Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dari sang arsitek. Proyek ini ditawarkan kepada arsitek setelah kliennya melihat
proyeknya untuk anggaran rendah Sugiharto Steel House. Klien tersebut sebelumnya
tinggal di lokasi di sebuah rumah real estat berukuran 36 meter persegi, di atas tanah
seluas 78 meter persegi di daerah perumahan dengan kepadatan tinggi di pinggiran
kota Jakarta. Sepotong demi sepotong, ia membeli tanah di belakang rumahnya,
memperoleh total 250 meter persegi, namun meluncur ke batas belakang tanah.
Setelah membeli tanah tersebut, ia hanya memiliki anggaran terbatas untuk
merenovasi rumah, yang menghadirkan tantangan bagi disain.
Dengan keterbatasan anggaran, struktur dasar lantai dasar terdiri dari kolom
beton, balok dan pelat, karena pada saat konstruksi, struktur beton lebih murah dari pada
struktur baja. Tapi untuk membuat struktur yang ringan, lantai dua terbentuk dari framing
baja ringan yang ditutupi atap dek logam. Sebuah layar yang terbuat dari kayu reklamasi
menutupi faade depan kotak itu untuk melindunginya dari sinar matahari Barat yang
panas.
Di sisi kanan rumah, celah 60 sentimeter diciptakan agar sinar matahari masuk
dan turun hujan masuk ke selokan yang mengalir ke bagian depan situs. Kesenjangan
ini mencegah adanya masalah dengan kebocoran yang bisa terjadi jika rumah tersebut
telah menyentuh rumah tetangga. Konsep udara terbuka lantai dasar juga diperuntukkan
bagi penghuninya agar tidak tergantung pada AC. Tidak seperti kebanyakan rumah di
Indonesia, tempat tinggal pelayan berada di depan rumah, memberi akses kepada
pelayan lebih mudah, banyak sinar matahari dan ventilasi, dan membiarkan para pelayan
mengawasi rumah tersebut.