Anda di halaman 1dari 5

JENIS BATUAN DAN SIFATNYA

Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi
berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan kompoisis mineralnya dapat di bagi menjadi 3, yaitu
:
1. Batuan beku (igneous rocks)
2. Batuan sedimen (sedimentary rocks)
3. Batuan metamof/malihan (metamorphic rocks)

1.Batuan Beku (Igneous rock)


Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam
batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan bumi (lelehan).

Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) :


Jenis batuan beku Penjelasan dan Sifat
Batuan beku intrusif batuan beku dimana proses pembentukannya terjadi di dalam kerak
(intrusive rocks) bumi atau di bawah permukaan bumi. Batuan ini merupakan bentuk
dari pendinginan magma yang ada di dalam kerak bumi sehingga
tekstur batuan beku biasanya bersifat kasar. Pada batuan beku bahkan
bisa dilihat butiran mineral yang sangat jelas dan dapat dilihat oleh
mata telangjang.

a) Batuan beku dalam terjadi sebagai akibat pembekuan magma yang jauh di dalam bumi (15-
(plutonik) 50 km).
Ciri-ciri batuan plutonik :
a. Umunya berbutir lebih besar/kasar dibandingkan batuan ekstrusi
mudah dibedakan secaramata telanjang (megaskopis).
b.Jarang memprlihatkan sturktur visikular
(mengandung lubang-lubang gas)
c. Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya
Contoh : granit , granodiorit, diorit, sianit, gabro.

b) Batuan beku porfir terbentuk di sekitar pipa magma/kawah, komposisi kristal beragam, ada
yang besar/kasar, dan sedang (porfiritik). Contoh : granit porfir, riolit
porfir, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir.

c) Batuan beku afanitik tekstur kristal halus Contoh : andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit.

Batuan beku ekstrusif batuan beku ekstrusif ini terjadi di atas permukaan kerak bumi karena
(ekstrusive rocks) adanya pencairan magma di dalam mantel atau kerak bumi. Proses
pembekuan dari batuan beku ini lebih cepat dibandingkan batuan beku
intrusive karena proses pembekuannya terjadi di atas permukaan bumi.
Oleh karena itu tekstur dari batuan ini bersifat halus berpasir (amorf).
Jenis batuan beku esktrusif yang paling sering ditemukan adalah batu
basalt.
Hipabissal Terbentuk pada celah-celah / pipa gunung api, proses pendinginanya
relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tak
sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk
struktur porfiritik.Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri.
Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang
mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka
batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang
bertekstur porfiri.
Batuan hipabissal seringkali membentuk sebuah batuan pakolit, dike,
sill, lakolit, dan lopolit.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk di atas permukaan bumi melalui proses pengendapan sedimen pada
suhu dan tekanan udara yang rendah. Batuan sedimen merupakan bentukan dari batuan yang sudah
terkena berbagai jenis pelapukan batuan, aktivitas biggenic, presipitasi dari larutan dan erosi tanah.
Kemudian mengendap di dalam sebuah cekungan dan berkumpul menjadi satu sehingga lambat laun
karena adanya tekanan udara dan suhu yang rendah menjadikan kumpulan tersebut sebuah batu baru.
Material tersebut kemudian mengeras atau membentuk dan mengelami litifikasi sehingga
menjadikan sebuah batuan sedimen.
CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN
(1) Berlapis, Batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan batuan dengan satuan
batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana dalam kondisi normal lapisan yang
di bawah menunjukkan umur yang lebih tua.
(2) Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen dinamakan
tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastik dan non klastik (kristalin). Contoh : konglomerat
bertekstur kasar; batupasir, batulanau, dan batulempung mempunyai tekstur yang halus.
(3) Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan arus pada permukaan lapisan
batuan di dasar sungai atau di pantai.
(4) Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang berlainan antara tiap lapisan
yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisanbatuan tersebut. Hematit (Fe2O3)
memberikan warna merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan mangan menimbulkan warna
ungu gelap-hitam.
(5) Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih, batugamping, dan batupasir
yang relatif lebih keras dibandingkan dengan massa batuan yang melingkupinya. Bentukan ini
nampak setelah bagian luar batuan tersebut terkelupas akibat pelapukan atau erosi. Panjang atau garis
tengah bentukan tersebut beragam dari beberapa cm hingga puluhan cm.
(6) Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya terdapat deretan
kristal.
(7) Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama denganbatuan membentuk
batuan sedimen berfosil.
(8) Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan pengendapan)
danau, empang, dan sungai yang mongering.
Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
Jenis batuan sedimen Penjelasan dan Sifat
Batuan Sedimen Klasik Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri
dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang diangkut
menggunakan sebuah fluida nah kemudian material yang
diangkut oleh fluida ini akan terhenti dimana fluida ini juga
terhenti.

Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik kemudian


dibedakan lagi sesuai dengan skala ukuran partikel yang
mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir Udden-
Wentworth. Kemudian para ahli membagi ukurannya
menjadi tiga jenis yaitu kerikil (batuan yang memiliki
diameter lebih dari 2 mm), pasir (batuan yang memiliki
diameter antara 1/16 hingga 2 mm) dan lumpur (lumpur
terbagi menjadi dua yaitu lempung yang memiliki diameter
kurang dari 1/256 mm dan lanau yang memiliki diameter
antara 1/16 hingga 1/256 mm).

Batuan Sedimen Biokimia/Organik Dibentuk atau diendapkan oleh organisme.


Ciri-ciri batuan sedimen :
- Pada umumnya berlapis-lapis ,
- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
- Tempat utama fosil.
Contoh: Batu bara dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar
danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut,
selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).

Batuan Sedimen Kimia Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk
dari sebuha kejadian ketika kumpulan material terperangkap
di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam
larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan proses
anorganik atau secara kimiawi. Contoh dari batuan sedimen
kimia yang paling banyak ditemukan antara lain adalah batu
gamping oolitik, dan batuan lain yang mengandung evaporit
seperti silvit, halit, barit dan juga gypsum.

Batuan Sedimen Vulkanis Untuk pengelompokkan jenis batuan sedimen selain di


dalam ketiga kelompok yang sudah dijelaskan di atas maka
akan masuk ke dalam jenis batuan vulkanis. Batuan ini
terbentuk karena beberapa hal diantaranya adalah adanya
arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact dan proses
lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada
beberapa kasus saja.
3. Batuan Metamorf

Batuan malihan/ubahan (metamorphic, Yunani : meta = berubah, morphe = bentuk) berasal dari
batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai akibat tekanan
dan temperature yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan
asal.
Batuan metamorf merupakan sebuah batuan yang mengalami perubahan atau transformasi dari
batuan lainnya yang sudah ada sebelumnya dan dibersama dengan adanya proses metamorfosa
sehingga membentuk bentuk baru yang berbeda dengan jenis batuan sebelumnya. jumlah dari batuan
metamorf di dalam bumi ini cukup banyak dan pembentukannya sangat mudah karena adanya
kedalaman tempat yang sangat dalam, adanya tekanan udara yang sangat rendah atau tinggi dan
tekanan dari batuan yang sudah ada di atasnya.

Proses pembentukan batuan metamorf juga bisa terjadi karena adanya tabrakan lempeng benua yang
bisa menyebabkan adanya tekanan horizontal, distorsi dan gesekan pada lempeng tersebut. Batuan
metamorf juga bisa terbentuk karena adanya pemanasan dari magma yang ada di dalam perut bumi.

Ada beberapa jenis batuan metamorf dan bisa dibedakan menjadi berikut ini:
Jenis batuan Metamorf Penjelasan dan Sifat
Batuan Metamorfosis Kontak Proses terjadinya batuan metamorf kontak adalah adanya
suntikan magma yang mengenai pada batuan disekitarnya.
Perubahan ini adalah perubahan besar dimana hampir batuan
yang terkena suhu yang sangat tinggi akan melakukan proses
metamorphosis. Karena adanya proses ini juga bisa merubah biji
mineral yang ada di dalam batuan. Semakin dekat letak batu
dengan magma akan semakin besar pula proses perubahannya
dibandingkan dengan batuan yang letaknya jauh dari magma.

Ketika batuan mengalami kontak dengan magma juga


mengakibatkan permukaan mineralnya menjadi lebih keras.
Istilah untuk menyebut batuan yang telah mengalami proses
metamorphosis ini biasanya disebut dengan batu tanduk
(hornfless).

Batuan Metamorf Regional Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan
metamorf dalam ukuran yang cukup besar dan luas. Sebagian
besar batuan di bawah kerak bumi merupakan batuan metamorf
yang mengalami proses metamorphosis ketika terjadinya
tabrakan lempeng benua ini. biasanya batuan metamorf ini akan
ada disepanjang sabuk karena adanya tekanan suhu udara yang
tinggi sehingga mengakibatkan batuannya mengalami perubahan
struktur di dalamnya. untuk batuan metamorf regional ini
contohnya adalah singkapan marmer yang sangat luas di Amerika
Serikat.

Batuan Metamorf Katalakstik Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi
mekanis. Jadi, ketika ada dua lempeng yang saling bergesekan
maka akan menghasilkan panas yang sangat tinggi, nah bagian
yang masih mengalami gesekan tersebutlah yang akan
mengalami perubahan struktur di dalamnya. batuan tersebut juga
biasanya akan hancur terlebih dahulu karena adanya tumbukan
atau gesekan tertentu yang sangat lama dan kuat. Pada proses ini
tidak biasanya terjadi pada zona sempit dimana terjadi pergerakan
sesar secara mendatar.

Batuan Metamorf Hidrotermal Batuan ini terjadi karena adanya perbuhan suhu dan tekanan
udara yang sangat drastis Karena adanya cairan hidrotermal.
Contoh dari batuan ini adalah batuan basaltic dimana didalam
batuan tersebut memang sangat kekurangan cairan hidrat. Hasil
endapan dari batuan ini akan bercampur dengan unsure-unsur
lainnya seperti talk, klorit, tremolit, aktinolit dan lainnya.
biasanya jika endapan terdapat bijihnya berarti merupakan batuan
metamorf hidrotermal.

Batuan Metamorf Tindihan Seperti dengan namanya batuan metamorf tindihan ini
merupakan hasil dari batuan yang tertimbun dalam kedalaman
yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat
drastis. Pada fase ini biasanya di dalam batu akan muncul sebuah
mineral baru dan biasanya yang paling banyak dihasilkan adalah
mineral zeolit. Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf
regional jika terjadi perubahan suhu dan tekanan yang terjadi
secara terus menerus.

Batuan Metamorf Dampak Untuk batuan metamorf jenis ini terjadi karena adanya suatu
kejadian seperti ketika meteor atau komet yang jatuh ke bumi
hingga menyebabkan ledakan. Hal ini juga bisa terjadi karena
adanya gempa bumi atau karena adanya letusan gunung api yang
sangat besar. Karena adanya kejadian tersebut maka
mengakibatkan tekanan yang sangat tinggi pada batuan-batuan
yang terkena dampak dari kejadian tersebut. Tekanan ini
mengakibatkan adanya perubahan mineral di batuan yang sangat
tinggi seperti koesit dan stishofit. Selain itu batuan juga bisa
berubah bentuk menjadi kerucut yang terpercah-pecah. (baca :
penyebab gunung meletus)

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen31 halaman
    Bab 2
    Ayu Valentine
    Belum ada peringkat
  • Down Oad
    Down Oad
    Dokumen1 halaman
    Down Oad
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Resume Asistensi Ke-2
    Resume Asistensi Ke-2
    Dokumen2 halaman
    Resume Asistensi Ke-2
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Kota Bandung
    Kota Bandung
    Dokumen1 halaman
    Kota Bandung
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • DKI Jakarta Indonesia
    DKI Jakarta Indonesia
    Dokumen1 halaman
    DKI Jakarta Indonesia
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Aws
    Aws
    Dokumen1 halaman
    Aws
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Bandung City
    Bandung City
    Dokumen1 halaman
    Bandung City
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • DKI Jakarta Indonesia
    DKI Jakarta Indonesia
    Dokumen1 halaman
    DKI Jakarta Indonesia
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Data
    Data
    Dokumen12 halaman
    Data
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Kerja
    Prinsip Kerja
    Dokumen2 halaman
    Prinsip Kerja
    IqbalAmran
    Belum ada peringkat
  • Data
    Data
    Dokumen1 halaman
    Data
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Antekdas UAS Semester1 2008 2009
    Antekdas UAS Semester1 2008 2009
    Dokumen2 halaman
    Antekdas UAS Semester1 2008 2009
    YOANITA
    Belum ada peringkat
  • Cara Produksi Titania
    Cara Produksi Titania
    Dokumen2 halaman
    Cara Produksi Titania
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Aws
    Aws
    Dokumen1 halaman
    Aws
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pengujian Tidak Merusak
    Tugas Pengujian Tidak Merusak
    Dokumen1 halaman
    Tugas Pengujian Tidak Merusak
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • 9
    9
    Dokumen1 halaman
    9
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Proses Penyambungan Material
    Praktikum Proses Penyambungan Material
    Dokumen1 halaman
    Praktikum Proses Penyambungan Material
    Ryanto Sitanggang
    Belum ada peringkat