Anda di halaman 1dari 2

A.

Penatalaksanaan flare up endodontik


1. Definisi flare up
Flare up adalah keadaan terjadinya rasa nyeri, pembengkakan, atau kombinasi
keduanya selama rangkaian perawatan saluran akar. Rasa sakit mungkin terjadi segera
setelah perawatan endodontik awal pada gigi yang asimtomatik atau tidak berapa lama
setelah perawatan kegawatdaruratan endodontik awal atau selama rangkaian perawatan
(Shetty, 2005).
Kedaruratan antar kunjungan disebut juga sebagai flare up yaitu suatu kedaruratan
murni yang membahayakan sehingga memerlukan perawatan dengan segera.
Kedaruratan antar kunjungan ini adalah peristiwa yang tidak diinginkan dan sangat
mengganggu serta harus segera ditangani (Walton and Torabinejad, 2002). Keadaan
darurat endodontik dapat terjadi setelah dilakukan obturasi. Sekitar sepertiga pasien
endodontic mengalami nyeri setelah obturasi.
2. Etiologi flare up
Ketidaknyamanan pasca obturasi diperkirakan disebabkan oleh iritasi periapikal
akibat material obturasi, penambalan mahkota yang tidak baik, oklusi yang mengganjal
(ada kontak prematur), semen saluran akar masuk ke jaringan periapikal dan pengisian
saluran akar berlebih sehingga menyebabkan inflamasi jaringan periapikal (Grossman,
1988; Walton and Torabinejad, 2002).
3. Penanganan kedaruratan pasca obturasi
Jika timbul rasa tidak nyaman pada gigi setelah dilakukan obturasi, sebaiknya
dilakukan pengecekan oklusinya dan pengisian saluran akar dievaluasi kembali.
Pertolongan bagi kasus darurat adalah pemberian analgetik ringan untuk mengurangi
rasa sakit dan tingkat kecemasan pasien. Bila terjadi komplikasi serius dan
memerlukan tindak lanjut, perawatan ulang diindikasikan pada kasus nyeri persisten
yang perawatan terdahulunya tidak memadai, misalnya pada saluran akar yang
obturasinya berlebih atau tidak tepat atau pengisiannya tidak hermetis. Jika nyeri tidak
kunjung reda tetapi tanpa pembengkakan, maka dilakukan bedah apikal. Pasien yang
mendapat perawatan saluran akar yang baik tetapi mengalami pembengkakan setelah
obturasi, hendaknya dirawat dengan insisi dan drainase kemudian diberi antibiotika
dan analgetik, biasanya kasus ini pulih tanpa perlu perawatan lanjutan. Kadang-kadang
pasien mengatakan adanya sakit yang hebat, tetapi tidak terlihat pembengkakan dan
perawatan saluran akar diselesaikan dengan baik. Untuk pasien-pasien ini bisa
dilakukan pemberian analgetik dan ditenangkan, sering gejala reda dengan sendirinya
(Grossman, 1988; Walton dan Torabinejad, 2002).

Anda mungkin juga menyukai