I. PENDAHULUAN
Staphylococcus aureus merupakan mikroflora normal pada manusia.
Keberadaan S.aureus pada individu jarang menyebabkan penyakit dikarenakan
individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi
ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon, adanya
penyakit, luka, atau perlakuan dalam menggunakan steroid atau obat lain yang
mempengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan pada inang.1,2
Menurut Holt et al (2010), Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat
menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun rapi dan tidak teratur satu sama
lain. Sifat dari bakteri ini umumnya sama dengan bakteri coccus yang lain yaitu :
1. Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 1,5 m.
2. Warna koloni putih susu atau agak krem
3. Tersusun dalam kelompok secara tidak beraturan.
4. Bersifat fakultatif anaerob
5. Pada umumnya tidak memiliki kapsul
6. Bakteri ini juga termasuk juga bakteri nonsporogenous (tidak berspora)
7. Sel-selnya bersifat Positif-Gram, dan tidak aktif melakukan pergerakan.
8. Bersifat patogen dan menyebabkan lesi lokal yang oportunistik
Menghasilkan katalase
9. Tahan terhadap pengeringan, panas dan Sodium Khlorida (NaCl)
10. Pertumbuhannya dapat dihambat oleh bahan kimia Hexachlorophene 3%.
11. Sebagian besar adalah saprofit pada permukaan epitel golongan mamalia.
12. Tumbuh optimum pada suhu 30-370C dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%.
11. Sentrifuse
b. Bahan.5
1. Media koloni berisi Staphylococcus aureus
4. Quality Control
1. Memeriksa tanda-tanda polusi dan kerusakan pada batch.
2. Jangan menggunakan kit melampaui tanggal kadaluarsa
3. Untuk setiap batch baru ditinjau setiap mingguan untuk melihat ada
polusi dan kerusakan.
4. Pastikan bahwa aglutinasi terjadi dalam waktu 3 menit.
5. Batch disimpan didalam suhu 2 10 derajat celsius.
6. Kontrol positif : Gunakan strain dari MRSA, Staphylococcus
aureus ATCC 43300
7. Kontrol Negatif : Gunakan strain MSSA (Methicilin Susceptible
Staphylococcus Aureus), Staphylococcus aureus ATCC 25923
B. Analitik
1. Prinsip Kerja
Prinsip pemeriksaan ini adalah Melakukan ekstraksi padat ke cair dari
sampel isolat Methicilin resistant Staphylococcus aureus untuk
C. Pasca Analitik
1. Interpretasi Hasil
Positif (+) : Terjadi aglutinasi dengan tes latex, tapi tidak
terjadi pada latex kontrol dalam waktu 3 menit.
Negatif (-) : Tidak tejadi aglutinasi dengan tes latex dan
kontrol latex dalam waktu 3 menit.
Indeterminate : penggumpalan terjadi hanya pada latex kontrol
dalam waktu 3 menit 5
KEKUATAN AGGLUTINASI
Negatif (-) = Tidak terlihat penggumpalan
Positif (+) = Penggumpalan kecil dengan latar belakang berawan
positif yang kuat (+) = Penggumpalan besar dan kecil dengan latar
belakang sedikit berawan atau gumpalan besar dengan latar belakang
yang sangat jelas.
DAFTAR PUSTAKA