Disusun oleh :
NIM : 5301417046
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-
meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter
analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.
Multimeter dibagi menjadi 2, yaitu:
A. Multimeter analog
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para
tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini.
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih
simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran
yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol
apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum
belum tepat pada angka nol (0).
Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC
mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC,
dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan
nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum
menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm. Sambungkan
penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif.
Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan
negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust
Knob),
berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih
diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead (hitam),
kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke kiri atau ke kanan sehingga
menunjuk pada kedudukan 0 .
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch),
berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Posisi (Ohm) berarti multimeter
berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25;
25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain
batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A Terminal),
berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
5. Lubang kutub (Common Terminal),
Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub yang berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover),
berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife edge Pointer),
Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9.Skala (Scale),
berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
B. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan
yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere,
volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja
mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-
bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya
adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter
analog.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat ukur elektronika adalah suatu alat yang dapat mengetahui besarnya nilai yang
digunakan dalam sebuah alat ukur elektronika berdasarkan tingkat ketelitian tertentu.
Multimeter digunakan untuk mengukur harga resistensi (tahanan),tegangan AC (Alternating
current),tegangan DC (Direct current), dan arus DC.
B. SARAN
Mengukur menggunakan alat ukur elektronik mungkin menjadi sesuatu yang menakutkan
bagi sebagian orang. Hal-hal seperti ini harus dihilangkan karena hal tersebut dapat menjadi
kendala pada saat kita melakukan pengukuran. Mengukur tidaklah susah jika kita tidak
membuatnya susah. Yang harus kita perhatikan ketika ingin memulai suatu pengukuran
adalah bagaimana langkah-langkahnya atau prosedur pengukuran tersebut. Apabila dalam
melakukan suatu pengukuran kita telah melaksanakannya sesuai prosedur, maka hasilnya
pun akan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka dari itu,janganlah pernah takut untuk
melakukan sebuah pengukuran menggunaakan alat ukur elektronik. Mudah-mudahan artikel
ini bisa menjadi suatu referensi untuk kita untuk mulai mencoba melekukan pengukuran
menggunakan alat ukur elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter
http://nabilarik.blogspot.com/2010/02/alat-ukur-multimeter.html
http://www.borneoflasher-training.com/showthread.php?t=129
http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/29/mengenal-multimeter/
http://forum.djawir.com/elektronika-handphone-128/penggunaan-multitester-
digital-23644/
http://www.sisilain.net/2010/10/pengertian-dan-fungsi-multimeter.html
http://abisantoso.multiply.com/journal
http://marulloh.multiply.com/journal/1/PRINSIP_KERJA_MULTIMETER