KAJIAN KEPUSTAKAAN
dapat berjalan melalui oesophagus tersebut oleh adanya gerakan peristaltik dari
oesophagus, adanya tekanan bukkofaringeal dan gaya gravitasi bumi. Peristaltik
tersebut terjadi setelah proses penelanan bolus bahan makanan (peristaltik primer)
dan akibat rangsangan-rangsangan bolus-bolus itu sendiri terhadap oesophagus
dalam perjalannya ke lambung (Frandson, 1993).
Tembolok mempunyai bentuk seperti kantong atau pundi-pundi yang
merupakan perbesaran dari oesophagus (Nesheim dkk., 1979). Tembolok
berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada
proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang
dilanjutkan aktivitasnya di tembolok (Suprijatna dkk., 2005). Pakan disimpan
dalam tembolok hanya sementara. Pelunakan dan pencampuran pakan terjadi di
sini oleh kerja enzim (Blakely dan Bade, 1992).
Proventriculus merupakan perbesaran terakhir dari oesophagus dan juga
merupakan perut sejati dari ayam. Juga merupakan kelenjar, tempat terjadinya
pencernaan secara enzimatis, karena dindingnya disekresikan asam klorida, pepsin
dan getah lambung yang berguna mencerna protein (Nesheim dkk., 1979). Karena
makanan berjalan cepat dalam jangka waktu yang pendek di dalam proventriculus,
maka pencernaan pada material makanan secara enzimatis sedikit terjadi (North,
1978).
Gizzard berbentuk oval dengan dua lubang masuk dan keluar pada bagian
atas dan bawah. Bagian atas lubang pemasukkan berasal dari proventriculus dan
bagian bawah lubang pengeluaran menuju ke duodenum (Nesheim dkk., 1979).
Ventrikulus tersusun dari suatu struktur bertanduk yang berotot tebal.
Penghancuran pakan terjadi secara tidak sadar oleh otot empedal memiliki
kecenderungan untuk menghancurkan pakan seperti yang dilakukan oleh gigi
(Blakely dan Bade, 1992). Fungsi gizzard adalah untuk mencerna makanan secara
mekanik dengan bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada dalam gizzard yang
ditelan oleh ayam (Nesheim dkk., 1979). Partikel batuan ini berfungsi untuk
memperkecil partikel makanan dengan adanya kontraksi otot dalam gizzard
sehingga dapat masuk ke saluran intestine (North, 1978).
6
Usus halus (intestinum tenue) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum
penghubung dengan lambung, jejenum adalah bagian tengah, dan ileum yang
menghubungkan dengan usus besar (intestinum crassum) (Tillman dkk., 1998).
Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik yang berupa enzim
amilase, lipase dan tripsin (North, 1978). Pencernaan pakan ayam di dalam usus
kecil secara enzimatik dengan berfungsinya enzim-enzim terhadap protein lemak
dan karbohidrat. Protein oleh pepsin dan khemotripsin akan diubah menjadi asam
amino. Lemak oleh lipase akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol.
Karbohidrat oleh amilase akan diubah menjadi disakarida dan kemudian menjadi
monosakarida.
Caecum dapat disamakan dengan usus buntu manusia, dengan fungsi yang
tidak diketahui pasti. Usus besar adalah kelanjutan saluran pencernaan dari
persimpangan usus buntu ke kloaka (Blakely dan Bade, 1992). Fungsi utama ceca
secara jelas belum diketahui tetapi di dalamnya terdapat sedikit pencernaan
karbohidrat dan protein dan absorbsi air (North, 1978). Di dalamnya juga terjadi
digesti serat oleh aktivitas mikroorganisma (Nesheim dkk., 1979).
Usus besar absorbsi hasil pencernaan makanan sebagian besar terjadi
dalam usus kecil (halus), maka sebagian bahan-bahan yang dicerna yang masuk
usus besar zat-zat makanannya telah mengalami absorbsi, menyisakan bahan-
bahan yang tahan pencernan yaitu selulose dan hemiselulosa yang dihasilkan
hewan (Tillman dkk., 1998). Pada large intestine terjadi reabsorbsi air untuk
meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada
unggas (North, 1978).
Kloaka merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Kloaka
merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan muara saluran
reproduksi. Kloaka pada bagian terluar mempunyai lubang pelepasan yang disebut
vent, yang pada betina lebih lebar dibanding jantan, karena merupakan tempat
keluarnya telur (North, 1978).
Liver merupakan organ asesori pada sistem pencernaan. Liver suatu
kelenjar terbesar di dalam tubuh. Liver tersusun dari dua lobi besar. Fungsi
7
diproduksi pada magnum, tetapi putih telur encer luar (outer thin white) tidak
lengkap sampai air ditambahkan di uterus (Suprijatna, 2005).
Menurut kisaran normal panjang ishtmus adalah 10 cm. Isthmus
merupakan tempat pembentukan kerabang tipis dan tempat terjadi plumping,
kandungan pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan
telur menyerupai sebuah kantung hanya sebagian yang terisi air (Suprijatna,
2005). Nalbandov (1990) menyatakan bahwa terdapat garis yang memisahkan
antara magnum dan isthmus.
Menurut North (1978), panjang isthmus sekitar 10 cm dan merupakan
tempat terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun
dari serabut protein, yang berfungsi melindungi telur dari masuknya
mikroorganisme ke dalam telur. Membran sel yang terbentuk terdiri dari membran
sel dalam dan membran sel luar, di dalam isthmus juga disekresikan air ke dalam
albumen. Calon telur di dalam isthmus selama 1,25 jam (Sastridihardjo dan
Resnawati, 1999).
Uterus disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Telur yang
berkembang tinggal di uterus sekitar 18-20 jam, lebih lama daripada dibagian lain
dari oviduk (Frandson, 1992). Uterus memiliki fungsi sebagai tempat
pembentukan kerabang telur dan pewarnaan kerabang. Warna kerabang telur
terdiri atas phorpyrin yang terbentuk dibagian ini pada akhir mineralisasi
kerabang telur (Suprijatna, 2005). Tugas uterus adalah menyempurnakan
pembentukan telur, dari uterus telur keluar menuju vagina dan kemudian kloaka
(Hunter, 1995). (North, 1978), uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan
berdinding kuat. Warna dominan dari kerabang telur adalah putih dan cokelat,
yang pewarnaannya tergantung pada genetik pewarnaannya tergantung pada
genetik setiap individu (North, 1978). Protoporphyrin merupakan pigmen coklat
yang menyebabkan warna coklat kemerahan pada kerabang telur, pada ayam yang
menghasilkan telur berkerabang coklat hanya memproduksi senyawa
protoporphyrin menurut (Miksik, dkk., 1996). Organ reproduksi betina yaiti
10
uterus, dimana telur akan mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-
garam kalsium (Nalbandov, 1990).
Vagina merupakan tempat penyimpanan telur sementara waktu, sebelum
telur dikeluarkan dari dalam tubuh. (Sarwono, 1993). Kondisi normal telur
dibentuk bagian tumpul terlebih dahulu. Jika induk tidak terggangu pada saat
bertelur, sebagian besar telur akan dikeluarkan dengan ujung tumpul lebih dulu.
Hal ini tidak diketahui secara pasti sebabnya, tetapi diketahui bahwa sesaat
sebelum dikeluarkan, telur diputar secara horisontal (tidak ujung ke ujung), 180
derajat sesaat sebelum telur itu dikeluarkan.
Ovulasi pada ayam secara normal terjadi 30 menit setelah telur
dikeluarkan. Interval waktu dapat bervariasi antara 7 sampai 74 menit (James
Blakely dan David, 1985). Lebih lanjut menyatakan pengeluaran telur dirangsang
oleh cahaya sehingga merangsang dan meningkatkan suplai FSH. Hormon ini
pada gilirannya melalui aktivitas ovari mengakibatkan terjadinya ovulasi dan
oviposisi.