Gangguan Telinga Akibat Sumbatan Kotoran Telinga Atau Impaksi Serumen Merupakan Gangguan Pendengaran Yang Sering Muncul Pada Segala Usia
Gangguan Telinga Akibat Sumbatan Kotoran Telinga Atau Impaksi Serumen Merupakan Gangguan Pendengaran Yang Sering Muncul Pada Segala Usia
merupakan gangguan pendengaran yang sering muncul pada segala usia, baik
anak-anak, dewasa, maupun lansia. Proses pembentukan serumen sendiri pada
dasarnya merupakan proses fisiologis yang merupakan produk dari kelenjar
seruminosa yang terdapat pada liang telinga. Materi yang terdapat pada serumen itu
sendiri merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari
glandula seruminosa yang berkombinasi dengan epitel deskuamasi dan rambut.
Pembentukan serumen ini sendiri sangat bervariasi pada tiap individu baik dari segi
jumlah maupun komposisi materinya. Faktor yang dapat berpengaruh antara lain
anatomi liang telinga, jumlah kelenjar yang sangat bervariasi pada tiap individu,
hingga faktor kebiasaan mengorek liang telinga yang beresiko menyebabkan
terdorongnya kotoran ke dalam liang.
Tata laksana pada kasus tersebut bervariasi tergantung dari jenis sumbatan, lokasi
sumbatan dan anatomi liang telinga penderita itu sendiri. Terdapat beberapa teknik
pengambilan serumen yang sering dilakukan oleh dokter spesialis THT seperti :
1. Evakuasi dengan pengait serumen (cerumen hook) atau sendok serumen (cerumen
spoon). Biasanya dilakukan pada jenis serumen yang keras
2. Evakuasi dengan teknik Irigasi. Biasanya dilakukan pada cerumen yang dalam dan
lunak atau cerumen yang menempel pada gendang telinga
3. Evakuasi dengan alat penghisap (suction) yang dihubungkan dengan kanul logam.
Dapat dilakukan pada kondisi cerumen yang lunak
4. Evakuasi cerumen dengan penggunaan tetes pelunak terlebih dahulu. Dapat
dilakukan pada kasus serumen yang sangat keras dan sulit dilkeluarkan dengan
pengait ataupun sendok serumen.