Anda di halaman 1dari 3

Senyawa Antimikroba dan

PCA ( Plate Count Agar ) dan LB ( Lactose Broth )

1) Senyawa Antimikroba

Mikroba adalah organisme berukuran mikrokopis yang terdiri dari bakteri,


fungi, dan virus (Waluyo, 2009). Mikroba tersebut ada yang bersifat merugikan
dalam interaksinya dengan manusia, contohnya bakteri patogen Escherichia coli dan
kelompok bakteri Coliform dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan
(Waluyo, 2009). Salah satu upaya untuk melawan mikroba tersebut adalah dengan
menggunakan mikroba lain yang mempunyai sifat antagonis (antimikroba) sebagai
pengganggu atau penghambat metabolisme mikroba lainnya. Mikroba antagonis
yang memiliki kemampuan antimikroba tersebut dapat menghasilkan senyawa
antimikroba. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh mikroba pada umumnya
merupakan metabolit sekunder yang tidak digunakan untuk proses pertumbuhan
(Schlegel, 1993), tetapi untuk pertahanan diri dan kompetisi dengan mikroba lain
dalam mendapatkan nutrisi, habitat, oksigen, cahaya dan lain-lain (Baker dan Crok,
1974).

Senyawa antimikroba tersebut dapat digolongkan sebagai antibakteri atau


antifungi (Pelczar dan Chan, 2005). Beberapa senyawa antimikroba adalah fenol,
formaldehida (Dwidjoseputro, 2003), antibiotik, asam, dan toksin (Verma et al.,
2007). Mikroba yang memiliki kemampuan antimikroba dan menghasilkan senyawa
antimikroba adalah bakteri, aktinomycetes, dan kapang (Radji, 2005; Tortora et al.,
2002). Aktinomycetes dan kelompok bakteri, seperti kelompok bakteri asam laktat
dan bakteri gram positif dikenal sebagai sumber berbagai senyawa antimikroba
(Hoover and Chen, 2003).
2) PCA ( Plate Count Agar ) dan LB ( Lactose Broth )

Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang


disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media kultur berdasarkan konsistensinya
dibedakan atas dua macam, yaitu:

1. Media cair adalah medium berbentuk cair yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan atau membiakkan mikroba, penelaah fermentasi, dan
menumbuhkan Salmonella. Contoh: LB ( Lactose Broth ).
Lactose Broth merupakan media yang tidak mengandung agar. Lactose Both
digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air,
makanan, dan hasil ternak atau produk susu. Reaksi enzimatis gelatin dan ekstrak
sapi memberikan sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhan bakteri pada
Lactose Broth. Fermentasi laktosa/karbohidrat dibuktikan dengan timbulnya gas.
Kultur mikroba memberi respon dalam Lactose Broth pada suhu 35C setelah
diinkubasi selama 18-48 jam.
2. Media padat adalah medium yang berbentuk padat dan dapat digunakan untuk
menumbuhkan mikroba diatas permukaan sehingga membentuk koloni yang
dapat dilihat, dihitung, dan diisolasi. Contoh: PCA (Plate Count Agar)
(Ardiansyah, 2004).
Plate Count Agar merupakan media spesifik untuk menghitung jumlah
mikroba. Medium PCA ( Plate Count Agar ) berfungsi sebagai medium untuk
menumbuhkan mikroba dan dapat digunakan untuk menguji aktivitas
antimikroba. Berdasarkan komposisinya, PCA termasuk ke dalam medium
semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui
dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti. Media PCA ini baik untuk
pertumbuhan total mikoba (semua jenis mikroba) karena didalamnya
mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam
amino dan substansi nitrogen komplek lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2004. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Bogor : Universitas


Djuanda.

Baker dan Crok. 1974 .The Nature dan Practice of Biological Control of Plant
Pathogens. 3rd Edition: The American Phytopathological Society.

Dwijoseputro. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.

Hoover, D. G. dan Chen, H. 2003. Bacteriocin Dan Their Food Applications.


Compherensive Reviews Food Science dan Food Safety. 2: 82-100.

Pelczar dan Chan. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press, Jakarta : 100-101,


107-108, 139-142, 193-196, 219.

Radji, M. 2005. Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit Dalam Pengembangan


Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2(3): 113 126.

Schlegel, G. H. 1993. General Microbiology. Cambridge University Press: England.

Tortora, G.J., B.R. Funke, dan C.L. Case. 2002. Microbiology an Introduction 8th ed.
Pearson, New York : 559-560.

Verma, M., Brar, S.K., Tyagi, R.D., Surampalli, R.Y., Valero, J.R. 2007.
Antagonistic Fungi, Trichoderma spp.: Panoply of Biological Control.
Biochemical Engineering Journal. 3(7):120.

Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press, Malang: 1-9.

Anda mungkin juga menyukai