Sap DBD
Sap DBD
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat
mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 5 Klien menjawab salam,
menyakan keadaan klien mempersilahkan masuk dan
menyetujui kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud 5 Klien mendengarkan dengan
kedatangan dan membuat seksama dan menyetujui kontrak
kontrak waktu waktu yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan 10 Klien memperhatikan dengan
kesehatan tentang seksama.
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
4. Menanyakan kepada 5 Menanggapi dengan melakukan
klien tentang kejelasan pertanyaan
materi yang
Menjawab pertanyaan dari pasien
disampaikan.
atau keluarga.
Mempersilahkan pasien/
keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak 5 Klien dan keluarga
waktu dan berpamitan mempersilahkan dengan baik
kepada pasien dan
keluarganya
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi structural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
c. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Partisipasi peserta yang hadir
e. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Kelompok masyarakat dapat menjelaskan tentang pengertian Demam
Berdarah Dengue (DBD) = .%
b. Kelompok masyarakat dapat menjelaskan tentang penyebab Demam
Berdarah Dengue (DBD)= .%
c. Kelompok masyarakat dapat menjelaskan tanda dan gejala Demam
Berdarah Dengue (DBD)= .%
d. Kelompok masyarakat dapat menjelaskan tentang cara pencegahan
Demam Berdarah Dengue (DBD)= .%
MATERI PENYULUHAN
2. Klasifikasi
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi
menjadi 4 tingkat, yaitu:
a. Derajat I
Panas 2 7 hari, gejala umum tidak khas, uji tourniquet hasilnya positif,
tanpa perdarahan spontan.
b. Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala gejala pendarahan
spontan seperti
petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis, melena, perdarahan
gusi telinga dan sebagainya.
c. Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg)
tekanan darah menurun (120 / 80 mmHg) sampai tekanan sistolik dibawah
80 mmHg.
d. Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140
mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.