Setiap tujuan menetapkan satu atau lebih target serta masing-asing sejumlah
indikator yang akan diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya pada tenggat
waktu hingga tahun 2015. Secara global ditetapkan 18 target dan 48 indikator.
Meskipun secara glonal ditetapkan 48 indikator namun implementasinya tergantung
pada setiap negara disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan ketersediaan
data yang digunakan untuk mengatur tingkat kemajuannya. Indikator global tersebut
bersifat fleksibel bagi setiap negara.
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS
(Infeksi Menular Seksual), Rabies
3. Program Pengobatan :
6. Kesehatan Lingkungan :
Sebagai unsur Pemerintah Daerah di bidang kesehatan dan dengan memperhatikan tuntutan
kinerja dan kualitas aparatur yang diharapkan dapat memberikan yang terbaik pada
masyarakat, maka Dinas Kesehatan merumuskan VISI dan MISI sebagai satu kesatuan
dengan rangkaian kebijakan yang akan dilaksanakan dalam waktu 2008 2013.
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
KEBIJAKAN
MACAM STATISTIK
Jika datanya interval rasio, distribusi data normal dan jumlah data besar (>30)
digunakan statistik parametris
Jika datanya nominal/ordinal, atau distribusi data tidak normal (bebas), atau jumlah
data kecil (<30) digunakan statistik non parametris
SYARAT UJI STATISTIK PARAMETRIS
1. T test
2. Z test
3. Anova test (F test)
1. Wilcoxon Signed-Rank
2. McNemar Change test
3. Mann-Whitney U test
4. Chi Square test
5. Kolmogorov-Smirnov test
6. Friedman test
7. Kendall W test
8. Cochrans Q
STATISTIK PARAMETRIS
RUMUS t
t = (x o) / (s/n)
t = nilai t yang dihitung = t hitung
x = rata-rata x
o = nilai yang dihipotesiskan
s = simpangan baku
n = jumlah sampel
Contoh:
Ho = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih kecil dan sama dengan 20 orang
H1 = Pasien Poli KIA dalam sehari lebih besar 20 orang
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung t tabel
TEST BINOMIAL
Syarat: (1) Populasi terdiri 2 klas (misal: pria dan wanita), (2) Data Nominal, (3)
Jumlah sampel kecil (<25) Distribusi data Binomial (terdiri 2 kelas): kelas dengan
kategori (x) dan kelas dengan ketegori (N-x) Ketentuan: Bila harga P > , Ho diterima
(P = proporsi kasus (lihat tabel), = taraf kesalahan ( 1% = 0,01))
Ho = p1 = p2 = 0,5
Sampel (n) = 24
Frekuensi kelas terkecil (x) = 10
Tabel (n=24, x=10) koefisien binomial (p) = 0,271
Bila taraf kesalahan () ditetapkan 1% = 0,01
p = 0,271 > 0,01 Ho diterima
Kesimpulan: kemungkinan Bumil memilih tempat bersalin di Polindes atau di
Puskesmas adalah sama yaitu 50 %
Syarat: (1) Populasi terdiri dari 2 atau lebih kelas, (2) Data Nominal, (3) Sampelnya
besar
Ho = Peluang memilih x atau y adalah sama besar yaitu 50%
Ketentuan: Ho diterima jika 2 hitung < 2 tabel (dengan dk dan taraf kesalahan
tertentu)
dk = kebebasan untuk menentukan frekuensi yang diharapkan, jika peluangnya 2 (x
atau y) maka dk =1
Penelitian peluang Bumil memilih periksa ANC di Bidan P2B dan Bidan D3. Jumlah
sampel 300 Bumil, memilih Bidan P2B 200 orang, memilih Bidan D3 100 orang
Ho = Peluang Bumil memilih periksa ANC di Bidan P2B dan Bidan D3 adalah sama
(50%)
Jika dk = 1, = 5% 2 tabel = 3,841, dan 2 hitung = 33,33
Kesimpulan: Ho ditolak
Penelitian tentang warna sepatu dipilih Bidan. Jumlah sampel 3000 Bidan, 1000
warna hitam, 900 warna putih, 600 coklat, 500 warna lain
Ho =Peluang Bidan memilih empat warna sepatu adalah sama
Jika dk = 3, = 5% 2 tabel = 7,815, dan 2 hitung = 226,67
Kesimpulan: Ho ditolak
RUN TEST
Untuk mengukur urutan suatu kejadian random atau tidak (pada data ordinal)
Caranya dengan memperhatikan jumlah run
Run adalah kejadian yang berurutan
Contoh: @@@ ## @ ### @@ # @@ = 7 run
Ho = Urutan dalam memilih adalah random
Ketentuan: Ho diterima jika r observasi berada diantara r kecil (tabel) dan r besar
(tabel)