) Bakteri yang menyebabkan penyakit adalah bakteri patogen, sedang bakteri yang tidak
menyebabkan penyakit disebut non patogen.
Secara umum agen penyebab sakit adalah :
a. Kelainan genetic
b. Agen infeksi misal : bakteri, virus, parasit dan jamur
c. Bahan kimia
d. Radiasi
e. Trauma mekanik
5) Pada keadaan dimana penyebab sakit tidak terlihat jelas, misalnya primer, tidak diketahui
(idiopatik), esensial, spontan atau kriptogenik (misalnya, hipertensi esensial, pneumothorak
spontan, sirhosis kriptogenik).
Hubungan sebab
Hubungan sebab suatu penyakit merupakan pertanda dari resiko untuk
berkembangnya penyakit, tetapi bukan merupakan sebab actual penyakit tersebut. Misal :
kanker paru lebih sering ditemukan pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok,
AGENT
Adalah penyebab utama penyakit (causa primer), yang dapat menimbulkan penyakit khusus.
Elemen gizi
- Yodium (kekurangan yodium menyebabkan gondok endemik)
- Kekurangan atau kelebihan vitamin-vitamin atau mineral.
Kimia eksogen.
Zat kimia yang berasal dari luar tubuh, misalnya :
- Obat-obat insektisida.
- CO (Karbonmonoksida), dan sebagainya.
Kimia endogen.
Zat-zat kimia yang berasal dari dalam tubuh manusia, misalnya :
- Hasil metabolism
- Ureum
- Bilirubin
- Hormone
- Toksin - berlebihan tirotoksikosis, miksedema
-kekurangan kreatinisme
Agent fisiologis
Misalnya factor kahamilan : -toksikemia gravidarum,ketuaan, dan eklampsia.
Faktor genitik
- Alopesia
- Himofelia
- Diabetes mellitus
Faktor pisikis
- Mual
- Maag
- Muntah
- Eksem
- Migrain
Faktor fisik
- Panas
- Dingin
Faktor biologis
- Bakteri
- Virus
- Parasit
LINGKUNGAN
a. Fisik
Geografi:
- Dataran tinggi
- Dataran rawan
- Musim, dan sebagainya
b. Biologis
- Tumbuh-tumbuhan
- Vector perantara (lalat, nyamuk, kecoa dan sebagainya)
c. Sosial Ekonomi
- Perkembangan ekonomi
- Struktur sosial, politik
- Kapadatan pend
PATOGENESIS
Patogenesis penyakit merupakan suatu mekanisme yang menghasilkan tanda dan
gejala klinis maupun patologis (Patologi umum dan sistematis J.C.E Underwood). Termasuk
dalam patogenesis penyakit.
Proses radang : suatu respon terhadap berbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan
yang merugikan menyebabkan kerusakan jaringan
Degenerasi : kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respon atau kegagalan dari
penyesuaian terhadap berbagai agen
Karsinogenesis : mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker
Reaksi imun : suatu efek/reaksi system imun tubuh yang tidak diinginkan.
Kelainan fungsi
Sekresi berlebihan dari produksi sel (misal mucus hidung pada influenza, hormone
dengan efek yang jauh). Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel (misal tidak adanya
insulin dalam DM). Gangguan konduksi saraf, Gangguan kontraktilitas struktur otot.
Manifestasi penyakit
Stadium klinis dimana si penderita masih berfungsi secara normal walaupun proses
penyakit sudah ditemukan. Bila proses biologis terganggu, maka penderita mulai secara
subyektif merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan subyektif ini disebut gejala penyakit.
Secara obyektif menyangkut penyimpangan yang dapat diidentifikasikan maka disebut tanda
penyakit. Suatu perubahan struktur yang timbul dalam suatu penyakit disebut Lesi. Akibat
suatu penyakit disebut Sequel. Komplikasi penyakit adalah suatu proses batu atau proses
terpisah yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang dihasilkan oleh
keadaan aslinya.