Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
(i)
Gambar 1. (a) pipet, (b) tisu, (c) cotton buds, (d) glukosa, (e) quinine, (f)
capsiasin, (g) umami, (h) asam sitrat, (i) NaCl
3. Cara Kerja
1. Membagi kelas menjadi 4 kelompok.
2. Menentukan orang coba dalam praktikum dengan syarat yaitu:
a. Pada orang normal
b. Wanita 12 hari sebelum tanggal menstruasi
c. Wanita 3 hari sebelum tanggal menstruasi
d. Wanita 3 hari sesudah tanggal menstruasi
e. Wanita hari pertama menstruasi
f. Wanita 6-7 hari sesudah tanggal menstruasi
g. Pria atau wanita yang sedang influenza
A. Asam
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan Asam Sitrat 1 %, apabila orang coba dapat
merasakan asam turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila
orang coba tidak dapat merasakan asam, naikkan konsentrasinya
sampai terasa.
B. Asin
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan NaCl 2,5 %, apabila orang coba dapat merasakan
asin turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila orang coba
tidak dapat merasakan asin, naikkan konsentrasinya sampai terasa.
C. Manis
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan Glukosa 4 %, apabila orang coba dapat merasakan
manis turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila orang coba
tidak dapat merasakan manis, naikkan konsentrasinya sampai terasa.
D. Pahit
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan quinine 0.1%, apabila orang coba dapat merasakan
pahit turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila orang coba
tidak dapat merasakan pahit, naikkan konsentrasinya sampai terasa.
E. Umami
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering
d. Tetesi dengan Larutan Umami 4 %, apabila orang coba dapat
merasakan umami turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila
orang coba tidak dapat merasakan umami, naikkan konsentrasinya
sampai terasa.
F. Pedas
a. Orang coba berkumur 3 kali
b. Lidah di lujurkan
c. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering.
d. Tetesi dengan Capsiasin 4 %, apabila orang coba dapat merasakan
asin turunkan konsenterasi sampai tidak terasa, apabila orang coba
tidak dapat merasakan asin, naikkan konsentrasinya sampai terasa.
HASIL PERCOBAAN
a. Hasil Percobaan Mahasiswa dalam Keadaan Flu
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tasta medial
nt
Asin 2.5 % 2.5 % 2.5 % 3.5 % 3.5 %
Asam 1% 1% 1.25 % 1% 1.5 %
Manis 4% 4% 5% 5% 6%
Pahit 0.1 % 0.5 % 0.1 % 0.1% 0.5 %
Umami 4% 4% 5% 6% X
Pedas 3% 6% 4% 6 % X
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastant medial
Asin 0,5% 0,5% 4,5% 4,5% 4,5%
Asam 0,5% X 0,5% X X
Manis 4% 6% 4% 2% X
Pahit 0,1% 0,1% 0,1% 0,025% X
Umami 5% 6% 2% X X
Pedas 1% 1% 1% 1% X
c. Hasil Percobaan Mahasiswa dalam Keadaan H-3 Menstruasi
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastan medial
t
Asin 3,5% 3,5% 0,5%` 0,5% X
Asam 0,75% 0,5% 0,5% 0,5% 0,25%
Manis X 5% 2% 5% X
Pahit 0,5% 0,025% 0,125% 0,025% X
Umami 3% 5% 2% 3% X
Pedas 3% 6% 2% X X
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastan medial
t
Asin 3,5% X 0,5%` 3,5% X
Asam 0,5% X 0,025% 1,25% X
Manis 2% X 6% X X
Pahit 0,025% 0,125% 0,075% 0,025% 0,125%
Umami 4% 4% 2% 3% X
Pedas 6% X 5% 6% X
e. Hasil Percobaan Mahasiswa dalam Keadaan H Menstruasi
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastan medial
t
Asin 2,5% 1,5% 1,5%` 3,5% X
Asam 1% 1% 0,05% 0,75% X
Manis 5% 4% 4% 4% X
Pahit 0,025% 0,025% 0,025% 0,025% 0,075%
Umami 5% 4% 4% 5% 5%
Pedas 6% 5% 3% 4% 6%
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastan medial
t
Asin 2,5% X 1,5% X X
Asam 0,5% 0,5% 0,5% 1,25% X
Manis 5% 5% 5% X X
Pahit 0,075% 0,075% 0,025% 0,125% X
Umami 2% 2% 2% 6% X
Pedas X X X X X
g. Hasil Percobaan Mahasiswa dalam Keadaan H+6 Menstruasi
Lokasi Pinggir
Pinggir Anterior Posterior
dorsum Palatum
dorsum lidah lidah
Tastan medial
t
Asin 2,5% 4,5% X 2,5% X
Asam 1% 1,25% 1% 1.25% X
Manis 6% X 3% 4% X
Pahit 0,1% 0,1% 0,1% 0,025% X
Umami 4% 4% 3% 6% X
Pedas 6% 5% 2% X X
4. PEMBAHASAN
Kata umami berasal dari bahasa jepang yaitu umai yang artinya
adalah sedap dan mi yang artinya adalah rasa. Umami merupakan rasa
kelima yang berhasil diteliti oleh Prof. Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Rasa
umami sendiri merupakan gabungan dari rasa manis dan asin dari garam
inorganik yang merupakan gabungan dari asam organik, asam glutamat, dan
asam amino. Semua garam yang terbentuk dari asam glutamat disebut
glutamat, dan semua glutamat dapat memberikan rasa umami. Glutamat yang
dicerna dalam tubuh, diserap pada lambung dan usus melalui sistem transport
aktif yang terletak pada sel membran mukosa, yang kemudian 95% dari
senyawa ini mengalami metabolisme dan diubah menjadi energi. Karenanya,
hanya sedikit glutamat yang mencapai aliran darah. Salah satu sumber rasa
umami adalah monosodium glutamate atau MSG yang merupakan garam
natrium dari asam L-glutamat (Mouritsen & Styrbaek, 2014, hlm. 23-24).
5.7.1 Menstruasi
Hal tersebut tidak sesuai dengan teori karena pada saat menstruasi,
hormon estrogen menurun yang menyebabkan sensasi rasa manis lebih sulit
untuk dirasakan, dan terjadi penurunan progesteron yang menyebabkan rasa
pahit kurang dirasakan. Perbedaan ini, dapat terjadi karena faktor individu
yang peka terhadap rasa-rasa tersebut. Sehingga, saat orang coba diberi
tastant, otak ikut memberikan sugesti pada taste bud yang menyebabkan
respon yang cukup tinggi. Dapat dikatakan bahwa orang coba merasakan
sensasi manis, asin, dan pahit bukan sepenuhnya karena rangsangan dari
tastant, namun sugesti yang diberikan oleh otak (Kusuma,2014)
5.7.2 Menjelang Menstruasi
Dari hasil percobaan tersebut, untuk rasa pahit hasilnya sesuai dengan
teori karena pada keadaan post menstruasi, hormon progesteron meningkat
sehingga menyebabkan lebih mudah merasakan pahit. Sedangkan untuk rasa
manis hasil tidak sesuai dengan teori yang seharusnya mahasiswa coba lebih
mudah merasakan rasa manis. Sedangkan untuk rasa pedas, mahasiswa coba
tidak merasakan rasa pedas pada daerah-daerah yang dilakukan uji coba.
Kesalahan ini mungkin terjadi karena orang coba suka dengan makan
makanan yang pedas.
Data yang diperoleh dari mahasiswa coba hari ke enam setelah
menstruasi mahasiswa coba memiliki tingkat kepekaan rasa manis yang lebih
rendah daripada mahasiswa coba normal sedangkan tingkat kepekaan rasa
pahit mahasiswa coba hari ke enam setelah menstruasi memiliki tingkat
kepekaan hampir sama dengan mahasiswa coba normal. Hal tersebut tidak
sesuai dengan teori.
4. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba sedang menstruasi?
Pada wanita yang sedang dalam masa menstruasi kadar hormon
esterogennya menurun sehingga membuat sensasi rasa manis lebih sulit
untuk dirasakan, selain itu terjadi penurunan hormon progesteron yang
menyebabkan sensasi rasa pahit kurang/sulit dirasakan.
5. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba dalam keadaan setelah
menstruasi hari ke-3?
Pada kondisi wanita setelah menstruasi hari ke-3 yaitu pada fase post
menstruasi, kadar hormon esterogen meningkat dan hormon progesteron
menurun. hal ini menyebabkan seorang perempuan yang ada pada fase ini
akan cenderung lebih mudah merasakan manis dan lebih sulit merasakan
pahit. selain itu pada fase post menstruasi kadar ion Na di dalam tubuh
tidak setinggi pada saat pre-menstruasi sehingga sensasi rasa asin menjadi
lebih mudah dirasakan.
6. Apakah terjadi perubahan respon pengecap pada pemakai full denture
rahang atas? jelaskan!
Pada pemakai full denture rahang atas dapat menyebabkan terjadinya
perubahan respon pengecap karena pada palatum juga terdapat taste bud.
reseptor pada taste bud hanya dapat menangkap impuls yang berasal dari
larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva. pemakai full denture
rahang atas membuat hanya sedikit taste bud di daerah palatum yang dapat
berikatan dengan larutan atau zat padat yang terlarut dalam saliva karena
aliran terhambatnya aliran saliva. hal ini membuat pada pemakai full
denture mengalami penurunan terhadap sensasi rasa yang dapat dirasakan
tetapi tidak sampai hilang.
7. Mengapa pada orang tua terjadi penurunan rasa?
Karena pada orang tua terjadi penurunan jumlah taste bud. hal ini
disebabkan oleh terjadinya atrofi fisiologis pada manusia berusia lanjut
sehingga terjadi penurunan fungsi dari taste bud yang berakibat turunnya
sensasi rasa yang dapat dirasakan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
kondisi fisiologis dari obyek pengamatan yakni rekan-rekan yang dalam
kondisi menstruasi, pasca menstruasi, sebelum menstruasi dan sakit dapat
mempengaruhi kepekaan respon dari indera pengecapan(taste bud).
DAFTAR PUSTAKA
C. Roland leeson, 2005, Buku Ajar Histologi, Penerjemah: Yan Tambayong, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Depkes RI. 2004,Data dan Fakta Konsumsi
Rokok di Indonesia, Agustus 12-Last Update [Homepage of website Departemen
Kesehatan Republik Indonesia], [Online]. Available: http
://www.lizaherbal.com/main> [12 Agustus 2007].
Ganong WF. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Review of Medical Physiology).
22ed. Jakarta: EGC
Guyton, AC dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 12ed. Jakarta: EGC
Guyton AC, Hall JE. Text book of medical physiology (Taste and smell). 11th Ed.
G. Rensburg. 2005. Oral diseases and sosio-economic status (SES). British Dental
Journal, vol.194, no 2, hlm 91- 96.
Jacewicz M. 2008, Smell and taste disorders (Merck Manual Hand Books).
http://www.merckmanuals.com/home/print/ear_nose_and_throatdisorders/nose_si
nus_and_taste_disorders/ smell_and_taste_disorders.html#index. Last Update 20
Juli 2008.
Jacob T. 2010,A tutorial on the sense of taste (Cardiff
University,UK).http://www.cf.ac.uk/biosi/staffinfo/jacob/teaching/sensory/taste.ht
ml#Inndex. Last Update 10 November 2010.
Leopold D. Disorders of taste aznd smell. Medscape Refference, article overview. 2012.
Zhang Gen-H, Zhang Hai-Y, et al. 2008, The Relationship between fungiform papillae
density and detection threshold for sucrose in the young males. Journal of Oxford
University Press 2008; vol.10, no 1, hlm 93-9.