Banyak kita jumpai berbagai bangunan dan jembatan yang menggunakan baja sebagai
struktur utamanya. Contohnya, jembatan kereta api dan jembatan jalan raya yang melintasi
sungai yang cukup lebar. Kemudian ada bangunan pabrik maupun gudang yang besar.
Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini, yakni Jembatan Suramadu, juga menggunakan
kabel baja sebagai strukturnya. Sebenarnya, apa sih struktur baja itu? Apakah dia memiliki
keunggulan dibanding beton?Ada 3 jenis struktur baja yang sering diterapkan sebagai
struktur bangunan:
Dengan menyusun batang baja dengan bentuk struktur tertentu, batang baja mampu
memperkuat satu sama lain. Hal ini banyak diterapkan pada struktur atap, bangunan pabrik,
pergudangan, jembatan serta tower BTS (Base Transceiver Station) operator seluler. Yang
populer di dunia, adalah Menara Eiffel, yang sebagian besar menggunakan batang-batang
baja yang disusun secara struktural hingga bisa berdiri megah hingga kini.
Suspensi bisa juga disebut tarikan. Baja pada sistem struktur ini menahan beban dengan
kekuatan tarikannya. Contohnya, biasa dimanfaatkan sebagai kabel baja pada jembatan.
Baja memiliki kekuatan tarik yang tinggi, jauh lebih tinggi dibanding beton. Bila diberi gaya
tarikan terus menerus hingga melewati batas elastisitasnya, baja akan mengalami regangan
yang cukup besar sebelum benar-benar runtuh.
Artinya, gedung berstruktur baja, saat mengalami stress yang hebat -semisal gempa bumi-
tidak akan langsung rubuh. Biasanya akan meregang dulu (miring), baru kemudian bila gaya
sudah melebihi batas kritis, baru bangunan tersebut akan patah / runtuh. Sama halnya pada
struktur jembatan. Hal ini memberi kesempatan bagi penghuni gedung untuk menyelamatkan
diri.
Beda dengan beton biasa yang akan langsung runtuh bila gaya melebihi batas kritisnya.
Baja sering digunakan sebagai struktur utama bangunan karena memiliki beberapa
keunggulan:
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas daripada beton. Sehingga
dapat mengurangi ukuran struktur, serta mengurangi beban sendiri struktur. Baja sangat
cocok diterapkan pada struktur jembatan. Beton jauh lebih berat dibandingkan baja.
2. Homogenitas tinggi. Baja bersifat homogen, sehingga kekuatannya merata. Beda dengan
beton yang merupakan campuran dari beberapa material penyusun, tidak mudah mengatur
agar kerikil dan pasir bisa merata ke semua bagian beton.
3. Keawetan tinggi. Baja akan tahan lama bila perawatan yang dilakukan terhadapnya sangat
baik. Misalnya, rutin mengecat permukaan baja agar terhindar dari korosi.
4. Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat tegangan yang cukup tinggi. Baja
akan kembali ke bentuk semula asalkan gaya yang terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.
5. Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan tarik yang cukup tinggi,
baja juga akan mengalami regangan tarik yang cukup besar sebelum runtuh. Seperti yang
saya jelaskan diatas.
6. Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa dibentuk sesuai yang
dibutuhkan. Penyambungan antar elemen pada struktur baja juga mudah, hanya tinggal
memasangkan baut atau bisa menggunakan las, sehingga akan mempercepat kegiatan proyek.
2. Baja akan mengalami penurunan mutu secara drastis bahkan kerusakan langsung karena
temperatur tinggi. Misalnya saat terjadi kebakaran.
Baja sudah banyak menggantikan peran kayu dalam konstruksi. Jaman kayu sebagai atap
mungkin sudah hampir punah. Mengingat hutan-hutan di seluruh Indonesia sudah dibabat
habis oleh para penebang kayu. Bisa-bisa hutan kita akan gundul semua bila kita terus
menggunakan kayu sebagai bahan bangunan
http://palugadamakassar.blogspot.com/2013/05/aplikasi-konstruksi-baja-pada-bangunan.html
Portal
Rangka bidang (plane truss)
Rangka ruang (space truss)
Gantung (suspension)
Masted structures
Shell systems
Sistem Portal
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang terdiri dari tiang/ kolom (post) dan balok (beam) di
mana tiang dan balok tersebut tersusun dari batang tunggal.
2. Fungsional : dapat digunakan sebagai struktur pada bangunan bentang panjang maupun
bentang pendek.
3. Estetika : struktur ini cukup sederhana sehingga secara arsitektural pun biasa-biasa saja
(terkesan konvensional) dan mempunyai kelemahan yaitu dimensi kolom dan balok semakin
besar bila bentangnya semakin besar.
4. Konstruksional :
5. Pembebanan (flow) :
6. Detail konstruksi :
7. Aplikasi :
Contoh Aplikasi Tipe Portal
1. Pengertian : yaitu sistem struktur rangka batang yang tersusun secara dua dimensional.
2. Fungsional : umumnya digunakan pada struktur atap bentang panjang (sport hall,
exhibition hall, stadion, dll) dan juga jembatan.
3. Estetika : secara arsitektural lebih baik dibandingkan portal dan lebih terkesan modern.
4. Konstruksional :
5. Pembebanan (flow) :
Pembebanan Pada Tipe Rangka Bidang
6. Detail konstruksi :
7. Aplikasi :
1. Pengertian : yaitu sistem struktur rangka batang yang tersusun secara tiga dimensional
(ruang).
2. Fungsional : hampir sama dengan rangka bidang, umumnya digunakan pada struktur atap
bentang panjang (sport hall, exhibition hall, stadion, dll).
4. Konstruksional :
5. Pembebanan (flow) :
6. Detail konstruksi :
7. Aplikasi :
Contoh Aplikasi Tipe Rangka Ruang
Sistem Gantung
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan kabel sebagai penggantung (menahan
gaya tarik) suatu konstruksi.
3. Estetika : struktur ini menghasilkan bentuk-bentuk yang menarik, unik, modern, dan
memberi kesan ringan.
4. Konstruksional :
Stabilitas : stabil dan strukturnya cukup fleksibel (kabel sebagai struktur selalu dalam
kondisi tarik, dengan distribusi gaya merata di setiap bagiannya).
Kekuatan : kabel merupakan material yang kurang lebih 4 kali lebih kuat dari struktur
baja lainnya, berukuran dan bermassa lebih kecil.
Ketahanan goncangan : relatif tahan terhadap goncangan karena sifatnya yang cukup
fleksibel
Kemudahan pembuatan : agak rumit.
Waktu pelaksanaan : agak lama (tidak secepat pemasangan portal).
Komponen utama : kabel sebagai penggantung.
Bahan / material : baja (kabel), beton (kolom).
Bentuk dasar : tents, preloaded catenaries, dan grids.
Model / tipe : incorporate suspension bridge element, suspended chain and cable
roofs, dan two-way cable networks in floor structures.
5. Pembebanan (flow) :
Pembebanan Pada Tipe Gantung
6. Detil konstruksi :
kolom
kabel
sambungan kabel dengan kolom / tiang
7. Aplikasi :
Masted Structure
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan tiang sebagai penyangga utama di
mana tiang tersebut menanggung kumpulan beban / gaya (yang disalurkan dari kabel-kabel
yang digantung pada tiang tersebut) yang kemudian disalurkan ke tanah
2. Fungsional : hampir sama dengan suspension, yaitu untuk jembatan, atap bangunan
(stadion, ehibition hall, sport hall, dll).
4. Konstruksional :
Stabilitas : kestabilan dihasilkan melalui peletakan tiang (mast) yang tepat untuk
menahan kabel-kabel sesuai dengan persebaran kabel-kabel tersebut.
Kekuatan : terletak pada tiang (mast) sebagai penyalur beban ke tanah yang diterima
dari kabel-kabel.
Ketahanan goncangan : struktur ini cukup kuat untuk menahan gaya horizontal
maupun gaya logitudinal.
Kemudahan pembuatan : cukup rumit.
Waktu pelaksanaan : cukup lama.
Komponen utama : tiang penyangga (mast)
Bahan / material : baja dan beton
Bentuk dasar : orthogonal, rotational, dan multiples.
Model / tipe : single mast structures and assemblages, two mast structures and
assemblages, four mast structures and assemblages, membrane roofed structures,
grandstand structures, dan rational structures.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detil konstruksi :
Sistem Shell
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggabungkan plate, arc, dan catenarie sehingga
menghasilkan kekuatan yang dihasilkan oleh bentukan lengkung yang dimilikinya.
2. Fungsional : digunakan untuk bangunan yang menggunakan bentuk dome, atap lengkung
(stadion, bandara, stasiun kereta api, dll).
4. Konstruksional :
5. Pembebanan (flow) :
Pembebanan Pada Tipe Shell
6. Detil konstruksi :
plate
arc
catenarie
7. Aplikasi :
http://www.ilmutekniksipil.com/struktur-baja/tipe-struktur-baja-pada-bangunan