Anda di halaman 1dari 12

ISSN-P 2407-2184

Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY )


Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan Tingkat Pertumbuhan


Perusahaan Klien, Terhadap Auditor Switching

Oleh
Siska Aprianti dan Sri Hartaty
ABSTRAK

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, dan tingkat pertumbuhan
perusahaan klien, terhadap auditor switching. Data sampel perusahaan sebanyak 89 perusahaan dengan periode
pengamatan selama tiga tahun yaitu tahun 2012 2014. Sehingga total pengamatan sebanyak 270 pengamatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) selama periode 2012-2014. Penelitian ini
berhasil membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching. Sedangkan variabel ukuran
perusahaan klien dan tingkat pertumbuhan perusahaan klien tidak berpengaruh berpengaruh terhadap Auditor
Switching.
Kata kunci : Auditor Switching, ukuran, tingkat pertumbuhan perusahaan klien

1. PENDAHULUAN sebagai pemakai laporan keuangan (Halim, dalam


1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Nabila, 2011). Selain itu, perusahaan audit yang
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih besar umumnya dianggap sebagai penyedia
handal, maka perusahaan klien diwajibkan untuk kualitas audit yang tinggi dan memiliki reputasi
melakukan rotasi audit. Rotasi audit adalah yang tinggi di lingkungan bisnis. Semakin tinggi
peraturan perputaran auditor yang harus dilakukan perusahaan audit seperti Big 4 maka semakin tinggi
oleh perusahaan, dengan tujuan untuk pula perusahaan untuk mempertahankan auditor.
menghasilkan kualitas dan menegakkan Ukuran perusahaan klien merupakan
independensi auditor. Di Indonesia, rotasi audit ukuran untuk menentukan besar kecilnya
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik perusahaan klien yang dihubungan dengan
Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3. financial perusahaan. Dimana perusahaan yang
Karena adanya kewajiban rotasi auditor besar dipercayai dapat menyelesaikan kesulitan-
tersebut, maka timbul perilaku perusahaan untuk kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada
melakukan Auditor switching. Auditor switching perusahaan kecil (Mutchler dalam Nabila,2011).
merupakan perpindahan auditor yang dilakukan Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran
oleh perusahaan klien akibat adanya kewajiban perusahaan klien mempengaruhi auditor switching.
rotasi auditor. Terdapat beberapa faktor yang dapat Karena perusahaan klien yang lebih besar karena
mempengaruhi perusahaan untuk melakukan kompleksitas usaha dan peningkatan pemisahan
auditor switching, misalnya perusahaan melakukan antara manajemen dan kepemilikan, permintaan
auditor switching karena pengaruh ukuran KAP, yang sangat tinggi bagi perusahaan audit
ukuran perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan independen untuk mengurangi biaya keagenan
klien. (Watts dan Zimmerman dalam Nabila, 2011).
Ukuran KAP dapat mempengaruhi Selain itu, karena ukuran perusahaan klien
perusahaan untuk melakukan perpindahan auditor. meningkat, kemungkinan jumlah konflik agen juga
Karena perusahaan biasanya akan mencari KAP meningkat sehingga meningkatkan permintaan
yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan untuk kualitas audit.
kredibilitas laporan keuangan di pihak eksternal

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 45


Tingkat pertumbuhan perusahaan klien Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012, 2013
diukur dengan tingkat penjualan perusahaan, di dan 2014.
mana penjulan merupakan aktivitas utama
perusahaan. Sehingga ketika pertumbuhan 2. TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan tinggi, maka auditor akan cenderung 2.1 Teori Agensi
mempertahankan KAP daripadi pertumbuhan Jensen dan Meckling dalam Fadhilah
perusahaan yang rendah. Hal ini dikarenakan ketika (2013), juga menyatakan bahwa masalah agensi
bisnis terus bertumbuh, permintaan untuk disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan dan
independensi yang lebih tinggi dan perusahaan informasi asimetri antara principal dan agent. Di
audit yang berkualitas untuk mengurangi biaya satu pihak para pemegang saham menginginkan
keagenan serta memberikan layanan non-audit investasi mereka menghasilkan return yang bagus,
yang dibutuhkan untuk meningkatkan perluasan dengan hasil keuangan yang bertambah, dalam hal
perusahaan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ini pendapatan dividen yang besar. Namun di lain
perusahaan klien mempengaruhi auditor switching. pihak, manajemen menginginkan adanya tambahan
Penelitian ini merupakan bentuk kompensasi ataupun bonus ketika mereka merasa
representasi dan rekomendasi dari penelitian melakukan tugasnya dengan baik sehingga dapat
penelitan sebelumnya. Adapun variabel dependen menambah kepuasan mereka. Perbedaan tersebut
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa menimbulkan konflik kepentingan: (1) antara
auditor switching. Sedangkan variabel independen shareholders dan manajer, (2) antara shareholders
yang digunakan terdiri dari ukuran KAP, ukuran dan debtholders, dan (3) antara manajer,
perusahaan klien, tingkat pertumbuhan perusahaan shareholders, dan debtholders.
klien. Karena adanya konflik kepentingan antara
Berdasarkan keterbatasan dan perbedaan manajer (agent) dan shareholder (principal) itulah
pendapat dari penelitian-penelitian sebelumnya, memicu terjadinya pergantian manajemen.
maka penelitian ini menarik untuk diteliti kembali. Pergantian manajemen yang dilakukan atas
Mengingat terdapat pihak-pihak yang mendukung keputusan RUPS inilah diharapkan dapat
dan menentangnya, terkait adanya independensi mendukung keinginan para shareholders.
auditor dalam masalah auditor switching. Adapun Manajemen yang baru akan menerapkan kebijakan
judul dalam penelitian adalah pengaruh ukuran akuntansi yang berbeda dengan manajemen yang
KAP, ukuran perusahaan klien dan pertumbuhan lama. Oleh karena itu, manajemen yang baru juga
perusahaan terhadap auditor switching. mengharapkan kantor akuntan publik yang menjadi
partner perusahaannya dapat bekerjasama sehingga
1.2 Rumusan Masalah menghasilkan opini yang diharapkan manajemen
Berdasarkan latar belakangan pemilihan baru tersebut. Apabila perusahaan memperoleh
judul yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan opini yang tidak diharapkan dari auditornya, seperti
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana opini adverse atau disclaimer, manajemen yang
pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien baru akan melakukan pergantian KAP karena para
dan tingkat pertumbuhan perusahaan klien stakeholder menganggap bahwa opini adverse
terhadap auditor switching pada Perusahaan menunjukkan ada ketidakberesan di dalam
perusahaan. Di dalam teori agensi juga menyatakan

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 46


bahwa setiap manusia akan melakukan tindakan pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
sesuai dengan kepentingannya (self interest). dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling
Penggunaan auditor yang bereputasi merupakan lama untuk 5 tahun buku berturut-turut dan oleh
salah satu cara manajemen untuk dapat seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tahun
menjembatani kepentingan dari stakeholder dan berturut-turut. Keputusan Menteri Keuangan
pihak di dalam perusahaan. Terdapatnya persepsi Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003
bahwa investor akan lebih cenderung kepada data pasal 2 tentang Jasa Akuntan Publik dikeluarkan
akuntansi yang dihasilkan oleh auditor yang atas perbaharuan dari Keputusan Menteri
bereputasi, menambah kepercayaan perusahaan Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 pasal 4.
untuk tidak melakukan pergantian KAP karena Peraturan-peraturan tersebut merupakan salah satu
telah menggunakan auditor bereputasi. bentuk campur tangan dari pemerintah adanya
peraturan-peraturan yang mewajibkan adanya rotasi
2.2 Auditor Switching auditor ataupun masa kerja audit (audit tenure).
Auditor Switching atau pergantian KAP Karena pemerintah sebagai pihak regulator yang
merupakan perpindahan kantor akuntan publik oleh dapat memberikan pelayanan fasilitas dan keadilan
perusahaan klien. Pergantian KAP oleh perusahaan bagi kepentingan semua pihak baik pihak
terjadi ketika lingkungan perusahaan berubah, perusahaan, pihak auditor, pihak eksternal maupun
ketika ingin mendapatkan auditor yang lebih efektif pihak pemerintah. Karena independensi sebagai
atau jasa yang berbeda, ketika ingin menaikkan landasan yang utama bagi auditor dalam
image perusahaan, dan ketika ingin mengurangi menajalankan tugas audit. Tanpa independensi
biaya audit. Selain itu, pergantian KAP juga timbul auditor, maka kualitas dan kompetensi auditor
karena pengaruh kompetisi pasar auditor. dalam menjalankan tugas audit akan terbaikan.
Peraturan-peraturan pada kewajian rotasi Sehingga independensi auditor penting untuk
auditor merupakan peraturan yang mengatur dipertahankan auditor dalam menjalankan tugas
tentang pembatasan audit yaitu audit tenure dan audit klien.
auditor switching sekarang ini di Indonesia. Pada
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 2.3 Ukuran KAP
Nomor: 17/Pmk.01/2008 pasal 3 dapat disimpulkan Ukuran KAP merupakan ukuran yang
bahwa tentang pemberian jasa audit umum atas digunakan untuk menentukan besar kecilnya suatu
laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Ukuran Kantor Akuntan
KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku Publik dapat dikatakan besar jika KAP tersebut
berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik berafiliasi dengan Big 4, mempunyai cabang dan
paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut- kliennya perusahaan-perusahaan besar serta
turut. Akuntan publik dan kantor akuntan boleh mempunyai tenaga profesional diatas 25 orang.
menerima kembali penugasan setelah satu tahun Sedangkan Ukuran Kantor Akuntan Publik
buku tidak memberikan jasa audit kepada klien dikatakan kecil jika tidak berafiliasi dengan Big 4,
yang lain. Peraturan ini merupakan perbaharuan tidak mempunyai kantor cabang dan kliennya
dari Keputusan Menteri Keuangan Republik perusahaan kecil serta jumlah profesionalnya
Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 kurang dari 25 orang (Arens, et al, 2003). Di
tentang Jasa Akuntan Publik yaitu bahwa Indonesia ada beberapa KAP yang dikategorikan

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 47


sebagai KAP Big 4 yaitu Pricewaterhouse Coopers, pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan
KPMG, Ernest and Young, dan Delloite. Selain tingkat penjualan perusahaan. Karena penjualan
kantor akuntan tersebut, masuk dalam kategori merupakan aktivitas utama perusahaan. Ketika
KAP Non-Big 4. KAP Big 4 tersebut adalah: pertumbuhan perusahaan tinggi, maka auditor akan
1. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan cenderung mempertahankan KAP daripada
(Berafiliasi dengan PWC) pertumbuhan perusahaan yang rendah. Hal ini
2. KAP Osman Bing Satrio (Berafiliasi dengan dikarenakan ketika bisnis terus bertumbuh,
Delloite) permintaan untuk independensi yang lebih tinggi
3. KAP Purwantono, Suherman & Surja dan perusahaan audit yang berkualitas untuk
(Berafiliasi dengan E &Y) mengurangi biaya keagenan serta memberikan
4. KAP Sidharta & Widjaja (Berafiliasi dengan layanan non-audit yang dibutuhkan untuk
KPMG) meningkatkan perluasan perusahaan. Altman
KAP yang besar lebih independen (1968) dalam Petronela (2004) mengemukakan
dibandingkan dengan KAP yang kecil. Dengan bahwa perusahaan dengan negative growth
alasan bahwa ketika KAP besar kehilangan satu mengindikasikan kecendurungan yang lebih besar
klien tidak begitu berpengaruh terhadap kearah kebangkrutan sehingga perusahaan yang
pendapatannya. Akan tetapi jika KAP kecil mengalami penurunan pada penjualan maka akan
kehilangan satu klien sangat berarti karena kliennya terjadi penurunan pula pada labanya.
sedikit (Shockley, 1981).
2.6 Kerangka Pemikiran
2.4 Ukuran Perusahaan Klien Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu
Ukuran perusahaan klien merupakan suatu yang telah dijelaskan di atas maka kerangka
skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecilnya analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang dihubungan dengan financial sebagai berikut:
perusahaan. Di mana perusahaan yang besar
dipercayai dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan Ukuran KAP
keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan
kecil. Seiring dengan pertumbuhan ukuran Ukuran
Auditor
Perusahaan Switching
perusahaan, akan membuat prinsipal semakin sulit
dalam memonitor tindakan agen, yang Pertumbuhan
kemungkinan cenderung memaksimalkan Perusahaan
keuntungan pribadinya daripada keuntungan
prinsipal (Juliatari, 2013).

Gambar 1. Model Analisis


2.5 Pertumbuhan Perusahaan Klien
Tingkat pertumbuhan perusahaan
3. METODE PENELITIAN
merupakan ukuran seberapa baik perusahaan
3.1 Populasi dan Sampel
mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam
Populasi dan sampel yang digunakan dalam
industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
secara keseluruhan. Dalam penelitian ini
tercatat di Bursa Efek Indonesaia (BEI) selama

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 48


periode 2012-2014. Metode pengumpulan sampel perusahaan klien tidak mengganti auditornya, maka
(sampling method) yang digunakan dalam akan diberikan nilai 0.
penelitian ini adalah purposive sampling, dengan
kriteria-kriteria pengambilan sampel antara lain: 3.3.2 Variabel Independen (X)
a) Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI a) Ukuran KAP (X1)
selama periode 2012-2014. Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan
b) Menerbitkan laporan keuangan lengkap dan perbedaan besar kecilnya KAP. Ukuran KAP
telah di audit oleh auditor independen. dibagi menjadi dua yaitu KAP besar (Big 4) dan
c) Perusahaan menggunakan satuan mata uang KAP kecil (non Big 4). Variabel ukuran KAP ini
yang seragam selama periode pengamatan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
yaitu selama periode 2012-2014. klien diaudit oleh KAP besar (big 4), maka akan
Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan diberikan nilai 1. Tetapi jika perusahaan kilen
sampel diatas maka diperoleh 89 perusahaan diaudit oleh KAP kecil (non Big 4), maka akan
sebagai sampel. Rincian pemilihan sampel diberikan nilai 0. Adapun auditor yang termasuk
disajikan sebagai berikut : dalam kelompok KAP Big 4 di Indonesia yaitu:
a) Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel
berafiliasi dengan Hans Tuanakotta Mustofa
Keterangan Jumlah
& Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan;
Perusahaan
Jumlah Populasi 141 Osman Bing Satrio & Rekan.
Kriteria Pemilihan Sampel : b) Ernest & Young (EY) yang berafiliasi dengan
1. Data tidak tersedia / tidak (25) Prasetio, Sarwoko & Sandjaja; Purwantono,
lengkap
2. Perusahaan menggunakan (27) Sarwoko & Sandjaja.
mata uang US Dollar c) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG)
Total Sampel Penelitian 89
yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta &
Widjaja.
3.2 Jenis dan Sumber Data
d) PricewaterhouseCoopers (PwC) yang
Penelitian ini menggunakan data sekunder
berafiliasi dengan Haryanto Sahari &Rekan.
yaitu berupa laporan keuangan auditan perusahaan
manufaktur tahun 2012-2014 yang diperoleh dari
b) Ukuran Perusahaan Klien (X2)
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang
Ukuran perusahaan meruapakan suatu skala di
dapat diakses di www.idx.co.id.
mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan
berdasarkan total aktiva. Variabel ukuran
3.3 Definisi Operasional Variabel
perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung
3.3.1 Variabel Dependen (Y) : Auditor
dengan menggunakan rasio ukuran perusahaan
Switching
klien yaitu dengan menglogaritmakan natural atas
Auditor switching merupakan perpindahan
total asset perusahaan.
auditor yang dilakukan oleh perusahaan klien.
Variabel auditor switching menggunakan variabel c) Pertumbuhan Perusahaan Klien (X3)
dummy. Jika perusahaan klien mengganti Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan
auditornya, maka akan diberikan nilai 1. Tetapi jika difokuskan pada rasio pertumbuhan penjualan.
Variabel ini dihitung dengan menggunakan rasio

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 49


penjualan bersih sekarang dikurangi dengan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LogL)
penjualan bersih tahun lalu, kemudian dibagi menunjukkan model regresi yang lebih baik atau
dengan total aset. Rasio pertumbuhan perusahaan dengan kata lain model yang dihipotesiskam fit
klien dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan data.

4.4 Koefisien Determinasi (Cox dan Snells R


Dimana: Square dan Nagelkerke R Square)
RP = Rasio Pertumbuhan perusahaan klien. Untuk dapat mendapatkan koefisien
TA = Total asset. determinasi digunakan nagelkereke R Square.
Penjualan Bersih t = Penjualan Bersih sekarang. Nagelkerekes R Square merupakan modifikasi dari
Penjualan bersih t-1 = Penjualan bersih tahun lalu. koefisien Cox and Snell R Square untuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
4. Teknik Analisis Data sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi
4.1 Statistik Deskriptif nilai Cox and Snell R Square dengan nilai
Analisis deskriptif ditujukan untuk maksimumnya (Ghozali, 2006).
memberikan gambaran atau deskripsi data dari
variabel dependen berupa auditor switching, serta 4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi
variabel independen berupa ukuran KAP, ukuran Kelayakan model regresi dinilai dengan
perusahaan klien, tingkat pertumbuhan perusahaan menggunakan Hosmer and Lemeshows Goodness
klien. Analisis tersebut disajikan dengan of Fit Test. Jika nilai Hosmer and Lemeshows
menggunakan tabel statistic descriptive yang Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari
memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada
rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard perbedaan signifikan antara model dengan nilai
deviation). observasinya sehingga Goodness fit model tidak
baik karena model tidak dapat memprediksi nilai
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and
Pengujian terhadap hipotesis dengan Lemeshow Goodness of-fit lebih besar dari 0,005,
menggunakan a = 5%, dengan kriteria : maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti
1) Jika nilai probabilitas (sig.) < a = 5% maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau
hipotesis alternatif didukung. dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok
2) Jika nilai probabilitas (sig.) > a = 5% maka dengan data observasinya.
hipotesis alternatif tidak didukung.
4.6 Uji Multikolonieritas
4.3 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Uji multikolonieritas bertujuan untuk
Fit) menguji apakah model regresi ditemukan adanya
Statistik yang digunakan berdasarkan pada korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006).
fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah Multikolonieritas terjadi dalam analisis regresi
probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan logistik apabila antarvariabel independen saling
menggambarkan data input. Untuk menguji berkorelasi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
hipotesis nol dan alternatif, L ditranformasikan menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 50


Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 Pengujian dilakukan dengan
(Ghozali, 2006). membandingkan nilai antara -2 LogLikelihood (-
2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2
4.7 Model Regresi Logistik LogLikelihood (-2LL) pada akhir (Block
Penelitian ini menggunakan analisis regresi Number=1). Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa
logistik untuk melihat pengaruh ukuran KAP, nilai -2LogL yaitu sebesar 246,340 dengan
ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan signifikasi sebesar 0,000 < 0,005. Ini artinya
perusahaan klien, terhadap auditor switching. hipotesis nol ditolak yang berarti model hanya
Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah: dengan konstanta saja tidak fit dengan data.
SWITCHt = a + b1KAP + b2LnTA + b3RP + e Berdasarkan hasil uji selanjutnya,
Keterangan: diketahui bahwa nilai -2LogL yang kedua adalah
SWITCHt : Auditor switching
a : Konstanta untuk model dengan konstanta dan variabel bebas
KAP : Ukuran KAP X1, X2 dan X3 adalah sebesar: 219,225 dengan
LnTA : Ukuran Perusahaan Klien
RP : Pertumbuhan Perusahaan signifikansi Hosmer and Lemeshow Test adalah
sebesar 0,213 > 0,005, yang berarti hipotesis nol
5. HASIL DAN PEMBAHASAN tidak dapat ditolak dan model fit dengan data.
5.1 Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model

Tabel 3. Hasil Uji Keseluruhan Model

Iteration
-2 Log Coefficients
likelihood Constant X1 LNX2 X3
Step 1 1 231,362 -,698 -,763 -,014 -,399
2 221,052 -,519 -1,538 -,025 -,529
3 219,360 -,369 -2,112 -,030 -,566
4 219,226 -,344 -2,335 -,031 -,570
5 219,225 -,343 -2,363 -,031 -,570
6 219,225 -,343 -2,363 -,031 -,570
Sumber : Hasil Output SPSS

5.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Berikut adalah tabel Model Summary:
Tabel 4. Model Summary
Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
likelihood Square Square
a
1 219,225 ,085 ,144
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Hasil Ouput SPSS

Besarnya nilai koefisien determinasi pada dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas
model regresi logistic ditunjukkan oleh nilai variabel independen sebesar 14,4%. Sedangkan
Nagelkerke R Square Berdasarkan hasil uji sisanya sebesar (100%-14,4%) 85,6% dijelaskan
diketahui bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah oleh variabilitas lain di luar penelitian.
sebesar 0,144. Artinya variabilitas variabel

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 51


5.3 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas
Kelayakan model regresi dinilai dengan Uji multikolonieritas bertujuan untuk
menggunakan Hosmer and Lemeshows Goodness menguji apakah model regresi ditemukan adanya
of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chisquare korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006).
sebesar 10,806 dengan signifikansi (p) sebesar Multikolonieritas terjadi dalam analisis regresi
0,213. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai logistik apabila antarvariabel independen saling
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model dapat berkorelasi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
disimpulkan mampu memprediksi nilai menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
observasinya atau dengan kata lain model dapat Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10
diterima. (Ghozali, 2006). Berikut ini adalah hasil uji
Tabel 5. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi multikolonieritas :
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 10,806 8 ,213
Sumber : Hasil Output SPSS

Tabel 6. Hasil Uji Multikolonieritas


a
Coefficients
Model
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,325 ,314 1,038 ,300
X1 -,191 ,050 -,234 -3,790 ,000 ,915 1,093
LNX2 -,003 ,011 -,018 -,295 ,768 ,917 1,091
X3 -,100 ,051 -,115 -1,938 ,054 ,994 1,006
a. Dependent Variable: Y

Dari hasil pengujian pada tabel 6 yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga
menunjukkan bahwa nilai Tolarance menunjukkan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
tidak ada variable independen yang memiliki nilai multikolonieritas antar variable independen dalam
Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti bawa tidak model regresi
ada korelasi antar variable independen yang .
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai 5.5 Hasil Uji Regresi Logistik
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan Model regresi logistik disajikan pada tabel
hal yang sama, tidak ada satu variable independen berikut ini:
Tabel 7. Hasil Uji Regresi Logistik
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step 1a X1 -2,363 ,745 10,056 1 ,002 ,094

LNX2 -,031 ,097 ,104 1 ,747 ,969


X3 -,570 ,459 1,539 1 ,215 ,566
Constant -,343 2,649 ,017 1 ,897 ,709
a. Variable(s) entered on step 1: X1, LNX2, X3.

Sumber : Hasil Output SPSS

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 52


Berdasarkan model regresi yang terbentuk pada 5.2. PEMBAHASAN
tabel di atas, mendapatkan hasil pengujian terhadap Hipotesis penelitian ini diuji dengan
koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: menggunakan analisis regresi logistic pada tiga
variabel independen terhadap sebuah variable
Y = - 0,343 2,363 X1 0,031X2 0,570X3 + e independen. Variabel independen dalam penelitian
ini terdiri dari Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan
Keterangan:
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Klien.
Y : Auditor Switching
Sedangkan variable dependennya adalah Auditor
X1 : Ukuran KAP
Switching.
X2 : Ukuran perusahaan klien
Hasil pengujian di atas, maka variabel
X3 : Tingkat pertumbuhan perusahaan klien
dependen dan independen dapat diringkas sebagai
berikut:
Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
Tabel 8. Ringkasan Hasil Penelitian
berikut :
Variabel Signifikansi Keterangan
a. Konstanta sebesar -0,343 yang berarti bahwa Dependen
jika tidak dipengaruhi oleh 3 variabel Ukuran KAP (X1) 0,002 Berpengaruh
independen dalam model penelitian ini, maka Ukuran 0,747 Tidak
perusahaan akan cenderung tidak melakukan Perusahaan Klien Berpengaruh
(X2)
penggantian auditor (kearah SWTCH = 0). Tingkat 0,215 Tidak
b. Koefisien Variabel Ukuran KAP (X1) Pertumbuhan Berpengaruh
Perusahaan Klien
memiliki nilai konstanta sebesar -2,363 (X3)
dengan signifikansi sebesar 0,002 < 0,005. Keterangan : tingkat signifikansi
Artinya variabel independen X1 berpengaruh
terhadap variabel dependen Y. Arah koefisien 5.2.1. Hipotesis Pertama

negatif berarti bahwa jika sebelumnya Variabel ukuran KAP menunjukkan

perusahaan diaudit oleh KAP Non Big 4, koefisien regresi negative sebesar -2,363 dengan

maka probabilitas perusahaan melakukan tingkat signifikansi sebesar 0,002, lebih lebih dari

penggantian auditor akan semakin besar. = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari
= 0,05, maka hipotesis ke-1 berhasil didukung.
c. Koefisien Variabel Ukuran Perusahaan Klien
Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh ukuran
(X2) memiliki nilai konstanta sebesar -,031
KAP terhadap auditor switching. Hasil penelitian
dengan signifikansi sebesar 0,747 > 0,005.
ini mendukung dari hasil penelitian sebelumnya
Artinya variabel independen X2 tidak
yang dilakukan oleh Mardiyah (2002) dan
berpengaruh terhadap variabel dependen Y.
Damayanti Putri Wijayanti (2010).
d. Koefisien Variabel Tingkat Pertumbuhan
KAP big-4 termasuk KAP yang memiliki
Perusahaan Klien (X3) memiliki nilai
reputasi baik di dunia internasional. Mereka
konstanta sebesar -0,570 dengan signifikansi
memiliki reputasi yang baik karena jaringannya
sebesar 0,215 > 0,005. Artinya variabel
tersebar luas di seluruh dunia, serta memiliki
independen X3 tidak berpengaruh terhadap
auditor yang kompeten dan berpengalaman banyak.
variabel dependen Y.
Oleh karena hal itu, investor akan lebih cenderung
pada data akuntansi yang dihasilkan oleh auditor

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 53


yang bereputasi (Praptitorini dan Januarti, 2007:7). penelitian di atas, ukuran perusahaan klien tidak
Meskipun demikian, tidak berarti KAP selain big-4 mempengaruhi perusahaan untuk melakukan
bukan KAP yang bagus. Perusahaan tidak akan pergantian KAP. Hal ini mungkin disebabkan oleh
mengganti KAP yang digunakannya jika telah telah digunakannya KAP big four oleh klien
memiliki reputasi yang baik (Sinarwati, 2010:15). dengan ukuran perusahaan yang besar, dan klien
Hal ini dilakukan agar investor tetap menganggap dengan ukuran perusahaan yang kecil pun telah
laporan keuangan perusahaan, yang telah diaudit menggunakan KAP non big four. Meskipun terjadi
oleh auditor bereputasi, baik dan telah bebas dari pergantian auditor, perusahaan dengan total asset
salah saji material. Selain itu, jika perusahaan kecil akan mengganti KAP sebelumnya dengan
mengganti KAP yang mengauditnya, butuh waktu KAP non big four lainnya.
beberapa tahun bagi auditor yang baru untuk
memahami perusahaan sepenuhnya (Brazel dan 5.2.3. Hipotesis Ketiga
Bradford, 2011:2). Variabel tingkat pertumbuhan perusahaan
klien menunjukkan koefisien regresi negatif
5.2.2. Hipotesis Kedua sebesar -0,570 dengan tingkat signifikansi sebesar
Variabel ukuran perusahaan klien 0,215, lebih besar dari = 0,05. Karena tingkat
menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar - signifikansi lebih besar dari = 0,05, maka
0,031 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,747, hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian
lebih besar dari = 0,05. Karena tingkat ini tidak berhasil membuktikan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari = 0,05, maka pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh
hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian terhadap Auditor Switching. Hasil penelitian ini
ini tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran mendukung hasil penelitian dari Nasser et. al.,
perusahaan klien berpengaruh terhadap Auditor (2006) dan Nuryanti (2012).
Switching. Hasil penelitian ini mendukung hasil Seiring dengan pertumbuhan perusahaan,
penelitian dari Calderon dan Ofobike (2008), idealnya klien mengganti auditornya dengan
Chadegani et. al. (2011), dan Wijayani dan Juniarti auditor yang lebih bagus agar dapat meningkatkan
(2011). Namun hasil penelitian ini tidak citra perusahaan yang lebih baik di mata pihak
mendukung hasil penelitian Nasser, et. al. (2006) eksternal. Dengan bertumbuhnya perusahaan klien,
serta Suparlan dan Andayani (2010). diharapkan klien dapat membayar biaya audit yang
Perusahaan dengan total aset besar tetap lebih tinggi agar kualitas auditnya meningkat.
menggunakan jasa KAP big four untuk mengaudit Namun, berdasarkan hasil penelitian ini
laporan keuangannya. Sedangkan perusahaan menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
dengan total aset kecil cenderung berpindah ke klien tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.
KAP non big four. Hal ini mencerminkan Hal ini disebabkan oleh pertimbangan manajemen
kesesuaian ukuran antara KAP dengan kliennya untuk mempertahankan reputasi perusahaannya
(Afriansyah dan Siregar, 2007:11). KAP kecil akan dengan tidak mengganti KAP yang mengaudit
kesulitan dalam mengaudit kliennya jika ukuran laporan keuangan perusahaan (Nuryanti, 2012:17).
perusahaan klien terlalu besar, sedangkan KAP
besar akan kehilangan reputasinya jika menerima
klien dengan ukuran yang kecil. Berdasarkan hasil

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 54


6. KESIMPULAN DAN SARAN teorits diduga mampu menjelaskan masalah
6.1 KESIMPULAN auditor switching, seperti menambahkan
Pengujian statistik yang digunakan adalah variabel rasio-rasio keuangan seperti rasio
dengan menggunakan regresi logistic. Hasil profitabilitas, dan rasio likuiditas.
pengujian dapat diringkas sebagai berikut: 2. Menambahkan periode pengamatan
1. Variabel ukuran KAP menunjukkan koefisien penelitian, misalnya menjadi lima tahun,
regresi negative sebesar -2,363 dengan tingkat dengan harapan akan mempengaruhi hasil
signifikansi sebesar 0,002, lebih lebih dari = penelitian yang diperoleh.
0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil 3. Pengukuran terhadap variabel ukuran
dari = 0,05, maka hipotesis ke-1 berhasil perusahaan pada penelitian selanjutnya dapat
didukung. Penelitian ini berhasil menggunakan alternatif proksi lain, seperti
membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP total penjualan perusahaan atau jumlah
terhadap auditor switching. karyawan perusahaan.
2. Variabel ukuran perusahaan klien
menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar
-0,031 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,747, lebih besar dari = 0,05. Karena
tingkat signifikansi lebih besar dari = 0,05,
maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung.
Penelitian ini tidak berhasil membuktikan
bahwa ukuran perusahaan klien berpengaruh
terhadap Auditor Switching.
3. Variabel tingkat pertumbuhan perusahaan
klien menunjukkan koefisien regresi negatif
sebesar -0,570 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,215, lebih besar dari = 0,05.
Karena tingkat signifikansi lebih besar dari
= 0,05, maka hipotesis ke-3 tidak berhasil
didukung. Penelitian ini tidak berhasil
membuktikan bahwa tingkat pertumbuhan
perusahaan klien berpengaruh terhadap
Auditor Switching

6.2 SARAN
Penelitian mengenai pergantian KAP
selanjutnya diharapkan mampu memberikan hasil
yang lebih baik dan berkualitas, dengan
mempertimbangkan saran berikut ini:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah
variabel independen lainnya yang secara

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 55


DAFTAR PUSTAKA http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/per
gantianauditor-dan-kantorakuntan. html,
diakses tanggal 25 Desember 2014.
Abbott Lawrence J, Young Park, Susan Parker.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
2000. The Effects of Audit Committee
Multivariate dengan program IBM SPSS
Activity and Independence on Corporate
19. Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit
Fraud. Managerial Finance: Vol. 26, Iss.
Universitas Diponegoro, Semarang.
11; pg. 55-68.
Hudaib, M, dan T.E Cooke. 2005. The Impact of
Afriansyah, Zef dan Sylvia Siregar. Konsentrasi
Managing Director Changes and
Pasar Audit di Indonesia. Simposium
Financial Distress on Audit Qualification
Nasional Akuntansi X, Makassar, 2010.
and Auditor Switching. Journal of
Arens, Alvin A. dan Loebbecke. 2003. Auditing.,
Business Finance & Accounting, Vol.32,
Salemba Empat, Jakarta.
No.9-10, Pp.1703-39.
Ardianingsih, Arum. 2012. Pengaruh audit delay
Juliantari, Ni Wayan Ari dan Ni Ketut Rasmini.
dan ukuran KAP terhadap audit switching
2013. Auditor Switching dan Faktor-faktor
: Kajian dari Sudut Pandang Klien.
yang Mempengaruhinya. E-Jurnal
Http//download.portalgaruda.org/article.ph
Akuntansi Universitas Udayana 3.3
p. diakses tanggal 6 Agustus 2015.
(2013): 231-246. ISSN: 2302-8556.
Brazel, Joseph F. dan Marianne Bradford, CPA.
Diakses tanggal 6 Aguatus 2015.
Shedding New Light on Auditor Switching.
Mardiyah, A.A. 2002. Pengaruh Faktor Klien dan
Strategic Finance pp. 49-53, 2011.
Faktor Auditor Terhadap Auditor
Chadegani, AA., Zakiah MM., Azam Jari. The
Changes: Sebuah Pendekatan dengan
Determinant Factors of Auditor switch
Model Kontijensi RPA (Recursive Model
among Companies Listed on Tehran Stock
Algorithm). Media Riset Akuntansi,
Exchange, International Conference on
Auditing, dan Informasi, Vol.3, No.2, 133-
Sociality and Economics Development
154.
IPEDR vol.10, 2011
Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri
Chow, C.W, dan S.J. Rice. Qualified Audit
Keuangan Republik Indonesia Nomor
Opinions and Auditor Switching. The
17/Pmk.01/2008 Tentang Jasa Akuntan
Accounting Review, Vol. LVII, No.2, pp.
Publik.
326-335, 1982.
http://www.setjen.depkeu.go.id/data/perat
Damayanti, S. dan M. Sudarma. Faktor-Faktor
uran/PMK%20Nomor%2017%20tahun%2
yang Mempengaruhi Perusahaan
02008.pdf. Diakses 20 juli 2015
Berpindah Kantor Akuntan Publik.
Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri
Simposium Nasional Akuntansi XI,
Keuangan Republik Indonesia Nomor
Pontianak, 2008.
17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang Jasa
DeAngelo, L. 1981. Auditor Independence, Low
Akuntan Publik, Jakarta.
Balling and Disclosure Regulation.
Nabila. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Journal Of Accounting And Economics 20
Auditor Switching (Studi Empiris Pada
(December), Pp. 297-322.
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia).
Fadhilah, Hamdan. 2013. Faktor-faktor yang
htpp://undip.ac.id/27886/jurnal.pdf
Mempengaruhi Perusahaan Dalam
Nasser, et.al. Auditor-Client Relationship: The
Melakukan Pergantian Kantor Akuntan
Case of Audit tenure and Auditor
Publik (Studi Empiris pada Perusahaan
Switching in Malaysia. Managerial
Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Auditing Journal, Vol. 21, No. 7, pp. 724-
Periode 2006-2011). Skripsi. Jurusan
737. 2006.
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Petronela, Thio A. 2004. Pertimbangan Going
Universitas Islam negeri Syarif
Concern Perusahaan Dalam Pemberian
Hidayatullah. Jakarta
Opini Audit. Jurnal Balance pp. 46-55.
Febrianto, R. 2009. Pergantian Auditor dan Kantor
Akuntan Publik.

Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Mei 2016, h. 45-56 56

Anda mungkin juga menyukai