Anda di halaman 1dari 11

NAMA : PUSPITA MAYANG SARI

NIM : 06101281520063

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA (KELAS PALEMBANG)

UTS

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS

1. Coba Anda cari literature/pendapat para ahli tentang hakikat kurikulum (3 pendapat). Dari
pendapat-pendapat tersebut, coba anda simpulkan tentang makna dari kurikulum tersebut.

Jawab :

Berikut adalah definisi maupun pengertian kurikulum menurut pendapat-pendapat para


ahli yang telah diungkapkan, diantaranya yaitu:

1. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005). Kurikulum merupakan niat dan harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan
oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat dan rencana, sedangkan
pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut
yaitu pendidik dan peserta didik.
2. Harsono (2005). Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan
yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang,
sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan
pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari institusi
pendidikan nasional.
3. Hamid Hasan (1988). Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari 4 sudut
yakni : (1) kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian ; (2) sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-
alat atau media, dan waktu pembelajaran ; (3) sebagai suatu kegiatan, merupakan
pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek
pembelajaran ; (4) sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu
kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik.
Berdasarkan seluruh pandangan dari berbagai sudut mengenai pengertian
kurikulum, maka dapat disimpulkan makna atau pengertian kurikulum dapat
diorganisir menjadi dua, yaitu : yang pertama kurikulum adalah sejumlah
rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang di desain untuk
siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang berupa proses yang statis
ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Dan yang kedua
kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari
institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar. Selain itu,
kurikulum merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Pengembangan
kurikulum yang tepat akan membawa proses pembelajaran yang tepat dan dapat
tercapainya pendidikan yang terbaik bagi peserta didik.

2. Kurikulum selalu dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, paling tidak, dalam kurun
waktu 5-10 tahun, terdapat pergantian kurikulum. Beri penjelasan, kenapa kurikulum harus
berubah, dengan memberikan contoh/argumentasi secara ilmiah.

Jawab:

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu


pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah
beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu
untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil
yang maksimal. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut
perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum
untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan
perubahan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya
adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut
juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh
dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi
oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya
perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh
masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena
kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah
yang merupakan kurikulum yang tidak baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya akan membahas permasalahan yang
dihadapi dalam mencari alternatif jawaban ataupun solusi bijak yang bisa dipecahkan
bersama sehingga dapat terwujud pemahaman mengenai perubahan kurikulum. Untuk
menganalisa masalah diatas, maka saya mengkemasnya dengan judul Analisis Kritis
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia. Saya menganalisa secara global tentang
perjalanan sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia.

Perkembangan Kurikulum di Indonesia

NO TAHUN FOKUS ORIENTASI

1 1968 Subject Matter (Mata Pelajaran)

2 1975 Terminal Objectives (Tiu, Tik)

3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)


Munculnya Pembagian Kamar Antara Kurikulum Nasional
4 1994
Dengan Kurikulum Muatan Local

5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

6 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Penekanan dalam Kurikulum 1968, pada upaya
untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi
pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik. Sebagai pengganti kurikulum 1968 adalah kurikulum 1975. Dalam
kurikulum ini menggunakan pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI), mengarah kepada tercapainya tujuan spesifik, yang dapat diukur dan dirumuskan
dalam bentuk tingkah laku siswa. Dalam pelaksanaannya banyak menganut psikologi
tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan
(drill).

Kurikulum 1984 berorientasi kepada tujuan instruksional, didasari oleh pandangan


bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat
terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum
memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa
yang harus dicapai siswa. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan
emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Materi pelajaran dikemas dengan
menggunakan pendekatan spiral yakni pendekatan yang digunakan dalam pengemasan
bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan
jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.

Ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya adalah


pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan Pembelajaran di
sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi
pelajaran/isi). Dalam pelaksanaan kegiatan, guru harus memilih dan menggunakan strategi
yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Untuk
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban
konvergen, divergen dan penyelidikan. Dan dalam pengajaran suatu mata pelajaran harus
menyesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa,
sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal
dan pemecahan masalah.

Kurikukum yang dikembangkan pada tahun 2004 diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standard
performan yang telah ditetapkan. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu
pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah
ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu KBK sebagai pedoman
pembelajaran. Selanjutnya pada tahun 2006, dikembangkannya kurikulum KTSP.KTSP
adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling
dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan. KTSP merupakan
paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar
mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah
memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan
mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan
setempat.

3. Coba anda jelaskan makna dari sumber belajar, bahan ajar, buku ajar, dan buku teks.
Jelaskan juga perbedaan dan persamaan dari ke 4 bahan belajar tersebut.

Jawab :

Sumber belajar adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi penyebab terjadinya
proses pembelajaran. Sekarang ini sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
konten di internet, buku, dan sebagainya.
Bahan Ajar adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyusunan desain
pembelajaran. Terdapat beberapa jenis bahan ajar seperti bahan ajar cetak, bahan
ajar visual, bahan ajar audio visual, bahan ajar multimedia, dan benda riil.
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun
oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara
resmi dan disebar luaskan.
Buku teks adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi
pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku teks membahas topik yang
cukup luas (satu bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku teks disusun
berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented), diterbit secara resmi untuk
dipasarkan.
Perbedaan sumber belajar dan bahan ajar yaitu:
1. Bahan ajar adalah suatu persiapan yang digunakan nantinya untuk proses
belajar mengajar, dengan mengumpulkan informasi, mengolah materi dan juga
mempersiapkan bagaimana siap untuk dijadikan bahan ajar. Sedangkan sumber
ajar adalah tempat dimana kita bisa memperoleh bahan ajar itu sendiri, misalnya
dari televisi, radio, koran, dan internet dan akan sangat baik untuk memperoleh
sumber sebanyak-banyaknya agar hasilnya objektif.
2. Sumber belajar ada dua macam, yaitu; sumber belajar yang dirancang sengaja
dipergunakan untuk keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi,
sedangkan Dilihat dari aspek fungsi bahan pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara
langsung dan tidak langsung.
Persamaan sumber belajar dan bahan ajar yaitu:
1. Memiliki tujuan yang sama yaitu membantu siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
2. Sumber belajar dan bahan ajar sama-sama memilki banyak manfaat
diantaranya lebih memantapkan pembelajaran dan terutama dapat
bermanfaat bagi guru dan siswa
Perbedaan buku ajar dan buku teks yaitu:
a. Buku ajar
1. Berusaha menimbulkan minat baca
2. Dirancang & ditulis untuk mahasiswa
3. Menjelaskan tujuan instruksional
4. Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan.
5. Disusun berdasar pola belajar yg fleksibel, sistematis dan terstruktur
berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir yang ingin
dicapai
6. Fokus pada pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih
7. Memberi rangkuman
8. Gaya penulisan komunikatif
9. Ada umpan balik
10. Mengakomodasi kesulitan belajar mahasiswa
11. 11. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar
b. Buku teks
1. Buku teks mengasumsikan minat dari pembaca
2. Untuk pembaca (guru, dosen, mahasiswa, peneliti, umum)
3. Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
4. Dirancang untuk dipasarkan secara luas
5. Disusun secara linear dan strukturnya berdasar logika bidang ilmu
6. Belum tentu memberikan latihan
7. Belum tentu memberi rangkuman
8. Gaya penulisan naratif, tidak komunikatif dan padat
9. Tidak ada mekanisme mengumpulkan umpan balik
10. Tidak mengakomodasi kesulitan belajar
11. Tidak menjelaskan ccara mempelajari buku teks
Persamaan buku ajar dan buku teks yaitu keduanya merupakan salah satu
sumber belajar dan bahan ajar yang banyak digunakan dalam proses kegiatan
belajar mengajar baik itu disekolah maupun perguruan tinggi.

4. Coba anda jelaskan keterkaitan antara silabus dan buku ajar, dan buku teks? Apakah semua
materi yang ada dalam buku ajar harus mendukung kurikulum? Bagaimana dengan buku
teks?

Jawab :
Silabus diperlukan karena proses pembalajaran di sekolah dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu. Depdiknas (2008) menyatakan manfaat dari silabus, antara lain: (1)
sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam
penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan
pengembangan sistem asesmen, (2) memberikan gambaran mengenai pokok-pokok
program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran, (3) sebagai ukuran dalam
melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran, dan (4) dokumen tertulis
sebagai akuntabilitas suatu program pembelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Buku ajar akan selalu memegang peranan penting dalam pendidikan, karena buku
adalah salah satu rujukan wajib bagi institusi atau sekolah, sehingga wajar apabila buku
sering mengalami pergantian menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Seperti halnya dewasa ini, buku ajar mengalami perubahan, perubahan buku menyesuaikan
kurikulum yang berlaku. Bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam
pembelajaran, yaitu sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Di
sisi lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan bahan ajar hendaklah
berpedoman pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan standar
kompetensi lulusan (SKL). Bahan ajar yang disusun tanpa berpedoman pada SK, KD, dan
SKL, tentu tidak akan memberikan banyak manfaat kepada peserta didik. Selain itu, semua
materi yang ada dalam buku ajar harus mendukung kurikulum dikarenakan penyusunan
suatu kurikulum dilandasi oleh dua landasan yaitu landasan filosofis dan landasan politis.
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan teori atau ilmu tentang
kurikulum. Sedangkan landasan politis berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang
berkenaan dengan pendidikan. Dengan demikian kurikulum merupakan bagian dari
kebijakan pendidikan pemerintah.

Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran seringkali menjadikan buku teks sebagai


sumber utama oleh guru dalam pengembangan pembelajaran. Isi buku teks pelajaran
mengacu kepada standar isi yang berupa kompetensi dasar (KD) dan standar kompetensi
(SK). KD dan SK merupakan materi minimal yang harus dikembangkan oleh guru ketika
menyusun kurikulum satuan pendidikan (KTSP). Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu, buku teks adalah sarana belajar yang
digunakan di sekolah untuk menunjang suatu program pembelajaran. Dengan demikian,
keberadaan kurikulum dan buku teks selalu berdekatan dan berkaitan. Atau, dengan
perkataan lain, kurikulum itu ibarat resep masakan dan buku teks adalah bahan-bahan yang
dilakukan untuk mengolah masakan tersebut. Pada kurikulum KTSP, misalnya, yang
pengembangannya dilakukan sepenuhnya oleh sekolah masih diperlukan penafsiran,
penjelasan, perincian, dan pemaduan terhadap kompetensi, hasil belajar, indikator, dan
materi pokok yang tercantum pada kurikulum itu.

Dalam penulisan buku teks, penulis masih perlu menyusun silabus, menentukan
metode pembelajaran, mencari bahan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,
dan menentukan cara penyajian bahan yang sesuai dengan perkembangan anak. Mengingat
keadaan kurikulum demikian itu, makin besarlah tanggung jawab penulis buku teks untuk
menjabarkan kurikulum dalam bentuk silabus. Di samping itu, penulis perlu memahami
benar landasan-landasan dan arah yang digunakan dalam penyusunan kurikulum agar
penafsiran dan pengembangannya dalam bentuk buku teks dapat dipertanggungjawabkan
dari berbagai segi.

5. Apa yang dimaksud dengan telaah kurikulum/silabus? Kenapa kurikulum dan silabus perlu
ditelaah? Beri penjelasan yang lengkap!
Jawab :
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian
hasil belajar. Silabus sebagai Pola Dasar Kegiatan Belajar-Mengajar (PDKBM) atau Garis-
garis Besar Isi Program Pembelajaran (GBIPP) merupakan hasil atau produk kegiatan
pengembangan perencanaan pembelajaran. Menurut Lukmanul Hakim, silabus adalah
garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok, isi atau materi pembelajaran; hasil penjabaran
lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, serta pokok-
pokok dan uraian materi pembelajaran yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya
membahas kompetensi yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan dalam
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, materi pembelajaran yang perlu dibahas dan
dipelajari siswa untuk mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, kegiatan
pembelajaran yang seharusnya direncanakan oleh guru sehingga siswa mampu berinteraksi
dengan sumber-sumber belajar, indikator yang harus dirumuskan untuk mengetahui
ketercapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, dan cara mengetahui
ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan
aspek yang akan dinilai.
Pengembangan silabus didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat 2, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 20. Dalam PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
17 ayat 2 dikatakan, Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan
SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI.
MTs, MA, dan MAK. Selanjutya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 menyatakan, Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar.
Silabus berusaha menjawabi pertanyaan: apa kompetensi yang harus dikuasai
siswa, bagaimana cara mencapainya, dan bagaimana cara mengetahui pencapaiannya.
Silabus dikembangkan berdasarkan prinsip ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Ilmiah berarti keseluruhan
materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Relevan berarti cakupan, kedalaman, tingkat
kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. Sistematis dimaksudkan
bahwa seluruh komponen silabus harus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi. Konsisten berarti taat asas antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
Memadai berarti cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
Suatu kurikulum atau silabus harus di telaah karena rencana tertulis tentang
kemampuan yang dimiliki harus berdasarkan standar nasional. Materi yang perlu dipelajari
dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut dan
evaluasi yang perlu pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan
yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengambangkan potensi
dirinya pada satuan. Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu
berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan
berbagai hal seperti: konsep, prinsip kreativitas, tanggung jawab, dan keterampilan.
Dengan kata lain perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.

Anda mungkin juga menyukai