Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Hidrografi dan Topografi

Dosen : Dr. Eng. Achmad Yasir Baeda, ST., MT

Resume Penentuan Sistem Koordinat

Oleh :

Salsabila Aski (D32116310)

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
RESUME

S i s t e m K o o r d i n a t merupakan kesepakatan tata cara menentukan posisi suatu tempat


di muka bumi ini. Dengan adanya sistem koordinat, kita dapat saling memehami posisi masing-
masing di permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih
mudah.

Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu sistem
koordinat BUJUR-LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator). Ada dua
system koordinat karena tidak semua sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem
koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan di tempat-tempat yang berdekatan dengan kutub
sebab garis bujur akan menjadi terlalu pendek.

JENIS SISTEM KOORDINAT

A. Sistem Koordinat Bujur-Lintang

Sistem koordinat bujur-lintang, terdiri dari dua komponen yang menentukan, yaitu :

1. Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan bumi,
disebut juga garis lintang (Latitude). Untuk membagi wilayah dunia menjadi bagian utara dan
selatan, maka ditentukan sebuah garis yang tepat berada di tengah yaitu garis khatulistiwa
(ekuator)

2. Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis khatulistiwa, disebut juga garis bujur
(Longitude). Untuk membagi wilayah timur dan barat, ditentukan sebuah garis PRIME MERIDIAN.

Posisi wilayah Indonesia di permukaan bumi terletak pada koordinat : 95 bujur Timur (BT) di
pulau Weh, Aceh - sampai dengan 141 bujur Timur (BT) di Merauke, Papua, dan 6 lintang Utara
(LU) serta 11 lintang Selatan (LS)

B. System Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)

Zona Universal Transverse Mercator (UTM) Indonesia - Sistem proyeksi Universal Transverse
Mercatoratau UTM adalah Proyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis
meridian dengan lebar 60 yang disebut Zona. Selain itu perbedaan lintang juga mempengaruhi apakah
wilayah tersebut berada di zona utara atau selatan (batasnya adalah garis khatulistiwa atau 0)

Untuk Indonesia yang berada pada posisi kurang lebih berada pada 900BT 1440BT dan 110LS
60LU terbagi ke dalam 9 zona UTM yaitu zona 46 54. Adapun sebagai gambaran, bisa lihat gambar
dibawah ini :
ZONA BUJUR
Sistem Angka-angka Bujur Pada Koordinat UTM Cara menentukan koordinat di dalam peta
dalam garis bujur UTM, semua pusat (sumbu utama) zona UTM terletak pada koordinat 500.000 m
East (timur) atau dibaca dalam bahasa Indonesia 500.000 m (meter) T (timur).
Sebelah kiri (barat) pusat zona terletak secara berurutan: 400.000 mT ; 300.000 mT; 200.000
mT; 100.000 mT. Sebelah kanan (timur) pusat zona terdapat beberapa koordinat berikut secara
berurutan: 600.000, 700.000, 800.000, dan seterusnya.

ZONA LINTANG
Zona lintang Garis utama untuk memulai pencatatan lintang UTM adalah garis khatulistiwa .
Pencatatan bagian utara bumi menggunakan garis khatulistiwa sebagai titik awal pencatatan.
Garis khatulistiwa dituliskan 0m (meter) N (north =utara). Makin ke utara bilangannya semakin
besar, misalnya secara berturut-turut : 10.000 mU ; 100.000 mU ; 200.000 mU, dan seterusnya.

Pencatatan bagian selatan bumi menggunakan garis khatulistiwa sebagai titik akhir pencatatan
karena diasumsikan sebagai tempat terakhir. Garis khatulistiwa dituliskan 0m (meter) N (north
=utara). Makin ke utara bilangan terbesar, yaitu 10.000.000 m (meter) N (north=utara). Makin ke
selatan bilangannya makin kecil, berturut-turut 10.000.000 mU, 9.900.000 mU, dan seterusnya.
Adapun posisi saya di darat menggunakan system koordinat dan UTM
POSISI RUMAH SAYA MENURUT SISTEM KOORDINAT

Sistem koordinat bujur-lintang

Terletak pada koordinat 1 4'44.98"N dan 12048'12,32"E

Universal Transverse Mercator (UTM)

Terletak pada Zona 51N, Easting: 255558.62 m E, dan Northing 119368.15 m N


Datum geodetik
Datum geodetik atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk
mendefinisikan geometri ellipsoid bumi serta orientasi sumbu koordinat terhadap tubuh bumi. Datum
geodetik diukur menggunakan metode manual hingga yang lebih akurat lagi menggunakan satelit.

Parameter datum geodetik

Parameter utama, yaitu setengah sumbu panjang ellipsoid (a), setengah sumbu pendek (b), dan
penggepengan ellipsoid (f).

Parameter translasi, yaitu yang mendefinisikan koordinat titik pusat ellipsoid (Xo,Yo,Zo) terhadap
titik pusat bumi.
Parameter rotasi, yaitu (x, y, z) yang mendefinisikan arah sumbu-sumbu (X,Y,Z) ellipsoid.
Parameter lainnya, yaitu datum geodesi global memiliki besaran yang banyak hingga mencakup
konstanta-konstanta yang merepresentasikan model gaya berat bumi dan aspek spasial lainnya.

Jenis datum geodetik


Jenis geodetik menurut metodenya :

Datum horizontal adalah datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan horizontal. Dengan
teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan penggunaan datum horizontal
geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau regional.

Ada dua metode yang digunakan untuk menentukan posisi pada titik kontrol dan penentuan posisi
di laut dan sungai.Metodenya adalah static positioning dan kinematic positioning.Static positioning
digunakan untuk survey pengikatan suatu posisi dan kinematic positioning biasanya untuk navigasi.
Dalam static positioning, receiver GPS tidak bergerak (diam) pada satu lokasi pengamatan dan untuk
kinematic positioning, terdiri dari 2 receiver yaitu satu receiver disebut sebagai monitor atau base,
receiver keduadikenalsebagai rover ,yang pindah jalur untuk posisi.

Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan
untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya bidang referensi yang
digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid.
Jenis datum geodetik menurut luas areanya :

Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang
tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain : datum Genoek, datum
Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995).
Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang bentuknya
paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas dari datum lokal.
Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang
terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain : datum indian dan datum NAD
(North-American Datum) 1983 yang merupakan datum untuk negara-negara yang terletak di
benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989 digunakan oleh negara negara yang terletak
di benua eropa, dan Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh negara negara yang terletak
di benua australia.
Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan
bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang berbeda pada
negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang
mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum
datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai
penggunaan datum WGS 84, dan ITRF.

Anda mungkin juga menyukai