Judul Effect of Deformation Process on Superplasticity of Inconel 718 Alloy
Jurnal ScienceDirect Volume Volume 44, Issue 2 Tahun 2015 Penulis Dong Hongbo, Wang Gaochao Reviewer Ariyok Putro sadewo Tanggal 19 Oktober 2017
Tujuan Menyelidiki bahwa kemampuan superplastis beberapa paduan dapat diperbaiki
dengan menggunakan metode deformasi superplastik m nilai maksimum atau proses deformasi superplastisitas regangan dikurangi dengan metode nilai m maksimum yang telah dibuktikan pada percobaan sebelumnya dari paduan titanium Subyek Inconel 718 melalui proses pembuatan dikombinasikan dengan deformasi panas dan proses perlakuan panas, metode deformasi superplastik m maksimum dan proses deformasi superplastisitas regangan dikurangi dengan metode nilai maksimum m diadopsi untuk menyelidiki superplastisitas paduan Inconel 718. Metode Metode deformasi superplastik nilai M maksimum dan proses deformasi superplastisitas regangan terfragmentasi berdasarkan metode nilai M maksimum. Hasil Mikrostruktur setelah penempaan dan perlakuan panas, butiran asli telah rusak dan batas butir tidak jelas. Fasa senyawa intermetalik telah diendapkan pada batas butir dan dimana batang pendek atau struktur butiran tampak, dan distribusi ukuran partikelnya seragam. Fasa yang terdispersi pada superalloy nikel dapat digunakan untuk mengendalikan ukuran butir setelah rekristalisasi. Metode deformasi superplastik nilai m maksimum, deformasi tarik superplastic paduan Inconel 718 dilakukan pada suhu 950, 980 dan 1020 C, dengan metode deformasi superplastic M maksimum Dengan penurunan ukuran butiran, pemanjangan meningkat secara bertahap pada suhu deformasi yang sama. Pemanjangan paduan dengan mikrostruktur yang sama meningkat secara bertahap seiring suhu deformasi menurun. Bila spesimen tarik cacat pada 950 C, pemanjangan maksimum kegagalan paduan yang tidak dimurnikan adalah 157% dan paduan setelah penempaan, presipitasi fase itation dan anumisasi rekristalisasi selama 3 jam adalah 340% Hasilnya menunjukkan bahwa paduan Inconel 718 menunjukkan superplastisitas yang bagus selama deformasi tarik superplastis dari 950 sampai 1020 C, dan superplastisitas ditingkatkan dengan penyempurnaan butir. Proses deformasi superplastisitas strain-reduksi, Deformasi tarik superplastik dilakukan dengan menggunakan metode deformasi superplastik m m maksimum. Setelah pra-regangan 0,2, waktu penahanan adalah 10, 20 dan 30 menit. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2. Bila sampel dengan mikrostruktur yang tidak terbentuk yang sama mengalami cacat dari 950 sampai 1020 C, pemanjangan yang lebih baik muncul pada 950 C pada waktu penahanan yang sama. Perpanjangan terbaik muncul saat menahan waktu 20 menit pada suhu deformasi yang sama Bila sampel cacat pada suhu 950 C dan waktu penahanan adalah 20 menit, pemanjangan maksimum kegagalan paduan yang tidak dimurnikan adalah 177% Kelebihan Struktur Inconel 718 dapat diperoleh melali penempaan, delta presipitasi fase dan perlakuan panas ulang rekristalisasi. Struktur mikro Inconel 718 menjadi lebih halus dan hasilnya menunjukan bahwa ukuran butir dikontrol dengan ketat oleh efek penyempitan fase delta pada batas butir sehingga fase delta masih dapat mengendalikan peran ukuran butir. Inconel tersebut menunjukan superplastisnya yang baik pada temperature rentang 950C-1020C.Dan erpanjangan tarik maksimum adalah 566% Kekurangan superplastisitas regangan-regangan adalah bahwa tingkat pra-regangan sebelumnya diterapkan pada bahan yang diikuti dengan menahan selama periode waktu untuk memperbaiki butiran dan melunakkan bahan dengan pemulihan dan rekristalisasi, dan kemudian plastisitas yang lebih baik dapat diperoleh saat terjadi deformasi superplastic maka dari itu seharusnya variable kecepatan Tarik pra- regangan bias ditambah agar mendapat hasil yang lebih optimum Review Secara konten dari jurnal ilmiah ini terlihat runtut dan baik dalam menyampaikan apa yang ingin diungkapkan dari peneliti ini. Secara struktural mulai dari abstrak hingga akhir mudah untuk dipahami dan dimengerti untuk seolah-olah pembaca masuk dalam pikiran para peneliti namun pada jurnal ini hanya dilakukan pada pengamatan seacra microstruktur dan tidak dijelaskannya tentang fase-fase apa saja yang terbentuk pada material tersebut.