Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE 2

HUKUM KETENAGAKERJAAN

1. Pengertian hukum ketenagankerjaan


Hukum ketenagakerjaan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur
hubungan hukum antara pekerja dengan majikan atau pengusaha dan
pemerintah, termasuk di dalamnya adalah proses-proses dan keputusan-
keputusan yang dikeluarkan untuk merealisasikan hubungan tersebut menjadi
kenyataan. Dari rumusan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa
hukum ketenagakerjaan itu adalah suatu himpunan peraturan yang mengatur
hubungan hukum antara pekerja, majikan/pengusaha, organisasi pekerja,
organisasi pengusaha, dan pemerintah.
Definisi hukum perburuhan menurut pendapat para ahli hukum dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a) Menurut Molenaar, hukum perburuhan adalah bagian hukum yang
berlaku, yang pokoknya mengatur hubungan antara tenaga kerja dan
pengusaha, antara tenaga kerja.

b) Menurut Mok, hukum perburuhan adalah hukum yang berkenaan


dengan pekerjaan yang dilakukan oleh swapekerja yang melakukan
pekerjaan atau tanggung jawab dan risiko sendiri.
c) Menurut Soetikno, hukum perburuhan adalah keseluruhan peraturan
hukum mengenai hubungan kerja yang mengakibatkan seseorang secara
pribadi ditempatkan di bawah perintah/pimpinan orang lain dan
mengenai keadaankeadaan penghidupan yang langsung bersangkut paut
dengan hubungan kerja tersebut.
d) Menurut Imam Soepomo, hukum perburuhan adalah himpunan
peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang berkenaan dengan
kejadian saat seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah.
e) Menurut M.G. Levenbach, hukum perburuhan adalah hukum yang
berkenaan dengan hubungan kerja, yakni pekerja di bawah pimpinan
dan dengan keadaan penghidupan yang langsung bersangkut-paut
dengan hubungan kerja itu.
f) Menurut N.E.H. Van Esveld, hukum perburuhan adalah tidak hanya
meliputi hubungan kerja dengan pekerjaan dilakukan di bawah
pimpinan, tetapi juga meliputi pekerjaan yang dilakukan oleh
swapekerja atas tanggung jawab dan risiko sendiri.
g) Menurut Halim, hukum perburuhan adalah peraturan-peraturan hukum
yang mengatur hubungan kerja yang harus diindahkan oleh semua
pihak, baik pihak buruh/pekerja maupun pihak majikan.
h) Menurut Daliyo, hukum perburuhan adalah himpunan peraturan, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hubungan kerja
antara buruh dan majikan dengan mendapat upah sebagai balas jasa.
i) Menurut Syahrani, hukum perburuhan adalah keseluruhan peraturan
hukum yang mengatur hubungan-hubungan perburuhan, yaitu
hubungan antara buruh dan majikan dengan perintah (penguasa).Pihak
pihak dalam perjanjian pekerjaan

2. Undang-undang ketenagakerjaan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam
Pasal 1 angka 3 memberikan pengertian pekerja/buruh adalah setiap orang
yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pengertian ini agak umum namun maknanya lebih luas karena dapat
mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja baik perorangan,
persekutuan, badan hukum atau badan lainnya dengan menerima upah
atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan imbalan dalam bentuk
apapun ini perlu karena upah selama ini diberikan dengan uang, padahal
ada pula buruh/pekerja yang menerima imbalan dalam bentuk barang.
a. Pengusaha/pemberi kerja
Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengusaha
adalah:
1. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri,
2. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara
berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya,
3. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada
di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksuddalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

b. Organisasi pekerja buruh


Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh bahwa serikat buruh/serikat pekerja ialah
organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja/buruh, baik di
perusahaan maupun di luar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh beserta keluarganya.
c. Organisasi pengusaha
Dalam perkembangannya di Indonesia terdapat 2 (dua) organisasi
pengusaha yaitu Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Asosiasi
Pengusaha Indonesia (APINDO). Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
merupakan organisasi yang menangani bidang ekonomi secara umum,
yaitu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan,
perindustrian, dan jasa. Sedangkan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO) merupakan organisasi pengusaha yang khusus bergerak pada
bidang sumber daya manusia (SDM) dan hubungan industrial.
E. pemerintah/penguasa
Secara garis besar pemerintah sebagai penguasa memiliki sebuah fungsi
pengawasan, dimana pengawasan terhadap pekerja di bidang
ketenagakerjaan dilakukan oleh Depnaker. Secara normatif pengawasan
perburuhan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1948 jo. Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan perburuhan. Dalam
undang-undang ini pengawas perburuhan yang merupakan penyidik
pegawai negeri sipil.
4. Prinsip-prinsip hukum ketenagakerjaan
Istilah atau Pengertian Hukum Tenaga Kerja Penggantian istilah buruh
dengan istilah pekerja, memberi konsekuensi bahwa hukum
pemburuan tidak sesuai lagi. perburuhan berasal dari kata buruh yang
secara etimologi dapat diartikan keadaan memburuh , yaitu keadaan dimana
seorang buruh bekerja pada orang lain (pengusaha). Ketenaga kerjaan
menurut depnakertrans berasal dari kata dasar tenaga kerja yang artinya :
segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,
selama dan sesudah masa kerja.
Kelompok tenaga kerja terbagi atas :
a. Angkatan kerja, range usia angkatan kerja ini adalah 15 65 tahun, dimana
dalam range usia ini terdapat potensi orang bekerja dan juga menganggur.
b. Bukan angkatan kerja, tidak ada range usia dalam kelompok ini.
Kategorinya mulai dari anak-anak sampai dewasa, dengan ketentuan
kelompok yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan penerima
pendapatan.
Hukum kerja digunakan sebagai pengganti istilah hukum perburuhan
dengan ruang lingkup atau cakupan dan pengertian yang sama dengan
hukum perburuhan yaitu berkaitan dengan keadaan bekerjanya
buruh/pekerja pada suatu perusahaan.
Daftar pustaka

Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Jakarta : Rosda

Anda mungkin juga menyukai