Tugas Diklat Dan PHK PDF
Tugas Diklat Dan PHK PDF
PENDAHULUAN
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selalu mejadi hal yang sulit baik
bagi pengusaha maupun pekerja/buruh. Fakta menunjukkan bahwa PHK
seringkali menimbulkan ketidakpuasan bagi salah satu pihak dikarenakan
masing-masing pihak memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi
terjadinya PHK. Pengusaha menganggap terjadinya PHK merupakan hal yang
wajar di dalam kegiatan perusahaan. Bagi pekerja/buruh, terjadinya PHK
berdampak sangat luas bagi kehidupanya tidak hanya bagi dirinya pribadi
namun juga keluarganya. PHK jelas akan menyebabkan seorang
pekerja/buruh kehilangan mata pencahariannya. Dalam lingkup yang lebih
luas, keluarga yang bergantung pada si pekerja/buruh sebagai tulang
punggung keluarga akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
termasuk membiayai sekolah anak-anak mereka.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
BIAYA KEUNTUNGAN
2. Vestibule training
3. Program magang
4. Kursus
Dalam penentuan pelatihan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut:
a. Cara-cara yang digunakan dalam memilih individu yang akan ikut dalam
pelatihan.
1) Analisis tugas
2) Analisis prestasi
1) Bantuan audiovisual
Seperti radio kaset, kaset video, film, televise dan video telekonferensi
interaktif.
Dengan adanya hubungan kerja, maka pihak pekerja berhak atas upah
sebagai imbalan dari pekerjaannya, sedangkan majikan/pengusaha berhak
atas jasa/barang dari pekerjaan si pekerja tersebut sesuai dengan perjanjian
kerja yang disepakati. Pemutusan hubungan kerja antara pekerja dan
pengusaha tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang. Melainkan ada
hal-hal tertentu yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak supaya PHK itu
tidak mencederai rasa keadilan diantara kedua belah pihak. Berikut ini akan
diuraikan tentang PHK dan penyelesaiannya.
1. PHK oleh majikan/pengusaha; PHK ini bisa terjadi karena hal-hal sebagai
berikut:
c) PHK setelah melalui SP (surat peringatan) I, II, dan III (Pasal 161
ayat (3))
3. PHK demi hukum; PHK demi hukum bisa terjadi dengan alasan/sebab
sebagai berikut:
b) PHK terhadap anak yang tidak memenuhi syarat untuk bekerja yang
digugat melalui lembaga PPHI (Pasal 68)
Selain karena pengunduran diri dan hal-hal tertentu dibawah ini, PHK
harus dilakukan melalui penetapan Lembaga Penyelesaian Hubungan
Industrial (LPPHI). Hal-hal tersebut adalah :
e. Karyawan ditahan.
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Arbitrase
Lain dengan produk Mediasi dan Konsiliasi yang berupa anjuran dan
tidak mengikat, putusan arbitrase mengikat para pihak. Satu-satunya
langkah bagi pihak yang menolak putusan tersebut ialah permohonan
Pembatalan ke Mahkamah Agung. Karena adanya kewajiban membayar
arbiter, mekanisme arbitrase kurang populer.
2.2.4 Pengadilan Hubungan Industrial
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Saat ini, para pebisnis telah menyadari bahwa pelatihan bagi sumber daya
manusia merupakan suatu hal yang sangat vital. Dahulu, dalam perencanaan biaya
organisasi lebih banyak menyediakan proporsi biaya pelatihan bagi para menejer.
Namun, seiring dengan perjalanan waktu, proporsi tersebut berubah. Organisasi
menyadari bahwa mereka perlu mengembangkan kemampuan pekerja garis depan
sebanyak mereka mengembangkan kemampuan para manajer.
Suhendra dan Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Jakarta
Press: Jakarta. 2006
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara:
Jakarta. 2012