ISSN :
No. Publikasi/Publication Number : 91522.1405
Katalog BPS/BPS Catalogue : 4102004.9100
Ukuran Buku/Book Size : 16,5 cm x 21 cm
Jumlah Halaman/Total Pages : xix + 77 halaman (96 halaman)
Naskah/Manuscript :
Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Barat
Diterbitkan Oleh/Published by :
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
K ATA P E N G A N TA R
K E PA L A B P S
P R O V I N S I PA P U A B A R AT
Simon Sapary
I. KEPENDUDUKAN ___________________________ 1
Gambaran Umum Penduduk ______________________ 1
Struktur Umur Penduduk ________________________ 3
II. KESEHATAN________________________________ 5
Angka Harapan Hidup___________________________ 6
Morbiditas ____________________________________ 7
Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan _______ 8
Imunisasi dan ASI ______________________________ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ________________________ 61
Ruang Lingkup
Memajukan kesejahteraan umum adalah cita-cita mulia
bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan undang-
Undang Dasar 1945. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan
kesejahteraan umum tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS)
melakukan pemantauan perkembangan kesejahteraan
penduduk mulai dari tingkat nasional hingga kabupaten/kota.
Pemantauan tingkat kesejahteraan tersebut melalui
penyelenggaraan survei sosial ekonomi seperti: Susenas,
Sakernas, SDKI dan lain-lain.
BPS Provinsi Papua Barat melakukan pemantauan tingkat
kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat sejak tahun
2008. Pemantauan tersebut dibukukan dalam publikasi
Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat. Dalam
publikasi ini, kesejahteraan rakyat diamati melalui berbagai
aspek spesifik yaitu kependudukan, kesehatan, pendidikan,
ketenagakerjaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga,
perumahan dan aspek sosial lainnya. Permasalahan
kesejahteraan rakyat diukur baik dengan menggunakan
indikator tunggal maupun indikator komposit. Perkembangan
tingkat kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat hingga
Di bidang kependudukan:
Di bidang kesehatan:
Di bidang pendidikan:
Di bidang ketenagakerjaan:
Di bidang perumahan
Sosial Lainnya
Kependudukan
Kesehatan
Pendidikan
Ketenagakerjaan
Ta r a f d a n P o l a K o n s u m s i
R u m a h Ta n g g a
Perumahan dan Lingkungan
Sosial Lainnya
Bab 1
Kependudukan
75,00
72,80
71,33
70,11
69,14
65,00
68,90
68,73
68,65
68,06
67,07
67,07
66,95
66,48
Tahun
55,00
45,00
35,00
25,00
Teluk Bintuni
Fak-Fak
Tambrauw
Sorong
Kota Sorong
Sorong Selatan
Teluk Wondama
Manokwari
Maybrat
Kaimana
Raja Ampat
PAPUA BARAT
Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Papua Barat Tahun 2013
Morbiditas
Indikator lain untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat
adalah angka kesakitan atau morbiditas. Angka ini
menunjukkan persentase penduduk yang mengalami keluhan
kesehatan yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas
sehari-hari seperti bekerja, sekolah atau mengerjakan
pekerjaan rumah.
Secara umum, angka kesakitan penduduk Papua Barat
menurun dari 19,62 persen pada tahun 2009 menjadi 19,50
persen pada tahun 2010; 12,76 persen pada tahun 2012 dan
menjadi 11,38 persen pada tahun 2013. Penurunan angka
kesakitan tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan
angka harapan hidup. Hal ini mengindikasikan adanya
20,00
19,62 19,50
15,00
Tahun
13,92
12,76
10,00 11,38
5,00
0,00
2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 2.2
Angka Kesakitan Penduduk Papua Barat Tahun 20092013
95,00
92,92
92,17
91,90
90,00
91,71
91,53
Persen
90,43
89,78
89,21
88,56
87,99
87,98
87,75
85,00
86,60
86,04
85,52
80,00
75,00
BCG DPT POLIO CAMPAK HEP-B
50
40 35,66
30 22,66 22,83
20
10
0
2011 2012 2013
Gambar 2.5
Persentase Balita 023 Bulan yang Mendapat ASI dan ASI Ekslusif
di Papua Barat Tahun 20112013
100 89,32
90
80 69,2
70 63,96 62,95
58,43
60
Persen
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Umur (bulan)
Gambar 2.6
Persentase Balita 15 Bulan yang Mendapat ASI Ekslusif di Papua
Barat Tahun 2013
10
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
7 - 12 Tahun 13 - 15 Tahun 16 - 18 Tahun 19 - 24 Tahun
Gambar 3.1 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 724 Tahun di
Provinsi Papua Barat, Tahun 20082013
27,38 24,00
20,14
50
40 54,20
47,88 46,46
30 43,61 43,55 43,93 20,10
13,86 15,75
20 7,36
6,06 6,25
10
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
SD SMP SMA PT
63,30 60,99
58,73 55,80 52,45 54,20
22,26
17,64 20,10
92,00 8,53
90,32
91,00 8,26 8,45 8,00
8,21
90,00 88,55 8,01
89,00 7,67 7,50
88,00 7,65
87,00 7,20 7,00
86,00
85,00 6,50
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
AMH RLS
27,99
27,95
24,84
24,70
24,26
23,46
22,24
21,85
20,02
18,64
18,33
18,05
9,86
9,25
8,55
Tanpa Ijazah SD SMP SMA PT
558.262
Bekerja: Sekolah:
353.619 78.815
Lainnya:
14.250
SLTP 11,77 7,82 7,70 5,615 2,6 1,62 7,5 4,24 3,54
29
b. Tidak seperti lulusan pendidikan rendah, pencari kerja
berpendidikan SMA lebih selektif mencari pekerjaan yang
sesuai dengan pendidikannya.
Lebih ekstrim lagi jika TPT per tingkat pendidikan
dibandingkan antara wilayah perdesaan dan perkotaan.
Semakin jelas bahwa daya serap lapangan pekerjaan
terhadap angkatan kerja di perkotaan tidak sekuat di
perdesaan.
Lapangan Usaha
Daerah
Pertanian Industri Jasa
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
2008 10,16 20,81 69,03
2009 11,95 17,95 70,10
2010 9,52 19,93 70,55
2011 9,60 16,80 73,60
2012 2,89 16,57 80,53
2013 11,45 16,20 72,35
Perdesaan
2008 74,39 7,84 17,77
2009 70,43 9,64 19,94
2010 70,93 7,98 21,09
2011 61,70 9,00 29,30
2012 64,77 10,54 24,69
2013 62,56 8,04 29,40
Kota + Desa
2008 58,79 10,99 30,22
2009 55,68 11,73 32,59
2010 54,04 11,27 34,69
2011 48,50 11,00 40,50
2012 47,63 12,21 40,16
2013 48,71 10,25 41,04
Tabel 4.4 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011-2013
Formal 43,89 74,12 60,08 32,11 30,18 30,13 38,21 42,35 38,25
Informal 56,11 25,88 39,92 67,89 69,82 69,87 61,79 57,65 61,75
Tabel 4.5 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang Bekerja Menurut
Jam Kerja di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011-2013
Jam Kerja
Daerah Tempat
< 15 jam < 35 jam
Tinggal
2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 3,70 4,01 8,52 17,71 21,80 24,76
Maybrat
Sorong
Tambrauw
Kota Sorong
Sorong Selatan
Fakfak
Teluk Wondama
Raja Ampat
Manokwari
Teluk Bintuni
Gambar 5.1 Sebaran Penduduk Miskin di Papua Barat Tahun 2013.
72,46
66,79
2012 2013
95,86 96,39
94,34 96,19
93,99 95,89
58,27
56,00
54,12 43,29
40,26
38,92
Lantai Bukan Tanah Atap Layak* Dinding Permanen Luas Lantai Kurang
dari 10 Km2
67,32
65,72
2012 2013
100,00
90,00
80,00 69,72 70,94
70,00 61,46
56,05 56,61
60,00 54,51 51,83
49,35
Persen
44,69 46,91
50,00 39,99 39,23
40,00 32,63
46,18
26,19 26,54 43,35
30,00 22,64
34,90 32,20
20,00
22,57 22,89
10,00
13,85
0,00 10,92
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Penerangan
Sumber penerangan listrik di Papua Barat belum dapat
sepenuhnya diusahakan oleh PLN. Selain PLN, masyarakat
biasa menggunakan genset, solar sel, atau PLTD seperti di
Kabupaten Raja Ampat guna memenuhi kebutuhan
penerangan listrik di malam hari. Jika solar langka, maka
genset atau PLTD terpaksa tidak digunakan. Solar sel dapat
ditemukan di Tanggaromi Kabupaten Fakfak atau Wasior
Kabupaten Teluk Wondama.
Rumah tangga yang menggunakan listrik PLN pada tahun
2013 sebesar 63,20 persen. Kota Sorong dengan segala
kemudahannya menjadikan akses terbesar rumah tangga
dengan listrik PLN yaitu sebesar 99,65 persen. Sebaliknya,
Kabupaten Tambrauw dengan segala keterbatasan
infrastrukturnya menjadikan rumah tangga pengguna listrik
PLN sangat rendah. Lebih dari separuh rumah tangga
menggunakan listrik non PLN untuk penerangan di malam
hari. Demikian juga dengan Kabupaten Raja Ampat. Bedanya
dengan Kabupaten Tambrauw, kebutuhan listrik non PLN di
Kabupaten Raja Ampat dipasok PLTD Waisay yang dibangun
pada tahun 2005. Hingga saat ini tercatat 1.921 pelanggan.
50,00
40,00 36,06
29,82
30,00
20,00
10,00
0,00
Miskin Tidak Miskin
Akses Internet
Seiring dengan kepemilikan telefon selular yang meningkat
perkembangan penduduk yang mengakses internet juga
mengalami peningkatan. Gambar 7.1 memperlihatkan pada
tahun 2006 hanya 1,47 persen penduduk di Papua Barat yang
mengakses internet. Saat itu, rumah tangga yang memiliki/
menguasai telefon selular baru 16,23 persen. Pada tahun
2013, persentase pengakses internet telah mencapai 11,11
persen dari seluruh penduduk Papua Barat yang berumur 5
tahun ke atas. Rumah tangga pengguna HP saat ini telah
mencapai 68,27 persen.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013
40
69,23 71,71 68,27
30 64,61
47,3
20 40,85
29,66
10 16,23
8,62 8,99 8,97 11,71 11,11
6,02
0 1,47 0,89
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Laju Pertum-
Jumlah Penduduk
Kabupaten/ buhan Per
Kota Tahun
2000 2010 2013 2010 - 2013
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab. Fakfak 51.295 66.828 70.902 1,99
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, IPM Provinsi Papua Barat 20102013.
Kabupaten/Kota
Penolong Kelahiran
Tenaga
Famili/
II
Dokter Bidan paramedis Dukun Lainnya
keluarga
lain
65
II (3) Kesehatan
Angka Kesakitan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5)
Fakfak 7,96 10,57 7,98 4,44
Kaimana 11,12 11,50 8,31 11,88
Teluk Wondama 22,32 13,79 12,30 11,18
Teluk Bintuni 23,49 18,42 18,60 20,09
Manokwari 16,32 14,18 15,47 10,25
Sorong Selatan 18,63 12,75 12,48 8,23
Sorong 23,63 15,33 13,88 10,63
Raja Ampat 26,16 12,83 14,96 13,58
Tambrauw 47,38 6,36 6,42 10,23
Maybrat 14,51 17,00 11,47 6,72
Kota Sorong 24,38 13,87 10,86 14,87
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, IPM Provinsi Papua Barat 2013.
Teluk Wondama 88,81 86,78 90,67 80,41 52,52 48,08 8,93 7,38
Teluk Bintuni 93,80 95,08 93,38 83,08 72,43 50,78 5,31 1,81
Sorong Selatan 91,55 93,21 97,59 86,23 68,81 65,58 14,49 14,31
Sorong 97,06 99,21 90,61 93,44 66,87 65,83 21,55 18,32
Raja Ampat 92,27 92,87 93,23 95,98 62,37 70,77 10,65 6,73
Papua Barat 95,56 95,58 91,65 92,81 67,18 72,04 19,90 24,00
Papua Barat 88,97 89,94 59,76 60,99 46,46 54,20 15,75 20,10
Kabupaten/
Kota Penduduk Penduduk
GK P0 GK P0
Miskin Miskin
Rp./kap/bln (%) Rp./kap/bln (%)
(000) (000)
Perkotaan
Maret 2009 223.357 81.373 304.730
Maret 2010 233.764 85.406 319.170
Maret 2011 251.752 90.958 342.709
Maret 2012 255.001 94.677 349.678
Maret 2013 276.018 106.887 382.905
Maret 2014 303.954 112.203 416.158
Perdesaan
Maret 2009 223.592 45.762 269.354
Maret 2010 238.145 49.367 287.512
Maret 2011 255.647 56.090 311.737
Maret 2012 271.489 55.125 326.613
Maret 2013 292.615 63.223,84 355.839
Maret 2014 321.560 68.252 389.812
Kota+Desa
Maret 2009 223.538 53.878 277.416
Maret 2010 237.147 57.580 294.727
Maret 2011 254.759 64.036 318.796
Maret 2012 266.576 66.908 333.485
Maret 2013 287.655 76.275 363.929
Maret 2014 316.314 81.348 397.662
Sumber: BPS, Susenas Panel 2009 - 2014
Kota dan
Daerah/Tahun Kota Desa
Desa
(1) (2) (3) (4)
Telepon Laptop/
Handphone Destop/PC
Kabupaten/Kota Rumah notebook
2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Fakfak 2,85 3,18 75,33 78,36 4,50 2,67 11,13 17,21
Kab. Kaimana 2,36 1,28 57,20 49,04 4,36 4,85 10,14 15,31
Kab. Teluk Wondama 1,50 2,4 64,79 59,16 0,16 N.A 7,40 10,19
Kab. Teluk Bintuni 2,68 0,02 71,59 64,06 3,40 0,95 11,54 15,07
Kab. Manokwari 4,98 3,92 82,29 78,5 8,43 7,57 26,11 25,46
Kab. Sorong Selatan 0,75 0,72 33,22 20,73 2,81 0,44 7,76 5,97
Kab. Sorong 2,08 2,75 71,79 71,41 4,08 1,42 9,99 6,34
Kab. Raja Ampat 0,00 N.A 33,15 53,08 1,05 1,26 6,19 7,49
Kab. Tambrauw 0,00 N.A 10,30 25,17 0,00 N.A 0,62 1,48
Kab. Maybrat 0,00 N.A 3,65 13,77 0,59 N.A 0,96 0,33
Kota Sorong 7,19 5,08 97,43 95,33 11,45 8,05 25,77 31,15
Prov. Papua Barat 3,90 3,19 71,71 68,27 6,31 4,35 17,01 18,03