Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi kerakyatan merupakan istilah yang relative baru, yang dipopulerkan untuk
menggantikan istilah ekonomi rakyat yang konotasinya dianggap berlawanan dengan
ekonomi konglomerat. Ekonomi rakyat dianggap pula diskriminatif karena didesain untuk
secara terang-terangan memihak pada salah satu sector dan sastra ekonomi tertentu, yaitu
ekonomi rakyat. Munculnya konsep tersebut merupakan reaksi atas praktik-praktik pelaku
ekonomi yang tidak adil bagi sebagian besar rakyat Indonesia dalam menikmati hasil-hasil
pembangunan.
Selama krisi ekonomi Indonesia, pada dekade terakhir di abad-20 sampai abad-21,
sesungguhnya ekonomi rakyat mampu menunjukkan daya tahan yang luar biasa dalam
menghadapi gempuran krisis multi-demesional yang melanda negeri ini. Ketika banyak
perusahaan besar mengalami kebangkrutan, perekonomian rakyat justru mampu bertahan di
tengah badai krisis yang melanda. Walaupun keberpihakan Negara (pemerintah) kepada
ekonomi kerakyatan selama ini dirasakan kurang, mereka masih mampu bertahan dalam
terpaan krisis ekonomi di negeri ini. Oleh karena itu, kebijakan pemberdayaan ekonomi
rakyat merupakan jalan alternative lain yang tidak bisa lagi ditunda-tunda untuk
mengembangkan perekonomian di Indonesia. Yang amat diperlukan sekarang adalah
kebijakan yang sebenarnya tidak mahal yaitu perlindungan dan pemihakan sepenuh hati pada
kepentingan-kepentingan perekonomian rakyat.

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana refleksi sejarah ekonomi Indonesia?


2. Mengapa ekonomi kerakyatan merupakan bagian integral dari ketahanan nasional
disbanding ekonomi?
3. Mengapa kewirausahaan dan kemitraan dikatakan sebagai manifestasi pemberdayaab
ekonomi rakyat?
4. Bagaimana transformasi nilai islam dalam pembangunan ekonomi?
5. Alternative apa yang harus ditempuh oleh masyarakat dan pemerintah untuk
memperbaiki ekonomi Negara?

Pendidikan Kewarganegaraan Page 1


C. Tujuan Penulisan

Dari perumusan masalah di atas tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui refleksi sejarah ekonomi Indonesia


2. Untuk mengetahui alasan ekonomi kerakyatan merupakan bagian integral dari
ketahanan nasional disbanding ekonomi?
3. Untuk mengetahui alternative kewirausahaan dan kemitraan dikatakan sebagai
manifestasi pemberdayaab ekonomi rakyat
4. Untuk mengetahui transformasi nilai islam dalam pembangunan ekonomi
5. Untuk mengetahui yang harus ditempuh oleh masyarakat dan pemerintah untuk
memperbaiki ekonomi Negara

Pendidikan Kewarganegaraan Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Refleksi Kerakyatan Dan Etos Ekonomi Sebagai Basis Kekuatan


Nasional

Ekonomi Masa Orde Lama

Dalam perkembangannya, secara garis besar, pemerintahan orde lama, menganut dua sistem
ekonomi, yakni sistem ekonomi sosialis-etatisme (terpimpin [1959 1967]) dan
sistem ekonomi liberal [1950 1957]. Sistem ini mengalami kegagalan, terutama
karena pengusaha pribumi ketika itu masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha
non pribumi, terutama pengusaha Cina. Sistem ini justru hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru mengenyam kemerdekaannya. Berbagai kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain adalah pemotongan nilai uang
(sanering) untuk tujuan pengendalian tingkat harga, menumbuhkan wiraswastawan pribumi
dan mendorong importir nasional untuk bisa bersaing dengan perusahaan impor asing melalui
kebijakan Kabinet Natsir. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang
cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.

Ekonomi Masa Orde Baru

Di awal pemerintahan orde baru adalah tingginya inflasi yang diwarisi oleh pemerintah orde
lama mencapai 650%, dan defisit APBN lebih besar dari seluruh jumlah penerimaannya,
demikian juga nilai tukar rupiah yang tidak stabil adalah merupakan gambaran singkat betapa
hancurnya perekonomian kala itu. Kondisi ini mendorong pemerintahan orde baru untuk
melakukan pinjaman luar negeri melalui IGGI. Ditinjau dari berbagai aspek, ada berbagai hal
menarik dalam pemerintahan orde baru, salah satunya adalah sistem perencanaan
pembangunan yang disebut REPELITA. Pemerintah memiliki rencana pembangunan jangka
pendek, menengah dan jangka panjang yang disusun secara komperehensif dan terintegrasi.
Hal ini memiliki dampak yang sangat signifkan dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia

Ekonomi Masa Reformasi

Hal yang sama juga terjadi pada peralihan pemerintah orde baru kepada pemerintah era
reformasi. Nilai tukar rupiah melemah yang dibarengi dengan pembengkakan utang luar
negeri sebagai akibat krisis ekonomi 1998. Untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi,
pemerintahan Habibie berusaha keras untuk melakukan perbaikan kondisi ekonomi melalui
rekapitulasi perbankan, rekonstruksi perekonomian Indonesia, likuidasi beberapa bank
bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan mengesahkan

Pendidikan Kewarganegaraan Page 3


UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak
sehat.

Pada masa kepemimpinan SBY, pemerintah melakukan pengurangan subsidi BBM dengan
menaikkan harga BBM. Pemerintah juga melakukan program konversi bahan bakar minyak
ke bahan bakar gas. Efisiensi subsidi BBM dialihkan ke sektor pendidikan dan kesehatan,
serta bidang-bidang yang mendukung kesejahteraan masyarakat seperti bantuan langsung
tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Pada tahun 2006 Indonesia berhasil melunasi seluruh
sisa hutang pada IMF (International Monetary Fund).

B. Ekonomi Kerakyatan Merupakan Bagian Integral dari Ketahanan


Nasional dibanding Ekonomi

Makna ekonomi kerakyatan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.


1. Dasar demokrasi ekonomi, dimana produksi dikerjakan oleh semua dan untuk semua,
dibawah pemilikan anggota masyarakat.
2. Kemakmuran masyarakat menjadi yang utama, bukan kemakmuran sekelompok orang.
3. Perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
4. Cabang-cabang produksi bagi Negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus
dikuasai oleh Negara.
5. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia harus dikuasai oleh
Negara, dan digunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Dalam TAP MPR NO. XVI/1998 ditegaskan tentang perlunya penerapan system
ekonomi kerakyatan yang berpihak pada upaya-upaya pemberdayaan ekonomi rakyat.
Pemberdayaan rakyat dianggap urgen, bukan saja karena sector ekonomi rakyat ini dari
sector ekonomi menengah dan besar, tetapi juga karena ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan social antara keduanya sudah terlalu besar, sehingga menimbulkan kecemburuan
besar. Sistem ekonomi Indonesia adalah system ekonomi berkerakyatan yang mampu
mewujudkan demokrasi dalam tatanan ekonomi nasional. System nilai atau ideologi suatu
bangsa akan menentukan system ekonomi melalu bekerjanya lembaga-lembaga ekonomi
yang dibentuk oleh masyarakat. Ideology ekonomi kerakyatan merupakan himpunan gagasan
yang menjadi landasan tindakan-tindakan ekonomi warga masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya dan secara bersama mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Pemberdayaan ekonomi kerakyatan juga merupakan bagian integral dalam


mewujudkan ketahann nasional di bidang ekonomi. Gempuran ekonomi global harus
diimbangi dengan penguatan pondasi ekonomi dalam negri. Oleh karenanya, sistem ekonomi
kerakyatan harus di perkuat dengan keberpihakan pemerintah dalam memberdayakan ekonoi
rayat. Dengan ekonoi rakyat yang tangguh, ketahanan nasonal di bidan ekonomi bisa di

Pendidikan Kewarganegaraan Page 4


wujudkan. pemberdayaan adalah daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi, dan
membengkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya, dan upaya untuk
mengembangkannya keberdayaan masyarakat adalah unsure dasar yang memungkinkan suatu
masyarakat bertahan hidup, dan dalam pengertian dinamis: mengembangkan diri dan
mencapai kemajuan. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan upaya-upaya keras untuk
mengatasinya telah memicu munculnya pandangan yang berbeda-beda. Khusus tentang
kebijakan dan program untuk menggerakkan kembali roda kegiatan ekonomi rakyat yang ikut
terpuruk, muncul duan pendapat yang berbeda:

Pertama, perlunya membantu ekonomi rakyat melalui restrukturisasi sektor modern,


terutama sector perbankan.
Kedua, diperlukannya upaya langsung dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.

Program-program yang langsung memberdayakan ekonomi rakyat banyak dicurigai,


karena dikhawatirkan menjadi program belas kasihan yang tidak akan membawa hasil.
Kecurigaan itu mengindikasikan ada banyak hal yang tidak dipahami berkaitan dengan
ekonomi rakyat dalam perekenomian nasional. Dalam krisis ekonomi yang melanda
Indonesia, ekonomi rakyat justru terbukti mampu bertahan dan menyesuaikan diri. Oleh
karena itu, upaya struktural maupun cultural untk memberdayakan ekonomi rakyat perlu
dilakukan.

C. Kewirausahaan dan Kemitraan Sebagai Manifestasi Pemberdayaan


Ekonomi Rakyat

Globalisasi dan perubahan tatanan perekonomian dunia yang sedemkian cepat harus
dengan cermat diamati untuk diantisipasi setepat dan sedini mungkin. Oleh karena itu, dunia
usaha dunia usaha harus disiapkan dan mempersiapkan diri menhadapi kecengderungan
global kearah perekonomian pasar yang bebas yang masih akan terus bergulir, terutama
dikawasan Asia Pasifik (APEC) dan dikawasan ASEAN (AFTA). Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh
karena itu, asas pokok kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan yang kuat untuk bewrkarya dengan semangat kemandirian


2. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah, termasuk keberanian mengambil
resiko
3. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
4. Kemampuan bekarja secara tekun dn produktif
5. Kemauan dan kemmpuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika

Pendidikan Kewarganegaraan Page 5


bisnis yang sehat.

Kemampuan kewirausahaan secara ilmiah dapat tumbuh melalui pendidikan dan


pengalaman. Kewirausahaan memang tidak bersifat tekstual, melainkan kontekstual. Oleh
karena itu, ada pendapat bahwa untuk menjadi wirausahawan yang sukses perlu pandai
bergaul, disiplin, dan tidak ada kata terlambat untuk menjadi wirausahawan. Sehubungan
dengan itu, kemampuan kewirausahawan dapat ditempuh melalui program pelatihan
manajerial secara magang, pendidikan keterampilan, dan paket belajar mandiri

D. Transformasi Nilai Islam Dalam Pembangunan Ekonomi

Secara potensial Allah telah menyediakan sumber daya alam yang cukup dieksploitasi
bagi kepentingan kehidupan manusia. Aktivitas kerja secara bertanggung jawab dan penuh
perhitungan adalah sesuatu yang mutlak dalam mengolah dan memanfaatkan semua kekayaan
alam di dunia ini . semangat kerja sama dalam kleseimbangan mutlak diwujudkan agar
terbina kehidupan yang seimbang, serasi, dan harmonis. Islam sebagai ajaran yang bersifat
universal memberikan seperangkat aturan dan hukum dalam mengatur kehidupan manusia di
dunia agar terwujud suatu kehidupan yang harmonis dalam rangka pengabdian kepada Allah.

Berkaitan dengan pembangunan ekonomi ,Islam memiliki satu pandangan yang khas
mengenai kehidupan ini. Pengabdian kepada Allah merupakan bentuk dari fungsi dan
peranan manusia sebagai khalifah dimuka bumi untuk memakmurkan kehidupan, baik secara
material maupun spiritual. Oleh karena itu, unsur-unsur penting untuk menyusun strategi
pembangunan dalam Islam meliputi:
1. Perlunya mengendalikan permintaan yang berlebihan.
2. Perlunya mengembangkan aspek motifasi manusia.
3. Mengembangkan kerangka sosila ekonomi sebagai unsure penunjang dalam
pembangunan.
4. Pentingnya peranan Negara dalam mengembangkan potensi ekonomi masyarakat.
Dari beberapa hal tersebut tampak bahwa Islam memberikan pesan moral dalam
perilaku konsumsi, yaitu perlunya dikembangkan sikap kesederhanaan dan moralitas yang
tinggi agar kualitas hidup manusia bias ditingkatkan dan dipertahankan dalam jangka waktu
yang panjang .

System ekonomi dalam Islam memiliki beberapa prinsip dasar sebagai berikut:
1. Individu mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu
keputusan yang dianggap perlu, selam hal itu tidak menyimpang dari kerangka syariat Islam
untuk mencapai kesejahtraan masyarakat yang optimal dan menghindari kemungkinan
terjadinya kekacauan dalam msyarakat.

Pendidikan Kewarganegaraan Page 6


2. Islam mengakui bahwa setiap individu pelaku ekonomi mempunyai perbedaan potensi
yang berarti juga member peluang yang luas bagi seseorang untuk mengoptimalkan
kemampuanya dalam kegiatan ekonomi. Namun , hal itu kemudian ditunjang dengan
seperangkat kaidah untuk menghindari kemungkinan terjadinyan konsentarsi kekayaan pada
seseorang atau sekelompok pengusaha dan mengabaikan kepentingan msyarakat umum.
3. Islam tidak mengarah pada suatu tatanan masyarakat yang memiliki kesamaan
ekonomi, tetapi mendukung dan menggalakkan terwujudnya tatanan kesamaan sosial.
Kondisi ini mensyaratkan bahwa kekayaan Negara yang dimiliki tidak hanya dimonopoli
oleh segelintir masyarakat saja.
4. Adanya jaminan sosial bagi setiap individu dalam masyarakat. Setiap individu
mempunyai hak untuk hidup secara layak dan manusiawi. Menjadi tugas dan kewajiban
Negara untuk menjamin setiap warga negaranya dalam memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya.
5. Islam melarang praktek penimbunan kekayaan secara berlebihan yang dapat merusak
tatanan perekonomian masyarakat. Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya praktek
penimbunan kekayaan, islam memberikan sanksi yang keras kepada para pelakunya .
6. Instrument islam mencegah kemungkinan konsentrasi kekayaan pada sekelompok kecil
orang, dan menganjurkan agar kekayaan terdistribusi pada semua lapisan masyarakat melalui
suatu mekanisme yang telah diatur oleh syariat.

Transformasi Islam Dalam Etos Kerja

Oleh karena budaya kerja islami bertumpu pada al-akhlaq al-karimah, umat islam
seharusnya menjadikan akhlaq sebagai energi batin yang terus menyala, dan mendorong
setiap langkah kehidupannya dalam koridor jalan yang lurus. Semangat dirinya adalah dari
Allah, di jalan Allah, dan untuk Allah.
Ciri-ciri orang yang mampunyai dan menghayati etos kerja akan tampak dala sikap
dan tingkah lakunya yang berlandaskan pada suatu keyakinan yang sangat mendalam, bahwa
bekerja itu adalah ibadah dan berprestasi indah. Ada semacam panggilan dari hatinya untuk
secara terus menerus memperbaiki diri, mencari prestasi (bukan prestise), dan akan tampil
sebagai bagian dari umat yang terbaik (khairu ummah).
Salah satu esensi dan hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati,
memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Waktu merupakan deposito yang
paling berharga yang dianugerahkan Allah kepada setiap orang di bumi ini secara gratis dan
merata sempurna. Bagi umat muslim, waktu adalah asset ilahiyyah yang sangat berharga.
Oleh karena itu rugi besar bagi umat muslim yang mengabaikan waktu.

Di sisi lain, keyakinan akan nilai tauhid menyebabkan setiap muslim memiliki
penghayatan terhadap ikrar iyyaka nabudu (hanya kepada Allah-lah setiap muslim

Pendidikan Kewarganegaraan Page 7


menyembah), sehingga menyebabkan setiap pribadi muslim memiliki semangat jihad sebagai
etos kerja jiwa yang merdeka. Semangat jihad ini melahirkan sejuta kebahagiaan, yang
diantaranya adalah kebahagiaan untuk memperoleh hasil dan usaha atas karsa dan karya yang
dihasilkan dari dirinya sendiri.

Pribadi yang memiliki etos kerja islami juga akan menjadikan silaturrahmi sebagai
salah satu pengmbangan dirinya, karena bukan saja memiliki nilai ibadah yang
bersifat ukhrawi (keakhiratan), tetapi juga merupakan factor produksi potensial yang hasilnya
juga dapat dipetik di dunia. Silaturahmi memuai tiga sisi yang sangat menguntungkan bagi
umat muslim:
Pertama, meberikan nilai ibadah;
Kedua, apabila dilakukan dengan kualitas akhlaq yang mulia silaturahmi akan
memberikan impresi bagi orang lain, sehingga ia akan dikenang banyak orang; dan
Ketiga, bahwa silaturrahmi dapat memberikan satu alur informasi yang memberikan
peluang dan kesempatan usaha.

E. Alternative yang Harus Ditempuh oleh Masyarakat dan Pemerintah


Untuk Memperbaiki Ekonomi Negara

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan upaya-upaya keras untuk mengatasinya telah
memicu munculnya pandangan yang berbeda-beda. Khusus tentang kebijakan dan program
untuk menggerakkan kembali roda kegiatan ekonomi rakyat yang ikut terpuruk, muncul duan
pendapat yang berbeda:
Pertama, perlunya membantu ekonomi rakyat melalui restrukturisasi sektor modern,
terutama sector perbankan.
Kedua, diperlukannya upaya langsung dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.

Pendidikan Kewarganegaraan Page 8


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Makna ekonomi kerakyatan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: Dasar


demokrasi ekonomi, dimana produksi dikerjakan oleh semua dan untuk semua, dibawah
pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat menjadi yang utama, bukan
kemakmuran sekelompok orang. Selain itu ekonomi kerakyatan sbagai stanar etika bisnis
untuk sistem perekonomin di Indonesia mangndung beberapa prinsip, yaitu: Perhatian utama
pada yang lemah, bukan yang kuat. Aktivitas perekonomian yang bermoral (menurut standar
etika bisnis yang berlaku umum). Sistem perekonomian yang demokratis (dari, oleh, dan
untuk semua masyarakat). Pencapaian keadilan dalam peran dalam hasil saha perekonomian.

Pendidikan Kewarganegaraan Page 9


DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Kewarganegaraan, Drs. H. Andi Baso, M.Pd.I, Drs. H. Nasrun Hasan, M.Pd

Pendidikan Kewarganegaraan Page 10

Anda mungkin juga menyukai